Legenda Futian

Seorang Diri



Seorang Diri

2Setiap sosok terkemuka telah mendapatkan sebuah tempat di depan Pohon Pemahaman Ilahi dan mereka tidak berniat untuk memberikan tempat bagi orang lain. Siapa pun yang mencoba mendaki ke puncak gunung akan dihancurkan oleh semua kultivator yang berada di sana.      1

Semua orang juga melihat apa yang baru saja terjadi dan semua kultivator di bagian atas telah melancarkan serangan secara bersamaan.     

Beberapa saat yang lalu, Ye Futian mengatakan bahwa siapa pun yang berani bergerak, maka itu akan menjadi tempat yang dia inginkan.     

Ancaman ini tidak lagi ditujukan pada salah satu dari mereka, tetapi untuk siapa saja yang berani bergerak. Ancaman Ye Futian bisa mengarah pada semua orang yang berada di atas sana—sikapnya benar-benar sombong.     

Di depan Pohon Ilahi tersebut, semua orang tampak acuh tak acuh saat mata mereka menatap Ye Futian. Entah itu sosok terkemuka maupun murid-murid dari Istana Divine, mereka belum pernah melihat orang sesombong ini. Bahkan di Istana Divine, tidak ada satu pun murid yang berani bertindak selancang ini.     

Tapi Ye Futian terus mendaki seorang diri, berjalan menuju puncak gunung. Hembusan angin bertiup pelan, dan aura dari Jalur Agung mengalir ke arahnya, sehingga menyebabkan jubah putihnya berkibar dengan cepat. Saat menyaksikan punggung Ye Futian ketika dia berjalan menjauh dari kerumunan kultivator, semua orang bisa merasakan hawa kesepian yang mengintimidasi.     

Seorang pria, sendirian, berjalan menuju Pohon Ilahi tersebut.     

Kedua mata Bai Xiu tampak mengerikan. Sebuah aliran udara misterius menyebar dan menyelimuti seluruh tempat. Pada saat ini, bahkan orang-orang yang menyaksikan pertempuran dari bagian bawah bisa merasakan tekanan pada jiwa spiritual mereka. Sementara itu di atas langit, bayangan samar dari sebuah wajah muncul hingga akhirnya menyatu dengan langit dan menjadi satu kesatuan. Sepasang mata yang mengerikan memandang ke bawah, dan banyak orang merasa bahwa jiwa spiritual mereka berguncang.     

Lord Underworld tidak memiliki banyak murid, tetapi mereka semua sangat berbahaya dan memiliki keistimewaan tersendiri. Serangan semacam ini yang mampu mengincar jiwa spiritual sangatlah berbahaya, karena bisa menyerang kekuatan spiritual para kultivator secara langsung. Serangan ini benar-benar menjadi ancaman bagi targetnya.     

Sudah jelas, Bai Xiu juga bisa merasakan bahwa Ye Futian adalah seorang ahli dalam kekuatan spiritual karena wajahnya saat ini tampak sangat muram. Sepasang mata yang mengerikan itu mengincar jiwa spiritual lawannya, menerjang ke dalam mata Ye Futian. Tapi serangan itu pada akhirnya tidak berguna. Mata Ye Futian juga sama mengerikannya dengan Bai Xiu, dan aura pedang di sekujur tubuhnya mampu menghancurkan kekuatan yang dia keluarkan dalam sekejap.     

Saat dia mengulurkan telapak tangannya dan mengerahkannya ke bawah, tiba-tiba, sebuah jejak telapak tangan raksasa muncul di udara dan langsung diarahkan pada jiwa spiritual milik Ye Futian.     

"Hand of the Underworld."     

Banyak murid biasa dari Istana Divine merinding saat mereka menyaksikan pemandangan di hadapan mereka ini. Kekuatan Bai Xiu begitu besar sehingga bahkan beberapa orang yang kultivasinya lebih kuat darinya takluk karena mereka tidak bisa menahan kekuatan serangan yang mengincar jiwa spiritual mereka itu.     

Masih belum diketahui apakah Ye Futian mampu bertarung melawan murid dari Lord Underworld, Bai Xiu.     

