Legenda Futian

Hancurnya Matriks Xuantian



Hancurnya Matriks Xuantian

0Sebuah tirai cahaya yang tak berbentuk menyelimuti para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate seutuhnya saat mereka mulai menaiki tangga Paviliun Xuantian. Yan Sui melayang dari tempatnya duduk saat dia memetik senar-senar guqin miliknya, mengikuti kultivator lainnya dari belakang.      3

Para kultivator yang berada di depannya membentuk beberapa matriks raksasa yang berbeda-beda, masing-masing beranggotakan sembilan orang. Tapi semua matriks ini membentuk satu kesatuan, dan mereka semua dikendalikan oleh Yan Sui.     

Yin Tianyu berada di posisi terdepan. Tubuhnya bersinar dengan cahaya suci seolah-olah dia adalah ujung tombak yang tak terkalahkan dari formasi tersebut.     

Great Brahma Heavenly Voice bergema ke arah mereka, berusaha untuk mempengaruhi aura mereka, tetapi Sihir Musik yang berasal dari teknik Divine Sound milik Yan Sui berbenturan dengan alunan musik itu di udara. Orang-orang tidak dapat melihat kekuatan fisik yang bertabrakan satu sama lain, tetapi pada saat itu, sebuah tekanan yang menyesakkan menimpa Matriks Xuantian.     

Ketika benturan tak kasat mata ini terjadi, aura dari Jalur Agung dalam jumlah besar hancur tak bersisa.     

"Brahma's Pure Sky tidak dapat mengambil keuntungan kali ini." Di bawah tangga dari Paviliun Xuantian, semua kultivator yang berada di area yang luas itu mengamati jalannya pertempuran dengan seksama. Dinasti Heavenly Mandate adalah pasukan yang paling menjanjikan untuk menaklukkan kekuatan dari Matriks Xuantian. Dan sesuai dugaan orang-orang, teknik Divine Sound sangat cocok digunakan untuk para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate, dan Jalur Agung beresonansi dengan mereka saat mereka berhadapan dengan Great Brahma Heavenly Voice secara tak kasat mata.     

Semua orang memandang ke arah Yin Tianyu dan melihat bahwa di sekelilingnya, aura dari Jalur Agung sedang dihancurkan perlahan-lahan.     

Alunan musik itu beresonansi dengan Jalur Agung dan menyatu ke dalam tubuh Yin Tianyu, meningkatkan auranya, yang sudah sangat kuat, hingga mencapai batas maksimal. Sepertinya dia akan menjadi cukup kuat untuk menghancurkan Jalur Agung seorang diri.     

Sebuah aliran udara yang tak berbatas dan mengerikan menerjang keluar dari tubuhnya dan menyebar di sepanjang tangga tersebut. Orang-orang hanya perlu memandang aliran udara itu untuk bisa merasakan kekuatannya. Dinasti Heavenly Mandate jelas jauh lebih kuat daripada Istana Surgawi Violet.     

Alunan musik dari Jalur Agung bergema di udara, dan sebuah kuas muncul di tangan Yin Tianyu. Itu adalah Qianqiu Brush.     

Tidak hanya itu saja, tetapi resonansi dari Jalur Agung itu juga membuat banyak Qianqiu Brush lainnya bermunculan di sekeliling mereka. Masing-masing kuas mengandung kekuatan pembunuh yang sangat mengerikan.     

Yin Tianyu memandang ke arah langit dan berkata, "Para Dewi telah menyinggung kami."     

Saat dia mengatakan hal ini, mereka menunjuk ke arah para Dewi dengan menggunakan Qianqiu Brush. Dalam sekejap, aliran udara pembunuh yang tak berbatas menyebar ke arah Matriks Xuantian, hingga menyelimuti tangga Paviliun Xuantian secara keseluruhan.     

Qin He tentu saja mengetahui bahwa ini akan menjadi sebuah pertempuran yang sulit untuk diatasi. Matriks Xuantian memang sangat kuat, tetapi kekuatan matriks milik Dinasti Heavenly Mandate juga luar biasa. Karena itulah, dia harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam pertempuran ini.     

