Legenda Futian

Siapa yang Bisa Dibandingkan Dengannya?



Siapa yang Bisa Dibandingkan Dengannya?

2Di belakang Ye Futian, selain puluhan ribu gajah yang berderap di udara, ada pula Celestial Soul yang telah terbentuk, memancarkan cahaya suci yang sangat menyilaukan.     2

Pemandangan ini membuat temperamen Ye Futian menjadi semakin luar biasa. Sosok Fae dan Iblis bergabung menjadi satu kesatuan, menunjukkan keanggunan iblis yang mempesona.     

Namun, Yi Tianyu tidak bisa dilampaui. Divine Picture of Heavenly Mandate tampak begitu menyilaukan dan menyelimuti sekujur tubuhnya. Cahaya suci dari Jalur Agung mengalir menuju tubuhnya dan membentuk baju zirah dewa, yang berbentuk seperti seorang iblis raksasa. Hingga akhirnya berubah menjadi baju zirah Kunpeng, sang burung legendaris. Pada saat ini, tampaknya terdapat seekor Kunpeng yang membentuk satu set baju zirah. Sepasang sayapnya yang indah dan menakjubkan dibentangkan, hingga menutupi matahari di atas langit, dan cahaya suci itu membelah langit.     

Kemudian diikuti oleh sebuah tabrakan yang dahsyat!     

Hati banyak kultivator berdebar kencang. Mereka tidak menyangka bahwa pertempuran antara Ye Futian dan Yi Tianyu akan sesengit ini, serta fakta bahwa Ye Futian tampil seperti Gu Dongliu, dimana dia menggunakan kekuatan dari Tulang Kaisar Gajah dalam pertempuran ini. Dia sudah bisa dianggap sebagai sosok yang luar biasa di Dunia Heavenly Mandate, kekuatannya setara dengan para kultivator tingkat Nirvana, bisa dilihat dari bagaimana dia bertarung melawan Yi Tianyu dengan gigih.     

Di atas langit, keinginan bertarung menyelimuti seluruh penjuru langit. Kedua mata Ye Futian tampak mengerikan seperti mata iblis, dan dia bisa merasakan jiwa spiritual milik Yi Tianyu. Dia melihat bahwa jiwa spiritual Yi Tianyu telah membentuk baju zirah Kunpeng, yang bersinar dengan sangat menyilaukan. Sudah jelas, Seni Heavenly Mandate juga dapat digunakan pada jiwa spiritual, karena metode itu merupakan salah satu Metode Mistis tingkat atas di dunia ini.     

Yi Tianyu mengepakkan kedua sayapnya, dan menciptakan sebuah badai pembantaian di atas langit. Terdapat bulu-bulu Kunpeng yang tak terhitung jumlahnya berubah menjadi bilah-bilah tombak pembantai berwarna emas di sekitar baju zirah Kunpeng, yang langsung melesat menembus ruang hampa dan mengincar Ye Futian.     

*Brak, Brak. Brak*     

Tubuh kawanan gajah raksasa yang berderap di udara langsung tertusuk dan hancur. Ye Futian, yang diselimuti oleh bayangan Kaisar Gajah berbaju zirah emas, terus berjalan ke depan. Ketika dia melangkah, langit berguncang hebat, seolah-olah akan runtuh dan hancur total. Pada saat yang bersamaan, sebuah tekanan yang dahsyat menyebar di udara, dan tampaknya telah membekukan ruang dan waktu. Pergerakan tombak-tombak pembantaian di atas langit melambat; kekuatan mereka telah melemah secara drastis.     

Tapi Yi Tianyu tidak akan menyerah begitu saja. Sayap Kunpeng itu terbentang, dan sayap ilahi yang menutupi langit itu terus dikepakkan. Langit membentuk sebuah badai dari Jalur Agung, tetapi sebenarnya kekuatan angin-lah yang menyebabkan sebuah badai terbentuk di Kota Brahma Sky.     

Badai itu membawa bilah-bilah tombak pembantaian di dalamnya dan turun pada saat yang bersamaan ke arah Ye Futian. Kekuatan sebesar itu, bahkan sudah cukup untuk menghancurkan pasukan beranggotakan ratusan hingga ribuan kultivator dalam sekejap.     

Tapi Ye Futian tidak berhenti sampai disitu saja; dia masih terus berjalan di dalam badai tersebut, dan setiap langkah yang diambilnya mampu mengguncang bumi. Ketika kekuatan dari Tulang Kaisar Gajah diaktifkan, kekuatan dari teknik tertinggi milik Klan Iblis Gajah juga muncul, dan beresonansi satu sama lain. Kawanan gajah yang berderap di udara itu memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Tubuhnya menerjang menuju titik pusat dari badai tersebut, dan ketika sebuah kepalan tinju dikerahkan, Jalur Agung runtuh dalam sekejap, sehingga membuka Jalur Agung elemen ruang dan waktu.     

