Legenda Futian

Peringatan



Peringatan

2Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate tiba di istana dan ingin bertemu dengan Qin He, sang Virgin nomor satu dari Brahma's Pure Sky.     3

Orang-orang berhamburan keluar dari dalam istana pada saat suara itu terdengar. Para Virgin menunjukkan ekspresi serius di wajah mereka setelah keluar dari istana. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka menganggap kunjungan istimewa itu lebih serius daripada kunjungan yang dilakukan oleh Wang Yanbing.     

Orang yang datang pada saat ini adalah Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate, yang memiliki status tak tertandingi di Dunia Heavenly Mandate.     

Dinasti Heavenly Mandate telah menjadi pasukan terkuat di dunia ini selama bertahun-tahun. Meskipun kini mereka telah melemah, mereka masih berdiri di puncak kekuatan Dunia Heavenly Mandate. Mereka adalah sebuah pasukan berbentuk dinasti yang menguasai banyak pasukan di dalamnya, dan mereka memiliki sejarah dan kekayaan yang luar biasa. Sulit untuk membayangkan betapa kuatnya Dinasti Heavenly Mandate ketika Gu Tianxing melawan mereka bertahun-tahun yang lalu. Banyak mayat menghiasi medan pertempuran kala itu, menodai seluruh wilayah Dinasti Heavenly Mandate dengan darah.     

Beberapa orang mengatakan bahwa separuh dari para Renhuang yang berpartisipasi dalam perang itu dibunuh oleh Gu Tianxing seorang diri, dan itu adalah sebuah bukti betapa mengerikannya kemampuan seseorang yang berada di puncak kekuatan.     

Qin He juga terlihat berada di luar istana. Beberapa orang di sisinya berkata, "Selamat datang, Putra Mahkota."     

Para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate melangkah ke tangga istana dan tiba tepat di luar istana Brahma's Pure Sky. Putra Mahkota mampu menarik perhatian semua orang hanya dengan berdiri di tempatnya, seolah-olah terdapat sebuah lingkaran cahaya di sekitarnya. Aura itu sendiri adalah sesuatu yang tidak akan bisa dicapai oleh banyak orang.     

"Kita sudah pernah bertemu di Istana Surgawi Violet, Dewi, tapi kita belum pernah berbincang-bincang. Saya berkunjung kemari setelah mendengar kabar bahwa anda telah tiba di Kota Haotian," ujar sang Putra Mahkota, sambil mengurangi pancaran auranya yang tajam. Dia bersikap sangat sopan dan berkarisma.     

"Tempat kami telah diberkahi oleh kehadiran anda, Putra Mahkota." Qin He melanjutkan kata-katanya, "Saya harap anda tidak terganggu dengan tempat tinggal kami yang sederhana. Silahkan duduk."     

Orang-orang yang berada di sekitar Putra Mahkota mengerutkan kening mereka, bertanya-tanya apakah Qin He bermaksud menyambut mereka di luar istana.     

Mereka telah mendengar informasi bahwa Wang Yanbing pernah berkunjung kemari sebelumnya, tetapi jelas tidak mungkin Wang Yanbing dapat dibandingkan dengan sang Putra Mahkota.     

Dengan melihat status saja, meskipun Wang Yanbing merupakan anggota dari Klan Wang di Kota Haotian, namun statusnya tidak bisa disejajarkan dengan Virgin nomor satu dari Brahma's Pure Sky. Qin He berusaha bersikap sopan terhadap Wang Yanbing, jadi tidak mengejutkan apabila Qin He menyambut Wang Yanbing di luar istana.     

Tapi kali ini, sosok yang datang berkunjung adalah Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate. Hanya ada satu sosok seperti itu di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate, bahkan Qin He— sang Virgin nomor satu—tidak akan memiliki status yang tak tergoyahkan seperti sang Putra Mahkota.     

"Apakah anda berniat menyambut sang pangeran di luar istana, Dewi?" seseorang dari Dinasti Heavenly Mandate di belakang sang Putra Mahkota bertanya dengan nada kesal. Orang-orang seperti Wang Yanbing memang tidak pantas untuk keberatan dengan perlakuan seperti ini, tetapi mereka berbeda.     

Jika Qin He benar-benar ingin melakukan hal tersebut, maka sikapnya mungkin sedikit keterlaluan.     

Qin He memandang sosok yang baru saja berbicara, kemudian dia berkata pada sang Pangeran, "Istana kami adalah tempat dimana para wanita dari Brahma's Pure Sky berlatih. Saya mohon maaf, Putra Mahkota."     

