Legenda Futian

Pertempuran Melawan Xing Kai



Pertempuran Melawan Xing Kai

0Saat melihat tombak kapak itu diayunkan ke arahnya, Xing Kai memandang ke arah langit dan berteriak. Aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya, dan seberkas cahaya yang menyilaukan melesat ke atas langit. Aura petarung yang tak berbatas telah menyatu ke dalam tubuhnya seolah-olah seorang Dewa Perang sedang bergejolak di dalamnya. Teriakan itu mengguncang pikiran Yu Sheng dan sedikit mempengaruhi pergerakan tombak kapak miliknya.     2

Tidak lama kemudian, bayangan dari lonceng-lonceng kuno bermunculan dan melesat ke depan mengikuti gelombang suara tersebut. Semua lonceng itu berubah menjadi aura dalam jumlah besar dan membentuk sebuah penghalang yang kokoh untuk menangkis tombak kapak tersebut.     

Xing Kai mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah jejak telapak tangan raksasa ke arah langit. Dia mengulurkan salah satu tangannya, yang kemudian berubah menjadi lengan emas. Ketika jejak telapak tangan itu dikeluarkan, serangan itu langsung menabrak tombak kapak tersebut bersama dengan Aura Petarung Penghukum Langit dan menghempaskan Tombak Kapak Pengguncang Langit milik Yu Sheng ke udara.     

Ye Futian memandang ke arah Yu Sheng. Meskipun Xing Kai berada satu tingkat lebih tinggi dari Yu Sheng, dia adalah orang pertama dari generasi ini yang mampu memukul mundur Yu Sheng.     

Terlepas dari kepribadian yang dimiliki oleh Xing Kai, kekuatannya yang sesungguhnya tidak perlu diragukan lagi sangatlah kuat. Dia mengaku sebagai penerus dari Kaisar Zhan dan memiliki Aura Petarung Penghukum Langit yang diwariskan oleh sang Dewa Perang kuno; dia adalah kultivator paling tak tertandingi di Dunia Naga Merah.     

Caranya dalam bertindak juga sangat brutal. Sebelumnya, dia tidak pernah berpikir untuk bersaing dengan Ye Futian di Perjamuan Persik. Xing Kai tidak menganggapnya sebagai lawan yang sepadan baginya kala itu.     

Tetapi setelah Perjamuan Persik berakhir, Xing Kai bisa merasakan ancaman dari mereka.     

Atau dapat dikatakan, hal-hal yang terjadi di Perjamuan Persik telah memengaruhi pola pikirnya, karena itulah dia ingin membunuh Ye Futian dan Yu Sheng untuk membuktikan keyakinannya sendiri.     

Sekaligus untuk memusnahkan potensi ancaman di masa depan.     

Karena pola pikirnya tidak dapat menerima mereka, dia memilih untuk membunuh mereka.     

Dia bersikap tegas terkait hal ini. Dalam perjalanan kembali dari Perjamuan Persik, dia menggunakan 'berlatih kemampuan bertarung' sebagai alasan dan ingin memusnahkan mereka secara paksa.     

Faktanya, peraturan dari Kota Naga Merah tidak mengizinkan terjadinya pembunuhan tanpa alasan yang jelas di dalam kota.     

Apalagi Ye Futian baru saja pergi meninggalkan gunung suci beberapa saat yang lalu. Penampilannya di Perjamuan Persik sungguh luar biasa. Ketika Xing Kai berpikiran untuk membunuhnya, bukankah dia harus mempertimbangkan adanya Istana Kekaisaran di gunung suci?     

Tapi Xing Kai masih tetap melaksanakan rencananya; dia memang berdarah dingin.     

Namun, meskipun begitu, dia mengatakan bahwa dia hendak berlatih kemampuan bertarung dengan Ye Futian.     

Dia masih bisa menggunakan hal itu sebagai alasan.     

Ye Futian dan Yu Sheng kini berdiri di udara dan menatap ke arah Xing Kai. Aura mereka bertiga sangat mengerikan.     

Banyak orang menatap ke arah medan pertempuran ini, mereka dibuat takjub dengan pemandangan tersebut.     

Tiga kultivator terhebat di Perjamuan Persik kini sedang berhadapan satu sama lain dalam pertempuran.     

Aura Petarung Penghukum Langit terpancar dari tubuh Xing Kai dan menyebar ke area tersebut, yang kemudian berubah menjadi aliran udara yang mengerikan. Cahaya dari Roh Kehidupannya bersinar di belakangnya, dimana sosok Dewa Perang yang sesungguhnya telah muncul. Roh Kehidupan miliknya mengandung Aura Petarung Penghukum Langit dan aura itu menyelimuti setiap bagian tubuhnya.     

