Legenda Futian

Mencuri Metode Kultivasi



Mencuri Metode Kultivasi

0Ye Futian masih berada di sana, dengan tatapan mata tertuju pada sebuah tebing, dan terus menerus mengkultivasi teknik-teknik pedangnya.     0

Luo Yue adalah putri dari Pemimpin Kota Taixuan, tetapi dia bukanlah sosok yang sombong. Baik itu dalam pertempuran di Realm of Ruins maupun pertemuan di Restoran Taixuan, dia memiliki kesan positif tentang wanita tersebut. Belum lagi, dia juga memiliki koneksi dengan Pemilik Restoran Taixuan sebagai seorang murid dari Gunung Taixuan.     

Penerimaannya ke Gunung Taixuan untuk berkultivasi merupakan kebaikan hati dari sang Pemilik Restoran. Sehingga, ketika dia melihat bahwa Luo Yue membutuhkan bantuan, dia dapat membantunya dengan alunan musik tanpa perlu bertindak terlalu mencolok. Bagaimanapun juga, bahkan tanpa bantuannya, cepat atau lambat Luo Yue akan mampu membuat terobosan sendiri. Baginya, itu hanyalah sebuah tugas sederhana yang sama sekali tidak merugikan baginya, jadi tidak ada alasan untuk bersikap egois. Sama seperti bagaimana Pemilik Restoran Taixuan membantunya untuk memasuki Gunung Taixuan.     

"Shen Jing, ketika aku mendengarkan permainan guqinmu, alunan musik yang dihasilkan sangat cocok dengan pertempuran ilmu pedang. Seolah-olah aku sama sekali tidak mendengar apa pun, dan aku merasa tidak terganggu olehnya." Seseorang di sebelahnya berkata, "Sepertinya untuk mencapai titik ini, keahlianmu dalam guqin memang luar biasa dan kau juga pasti memiliki pemahaman yang mendalam terkait ilmu pedang, bukan begitu?"     

Ye Futian menatap sosok yang baru saja berbicara dan tersenyum. Akhir-akhir ini, banyak orang telah mengenali identitasnya di Jurang Pedang, jadi mereka sering berbincang-bincang dengannya.     

"Di hadapan para murid dari Jurang Pedang, mana berani aku berbicara tentang pemahaman ilmu pedang dan menyombongkan diri?" ujar Ye Futian sambil tersenyum, menunjukkan kerendahan hati yang biasa dia tampilkan. Lawan bicaranya sudah terbiasa dengan hal itu dan tersenyum. "Apakah mungkin kau sengaja menyembunyikan identitas asli dan keahlianmu? Aku belum pernah melihatmu berlatih ilmu pedang di Jurang Pedang."     

Nada bicara dari orang yang baru saja berbicara itu terdengar sangat santai. Sudah jelas dia hanya sekedar bercanda.     

"Aku datang ke Jurang Pedang untuk mengamati permainan pedang di sini. Sedangkan untuk berlatih, aku lebih suka berlatih seorang diri ketika aku kembali ke Paviliun String sehingga kalian tidak akan menertawakanku," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Banyak orang di sekitarnya tersenyum. Namun sosok lainnya berkata, "Tapi menurutku, kau sengaja menyembunyikan kemampuanmu, Shen Jing. Mungkin, kau telah membuat beberapa pencapaian dalam ilmu pedang sebelumnya."     

Ye Futian menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apa-apa lagi. Pandangan matanya masih tertuju pada dinding tebing. Dia sedang bermeditasi.     

Tidak ada hal yang lebih penting daripada kultivasi. Dengan adanya kesempatan untuk berkultivasi di Gunung Taixuan, dia tentu saja tidak akan menyia-nyiakannya; dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kultivasinya.     

Di sisi lain, Wan Shouyi dan Luo Yue pergi bersama-sama. Luo Yue masih memikirkan terobosan yang baru saja terjadi. Meskipun dia berpikir bahwa hal itu hanya sebuah kebetulan, namun suara guqin itu sangat membantunya. Bahkan Shen Jing sendiri mungkin tidak menyadarinya.     

Alunan musik yang dimainkan oleh Shen Jing seperti transparan. Konsepsi artistik dari musik itu sungguh luar biasa, dan memang bakatnya dalam Jalur Guqin memang menakjubkan. Mungkin inilah alasan mengapa Tetua mengirimnya ke Gunung Taixuan sejak awal, tetapi masih belum diketahui alasan mengapa dia datang kemari untuk mengkultivasi ilmu pedang miliknya.     

"Saudara Wan, bagaimana pendapatmu tentang Shen Jing?" tanya Luo Yue.     

