Legenda Futian

Apakah Anda Tidak Tahu Sopan Santun?



Apakah Anda Tidak Tahu Sopan Santun?

0Pertempuran di Gunung Suci Xihua telah berakhir saat Ye Futian dan Saint Moon tiba di sana. Saat ini orang-orang dari Istana Holy Zhi sedang membersihkan medan pertempuran, mengambil benda-benda yang ditinggalkan oleh pemiliknya dan mencari harta karun di Gunung Suci Xihua. Namun, mereka menemukan bahwa peralatan ritual Saint dan perpustakaan istana telah dikosongkan. Sudah jelas, Saint Xihua telah membawa barang-barang itu pergi. Dia telah mempersiapkan rencana untuk melarikan diri dari Gunung Suci Xihua sejak lama, dan itu bukan sesuatu yang bisa diputuskan dengan mudah.     
0

Saat ini, Ye Futian, Yu Sheng, Saint Moon, Saint Jiang, dan banyak kultivator lainnya sedang berada di puncak tertinggi dari Gunung Suci Xihua, dimana mereka tampak memusatkan pandangan mereka ke bawah, tepatnya pada para Noble yang merinding ketakutan dan orang-orang di tingkat Plane yang relatif rendah.     

"Saint Xihua dan dua Saint lainnya mungkin tidak akan berani tinggal di Sembilan Negara lagi," ujar Saint Moon dengan nada dingin. Saint Xihua telah pergi meninggalkan Gunung Suci Xihua beserta seluruh anggotanya dan melarikan diri bersama dua Saint lainnya. Dia benar-benar bersikap apatis dan tidak berperasaan. Tapi sekali lagi, itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Ketika seseorang telah mencapai tingkat kultivasi setinggi Saint Xihua, sudah jelas mereka tidak ingin mati dalam pertempuran bersama tempat suci yang dipimpinnya. Gunung Suci Xihua bukanlah Dinasti Suci Zhou Agung dan Saint Xihua berbeda dari Zhou Zhiming.     

Dinasti Suci Zhou Agung adalah sebuah kerajaan dan warisan mereka diturunkan melalui hubungan darah. Zhou Zhiming sangat sombong dan kejam, yang membuat orang-orang tidak bisa membayangkan bahwa dia akan melarikan diri seperti seorang pecundang. Pasti dia lebih memilih untuk mati berdiri, tewas bersama dengan hancurnya istana Dinasti Suci Zhou Agung. Berdasarkan penjelasan Ye Futian, Dinasti Suci Zhou Agung telah dibakar habis oleh Raja Suci sendiri. Semua orang dari Dinasti Suci Zhou Agung telah tewas terbunuh. Dia masih menunjukkan kekejamannya, bahkan di penghujung hidupnya.     

Ye Futian memandang ke arah langit, bertanya-tanya apakah Saint Xihua pergi menuju Dunia Atas. "Apakah ada kemungkinan bahwa dia telah pergi meninggalkan Dunia Kaisar Xia?" dia bertanya.     

"Mustahil." Saint Moon menggelengkan kepalanya dan melanjutkan kata-katanya, "Kaisar Xia menguasai seluruh penjuru Sembilan Negara dan para pemimpin dari setiap tempat suci merupakan bawahannya. Jika hal ini terjadi di masa lalu, Saint Xihua mungkin saja berani menjelajah ke dunia luar untuk berlatih. Tetapi seiring berjalannya waktu, pergi meninggalkan Dunia Kaisar Xia sama saja seperti menjemput ajalnya sendiri."     

Ye Futian tahu betul mengenai periode waktu yang disinggung oleh Saint Moon. Kaisar Xia pasti telah mengirim bawahannya untuk memantau situasi di Sembilan Negara. Semua orang yang ikut berpartisipasi dalam Perang Suci yang terjadi di Istana Holy Zhi kala itu pasti akan diawasi.     

Dinasti Suci Zhou Agung telah dihancurkan dan kini hanya ada beberapa Noble yang tersisa di Gunung Suci Xihua, yang tentu saja bukan menjadi ancaman bagi sang pemenang. Kaisar Xia telah mengumpulkan semua Saint dan memberi perintah pada mereka agar menghentikan persebaran berita mengenai pertempuran tersebut. Sudah jelas para Saint tidak akan berani menyebarkan berita itu karena nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Bahkan jika seseorang dari Gunung Suci Xihua benar-benar mengetahui berita tentang pertempuran itu, tetap saja tingkat kultivasi yang mereka miliki menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa keluar dari Sembilan Negara hidup-hidup.     

"Selanjutnya kita akan berurusan dengan Aula Cahaya Suci dan tiga tempat suci di Laut Endless," ujar Ye Futian dengan suara pelan.     

