Legenda Futian

Ujian



Ujian

1Ye Futian kembali ke halaman belakang dari Restoran Taixuan. Seorang pemuda dan seorang gadis datang menghampirinya. Mereka berdua memiliki temperamen yang luar biasa.     1

"Tuan Shen, saya tidak menyangka bahwa permainan zither anda akan menerima pujian dari Permaisuri Ji. Itu sungguh luar biasa!" pria itu menatap Ye Futian dan berkata sambil tersenyum. Sebelumnya, sosok yang mengundang Ye Futian untuk menjadi guru zither-nya adalah Permaisuri Ji, sosok yang memiliki reputasi besar di Kota Taixuan.     

Permaisuri Ji adalah orang yang berhati besar dan sangat berkarisma, sekaligus sosok yang menyerupai seorang dewi di mata para kultivator yang tak terhitung jumlahnya, tetapi mereka hanya bisa mengaguminya dan tidak berani berfantasi tentangnya. Meskipun Permaisuri Ji belum menikah, dia tetaplah sang Permaisuri.     

"Permainan zither Tuan Shen sangat tidak biasa, halus dan memiliki konsepsi artistik yang sangat mendalam. Saat musik mulai dimainkan, orang-orang dapat terbawa oleh konsepsi artistik di dalamnya. Tidak heran Permaisuri Ji juga mengagumi kemampuan bermusik anda," ujar wanita itu sambil tersenyum tipis. Dia memandang wajah tampan milik Ye Futian, tapi entah bagaimana, dia tidak bisa membaca jalan pikirannya.     

Menilai dari temperamen dan penguasaan seni musik miliknya, Ye Futian tampaknya berasal dari keluarga terkemuka dan jelas memiliki status yang tidak biasa. Meskipun dia menyebut dirinya sendiri sebagai sang Ahli Pedang Zither, semua orang hanya pernah mendengar informasi tentang zither-nya, dan tidak ada seorang pun yang pernah melihatnya menghunus pedang.     

Tampaknya terdapat sebuah aura misterius di sekitarnya.     

Terlebih lagi, dengan semua pencapaiannya itu, Ye Futian seharusnya tidak hanya bekerja sebagai pemain zither restoran belaka. Meskipun Restoran Taixuan bukanlah restoran biasa dan semua orang mengetahui siapa pemilik restoran ini.     

"Saya merasa tersanjung," jawab Ye Futian sambil tersenyum.     

Keduanya saling memandang satu sama lain, menggelengkan kepala, dan tersenyum masam. Sejauh ini, mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh Ye Futian. Jika dia adalah orang biasa, sudah cukup menguntungkan untuk menjadi pemain zither di Restoran Taixuan, tetapi Ye Futian adalah sosok yang tidak biasa. Tingkat Plane-nya dan Penguasaan Musiknya telah membuktikan hal ini.     

"Saudara Shen, apakah anda ingin mengunjungi guru saya dan menjadi muridnya?" pemuda itu berbicara lagi. Gurunya adalah pemilik dari Restoran Taixuan.     

Di Wilayah Taixuan, tidak ada seorang-pun yang berani memandang rendah pemilik dari Restoran Taixuan. Statusnya di Wilayah Taixuan sungguh luar biasa. Restoran Taixuan adalah restoran terbaik di Kota Taixuan, dan tidak ada seorang pun yang berani membuat masalah di Restoran Taixuan, dikarenakan status sang pemilik yang begitu luar biasa.     

Pemimpin dari Kota Taixuan dan pemilik Restoran Taixuan sebenarnya bersaudara satu sama lain. Ini adalah sebuah fakta yang telah diketahui oleh semua orang, dan sudah menjadi rahasia umum. Tentu saja, selain status dan kekuatan mereka, mereka juga memiliki seorang guru yang sangat kuat.     

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa jika pemilik Restoran Taixuan ingin merekrut seorang murid, hal itu akan menjadi sebuah sensasi yang luar biasa, dan banyak orang di Wilayah Taixuan akan menginginkan kesempatan ini.     

Namun, Ye Futian tampak sangat acuh tak acuh ketika mendengar kata-kata dari pemuda tersebut. Dia menggelengkan kepalanya dengan ekspresi datar. Dia datang ke restoran ini bukan untuk pemilik Restoran Taixuan.     

'Reaksinya sesuai dengan dugaanku,' pemuda itu memandang ke arah Ye Futian dan berpikir dalam hati. Ye Futian telah menolak penawarannya beberapa kali.     