Xing Kai perlahan-lahan bergabung dengan sosok itu dan berubah menjadi seorang Dewa Perang. Tubuhnya mulai bergerak dengan pelan. Pada saat ini, auranya telah mencapai tingkat maksimal.     

"Karena kalian berdua ingin bertarung bersama-sama, majulah, tunjukkan padaku seperti apa kemampuan kalian," ujar Xing Kai dengan suara keras sambil menatap ke arah Ye Futian dan Yu Sheng.     

Di sekitar medan pertempuran, kultivator-kutivator lainnya berusaha membantu, tetapi Ye Futian menghentikan mereka.     

Xia Qingyuan memandangnya saat Ye Futian mengangkat satu tangannya ke udara, mengisyaratkan agar mereka tidak ikut campur.     

Karena Yu Sheng telah memasuki medan pertempuran, dia juga ingin melihat sekuat apa Saint tingkat True Self terkuat di Dunia Naga Merah ini.     

Aura iblis menyelimuti tubuh Yu Sheng. Banyak bayangan iblis bermunculan di sekitarnya. Aura iblis terpancar keluar dan menyebar di antara langit dan bumi.     

Satu sosok yang terlihat seperti dewa iblis muncul di belakangnya. Tubuh iblisnya menyatu di dalamnya dan berubah menjadi satu sosok dewa iblis yang tak tertandingi.     

Di sekujur tubuh Ye Futian, Deed of Thorough Comprehension memancarkan cahaya yang menyilaukan. Aura dari Jalur Agung menyelimuti langit dan bumi. Tubuh Jalur Agung kini telah terbentuk di dalam tubuh Ye Futian, memancarkan sinar-sinar cahaya dan beresonansi dengan Jalur Agung di antara langit dan bumi. Sosoknya terus membesar.     

Sosok Petarung itu sendiri tidak begitu kuat. Ketika Sosok Petarung dapat dikuasai, kultivator masih berada di puncak Sage Plane. Namun, dalam pertarungan yang sesungguhnya, jika suatu Sosok Petarung cocok dengan Saint Plane, maka sosok itu bisa menghubungkan Hukum antara langit dan bumi serta menembus batas fisik dari sang kultivator, sehingga menciptakan resonansi yang menakjubkan antara langit dan bumi. Hal itu akan membantu tubuh sang kultivator mencapai terobosan hingga kultivator itu memiliki kekuatan yang melampaui tingkat Plane-nya sendiri.     

Sosok Petarung dapat digunakan dengan cara yang lebih baik ketika sang pengguna mencapai Saint Plane, karena pada saat itulah Sosok Petarung mampu menyatu dengan Jalur Agung.     

Terutama ketika Deed of Thorough Comprehension diaktifkan, metode itu mampu membuat Sosok Petarung berubah, dan Ye Futian bisa menyatukan berbagai macam aura ke dalamnya.     

Pada saat ini, Sosok Petarung yang telah dikeluarkan mengandung aura ruang dan waktu serta aura bintang yang sangat kuat. Xing Kai mahir dalam melancarkan serangan, dan kemampuan bertarungnya benar-benar tak tertandingi. Hanya kekuatan yang setara dengannya mampu menekan kekuatannya.     

Di dalam Istana Kehidupan Ye Futian, pohon dunia memancarkan cahaya yang menyilaukan. Tubuh Ye Futian kini beresonansi dengan seluruh penjuru langit. Sementara itu di antara langit dan bumi, sinar-sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya menimpa tubuhnya. Aura dari Jalur Agung yang tak berbatas bergabung ke dalam tubuhnya. Dengan kekuatan dari Deed of Thorough Comprehension, Sosok Petarung miliknya dibentuk dengan sangat kuat.     

*Boom*     

Pada saat ini, langit tampak berguncang hebat. Xing Kai mengambil satu langkah ke depan. Lingkaran cahaya dari Jalur Agung di sekitar tubuhnya kini berubah bentuk menjadi sebuah tombak emas yang tak berbatas. Tombak itu tampak sangat mengerikan.     

Kemudian dia mengangkat satu telapak tangannya, dan tiba-tiba, banyak tombak emas raksasa melesat keluar lalu menembus langit dan bumi. Cahaya keemasan menembus ruang hampa dan melesat ke arah Yu Sheng dan Ye Futian.     

