Legenda Futian

Sampai Jumpa, Puteri



Sampai Jumpa, Puteri

2Saat ini Ye Futian berada di dalam kamar tidurnya dan hanya orang-orang terdekatnya yang diizinkan untuk masuk ke dalam secara langsung. Meskipun Xia Qingyuan adalah seorang puteri, tetap saja dia perlu menyuruh seseorang untuk mengirim pesan terlebih dahulu alih-alih langsung menerobos masuk seperti ini. Selain itu Xia Qingyuan juga belum menjadi pemimpin dari Dunia Kaisar Xia.      0

Xia Qingyuan memandangnya setelah melihat tatapan mata Ye Futian yang sedingin es. Baj*ngan ini masih bersikap sombong seperti biasanya. Apakah dia tidak tahu bahwa dia baru saja kembali dari gerbang kematian?     

"Aku punya beberapa hal untuk didiskusikan denganmu." Xia Qingyuan mendarat di permukaan tanah dan mengalihkan pandangannya ke semua orang di sekitarnya, lalu dia berkata, "Tinggalkan kami sendiri." Zhuge Mingyue dan Beitang Xing'er memandang ke arah Xia Qingyuan sebelum keduanya berbalik dan pergi. Loulan Xue juga ikut pergi bersama mereka. Sementara pasukan Xia Qingyuan berjaga di luar kamar.     

Ye Futian tidak berdiri dari tempatnya. Jika Xia Qingyuan mengirim seseorang untuk menyampaikan pesan, maka dia akan menyambutnya sambil berdiri, namun dia merasa bahwa dia tidak perlu bersikap sopan, mengingat betapa lancangnya sikap Xia Qingyuan.     

"Anda benar-benar seperti berada di rumah sendiri, Puteri," ujar Ye Futian dengan nada datar. Sebagai pemimpin dari tempat itu, dia bahkan belum mengatakan sepatah kata-pun sebelum Xia Qingyuan mengusir tamunya seolah-olah dia adalah pemilik dari tempat tersebut. Xia Qingyuan tidak menjawab kata-katanya. Meskipun dia jarang sekali berinteraksi dengan Ye Futian, namun dia sudah terbiasa dengan sikap Ye Futian. Dia adalah seorang pria yang sangat menjunjung tinggi harga dirinya, tidak jauh berbeda dengannya. Namun, dia memang pantas untuk bersikap sombong.     

Xia Qingyuan berjalan menghampiri Ye Futian dan duduk di hadapannya, lalu berkata, "Apakah kau tidak ingin mengetahui alasan mengapa Saint Zhi berani mengorbankan nyawanya agar bisa membunuhmu?"     

Ye Futian memandang ke arah Xia Qingyuan. Tatapan matanya terlihat sangat tajam. Jieyu tewas dalam pertempuran dimana tujuh tempat suci bersekutu dan menyerang Istana Holy Zhi. Namun, jika bukan karena munculnya sembilan kultivator misterius di akhir pertempuran dan Saint Zhi yang memutuskan bertarung melawannya, maka Jieyu tidak akan mati. Bahkan dia tidak perlu mengeluarkan aura kaisar miliknya untuk memenangkan Perang Suci tersebut. Tidak ada seorang-pun yang tahu mengapa seorang Saint rela mengorbankan nyawanya agar bisa membunuhnya.     

Jika Saint Zhi telah terpojok dan tidak mungkin bisa keluar dari tempat itu hidup-hidup, maka masuk akal jika dia memilih untuk mati bersama Ye Futian. Seperti itulah situasi yang menimpa Zhou Yanwang. Namun, situasinya berbeda dengan Saint Zhi. Tindakannya itu sangat tidak wajar. Ye Futian mengetahui bahwa mungkin ada orang-orang dari Dunia Atas yang terlibat dalam hal ini. Ye Futian terus menatap ke arah Xia Qingyuan, menunggunya untuk melanjutkan kata-katanya.     

"Saint Zhi memiliki seorang putra yang berada di tingkat Noble Plane, dia adalah putra yang dilahirkan dari hubungan antara Saint Zhi dan salah satu selirnya. Dia tidak tewas terbunuh dalam pertempuran ketika Istana Holy Zhi menghancurkan Tebing Zhisheng. Baik ibu maupun putranya telah menghilang," ujar Xia Qingyuan.     

