Legenda Futian

Tanpa Target Khusus



Tanpa Target Khusus

0Ekspresi Li Xun berubah dalam sekejap, sementara itu roh pedangnya menjadi nyata dan aura pedang yang tak terbatas turun dari atas langit. Pedang Kiamat telah tercipta dan melesat ke bawah.      3

"Turun!"     

Li Xun berteriak, dan dengan satu perintah, pedang itu turun dari atas langit. Pada saat yang bersamaan, pedang milik Wan Shouyi mendekat, dan kedua pedang itu bertabrakan. Dalam sekejap, sebuah badai aura pedang yang dahsyat bergejolak dan menyebar ke segala arah.     

Pedang milik Li Xun adalah Pedang Kiamat, yang bertujuan untuk menghancurkan segalanya. Sementara pedang milik Wan Shouyi adalah Pedang Pembalikan. Lagu yang menghilang dari Jalur Agung itu menandakan ketidaksempurnaan dari Jalur Agung, dan satu-satunya penangkal adalah pedang tersebut.     

Suara guqin masih bisa terdengar di udara saat nada-nada musik menyatu ke dalam pedang tersebut, membentuk sebuah arus balik dari ilmu pedang, yang menyebabkan sungai pedang berbalik arah dan mengalir ke arah Li Xun.     

*Whoosh*     

Semua orang menyaksikan pedang milik Li Xun terpental ke udara sementara Wan Shouyi dikelilingi oleh aura pedang yang tak terbatas. Dia mengambil satu langkah dan meraih pedangnya, kemudian mengarahkannya ke atas langit. Dalam sekejap, sebuah badai Qi pedang yang dahsyat berputar ke atas, berniat untuk meruntuhkan langit.     

Ekspresi Li Xun tampak muram. Dia telah dikalahkan satu kali sebelumnya; Ye Futian dan Wan Shouyi bekerja sama dan mengalahkannya. Sekarang, lagu ini bahkan lebih kuat daripada lagu yang dia mainkan sebelumnya, begitu pula dengan pedang milik Wan Shouyi.     

Namun pada saat ini, satu sosok lainnya bergerak. Telapak tangan Qin Zang menekan ke bawah, dan dalam sekejap, sebuah kekuatan yang mampu menekan langit menyebar ke bawah. Pada saat yang bersamaan, tablet-tablet batu muncul di antara langit dan bumi, dan setiap tablet berisi ukiran yang terdiri dari berbagai macam tanda dan simbol, menyimpan aura dari Jalur Agung di dalamnya.     

Qin Zang mengepalkan telapak tangannya, dan tiba-tiba, banyak tablet batu berputar-putar di sekitar tubuh Wan Shouyi. Pada saat yang bersamaan, aura dari Jalur Agung tak terbatas yang tersembunyi di dalam ukiran pada tablet itu ditembakkan ke arah Wan Shouyi, seperti kilatan petir keemasan.     

*Boom, Boom* Di hadapan aura tak terbatas dari ukiran-ukiran tersebut, Wan Shouyi tampaknya akan terperangkap di dalamnya. Banyak tablet batu melayang di atas tubuhnya, sepertinya hendak menguburnya hidup-hidup.     

Klan Dewa Pengubur Langit mengatakan bahwa mereka mampu mengubur Jalur Agung dari seluruh penjuru langit, yang menunjukkan betapa sombongnya mereka. Qin Zang, sebagai salah satu kultivator jenius dari Klan Dewa Pengubut Langit adalah sosok yang sangat kuat. Dia hampir berada di puncak Nirvana, sudah tidak jauh lagi dari Renhuang Plane. Orang-orang bisa membayangkan seperti apa kehebatannya.     

Jalur Agung terkubur di dalam tablet-tablet tersebut. Kilatan petir keemasan yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan ke arah Wan Shouyi, mengitari pedangnya dan menghancurkan auranya.     

Tetapi alunan musik itu masih terdengar dengan jelas, bahkan semakin dipercepat. Wan Shouyi mengusap telapak tangannya pada pedang di depannya, dan terlihat jejak darah di pedang tersebut, yang kemudian memancarkan cahaya semerah darah yang menakjubkan.     

Pada saat ini, Wan Shouyi memejamkan matanya. Dia ingin melupakan pedangnya, dan memfokuskan dirinya dalam ilmu pedang, karena itu adalah Jalur Agung yang sesungguhnya.     

