Legenda Futian

Mata Air Kehidupan



Mata Air Kehidupan

3Wan Shouyi menarik kembali pedangnya dan menundukkan kepalanya. Terdapat ekspresi terkejut di matanya yang dalam saat dia menatap pemuda yang tampan dan elegan itu.      2

Dia teringat kembali masa kultivasi Ye Futian selama berada di Gunung Taixuan. Pria itu telah memasuki Paviliun String untuk mengkultivasi seni guqin dan pergi ke Jurang Pedang untuk mempelajari ilmu pedang. Selama ini dia dikenal sebagai sosok yang pendiam dan sederhana, sopan serta sabar. Dia belum pernah bertarung dengan siapa pun.     

Siapa yang menyangka bahwa pria yang selama ini berkultivasi dengan tenang di Gunung Taixuan, pria yang dianggap oleh orang-orang hanya sebagai seorang pemuda yang beruntung, ternyata adalah seseorang yang mampu mempelajari Enam Lagu Terkenal dari Paviliun String dan menguasai serangan kedua dari teknik Divine Fleeting Sword—Cleave of All Things. Dia juga telah mengalahkan para kultivator jenius dari Ibukota Xiling hanya dengan menggunakan kekuatannya sendiri.     

Dia adalah sosok yang sangat kuat, namun orang-orang dari Gunung Taixuan tidak merasakan sedikit pun kesombongan darinya. Dia benar-benar bisa mengendalikan diri dengan baik.     

Memang benar bahwa dia baru berkultivasi di Gunung Taixuan selama beberapa bulan terakhir.     

Luo Yue juga merasakan hal yang sama, dan hatinya kini campur aduk. Ketika dia memikirkan bagaimana mereka terus-menerus mengingatkan Shen Jing untuk belajar lebih giat, membuat wajahnya memerah.     

Tampaknya orang yang membantunya meningkatkan ilmu pedangnya kala itu adalah Shen Jing.     

Jadi, ketika dia dan Saudara Wan Shouyi bertarung, Shen Jing memainkan guqin miliknya. Alunan musik yang dimainkan telah membantu meningkatkan ilmu pedangnya, dan hal ini bukan hanya sekedar keberuntungan belaka. Shen Jing sengaja bermain guqin untuk membantunya. Ekspresinya tampak muram. Seharusnya dia menyadari hal ini begitu Ye Futian memainkan lagu andalannya tersebut.     

"Apakah kau yang membantuku menerobos ke tingkat berikutnya kala itu?" dia berbisik pada Ye Futian.     

Ye Futian menatapnya dan tersenyum. "Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu, Puteri Luo Yue. Kau sudah sangat dekat untuk mencapai tingkat berikutnya. Bahkan tanpa bantuan dari musikku, kau tetap bisa melakukannya cepat atau lambat."     

"Mengapa kau memilih untuk membantu meningkatkan ilmu pedangku?" tanya Luo Yue. Nada bicara dan sikapnya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Dia berada dalam dilema.     

"Karena aku merasa beruntung bisa bertemu denganmu di Kota Taixuan," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Luo Yue tertegun. Kemudian dia sepertinya menyadari sesuatu. Dia menatap Ye Futian seolah-olah dia menyadari sesuatu yang mengejutkan. Sepertinya Shen Jing adalah identitas asli dibalik pendekar pedang misterius tersebut.     

Dia tersenyum manis dan berkata, "Terima kasih."     

Ye Futian tersenyum lagi tetapi dia tidak mengatakan apa-apa tentang hal tersebut. Dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Sebaiknya kita segera menyelesaikan masalah ini."     

Pada saat ini, sang naga iblis masih berjaga di dekat pohon ilahi. Tubuhnya yang berukuran besar melayang di sana, dan dia menatap ke arah Ye Futian, tatapan matanya terlihat sangat waspada. Orang-orang ini ternyata mampu membunuh lelaki tua itu.     

Lelaki tua itu cukup kuat untuk mengancamnya. Sepertinya jika dia memutuskan untuk bertarung, dia tidak akan mampu menghadapi para kultivator manusia ini.     

"Kau tidak akan bisa mendapatkan buah ini. Kau cukup kuat untuk merebut buah dari tempat lain, mengapa kau harus membuang-buang waktumu di sini?" Suara naga itu bergemuruh seperti petir. Jika mereka menyerangnya secara paksa dan dia tidak mampu menghadapi mereka, dia akan langsung memakan buah tersebut.     

"Jika anda memakan buah itu, maka kami tidak punya pilihan selain berpesta daging naga dan meminum darah naga," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Ye Futian, ekspresi naga itu menjadi muram. Petir yang mengerikan terlintas di matanya saat dia menatap Ye Futian dengan tajam.     

Manusia ini benar-benar tak tahu malu.     

Suara geraman keluar dari mulutnya. Petir Ilahi melesat di udara, dan seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar di matanya.     

Ye Futian melangkah ke depan sambil memegang guqinnya. Sementara Wan Shouyi, Luo Yue, dan kultivator lainnya mengikutinya dari belakang, mereka tanpa sadar menerima Ye Futian sebagai pemimpin mereka.     

