Legenda Futian

Kembalinya Sang Pemimpin Istana



Kembalinya Sang Pemimpin Istana

1Yu Sheng melihat Ye Futian bergegas pergi ke bagian tengah danau dengan sebuah kapal. Kemudian dia segera melangkahkan kaki ke Danau Qingzhou, dan mengejar Ye Futian dengan kecepatan yang luar biasa. Pada saat yang sama, terdapat sebuah tekanan mengerikan yang menyebar di area Danau Qingzhou. Entah itu Feng Ruhai maupun wisatawan lainnya, mereka semua bisa merasakan hawa dingin yang menusuk tulang itu. Suasana meriah telah menghilang dalam sekejap.      3

"Benar-benar sebuah aura yang mengerikan. Aura itu diarahkan pada Futian." Di sebuah kapal, Jenderal Qin melihat ke arah Ye Futian dengan ekspresi cemas di wajahnya, begitu pula dengan Qin Yi, yang berada di sebelahnya. Tetapi saat dihadapkan dengan aura di tingkat yang begitu berbeda, mereka benar-benar merasa tidak berdaya, mereka tidak akan mampu membantu dengan cara apa-pun. Pada saat berikutnya, Hukum Tekanan yang mengerikan menyebar di area Danau Qingzhou. Semua orang bisa merasakannya karena tekanan ini terlalu kuat untuk diabaikan. Banyak sosok melintas di udara dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh mata telanjang.     

"Segera segel Danau Qingzhou. Bagi kalian yang tidak ada hubungannya dengan hal ini, pergi sekarang juga!" Sebuah suara bergema di seluruh penjuru Danau Qingzhou, dan dari berbagai arah di Danau Qingzhou, banyak kultivator berdatangan dari atas langit. Hanya dalam waktu singkat, sudah banyak sosok yang telah menempati posisi yang berbeda-beda di atas Danau Qingzhou. Seperti dewa-dewa, mereka berdiri menjulang tinggi di atas langit. Mereka semua sangat kuat dan penampilan mereka tampak menakjubkan.     

Orang yang baru saja berbicara adalah Sword Demon. Dia juga datang ke Kota Qingzhou. Dia tidak datang sendirian, banyak pula kultivator lainnya yang datang ke Kota Qingzhou hari ini, termasuk banyak sosok terkemuka. Saint Glass mengetahui bahwa Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung telah pergi ke Dunia Atas, dan Istana Holy Zhi juga mengetahuinya.     

Ye Futian menghentikan kapalnya, yang kini berada di bagian tengah Danau Qingzhou. Kekuatan spiritualnya menyebar ke seluruh penjuru Danau Qingzhou yang luas. Selain itu, sebuah kekuatan hukum yang mengerikan menyelimuti langit di area Danau Qingzhou. Ruang dan Waktu tampaknya telah terhenti total. Bahkan kembang api di atas langit kini juga berhenti bergerak. Pemandangan yang indah itu benar-benar terhenti di atas langit, seolah-olah waktu telah berhenti mengalir.     

Banyak orang menyaksikan pemandangan ini dengan ekspresi terkejut di wajah mereka. Seolah-olah mereka bisa mendengar suara detak jantung mereka sendiri. Ini benar-benar sebuah kemampuan yang mengerikan—mampu menghentikan ruang dan waktu. Mereka benar-benar tidak bisa bergerak; karena semuanya telah terhenti total. Apakah ini benar-benar sebuah kekuatan yang mampu dikeluarkan oleh manusia?     

Tiba-tiba, sebuah pancaran hawa dingin yang luar biasa menyebar di udara, dan di tempat Ye Futian berada, danau perlahan-lahan mulai membeku sedikit demi sedikit, berubah menjadi sebuah danau es. Kekuatan es ini menyebar ke arah Ye Futian, dan pada saat berikutnya, Ye Futian dapat dengan jelas merasakan sebuah keinginan membunuh yang mengerikan dari dasar Danau Qingzhou, yang selama ini telah disembunyikan dengan sangat baik hingga akhirnya ketahuan sekarang.     

*Bresss* Tidak terdengar suara yang keras, hanya ada suara yang sangat pelan yang berasal dari dasar danau tersebut. Tidak lama kemudian, permukaan air terbelah menjadi dua bagian, dan sebilah pedang cahaya yang mampu memotong ruang hampa muncul dari dalam danau. Pergerakan pedang itu lebih cepat dari cahaya. Ketika pedang itu muncul, segala sesuatu yang ada di dunia ini tampaknya telah dipotong olehnya. Bahkan sebelum pedang itu tiba, aura pedang tersebut telah membentuk sebuah celah di atas langit, dan memusnahkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.     