Ye Futian datang ke restoran ini bukan untuk mengunjungi gurunya. Meskipun pemuda itu hanya iseng bertanya tentang hal tersebut, Ye Futian langsung menolak dan menggelengkan kepalanya dengan santai, tanpa ada keraguan sedikit pun.     

Jadi, untuk apa Ye Futian datang ke Restoran Taixuan?     

Selama ini mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk terkait hal tersebut.     

"Saya ingin berjalan-jalan," ujar Ye Futian sambil tersenyum, lalu pergi keluar. Kebiasaannya ini sama seperti sebelumnya. Pemuda dan gadis itu saling memandang satu sama lain.     

"Ayo kita pergi," pemuda itu berbisik, kemudian berjalan keluar.     

Di luar restoran, Ye Futian sedang berjalan ke depan. Sebagai kota utama dari Wilayah Taixuan, Kota Taixuan sangatlah makmur dan memiliki banyak kultivator di dalamnya, termasuk sosok-sosok di tingkat Renhuang. Tempat ini benar-benar dapat dianggap sebagai salah satu wilayah terkuat di seluruh penjuru Dunia Higher Heavens.     

Wilayah Taixuan memiliki status yang relatif tinggi di Dunia Higher Heavens karena satu sosok terkemuka selama ini tinggal di puncak Gunung Taixuan. Dia adalah salah satu sosok terkemuka yang mengerikan dari Dunia Higher Heavens.     

Karena sosok itu-lah, tempat ini disebut sebagai Wilayah Taixuan. Meskipun dia tidak mendirikan sebuah pasukan, statusnya sama bergengsinya dengan Kota Haotian di Celestial Gate of Vast Heaven. Dia adalah sosok yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Higher Heavens, dan semua murid yang dibimbing olehnya adalah sosok-sosok yang sangat terkenal.     

Di antara mereka, Pemimpin Kota Taixuan dan pemilik Restoran Taixuan adalah salah satunya.     

Ye Futian menyaksikan pemandangan di Kota Taixuan dengan seksama. Di kota kuno tersebut, jumlah kultivator tingkat Saint Plane sangat berlimpah, seolah-olah di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, Saint Plane hanyalah suatu hal yang biasa. Tampaknya, ini disebabkan karena keuntungan dari wilayah-wilayah itu yang memiliki sumber daya spiritual berlimpah.     

Ye Futian mempercepat langkahnya, dan hanya dengan satu langkah, dia naik ke atas langit. Dia telah menghilang dari tempatnya dalam sekejap, seolah-olah dia bisa berpindah tempat di udara dengan sesuka hatinya.     

Setelah dia pergi, dua sosok muncul di tempat dia berada sebelumnya. Mereka mengeluarkan aura masing-masing tetapi mereka hanya mendapati bahwa jejak keberadaan Ye Futian telah menghilang.     

"Cepat sekali," ujar mereka. Mereka saling memandang satu sama lain, menggelengkan kepala sambil tersenyum masam, kemudian kembali ke tempat masing-masing. Pergerakan dari musisi itu juga sangat cepat, dan hanya dalam waktu singkat, mereka tidak dapat menemukan sosoknya lagi.     

"Ayo kita pergi ke Realm of Ruin," ujar pria tersebut.     

"Realm of Ruin?" wanita itu menatapnya dan berkata sambil tersenyum. "Aku pernah mendengar informasi bahwa Nona Muda dari Kantor Pemimpin Kota juga akan pergi kesana."     

"Jangan berpikir macam-macam. Rumor mengatakan bahwa seorang kultivator kuat telah muncul di Realm of Ruin belum lama ini. Banyak orang berencana menantangnya. Memang benar bahwa ada banyak murid dari Paman yang sudah siap untuk pergi kesana," ujar pemuda itu dengan santai saat mereka berdua berjalan ke arah yang sama.     

Realm of Ruin adalah tempat yang sangat terkenal di Kota Taixuan, dan itu adalah tempat menempuh ujian bagi para kultivator di Kota Taixuan yang tak terhitung jumlahnya.     

Pintu masuk menuju Realm of Ruin terletak di pusat Kota Taixuan, dimana terdapat sebuah tempat yang sangat misterius di sana. Bagian depan dari tempat itu terlihat seperti sebuah reruntuhan yang diselimuti oleh cahaya yang tak terlihat. Jika seseorang mendekatinya, sosoknya juga menjadi tak terlihat.     

