Legenda Futian

Gu Dongliu vs Wang Yanbing



Gu Dongliu vs Wang Yanbing

2Gu Dongliu terlihat berdiri di atas tangga tersebut, dan dia diselimuti oleh cahaya suci.      0

"Jika akan ada pertempuran antar Saint, izinkan saya untuk berpartisipasi," ujar Gu Dongliu. Dia tahu bahwa dia telah dibawa ke Celestial Gate of Vast Heaven oleh Pemimpin Klan Jiang dan pasti ada banyak kritik yang beredar terhadap dirinya.     

Sebenarnya, meskipun selama ini dia selalu menghabiskan waktu untuk berlatih, dia tetap bisa merasakan banyak hal yang terjadi di dunia luar.     

Dia merasa seolah-olah selama ini dia berada dalam mimpi yang sangat panjang, dan entah bagaimana kenyataan dan mimpi itu seperti tumpang tindih satu sama lain.     

Dia merasa bahwa dia bahkan telah menjalani beberapa kehidupan.     

Salah satu kenangan yang paling berkesan baginya adalah kenangan tentang kakeknya—Gu Tianxing—dan juga ayahnya—Gu Jiangnan.     

Kenangan sosok-sosok terkemuka dari dua generasi sebelumnya ini meninggalkan dampak yang sangat besar baginya.     

Kakeknya—Gu Tianxing—adalah seorang pria terhormat, dimana dia tetap berdiri tegak sambil memikul beban Celestial Gate of Vast Heaven di pundaknya. Dia telah menciptakan banyak metode tak tertandingi dari Metode Mistis untuk mematahkan belenggu dari Jalur Surgawi.     

Ayahnya—Gu Jiangnan—adalah seorang jenius yang tak ada duanya, namun dia mengalami kemalangan dan meninggal dunia di usia muda.     

Gu Dongliu bertanya-tanya mengapa dia berkeliaran seorang diri di masa lalu, namun waktu telah menghapus semua pemikiran itu, dan dia sekarang mampu merelakan semuanya.     

Namun, segala sesuatunya kini mencapai babak baru.     

Dia memikul tekad dari dua pendahulunya dan kembali memasuki Celestial Gate of Vast Heaven.     

Semuanya akan dimulai dari awal lagi.     

"Baiklah." Jiang Taichu, yang berada di bawah, mengalihkan pandangannya pada Gu Dongliu yang berada di atas tangga, sebelum dia berjalan mendaki tangga tersebut. Jika akan terjadi pertempuran antar Saint, dia pasti akan menyerahkannya pada Gu Dongliu.     

Semua orang memahami apa yang sedang terjadi. Saat ini tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada Gu Dongliu, mereka semua tahu bahwa dia perlu bertarung kali ini.     

Orang-orang yang berada di bawah Celestial Gate memandang sosok-sosok yang telah muncul, dan mereka menganggap bahwa Gu Dongliu akan menjadi kandidat yang lebih tepat untuk bertarung dalam babak ini.     

Ketika Wang Yanbing mengunjungi Qin He, dia telah membicarakan masalah ini di hadapan semua orang. Jika Klan Wang bergabung kembali dengan Celestial Gate of Vast Heaven, hal itu akan mempengaruhi Gu Dongliu secara langsung.     

Karena itulah, dengan kemunculan Gu Dongliu untuk bertarung, dia sebenarnya bertarung untuk menentukan nasibnya.     

Wang Yanbing menatap sosok tersebut. Dia tidak menyangka bahwa Gu Dongliu akan keluar dari persembunyiannya pada momen seperti ini maupun fakta bahwa Gu Dongliu telah menjadi seorang Saint tingkat Nirvana secepat ini. Wang Yanbing menjadi benar-benar terkesan dengan Gu Tianxing, yang telah menentang kehendak langit, sehingga dia bahkan berhasil melanggar peraturan yang berlaku di dunia kultivator, dan memungkinkan Gu Dongliu untuk berkembang dalam kurun waktu yang begitu singkat.     