Kultivator lainnya tidak bergerak dan hanya menyaksikan penampilan Bai Xiu. Mereka ingin melihat sejauh mana pendekar pedang sombong dari Gunung Taixuan yang ingin bertarung melawan semua orang ini bisa melangkah.     

Panca indera Ye Futian begitu peka sehingga dia tentu saja bisa merasakan teknik Hand of the Underworld yang luar biasa itu menerjang ke arahnya secara diam-diam. Serangan itu tidak ditujukan pada tubuh fisiknya tetapi pada jiwa spiritualnya. Serangan ini mirip dengan Celestial Soul Attraction.     

Tapi setelah Ye Futian mengkultivasi Celestial Soul Attraction, dia menggabungkan teknik tersebut dengan metode kultivasinya sendiri. Dia yakin bahwa metode yang dihasilkan akan jauh lebih kuat daripada kekuatan dari Hand of the Underworld.     

*Brak* Ye Futian terus bergerak ke atas, dan kekuatan dahsyat dari tubuhnya bergejolak. Pembuluh darah di dalam tubuhnya sepertinya akan berubah menjadi pembuluh darah pedang. Di dalam Istana Kehidupannya, Pohon Dunia telah berubah bentuk menjadi sebilah pedang. Roh pedang berdentang di dalam Istana Kehidupannya, berupaya untuk segera keluar dari sana.     

Sementara itu di atas tubuh Ye Futian, terdapat banyak aura pedang yang mengalir dan mengikuti pergerakannya. Mereka bergerak melawan arus.     

Pedang yang bersiul itu membuat tekanan yang menyesakkan menyebar di antara langit dan bumi. Tekanan itu turun tanpa bisa dilihat oleh mata telanjang. Di sisi lain, teknik Hand of the Underworld terus bergerak ke bawah, namun pada akhirnya serangan itu ditembus oleh aliran pedang yang tak terhitung jumlahnya. Dalam sekejap, Hand of the Underworld hancur berkeping-keping dan lenyap akibat aura pedang tersebut.     

*Whoosh*     

Ye Futian mengambil satu langkah ke depan. Kedua matanya tampak setajam pedang, dan diarahkan pada mata Bai Xiu. Kemudian dia berkata, "Karena kau berani bergerak, serahkan tempatmu padaku."     

Saat Ye Futian selesai berbicara, dia mengarahkan jarinya ke atas. Dalam sekejap, sebilah pedang mengaktifkan Glimmer of the Sky dan menembus ruang hampa. Pedang itu bergerak menuju Bai Xiu dengan membawa keinginan membunuh yang luar biasa di dalamnya.     

Pedang ini mampu memusnahkan jiwa spiritual seseorang.     

Ekspresi Bai Xiu berubah. Dia sangat mahir dalam serangan terhadap jiwa spiritual, jadi dia sedikit kurang menonjol di aspek lainnya. Namun, serangan jiwa spiritual miliknya tampaknya tidak mampu menekan Ye Futian, dan kekuatan dari serangan balasan milik lawannya, sama seperti dirinya, mengandung kekuatan yang mampu menyerang jiwa spiritual.     

*Jleb*     

Pedang itu menembus udara, dan tubuh Bai Xiu tampaknya telah tertusuk, tetapi tidak ada darah yang keluar. Sosok itu perlahan-lahan menghilang menjadi bayangan. Tidak lama kemudian, Bai Xiu muncul di sebelahnya. Dua sosok itu tampak tidak nyata.     

"Eye of the Underworld."     

Kedua mata Bai Xiu tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah, dan dalam sekejap, langit juga berubah warna. Seolah-olah seorang dewa dari alam baka telah muncul. Ye Futian tampaknya telah terjatuh ke dalamnya dan telah memasuki tempat yang berbeda. Apa yang bisa dia saksikan hanyalah sepasang mata semerah darah—Eyes of the Underworld.     

"Menyala."     

Mata Bai Xiu menyulut kobaran api neraka, dan dalam sekejap, kobaran api dari Jalur Agung menyala. Tempat Ye Futian berada kini terbungkus dalam kobaran api neraka. Itu adalah sebuah upaya untuk melebur jiwa spiritualnya.     