Ekspresinya berubah menjadi serius, dan dia memetik senar-senar zither miliknya. Dalam sekejap, aura spiritual mengerikan yang telah berkumpul di dalam dirinya menyebar melalui matriks tersebut, seolah-olah dia menuangkan aura itu ke dalamnya.     

Di dalam Matriks Xuantian, terdapat seorang Dewi yang sedang membentuk matriks di setiap arah, begitu pula semua kultivator di bawah kendali mereka. Ada sembilan Dewi di bawah perintah sang Permaisuri dari Brahma's Pure Sky, dan mereka dibagi menjadi sembilan garis keturunan yang berbeda-beda. Setiap garis keturunan mahir dalam hal yang berbeda-beda pula, dan dengan demikian kekuatan yang bisa mereka miliki juga berbeda-beda.     

Sebuah benturan yang keras mengguncang Matriks Xuantian. Yin Tianyu sedang berjalan di udara sambil memancarkan aura yang mengerikan.     

Alunan musik masih dimainkan saat bayangan seorang Dewi muncul di belakang Qin He. Kemudian, bilah-bilah pedang yang tak terlihat melesat di udara, berusaha menghancurkan matriks para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate.     

Yan Sui menatap ke arah Qin He dan tersenyum sinis. Dia memetik senar-senar guqin miliknya, dan dalam sekejap, alunan musik yang dia mainkan beresonansi dengan Jalur Agung. Semua kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate tampaknya telah menjadi satu kesatuan, dan cahaya suci yang mengerikan terpancar dari tubuh Yin Tianyu.     

Pada saat itu, seekor kunpeng emas yang menakjubkan muncul di dalam badai musik dan menyelimuti semua kultivator dari Dunia Heavenly Mandate. Tampaknya mereka semua telah berubah wujud menjadi kunpeng tersebut.     

Bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan ke arah mereka, tetapi semua pedang itu tidak mampu menembus pertahanan mereka, yang tidak lagi terbuat dari daging dan darah, karena aura mereka telah bergabung ke dalam aura Yin Tianyu. Dengan diselimuti oleh tirai cahaya dari kunpeng tersebut, Yin Tianyu mampu menerima semua tekanan itu seorang diri. Hal ini berbeda dari apa yang dialami oleh para kultivator dari Istana Surgawi Violet, yang telah dikalahkan dalam sekejap oleh serangan yang sama.     

Cahaya berwarna emas bersinar dari mata Yin Tianyu. Dia mengayunkan Qianqiu Brush dan membentuk kata "menghancurkan," "kekuatan," dan "tanah."     

Dalam sekejap, banyak suara retakan terdengar saat para Dewi di dalam Matriks Xuantian diserang oleh aura pembunuh yang mengerikan. Jubah mereka berlumuran darah saat mereka terhempas dari medan pertempuran.     

Tetapi Yin Tianyu tidak menghentikan serangannya. Dia mengarahkan Qianqiu Brush ke bawah dan melayang turun. Cahaya pembunuh bersinar saat Divine Sound dimainkan. Semua orang menyaksikan aura pembunuh itu mulai menutupi tangga Paviliun Xuantian secara keseluruhan.     

"Sebaiknya kalian menyerah saja. Kalian tidak bisa menghentikan kami," ujar Yin Tianyu saat dia melihat bayangan para Dewi yang terus-menerus bermunculan di dalam matriks. Dia terus bergerak ke depan.     

'Matriks Xuantian telah kehilangan momentumnya,' pikir semua orang. Matriks milik Dinasti Heavenly Mandate dan sang Putra Mahkota sangat kuat. Dengan kerja sama yang sangat baik di antara mereka, Matriks Xuantian tidak lama lagi pasti akan hancur.     

"Ubah formasi matriks," gumam Qin He dengan nada dingin. Tiba-tiba, semua Dewi yang berada di atas tangga melesat, dan semakin banyak bayangan yang muncul, hingga akhirnya memenuhi seluruh area tersebut. Bahkan aura pembunuh yang berasal dari Qianqiu Brush tidak bisa membedakan apakah mereka menyerang sosok yang nyata atau tidak.     