Xing Kai, yang berada di tingkat True Self Plane, berusaha membunuh dua sosok yang tak tertandingi pada saat yang bersamaan.     

Di belakang Yu Sheng, puluhan ribu bayangan iblis bermunculan. Sementara di atas langit, sebuah dunia iblis telah terbentuk.     

Aura iblis menyebar ke depan dan menyelimuti seluruh penjuru langit. Patung-patung iblis itu mengeluarkan suara-suara iblis, yang bergema di telinga orang-orang.     

Pada saat ini, hembusan angin dan deretan awan berubah warna di atas langit; semuanya dipenuhi oleh kegelapan. Para iblis dari seluruh penjuru langit mengangkat tangan mereka pada saat yang bersamaan dan mengerahkan jejak telapak tangan iblis ke bawah, sehingga menutupi langit dan menyembunyikan matahari di dalamnya. Jejak-jejak telapak tangan itu dikerahkan menuju tombak milik Xing Kai yang semakin mendekat.     

Ketika jejak-jejak telapak tangan dan tombak itu bertabrakan, langit seolah-olah hampir runtuh.     

Namun, dari arah lain, Ye Futian melangkah ke atas langit. Ketika Footwork of Xuanyuan diaktifkan, langit tampak berguncang. Dia mengulurkan kedua tangannya dan mengerahkan Tombak Ruang dan Waktu ke depan. Serangan dari tombak itu berisi kekuatan Space-tearing dan kekuatan bintang yang mengerikan.     

Pancaran cahaya, yang terlihat seperti bintang-bintang jatuh, muncul di antara langit dan bumi. Cahaya dari tombak itu berubah menjadi bintang-bintang jatuh yang menyilaukan dan dikerahkan menuju tombak yang semakin mendekat. Dua kekuatan itu bertabrakan dan sama-sama hancur di atas langit. Cahaya yang menakjubkan bersinar ke bawah dan menghalangi pandangan mata orang-orang.     

*Boom* Xing Kai tidak tergoyahkan dari tempatnya. Tubuhnya naik ke udara seperti perwujudan sang Dewa Perang. Pada saat ini, dia telah menjadi Dewa Perang itu sendiri. Aura Petarung Penghukum Langit dikeluarkan, dan aura spiritualnya telah dikerahkan hingga tingkat maksimal. Jarang sekali bagi kultivator terkuat di tingkat True Self Plane untuk memiliki aura semengerikan itu, apalagi Saint tingkat Proving Holiness.     

Tujuan yang dimiliki oleh Xing Kai bukan hanya menjadi seorang Saint tingkat True Self; dia ingin menjadi seorang Renhuang. Tingkat Flawless Holiness dan Nirvana hanyalah tahapan dalam jalur kultivasinya, jadi dia tidak akan pernah membiarkan Ye Futian menodai keyakinannya.     

Ye Futian harus mati di sini.     

Saat ini, Xing Kai mengulurkan kedua tangannya. Tiba-tiba, aura petarung yang tak berbatas di antara langit dan bumi bergabung menjadi sebuah tombak kapak emas suci. Tombak kapak yang berukuran besar itu sangat tajam dan kini berada di genggaman tangan Xing Kai, lalu tombak kapak itu diayunkan ke depan.     

Cahaya dari tombak kapak itu membelah udara di antara langit dan bumi. Sebuah garis emas muncul dan melintasi langit. Tombak kapak itu diayunkan ke arah Yu Sheng dan Ye Futian pada saat yang bersamaan.     

Tampaknya Xing Kai mampu menggabungkan Aura Petarung Penghukum Langit ke dalam senjata apa-pun dan menyulut munculnya kekuatan yang mengerikan. Kekuatan itu tak terbatas dan tidak bisa dihentikan.     

Terdapat hawa dingin di dalam mata Yu Sheng. Aura iblis dari tubuhnya menjadi semakin kuat. Suara-suara dari patung-patung iblis itu terus bergema, sehingga mengguncang langit dan bumi. Puluhan ribu jejak telapak tangan iblis melesat keluar disertai dengan suara gemuruh, dan akhirnya berubah menjadi sebuah jejak telapak tangan iblis yang mengerikan, bergerak ke arah cahaya dari tombak kapak yang semakin mendekat.     

Ye Futian terus menginjak udara dengan penuh semangat. Aura dari Sosok Bertarungnya menjadi semakin kuat, lalu beresonansi dengan Jalur Agung di antara langit dan bumi. Tombak Ruang dan Waktu di tangannya kembali dikerahkan ke depan. Penampilannya kini terlihat seperti sambaran petir yang berderak.     