Di depan reruntuhan tersebut, terdapat sebuah gerbang, yang merupakan gerbang menuju Realm of Ruins.     

Melalui gerbang raksasa setinggi 100 kaki ini, orang-orang dapat memasuki Realm of Ruin, yang merupakan area independen dengan cakupan wilayah cukup luas untuk menampung sebuah kota, seperti Kota Taixuan, dengan mudah.     

Sejarah dari Realm of Ruin sangatlah panjang. Rumor mengatakan bahwa pada zaman dahulu, terdapat sebuah peninggalan di sana. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya berada di sana untuk mencari harta karun, tetapi setelah bertahun-tahun lamanya, Realm of Ruin kini telah beralih fungsi dari wilayah perburuan harta karun menjadi tempat menjalani ujian. Banyak kultivator memasuki Realm of Ruin untuk menjalani ujian dan menilai dimana tingkat kekuatan mereka berada, yang sangat membantu dalam pemahaman mereka terkait metode kultivasi.     

Pada saat ini, di luar Realm of Ruin, sekelompok kultivator telah tiba di sana. Semua orang di dalam kelompok itu memiliki temperamen yang sangat luar biasa. Sosok yang memimpin kelompok itu adalah seorang wanita dengan sepasang mata yang tampaknya dapat berkomunikasi dengan lawan bicaranya, dan saat ini dia mengarahkan pandangannya pada dua pemuda di dalam Restoran Taixuan.     

"Saudari Luo Yue," pemuda itu memanggilnya sambil tersenyum. Dalam sekejap, semua orang memandang ke arah wanita tersebut. Apakah Puteri Luo Yue telah tiba di sini?     

Dia adalah putri dari sang Pemimpin Kota, gadis kesayangannya.     

Luo Yue tentu saja menyadari keberadaan pemuda tersebut. Dia tampak tenang dan mengangguk pelan. Dia bertanya, "Apakah kau juga akan memasuki Realm of Ruins?"     

"Ya, aku ingin melihat-lihat," jawab pemuda itu sambil tersenyum. Wanita di sebelahnya tampak malu. Apakah dia pergi kesana hanya untuk melihat-lihat?     

"Baiklah, semoga beruntung, Saudaraku," ujar Luo Yue sebelum dia berjalan menuju gerbang menuju Realm of Ruin. Saat dia melangkahkan kaki ke gerbang tersebut, sebuah aura yang kuat bisa dirasakan olehnya.     

Kemudian, sosok Luo Yue menghilang. Bukan hanya dia saja, tetapi orang-orang yang mengikutinya juga menghilang dan memasuki Realm of Ruins.     

"Aku tidak tahu apakah akan ada pertunjukan yang menarik di dalam sana. Puteri Luo Yue juga bebas datang kemari. Selain beliau, beberapa kultivator kuat lainnya juga telah memasuki Realm of Ruin, bukan?" orang-orang berdiskusi di luar Realm of Ruin.     

Rumor mengatakan bahwa semua ini berhubungan dengan munculnya seorang pendekar pedang misterius.     

Di dalam Realm of Ruin, pemandangannya benar-benar berbeda dari dunia luar. Tempat ini merupakan sebuah area independen, sekaligus wilayah reruntuhan yang luas dan tak berbatas.     

Di suatu tempat, terdapat hembusan aura pedang yang melintas dan menusuk kepala seseorang dalam sekejap. Setelah pedang itu melintas, darah mengalir keluar, dan pria itu membeku di tempatnya, sambil memandang sosok di depannya dengan tercengang.     

Sosok itu mengalihkan auranya dan menghilang dari Realm of Ruin.     

Pendekar pedang yang mengalahkannya mengenakan pakaian berwarna putih, dan wajahnya sepertinya ditutupi oleh kabut. Dia tidak bisa melihat penampilan aslinya. Banyak orang yang memasuki Realm of Ruin akan melakukan hal yang sama untuk menghindari konflik di Realm of Ruin yang dapat berlanjut ke dunia luar.     

Sosok berpakaian putih itu adalah Ye Futian. Ketika dia tiba di Dunia Higher Heavens, pertama-tama dia mengunjungi Restoran Taixuan, kemudian membiasakan diri dengan status baru-nya setiap hari. Dia bermain zither untuk memurnikan hatinya dan membersihkan pikirannya, sementara dia pergi ke Realm of Ruin untuk menempa ilmu pedangnya dan meningkatkan pemahamannya dalam pertempuran.     