Sebuah kekuatan yang dahsyat semakin mendekat ke arahnya, Wan Shouyi bergegas melancarkan serangan pedang, dan pedang itu membelah langit menjadi dua bagian. Dalam sekejap, cahaya pedang menyebar, dan area itu menjadi sunyi senyap. Segala sesuatunya tampak terhenti. Pada saat berikutnya, kerumunan kultivator melihat tablet-tablet batu itu hancur sedikit demi sedikit, dan akhirnya berubah menjadi butiran debu.     

"Kakak Senior Wan!"     

Di bagian bawah, Luo Yue terkejut saat menyaksikan pemandangan ini. Jantungnya berdegup kencang, dan tatapan matanya tertuju pada pedang yang berada di atas langit—tampaknya itu merupakan sebuah serangan yang tidak begitu istimewa.     

"Fleeting."     

Luo Yue bergumam pelan. Ini adalah teknik Fleeting Divine Swords. Seiring berjalannya waktu, segala sesuatunya pasti akan musnah.     

Bahkan jika serangan itu belum tentu teknik Fleeting Divine Sword, namun serangan itu tetap sangat kuat, sehingga mampu menangkis serangan Qin Zang yang mengerikan, membuat semua orang tidak meragukan betapa dahsyatnya serangan tersebut.     

Namun, Kakak Senior Wan bahkan belum benar-benar menguasai serangan kedua dari teknik Fleeting Divine Sword—Cleave of All Things—jadi bagaimana caranya dia bisa mengeluarkan serangan tersebut?     

Apakah hal itu terjadi karena bantuan dari musik Ye Futian?     

Lagu yang menghilang dari Jalur Agung, Lost Divine.     

Lagu itu membuat Wan Shouyi mampu merasakan Jalur Agung secara nyata. Karena dia sudah merasakannya, maka dia pasti akan tiba di tempat itu suatu hari nanti.     

Mungkinkah lagu Lost Divine benar-benar semenakjubkan ini?     

Dia pernah mendengar ayahnya berkata bahwa Lord Taixuan telah memahami Jalur Agung dari musik, dan membuatnya mampu menguasai berbagai macam kemampuan, termasuk ilmu pedang tertinggi dari Gunung Taixuan, Fleeting Divine Sword, dan banyak metode kultivasi lainnya. Semua itu berasal dari kultivasinya sendiri dan dikombinasikan dengan pemahamannya terhadap lagu yang menghilang dari Jalur Agung, dan pada akhirnya menghasilkan metode kultivasi miliknya sendiri.     

Tablet-tablet batu itu hancur berkeping-keping, dan Wan Shouyi terus bergerak ke atas. Tidak lama kemudian, serangan pedang lainnya kembali dikeluarkan, bahkan Pohon Pemahaman Ilahi itu mengeluarkan suara-suara. Ekspresi para kultivator lainnya berubah saat mereka menyaksikan apa yang dia lakukan. Semakin banyak petir ilahi keemasan yang turun dari atas langit. Serangan itu benar-benar dahsyat. Satu sosok sepertinya telah menghalangi pandangan mata semua orang. Pada saat yang bersamaan, dia melangkah ke depan dan bergerak ke langit di atas Wan Shouyi. Sosok itu adalah Gai Shi Shi dari Negeri Ilahi Emas.     

Satu per satu, tombak-tombak emas menembus udara, bergerak ke arah Wan Shouyi. Langit dan bumi bergejolak seolah-olah berada di ambang kehancuran. Tombak emas yang tak ada habisnya itu melesat ke bawah tanpa ampun. Tapi dengan adanya teknik Fleeting Divine Sword, segala sesuatunya dimusnahkan hingga tak bersisa.     

Namun pada saat ini, muncul sebuah pemandangan yang lebih menakjubkan di atas langit. Satu sosok dewa emas kuno berdiri di atas langit dan menyatu dengan Gai Shi Shi, sehingga dia tampaknya telah berubah menjadi seorang dewa kuno. Dia bahkan terlihat lebih mengerikan dan tak tertandingi dari sebelumnya.     

Dewa kuno itu mengulurkan tangannya, dan dalam sekejap, tombak-tombak emas yang tak terhitung jumlahnya di atas langit berkumpul menjadi satu. Mereka berubah menjadi sebuah tombak emas ilahi raksasa dan langsung diarahkan ke bawah.     

Tampaknya terdapat petir keemasan di sekitar tombak emas tersebut, dan serangan ini tampaknya mampu menghancurkan dan meruntuhkan dunia.     

Wan Shouyi masih berdiri di tempatnya. Pedangnya langsung melesat menuju tombak emas tersebut. Akhirnya, Fleeting Divine Sword bertabrakan dengan tombak ilahi itu. Petir keemasan yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti dan menghancurkan pedang tersebut, tetapi tombak itu juga terpental ke belakang.     