Sosok Kaisar Gajah berbaju zirah emas berjalan di dalam Jalur Agung elemen ruang dan waktu ini, melintasi ruang hampa dengan satu langkah, dan tiba di hadapan Yi Tianyu.     

Sosok Kaisar Gajah berbaju zirah emas dan Kunpeng itu berhadapan satu sama lain, dan orang-orang yang berada di langit bagian bawah menatap ke arah titik pusat dari badai tersebut. Ini bukan lagi pertempuran antara Ye Futian dan Yi Tianyu; pertempuran ini lebih terlihat seperti pertarungan antar monster legendaris.     

Ye Futian mengangkat kepalan tinjunya dan mengerahkannya ke depan tanpa menggunakan teknik khusus. Tulang Kaisar Gajah di dalam tubuhnya memancarkan cahaya yang menyilaukan dan bergabung ke dalam kepalan tinjunya. Ketika pukulan ini dikerahkan ke depan, meskipun Yi Tianyu mengenakan baju zirah Kunpeng yang melindungi jiwa spiritualnya, namun dia masih bisa merasakan jiwa spiritualnya terguncang. Serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian mengandung sebuah kekuatan mengerikan yang mampu menembus apa-pun.     

Teknik Divine Elephant Void-splitting Fist telah dikeluarkan dan menghancurkan ruang hampa.     

Pada saat yang bersamaan, Metode Mistis milik Yi Tianyu diaktifkan, dan bayangan raksasa dari seekor Kunpeng muncul di atas langit, berusaha mencengkeram gajah raksasa yang semakin mendekat. Tidak lama kemudian, mereka bertabrakan di atas langit.     

*Boom*     

Suara tabrakan yang mengerikan mengguncang telinga orang-orang. Saat mereka memandang ke atas langit, dua monster raksasa itu bertabrakan, kemudian langit dan bumi seolah-olah akan hancur.     

Terlebih lagi, tampaknya semua ini hanyalah permulaan. Ye Futian masih terus menekan ke depan sambil mengerahkan kepalan tinju secara berturut-turut. Dia sedang berhadapan dengan Yi Tianyu, dan bertabrakan dengan Jalur Agung. Pemuda berambut abu-abu ini benar-benar tidak tertandingi.     

Melihat Ye Futian melancarkan rentetan serangan seperti ini, bagaimana mungkin Yi Tianyu bisa mundur? Serangan dari bulu-bulu Kunpeng miliknya mampu menembus ruang hampa.     

Kerumunan kultivator menyaksikan tabrakan yang dahsyat terus menerus terjadi di atas langit, dan kedua belah pihak tidak menunjukkan niat untuk berhenti bertarung.     

Saat tabrakan itu terus berlanjut, semua orang terkejut saat mendapati bahwa serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian tampaknya menjadi semakin kuat dan agresif. Sebaliknya, Yi Tianyu tampaknya mengalami semacam gangguan, karena kekuatannya kini telah melemah.     

Akibatnya, pemandangan itu seolah-olah menunjukkan bahwa Ye Futian telah mengambil inisiatif untuk melancarkan serangan-serangannya sementara Yi Tianyu hanya berusaha melindungi dirinya sendiri.     

"Ini…"     

Kala itu, dalam pertempuran antara Gu Dongliu dan Yi Tianyu, Yi Tianyu tidak pernah terpojok dan selalu mengambil inisiatif untuk menyerang. Sekarang, dalam pertarungannya melawan Ye Futian, dia tampil pasif dan memfokuskan diri untuk bertahan.     

Pemandangan ini sungguh mengejutkan. Mungkinkah ini adalah kekuatan dari Tulang Kaisar Gajah?     

Meski begitu, kekuatan murni Ye Futian tetap sangat kuat.     

Mereka bisa memahami mengapa kekuatan Yi Tianyu tidak dapat meningkat. Setiap metode yang digunakan oleh Ye Futian mengandung kekuatan yang dahsyat untuk menekan lawannya. Kekuatan itu langsung menyerang jiwa spiritual melalui tubuh Yi Tianyu. Meskipun jiwa spiritualnya diselimuti dengan aura yang kokoh, namun dengan adanya rentetan serangan seperti itu, rasanya masih sangat tidak nyaman.     