*Whoosh, Whoosh, Whoosh* Banyak sosok turun dari atas langit dan muncul di posisi yang berbeda-beda di depan Ye Futian. Masing-masing dari mereka memiliki aura yang sangat kuat, dan mereka semua adalah para Saint di tingkat Flawless Holiness. Ketika aura mereka dikeluarkan, sebuah badai yang dahsyat muncul di sekitar Ye Futian.     

Ye Futian mengayunkan telapak tangannya, dan tiba-tiba sederet pedang muncul di depannya. Dia memandang sosok-sosok di hadapannya itu dan mengangkat tangannya. Dalam sekejap, pedang-pedang itu melesat melintasi langit.     

*Boom* Beberapa sosok berjalan secara bersamaan, dan aura mereka sangat luar biasa. Mereka berusaha menghentikan pedang-pedang tersebut, sehingga membuat pedang itu mengeluarkan suara melengking dan memperlambat pergerakan mereka.     

Ye Futian mengambil satu langkah ke depan, dan aura pedangnya menjadi semakin kuat, seperti sebuah badai berbentuk pedang. Dia menekan jarinya ke depan, dan pedang itu mengeluarkan suara keras seolah-olah dia tidak bisa mengendalikannya lagi. Pedang itu menyerang para kultivator di hadapannya pada saat yang bersamaan.     

Hanya dalam waktu singkat, beberapa kultivator ditusuk oleh kekuatan dari pedang tersebut, tetapi di belakang mereka, muncul satu sosok di tingkat Nirvava Plane, dengan dikelilingi oleh kekuatan yang mengerikan.     

*Whoosh* Ye Futian berjalan di udara dan bergerak menuju Saint tingkat Nirvana tersebut. Ketika dia mengambil langkah, pedang itu melintasi langit dan langsung melesat menuju sosok tersebut. Kultivator itu mengangkat tangannya dan mengerahkannya ke depan, menghancurkan aura pedang tersebut.     

Angin bertiup kencang, dan di belakang Ye Futian, banyak bilah pedang bermunculan. Setiap bilah pedang itu sepertinya memiliki nyawa tersendiri.     

"Maju!" dia memberi perintah sambil menunjuk dengan satu jari. Serangkaian bilah pedang melesat keluar dalam sekejap. Di sisi lain, kultivator tingkat Nirvana itu bergerak ke depan dan melesat di atas langit. Dia mengerahkan kepalan tinjunya ke depan, dan langit berguncang hebat. Semua pedang itu hancur berkeping-keping.     

Ye Futian mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, banyak pedang mengelilingi tubuhnya. Setiap bilah pedang itu melahap cahaya pedang yang mengerikan seolah-olah pedang itu telah membentuk sebuah matriks pedang.     

*Whoosh* Ye Futian mengikuti pergerakan pedang-pedang tersebut. Bilah-bilah pedang itu menghancurkan segalanya dan menyerang kultivator tingkat Nirvana tersebut. Langit bergemuruh ketika dia mengambil langkah, dan area di sekitarnya seperti akan meledak dan hancur. Sebuah badai mengerikan dari Jalur Agung bergejolak di antara langit dan bumi. Kultivator itu mengerahkan kepalan tinjunya pada saat yang bersamaan dan terus menerus menghancurkan pedang-pedang tersebut.     

Namun, lingkaran cahaya pedang dari Jalur Agung itu tampaknya tidak ada habisnya, dan aura pedang itu bahkan mampu menyerang jiwa dari kultivator tersebut, sehingga membuatnya merasa sangat gelisah.     

Akhirnya, Ye Futian mengangkat jarinya ke arah lawannya, dan dalam sekejap, puluhan ribu pedang dari Jalur Agung saat ini digabungkan menjadi satu kesatuan. Jalur Agung telah tertembus, dan kultivator tingkat Nirvana itu menggeram. Wajahnya menjadi pucat. Dia menatap pria di depannya itu dengan terkejut. Siapa identitas dari pria ini?     

Bagaimana caranya seorang kultivator tingkat Flawless Holiness mampu mengalahkan seorang kultivator tingkat Nirvana dengan mudah. Seolah-olah siapapun yang berdiri di hadapannya dapat terbunuh oleh pedangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.