Tapi kembali lagi, rencananya itu memiliki banyak variabel yang berperan di dalamnya, dan Gu Tianxing tidak akan mampu melakukan semua itu seorang diri. Pria itu memanfaatkan aura milik Raja Iblis, melahap segala sesuatu yang ada di dalam Pegunungan Origin menjadi sebuah matriks surgawi sebelum dia menyerahkan semuanya pada Gu Dongliu. Dia bahkan menyerahkan auranya pada Gu Dongliu.     

Sang kakek telah memberikan segalanya pada cucunya.     

Pada saat ini, Gu Dongliu telah mewarisi segala sesuatu yang pernah menjadi milik Gu Tianxing. Dia bahkan mewarisi Hukum Penciptaan dari Pegunungan Origin.     

Namun, meskipun begitu, ekspresi Wang Yanbing tetap tajam seperti biasanya. Bahkan tidak ada sedikit-pun keraguan yang terlihat di wajahnya.     

Jiang Taichu juga seorang sosok legendaris dan memiliki tingkat Plane yang stabil. Dia sudah lama memasuki Nirvana Plane dan dikenal sebagai orang nomor satu di bawah Renhuang Plane di Celestial Gate of Vast Heaven.     

Terlepas dari segala sesuatu yang dia warisi, tetap saja dia telah melampaui beberapa Plane untuk sampai ke tingkat dimana dia berada sekarang, dan tingkat Plane-nya kini telah stabil seperti milik Jiang Taichu. Wang Yanbing bertanya-tanya apakah Gu Dongliu telah membuat keputusan yang tepat dengan melawannya begitu dia keluar dari persembunyiannya.     

Tidak peduli siapa yang berdiri di hadapannya, Wang Yanbing menganggap bahwa tidak ada seorang-pun yang bisa menghentikan Klan Wang untuk bergabung kembali dengan Celestial Gate of Vast Heaven.     

Bahkan jika orang itu adalah Gu Dongliu.     

Ditambah lagi, dia menganggap hal ini sebagai sebuah perubahan situasi yang menguntungkan baginya. Jika Gu Dongliu akan menjadi lawannya, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa pertarungan ini akan membuktikan kata-kata yang dia ucapkan pada hari itu.     

Wang Yanbing mengatakan bahwa Celestial Gate of Vast Heaven seharusnya tidak membawa Gu Dongliu bersama mereka.     

"Mari kita laksanakan pertempuran antar Renhuang terlebih dahulu," sang Tetua dari Celestial Gate of Vast Heaven mengumumkan. Jika Renhuang dari Klan Wang dapat memenangkan pertarungan ini, maka para Saint tidak perlu bertarung, karena Klan Wang akan mendapatkan hak untuk memasuki Celestial Gate of Vast Heaven dan menjadi salah satu klan utama di sana.     

Kedua Renhuang itu melangkah keluar dan naik ke udara.     

Mereka saling memandang satu sama lain, dan mereka belum sepenuhnya mengeluarkan aura masing-masing, namun kerumunan orang di area yang luas itu tetap bisa merasakan tekanan yang menyesakkan dari keduanya. Seolah-olah terdapat dua aura Renhuang menyebar pada saat yang bersamaan, dan terasa seperti tekanan yang turun dari atas langit.     

Jubah milik kedua petarung itu berkibar di udara saat mata mereka bertemu satu sama lain. Seolah-olah pertempuran antara aura mereka telah dimulai. Aura mengerikan terbentuk di sekitar mereka, seolah-olah aura mereka telah ditekan hingga tingkat maksimal.     

*Whoosh, Whoosh* Suara-suara bernada tinggi terdengar di udara, dan sebuah aura yang mengerikan terbentuk di sekitar dua kultivator tersebut. Seolah-olah sebuah badai tak berbentuk dari Jalur Agung telah ditekan pada sebuah area yang sangat kecil, mencegah efeknya melukai kultivator lainnya.     