Mereka sekarang mengerti keinginan dari Lord Taixuan. Ye Futian adalah penjaga terkuat mereka di sini.     

Namun, sangat disayangkan bahwa ketika Ye Futian membantu mereka mengalahkan Li Xun dan merebut Buah dari Jalur Agung, Jun Mu menjadi serakah. Mengingat kekuatan dan bakat yang telah dia tampilkan, maka bahkan tanpa bantuan mereka, Ye Futian pasti mampu mengalahkan Li Xun seorang diri dan mengambil buah tersebut. Mengapa dia harus memberikan buah itu pada Jun Mu? Dia telah berusaha mencurinya.     

Memberi mereka dua buah sudah merupakan tindakan yang sangat baik.     

Tindakan Jun Mu ini membuat mereka harus berpisah. Kalau tidak, para kultivator lainnya dari Gunung Taixuan akan bisa melihat apa yang baru saja terjadi.     

Tatapan mata Ye Futian kini menjadi sangat mengerikan. Sepasang mata itu seperti tak berujung, layaknya dua lubang hitam saat dia menatap naga tersebut. Naga itu tiba-tiba menjadi kesal, dan serangkaian suara geraman terdengar darinya. Dia bisa merasakan aura spiritualnya terpengaruh.     

Petir yang mengerikan melesat dari matanya ke arah Ye Futian, namun dia bisa merasakan sebuah badai spiritual menelannya.     

*Rawwr* Naga itu mengeluarkan suara raungan yang mengguncang bumi dan bergemuruh di udara. Ribuan petir ilahi turun dari atas langit. Ye Futian menatap naga itu saat tubuhnya bermandikan petir yang tak ada habisnya, lalu berkata, "Baiklah, aku hanya akan bertanya sekali lagi padamu: apakah kau bersedia untuk mundur?"     

Naga itu meraung ketika dia mendengar ancaman dalam suara Ye Futian. Dia menjadi lepas kendali, tetapi dia bisa merasakan bahwa terdapat ancaman yang luar biasa di sini. Seolah-olah nyawanya benar-benar berada dalam genggaman manusia yang berdiri di hadapannya ini. Jika dia mencoba melawan balik atau memakan buah itu, maka situasinya akan menjadi sangat buruk baginya.     

Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan tekanan yang dipancarkan oleh Ye Futian padanya. Dia kembali mengeluarkan suara raungan yang mengguncang bumi dan membuat udara juga ikut berguncang. Dia naik ke udara dan terbang menuju pegunungan, meninggalkan buah itu di pohonnya.     

Ye Futian berjalan menuju pohon tersebut. Di sampingnya, Wan Shouyi berkata, "Buah ini mengandung aura petir dari Jalur Agung, dan aura itu semakin menguat seiring berjalannya waktu."     

Ye Futian mengangguk. "Mmm." Sosoknya melesat saat dia bergegas pergi menuju pohon itu dan memetik buahnya. Meskipun belum sepenuhnya matang, dia tidak punya waktu untuk menunggu lebih lama lagi. Sebelumnya, perselisihan antara naga iblis dan lelaki tua itu terjadi karena mereka berdua menaruh semua harapan mereka pada satu buah ini. Tapi Ye Futian berbeda. Buah ini bukanlah satu-satunya targetnya, dan mendapatkan buah ini sudah lebih dari cukup untuk memuaskan ambisinya.     

*Kruk* Tiba-tiba terdengar suara gigitan. Phoenix Kecil dan kultivator lainnya terkejut saat menyaksikan Ye Futian menggigit buah tersebut. Dia langsung memakannya!     

Ini…     

Wan Shouyi dan Luo Yue menatap ke arah Ye Futian. Situasi ini berbeda dari apa yang mereka bayangkan. Kilatan petir terpancar dari mulut Ye Futian. Ukuran buah ini bahkan lebih besar dari buah-buah lainnya, tetapi sepertinya Ye Futian mampu menghabiskannya dalam waktu singkat.     

Petir bersinar di sekujur tubuh Ye Futian untuk beberapa saat, dan di dalam tubuhnya, telah terbentuk sebuah dunia petir. Petir yang mengerikan itu sepertinya tidak akan pernah menghilang dan menyebar ke sekujur tubuhnya, mengubah Roh Kehidupannya, Pohon Dunia, menjadi sebuah pohon petir. Semua organ dalam dan tulang-tulangnya dipenuhi dengan kekuatan petir.     

*Boom* Ye Futian mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, suara gemuruh yang keras terdengar dari tubuhnya. "Sebaiknya kita melanjutkan perjalanan," ujarnya.     

Dia merasa bahwa tingkat Plane-nya menjadi semakin stabil. Jika dia bisa mendapatkan beberapa lusin atau beberapa ratus buah dan memakannya secara perlahan-lahan, pada akhirnya dia akan bisa menembus ke tingkat berikutnya.     