"Siapa dia?" tanya Ye Futian.     

"Tidak ada seorang-pun di Dunia Kaisar Xia yang memiliki keberanian untuk melakukan hal seperti itu. Apakah kau mengetahui siapa orang pertama yang menemukan Mausoleum Kekaisaran?" tanya Xia Qingyuan.     

"Orang-orang dari Dunia Kaisar Li," jawab Ye Futian dengan nada dingin.     

"Baik itu ayahku maupun Kaisar Li, mereka memiliki pasukan masing-masing, dan keturunan mereka akan membimbing bawahan mereka sendiri. Sembilan kultivator kuat yang misterius itu adalah bawahan dari Li Yao, sang pangeran dari Dunia Kaisar Li." Kemudian Xia Qingyuan melanjutkan kata-katanya, "Li Yao telah menemui Saint Zhi sebelumnya dan berjanji akan membawa putranya ke Dunia Kaisar Li untuk menjalani latihan. Saint Zhi tidak memiliki pilihan lain, sehingga dia mengambil tindakan seperti itu karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, Li Yao adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian istrimu."     

"Dunia Kaisar Li, Li Yao." Ye Futian tampak sangat tenang, namun nama itu akan terus teringat dalam benaknya. Tidak heran pertarungan itu berlangsung sangat sengit, dimana mereka bersembilan berada di puncak Sage Plane dan dipersenjatai dengan satu set peralatan ritual Saint. Tidak mengherankan jika mereka juga keturunan Renhuang. Peralatan ritual seperti itu tidak ada artinya bagi orang-orang seperti Li Yao.     

Meskipun kekuatan Ye Futian saat ini memungkinkannya untuk disebut sebagai sosok yang tak tertandingi di antara para Sage, namun dia tidak mungkin bisa membunuh Li Yao. Bukan hanya dia saja. Bahkan jika Xia Qingyuan ingin membunuh Li Yao, itu juga merupakan sebuah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Bagaimanapun juga, lawannya adalah putra dari seorang Renhuang, yang menunjukkan bahwa dia memiliki status yang sama dengan Xia Qingyuan.     

"Apakah kau merasa senang setelah menghancurkan Dinasti Suci Zhou Agung dan Gunung Suci Xihua secara berurutan, lalu memaksa tiga tempat suci di Laut Endless untuk membubarkan diri?" Xia Qingyuan terus bertanya sambil menatap ke arah Ye Futian.     

"Apa maksud dari pertanyaan anda?" tanya Ye Futian, sambil menatap ke arah Xia Qingyuan.     

"Para Saint dari tiga tempat suci di Laut Endless telah mengajukan sebuah permintaan pada Dunia Atas, dimana mereka menawarkan kompensasi dan mengajukan perdamaian, mereka meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan dalam Perang Suci," ujar Xia Qingyuan.     

Tiga tempat suci di Laut Endless telah melakukan protes. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka ketakutan setelah melihat apa yang terjadi pada Dinasti Suci Zhou Agung dan Gunung Suci Xihua. Mereka tidak punya pilihan selain membubarkan diri, namun warisan mereka yang telah diturunkan selama berabad-abad tidak mungkin lenyap begitu saja hanya karena satu perintah untuk membubarkan diri. Ditambah lagi, dengan mempertimbangkan sikap yang dimiliki oleh Kaisar Xia, kemungkinan dia memiliki harapan tinggi untuk Ye Futian, sehingga dia memberi perintah untuk menghentikan penyebaran berita terkait pertempuran di Istana Holy Zhi. Oleh karena itu, meskipun mereka adalah Saint, mereka tidak bisa pergi meninggalkan Dunia Kaisar Xia, dan cepat atau lambat mereka harus menghadapi pembalasan dendam dari Ye Futian.     

Mengajukan perdamaian tentu saja adalah pilihan yang lebih baik daripada memikirkan cara untuk membunuh Ye Futian. Risiko yang harus mereka hadapi terlalu besar jika mereka ingin membunuh Ye Futian, yang mungkin saja akan berakhir dengan kematian mereka, bukannya Ye Futian.     

