Legenda Futian

Land of Proving the Way



Land of Proving the Way

1"Mereka telah tiba."      3

Di sebelah Sea of the Path, tatapan mata semua orang tertuju pada para pemandu, karena sosok-sosok terkemuka ini dipilih oleh pasukan-pasukan besar di Dunia Higher Heavens, yang memiliki jatah untuk memasuki Sea of the Path, dan mereka akan berangkat menempuh perjalanan mereka.     

Mencari Jalur Agung di Sea of the Path adalah peristiwa yang terjadi setiap sepuluh tahun sekali. Setiap sepuluh tahun, akan ada orang-orang yang kembali kemari setelah mereka membuktikan diri sebagai Renhuang. Ada pula beberapa orang yang setelah mengalahkan kultivator lainnya, membuktikan bahwa mereka adalah sosok yang tak tertandingi. Dan kemudian ada juga para jenius yang mengalami kegagalan.     

Sayang sekali mereka tidak akan bisa melihat semua itu dan hanya bisa menunggu di sini.     

Sea of the Path sangatlah luas. Jika bukan karena kehadiran murid-murid dari Istana Divine dan para pemandu untuk mengarahkan jalan, mereka tidak akan bisa menyeberangi laut tersebut. Itu adalah sesuatu yang bahkan para Renhuang di tingkat relatif rendah akan kesulitan untuk mencapainya, apalagi mereka yang masih berada di tingkat Saint Plane.     

"Ayo kita pergi," ujar para pemandu. Tidak lama kemudian, semua orang berjalan ke depan. Beberapa orang mengubah aura mereka menjadi perahu-perahu kecil yang mendarat permukaan di laut tempat mereka akan bepergian. Ada pula yang mengubah aura mereka menjadi dedaunan dimana mereka akan berlayar bersama hembusan angin. Kemudian ada juga orang-orang dari Keluarga Pedang Ilahi Li yang mengubah aura mereka menjadi bilah-bilah pedang tajam yang melesat di permukaan laut.     

"Berangkat," ujar Jun Mu pada 15 orang dari Gunung Taixuan. Tiba-tiba, semua orang melangkah menuju laut. Aura Ye Futian kini berubah menjadi sebuah perahu tempat dia berdiri, lalu dia pergi bersama semua orang, mengikuti para pemandu yang berada di kejauhan.     

Di tepi pantai dari Sea of the Path, tatapan mata semua orang tertuju pada mereka yang menghilang di kejauhan. Sulit sekali bagi mereka untuk menenangkan diri. Beberapa dari mereka memutuskan untuk pergi, tetapi beberapa orang memilih untuk tetap tinggal, sudah siap untuk menunggu di sini sampai hari dimana mereka kembali untuk melihat hasil dari perjalanan ini.     

Di hamparan laut yang luas, para kultivator dari semua pasukan muncul di arah yang berbeda-beda dan terus melesat ke depan.     

Ketika mereka pergi ke bagian dalam dari Sea of the Path, mereka semua bisa merasakan bahwa Sea of the Path ini adalah sebuah tempat tersembunyi yang memiliki Jalur Agung sejati, dengan dipenuhi oleh aura Jalur Agung yang tak terbatas. Sea of the Path yang tanpa berbatas ini memberi mereka perasaan yang sangat luar biasa seolah-olah laut ini memiliki nyawa sendiri.     

"Saat melihat pemandangan seperti ini, rasanya muncul keinginan untuk bernyanyi dengan keras." Tidak jauh dari Ye Futian, Wan Shouyi yang sedang mengendarai pedang tampak mengamati lautan yang luas. Dia bisa merasakan ambisi di dalam hatinya, dan dia sangat menantikan segala sesuatu yang akan terjadi—baik itu Istana Divine maupun sosok-sosok yang akan dia temui pada saat ini dan di masa depan.     

Meskipun dia berkultivasi di Gunung Taixuan, dia telah berkeinginan untuk mengunjungi Istana Divine selama bertahun-tahun, dan sekarang dia akhirnya memiliki kesempatan untuk mengunjunginya.     

Ye Futian tersenyum tipis ketika dia mendengar kata-kata Wan Shouyi. Tampaknya, semua orang dalam perjalanan ini bisa merasakan kebanggaan yang luar biasa di dalam hati mereka.     

Sebagai salah satu sosok terkemuka, wajar saja jika mereka ingin bertemu dengan semua kultivator terbaik di seluruh penjuru dunia.     