"Tidak buruk. Dia sosok yang rendah hati dan rajin belajar, masa depannya cukup menjanjikan. Tapi masih belum bisa dipastikan seberapa berbakatnya dia. Tetapi karena Nona Empat mendukung bergabungnya Shen Jing ke Gunung Taixuan, pasti ada sesuatu yang luar biasa tentang dirinya," Wan Shouyi menjawab, yang juga merupakan pendapat dari dalam lubuk hatinya.     

"Yah, terdapat pesona tersendiri pada musiknya. Permainan guqinnya sangat murni." Luo Yue mengangguk pelan. "Saudara Wan, jika kau memiliki kesempatan, tolong awasi Shen Jing. Kami sudah pernah bertemu sekali, jadi kami saling kenal, dan karena dia juga dikirim oleh Tetua, jangan biarkan dia mengurung diri karena dia bukanlah murid dari Gunung Taixuan."     

"Tenang saja, Shen Jing sangat disukai oleh orang-orang, dan banyak murid dari Jurang Pedang juga mengurusnya dengan baik." Wan Shouyi tersenyum. "Bahkan tanpa perintah darimu, karena hal ini berhubungan dengan Nona Empat, kami akan melakukan apa pun yang kami bisa."     

"Baiklah." Luo Yue mengangguk pelan. "Terima kasih saudaraku."     

Perintah dari Luo Yue dianggap sebagai balas budi untuk Ye Futian, yang tidak mengetahui bahwa musiknya secara tidak sengaja membantunya meraih terobosan dalam ilmu pedang.     

Ini merupakan harapan bagi Ye Futian untuk mencapai sesuatu yang luar biasa di sini.     

Lou Yue jadi teringat akan pendekar pedang misterius di Realm of Ruins. Jika dia datang ke Gunung Taixuan untuk berkultivasi, dia pasti akan memiliki potensi yang tak terbatas.     

Sayangnya, setelah hari itu, pendekar pedang misterius itu menghilang.     

Bagaimana dia bisa mengetahui bahwa pendekar pedang yang dia pikirkan itu sedang mengkultivasi ilmu pedang di Jurang Pedang? Pendekar itu adalah orang yang sama dengan sosok yang baru saja dia perintahkan untuk diurus oleh Wan Shouyi.     

Tanpa sadar, beberapa waktu telah berlalu dan Ye Futian menghabiskan waktu dengan berkultivasi setiap hari.     

Hari ini, di area di belakang Paviliun String, dia sedang berdiri di tepi tebing di hadapan lautan awan.     

Dia memegang sebilah pedang di tangan kanannya.     

Telapak tangannya diulurkan ke depan seolah-olah ruang dan waktu telah berhenti, tetapi terdapat sebuah kekuatan yang tak terlihat di atas langit dan bumi di sekitarnya. Kekuatan itu sangat dahsyat. Jejak kekuatan ini sepertinya akan menyebar ke setiap sudut di antara langit dan bumi, dan berada dimana-mana.     

Telapak tangannya dikerahkan ke depan, dan dalam sekejap, seberkas cahaya suci keemasan yang menyilaukan bersinar dan menghilang. Jejak berwarna emas muncul di antara lautan awan di hadapannya, yang tampaknya telah terbelah dua, tetapi pergerakan Ye Futian tidak berhenti sampai di situ saja. Kakinya bergerak ke depan, dan lengannya kembali dikerahkan ke depan, dalam sekejap, garis emas lainnya membelah langit menjadi dua bagian.     

Ini adalah tingkat pertama dari teknik Fleeting Divine Sword, yaitu Glimmer of Sky. Dengan setiap serangan, garis emas yang berada di udara akan memotong langit.     

Saat dia bergerak ke depan, Ye Futian melancarkan rentetan serangan pedang, dan dalam sekejap, lautan awan berubah dari kondisi tenang menjadi bergejolak, disertai dengan badai pedang yang bergulung dan berputar-putar. Jejak pedang yang tak terhitung jumlahnya saling tumpang tindih. Seolah-olah, secara tidak sadar, serangan pedang itu telah berubah dari tingkat pertama—Glimmer of Sky—ke tingkat kedua—Cleave of All Things.     

Setelah beberapa saat, Ye Futian berhenti bergerak dan berdiri dengan tenang di atas lautan awan.     

"Kamu berlatih untuk waktu lama, dan ini hasilnya?" Pada saat ini, terdengar sebuah suara yang jelas di suatu tempat, dan Ye Futian tahu bahwa sosok itu adalah sang phoenix kecil. Dia menatap ke arah Feng Yan, sambil merasakan aura yang terpancar darinya. Terdapat sebuah senyuman di dalam matanya, "Kau berhasil meraih terobosan?"     