"Sepertinya akan sulit untuk menghancurkan Aula Cahaya Suci," ujar Saint Moon.     

"Mengapa begitu?" tanya Ye Futian.     

"Aula Cahaya Suci memiliki Matriks Perlindungan Cahaya Suci, yang mampu menyerap kekuatan dari langit dan bumi, serta kekuatan cahaya yang tak terbatas, dimana matriks itu menyelimuti seluruh bagian dari Aula Cahaya Suci di dalamnya. Dengan adanya Saint Ji yang memegang kendali, kita tidak mungkin bisa menerobos masuk ke dalam tempat itu, bahkan dengan bantuan dari para Saint, kecuali kekuatan dari Pendekar Nether telah kembali ke kondisi semula," ujar Saint Moon.     

Ye Futian terdiam sejenak. Meskipun Yaya telah mencapai tingkat Saint Plane, namun mengaktifkan kekuatan Matriks Pedang Nether akan menghabiskan banyak energi. Dia nyaris kehabisan energi setelah menghancurkan matriks raksasa milik Dinasti Suci Zhou Agung. Jika matriks yang dimiliki oleh Aula Cahaya Suci terbukti lebih kuat, maka Yaya-pun tidak akan bisa menembusnya. Tetapi sekali lagi, Saint Ji tidak boleh pergi kemana-mana selama sepuluh tahun, yang menunjukkan bahwa dia juga tidak bisa menebar ancaman bagi Istana Holy Zhi untuk sementara waktu.     

"Aku akan membawa sekelompok kultivator untuk mendampingiku ke Aula Cahaya Suci di Negeri Qi dan berjaga tepat di luar markas mereka. Kami akan mengalahkan setiap Sage yang berani melangkah keluar," ujar Yu Sheng. Meskipun auranya telah menghilang, dia tampak baik-baik saja dan hanya menderita luka ringan dari pertempuran yang baru saja terjadi. Meskipun dia tidak akan bisa menjalani pertempuran besar secara berturut-turut, namun tetap saja dia adalah sosok yang sangat kuat. Kini dia mampu menahan efek samping dari kekuatan demonisasi jauh lebih baik dari sebelumnya setelah kemampuannya berkembang pesat.     

"Tenang saja, kita tidak terburu-buru," ujar Ye Futian. Meskipun Aula Cahaya Suci dilindungi oleh sebuah matriks raksasa, namun hal itu tetap tidak merubah fakta bahwa mereka tidak bisa pergi kemana-mana, sehingga mereka tidak bisa membuat masalah untuk sementara waktu. Namun, Ye Futian masih merasa ada yang janggal karena dia tidak bisa membunuh Saint Xihua dan Saint Ji sesegera mungkin. Bagaimanapun juga, keduanya adalah dalang dari pembentukan aliansi tujuh tempat suci untuk melawan Istana Holy Zhi.     

Banyak sosok satu per satu melesat di udara dan kembali berdiri di belakang Ye Futian.     

"Pemimpin Istana, kami sudah selesai membersihkan medan pertempuran," ujar Sword Demon.     

"Baiklah," Ye Futian mengangguk dan berkata, "Ayo kita kembali." Dia melangkah ke depan tepat setelah dia selesai berbicara.     

"Kita akan kembali ke Istana Holy Zhi," para kultivator saling bersahutan. Pasukan dari Istana Holy Zhi bergegas naik ke udara dan berkumpul di satu tempat. Kemudian sang Kepala Desa memanggil pedang-pedang raksasa dan pasukan itu naik ke atasnya, lalu mereka semua melesat pergi melintasi langit. Banyak orang dari Gunung Suci Xihua berlutut di permukaan tanah dan menangis setelah orang-orang dari Istana Holy Zhi pergi.     

Gunung Suci Xihua telah lenyap.     

Kemudian, banyak sosok yang berada di Kota Huatian satu per satu pergi menuju Gunung Suci Xihua. Mereka juga merasa emosional dan dipenuhi oleh amarah. Tiga tempat suci yang pernah berdiri di Negeri Timur kini telah lenyap. Kuil Suci Lapis Lazuli telah dibubarkan, Dinasti Suci Zhou Agung dihancurkan, dan Gunung Suci Xihua juga telah dihancurkan.     

Tetapi sekali lagi, pikiran orang-orang itu juga dipenuhi dengan keserakahan. Tempat itu dulunya adalah suatu tempat yang ingin mereka masuki. Segala sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh orang-orang dari Istana Holy Zhi masih memiliki nilai yang penting bagi para penyihir biasa. Ditambah lagi, karena Gunung Suci Xihua telah menguasai Kota Huatian selama bertahun-tahun, pasti akan ada banyak orang dan pasukan yang selama ini tertindas oleh Gunung Suci Xihua.     

