Legenda Futian

Kebetulan?



Kebetulan?

2Jurang Pedang sangatlah luas dan menempati satu sisi dari Gunung Taixuan. Selain apa yang dilihat oleh Ye Futian di hadapannya, terdapat pula Tebing Pedang dan Kediaman Pedang yang berdiri di belakang Gunung Pedang.     
0

Tebing Pedang juga dikenal sebagai Tebing Pedang Ujian. Banyak kultivator mengasah ilmu pedang mereka di sana, meninggalkan jejak-jejak pedang pada banyak dinding tebing, yang sebagian besar ditinggalkan oleh para leluhur dengan ilmu pedang yang hebat. Di sisi lain, Kediaman Pedang adalah sebuah gua hunian dimana banyak pendekar pedang berkultivasi di sana. Itu adalah sebuah tempat yang diberkati, layaknya surga di muka bumi. Setelah gua-gua hunian itu dikosongkan oleh para leluhur, tempat itu menjadi tidak berpenghuni, dan kemungkinan besar terdapat catatan-catatan mengenai pemahaman ilmu pedang di dalamnya.     

Selain itu, ada juga teknik-teknik pedang hebat yang diwarisi dari Gunung Taixuan itu sendiri. Lord Taixuan adalah sosok yang berpengetahuan luas dan memiliki banyak kitab pedang di antara koleksinya, beberapa di antaranya pasti sangat berharga.     

Bertahun-tahun yang lalu, Lord Taixuan juga merupakan seorang kultivator berbakat yang luar biasa.     

Ye Futian menyaksikan kultivasi ilmu pedang di Jurang Pedang dan mengamati para murid berlatih di sana. Dia terbawa dalam pikirannya. Meskipun sebagian besar murid di Jurang Pedang tidak bisa mengalahkannya dalam ilmu pedang, namun pasti ada seseorang di antara mereka yang dapat menjadi tempat belajar baginya, belum lagi fakta bahwa ilmu pedang mereka telah diwariskan dari Gunung Taixuan.     

Pedang yang baru saja dia amati sangatlah menakjubkan, dan pedang itu dipegang oleh Wan Shouyi. Jika kultivasinya mencapai puncak, maka itu akan menjadi sebuah teknik pedang yang sangat kuat.     

Sama seperti Jalur Guqin, meskipun dia ahli dalam hal tersebut, namun dia mengetahui bahwa meskipun dia tampak kuat, namun kemampuannya yang sesungguhnya begitu bervariasi dan belum sempurna. Dalam ilmu pedang, meskipun dia telah menggabungkan pemahamannya sendiri dan teknik pedang Soul-Breaking yang dia peroleh sebelumnya, dia masih sangat bergantung pada keuntungan dari Jalur Agung. Pada kenyataannya, ilmu pedangnya masih belum cukup kuat, terutama dalam teknik pedang tingkat atas. Dia bukanlah sosok tak terkalahkan seperti yang dirumorkan di Realm of Ruin.     

"Bagaimana menurutmu?" Ye Futian sedang menyaksikan pertunjukan pedang ketika beberapa murid dari Jurang Pedang mendekatinya dan mengajukan pertanyaan kepadanya sambil tersenyum.     

"Para murid dari Jurang Pedang sungguh luar biasa dalam ilmu pedang," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kau adalah seorang ahli dalam seni musik, dan sekarang setelah kau mengamati permainan pedang kami, apakah kau dapat memahami sesuatu?" sosok itu bertanya lagi.     

"Semua metode kultivasi terhubung satu sama lain, termasuk teknik pedang. Sebelumnya, aku telah menyaksikan bahwa ilmu pedang milik Saudara Wan sungguh luar biasa. Setelah itu, aku melihat beberapa ilmu pedang lainnya. Meskipun cara penggunaannya berbeda-beda, mereka semua memiliki kemiripan terhadap satu teknik tertentu. Aku sangat ingin tahu apakah mereka semua berasal dari teknik pedang yang sama?" tanya Ye Futian.     

"Tepat sekali." Lawan bicaranya itu mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Teknik pedang ini adalah salah satu teknik yang ingin dipelajari oleh semua murid di Jurang Pedang, tetapi jumlah murid di Jurang Pedang sangat banyak. Mereka yang berada di tingkat Saint Plane yang mampu menyamai tingkat Saudara Wan hanya beberapa dari mereka memiliki kemampuan yang mumpuni. Bahkan pendekar pedang di tingkat Renhuang di Gunung Taixuan merasa sulit untuk menguasai teknik tersebut."     

"Teknik pedang seperti apa yang bisa semenarik itu?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Fleeting Divine Sword," ujar pemuda itu sambil tersenyum. "Tapi kebanyakan orang hanya bisa mengkultivasinya hingga ke tingkat pertama —Glimmer of Sky. Tingkat pertama ini adalah teknik paling cocok untuk mereka yang memahami elemen ruang dan waktu; kekuatannya adalah yang terkuat dan paling otentik."     