Cahaya tombak yang tak berbatas itu berkumpul di satu tempat dan dikerahkan menuju cahaya tombak kapak yang mendekat sedikit demi sedikit, mengoyak bayangan dari tombak kapak tersebut. Aura penghancur terpancar dari tubuhnya. Aliran aura yang mengerikan itu menyerang tubuhnya, tetapi tubuh bintangnya masih tidak terpengaruh.     

Xing Kai mengerutkan keningnya. Dua kultivator ini masih belum terguncang bahkan setelah menerima dua serangan yang sangat kuat.     

Ye Futian dan Yu Sheng semakin bersemangat saat mereka bertarung. Aura yang terpancar dari tubuh mereka menjadi semakin kuat.     

Itulah sebabnya Xing Kai merasa terancam oleh mereka. Jika Ye Futian dan Yu Sheng masih hidup, mereka akan menjadi ancaman terbesar bagi Xing Kai di Dunia Naga Merah.     

Xing Kai terus melangkah ke depan. Tombak kapak emas raksasa di tangannya diayunkan ke depan. Sementara sosok Dewa Perang raksasa itu bergerak secara perlahan-lahan, tetapi sosok itu mengandung kekuatan yang mengerikan di dalamnya. Setiap kali tombak kapak itu diayunkan, langit dan bumi berguncang. Sinar-sinar cahaya dari tombak kapak itu membelah langit dan mengubur tubuh Yu Sheng dan Ye Futian di dalamnya.     

Setiap serangan yang dia lancarkan menggunakan kemampuan bertarung yang membahayakan bagi seorang Saint tingkat True Self. Jika serangan-serangan itu mengenai targetnya, maka tubuh dari orang itu akan terbelah menjadi dua bagian.     

Meskipun tubuh fisik Ye Futian dan Yu Sheng sangat kokoh, mereka tidak berani menerima serangan seperti itu menggunakan tubuh mereka secara langsung.     

Puluhan ribu patung iblis mengeluarkan suara yang sama. Sementara aura iblis menyebar di udara dan menyatu di atas langit. Yu Sheng berdiri di bagian tengah, seperti seorang Raja Iblis sejati. Semua sosok iblis itu memberi hormat padanya. Kemudian dia mengulurkan satu telapak tangannya, dan dalam sekejap, aura iblis yang mengerikan itu membentuk sebuah tombak kapak iblis di tangannya. Hanya dengan satu lompatan, dia melesat ke atas langit. Semua patung iblis ini tunduk di hadapannya, dan cahaya iblis yang tak berbatas kini telah menyatu di dalam tubuhnya.     

Tombak kapak itu diayunkan, dan tiba-tiba, puluhan ribu cahaya tombak kapak bergabung menjadi satu serangan dan membelah Jalur Agung.     

Yu Sheng telah menebas semua serangan yang diarahkan padanya. Tubuhnya yang seperti iblis kini melesat ke arah Xing Kai. Seolah-olah tidak ada yang bisa menghentikannya.     

Ye Futian terus bergerak ke depan. Setiap langkah yang diambilnya semakin meningkatkan auranya. Tombak Ruang dan Waktu di tangannya menembus langit dan bumi. Kekuatan dari tombak tersebut semakin kuat. Setiap serangan yang dilancarkan sepertinya mengandung momentum dari serangan sebelumnya. Kekuatan dari serangan-serangan mereka semakin meningkat.     

Meskipun serangan-serangan yang dilancarkan oleh Xing Kai terus menerus menghancurkan pertahanannya, namun semua serangan itu tidak bisa menghentikan pergerakannya ke depan.     

Ketiga sosok yang menakjubkan ini bertarung dengan sengit di atas medan pertempuran. Langit dan bumi terus menerus bergemuruh. Hati orang-orang berdebar kencang saat menyaksikan Yu Sheng dan Ye Futian, yang terus mendekati Xing Kai meskipun serangan-serangan terus dilancarkan pada mereka.     

Apakah dua Saint tingkat Proving Holiness yang tak tertandingi ini mampu mengalahkan Xing Kai—seorang Saint tingkat True Self?     

Xing Kai disebut-sebut sebagai sosok yang tak terkalahkan di antara rekan-rekannya. Kecuali untuk beberapa kultivator yang tidak memiliki kesempatan untuk bertarung melawannya, dia belum pernah dikalahkan oleh siapa-pun di Istana Regional. Tapi sekarang, dua kultivator dengan tingkat rendah ini sedang menantang kekuatannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.