Para Renhuang juga sangat mahir dalam mengendalikan kekuatan mereka, dan mereka dikenal sebagai kultivator terbaik dalam aspek pengendalian kekuatan. Mereka semua memiliki kendali mutlak atas kekuatan masing-masing dan pasti akan menjaga kekuatan mereka agar tidak berlebihan pada saat mereka bertarung, karena pertarungan antar Renhuang hanya bisa dilakukan di tempat yang sangat tinggi.     

Bahkan tanpa mengeluarkan kekuatan mereka sepenuhnya, kerumunan orang bisa merasakan bahwa area dimana keduanya berada telah dianggap sebagai area terlarang. Jika ada seseorang yang masuk kesana dengan gegabah, maka orang itu pasti akan langsung tercabik-cabik hingga tak bersisa.     

Jubah milik kedua Renhuang itu terus berkibar di udara, dan suara-suara bernada tinggi itu terus menerus terdengar. Namun pada saat ini, Renhuang dari Celestial Gate of Vast Heaven mengambil beberapa langkah ke belakang. Suara tebasan yang melengking terdengar di suatu tempat, dan banyak luka sayatan terlihat pada jubahnya.     

Di sisi lain, sang Renhuang dari Klan Wang mengerang, dan darah mengalir dari sudut mulutnya. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, kedua matanya juga berdarah, sehingga membuat pemandangan itu tampak mengerikan.     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa Renhuang itu terluka.     

Tekanan menyesakkan di area itu telah menghilang, dan sang Renhuang dari Celestial Gate of Vast Heaven menangkupkan tangannya dan berkata, "Suatu kehormatan bisa bertarung denganmu."     

Renhuang dari Klan Wang membungkuk hormat sebelum dia berjalan pergi tanpa mengatakan sepatah kata-pun.     

Pertempuran itu tidak begitu mengguncang pikiran para penonton, terutama mereka yang berasal dari Klan Wang. Terdapat dua pasukan terkuat dari Celestial Gate of Vast Heaven, dan mereka telah mengerahkan kultivator terkuat masing-masing. Tidak mengejutkan apabila Klan Wang pada akhirnya mengalami kekalahan. Mereka telah mengantisipasi hal ini sejak lama, dan karena itulah, mereka tidak pernah terlalu berharap tentang hal tersebut.     

Pertempuran sebenarnya merupakan pertarungan yang akan dijalani oleh Wang Yanbing.     

Kultivator nomor satu di bawah Renhuang Plane dari Kota Haotian itu merupakan orang yang benar-benar mampu mengalahkan sosok-sosok terkemuka dari Celestial Gate of Vast Heaven.     

Wang Yanbing memiliki tingkat ketenaran yang sama dengan Jiang Taichu dan Hua Qingyun.     

"Wang Yanbing." Saat ini, terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Pemimpin Klan Wang menatapnya dan berkata, "Sekarang semuanya bergantung padamu."     

Pada saat ini, semua kultivator dari Klan Wang menatap ke arah Wang Yanbing. Tatapan mata mereka menyiratkan betapa tingginya ekspektasi mereka pada Wang Yanbing.     

Suasana serius itu bahkan mempengaruhi kultivator lainnya. Pada saat itu, banyak orang bahkan ikut bersimpati terhadap Klan Wang, berharap bahwa mereka akan dapat bergabung kembali dengan Celestial Gate of Vast Heaven.     

Setelah menanggung semua penghinaan itu selama lebih dari seribu tahun, mereka telah menggantungkan semua harapan itu pada satu orang. Banyak orang tidak mampu memahami harapan yang dimaksud oleh Klan Wang sebelumnya, namun pada saat ini, mereka semua tampaknya bisa memahami semua harapan yang diberikan oleh Klan Wang pada satu orang.     