Karena Saint Xihua saat ini sedang melarikan diri, Gunung Suci Xihua telah ditinggalkan, dan para Sage tewas terbunuh. Maka para kultivator tingkat Sage Plane dari mana-pun bisa bertindak sesuka hati mereka dengan tempat tersebut. Wajar saja jika pikiran banyak orang dipenuhi dengan keserakahan dalam situasi seperti itu.     

Banyak kultivator melesat di udara dan langsung menerjang ke dalam Gunung Suci Xihua untuk menjarah tempat tersebut. Selain itu, semakin banyak orang yang bermunculan dari Kota Huatian, yang membuat tempat itu menjadi kacau dan ada banyak orang dari Gunung Suci Xihua yang akhirnya mati di tengah-tengah kekacauan tersebut.     

Sungguh ironis untuk melihat bahwa Gunung Suci Xihua, yang dahulu begitu megah dan mengintimidasi di masa kejayaannya, kini berakhir dengan tragedi seperti itu.     

…     

Berita tentang kehancuran Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung di Negeri Timur telah menyebar ke seluruh penjuru Sembilan Negara dengan cepat. Berita itu menimbulkan kegemparan dimana-mana.     

Banyak orang merasa sangat terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Istana Holy Zhi dari Negeri Barren mampu menghancurkan Tebing Zhisheng, kemudian mereka menghancurkan Dinasti Suci Zhou Agung, dan yang terakhir, Gunung Suci Xihua. Jika Aula Cahaya Suci tidak dilindungi oleh Matriks Perlindungan Cahaya Suci, mungkin Ye Futian juga akan mengirim pasukan untuk memusnahkan mereka.     

Adapun tiga tempat suci dari Laut Endless, Ye Futian tidak berencana untuk pergi ke sana. Itu karena dia telah mendapatkan informasi dari penglihatan para monster iblis yang menunjukkan bahwa ketiga tempat suci itu telah dibubarkan setelah dia menghancurkan dua tempat suci di Negeri Timur. Para kultivator dari tiga tempat suci itu kini tersebar di seluruh penjuru Laut Endless, dan mencari mereka satu per satu akan menjadi tugas yang sangat sulit.     

Dari tujuh tempat suci yang bersekutu untuk melawan Istana Holy Zhi, tiga tempat suci telah dihancurkan dan tiga tempat suci telah dibubarkan, sementara satu tempat suci yang tersisa kini mengasingkan diri dari dunia luar. Seperti itulah hasil dari Perang Suci yang selama ini menjadi bahan pembicaraan di Sembilan Negara.     

Banyak orang mengatakan bahwa Peringkat Sage dan Saint dari Sembilan Negara harus disusun ulang. Terutama untuk Peringkat Sage, mengingat begitu banyak Sage yang tewas dalam Perang Suci kali ini. Sementara Ye Futian seharusnya berada di posisi pertama dalam Peringkat Sage, karena tidak ada seorang-pun di bawah Saint Plane yang bisa mengalahkannya. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa dia saat ini merupakan seorang Archmage tingkat menengah, bukan Archmage tingkat atas.     

Ye Futian, sosok yang telah mengguncang Sembilan Negara, saat ini sedang duduk dengan tenang di dalam Paviliun Holy Sage, sambil memainkan sebuah lagu. Lagu itu mengalun dengan membawa kesedihan di dalamnya. Karena ada begitu banyak musuhnya yang masih hidup, maka menghancurkan Dinasti Suci Zhou Agung dan Gunung Suci Xihua tidak begitu berarti baginya. Ditambah lagi, bahkan jika dia pada akhirnya mampu membunuh semua musuhnya, Jieyu tetap tidak mungkin bisa dihidupkan kembali.     

Loulan Xue mendengarkan lagu itu dengan tenang dari bagian samping dan tidak mengganggu Ye Futian. Dia bisa mendengar kesedihan di dalam lagu tersebut. Meskipun sudah lebih dari satu tahun sejak Ye Futian kembali ke Istana Holy Zhi, hingga saat ini dia masih belum bisa melupakan masa lalunya.     

Loulan Xue selalu melihat mereka berdua bersama selama lebih dari belasan tahun hingga Perang Suci berakhir. Tahun-tahun itu merupakan tahun terbaik dalam hidup mereka. Meskipun mereka berdua sering bercanda saat mereka saling berbicara satu sama lain, namun hubungan antara mereka berdua adalah sesuatu yang hanya bisa dimengerti oleh keduanya. Kematian Hua Jieyu telah membawa dampak besar bagi Ye Futian, dan Loulan Xue mungkin sangat paham akan hal tersebut.     

Zhuge Mingyue dan Beitang Xing'er menghampirinya dan mendengarkan lagu yang dimainkan oleh Ye Futian dengan tenang, tanpa mengatakan sepatah kata-pun. Setelah beberapa saat, lagu itu akhirnya berhenti. Kemudian Ye Futian mendongak dan tersenyum. "Kakak Kedua, Kakak Keenam."     