Ada cara lain untuk menghadapi kesulitan semacam itu, dan cara yang dimaksud adalah dengan menjalin relasi dengan pasukan lainnya yang lebih kuat di Dunia Atas. Namun, masih harus diperhatikan apakah pasukan-pasukan itu berani menghadapi Ye Futian, yang tampaknya memiliki potensi tak terbatas.     

Dengan adanya hal-hal seperti itu, tidak perlu diragukan lagi bahwa mengajukan perdamaian adalah pilihan terbaik yang bisa mereka ambil. Mereka telah menderita kerugian besar dalam Perang Suci kala itu. Ada begitu banyak kultivator mereka yang tewas terbunuh dalam perang tersebut. Namun, mengingat bahwa mereka adalah pihak yang memulai peperangan, mereka tidak bisa menyalahkan siapa-pun kecuali diri mereka sendiri. Meskipun mereka membenci Ye Futian, namun mereka harus mempertimbangkan masa depan mereka.     

"Permintaan maaf dan mengajukan perdamaian?" Ye Futian menyeringai dengan sinis. "Apakah anda berpikir bahwa saya akan menyetujui penawaran seperti itu, Puteri?"     

"Tiga tempat suci dari Laut Endless hanya terlibat konflik kecil dengan Istana Holy Zhi. Menurut sepengetahuanku, mereka ikut berpartisipasi dalam Perang Suci karena Saint Ji berjanji untuk menyerahkan peralatan ritual Saint yang selama ini dimiliki oleh Laut Endless—Tombak Ruang dan Waktu—kepada pasukan-pasukan dari Laut Endless begitu mereka memenangkan Perang Suci. Ditambah lagi, setiap tempat suci yang memperoleh peralatan ritual Saint telah setuju untuk menebusnya dengan peralatan ritual Saint milik mereka sendiri, sehingga ketiga tempat suci dari Laut Endless bertugas membagikan semua peralatan ritual itu secara adil pada pasukan mereka. Apakah kau benar-benar perlu membunuh mereka semua?'' Xia Qingyuan menjelaskan dengan nada dingin. Ye Futian telah menghancurkan tiga tempat suci dan dia tidak mungkin membiarkan Aula Cahaya Suci pergi begitu saja. Jika ketiga tempat suci dari Laut Endless ditambahkan ke dalam daftar, maka tujuh tempat suci akan dihancurkan oleh Ye Futian. Bagi orang-orang di Sembilan Negara, itu akan menjadi sebuah kerugian yang besar. Tapi sekali lagi, ayahnya telah mengatakan bahwa Ye Futian lebih berharga dari semua kultivator yang ada di seluruh penjuru Sembilan Negara. Namun, tetap saja akan lebih baik apabila mereka bisa mempertahankan jumlah tempat suci yang sudah ada.     

"Terdapat area pemakaman tanpa nama yang telah dibangun di dalam Istana Holy Zhi untuk mengenang mereka yang telah gugur saat mengabdikan diri demi Istana Holy Zhi dalam perang. Silahkan beritahu mereka apa yang telah anda katakan pada saya, Puteri," jawab Ye Futian dengan nada dingin. "Tapi sekali lagi, jika itu adalah perintah dari Kaisar Xia, maka aku harus mematuhinya."     

Kedua mata Xia Qingyuan yang sangat indah menatap ke arah Ye Futian. Dia memang orang pertama yang berani membalas kata-katanya.     

"Tombak Ruang dan Waktu dahulu adalah milik Raja Samudra, pemimpin dari Laut Endless. Sekarang setelah kau mendapatkannya, dapat dikatakan bahwa kau telah memperoleh warisan dari Raja Samudra. Bagaimana jika aku memberitahumu bahwa kau bisa menjadi pemimpin dari Laut Endless dan bisa membuat ketiga tempat suci dari Laut Endless itu melayanimu?" Nada bicara Xia Qingyuan masih sedingin es, namun tetap saja dia juga berusaha berkompromi. Menjadikan Ye Futian sebagai sang pemimpin baru dari Laut Endless akan jauh lebih baik daripada membiarkan semua tempat suci di Laut Endless dihancurkan.     

"Belum cukup," jawab Ye Futian dengan nada datar.     

"Kalau begitu kau memiliki persyaratan lainnya?" Xia Qingyuan bertanya dengan nada dingin.     