"Jadi seperti itu. Tetapi pedang milik Saudara Wan jelas melebihi Glimmer of Sky. Dia telah sampai di tingkat apa?" Ye Futian bertanya.     

Lawan bicaranya itu menatapnya sambil tersenyum dan berkata, "Tingkat kedua—Cleave of All Things. Ketika berkultivasi hingga ke tingkat ini, hanya dengan satu serangan pedang, ruang hampa akan tercabik-cabik menjadi bagian-bagian kecil, sesuai dengan namanya."     

"Bagaimana dengan tingkat ketiga?" Ye Futian bertanya.     

"Tingkat ketiga dari teknik Fleeting Divine Sword tentu saja bernama 'Fleeting'. Namun, hanya beberapa Renhuang di Gunung Taixuan yang mampu mencapai tingkat ini. Ketika teknik pedang ini diaktifkan, waktu akan mengalir seperti air, dan tahun berlalu dengan cepat, karena itulah namanya adalah 'Fleeting.' [1][1] Saat Fleeting Divine Sword digunakan, tidak ada kesempatan untuk melancarkan serangan balasan, dan pada akhirnya, teknik ini juga dibagi menjadi kekuatan yang berbeda-beda. Hanya mereka yang ahli dalam berbagai macam kekuatan dari Jalur Agung yang dapat mencapai tingkat puncak. Di Gunung Taixuan, hanya Lord Taixuan yang telah mencapai tingkat tertinggi dari teknik Fleeting Divine Sword."     

Lawan bicaranya tersenyum dan menjelaskan, sambil menatap ke arah Ye Futian dengan penuh minat. Dia bertanya, "Apakah Saudara Shen tertarik untuk berkultivasi dalam teknik ini?"     

"Melihat betapa kuatnya teknik pedang ini, aku jadi sedikit tertarik. Tapi bakatku terbatas. Jika aku memilih untuk mengkultivasinya, aku tidak tahu tingkat mana yang bisa kucapai," jawab Ye Futian dengan suara pelan dan tidak menyangkal keinginannya. Dia tidak datang ke Jurang Pedang tanpa alasan yang jelas, tetapi untuk berkultivasi, jadi tidak ada yang perlu dia sembunyikan.     

"Sangat mudah bagi Saudara Shen Jing untuk mulai mengkultivasinya. Meskipun Fleeting Divine Sword adalah teknik pedang tertinggi, namun dua tingkat pertama dari teknik sudah menjadi rahasia umum. Tidak masalah jika kau tertarik untuk mengkultivasi teknik tersebut. Selain itu, Tebing Pedang Ujian mengandung banyak jejak dari kultivasi-kultivasi sebelumnya, sehingga kau dapat melihat-lihat," lawan bicaranya itu menambahkan. Ye Futian mengangguk pelan. "Terima kasih telah memberitahukan informasi ini padaku."     

"Ini hanya masalah kecil," jawab sosok itu sambil tersenyum. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Jika ada masalah, saudara Shen Jing bisa menemui kami."     

"Pasti," jawab Ye Futian, kemudian mereka-pun pergi.     

Ye Futian kembali menyaksikan pertunjukan pedang untuk beberapa saat sebelum pergi meninggalkan Jurang Pedang. Setelah itu, selain berlatih di Paviliun String setiap hari, dia juga menyaksikan penampilan para pendekar pedang di Jurang Pedang.     

Semua orang di Jurang Pedang kini mengetahui bahwa mereka memiliki seorang musisi yang gemar belajar. Dia juga sang penjaga dari Paviliun String—orang yang diundang oleh Nona Empat secara pribadi ke Gunung Taixuan.     

Ye Futian menjadi sangat pendiam di Jurang Pedang, dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menyaksikan dan mengamati penampilan para pendekar pedang di sana. Dia jarang sekali berbicara dengan siapa pun. Terkadang, dia akan mengajukan beberapa pertanyaan, dan sikapnya yang rendah hati dan rajin membuat banyak orang menyukainya. Bagaimanapun juga, para murid di Jurang Pedang sebagian besar berada di tingkat Saint Plane, dan mereka semua memiliki temperamen yang luar biasa. Dalam situasi yang tidak bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri, mereka bersedia untuk menjawab pertanyaan Ye Futian ketika diminta untuk menjawab.     

Seiring berjalannya waktu, Ye Futian tampak seperti telah menjadi salah satu murid dari Jurang Pedang. Banyak kultivator di Jalur Pedang sudah terbiasa dengan keberadaannya.     