 "Kuat sekali."     

Kerumunan kultivator memandang tombak emas milik Gai Shi Shi, yang serangannya sangat kuat. Serangan itu menimbulkan terbentuknya pusaran penghancur dari sebuah badai di tempat mereka berada.     

"Bangun." Di udara, murid dari Istana Divine—Bai Xiu—mengepalkan telapak tangannya di udara. Dalam sekejap, Wan Shouyi merasa sangat tidak nyaman. Seolah-olah panca inderanya dihalangi oleh sesuatu.     

Namun, Wan Shouyi masih tidak menyerah. Dia menyeret pedangnya ke arah langit, kedua matanya masih terpejam, dan dia bergerak ke arah langit selangkah demi selangkah.     

Suara guqin itu begitu murni di telinganya sehingga, pada saat ini, tidak peduli seperti apa pun hasilnya, entah itu menang atau kalah, dia bisa menerima dua hasil tersebut.     

*Boom* Gai Shi Shi kembali bergerak. Tombak emas ilahi itu melesat melintasi langit dan bumi saat para kultivator lainnya juga melancarkan serangan secara bersamaan. Tapi Wan Shouyi masih bergerak ke depan dan mengeluarkan serangan terakhir.     

Kerumunan kultivator melihat seberkas cahaya pedang, begitu menyilaukan seperti kembang api. Pancaran cahaya itu begitu menyilaukan sehingga membuat semua orang tergerak dan terkejut saat melihatnya.     

Saat cahaya pedang itu bersinar, semuanya menjadi tak berdaya, dan banyak serangan di sekitarnya hancur menjadi debu.     

Bahkan tombak emas itu hancur sedikit demi sedikit, hingga akhirnya benar-benar menghilang.     

"Satu pedang mampu menghancurkan semua metode kultivasi." Siapa pun yang menyaksikan pemandangan ini merinding dan tak bisa berkata-kata. Wan Shouyi ternyata mampu mengeluarkan serangan pedang sekuat itu.     

"Uhuk…"     

Tiba-tiba terdengar suara batuk, dan darah mengalir dari sudut mulut Wan Shouyi. Napasnya melemah dalam waktu singkat. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia tidak bisa bertarung lagi.     

Bahkan, dalam pertempuran sebelumnya dengan Li Xun, dia telah memberikan darahnya pada Roh Pedang, apalagi dalam pertempuran ini. Dia mengerahkan kekuatannya hingga tingkat maksimal, sehingga dia mampu melancarkan serangan terakhir sedahsyat itu.     

Meskipun dia tidak bisa bertarung lagi, kedua mata Wan Shouyi menunjukkan sebuah senyuman. Ini adalah ilmu pedang. Dia akhirnya memahami semuanya.     

"Aku telah mendapatkan pencerahan," ujar Wan Shouyi pada mereka yang berada di udara, lalu berbalik untuk pergi dan tidak melanjutkan pertarungan.     

Kultivator lainnya juga tidak mengejarnya dan memanfaatkan kesempatan ini. Mereka semua adalah sosok terkemuka dari seluruh penjuru Dunia Higher Heavens. Meskipun mereka bersikap tidak ramah terhadap Wan Shouyi, mereka tidak akan melancarkan serangan pada saat seperti ini dan melakukan sesuatu yang dapat menodai martabat mereka.     

Wan Shouyi harus bangga dengan pertempuran ini, meskipun dia dibantu oleh alunan musik tersebut.     

Wan Shouyi kembali ke sisi Ye Futian, membungkuk hormat, dan tersenyum. "Terima kasih banyak atas bantuanmu."     

"Saudara Wan telah beberapa kali membimbingku sebelumnya. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan," ujar Ye Futian. Dia mengeluarkan satu Buah dari Jalur Agung dan memberikan buah itu pada Wan Shouyi. "Makanlah."     

Itu adalah Buah dari Jalur Agung dengan aura kehidupan di dalamnya.     

Wan Shouyi menatap ke arah Ye Futian.     

"Kau sangat membutuhkan buah ini sekarang," ujar Ye Futian. Adapun apa yang dibutuhkan oleh Xia Qingyuan, dia akan mendapatkannya dari puncak gunung.     

Sambil tersenyum, Wan Shouyi tidak menolak penawaran Ye Futian dan langsung mengambil buah itu dan memakannya. Auranya yang melemah kini pulih dengan cepat.     