"Bukankah anda terlalu melebih-lebihkan, Dewi? Menurut sepengetahuan saya, ada cukup banyak pria yang berada di dalam istana," ujar pria dari Dinasti Heavenly Mandate tersebut. Ye Futian adalah salah satu orang yang tinggal di istana itu bersama sang dewi dari Brahma's Pure Sky sejak awal.     

Tidak masalah apabila Qin He mengelak dengan alasan lainnya. Namun, membuat alasan semacam itu dapat dianggap sebagai penghinaan yang disengaja bagi mereka.     

Jika Ye Futian dan kelompoknya diperbolehkan tinggal di istana, mereka menganggap tidak ada alasan bagi Brahma's Pure Sky untuk menyambut sang Putra Mahkota di luar istana.     

"Apakah aku harus menjelaskan hal itu padamu?" Nada bicara Qin He tiba-tiba berubah menjadi dingin ketika dia berbicara dengan sosok yang berbicara sebelumnya. Kata-katanya seolah-olah mengandung sebuah aura es yang samar.     

Tidak masuk akal apabila dia harus meminta izin orang-orang dari Dinasti Heavenly Mandate mengenai siapa yang diperbolehkan masuk ke dalam istana mereka.     

Kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate itu tertegun, ekspresinya terlihat muram.     

Dia bertanya-tanya apakah rumor yang beredar itu memang benar adanya, bahwa Qin He, sang Virgin nomor satu dari Brahma's Pure Sky, tertarik pada Ye Futian.     

Namun, Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate adalah sosok legendaris yang tak ada duanya, tetapi Qin He tidak pernah repot-repot mempedulikannya, bahkan hanya untuk menatapnya. Dia bertanya-tanya apa yang membuat sang Dewi tertarik pada Ye Futian.     

Pria yang berasal dari Dinasti Heavenly Mandate itu bermaksud untuk melanjutkan kata-katanya sebelum dia melihat sang Putra Mahkota mengayunkan tangannya dan menghentikannya. Kemudian sang Putra Mahkota berkata, "Kalian sudah keterlaluan. Minta maaf pada sang Dewi sekarang juga."     

Orang-orang dari Dinasti Heavenly Mandate tampak bingung, tetapi mereka tetap menangkupkan tangan dan berkata pada Qin He setelah melihat tatapan mata sang Putra Mahkota. "Tindakan kami sudah keterlaluan. Kami mohon maaf pada anda, Dewi."     

"Tidak masalah. Saya harap anda tidak tersinggung dengan hal ini, Putra Mahkota." Qin He menarik kembali hawa dingin yang terpancar dari tubuhnya.     

Semua orang menempati tempat duduk masing-masing, dan para kultivator dari Brahma's Pure Sky memandang ke arah Putra Mahkota. Mereka mendapati bahwa sang Putra Mahkota terlihat berbeda dari sebelumnya. Ketika berada di Istana Surgawi Violet, dia berperilaku sangat sombong. Namun pada saat ini, dia tampak rendah hati.     

"Bolehkah saya mengetahui alasan mengapa anda datang kemari, Putra Mahkota?" tanya Qin He.     

"Meskipun saya tidak begitu sering menjelajahi dunia ini, saya telah mendengar tentang betapa terkenalnya para dewi dari Brahma's Pure Sky. Aura dari sang Permaisuri mampu mencapai 3.000 dunia Renhuang. Dia pernah berlatih di seluruh 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Hingga kini kekuatannya tetap tak tertandingi. Dia disebut-sebut sebagai sosok nomor satu di antara para wanita di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate. Ayah saya juga mengatakan bahwa tidak ada satu-pun wanita di seluruh dunia ini yang dapat disejajarkan dengan sang Permaisuri. Saat ini, saya bisa melihat bahwa anda memiliki kemampuan seperti sang Permaisuri di usia yang sama, dan anda dikenal sebagai orang yang selalu mengikuti sang Permaisuri. Karena itulah, saya sudah lama ingin berkunjung ke Brahma's Pure Sky, dan sangat disayangkan bahwa status saya menghalangi keinginan saya ini. Sekarang ketika kesempatan untuk berkunjung muncul dengan sendirinya, tentu saja saya harus datang berkunjung kemari."     

Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate bersikap sangat sopan dan menghujani sang Dewi dengan pujian saat dia menjelaskan alasannya untuk datang kemari.     