Tapi sepertinya Yin Tianyu tidak mempedulikan hal ini. Dia menunjuk ke arah langit, dan sebuah suara yang memekakkan telinga terdengar dari Qianqiu Brush saat semakin banyak Qianqiu Brush yang terbentuk. Kuas-kuas itu melesat ke arah yang berbeda-beda. Pada saat yang bersamaan, kunpeng itu mengepakkan sayapnya, dan cahaya keemasan terpancar dari tubuhnya, lalu melesat ke udara.     

Karena Brahma's Pure Sky masih bersikeras bertarung, dia akan membuat mereka merasakan kekuatannya yang sesungguhnya.     

Ayahnya, sang Pemimpin Dinasti, berharap dia akan menikah dengan Qin He. Pernikahan ini akan menentukan masa depan Dinasti Heavenly Mandate. Tetapi, bahkan jika mereka tidak dapat membentuk aliansi pernikahan, dia juga tidak terlalu peduli akan hal tersebut. Selama Brahma's Pure Sky tetap bersikap jujur dan tidak ikut campur, maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan.     

Bahkan tanpa adanya aliansi pernikahan, kekuatan mutlak mereka sudah tidak perlu diragukan lagi akan terbukti sebagai sebuah penghalang yang ampuh.     

Jadi, karena Brahma's Pure Sky telah menyiapkan matriks ini, dia tidak akan main-main dalam menghadapi mereka.     

Orang-orang yang menyaksikan pertempuran dapat melihat banyak kultivator terus menerus melarikan diri dari dalam Matriks Xuantian, jubah mereka berlumuran darah. Bahkan beberapa dari mereka terluka parah.     

Pada saat itu, Great Brahma Heavenly Voice bergema di udara. Semua orang bisa merasakan betapa sakralnya alunan musik tersebut. Para Dewi mulai bernyanyi, dan tiba-tiba, Matriks Xuantian bergabung di satu titik.     

Sosok dari seorang Dewi raksasa terbentuk di atas Yin Tianyu. Sosok Dewi itu tampak menakjubkan, sekaligus mengerikan. Dia memiliki tiga kepala dan enam lengan di tubuhnya.     

Saat alunan musik milik Qin He dimainkan, Dewi raksasa itu memegang sebilah pedang di keenam tangannya. Sinar-sinar yang tak terhitung jumlahnya dari cahaya pedang melesat dan bertabrakan dengan aliran udara yang menerjang ke arahnya.     

Cahaya pemurnian bersinar dari sang Dewi dan berubah menjadi bilah-bilah pedang surgawi. Cahaya itu tampak seperti cahaya pemurnian yang tidak bisa dihancurkan.     

Banyak Qianqiu Brush melesat di udara, tetapi mereka dihancurkan hingga tak bersisa oleh pedang-pedang pemurni tersebut.     

Hanya Qianqiu Brush yang berada paling dekat dengan Yin Tianyu yang terus mengeluarkan aliran udara yang mengerikan. Tapi cahaya pedang itu terus menerus mengalir ke bawah hingga mencapai kunpeng raksasa tersebut. Cahaya itu mulai menerobos pertahanannya sedikit demi sedikit.     

*Whoosh* Banyak Roh Kehidupan bermunculan, yang merupakan Divine Picture of the Heavenly Mandate. Divine Sound beresonansi dengan Roh Kehidupan tersebut, dan cahaya suci tampak menyelimuti tubuh Yin Tianyu. Di sisi lain, kunpeng itu mengepakkan sayapnya dan melesat ke arah dimana cahaya pedang itu berasal. Kunpeng itu menerjang sambil mengayunkan cakarnya, berusaha untuk menyerang sang Dewi.     

Lengan dari sang Dewi bergerak ke bawah saat dia mengayunkan pedangnya menuju cakar kunpeng tersebut. Terjadi sebuah tabrakan yang mengejutkan, dan dalam sekejap, terbentuk sebuah badai dari Jalur Agung yang dahsyat.     

Kunpeng itu mengepakkan sayapnya dan terus bergerak ke atas langit. Saat ini, bilah-bilah pedang pemurnian itu berubah menjadi sinar-sinar cahaya tak berbatas yang menerjang ke bawah dan berusaha menghantam kunpeng tersebut.     