Namun, phoenix kecil seringkali merasa kesal dan mengeluh dalam hati bahwa Ye Futian gemar ikut campur dalam berbagai macam hal. Alih-alih berkonsentrasi pada Jalur Guqin, sekarang dia sering sekali pergi ke Jurang Pedang untuk mempelajari teknik pedang. Karena tidak ada orang untuk diajak berbincang-bincang, sang phoenix kecil kehilangan kegembiraan saat Ye Futian memainkan lagu Flight of the Phoenix Pair, dimana lagu itu dapat beresonansi dengannya. Setiap kali dia mendengar lagu tersebut, dia akan merasa bahwa dirinya mengalami perkembangan. Seolah-olah dia juga berkembang ke tingkat berikutnya.     

Pada hari ini, seorang tamu telah tiba di Jurang Pedang, yang merupakan sebuah peristiwa yang cukup menghebohkan.     

Tamu itu adalah nona muda dari Kantor Pemimpin Kota, Puteri Luo Yue, dimana ayahnya—Pemimpn dari Kota Taixuan—telah mewarisi ilmu pedang dari Lord Taixuan.     

Sebelumnya, Luo Yue juga pernah berlatih di Jurang Pedang selama beberapa waktu. Ini adalah tempat dimana dia mempelajari keahliannya, dan hari ini, Pemimpin Kota Taixuan membawanya kesana untuk mengunjungi sang Pemimpin dari Jurang Pedang, jadi Luo Yue memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi kembali Jurang Pedang.     

Banyak murid di Jurang Pedang mengenal Luo Yue, dan mereka sudah terbiasa berbicara satu sama lain sebagai 'saudara dan saudari'.     

Pada saat ini, terdapat sebuah tebing pedang di belakang Jurang Pedang dan Gunung Pedang. Banyak murid berada di sana. Ini adalah tebing pedang yang terkenal di Jurang Pedang. Pada dinding tebing tersebut, terdapat jejak-jejak ilmu pedang yang ditinggalkan oleh seorang Tetua yang sangat kuat. Banyak orang datang kemari untuk mengamati aura pedang yang terkandung di dalamnya.     

Luo Yue berdiri di depan dinding tebing itu dan menatap ke arah Tebing Pedang. Meskipun ayahnya adalah salah satu sosok terkemuka dalam ilmu pedang dan mendapatkan metode pertempuran lainnya dari ilmu pedang miliknya, termasuk serangan-serangan dari kapak perang. Namun, terkadang masih diperlukan bantuan dari pasukan lain untuk menyerap pengetahuan yang lebih luas lagi.     

Kultivasinya dalam teknik Fleeting Divine Sword telah menemui hambatan di tingkat kedua—Cleave of All Things. Sulit baginya untuk melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, dia ingin berkunjung ke Gunung Taixuan lagi, sehingga ayahnya membawanya kemari hari ini.     

Saat memandang tebing itu, tubuh Luoyue tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan aura pedang yang kuat. Aura pedang penghancur menyelimuti area ini dalam sekejap. Untuk waktu yang lama, tubuhnya bersinar dan menunjuk ke arah langit. Tiba-tiba, Qi Pedang dalam jumlah besar menyebar ke seluruh penjuru langit. Sebuah badai yang dahsyat dari Qi Pedang telah muncul dan menembus langit.     

"Pedang milik saudari Luo Yue jauh lebih kokoh daripada yang lainnya. Tidak akan lama bagi teknik Cleave of All Things untuk menjadi nyata." Pada saat ini, terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Sosok yang baru saja berbicara adalah Wan Shouyi, murid dari Jurang Pedang, yang berbicara kepada Luo Yue.     

"Kakak senior terlalu memujiku. Aku mengetahui dimana tingkatanku sekarang, dan perjalananku masih jauh jika dibandingkan dengan kakak senior," bisik Luo Yue. Dia tidak bisa menahan diri untuk mengingat sang pendekar pedang yang dia temui di Realm of Ruins. Pedangnya sangat sederhana, dan satu serangan pedangnya sudah cukup untuk mengalahkan semua orang. Dia bertanya-tanya bagaimana pedang itu bisa dibandingkan dengan pedang milik saudara Wan Shouyi.     

"Tidak banyak perbedaan di antara kita. Teknik pedangmu sudah berada di ambang batas, dan terobosan bisa terjadi kapan saja," ujar Wan Shouyi. "Luo Yue, biarkan aku mencoba menghadapi pedang itu untukmu."     

Lou Yue menatap ke arah Wan Shouyi, lalu mengangguk dan berkata, "Terima kasih, saudaraku."     

Ketika mereka selesai berbicara, keduanya berjalan ke satu sisi dan melayang di udara. Banyak sosok bergerak mendekat sebagai persiapan untuk menyaksikan pertarungan antara keduanya. Sudah jelas, Wan Shouyi berniat menggunakan ilmu pedang miliknya untuk membimbing Luo Yue.     

