Legenda Futian

Istana Surgawi Violet Bertindak



Istana Surgawi Violet Bertindak

0Para kultivator dari Klan Dewa Petir berdiri di empat sudut dari Arena Celestial Demon dan menarik napas dalam-dalam. Aura petir di tubuh mereka bergejolak hingga akhirnya mengeluarkan suara geraman naga.      0

Sementara di atas tangga, sang pangeran iblis dari Klan Dewa Petir berdiri dari tempat duduknya dan menatap ke arah Ye Futian.     

Dapat terlihat dengan jelas betapa mengerikannya Matriks Drum Petir Iblis milik Klan Dewa Petir itu; jauh lebih sulit untuk menaklukkan matriks itu daripada mengalahkan sang pangeran iblis. Bagaimanapun juga, matriks itu dibuat oleh para kultivator dari Klan Dewa Petir, sehingga kekuatannya yang begitu dahsyat berasal dari kombinasi aura mereka.     

Terlepas dari semua itu, Ye Futian mampu menaklukkan Matriks Drum Petir Iblis itu hanya dengan dua serangan.     

Zhu Yan juga memandang ke arah Arena Celestial Demon, tapi dia lebih tertarik dengan teknik tongkat milik Ye Futian daripada fakta bahwa Ye Futian berhasil menaklukkan matriks tersebut.     

Sama seperti Ye Futian, dia juga merasa bahwa teknik tongkatnya tampak tidak asing seolah-olah dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya.     

Teknik tongkat ini tampaknya berasal dari sumber yang sama dengan miliknya.     

Tentu saja, dua kultivasi dari teknik tongkat itu didasarkan pada kultivasi mereka sendiri. Mereka terus mengembangkan teknik tongkat masing-masing sehingga mereka akan mengerahkan kekuatan tertinggi dari teknik itu dengan kemampuan mereka sendiri. Bahkan jika teknik tongkat mereka berasal dari sumber yang sama, keduanya akan berbeda karena jalur kultivasi mereka juga berbeda satu sama lain; begitu pula dengan teknik tongkat terkuat mereka.     

Kenapa manusia ini mengkultivasi teknik tongkat dari Klan Kera?     

Ditambah lagi, sepertinya dia mengenal beberapa kultivator dari Dunia Iblis.     

"Apakah ini sudah cukup?" Pada saat ini, Ye Futian menatap ke atas tangga, tepatnya pada Zhu Yan; tatapan mata antara manusia dan monster iblis itu bertemu satu sama lain. Kedua mata Zhu Yan tampak menyala dengan kobaran api emas di dalamnya. Sementara mata Ye Futian sedalam langit berbintang, dan ekspresinya tidak berubah.     

Pangeran iblis dari Klan Dewa Petir menatap ke arah Ye Futian dan ingin berbicara, tetapi dia melihat bahwa Zhu Yan berkata, "Ya, aku akan memberitahu informasi tentang Gu Tianxing padamu sebelum kau pergi."     

"Baiklah," Ye Futian mengangguk, lalu dia berbalik dan berjalan menuruni Arena Celestial Demon.     

Zhu Yan memandang kultivator lainnya dan berkata, "Bagaimana dengan kalian? Karena kalian tidak berani mencoba dan menaklukkan matriks ini, apakah kalian berencana untuk mendapatkan informasi itu darinya?"     

Tujuannya dalam menyiapkan matriks iblis ini adalah untuk melihat secara langsung seperti apa kekuatan dari pasukan-pasukan besar di dunia kultivasi manusia, tetapi dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan menjadi orang pertama yang menaklukkan matriks tersebut. Dia tidak terlihat seperti seorang murid dari pasukan-pasukan besar di Dunia Heavenly Mandate. Sebaliknya, dia tampaknya terlibat konflik yang cukup serius dengan mereka.     

Kemampuan bertarungnya setara dengan para kultivator dari pasukan-pasukan besar.     

Para kultivator dari Istana Surgawi Violet, Brahma's Pure Sky, dan Dinasti Heavenly Mandate mendongak untuk memandang ke arah Zhu Yan. Sama seperti dugaan mereka, sang Putra Mahkota Iblis memang mengincar mereka.     

