Legenda Futian

Apa Kau Cari Mati?



Apa Kau Cari Mati?

3Kata-kata Ye Futian menarik perhatian banyak orang dalam sekejap.      2

Hari ini, Dinasti Heavenly Mandate membawa jajaran anggota yang kuat untuk menekan Celestial Gate, dan telah terbukti betapa kuatnya sihir Divine Sound tersebut, melihat bagaimana Wang Yanbing dikalahkan hanya dengan satu serangan.     

Sekarang Ye Futian muncul dan menyatakan niatnya untuk bertarung melawan sembilan kultivator seorang diri.     

Semua orang bertanya-tanya apakah dia mampu mengalahkan sembilan kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate yang dipersenjatai dengan sihir Divine Sound.     

Orang-orang tentu saja mengakui kekuatan Ye Futian, karena dia memiliki pencapaian yang luar biasa sebelumnya. Namun, mengingat bagaimana kekuatan dari Dinasti Heavenly Mandate yang begitu mengerikan, dapat terlihat dengan jelas bahwa orang-orang yang terlatih dalam sihir Divine Sound bukanlah lawan yang mudah. Mereka semua pasti adalah para petarung terbaik.     

Tetapi kembali lagi, kemunculan Ye Futian akan dapat membantu Gu Dongliu hingga batas tertentu, karena tindakannya akan membuat situasi yang dihadapi oleh kakak ketiganya menjadi lebih mudah.     

Meskipun begitu, jika Ye Futian kalah, maka hasil akhirnya akan tetap sama. Para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate tetap akan menantang Gu Dongliu dengan menggunakan sihir Divine Sound, dan sang Putra Mahkota tidak akan turun tangan secara langsung.     

Mereka yang tidak mampu mengatasi Divine Sound tidak akan memiliki kesempatan untuk menantang sang Putra Mahkota.     

Perbedaan kekuatannya terlalu besar. Situasi yang dihadapi oleh Celestial Gate of Vast Heaven sangat tidak menguntungkan.     

Ye Futian melangkah keluar dan melayang di depan Celestial Gate.     

"Semoga petarung yang lebih kuatlah yang menang," ujar Ye Futian smabil memberi penghormatan pada para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju padanya. Kedua mata sang jenderal tampak tajam. Seolah-olah dia bisa membaca pikiran sosok yang dia lihat. Di sisi lain, sang Putra Mahkota tampak tidak terpengaruh saat dia berkata, "Tuan Ye sangatlah berbakat dan memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Jika dia ingin bertarung melawan sembilan kultivator seorang diri, jangan ragu untuk menerima tantangan tersebut."     

Sembilan kultivator muncul dari belakangnya begitu dia selesai berbicara. Mereka semua adalah para Saint di tingkat Flawless Holiness.     

Sembilan orang itu memandang Ye Futian dengan ekspresi datar.     

Mereka semua telah terpilih dan dikirim ke dunia asing ketika mereka masih muda. Mereka telah melewati masa-masa sulit, dan di antara banyak kultivator yang mengikuti perjalanan tersebut, hanya puluhan kultivator yang berhasil mencapai Istana Divine.     

Tidak ada satu-pun kultivator jenius yang dianggap sangat hebat di Istana Divine. Bahkan orang-orang seperti sang Putra Mahkota tidak berani menyebut dirinya sebagai sosok yang tak tertandingi. Para kultivator jenius dari Istana Divine jauh lebih kuat daripada para jenius yang ditemukan di Dunia Heavenly Mandate. Mereka telah menyaksikan begitu banyak sosok legendaris, dan mereka semua adalah para jenius yang mampu membuat reputasi mereka sendiri.     

Meskipun nama Ye Futian memang menjadi terkenal setelah pertempuran yang dia jalani di Istana Surgawi Violet, namun pencapaian itu tidak mampu mengguncang pikiran mereka sedikit-pun.     

Ye Futian bisa merasakan aura yang kuat begitu mereka muncul, dengan tekanan samar yang dipancarkan dari tubuh mereka semua. Itu adalah aura yang dia rasakan di luar istana Brahma's Pure Sky ketika Yu Sheng bertarung melawan sembilan kultivator kala itu.     

Tatapan mata mereka sedingin es dan tak tergoyahkan. Meskipun mereka sama sekali tidak terlihat sombong, namun Ye Futian bisa merasakan kepercayaan diri yang luar biasa dari mereka.     