Kali ini, telah terbukti bahwa mereka semua berkumpul di sini, dan mereka dipanggil oleh Istana Divine, yang membuat perjalanan ini menjadi semakin menarik.     

"Dengan adanya pemandangan seperti ini, bukankah ini adalah waktu yang tepat bagi adik junior Zhiyin untuk memainkan sesuatu bagi kita?" ujar beberapa kultivator dari Gunung Taixuan sambil tersenyum. Li Zhiyin adalah seorang ahli guqin di Lembah Guqin, dan bakatnya dalam bermusik sangat luar biasa. Konsepsi artistik yang diungkapkan oleh permainan guqinnya sangat kuat. Pada saat ini, jika diiringi oleh alunan musik, suasananya akan menjadi sangat menyenangkan.     

"Maaf, tapi aku harus menolaknya," Li Zhiyin menjawab dengan tenang. Dia mengalihkan pandangannya pada Ye Futian dan berkata, "Shen Jing sudah cukup lama tinggal di Paviliun String untuk memahami catatan musik yang ditinggalkan oleh Kaisar String. Dia telah mempelajari banyak catatan musik, jadi dia pasti telah menguasai banyak lagu yang sesuai dengan suasana pada saat ini."     

"Benar. Saudara Shen Jing sudah cukup lama berada di Gunung Taixuan dan berkultivasi di Paviliun String. Namun, kami belum pernah mendengar Shen Jing bermain musik," Chen Yu, seorang murid dari Lembah Guqin berkata sambil tertawa terbahak-bahak. Alasan mengapa dia ingin Ye Futian bermain musik tidak mengandung niat jahat, tapi kehadiran Ye Futian di Paviliun String telah menarik perhatian mereka, dan mereka sengaja berkunjung ke Paviliun String kala itu.     

Sekarang, Ye Futian telah mendapatkan salah satu dari dua jatah kandidat yang disisakan oleh Lord Taixuan. Mereka ingin tahu tentang Ye Futian dan ingin melihat seperti apa kemampuannya dalam bermusik.     

Ye Futian tersenyum ketika mendengar kata-kata Chen Yu. Dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, tetapi pencapaianku dalam bermusik terbatas, jadi aku tidak akan memainkan lagu yang ditinggalkan oleh Kaisar String. Namun, aku akan memainkan sesuatu yang kuciptakan sebelumnya."     

"Tidak masalah." Chen Yu mengangguk sambil tersenyum. Ye Futian tidak mengecewakan mereka kali ini.     

Hembusan angin mengelilingi perahu tersebut, menggerakkannya ke depan. Ye Futian duduk bersila, dan sebuah guqin muncul di bagian depan dari perahu tersebut. Ye Futian meletakkan kedua tangannya pada senar-senar guqin dan mulai memetiknya secara perlahan.     

Suara guqin yang dihasilkan terdengar begitu menenangkan dan sangat merdu. Lagu itu bisa dengan mudah memikat para pendengarnya ke dalam konsepsi artistik yang ditimbulkan, seperti kehidupan yang penuh kedamaian dari seorang pemuda biasa—penuh kegembiraan dan kesederhanaan.     

Li Zhiyin dan Chen Yu mendengarkan alunan musik dengan seksama, karena mereka berdua sudah tidak asing dengan seni guqin. Musik yang dimainkan oleh Ye Futian sangat murni. Dari sudut pandang seni guqin, dia memiliki fondasi yang sangat kuat. Dia telah memfokuskan seluruh perhatiannya ke dalam musik.     

Gelombang dari Sea of the Path bercipratan pada dirinya. Mereka tampaknya juga ikut memetik senar-senar guqin—pelan tetapi penuh dengan energi—dan benar-benar menyatu dengan konsepsi artistik dari musik tersebut. Perubahan dalam dalam alunan musik itu sepertinya mampu membuat para pendengarnya bisa merasakan gelombang kehidupan. Konsepsi artistik yang dihasilkan bukan lagi suatu hal yang biasa, tetapi bergerak ke depan dengan penuh kesulitan.     

"Suara guqin ini beresonansi dengan sempurna ke dalam suasana saat ini." Luo Yue mendengarkan alunan musik dengan tenang. Saat itu, dia pernah mendengar Ye Futian bermain guqin di Restoran Taixuan. Sekarang, ketika dia mendengarkannya sekali lagi, perasaan yang diterimanya berbeda dari sebelumnya. Musik yang dimainkan Ye Futian sangat murni. Tidak ada sedikitpun kesalahan di dalamnya.     