Keturunan Zhu Yan ingin bertarung melawan mereka untuk membuktikan kemampuan mereka masing-masing, tetapi gagasan itu tampaknya terlalu sembrono.     

Kini dia memandang orang-orang dari Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir di bawahnya. Para kultivator dari Istana Surgawi Violet mengetahui bahwa orang-orang ini tidak dapat diandalkan; tidak ada satu-pun dari mereka yang mampu menyaingi Ye Futian.     

Jika bukan karena Gu Dongliu, Ye Futian bisa saja berkultivasi di Istana Surgawi Violet. Hal itu akan jauh lebih baik daripada situasi saat ini.     

"Karena Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir telah gagal, maka serahkan tugas ini pada Istana Surgawi Violet." ujar seorang kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate. Dalam sekejap, orang-orang dari Istana Surgawi Violet memandang ke arah yang sama.     

"Baiklah," jawab sang pemimpin tanpa ragu-ragu. Tatapan matanya tertuju pada seorang kultivator dari Istana Surgawi Violet saat dia berkata, "Zimo, majulah."     

"Baik," seorang pemuda melangkah ke depan, dan semua orang dari Dinasti Heavenly Mandate menatapnya.     

Tampaknya Istana Surgawi Violet memilih Tan Zimo untuk bertarung sehingga mereka bisa menghindari hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.     

Tan Zimo adalah sosok yang terkenal di antara generasi muda dari Istana Surgawi Violet. Di antara kultivator tingkat Saint Plane di Istana Surgawi Violet, dia dianggap sebagai salah satu dari 10 tokoh paling penting di sana.     

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Istana Surgawi Violet memiliki kultivator berbakat yang tak terhitung jumlahnya. Dengan menempati peringkat sepuluh besar sebagai kultivator terbaik dalam Hukum Petir di antara semua kultivator di Dunia Heavenly Mandate menunjukkan bahwa dia hampir menjadi yang terbaik.     

Tan Zimo berjalan ke depan, dia tampak mengenakan jubah berwarna ungu yang dihiasi oleh pola petir. Dia berjalan ke atas Arena Celestial Demon dan berdiri di udara, jubahnya berkibar tertiup angin saat dia menatap ke arah Zhu Yan dan berkata, "Saya juga ingin mencobanya."     

Nada bicaranya terdengar begitu tenang seolah-olah tantangan ini hanya masalah sepele baginya.     

Para kultivator dari Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir memandang ke arahnya, mereka merasa khawatir tentang jalannya pertempuran ini.     

Istana Surgawi Violet pada akhirnya memutuskan untuk bertarung dengan mengirimkan Tan Zimo.     

Delapan Sekte Ortodoksi masing-masing berdiri secara independen, namun sebagai pendiri dari Hukum Petir, Istana Surgawi Violet adalah tempat acuan mereka dalam mengkultivasi Hukum Petir.     

Tidak peduli posisi seperti apa yang mereka tempati di klan mereka masing-masing atau betapa berbakatnya mereka, mereka hanya bisa menyaksikan dengan kagum saat mereka berhadapan dengan Tan Zimo, sang jenius dari Istana Surgawi Violet.     

Tanpa mempedulikan apakah tindakan ini merupakan inisiatif dari Istana Surgawi Violet atau bukan, kultivasi Tan Zimo juga berada di tingkat True Self.     

Para kultivator dari Klan Dewa Petir kini telah berkumpul kembali ke dalam matriks, tetapi Tan Zimo mengayunkan tangannya dan berkata, "Karena kalian telah bertarung sebelumnya, maka silahkan mulai duluan."     

Suara raungan naga itu terus berlanjut, dan suara Tan Zimo dipenuhi dengan rasa percaya diri.     

Para kultivator dari Klan Dewa Petir kini berubah wujud menjadi naga petir, dan suara raungan mereka bergema hingga menembus langit. Di atas langit, muncul sebuah pemandangan yang mengerikan saat cahaya petir menyelimuti langit.     

Tubuh mereka melesat ke atas langit dan berputar-putar di udara, sambil melahap kekuatan petir di antara langit dan bumi sebelum mereka membuka mulut masing-masing untuk melancarkan serangan. Cahaya petir yang tak berbatas berkumpul di bagian tengah dari tubuh mereka, dimana sebuah drum petir raksasa telah muncul di sana.     