*Boom, Boom, Boom* Jalur Agung berguncang. Banyak kultivator dari Brahma's Pure Sky dan Dinasti Heavenly Mandate yang menggabungkan kekuatan mereka masing-masing. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan untuk dilihat, hingga membuat langit bergetar hebat.     

Para Dewi dari Brahma's Pure Sky terhempas keluar dari dalam Matriks Xuantian satu per satu. Aura mereka tidak mampu menahan rentetan serangan tersebut.     

Kunpeng itu masih terus bergerak ke atas. Semua orang merinding saat menyaksikan pemandangan ini.     

"Matriks itu tidak lama lagi akan hancur," ujar Hua Qingyun yang berada di antara kerumunan orang dari Celestial Gate of Vast Heaven.     

Ye Futian juga menyadari hal tersebut, tetapi mereka sudah memprediksi hal ini sebelumnya. Matriks Xuantian tidak dapat menahan serangan para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate, terutama mereka yang berasal dari Istana Divine, yang bersedia membantu Yin Tianyu demi mengembalikan reputasi saudara mereka itu.     

Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate itu mungkin memang sosok yang sombong, tetapi dia juga sangat terkenal.     

"Hmm?" Pada saat itu, Ye Futian tampak terkejut. Dia melihat bahwa di dalam Matriks Xuantian, Qin He telah berhenti memainkan zither miliknya. Dia melangkah ke depan, tampak anggun seperti seorang peri, dan masuk ke dalam bayangan sang Dewi raksasa, kemudian menyatu dengan sosok tersebut.     

"Dia masih belum menyerah?" ujar Hua Qingyun dengan ekspresi terkejut di wajahnya.     

"Sepertinya kali ini dia tidak main-main," ujar Jiang Taichu dengan suara pelan. Begitu Qin He memasuki bayangan sang Dewi, kekuatan serangannya meningkat pesat. Dia mampu menekan kunpeng yang terus bergerak ke atas.     

Tabrakan yang terjadi membuat hati semua orang di area itu berdebar kencang. Yin Tianyu telah menggunakan hampir semua kekuatannya dalam pertempuran besar ini dan mengeluarkan seni tertinggi dari Dinasti Heavenly Mandate.     

Pertempuran ini membuat Ye Futian teringat akan pertempuran antara Yin Tianyu dan Kakak Ketiga, tetapi pertempuran ini berlangsung lebih sengit karena adanya penggunaan kekuatan matriks di dalamnya.     

Jumlah kekuatan yang dihasilkan sepertinya telah melampaui batasan dari tingkat Saint Plane.     

"Kau masih belum menyerah?" suara Yin Tianyu terdengar dari dalam matriks miliknya. Qin He masih belum berhenti bertarung.     

*Brak, Brak, Brak* Terjadi serangkaian benturan keras yang membuat hati semua orang berdebar kencang. Hua Qingyun menyaksikan pemandangan itu, lalu dia menatap Ye Futian dan berkata, "Dia bertarung sekuat tenaga melawan Yin Tianyu. Mungkinkah dia ingin orang lain yang memenangkan tantangan ini?"     

Qin He bertarung dengan gigih kali ini. Seolah-olah dia telah menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya.     

"Brahma's Pure Sky tidak berkomentar apa-apa mengenai hal ini, kita tidak boleh berspekulasi," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Dia juga menyaksikan pemandangan itu dan merasa sedikit terkejut dengan tekad yang ditunjukkan oleh Qin He.     

*Boom*     

Jalan Agung runtuh, dan langit berguncang. Sekelompok kultivator terhempas ke bawah, mereka semua memuntahkan darah dan jubah mereka berlumuran darah. Mereka semua adalah kultivator dari Brahma's Pure Sky.     

Matriks Xuantian telah dihancurkan. Qin He juga terhempas ke belakang, dan jubahnya berlumuran darah. Mungkin dia memiliki tekad yang kuat, tetapi orang-orang dari Brahma's Pure Sky tidak dapat bertahan lebih lama lagi dalam pertempuran ini.     

Matriks Xuantian telah hancur.     

Dinasti Heavenly Mandate adalah pasukan pertama yang berhasil melakukannya. Yin Tianyu dan rekan-rekannya sangat kuat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.