Tubuh Ye Futian terbang tinggi ke atas langit, dan area di bawah kakinya membentuk kekuatan Hukum Space-freezing yang lebih mengerikan dari sebelumnya dan langsung menghentikan segalanya. Meskipun pedang ini mampu memotong ruang hampa, namun pergerakannya tetap saja semakin melambat. Saat ini, Yu Sheng menerjang ke arah pedang cahaya itu, sambil mengayunkan kapaknya ke depan. Sebuah celah lainnya muncul di area Danau Qingzhou, tepat di bagian tengah danau, yang membuat air danau bergejolak saat didorong dari dua sisi yang berbeda. Pedang cahaya itu telah dibelah oleh kapak tersebut, dan Kapak Perang Penghukum terus melanjutkan serangannya, membelah Danau Qingzhou menjadi dua bagian. Diikuti dengan suara benda terpotong, darah menyembur keluar dan menodai danau itu dengan warna merah. Seseorang yang berada di dalam danau itu telah dibelah menjadi dua bagian.     

Imbalan yang besar selalu menarik perhatian mereka yang bersedia menghadapi risikonya, belum lagi mereka yang merupakan pembunuh bayaran dari Dunia Atas. Mereka sendiri juga sangat sombong, sehingga meskipun mereka telah mendengar tentang catatan pertempuran Ye Futian yang menakjubkan, mereka tetap datang kemari. Namun, sang pembunuh pertama yang melancarkan serangan langsung dibelah menjadi dua bagian oleh kapak milik Yu Sheng.     

Ye Futian melesat ke bawah, dan tiba-tiba muncul sebuah badai penghancur di sekelilingnya. Ribuan aura pedang menebas dan menerjang ke arahnya secara bersamaan, tetapi pada saat ini, ada satu sosok lainnya yang bergerak mendekat dari atas langit dengan kecepatan yang luar biasa. Sosok itu adalah Qin Zhuang. Dia muncul tepat di hadapan seorang pendekar pedang dan segera menghunus pedangnya. Pertempuran antara keduanya langsung membentuk kekuatan penghancur yang sangat mengerikan dan menyebar ke seluruh penjuru Danau Qingzhou. Beberapa kultivator tampak terkejut, karena aura pedang itu sendiri sudah cukup untuk membunuh mereka.     

Banyak aura pedang melesat ke arah mereka yang berada di sekitar Danau Qingzhou, tetapi pada saat ini, sebuah aura spiritual yang mengerikan menyebar di udara. Setiap kali aura pedang itu hendak mengancam nyawa mereka, muncul kekuatan telekinesis yang dahsyat dan menghancurkan aura pedang tersebut.     

Sejumlah kultivator telah muncul, dan beberapa dari mereka menerjang ke arah Ye Futian, tetapi mereka melihat bahwa di antara orang-orang yang mengunjungi danau pada saat ini, banyak kultivator telah menerjang ke depan. Dengan menilai dari aura yang mereka pancarkan, mereka semua adalah para Sage tingkat atas yang memiliki kekuatan yang luar biasa.     

Tidak lama kemudian, rentetan suara ledakan yang keras bergemuruh. Di hadapan Ye Futian telah muncul satu sosok yang tubuhnya terus membesar dengan cepat, dan akhirnya berubah menjadi seekor kera emas raksasa. Disertai dengan suara raungan yang mampu mengguncang bumi, banyak kapal terbalik, dan beberapa di antaranya bahkan tenggelam. Danau itu berguncang seolah-olah hari kiamat telah tiba. Ketika mereka melihat ke arah tubuh raksasa dari kera emas tersebut, hati mereka berdebar sangat kencang. Seorang kultivator menerjang ke depan dan bertabrakan secara langsung dengan kera emas tersebut. Danau itu terus bergejolak tanpa henti.     

Tubuh orang-orang yang berada di sekitar Danau Qingzhou seperti mati rasa. Hari ini adalah hari terakhir di tahun ini dan banyak orang mengunjungi Danau Qingzhou untuk merayakannya. Namun, tiba-tiba banyak sosok raksasa bermunculan di sekitar danau, berdiri di tempatnya seperti dewa-dewa iblis, hal ini adalah sesuatu yang jauh melebihi imajinasi mereka.     

Sepertinya mereka datang kemari untuk membunuh Ye Futian.     