Jika para kultivator dari Istana Divine mengetahui bahwa dia ingin melakukan hal ini, mereka mungkin akan mencoba membunuhnya. Semua buah yang berada di sini sangat berharga. Bahkan jika mereka berhasil mendapatkan satu buah saja, kebanyakan orang akan menyimpannya sampai mereka berkultivasi hingga mencapai puncak Plane mereka. Dia berencana untuk menerobos ke tingkat berikutnya hanya dengan memakan buah-buah ini.     

Apalagi buah ini mengandung aura di dalamnya, jadi tentu saja tidak akan tercerna untuk sementara waktu.     

Mereka berlima terus bergerak ke depan. Sekarang setelah mereka menyaksikan kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian, mereka tahu bahwa dia adalah orang yang menggunakan pedang Gunung Taixuan. Karena itulah, mereka percaya pada kemampuannya. Dia mungkin akan membawa banyak keuntungan bagi mereka di masa depan.     

Luo Yue memandang ke kejauhan. "Ada apa di sana? Tempat itu memiliki aura kehidupan yang kuat." Di depan mereka terhampat sebuah tempat yang dipenuhi oleh kabut mistis. Seolah-olah aura kehidupan telah menyebar di antara langit dan bumi.     

Ye Futian memandang ke arah tersebut dan samar-samar bisa melihat sebuah pohon yang menjulang tinggi di sana. Kabut mistis mengelilingi pohon tersebut, dan sepertinya itu benar-benar sebuah aura kehidupan.     

"Ayo kita lihat lebih dekat." Kelompok itu mempercepat langkah mereka. Ketika mereka semakin mendekat, mereka bisa melihat sebuah pohon raksasa. Semua buah telah dipetik, dan hal yang lebih mengerikan adalah, terdapat sebuah mata air di bawah lapisan kabut tersebut.     

Itu adalah Mata Air Kehidupan.     

Hati Ye Futian berdebar kencang. Ini adalah sebuah tempat yang legendaris. Mata air ini berisi air kehidupan yang legendaris. Setiap tetes air memiliki kekuatan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang, bahkan bisa menghidupkan orang mati.     

Pada saat ini, beberapa orang sedang mandi di mata air tersebut, tetapi tujuan mereka bukan untuk membersihkan diri, tetapi untuk menyerap aura kehidupan di dalamnya. Aura kehidupan tidak hanya berguna untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Orang-orang yang mengkultivasi Jalur Kehidupan sangatlah kuat. Orang-orang dengan aura kehidupan yang kuat memiliki fisik yang sangat kuat dan sangat sulit untuk dibunuh.     

Orang-orang yang sedang mandi di mata air itu juga melihat kehadiran Ye Futian dan kelompoknya. Mereka menatap para pendatang baru itu dengan tajam. Tatapan mata mereka sedingin es, tetapi juga sangat indah. Mereka semua adalah wanita.     

Salah satu orang yang mandi di mata air itu memiliki kecantikan seperti seorang dewi kehidupan dengan lekuk tubuh yang indah. Mereka semua adalah murid-murid dari Istana Divine dan semuanya sangat cantik.     

"Sungguh tempat yang luar biasa." Ye Futian tampak takjub. Saat dia mengatakan hal ini, tatapan mereka menjadi semakin dingin. Aura mereka terpancar keluar dan dikerahkan pada Ye Futian.     

"Apakah kau sudah puas melihat-lihat?" tiba-tiba terdengar suara bernada dingin.     

"Jika kau tidak keberatan, bisakah kau memberikan sedikit tempat untukku?" Ye Futian berjalan ke depan. Sepertinya dia ingin masuk ke dalam mata air tersebut.     

"Enyahlah!" suara bernada dingin itu membentaknya. Ekspresi beberapa wanita itu berubah. Mereka menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian memandang ke sekelilingnya, lalu berkata, "Jangan khawatir. Mata air ini sangat luas. Aku yakin masih ada tempat untuk beberapa orang lagi."     

Dia terus melangkah ke depan saat mengatakan hal ini, dan langsung masuk ke dalam air. Bagaimana mungkin dia melewatkan tempat yang begitu indah tanpa menikmatinya? Mata air ini dapat memberi energi roh Pohon Dunia miliknya dan memperkuat tubuhnya.     

Sesuai dugaannya, begitu dia masuk ke dalam air, dia bisa merasakan jiwanya menjadi sangat ringan. Seolah-olah semua organ tubuhnya menjadi rileks. Ini benar-benar sebuah perasaan yang luar biasa. Bagaimanapun juga, kekuatan kehidupan adalah kekuatan utama dari semua hal di dunia ini.     

Phoenix Kecil dan kultivator lainnya menyaksikan Ye Futian dengan tercengang. Dia langsung masuk ke dalam air?     

Meskipun para wanita itu tidak benar-benar mandi di sana, tetap saja mereka menyajikan sebuah pemandangan yang indah. Dan dia justru...     

Wan Shouyi mengedipkan matanya. Dia merasa bahwa sosok yang telah dia bayangkan dalam benaknya kini mulai berubah. Apakah pria ini benar-benar sosok yang tak tahu malu?     

Luo Yue tersipu malu saat menyaksikan pemandangan ini. Situasi ini sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.