*Boom*     

Akhirnya, disertai dengan suara keras, tubuh Yi Tianyu terlempar ke belakang. Sebenarnya dia bisa terus bertarung, tetapi dia memilih untuk mundur.     

Tindakan ini tampak sedikit memalukan baginya. Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate memilih mundur dalam pertempuran melawan Ye Futian.     

Tetapi dia harus melakukan hal ini, kalau tidak, dia akan terus menerus ditekan oleh serangan-serangan Ye Futian.     

Dia perlu mengambil napas sehingga dia bisa bertarung lebih baik.     

Namun, sesuai dugaan Yi Tianyu, tindakannya ini mengejutkan banyak orang yang berada di bawah.     

Yi Tianyu memilih mundur saat berhadapan dengan Ye Futian.     

"Mungkinkah Ye Futian lebih kuat dari sang Putra Mahkota dan Gu Dongliu?" beberapa orang bergumam, mereka merasa semua ini seperti tidak nyata. Meskipun kekuatan Ye Futian memang luar biasa, mungkin bakatnya bisa berada di peringkat lima besar di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate; Namun, tidak ada seorang-pun yang pernah beranggapan bahwa dia bisa lebih kuat dari Yi Tianyu.     

"Sepertinya itu adalah kekuatan milik Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah. Lagipula, sosok itu adalah leluhur dari Klan Iblis Gajah sekaligus hewan tunggangan dari sang Raja Iblis, sosok yang telah mengejutkan semua generasi," seseorang berkomentar.     

"Yi Tianyu baru saja melangkah mundur. Dia perlu menarik diri untuk mempersiapkan metode yang lebih kuat dari sebelumnya." Seseorang memandang ke arah langit dengan ekspresi yang sangat tajam di wajahnya. Benar saja, aura Yi Tianyu kini menjadi semakin mengerikan.     

Divine Picture of Heavenly Mandate melahap kekuatan Jalur Agung di antara langit dan bumi. Cahaya suci dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya mengalir ke dalam tubuh Yi Tianyu. Roh Divine Picture of Heavenly Mandate juga menyatu ke dalam tubuhnya, menyelimutinya dan berubah menjadi bagian dari baju zirah ilahi yang dia kenakan.     

Dengan disinari oleh cahaya suci yang turun dari atas langit, rambut panjangnya yang menjuntai di punggungnya juga berubah warna menjadi emas, dan tampak menakjubkan. Jubahnya berkibar di udara ketika dia berubah wujud menjadi seorang dewa perang, yang merupakan evolusi terakhir dari Seni Heavenly Mandate—Divine Advent.     

Yi Tianyu ingin berubah menjadi seorang Dewa Surgawi.     

Namun, saat dia melahap cahaya suci dari Jalur Agung, suara gajah bergema di udara, dan satu sosok yang tak tertandingi muncul di atas langit.     

Rambut abu-abu Ye Futian berkibar tertiup angin, tubuhnya diselimuti oleh sosok Kaisar Gajah, dan sebuah tongkat muncul di tangannya. Tongkat ini tampaknya dibentuk oleh Jalur Surgawi, dan memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah kekuatan yang terkandung di dalam tongkat tersebut.     

Sambil melangkah ke atas langit, Ye Futian memandang Yi Tianyu yang berada di bawahnya dan tidak memberinya kesempatan untuk mengumpulkan kekuatan. Dia baru saja melancarkan serangan dengan menggunakan tongkatnya.     

Bayangan tongkat bermunculan dan memenuhi langit. Di antara sekian banyak bayangan tongkat tersebut, ada juga kawanan gajah yang berderap di udara. Teknik tongkat itu adalah Nine Heavenly Strikes, tetapi telah diperkuat oleh kekuatan iblis gajah dan dikombinasikan dengan sihir Divine Elephant Stomping the Sky; sehingga kekuatan yang dihasilkan sulit untuk dibayangkan.     

Yi Tianyu mendongak dan memandang ke arah langit. Kemarahannya memuncak, dan rambutnya yang berwarna keemasan berdiri tegak seperti bilah-bilah tombak. Dia melesat ke depan seolah-olah dia adalah seorang dewa.     

Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit. Sosoknya yang terlihat seperti dewa tampak sangat menakjubkan. Dia melesat ke depan sambil menunjuk jarinya ke arah langit, menerobos Jalur Agung dan membelah langit. Bayangan tongkat yang tak terhitung jumlahnya dihancurkan satu per satu. Dia ingin membuka Jalur Pembantaian dan mengincar Ye Futian.     