"Ya, sekarang tingkat kultivasiku sama denganmu," ujar Feng Yan dengan nada sombong.     

"Tidak buruk. Kau mampu meraih terobosan tanpa menyadarinya," ujar Ye Futian dengan suara pelan, terdapat sedikit rasa iri di dalam hatinya. Bakat semacam ini dalam kultivasi adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dimiliki oleh banyak kultivator jenius. Sosok yang dilahirkan sebagai Saint memang sangat kuat.     

"Ini karena aku adalah sang Phoenix Ilahi." Feng Yan menyombongkan diri dan memandang Ye Futian dengan tatapan mengejek. "Tidak seperti dirimu, alih-alih berlatih Jalur Guqin, kau malah pergi ke Jurang Pedang untuk berlatih ilmu pedang, dan setelah sekian lama, teknik Fleeting Divine Sword milikmu masih berada di tingkat ini. Apakah kau baru saja melewati tingkat pertama?"     

"Uh…"     

Ye Futian tampak kesal. Apakah Feng Yan sedang mengejeknya?     

Dia menatap sang phoenix kecil sambil tersenyum. Tampaknya setelah meraih terobosan, Feng Yan menjadi sedikit sombong.     

Pada saat ini, Feng Yan menatapnya tanpa berkedip. Menilai dari penampilannya, sudah jelas dia sedikit bersemangat dan ingin mencoba bertarung melawannya.     

"Apakah kau juga mengetahui tentang teknik Fleeting Divine Sword?" Ye Futian bertanya sambil tersenyum.     

"Ada banyak kultivator dari Jurang Pedang yang mengetahui tentang teknik pedang ini di Gunung Taixuan, jadi bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya?" ujar Feng Yan dengan nada sombong. Ye Futian mengangguk. Para murid dari Jurang Pedang juga mengatakan bahwa ada banyak kultivator yang telah mengkultivasi Fleeting Divine Sword, tetapi hanya beberapa orang yang mampu melakukannya karena kekuatan dari teknik ini sangat besar. Sehingga semua orang yang mengkultivasi ilmu pedang ingin mempelajarinya, tetapi hanya sedikit yang mampu mencapai puncak kekuatannya.     

"Baiklah. Karena kau juga mengetahui tentang teknik ini, bagaimana kalau kita mencobanya bersama-sama?" ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Luar biasa." Sama seperti dugaan Ye Futian, Feng Yan datang kemari karena dia ingin mencoba teknik tersebut. Sekarang, melihat bagaimana Ye Futian memberikan penawaran padanya, dia langsung menyetujuinya. Kali ini, dia akan membuat pria ini sangat malu. Ini akan menjadi titik balik dari sikap sombong yang biasa dia tunjukkan.     

"Ayo kita mulai." Feng Yan tampak sudah tidak sabar, dan saat dia selesai berbicara, Ye Futian langsung merasakan suhu di antara langit dan bumi meningkat secara drastis. Dalam sekejap, suasana di area tersebut terasa seperti sebuah tungku pembakaran. Bayangan dari kobaran api suci telah menyelimuti dunia, dan Ye Futian tampaknya terbungkus di dalamnya.     

Kemudian terdengar suara siulan panjang, siulan burung phoenix itu bergema hingga ke sembilan langit. Selain itu, bayangan raksasa dari seekor phoenix ilahi muncul di atas langit. Lautan awan kini berubah warna menjadi merah akibat kobaran api tersebut, dan tubuh Ye Futian juga tampak seperti terbakar.     

Namun, dia masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Dengan beberapa perintah dari pikirannya, aura pedang langsung melintasi area yang luas tersebut; seolah-olah aura pedang itu berada dimana-mana. Tidak lama kemudian, terdengar suara siulan pedang yang tajam di udara. Seluruh ruang hampa kini dipenuhi dengan aura yang sangat tajam.     

"Aku akan melancarkan serangan." Ye Futian memandang ke arah Feng Yan.     

"Begitu pula denganku." Kedua mata Feng Yan terbakar dengan kobaran api suci yang melesat menuju mata Ye Futian. Ye Futian sendiri bisa merasakan bahwa auranya juga ikut terbakar.     

Dia tersenyum saat melangkah ke depan, kemudian sosoknya menghilang dalam sekejap, dan pedang di tangannya juga bergerak bersama tubuhnya.     