Phoenix Kecil merasa sedikit iri saat menyaksikan semua ini. Bagaimana dengannya?     

Pada awalnya dia tidak bisa bersaing dengan wanita, tetapi sekarang, dia bahkan tidak bersaing dengan pria?     

Pria ini pasti iri dengan kecantikan dan bakatnya, merasa takut kalau dia akan menyingkirkannya jika dia merebut Buah dari Jalur Agung tersebut.     

Jun Mu dan kultivator lainnya berkomentar saat mereka melihat Wan Shouyi mengambil buah itu, dan beberapa orang di sekitarnya merasa menyesal.     

Ye Futian tidak menjanjikan apa pun pada mereka dan bahkan menegaskan bahwa dia tidak akan membagi buahnya dengan mereka.     

Namun pada saat ini, dia telah menghadiahkan sebuah lagu untuk Ilmu Pedang pada Wan Shouyi dan memberinya Buah dari Jalur Agung untuk dimakan, yang semuanya berguna untuk membantu Wan Shouyi dalam menjalani proses transformasinya.     

Setelah perjalanan ini berakhir, kekuatan Wan Shouyi akan mencapai sebuah tingkat yang baru.     

"Kapan kau belajar untuk..." Luo Yue menatap Ye Futian dan tidak bisa menyelesaikan pertanyaannya. Dia ingin tahu tentang lagu Lost Divine.     

"Bukankah Lord Taixuan pernah memainkannya sekali?" ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Hari itu di Gunung Taixuan? Tapi itu hanya satu kali," ujar Luo Yue.     

"Karena aku mahir memainkan lagu-lagu terkenal lainnya, aku jadi terhubung dengan lagu yang dimainkan oleh Lord Taixuan. Aku memiliki fondasi yang dapat kumanfaatkan. Pada kenyataannya, apa yang kumainkan belum menyamai lagu yang menghilang dari Jalur Agung," ujar Ye Futian. Jika lagu itu benar-benar lagu yang menghilang dari Jalur Agung, maka dengan bantuannya, pedang Wan Shouyi tidak akan menemui kesulitan saat berurusan dengan orang-orang yang berada di atas sana.     

Luo Yue tak bisa berkata-kata saat mendengar jawaban Ye Futian. Mungkinkah dia telah salah menilai?     

Ye Futian bukanlah murid yang diam-diam diterima oleh Lord Taixuan?     

Tapi bakat seperti ini sejujurnya cukup mengerikan.     

Ye Futian memandang ke arah Luo Yue, lalu melangkah ke depan. Di dalam tubuhnya, Pohon Dunia berayun-ayun. Berbagai macam aura dari Jalur Agung kini telah berubah menjadi aura pedang. Dengan satu perintah dari pikirannya, perubahan besar telah terjadi di dalam Jalur Agung, dan hanya pedang itu yang abadi di dunia ini.     

Dia berjalan di bawah Pohon Pemahaman Ilahi, memandang ke arah langit, dan berkata, "Karena tidak ada satu pun di antara kalian yang bersedia memberikan tempat untukku, sepertinya aku harus mengambilnya sendiri."     

Saat dia selesai berbicara, dia berjalan menuju puncak gunung.     

"Bermimpilah."     

Ekspresi para kultivator dari Istana Divine tampak acuh tak acuh. Pria ini sangat sombong; bahkan murid-murid dari Istana Divine tidak pernah dianggap serius olehnya.     

Dia bahkan telah menjarah Lu Qingyao, seorang murid utama di Istana Divine.     

Sosok yang baru saja berbicara adalah Bai Xiu. Saat dia menatap Ye Futian, kedua matanya tampak samar, seperti sebuah aura tak terlihat yang mengalir di antara langit dan bumi. Ketika mata itu menatapnya, Ye Futian bisa merasakan Roh Kehidupannya seperti telah diincar olehnya.     

Bai Xiu—seorang murid dari Istana Divine—adalah seorang ahli dalam serangan terhadap jiwa spiritual, dan gurunya adalah Lord Underworld.     

Ye Futian juga memandang ke arah langit. Kedua matanya menjadi sangat mengerikan, bahkan aura iblis terpancar darinya. Sepasang mata itu sepertinya mampu menembus segalanya, langsung menembus mata Bai Xiu, sehingga menyebabkan ekspresi Bai Xiu sedikit berubah.     

"Siapa pun yang berani bergerak, maka itulah tempat yang kuinginkan," ujar Ye Futian, sambil terus bergerak ke atas. Dia tidak menghampiri satu sosok tertentu, tetapi semua orang yang berada di atas sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.