Dalam sudut pandang Klan Wang, mereka jelas tidak boleh kalah dalam pertempuran ini.     

Jika mereka kalah, maka kesempatan ini tidak akan datang lagi dalam seratus atau ribuan tahun ke depan.     

Jika Wang Yanbing pada akhirnya kalan dalam pertempuran ini, maka tidak akan ada yang tahu kapan sosok lain yang setara dengannya akan muncul.     

Karena itulah, Klan Wang harus memenangkan pertempuran ini.     

Jika mereka melewatkan kesempatan ini, maka penantian mereka akan menjadi sia-sia. Klan Wang tidak akan bisa melupakan semua penghinaan yang mereka alami bertahun-tahun yang lalu, dan mereka tidak akan pernah bisa bergabung kembali dengan Celestial Gate of Vast Heaven.     

Setelah merasakan harapan dibalik semua tatapan mata itu, Wang Yanbing melangkah ke depan. Dia berjalan dengan penuh percaya diri, seperti sebilah pedang yang dihunus dari sarungnya dan diayunkan ke depan.     

"Aku tidak akan pulang jika kami tidak bisa masuk ke dalam Celestial Gate of Vast Heaven."     

Suara yang sangat melengking terdengar di udara. Seperti itulah tekad yang dimiliki oleh Wang Yanbing.     

"Aku tidak akan pulang jika kami tidak bisa masuk ke dalam Celestial Gate of Vast Heaven."     

Makna dari kata-kata itu dapat terlihat dengan jelas.     

Wang Yanbing maju selangkah demi selangkah, dimana setiap langkah kakinya memancarkan aura dari senjata ilahi, yang ditembakkan menuju Gu Dongliu yang berada di puncak tangga.     

Gu Dongliu melesat menuruni tangga setelah melihat Wang Yanbing bergerak.     

Wang Yanbing memikul harapan ribuan tahun dari klan-nya, sementara Gu Dongliu memikul tekad dari Gu Tianxing dan Gu Jiangnan, dimana keduanya merupakan dua sosok legendaris.     

Mereka berdua tidak bisa mentolerir kekalahan dalam pertempuran tersebut.     

Baik itu Wang Yanbing maupun Gu Dongliu.     

Banyak orang menahan napas saat mereka merasakan suasana menegangkan di sekitar mereka, tatapan mata mereka terpaku pada medan pertempuran. Dalam sekejap, area yang luas itu menjadi sunyi senyap.     

Pertempuran itu sepertinya akan lebih menarik daripada pertarungan antar Renhuang sebelumnya.     

*Boom* Wang Yanbing melangkah keluar dan berjalan mendaki tangga Celestial Gate of Vast Heaven. Dia bertekad untuk tidak pulang sampai dia berhasil memasuki Celestial Gate of Vast Heaven saat dia melangkah ke depan.     

Dia tidak menahan pancaran auranya. Ada banyak Renhuang di sekitarnya. Terlepas dari betapa kuatnya aura mereka, masih ada Renhuang yang berjaga-jaga. Karena itulah, para Saint tidak perlu menahan diri saat mereka bertarung.     

Pada saat itu, banyak kultivator yang membawa senjata ilahi bisa merasakan senjata mereka bergetar dan berdering. Pedang mereka berusaha membebaskan diri untuk keluar dari sarung masing-masing, sementara tombak milik para kultivator berniat untuk melesat ke depan.     

Sebuah aura yang mengerikan terbentuk di sekitar tubuh Wang Yanbing. Sementara kekuatan dari Jalur Agung menyatu di atas langit. Seperti itulah teknik penggunaan senjata ilahi.     

Kemudian terdengar suara berdentang yang keras, dan bilah-bilah pedang terbentuk serta berdering tanpa henti di atas langit. Senjata-senjata itu melesat ke depan dan muncul tepat di atas kepala Gu Dongliu.     