Setelah diasah hingga tingkat tertentu, kepercayaan diri dapat menjadi sikap bawaan seseorang, terlebih lagi ketika sembilan kultivator itu bertarung bersama-sama.     

"Semoga petarung yang lebih kuatlah yang menang." Mereka tiba di depan Ye Futian dan menangkupkan tangan ke arahnya. Nada bicara mereka begitu datar, tanpa ada sedikit-pun emosi di dalamnya.     

*Boom* Cahaya suci menyelimuti tubuhnya dalam sekejap. Kekuatan dari metode Deed of Thorough Comprehension terpancar keluar, disertai dengan Jalur Agung yang menyatu ke dalam dirinya. Sebuah pusaran dari Jalur Agung terbentuk di area yang luas tersebut. Simbol-simbol kuno dari Jalur Agung berputar-putar di sekelilingnya, beresonansi dengan area di sekitarnya.     

Aura Ye Futian tampaknya telah meledak berkali-kali dalam waktu singkat. Alasan mengapa kemampuan bertarung Ye Futian begitu luar biasa adalah karena kekuatan dari metode Deed of Thorough Comprehension telah menyatukan aura dari Jalur Agung miliknya menjadi satu kesatuan. Sehingga memungkinkan kekuatannya meningkat secara drastis. Karena itulah, dia mampu mengalahkan semua kultivator di tingkat Planen-nya dengan mudah.     

Tentu saja, ada juga sesuatu yang terbentuk atas fondasi kekuatan dari Plane-nya. Semua kultivator jenius memiliki kemampuan tersendiri untuk meningkatkan kemampuan bertarung mereka, yang menunjukkan bahwa kemampuan bertarung mereka akan jauh lebih besar dari apa yang disediakan oleh Plane mereka sendiri. Mereka semua memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan kekuatan masing-masing.     

Karena itulah, kekuatan dari kemampuan bertarung seseorang bergantung pada cara peningkatan kekuatan siapa yang terbukti lebih unggul.     

Di antara berbagai macam cara peningkatan kekuatan, terdapat cara peningkatan yang dilakukan melalui kekuatan bawaan, melalui berbagai macam aura dari Jalur Agung, melalui metode kultivasi dan sihir, melalui penggunaan matriks, dan masih banyak lagi. Kalau tidak, maka tidak ada seorang-pun yang akan repot-repot mempelajari sihir-sihir atau teknik yang kuat.     

Divine Sound dianggap sebagai sihir yang mengerikan karena efeknya bergantung pada kekuatan metode kultivasi seseorang, yang beresonansi dengan Jalur Agung dan kemudian meningkatkan kekuatannya beberapa kali lipat. Ledakan kekuatan yang dihasilkan tentu saja akan sangat luar biasa.     

Terdengar suara gajah setelah kekuatan dari metode Deed of Thorough Comprehension dikeluarkan. Aura dari Jalur Agung terwujud dalam bentuk bayangan kawanan gajah, yang mengoyak ruang hampa. Tekanan yang dihasilkan sangat dahsyat sehingga kekuatan Ye Futian terasa semakin menyesakkan.     

Saat dia bertarung melawan sembilan kultivator kuat yang saling bekerja sama, dia tidak berani menurunkan kewaspadaannya. Dia telah menyatukan metode Deed of Thorough Comprehension ke dalam teknik-teknik terkuat dari Klan Gajah Iblis yang telah dia pelajari.     

Sembilan kultivator itu melangkah ke depan pada saat yang bersamaan. Suara dari Jalur Agung terdengar beresonansi satu sama lain dan mengguncang langit dalam sekejap, menyebabkan perubahan drastis terjadi di area sekitar mereka. Pada saat itu, kerumunan kultivator bisa merasakan aura pembunuh yang sangat kuat.     

"Jalur Pembantaian." Kerumunan kultivator memandang ke arah langit. Sembilan kultivator itu sepertinya menjadikan sosok yang berada di bagian tengah sebagai pusat kendali dan bertanggung jawab menangani situasi yang mereka hadapi. Kekuatan dari Jalur Agung beresonansi dan akhirnya menyatu dengannya.     

"Menyatu," tiba-tiba terdengar sebuah suara. Suara itu adalah suara dari Jalur Agung. Tidak lama kemudian, cahaya suci yang sangat menyilaukan bersinar di udara, kemudian menyatu menjadi sebuah kuas raksasa. Badai-badai penghancur berkumpul di sekitar kuas tersebut, disertai dengan banyak aura yang satu per satu menyatu ke dalamnya.     