Sebuah perahu melesat ke depan dan berlayar di Sea of the Path. Dia menundukkan kepalanya dan memetik senar-senar guqin miliknya. Suara guqin perlahan-lahan semakin dipercepat. Saat alunan musik bergema melintasi ombak dan mencapai langit, musik itu menyebabkan para pendengarnya tanpa sadar merasa bangga seolah-olah mereka sedang melewati hembusan angin dan deretan ombak.     

"Permainan yang sangat bagus," puji Wan Shouyi. Lagu ini sepertinya cocok untuk suasana hatinya. Dan bukan hanya dia saja, tetapi banyak kultivator lainnya sepertinya ikut terbawa dalam suara guqin tersebut dan mereka masih mendengarkan dengan tenang.     

Suara musik menjadi semakin keras, memecah ombak-ombak raksasa dan menghantam sembilan langit. Alunan musik itu bergema ke seluruh penjuru Sea of the Path yang luas saat Ye Futian benar-benar terbawa dalam penampilannya. Mereka yang berada di sekitarnya dan ikut mendengarkan musik, juga tampak terbawa dalam alunan musik. Sebuah senyuman muncul di wajah Wan Shouyi. Dia berkata, "Seperti inilah seharusnya seorang pria sejati—sosok yang dipenuhi dengan antusiasme dan kepercayaan diri. Seorang pendekar pedang harus menjadi satu dengan pedangnya. Siapa pun yang bertanya harus terlebih dahulu mencoba ujung pedangnya yang tajam, dan satu pedang seharusnya sudah cukup untuk menghancurkan semua rintangan."     

Dia memandang ke arah Ye Futian dan merasa kagum. Ketika Shen Jing berkultivasi di Gunung Taixuan, dia bersikap rendah hati dan sopan. Dia adalah sosok yang sederhana, tetapi secara mengejutkan, dia mampu memainkan musik yang begitu ambisius.     

Rumor mengatakan bahwa alunan musik mencerminkan hati manusia. Musik yang dimainkan oleh Ye Futian mencerminkan pola pikirnya.     

Jadi, seperti apa pola pikirnya saat ini?     

Apakah ini adalah sosoknya yang sesungguhnya?     

Wan Shouyi tersenyum. Rendah hati dan sabar, sopan, dan ambisius. Ini adalah sosok Shen Jing yang berkultivasi di Gunung Taixuan.     

Hari ini, di Sea of the Path, terdapat alunan musik yang mengandung kebanggaan yang luar biasa di dalamnya, dan telah bergema hingga ke sembilan langit. Untuk semua kultivator berbakat di dunia ini, tidak peduli siapa pun yang menghalangi jalan mereka, mereka akan terus bergerak ke depan tanpa ragu-ragu.     

Apakah sosok Shen Jing di Gunung Taixuan dan di luar Gunung Taixuan berbeda? Dia jadi merasa penasaran akan hal tersebut.     

Li Zhiyin dan Chen Yu juga sedikit tergerak. Ketika alunan musik berhenti, suasana hati mereka juga sangat terpengaruh oleh suara guqin tersebut. Li Zhiyin memberikan pujian dan berkata, "Sekarang aku mengerti mengapa Nona Empat mengirimmu ke Gunung Taixuan."     

Mungkin, Nona Empat menyadari bakat luar biasa yang dimiliki Ye Futian dalam seni musik.     

Ye Futian hanya tersenyum. Li Zhiyin memandangnya dengan penuh perhatian dan berkata, "Kau memiliki Paviliun String sebagai fasilitasmu dalam berkultivasi. Kau harus lebih giat berkultivasi dan tidak menyia-nyiakan bakatmu ini."     

"Terima kasih." Ye Futian merespon dengan senyuman pada Li Zhiyin. Di atas langit tidak jauh di belakang mereka, terdengar sebuah suara bernada sinis: "Aku tidak menyangka bahwa mereka akan mengakui para kultivator yang masih berada di tingkat Flawless Holiness. Tidak peduli seberapa ambisius permainan musiknya, namun dalam menghadapi kekuatan yang sesungguhnya, semua itu menjadi tidak berguna."     

Sosok yang baru saja berbicara adalah Luo Youming. Mereka berada tidak jauh di belakang orang-orang dari Gunung Taixuan. Dalam perjalanan menuju Sea of the Path ini, mereka mungkin hendak melakukan sesuatu pada orang-orang dari Gunung Taixuan.     

Karena saat ini semua orang masih mengikuti arahan dari para pemandu, jadi mereka belum punya rencana untuk mengambil tindakan.     