Pada saat itu, tampaknya terdapat sebuah Diagram Senjata Ilahi yang muncul di udara.     

*Boom* Wang Yanbing terus menaiki tangga. Berbagai macam senjata turun dari atas langit saat dia menerjang ke arah Gu Dongliu.     

Gu Dongliu menunduk dan memandang ke bawah. Dia berdiri di tempatnya seperti sosok mistis, tampak gagah dan tak tergoyahkan.     

Cahaya dari Sembilan Huruf Kuno berputar-putar di sekitar tubuhnya, yang menyebabkan sebuah aura mengerikan muncul di sekitar tubuhnya.     

Kemudian dia menunjuk ke arah langit dengan satu jarinya, dan dalam sekejap, muncul sebuah huruf kuno raksasa.     

"Lin!"     

Huruf itu melesat ke bawah, dan udara berguncang hebat. Area itu sepertinya telah disegel. Semua serangan yang bergejolak dihentikan dalam sekejap.     

Pemandangan yang dihasilkan oleh begitu banyak senjata ilahi turun dari atas langit itu tampak sangat mengerikan, namun Gu Dongliu hanya mengarahkan jarinya ke atas, dan satu huruf 'Lin' kini hendak menyelimuti seluruh penjuru langit. Huruf raksasa itu berdiri di tengah-tengah segudang huruf kuno lainnya, menyelimuti segala sesuatu di dalamnya.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada huruf raksasa tersebut. mengamati jalannya pertempuran itu dengan seksama, dan ini lebih dari sekedar Wang Yanbing yang berusaha memasuki Celestial Gate of Vast Heaven; ini juga pertama kalinya Gu Dongliu bertarung di depan umum.     

Dia adalah sosok legendaris yang diciptakan oleh Gu Tianxing dengan metode yang mengejutkan seluruh dunia, semua orang bertanya-tanya bagaimana kemampuannya saat ini.     

*Boom* Wang Yanbing tetap tidak terpengaruh sama sekali. Dia kembali melangkah ke depan. Cahaya mistis berputar-putar di sekelilingnya, dan Roh Kehidupan-nya muncul di belakang tubuhnya. Dia juga memiliki Roh Kehidupan berupa sebuah huruf.     

Bing.     

Roh itu mengandung Metode Mistis yang dimiliki oleh Klan Wang—Seni Yanbing.     

Dari situlah nama 'Wang Yanbing' berasal, dan dapat terlihat jelas bahwa Klan Wang memang menggantungkan semua harapan mereka kepadanya.     

Roh Kehidupan Wang Yanbing telah muncul, dan cahaya suci mengalir di sekitarnya. Ribuan senjata ilahi membentuk sebuah badai yang mengerikan, kemudian berubah menjadi pusaran senjata ilahi, yang mengoyak huruf 'Lin' dengan menggunakan kekuatan yang tak tertandingi.     

Banyak senjata ilahi juga muncul di belakang Wang Yanbing. Semua senjata itu berbentuk pedang. Banyak orang mengatakan bahwa pedang adalah raja dari semua senjata, dan mereka mampu menembus segalanya.     

*Boom*     

Wang Yanbing terus melangkah keluar, sambil membawa badai senjata ilahi yang mengerikan dan penuh kekuatan pengoyak itu menuju Gu Dongliu. Sementara bilah-bilah pedang di sekitarnya melesat ke depan dalam sekejap.     

Selain itu, semua senjata ilahi yang muncul dari tubuhnya tampaknya lebih tajam daripada senjata ilahi yang sesungguhnya. Semua senjata ilahi itu berkilauan dengan cahaya saat mereka beresonansi dengan area di sekitarnya, sehingga membuat mereka mampu menjatuhkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka.     

Tidak ada seorang-pun yang bisa menghalangi jalannya hari ini, bahkan jika orang itu adalah Gu Dongliu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.