Tubuh Ye Futian kembali mendarat di permukaan danau. Dia melihat ke arah pertempuran-pertempuran yang terjadi di sekitarnya dengan tenang. Jika bukan karena kedatangan para pembunuh ini, dia tidak akan mengetahui bahwa ada begitu banyak orang dari Istana Holy Zhi yang telah datang ke Kota Qingzhou, karena mereka tidak berani mengganggunya sebelumnya.     

Meskipun dia hanya mengamati sekilas, namun pertempuran ini menunjukkan bahwa sebuah kekuatan hukum yang mengerikan telah menyelimuti seluruh medan pertempuran. Para pembunuh ini bukan lawan yang lemah. Bahkan dengan tingkat Plane yang dimiliki oleh Qin Zhuang dan Yuan Hong, lawan-lawan mereka tidak takut untuk bertarung dalam jarak dekat.     

"Yu Sheng, bunuh mereka semua," ujar Ye Futian, dan Yu Sheng merespon dengan mengangguk pelan, kemudian dia menerjang ke depan untuk bergabung dengan pertempuran-pertempuran yang berada di sekitar mereka.     

Tiba-tiba, muncul lapisan kabut di area Danau Qingzhou. Kabut itu begitu tebal sehingga jarak pandang semua orang menjadi kabur dan mereka kesulitan untuk melihat. Sebuah kapal menerjang ke arah Ye Futian, dan seorang pria paruh baya datang dari atas langit. Pada saat berikutnya, ada banyak bayangan bermunculan di dalam kabut di sekitar Ye Futian. Bayangan itu adalah satu sosok yang sama, tetapi tampaknya mereka berada dimana-mana.     

Ye Futian mengulurkan tangannya ke depan dan mengayunkannya di udara. Dalam sekejap, sebuah badai yang mengerikan terbentuk dan menghancurkan semua bayangan tersebut. Namun, dia merasa bahwa bayangan-bayangan ini sepertinya telah terukir di dalam pikirannya secara bersamaan dan tidak bisa dihancurkan.     

"Spiritual Illusion," Ye Futian berkata pada dirinya sendiri dan mengukir bayangan itu ke dalam aura spiritual sehingga auranya tidak bisa dihancurkan. Tiba-tiba tatapan matanya menjadi sangat tajam, seperti sambaran petir berwarna emas. Kemudian, sebuah kekuatan spiritual yang sangat mengerikan melesat keluar dan bertabrakan dengan kekuatan yang tak terlihat tersebut. Kekuatan itu tampaknya mampu menghancurkan kekuatan spiritual milik orang lain—memutus resonansi aura lawannya dengan dunia luar—dan menurunkan pemahaman tentang langit dan bumi dari lawannya. Tentu saja, kekuatannya tidak dapat dikeluarkan secara maksimal, dan yang lebih mengerikan lagi, waktu reaksinya telah melambat.     

Semua bayangan itu terbang ke arah Ye Futian, yang hanya melirik ke arah mereka dengan acuh tak acuh. Dia masih melayang dengan tenang di atas danau, tanpa bergerak sedikit-pun. Sebuah firasat bahaya yang kuat menghampirinya, dan dia mengetahui bahwa pergerakan sang pembunuh tersembunyi di dalam bayangan-bayangan yang tidak bisa dihancurkan itu, dan pembunuh lainnya akan memanfaatkan bayangan itu untuk mendekatinya secara diam-diam. Bertarung melawan seorang pembunuh yang kuat tentu saja merupakan masalah yang sangat berbahaya. Namun, Ye Futian seperti tidak merasakan bahaya yang semakin mendekatinya. Sementara itu, Tombak Ruang dan Waktu telah muncul di tangannya.     

Sebelum Wu Ming tiba di hadapannya, Tombak Ruang dan Waktu di tangan Ye Futian sudah bergerak di depannya secara perlahan-lahan. Banyak bayangan Wu Ming tampak menyeringai. Jadi, pria ini mengira dia bisa menyerangnya?     

Tiba-tiba, muncul sebuah badai yang mengerikan yang bergejolak di udara. Sementara Tombak Ruang dan Waktu dikerahkan ke depan seolah-olah hendak menembus langit. Pada saat berikutnya, Ye Futian mengambil satu langkah ke depan dan tubuhnya menghilang tepat di tempat dia berada. Hukum Ruang dan Waktu langsung diaktifkan saat dia mengambil satu langkah tersebut.     

Badai penghancur itu menusuk salah satu pembunuh, dan ekspresi dari pembunuh itu tiba-tiba dipenuhi dengan ketakutan. Tombak Ruang dan Waktu telah dikerahkan ke depan, dan pada saat Ye Futian tiba, tombak itu meledak di waktu yang tepat.     