Matriks Drum Petir Iblis dirancang untuk mengumpulkan semua kekuatan petir pada Drum Perang Petir Iblis sehingga drum itu secara otomatis akan mengeluarkan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan tubuh dan jiwa para kultivator manusia.     

*Boom*     

Petir menyambar dari atas langit dan mendarat di sekitar Tan Zimo. Sementara Tan Zimo hanya berdiri di tempatnya dengan tenang, sambil melihat bahwa ada begitu banyak kultivator dari Klan Dewa Petir yang memilih untuk mengumpulkan kekuatan alih-alih melancarkan serangan. Saat dia memberi perintah dalam pikirannya, cahaya petir yang tak berbatas tiba-tiba turun dari atas langit dan mengelilinginya.     

Delapan sinar cahaya telah muncul di sekelilingnya seolah-olah kedelapan sinar itu adalah petir suci dengan delapan warna.     

Istana Surgawi Violet memiliki persyaratan yang tinggi bagi para kultivator yang mengkultivasi Hukum Petir. Selain mampu menguasai satu jenis Hukum Petir, mereka juga harus bisa mengendalikan delapan Hukum Petir sehingga semua Hukum Petir itu dapat menjadi satu kesatuan, yang berasal dari satu orang.     

Kedua belah pihak sedang mengumpulkan kekuatan, berharap mereka bisa menang hanya dengan melancarkan satu serangan.     

Petir bergemuruh saat langit diselimuti oleh cahaya, dan sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di hadapan semua orang. Sementara cahaya petir di sekitar tubuh Tan Zimo berkumpul menjadi delapan sinar cahaya dan berputar-putar di sekitarnya. Delapan sinar cahaya itu menembus langit dan menyatu dengan petir suci dari Jalur Agung.     

Saat ini dia tampak seperti sebuah matriks.     

Monster-monster iblis dan kultivator manusia yang menyaksikan pertempuran itu merasa ditekan oleh kekuatan tersebut. Suara raungan naga terdengar di seluruh penjuru tempat. Kemudian para kultivator dari Klan Dewa Petir akhirnya melancarkan serangan, dengan mengeluarkan petir dari mulut mereka dan menyerang drum perang itu secara bersamaan.     

Dalam sekejap, sinar-sinar penghancur dari cahaya petir suci terpancar dari drum petir iblis itu dan bergerak menuju Tan Zimo.     

Ekspresi Tan Zimo tetap tidak berubah. Dia mengarahkan telapak tangannya ke depan dan mengucapkan satu kata, "Maju!"     

Saat suaranya terdengar, delapan sinar petir langsung menerjang ke arah lawannya.     

Kedua kultivator itu bertemu dan bertabrakan di udara. Suara ledakan yang mengerikan membuat semua orang merasa bahwa pikiran mereka juga ikut berguncang, dan gendang telinga mereka bergetar hebat.     

Langit tampak diselimuti oleh cahaya petir, dan pertempuran keduanya masih terus berlangsung. Tan Zimo melangkah ke depan dan mengarahkan jarinya ke atas langit, dimana delapan sinar dari cahaya petir suci turun dari langit dan melesat menuju drum petir iblis tersebut.     

*Boom, Boom, Boom*     

Akhirnya petir suci itu tiba. Ketika drum perang terkena serangan, seberkas cahaya suci yang mengerikan bersinar dan mengarahkan serangannya pada monster-monster iblis dari Klan Dewa Petir di dekatnya.     

Mereka meraung saat mereka mundur secara terburu-buru.     

*Boom* Disertai dengan suara yang memekakkan telinga, drum perang itu hancur berkeping-keping. Melihat para kultivator dari Klan Dewa Petir mundur, Tan Zimo terus bergerak ke depan. Dia mengangkat jarinya ke udara dan berkata, "Thunder of Catastrophe."     

Saat kata-kata itu terdengar, sebilah Pedang Suci Gengjin turun dari atas langit dan melesat ke arah kawanan naga petir, yang kini mengulurkan cakar mereka yang tajam untuk menahan kekuatan yang semakin mendekat.     