Yi Tianyu memiliki keinginan membunuh yang luar biasa di matanya.     

*Boom* Disertai dengan suara keras, Yi Tianyu telah menyebabkan kekuatan dari Jalur Agung bertabrakan dengan tongkat milik Ye Futian. Namun, dia tidak terdorong ke belakang, yang menunjukkan betapa mengerikannya Yi Tianyu saat berada dalam kondisi Divine Advent.     

*Whoosh*     

Badai dari Jalur Agung bergejolak, dan Ye Futian melesat ke bawah, kembali mengayunkan tongkatnya dengan membawa kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.     

Di belakang tubuh Yi Tianyu, muncul sepasang sayap Kunpeng, yang dikepakkan ke arah langit, menebas ruang hampa untuk menghancurkan bayangan tongkat yang semakin mendekat. Kekuatan yang terkandung di dalamnya benar-benar tak tertandingi.     

Di area luar Paviliun Xuantian, banyak orang di Kota Brahma Sky menatap ke arah langit, mata mereka tidak berkedip sama sekali. Mereka memusatkan perhatian pada medan pertempuran, menyaksikan pertempuran yang bisa membuat para dewa terguncang ini.     

Suara tabrakan terus menerus terdengar. Setiap tabrakan membuat hati mereka berdebar kencang, tubuh mereka berguncang dan darah mereka mendidih.     

"Teknik tongkat itu menjadi semakin kuat."     

Orang-orang yang berada di bawah menyaksikan ketika tongkat itu diayunkan tanpa henti. Bahkan jika Yi Tianyu memiliki tubuh dari seorang dewa, tampaknya pertahanannya sudah berada di ambang kehancuran.     

Ketika serangan tongkat keenam diayunkan, kekuatan yang dahsyat menghancurkan ruang hampa. Yi Tianyu mengerang saat tubuhnya jatuh dari atas langit. Wajahnya tampak pucat, dan jiwa spiritualnya berguncang.     

Sosok sang Kaisar Gajah turun dari atas langit, sambil menginjak-injak udara, dan kembali mengayunkan tongkatnya. Serangan ini menggabungkan ribuan bayangan tongkat menjadi satu kesatuan. Meskipun hanya satu serangan yang dihasilkan, namun sepertinya serangan itu telah menyatu dengan Jalur Agung, dan kini diarahkan pada Yi Tianyu.     

Namun, sosok Yi Tianyu yang saat ini tampak seperti seorang dewa dari langit, tidak berani menangkis serangan tersebut. Pada saat ini, tubuhnya telah menyamai tubuh seorang dewa, namun dia tetap memanggil Kunpeng untuk melancarkan serangan.     

*Boom*     

Bayangan tongkat itu mengenai targetnya. Akibatnya, Kunpeng itu hancur, dan baju zirah ilahi milik Yi Tianyu terkoyak. Sebuah kekuatan yang mengerikan telah menembus pertahanannya dan mendarat di tubuh Yi Tianyu. Tubuhnya terlempar ke permukaan tanah, dan semua bangunan hancur berantakan. Banyak orang mundur ke kejauhan saat retakan-retakan muncul di bawah kaki mereka.     

"Yi Tianyu berhasil dipukul mundur."     

Banyak orang tampak tercengang. Mereka tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka lihat. Di Dunia Heavenly Mandate, apakah ada seseorang yang mampu memukul mundur Yi Tianyu?     

Saat pertempuran di Celestial Gate of Vast Heaven berlangsung, bahkan Gu Dongliu tidak mampu melakukannya.     

Ye Futian memanfaatkan kekuatan milik Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah untuk memojokkan Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate dan menghempaskan tubuhnya ke permukaan tanah. Orang-orang hanya bisa membayangkan betapa kuatnya kesan yang ditinggalkan oleh pemandangan ini pada semua orang yang menyaksikannya.     

Ketika segala sesuatunya dapat terlihat dengan jelas, semua orang memandang ke permukaan tanah. Yi Tianyu, yang bermandikan cahaya keemasan, berdiri di antara reruntuhan. Permukaan tanah di sekitarnya telah hancur.     

Sementara itu, di atas langit, satu sosok yang tak tertandingi berdiri di sana, dan tampak sangat menyilaukan. Dia adalah sang kultivator berambut abu-abu yang kembali mengejutkan Dunia Heavenly Mandate.     

Dalam pertarungan untuk memperebutkan Jalur Agung di Dunia Heavenly Mandate, siapa yang akan menjadi sosok yang tak terkalahkan?     

Siapakah sosok tak tertandingi yang akan mampu mendominasi era ini!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.