*Boom* Badai penghancur itu terus bergejolak, dan tubuh Wu Ming berubah menjadi samar di dalam badai tersebut, tatapan matanya menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Dengan kekuatannya, hanya ada beberapa kultivator di bawah Saint Plane yang tidak bisa dibunuh olehnya. Tapi hari ini, mengapa dia bisa tewas terbunuh dalam satu serangan bahkan sebelum dia sempat mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya?     

Hukum Space-tearing, Space-shifting, dan Space-freezing... Tampaknya Ye Futian telah memahami semua kekuatan hukum tersebut. Bagaimana caranya dia bisa mengetahui dimana posisi tubuh aslinya berada? Wu Ming tidak bisa memahaminya. Namun, semua itu sudah tidak ada gunanya. Tatapan mata Ye Futian benar-benar terlihat tenang saat tubuh Wu Ming meledak dan menghilang. Tubuhnya telah hancur hingga tak bersisa. Dia menyimpan Tombak Ruang dan Waktu, dan dalam sekejap semua bayangan di sekitarnya telah menghilang, dan Ye Futian kembali melayang di permukaan danau, sambil mengamati pertempuran-pertempuran yang terjadi di sekitarnya.     

Hasil dari perburuan ini sudah bisa ditebak. Para pembunuh ini mengira bahwa mereka datang kemari untuk berburu dan membunuh target mereka, tetapi faktanya, justru mereka yang diburu oleh orang-orang dari Istana Holy Zhi. Para kultivator dari Istana Holy Zhi sangat kuat, bahkan jika para pembunuh ini adalah kultivator di bawah tingkat Saint Plane yang berasal dari Dunia Atas, bagaimana mungkin mereka bisa menang?     

Tidak butuh waktu lama sebelum medan pertempuran itu menjadi tenang. Secepat pertempuran itu dimulai, pertempuran itu juga berakhir dengan cepat. Ye Futian naik ke atas kapalnya yang berada di tengah-tengah danau dan kembali ke posisinya semula. Di sekitar Danau Qingzhou, tatapan mata semua orang tertuju pada Ye Futian, dan hati mereka berdebar kencang. Apakah semua kultivator ini datang kemari untuk menemui Ye Futian?     

"Tolong, pemimpin istana. Kembalilah ke Istana Holy Zhi." Sebuah suara terdengar di suatu tempat dan bergema di seluruh area tersebut. Ye Futian menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Sword Demon.     

"Pemimpin Istana, kembalilah ke Istana Holy Zhi." Suara lainnya terdengar. Sosok yang baru saja berbicara adalah Qin Zhuang. Hanya ada suaranya yang terdengar di area Danau Qingzhou.     

"Tolong, pemimpin istana. Kembalilah ke Istana Holy Zhi." Di atas langit, satu sosok lainnya telah muncul, sosok yang terlihat seperti seorang dewa itu adalah Douzhan. Sementara di seberang langit di atas Danau Qingzhou, terdapat lebih dari seratus kultivator berada di sana. Di antara mereka, ada orang-orang yang sudah tidak asing bagi Ye Futian dan ada pula beberapa orang yang tidak begitu dikenalnya, tetapi mereka semua adalah para kultivator dari Istana Holy Zhi.     

Saat ini, mereka semua berlutut dengan satu kaki, dan pandangan mereka tertuju pada Ye Futian yang berada di bawah. Kemudian mereka berkata dengan keras, "Pemimpin Istana, kembalilah ke Istana Holy Zhi."     

"Pemimpin Istana, kembalilah ke Istana Holy Zhi." Suara-suara ini terdengar di seluruh penjuru langit dan bumi. Seolah-olah Kota Qingzhou akan terguncang akibat suara-suara yang bergemuruh ini.     

Ye Futian memandang ke arah mereka, dan ketika dia menoleh, dia melihat beberapa orang menghampirinya. Mereka adalah Kepala Desa, gurunya, dan Tuan Putri.     

"Futian, kembalilah," bisik Hua Fengliu. Dia tahu bahwa Ye Futian tetap tinggal di Kota Qingzhou bukan hanya karena Jieyu, tetapi juga karena dirinya dan Nandou Wenyin. Di tepi Danau Qingzhou, pria berambut abu-abu itu memandang ke arah Hua Fengliu, lalu dia berlutut dan bersujud sebanyak tiga kali pada Hua Fengliu dan Nandou Wenyin. Kemudian dia berdiri dan memandang ke arah langit, lalu berkata, "Kembali ke Istana Holy Zhi!" Ketika dia selesai berbicara, tubuhnya langsung melesat ke arah langit!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.