"Ini…"     

Hati orang-orang yang berada di bawah berdebar kencang, karena Ye Futian saat ini berada dalam kesulitan. Meskipun Bai Xiu masih muda, tidak ada yang menduga bahwa dia telah mengkultivasi teknik milik gurunya ke tingkat semengerikan ini. Dua teknik itu adalah Hand of the Underworld dan Eye of the Underworld.     

Saat dikepung oleh kekuatan ini, Ye Futian merasa sangat tidak nyaman. Tatapan matanya tampak dingin dan acuh tak acuh, sementara tangannya diulurkan ke depan. Tiba-tiba, sejumlah pedang yang tak terbatas muncul di sekitarnya. Kedua matanya terpejam, dan aura pedang di sekitarnya menjadi semakin kuat. Badai Qi pedang yang bergemuruh langsung menerjang tempat tersebut.     

Akhirnya, dia membuka matanya dan memandang ke arah langit. Kedua matanya kini menjadi sepasang mata pedang yang langsung menembus ke udara.     

Telapak tangannya mengarah ke udara, dan dalam sekejap, ratusan ribu bilah pedang dikeluarkan pada saat yang bersamaan. Jalur Agung berbalik arah, rasi bintang-bintang berubah posisi, dan dalam sekejap, serangan pedang itu menembus belenggu dari Eyes of the Underworld dan melesat ke arah langit. Ditambah lagi, pedang yang berada di langit itu telah beresonansi dengan Jalur Agung, menghancurkan segalanya hingga tak bersisa, dan mengincar Bai Xiu yang berada di atas langit.     

"Fleeting Divine Sword."     

Melihat pemandangan ini, Wan Shouyi dan Luo Yue merasa sangat terkejut. Ye Futian telah menguasai serangan ketiga dari teknik Fleeting Divine Sword—Fleeting Years. Lagu yang baru saja dia mainkan tidak hanya memberikan pencerahan pada Wan Shouyi tetapi juga memungkinkan Ye Futian untuk memahami Fleeting Divine Sword.     

Serangan ini telah mencakup esensi dari Fleeting Years. Walaupun serangan itu tidak menciptakan Roda Ilahi dari Jalur Agung dan dengan demikian tidak dapat mengeluarkan kekuatan sejati dari Fleeting Years, akan tetapi pemandangan menakjubkan dari badai pedang yang memusnahkan ruang hampa itu tetap mengagumkan untuk dilihat.     

Banyak orang mengkhawatirkan nasib Bai Xiu. Ketika pedang itu diarahkan padanya, Bai Xiu terjebak di dalam badai pedang, dan seberkas cahaya suci yang menyilaukan bersinar di sana. Disertai dengan suara pelan, Bai Xiu mengerang, dan wajahnya menjadi pucat. Dia memuntahkan darah.     

Tubuhnya juga terlempar ke belakang, terhempas dari langit di atas Pohon Pemahaman Ilahi. Auranya melemah secara drastis, bahkan sinar-sinar dari arus kegelapan kini muncul di wajahnya.     

Hanya Bai Xiu yang bisa mengetahui seberapa kuat serangan pedang ini. Serangan ini bukan hanya teknik Fleeting Divine Sword biasa, tetapi juga mengandung aura pedang yang bertujuan untuk menghancurkan jiwa spiritual.     

"Semua murid utama telah dikalahkan."     

Semua orang di bagian bawah yang telah menyaksikan mereka berdua berduel di udara sangat terguncang. Shen Jing ternyata sangat kuat.     

Dia adalah kultivator terkuat dari Gunung Taixuan.     

Tampaknya kali ini, Gunung Taixuan juga akan melahirkan satu sosok terkemuka.     

Lu Qingyao tidak terkejut saat menyaksikan pemandangan ini. Kala itu dia terluka parah di tangan Ye Futian, jadi kekalahan Bai Xiu tidak mengejutkan baginya. Namun, kekuatan spiritual Ye Futian sangat mengesankan sehingga Buah dari Jalur Agung dengan aura kehidupan itu mungkin telah meningkatkan kekuatan dari jiwa spiritualnya.     

"Tempatnya kini menjadi milikku," ujar Ye Futian sambil terus bergerak ke atas, nada bicaranya penuh dengan kebanggaan dan kepercayaan diri, yang menunjukkan bahwa dia tidak takut bertarung dengan sosok-sosok tersebut.     