"Kau masih sangat mahir memainkan guqin, sama seperti saat kita berada di Pondok kala itu," ujar Beitang Xing'er. Meskipun dia sudah berusia tiga puluhan, dia masih terlihat polos dan cantik seperti biasanya. Kedua matanya yang jernih tampak menenangkan. Di antara kakak-kakak seniornya, dia adalah orang yang paling jarang membuat masalah. Dia sangat santai dan tidak begitu peduli tentang hal-hal yang terjadi di dunia luar. Meskipun bakatnya biasa-biasa saja, dia hanya ingin memfokuskan diri untuk berlatih.     

"Tapi pola pikirku sekarang berbeda," ujar Ye Futian. Dia merindukan masa-masa itu.     

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh." Kemudian Zhuge Mingyue menatapnya dan berkata, "Yu Sheng telah membawa sekelompok kultivator bersamanya dan pergi meninggalkan Istana Holy Zhi. Mungkin dia pergi ke Aula Cahaya Suci."     

Ye Futian tampak tercengang untuk beberapa saat sebelum dia menjawab dengan suara pelan, "Biarkan dia bertindak sesuka hatinya." Tingkat kultivasi Yu Sheng saat ini membuatnya tidak bisa dikalahkan oleh siapa-pun kecuali mereka yang berada di tingkat Saint Plane. Saint Ji dan Saint lainnya tidak akan mengorbankan nyawa mereka untuk membunuh Yu Sheng kecuali situasi yang mereka hadapi benar-benar buruk. Namun, jika Ye Futian yang berjaga di luar pintu gerbang mereka, ada kemungkinan bahwa mereka akan melakukan tindakan nekad tersebut.     

"Saint Glass sudah bangun," ujar Zhuge Mingyue.     

Ekspresi Ye Futian sedikit berubah setelah mendengar hal tersebut.     

"Yah, wanita tercantik di Negeri Timur ini memang sangat cantik. Dia telah berlatih selama bertahun-tahun tetapi penampilannya masih terlihat seperti seorang gadis. Jika aku menjadi seorang Saint, aku bertanya-tanya apakah penampilanku akan terlihat lebih muda?" Zhuge Mingyue tertawa dan melanjutkan kata-katanya, "Jadi, karena saat ini Saint Glass sudah berada di Istana Holy Zhi, bagaimana kalau kau mengajaknya bergabung, adik junior? Kita akan memiliki tambahan Saint di Istana Holy Zhi jika dia bersedia bergabung dengan kita."     

Ye Futian tersenyum pahit.     

"Apakah kau menyukai wanita yang lebih tua darimu?" Zhuge Mingyue melanjutkan kata-katanya, "Yah, Loulan sudah melayanimu selama bertahun-tahun dan kau bisa menjadikannya sebagai selirmu. Kau tahu? Ada banyak gadis cantik di Istana Holy Zhi yang memiliki perasaan padamu, salah satunya adalah Mu Zhiqiu. Aku yakin dia juga menyukaimu." Loulan Xue, yang berada di belakang di belakang Ye Futian tampak sedikit terkejut dan menatap ke arah Zhuge Mingyue.     

"Kakak Kedua." Ye Futian menoleh untuk menatap ke arah Zhuge Mingyue dan menyadari bahwa Kakak Kedua juga sedang menatapnya. "Sudah lebih dari satu tahun berlalu. Kapan kau berencana untuk melupakannya? Rambutmu berubah warna menjadi abu-abu dan kau masih bersikap seperti ini sepanjang waktu. Bagaimana perasaan Jieyu jika dia melihatmu seperti ini?"     

"Kakak Kedua, aku mengerti maksudmu." Ye Futian menghela napas. Namun, dia tidak mungkin bisa melupakan hubungan mereka, yang telah berjalan lebih dari belasan tahun.     

Zhuge Mingyue menjadi iba setelah melihat ekspresi di wajah Ye Futian, lalu dia juga menghela napas. Zhuge Mingyue juga mengalami masa-masa yang sulit. Dia adalah orang yang membawa Jieyu ke Keluarga Zhuge kala itu dan mereka sering menghabiskan waktu bersama. Baginya, Hua Jieyu adalah saudara iparnya sekaligus seseorang yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri.     

Tidak lama kemudian, sekelompok kultivator muncul dari atas langit. Ye Futian mengerutkan keningnya dan melihat mereka mendarat di hadapannya. Sosok yang memimpin kelompok itu tidak lain adalah Xia Qingyuan.     

"Apakah anda tidak tahu sopan santun, Puteri?" ujar Ye Futian dengan nada dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.