"Anda terlalu baik, Putra Mahkota. Saya tidak berani membandingkan diri saya sendiri dengan Yang Mulia," jawab Qin He sambil tersenyum. Permaisuri dari Brahma's Pure Sky adalah seorang tokoh penting yang mendirikan sebuah pasukan terkuat seorang diri. Dia dikenal sebagai wanita tercantik ketika dia masih muda dan memiliki banyak pria yang mengejarnya. Bahkan hingga saat ini, penampilannya tetap mempesona, namun tidak ada seorang-pun yang berani bertindak seenaknya sendiri padanya, karena mereka merasa tidak sopan untuk melakukan hal tersebut.     

Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate bisa merasakan ketidakramahan dari kata-katanya. Kemudian dia tersenyum dan menambahkan, "Saya tahu bahwa apa yang dikatakan oleh ayah saya membuat anda merasa tidak nyaman, Dewi. Tapi anda tidak perlu khawatir, saya tidak tertarik untuk mengadakan sebuah aliansi pernikahan. Meskipun saya mengagumi anda, Dewi, saya tidak akan pernah menyangkutpautkan perasaan saya dengan urusan keluarga saya. Jika anda menganggap tindakan saya mengganggu anda, maka saya jelas akan membatasi diri. Kunjungan saya kemari hari ini hanya untuk berteman dengan anda, dan saya tidak memiliki niat lain."     

"Terima kasih, Yang Mulia." Qin He mengangguk. Dia memang sama sekali tidak tertarik dengan aliansi pernikahan, sama seperti bagaimana dia tidak tertarik pada Ye Futian ketika pertama kali bertemu dengannya. Seharusnya para petinggi dari Brahma's Pure Sky tidak perlu menyuruhnya melakukan hal seperti itu, dan dia masih merasa bingung mengapa dia disuruh untuk melakukan hal tersebut.     

Namun, saat dia semakin mengenal Ye Futian, dia tidak lagi membencinya. Ini adalah perintah dari Brahma's Pure Sky, dan misi ini sejak awal tidak ada hubungannya dengan Ye Futian. Ditambah lagi, dia mendapati pria itu cukup menarik. Ye Futian selalu mampu menimbulkan banyak kejutan.     

"Saya mendengar informasi bahwa anda berhubungan dekat dengan Ye Futian. Bolehkah saya mengetahui seperti apa pendapat anda tentang Ye Futian?" Putra Mahkota bertanya pada Qin He.     

Saat ini Qin He bersikap waspada. Putra Mahkota baru saja mengatakan bahwa dia tidak berniat menyinggung perasaannya, namun dia justru mengarahkan pembicaraan ini pada Ye Futian. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh sang Putra Mahkota.     

"Tuan Ye adalah seorang jenius yang tak ada duanya. Saya yakin anda telah menyaksikan kemampuannya secara langsung dalam pertempuran yang terjadi di Istana Surgawi Violet, dan bagaimana dia berhasil membangunkan roh Xuanwu itu di Jalan Fae, yang tidak pernah bergerak sedikit-pun selama 1.000 tahun di Kota Haotian, kemudian dia mendapatkan sebuah Metode Mistis. Terlepas asal-usulnya yang tidak istimewa, segala sesuatu tentangnya sungguh luar biasa." Qin He menghujani pria itu dengan pujian, nyaris tidak mempedulikan apa yang dipikirkan oleh sang Putra Mahkota.     

Apa yang dia katakan tidak ada hubungannya dengan sikap Brahma's Pure Sky, dan itu adalah penilaian murni berdasarkan fakta yang telah terjadi.     

"Anda cukup mahir dalam mengatur kata-kata, Dewi. Pada kenyataannya, dia telah menunjukkan kemampuannya saat berada di Pegunungan Origin. Dia telah memperoleh warisan milik Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah dan menguasai teknik terkuat dari Klan Iblis Gajah, yang bisa disaksikan dalam penampilannya yang luar biasa di Istana Surgawi Violet. Dia memang seorang jenius yang tak ada duanya." Kemudian dia mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Tidak mengherankan jika anda sangat mengaguminya, Dewi."     

"Terdapat rumor yang mengatakan bahwa anda tertarik padanya. Saya ingin tahu apakah rumor itu benar atau tidak."     

Qin He memusatkan pandangannya pada sang Putra Mahkota, yang kemudian menambahkan, "Anda tidak perlu khawatir, Dewi, saya tidak memiliki niat buruk terhadap anda."     

"Saya hanya berteman baik dengan Tuan Ye," jawab Qin He.      