Dalam sekejap, Qi Pedang berada dimana-mana, dan sama seperti dugaan semua orang, sehebat apa pun pedang milik Wan Shouyi, dia telah meninggalkan beberapa celah karena tujuannya adalah untuk membimbing Luo Yue, selangkah demi selangkah.     

Pedang Luo Yue sangat mirip dengannya, tetapi selalu ada sesuatu yang kurang dari pedangnya.     

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara guqin di suatu tempat. Suara itu bergabung ke dalam pedang tersebut. Seolah-olah suara guqin itu sangat cocok dengan pertarungan antar ilmu pedang. Beberapa orang terus menyaksikan permainan pedang tersebut, sementara beberapa orang memandang ke arah sumber musik itu berasal. Sosok yang memainkan musik itu adalah Shen Jing, yang akhir-akhir sering bermain guqin, dan tidak ada seorang pun yang terkejut akan hal tersebut.     

Pedang milik Wan Shouyi dan Luo Yue menjadi semakin kuat. Wan Shouyi mulai memberikan tekanan dalam upaya untuk memaksa Luo Yue mengeluarkan pedangnya, tetapi Luo Yue masih merasa bahwa kemampuannya tidak mumpuni.     

Pada saat ini, suara guqin mengalir ke dalam telinganya, dan sebuah ilusi muncul di dalam benaknya. Suara musik itu seperti sebilah pedang. Tanpa sadar, dia mengayunkan tangannya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang, dan seberkas kilatan cahaya pedang juga melintasi mata Luo Yue yang indah. Saat hatinya berdebar kencang, dalam sekejap, aura pedang yang terpancar dari tubuhnya menjadi semakin kuat.     

*Whoosh*     

Satu pedang telah terbentuk. Pedang itu menyinari sembilan langit dan bertabrakan dengan pedang milik Wan Shouyi. Pada saat ini, dua badai tersebut saling tumpang tindih satu sama lain. Pedang itu dimusnahkan, dan pertempuran telah berhenti.     

Setelah beberapa saat, semua orang menyaksikan bahwa Qi Pedang di udara perlahan-lahan menghilang, dan di atas langit, keduanya berdiri saling berhadapan satu sama lain.     

"Selamat, adik junior," ujar Wan Shouyi sambil tersenyum.     

"Dia berhasil melakukannya." Semua murid tampak sedikit terkejut. Kakak senior Wan mencoba menghadapi pedang itu untuk Luo Yue dan berhasil membimbingnya untuk memahami dan mencapai pencerahan, yang mengarah pada terobosan dalam ilmu pedang. Sekarang, kekuatannya menjadi lebih dahsyat dari sebelumnya.     

Pada saat ini, Luo Yue masih terlihat linglung. Perasaan yang baru saja dia alami ini...     

"Terima kasih, kakak senior karena telah mencoba pedang ini bersamaku." Luo Yue membungkuk hormat pada Wan Shouyi.     

"Tidak lama lagi kau akan berhasil melakukannya. Kau akan meraih terobosan cepat atau lambat. Hal itu tidak ada hubungannya denganku." Wan Shouyi tersenyum.     

"Satu langkah yang salah bisa menjadi sebuah jebakan untuk waktu yang lama." Luo Yue menggelengkan kepalanya. Ini adalah sesuatu yang dia pahami.     

Pada saat ini, dia mengalihkan pandangannya dan memandang sosok di atas sebuah batu raksasa di depan tebing. Ye Futian sedang duduk di sana dengan sebuah guqin di hadapannya, tetapi pada saat ini alunan musik itu sudah berhenti.     

Dia teringat akan musisi di Restoran Taixuan—Shen Jing—dan dia telah mendengar informasi bahwa pria itu sekarang menjaga guqin di Paviliun String. Dia sangat ingin belajar dan datang ke Jurang Pedang untuk berkultivasi     

"Apakah fenomena yang baru saja terjadi hanya suatu kebetulan belaka?" Luo Yue bergumam dalam hatinya. Kilatan cahaya spiritual itu tampaknya dibimbing oleh suara guqin tersebut.     

"Shen Jing menyapa Puteri Luo Yue." Melihat Luo Yue sedang menatapnya, Ye Futian tersenyum dan mengangguk pada Luo Yue.     

"Mmmm." Luo Yue menatap Ye Futian, dan melihat bahwa lawan bicaranya itu tidak menunjukkan sikap yang aneh, dia jadi beranggapan bahwa dia berpikir terlalu berlebihan.     

"Tetua mengirimmu ke Gunung Taixuan hanya sebagai seorang musisi, tetapi masih ada banyak peluang yang menunggumu. Berkonsentrasilah dalam berkultivasi," ujar Luo Yue pada Ye Futian sebelum dia pergi meninggalkan tempat tersebut!     

[1] Fleeting artinya sekejap/ berlalu dengan sangat cepat/ sekilas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.