Ekspresi orang-orang dari Gunung Taixuan tampak tidak senang, tetapi mereka tidak banyak berkomentar. Mereka sudah memutuskan untuk bersikap hati-hati, tetapi Ye Futian tampaknya tidak mendengar apa yang dia katakan, dan dia juga tidak memandang ke arah Luo Youming.     

Semua orang bergerak ke depan. Setelah waktu berlalu cukup lama, mereka telah pergi ke bagian dalam dari Sea of the Path, dan sebuah ombak raksasa bergejolak di depan mereka. Seekor monster muncul dari dalam ombak tersebut, dan monster itu ternyata adalah seekor penyu ilahi yang telah memperoleh 'Jalur'. Tubuhnya berukuran sangat besar, hampir menyamai sebuah istana. Dia memandang semua orang dengan kedua matanya yang berukuran sangat besar.     

"Kaisar Penyu." Banyak orang tampak terkejut. Bahkan para pemandu membungkuk untuk memberi hormat.     

"Kalian boleh pergi," ujar sang penyu ilahi kepada para pemandu. Tiba-tiba, para pemandu itu mengangguk dan pergi melalui jalur udara.     

Penyu ilahi itu memandang semua orang dan berkata, "Ikuti aku."     

Ketika dia selesai berbicara, dia berbalik dan memasukkan tubuh raksasanya ke dalam air. Dia terus bergerak ke depan di Sea of the Path. Kerumunan kultivator mengikutinya dari belakang. Tidak lama kemudian, mereka melihat penyu ilahi itu menerjang ke depan seolah-olah dia hendak menghancurkan sesuatu. Air laut kini jatuh dari atas langit. Ketika semua orang berhasil melewati serangkaian ombak besar, meskipun mereka masih berada di Sea of the Path, banyak orang merasa bahwa mereka tampaknya telah memasuki area lain di dalam Sea of the Path.     

Pergerakan penyu ilahi itu telah melambat. Ketika mereka terus bergerak ke depan, di Sea of the Path, mereka melihat sebuah gunung yang muncul dari dalam Sea of the Path. Gunung itu menjulang tinggi ke atas langit.     

"Mountain of the Sea."     

Banyak orang tampak kagum. Tetapi ketika mereka bergerak ke depan, terkadang, akan ada sebuah gunung yang muncul dalam pandangan mereka. Bentuk dari gunung itu sungguh aneh, dan aura dari Jalur Agung sangat berlimpah dan pekat di sini.     

Akhirnya, mereka melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan. Di suatu area yang berada cukup jauh di hadapan mereka, tampaknya terdapat bayangan dari Istana Fae yang berdiri di sebuah gunung kuno, dan dikelilingi oleh deretan gunung yang aneh.     

Bukan hanya itu saja, tetapi saat diamati lebih dekat, orang-orang dapat melihat bahwa pada area di antara langit dan bumi ini, sudah ada banyak orang yang menunggu di sana. Seolah-olah mereka datang lebih awal dan telah menunggu cukup lama.     

"Kita sudah sampai," semua orang bergumam dalam hati. Ini pasti tujuan akhir dari perjalanan mereka.     

Tubuh penyu ilahi itu mengambang ke permukaan air, dan sebuah suara keluar dari mulutnya. Getaran kuat yang ditimbulkan sepertinya dapat didengar oleh semua orang di area ini.     

"Di atas sana adalah bagian ujung dari Sea of the Path. Di sana, akan ada sebuah jalan menuju Jalur Agung," suara itu berasal dari mulut sang penyu ilahi. Kemudian dia berkata, "Pergilah."     

Ketika dia selesai berbicara, semua orang melesat ke udara pada saat yang bersamaan dengan kecepatan tinggi.     

Para pendekar pedang dari Keluarga Pedang Ilahi Li melintasi langit dengan pedang mereka. Tidak mau kalah, para kultivator dari Klan Dewa Pengubur Langit dan Keluarga Changfeng pergi dengan mengendarai angin. Sementara para kultivator dari Negeri Ilahi Emas memancarkan cahaya suci keemasan, dan dimana pun cahaya suci itu mengalir, orang-orang di sekitarnya akan kesulitan untuk melihat.     

"Ayo kita pergi," ujar Jun Mu. Orang-orang dari Gunung Taixuan juga menerjang keluar, dan masing-masing dari mereka bergerak ke depan. Ye Futian mengemudikan perahunya ke depan dengan kecepatan tinggi.     

Di bagian ujung dari Sea of the Path, seharusnya akan ada tempat yang disebut sebagai Land of Proving the Way!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.