"Qianqiu Brush."     

Ekspresi para kultivator yang berada di bawah tampak serius saat mereka menyaksikan pemandangan tersebut. Itu adalah Qianqiu Brush—salah satu sihir pembunuh yang dimiliki oleh Dinasti Heavenly Mandate.     

Sihir itu menyatu dengan baik dengan Jalur Pembantaian, dimana satu sapuan kuas itu mampu mengubah musim dan menghancurkan area di sekitarnya.     

"Turun."     

Kultivator itu membentuk rangkaian segel tangan, dan di bawah pengaruh Divine Sound, kini Qianqiu Brush dipenuhi dengan kekuatan dari Jalur Pembantaian yang mengerikan. Badai pembunuh yang bergejolak di seluruh penjuru langit menyebabkan banyak orang merasa sesak napas.     

Qianqiu Brush melayang di atas langit dan diayunkan dari atas Ye Futian, kuas itu tampak lebih tajam daripada bilah-bilah pedang dan lebih dingin daripada ujung tombak.     

Pada saat itu, Qianqiu Brush diayunkan ke bawah, dengan membawa aura dari Jalur Pembantaian yang tak berbatas bersamanya, menembus ruang hampa dan membunuh segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Ye Futian bisa merasakan kekuatan pembunuh yang mengerikan itu semakin mendekat dan bergegas naik ke udara, sambil mengaktifkan Divine Elephant Stomping the Sky, sehingga menyebabkan area di sekitarnya langsung berguncang dan bergemuruh. Bayangan gajah yang tak terhitung jumlahnya berderap ke arah kuas yang sedang diayunkan tersebut dan akhirnya bertabrakan di udara. Tabrakan itu langsung membentuk gelombang kejut yang mengerikan.     

Bayangan gajah dan arus pembunuh itu hancur pada saat yang bersamaan; namun, suara dari Jalur Agung itu masih terus terdengar, sehingga menyebabkan aura resonansi yang dihasilkan menjadi semakin kuat. Qianqiu Brush di atas Ye Futian itu tampak seperti sesuatu yang nyata, berguncang di udara dan mengerahkan kekuatan dari Jalur Pembantaian. Seolah-olah pegunungan dan sungai hancur satu per satu, lalu area di sekitar mereka juga akan hancur.     

Namun kuas itu kembali diayunkan, dan aura dari Jalur Pembantaian dikerahkan hingga tingkat maksimal. Sebuah celah muncul di udara dan menyebabkan bayangan kawanan gajah itu ditebas satu per satu. Aura yang dipancarkan dari Qianqiu Brush terus dikerahkan pada Ye Futian.     

Serangan itu dilancarkan dari kejauhan, dan teknik Divine Elephant Stomping the Sky milik Ye Futian tampaknya tidak begitu berpengaruh dalam menekan lawan-lawannya. Kekuatan kuas pembunuh itu tampaknya mampu menghancurkan kekuatan sihirnya yang mengerikan.     

Bayangan gajah itu terus menerus dihancurkan, dan Qianqiu Brush, yang bergemuruh dan berguncang di udara, terus melanjutkan sapuannya. Setiap sapuan yang dikerahkan mengguncang bumi, mampu membunuh segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

"Benar-benar kekuatan yang mengerikan," Kerumunan kultivator bisa merasakan kekuatan suara dari Jalur Agung itu dan kemudian pandangan mereka tertuju pada Qianqiu Brush. Saat ini hanya ada badai penghancur di udara, yang tampaknya telah menangkis serangan dari sihir Divine Elephant Stomping the Sky milik Ye Futian. Seolah-olah kekuatan pembunuh dari kuas itu mampu mengoyaknya saat itu juga.     

Ditambah lagi, semua orang percaya bahwa jika para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate mendapatkan kesempatan, mereka mungkin akan mampu mendaratkan sebuah serangan yang fatal. Ye Futian adalah orang yang meminta pertarungan ini terjadi, dan bukan Dinasti Heavenly Mandate yang menyerangnya terlebih dahulu. Jika Ye Futian pada akhirnya tewas karena dia memiliki kemampuan bertarung lebih lemah, maka Klan Iblis Gajah tidak akan bisa berbuat apa-apa.     