Putra Mahkota mengangguk, lalu dia tersenyum dan berkata, "Jika pada akhirnya anda menjadi sepasang kekasih dengan Ye Futian, maka hal itu akan menjadi sebuah berita yang menggembirakan. Sebenarnya, saya tidak keberatan untuk berteman dengan Ye Futian. Namun, karena hubungan tertentu di antara kita semua, sepertinya dia tidak mau berteman dengan saya. Terlepas dari semua itu, saya berharap anda tidak menyembunyikan sesuatu dari saya, dan tidak ada lagi yang akan terseret ke dalam masalah ini. Saya percaya Klan Iblis Gajah tidak akan keberatan, begitu juga orang-orang dari Brahma's Pure Sky."     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa sang Putra Mahkota mengatakan bahwa dia tidak keberatan apabila Qin He berteman dengan Ye Futian, selama pasukan-pasukan di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate tidak ikut terseret ke dalam masalah ini, contohnya adalah, meskipun Qin He berteman baik dengan Ye Futian, Brahma's Pure Sky tidak akan memihak Celestial Gate of Vast Heaven.     

"Lagipula, saya tidak berhak untuk ikut campur dalam masalah tersebut," jawab Qin He sambil tersenyum. Ucapan Putra Mahkota memang benar; Namun, mengingat betapa pentingnya masalah ini, sudah jelas keputusan bergantung pada sang Permaisuri, dan pendapatnya tidak berpengaruh apa-pun dalam masalah tersebut.     

"Saya benar-benar merasa terhormat untuk mengetahui bahwa anda sangat perhatian terhadap saya, Yang Mulia." Pada saat ini, terdengar sebuah suara di suatu tempat. Ye Futian dan kelompoknya tampak berjalan keluar dari dalam istana, sambil menatap ke arah Putra Mahkota, yang sedang duduk di tempatnya.     

"Tapi, sama seperti apa yang anda katakan, sudah ditakdirkan bahwa kita tidak akan pernah bisa menjadi teman," Ye Futian melanjutkan kata-katanya. Dinasti Heavenly Mandate adalah musuh bebuyutan dari kakak ketiganya, dan tidak mungkin terjadi perdamaian di antara mereka. Cepat atau lambat, Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang harus dilawan oleh kakak ketiganya. Beberapa hal sudah ditakdirkan sejak awal.     

"Bahkan jika kita tidak dapat menjadi teman, aku masih berharap bahwa kita tidak akan bermusuhan," ujar Putra Mahkota sambil menatap ke arah Ye Futian.     

"Itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya jamin, Yang Mulia," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Aku tahu." Putra Mahkota mengangguk. "Aku tidak ingin melihat kita bermusuhan, tetapi kembali lagi, aku tidak keberatan memiliki musuh baru. Ye Futian, kau telah memperoleh warisan milik Kaisar Gajah, jadi sudah jelas aku tidak bisa bertindak sembarangan terhadap dirimu. Namun, aku yakin bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Klan Iblis Gajah tidak hanya bertujuan untuk membelamu. Karena itulah, aku berharap kau tidak akan menyeret pasukan lain ke dalam masalah ini demi kepentinganmu sendiri."     

"Terima kasih atas perhatian anda, Yang Mulia," ujar Ye Futian.     

Putra Mahkota tersenyum dan menambahkan, "Kekuatan seseorang jelas memiliki batasan. Terlebih lagi, mengingat bahwa kekuatan orang tersebut hanya berada di tingkat Saint Plane. Meskipun aku mengakui bahwa kau memiliki bakat yang luar biasa, namun aku masih beranggapan bahwa kau belum layak untuk berdiri di puncak kekuatan Dunia Heavenly Mandate."     

"Anda memang sangat menjunjung harga diri, Putra Mahkota." Kemudian Ye Futian melanjutkan, "Yah, kalau begitu bagaimana dengan kekuatan anda sendiri?"     

"Kekuatanku?" Kemudian Putra Mahkota menjawab sambil tersenyum, "Tentu saja aku tidak akan sendirian."     

Dua orang yang berada di belakangnya memancarkan cahaya suci begitu dia selesai berbicara. Aura dari Jalur Agung di sekitar mereka langsung beresonansi dan mengeluarkan tekanan yang sangat kuat.     

"Mereka adalah para jenius dari pasukan-pasukan yang dikuasai oleh Dinasti Heavenly Mandate. Ada juga para pangeran dari berbagai macam pasukan, yang berada di setiap tingkatan Saint Plane. Kau mau menguji mereka secara langsung?" Kemudian Putra Mahkota menambahkan, "Tapi kembali lagi, mengingat kekuatan yang kau miliki, mereka jelas tidak akan bertarung satu lawan satu denganmu."     

Qin He memandang sosok-sosok yang berada di belakang Putra Mahkota, dimana dia bisa merasakan tekanan yang sangat kuat dari mereka.     

Mereka mungkin adalah para jenius yang dibimbing dalam kelompok yang sama, dikhususkan untuk membantu dan mengawal Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.