Tetapi jari-jari Tan Zimo terus melanjutkan serangannya dan dia berkata, "Basmi kejahatan, pembantaian dewa, hidup dan mati."     

Ketika setiap kata itu diucapkan, sepertinya kata-kata itu mengandung Hukum Petir. Kemudian, Divine Thunder turun dari atas langit, dan raungan naga-naga petir kembali terdengar.     

*Boom*     

Diikuti dengan suara keras lainnya, seekor naga petir terhempas ke permukaan tanah dengan tubuh berlumuran darah.     

Tidak lama kemudian, suara gemuruh terus menerus terdengar saat para kultivator dari Klan Dewa Petir disambar oleh Divine Thunder. Tubuh mereka berjatuhan ke permukaan tanah, dan darah mereka membuat Arena Celestial Demon menjadi berwarna merah; itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan untuk dilihat.     

Dalam waktu singkat, semua kultivator dari Klan Dewa Petir terluka parah dan tidak bisa melanjutkan pertarungan. Tan Zimo kini berdiri seorang diri di atas Arena Celestial Demon, dengan diselimuti oleh cahaya petir yang bersinar di sekelilingnya seolah-olah cahaya itu tidak akan pernah padam.     

Dia menyaksikan pemandangan itu dengan acuh tak acuh dan memandang ke atas Arena Celestial Demon. Karena mereka telah meminta agar Istana Surgawi Violet bertindak, maka dia akan mematuhinya.     

Namun, ada sesuatu yang harus dia lakukan.     

Sesuatu yang berfungsi sebagai peringatan bagi sang Putra Mahkota Iblis.     

Karena tempat ini adalah wilayah dari pihak lawan, terdapat keraguan yang ditunjukkan oleh para kultivator manusia dalam bertindak. Orang-orang dari Delapan Sekte Ortodoksi tampak ketakutan, tetapi para kultivator dari Istana Surgawi Violet sama sekali tidak takut.     

Karena Zhu Yan telah membuat matriks iblis itu secara pribadi, Istana Surgawi Violet, sebagai salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, tidak akan mudah untuk diintimidasi jika dia dikalahkan dan berani memanfaatkan kekuatan mereka.     

Zhu Yan berdiri dari tempat duduknya dan memandang sosok-sosok yang terbaring di permukaan tanah. Seberkas cahaya suci yang mengerikan bersinar dari kedua mata emasnya, dan kobaran api tampak membakar tubuhnya.     

Saat dia mengambil satu langkah ke depan, Zhu Yan naik ke udara dan berjalan menuju Arena Celestial Demon.     

Sebuah tekanan yang dahsyat kini menyelimuti langit dan bumi. Dalam sekejap, Tan Zimo juga bisa merasakan tekanan itu menimpa tubuhnya. Meskipun Zhu Yan memiliki ukuran tubuh yang sama seperti manusia, namun dia lebih menyerupai seorang iblis yang menjulang tinggi, dimana setiap langkah kakinya mampu membuat orang-orang merinding.     

Meskipun begitu, dia tetap terlihat tenang, karena dia juga ingin tahu seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Zhu Yan, yang dikenal sebagai iblis yang tak tertandingi di wilayah ini. Fakta itu saja sudah memberinya kepercayaan diri untuk menantang Istana Surgawi Violet.     

Divine Thunder bergemuruh saat deretan awan di atas langit bergejolak, dan sambaran petir menyelimuti Arena Celestial Demon.     

Jika mereka tidak mengendalikan kekuatan tersebut, kemungkinan petir itu akan menyebar lebih jauh dari tempat itu sekarang.     

"Apakah Zhu Yan akan bertarung melawan kultivator dari Istana Surgawi Violet itu?" Banyak orang memusatkan perhatian mereka pada Arena Celestial Demon. Di satu sisi adalah iblis paling berbakat di wilayah ini, yaitu sang Putra Mahkota Iblis. Sementara di sisi lainnya adalah sang murid jenius dari salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, Istana Surgawi Violet.     

Bisa dibayangkan betapa mengerikannya pertarungan yang akan terjadi di antara mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.