"Izinkan aku merasakan seperti apa kekuatan dari pedangmu itu," ujar Li Xun. Dia sudah dua kali dikalahkan oleh Wan Shouyi. Meskipun kekuatan Wan Shouyi meningkat akibat musik yang dimainkan oleh Ye Futian, tetap saja dia merasa frustrasi dan mempertanyakan kekuatan dari ilmu pedangnya, jadi dia ingin mencoba bertarung sekali lagi.     

Pedang Kiamat telah terbentuk, dan Li Xun mengambil satu langkah ke depan. Dia pergi meninggalkan tempatnya dan melancarkan serangan pedang yang menakjubkan dari atas langiy. Dia menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

"Tantangan diterima."     

Ye Futian melesat ke atas dan dia juga melancarkan serangan. Kedua pedang itu bertabrakan, dan arus pedang yang tak terhitung jumlahnya bergulung ke arah lawannya, begitu dahsyat dan tak ada habisnya. Area itu juga, mengeluarkan suara yang sangat tajam dan keras, sehingga membuat semua orang merasa sangat tidak nyaman. Banyak orang yang berada di bawah merasa sesak napas. Jika mereka berada di antara dua pedang itu, mereka mungkin akan hancur berkeping-keping.     

Qi pedang di dalam tubuh Ye Futian begitu menakjubkan, mengalir tanpa henti. Meskipun keduanya tampaknya menemui jalan buntu, namun kekuatan Ye Futian semakin meningkat, dan sebaliknya, kekuatan Li Xun semakin melemah.     

Saat terdengar suara gemeretak, pedang itu dihancurkan. Sementara tubuh Li Xun tampaknya telah ditusuk oleh aura pedang dan terhempas ke belakang.     

"Dua tempat sudah menjadi milikku," ujar Ye Futian sambil terus bergerak ke depan. Pergerakannya tidak begitu cepat, bahkan tampak sedikit lambat saat dia bergerak ke atas langit. Sosok yang kesepian namun penuh dengan kepercayaan diri itu tampaknya berani membuat musuh dengan para jenius dari Dunia Higher Heavens.     

"Kuat sekali," gumam orang-orang di bagian bawah dalam hati. Sebelumnya, semua kultivator ingin mendaki ke atas secara paksa, namun mereka gagal dan dipukul mundur.     

Sekarang, hanya Ye Futian yang berjalan di atas sana.     

Jun Mu memandang Ye Futian dengan iri. Apakah kultivator lainnya di Gunung Taixuan tidak lagi mengenal Ju Mu? Shen Jing tampaknya telah menjadi simbol dari Gunung Taixuan. Bahkan tanpa kehadiran Shen Jing, masih ada Wan Shouyi di sini. Apa yang akan terjadi dengan Ju Mu?     

Apalagi semua hal yang terjadi sebelumnya hanya menodai reputasinya.     

Para kultivator lainnya dari Gunung Taixuan juga merasa sedikit tak percaya. Murid-murid dari Gunung Taixuan tidak berdaya di sini, dan sekarang, seorang musisi naik ke atas sana seorang diri, menghina para murid dari Istana Divine, yang juga para jenius tingkat atas dari Dunia Higher Heavens.     

Tidak peduli siapa pun yang bergerak, mereka harus membukakan jalan untuknya.     

Mungkin ini yang disebut sebagai tak tertandingi.     

"Terobosan yang diraih oleh Lord Taixuan telah diketahui oleh semua orang di seluruh penjuru Dunia Higher Heavens. Hanya sosok seperti itu yang bisa menandingi reputasi Gunung Taixuan saat ini," ujar Wan Shouyi dengan suara pelan. Pertarungan pada hari itu di Gunung Taixuan dan pertarungan yang terjadi hari ini sama-sama memancing banyak pemikiran muncul di alam benaknya.     

Para murid dari Gunung Taixuan terlalu lemah dan tidak sepadan dengan reputasi dari Lord Taixuan. Hanya beberapa murid utama dari Pendeta Taixuan yang bisa menyamai reputasi mereka. Adapun generasi ketiga mereka, tidak ada seorang pun yang bisa menjadi perwakilan yang layak untuk Gunung Taixuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.