Ye Futian terus naik ke atas langit. Suara gajah terus menerus mengguncang udara seolah-olah hendak menghancurkan langit. Kemudian dia mengangkat kepalan tinjunya dan mengerahkannya pada kekuatan Jalur Pembunuh yang turun dari atas langit. Teknik Divine Elephant Void-splitting Fist mengoyak ruang hampa dan menghancurkan arus pembunuh yang semakin mendekat.     

Badai yang bergejolak di area yang luas itu menyebabkan para Renhuang yang hadir di sana untuk menyegel medan pertempuran itu dengan kekuatan mereka. Badai yang dihasilkan dari medan pertempuran tempat mereka berada tampaknya mampu membunuh siapa-pun yang terperangkap di dalamnya.     

Sembilan kultivator itu terus melangkah keluar, dan sihir Divine Sound masih terus terdengar, suara dari Jalur Agung yang dihasilkan terasa menyakitkan di telinga Ye Futian. Pemimpin dari kelompok beranggotakan sembilan orang itu mengarahkan jarinya pada Qianqiu Brush, sehingga menyebabkan kuas itu dipenuhi dengan arus pembunuh terkuat.     

Sosok pemimpin itu mengerahkan telapak tangannya ke bawah. Pada saat itu, Qianqiu Brush diayunkan ke bawah bersama dengan arus-arus pembunuh itu ke arah Ye Futian.     

Ye Futian naik ke atas langit dan melawan balik dengan kepalan tinjunya, yang langsung bertabrakan dengan Qianqiu Brush. Udara di sekitar mereka berguncang hebat. Namun, kepalan tinju itu tidak mampu menghancurkan Qianqiu Brush, tetapi malah mengoyak arus-arus pembunuh itu tanpa henti. Sementara kuas itu terus diayunkan dengan memancarkan cahaya suci dari Jalur Pembantaian.     

"Ketika sebuah teknik dilatih hingga tingkat maksimal, seseorang akan menjadi tak terkalahkan." Kerumunan kultivator merasa terguncang saat mereka menyaksikan pemandangan tersebut. Kuas itu memang mampu menghancurkan sebuah pasukan.     

Sosok pemimpin dari sembilan kultivator itu terus menerus mengerahkan telapak tangannya ke udara. Qianqiu Brush itu berputar-putar dan langsung mengincar kepala Ye Futian. Badai pembunuh kini berubah menjadi sebuah pusaran yang mengerikan. Hati banyak orang berdebar kencang saat mereka menyadari bahwa kuas itu dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh Ye Futian.     

Putra Mahkota menyaksikan pemandangan itu dengan tatapan datar. Setiap Saint yang mampu menggunakan sihir Divine Sound adalah para kultivator tingkat atas yang mampu memimpin jalannya pertempuran.     

Karena itulah, bahkan orang-orang seperti Wang Yanbing tidak mampu menahan satu serangan-pun. Ye Futian telah meraih pencapaian yang luar biasa, karena dia mampu bertahan selama ini.     

"Apakah kau cari mati?" tiba-tiba terdengar suara bernada dingin dan tak kenal ampun di bawah pengaruh Divine Sound. Suara itu berasal dari sosok pemimpin dari Dinasti Heavenly Mandate. Dia menatap Ye Futian saat jari-jarinya menunjuk ke arah Qianqiu Brush.     

Suara bernada dingin dan acuh tak acuh itu menunjukkan kesombongan dan kepercayaan diri dibaliknya.     

Dia benar-benar bertanya apakah Ye Futian cari mati.     

Jika Ye Futian terus bertarung, maka sosok pemimpin itu akan membunuhnya.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya pada orang yang baru saja berbicara dengannya. Tatapan matanya tampak sedingin es. Ye Futian bisa melihat betapa dalamnya mata lawannya tersebut. Suara itu terdengar sangat datar sehingga tidak ada sedikit-pun kesombongan yang terdeteksi di dalamnya. Suara seperti itu adalah sesuatu yang dihasilkan dari kepercayaan diri dan sifatnya yang tidak bisa ditebak.     

Pada saat itu, cahaya dari metode Deed of Thorough Comprehension bersinar semakin terang, sehingga membuat tubuh Ye Futian seperti dilindungi oleh cahaya suci. Cahaya itu juga membuat sosok yang berpakaian putih itu terlihat lebih menakjubkan. Seolah-olah dia adalah seorang dewa.     

Ye Futian menatap lawannya dengan tegas dan melangkah ke depan. Kemudian dia mengucapkan satu kalimat, "Aku memang cari mati!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.