*Boom* Kobaran api suci pada tubuh Feng Yan kini juga meledak, membakar dunia, namun sosok Ye Futian telah menghilang di hadapannya.     

Dia sangat terkejut saat menyadari bahwa dalam sekejap, bayangan Ye Futian sudah berada di sekitarnya. Seolah-olah dia berada dimana-mana, dan kemana pun dia melintas, pedangnya juga ikut bergerak bersamanya.     

Firasat bahaya yang luar biasa menimpa dirinya, dan ekspresi Feng Yan tiba-tiba berubah. Dia merasa bahwa area dimana dia berada sepertinya akan hancur berkeping-keping. Saat ini dia berada di dalam sebuah kurungan yang dibentuk oleh teknik Cleave of All Things. Bilah-bilah pedang berselang-seling yang tak terhitung jumlahnya hendak menghancurkan area ini.     

"Ayah, ibu!" Feng Yan memejamkan matanya dan berteriak.     

*Whoosh* Satu sosok menghilang dalam sekejap, dan Ye Futian menarik tubuh Feng Yan keluar dari sana seolah-olah dia sengaja meninggalkan sebuah celah.     

Sementara itu di bagian bawah, area itu telah tercabik-cabik menjadi bagian yang tak terhitung jumlahnya, seolah-olah area itu kini telah hancur total.     

Feng Yan membuka matanya dan memandang ke bawah dengan ekspresi ketakutan di wajahnya. Lalu dia menaikkan pandangan matanya dan menatap ke arah Ye Futian dengan penuh amarah. "Kau bertarung dengan serius?"     

Ye Futian memandangnya dengan tatapan polos.     

"Kau benar-benar tega menyerangku..." Feng Yan sangat kesal.     

 "…"     

Ye Futian tidak memberikan jawaban.     

Dua kekuatan yang sangat dahsyat menyebar di udara, dan sepasang kaisar phoenix muncul di hadapan Ye Futian.     

Mulut Ye Futian berkedut. Apakah dia mengadu pada orang tuanya lagi?     

Kalau begini, bagaimana caranya mereka bisa bermain?     

"Shen Jing menyapa para Tetua." Hati Ye Futian berdebar kencang, tetapi melihat penampilan luarnya, dia masih bersikap sopan dan menunjukkan rasa hormatnya.     

Dua kaisar iblis itu menatapnya. Tekanan yang mereka pancarkan memenuhi udara. Orang-orang hanya bisa membayangkan seberapa besar tekanan yang dirasakan Ye Futian pada saat ini dan bagaimana dia merasa seperti disalahkan.     

"Ayah, Ibu, dia ingin menindasku," ujar Feng Yan dengan nada memelas.     

Ye Futian sendiri rasanya ingin menangis. Gadis ini benar-benar tidak tahu malu.     

"Kau ingin pamer dan sekarang kau terlibat dalam masalah?" ujar sang ibu phoenix pada Feng Yan. Terkadang gadis ini perlu untuk mengalami kesulitan. Dia tidak mengetahui batas dari kemampuannya.     

"Tetua sungguh bijaksana." Ye Futian merasa berterima kasih. Karena langit menjadi saksinya, memangnya kapan dia berusaha menindas Feng Yan?     

"Kau sendiri bukanlah burung yang baik. Dia hanya seorang anak kecil. Kenapa kau menggunakan teknik sekuat itu?" sang ibu phoenix menatap ke arah Ye Futian dan bertanya.     

"Engg..." Ye Futian tampak tertegun, dan dia benar-benar ingin membalas kata-katanya dengan sesuatu seperti "Kau-lah yang termasuk bangsa burung, dan pada kenyataannya, seluruh keluargamu adalah..." tetapi dia tidak berani melakukannya.     

Feng Yan, seorang anak kecil?     

Sebagai seorang ibu, sudah jelas dia akan membela anaknya, tidak peduli apa-pun yang terjadi.     

"Kau mempelajari teknik pedangmu itu dari Jurang Pedang?" Ayah Feng Yan bertanya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk, dan lawan bicaranya itu terdiam. Kedua kaisar iblis itu saling memandang satu sama lain, dan mereka tampak sedikit terkejut.     

Pria ini telah mempelajari keenam lagu terkenal dari Paviliun String, dan dalam waktu yang sangat singkat, dia telah mencapai tingkat kedua dari teknik Fleeting Divine Sword.     

Apakah dia datang kemari untuk menjaga Paviliun String atau mencuri metode kultivasi di dalamnya?     

Jika hal ini terus berlanjut, apakah semua warisan tersembunyi dari Gunung Taixuan akan dicuri olehnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.