"Saya ingin orang-orang dari tiga tempat suci di Laut Endless datang ke Istana Holy Zhi dan menyatakan kesetiaan mereka. Selain itu, saya ingin para Saint dari tempat-tempat suci di Laut Endless berkunjung ke area pemakaman di dalam Istana Holy Zhi yang sudah saya singgung sebelumnya dan menyampaikan permintaan maaf mereka secara pribadi." Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya dengan nada dingin, "Tapi sekali lagi, ini adalah pendapat pribadi saya dalam menyelesaikan masalah ini. Saya perlu bertanya pada orang-orang dari Istana Holy Zhi apakah mereka setuju dengan persyaratan seperti itu. Jika mereka tidak menyetujuinya, maka saya sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi juga tidak bisa memaksakan keputusan pribadi saya pada mereka."     

Xia Qingyuan menatap ke arah Ye Futian dan melihat kedua matanya yang dalam itu membalas tatapan matanya tanpa ada keraguan sedikit-pun di dalamnya.     

"Ada satu hal lagi. Karena adanya Perang Suci, Pertemuan Sembilan Negara tidak diadakan tahun lalu. Oleh karena itu, kami ingin memiliki menyelenggarakannya lagi dan kali ini kami ingin memberikan kesempatan pada Istana Holy Zhi dari Negeri Barren menjadi tuan rumah. Bagaimana menurutmu?" tanya Xia Qingyuan.     

"Tidak masalah," jawab Ye Futian tanpa ragu-ragu.     

Negeri Barren selalu dikenal sebagai negara yang lemah selama bertahun-tahun. Meskipun saat ini mereka telah bangkit, namun itu semata-mata karena adanya sosok terkemuka yang mereka miliki, yaitu para Saint dan para kultivator yang berada di puncak Sage Plane. Para kultivator kuat di antara mereka yang memiliki tingkat kultivasi relatif rendah masih sangat sedikit. Itu bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam waktu singkat. Dengan mempertimbangkan latar belakang yang mereka miliki, untuk bisa mencapai hal seperti itu dibutuhkan upaya dari generasi ke generasi.     

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Pertemuan Sembilan Negara akan berfungsi sebagai sebuah sarana yang sangat baik untuk membantu para kultivator dari Negeri Barren dan Istana Holy Zhi agar bisa berlatih lebih baik lagi. Itu adalah sesuatu yang akan menguntungkan Negeri Barren, jadi dia tidak mungkin menolaknya.     

Selain itu, dia memiliki alasan tersendiri untuk melakukan kompromi dengan Xia Qingyuan dan membiarkan tiga tempat suci dari Laut Endless bersumpah setia padanya. Dia berniat untuk memanfaatkan sumber daya latihan yang dimiliki oleh tiga tempat suci dari Laut Endless dan menggunakannya untuk mengembangkan kemampuan para kultivator dari Istana Holy Zhi. Dengan bantuan dari Saint Jiang dan sosok-sosok terkemuka lainnya, Istana Holy Zhi tidak akan kalah dari negara-negara lainnya di Sembilan Negara, setelah mereka berusaha untuk bangkit selama beberapa dekade.     

"Jika ketiga tempat suci itu menyetujui persyaratan yang saya ajukan dan orang-orang dari Istana Holy Zhi juga menyetujuinya, maka hari dimana ketiga tempat suci itu bersumpah setia pada Istana Holy Zhi akan diadakan pada hari yang sama saat Pertemuan Sembilan Negara diadakan," ujar Ye Futian.     

Kemudian Xia Qingyuan bertanya, "Bukankah itu terlalu berlebihan?"     

"Jika mereka berniat untuk bersumpah setia dengan kami, maka mereka harus menunjukkan keseriusan mereka. Tidak ada gunanya memalsukan tindakan seperti itu," jawab Ye Futian.     

Xia Qingyuan sangat ingin memberinya pelajaran saat melihat ekspresi Ye Futian yang sangat tenang. Namun, pertempuran yang terjadi di Mausoleum Kekaisaran dan Istana Holy Zhi tampaknya telah membuat semuanya jelas—dia tidak mampu menandingi Ye Futian. Saat melihat bagaimana Hua Jieyu tewas dalam pertempuran itu secara langsung, pada awalnya dia merasa kasihan pada Ye Futian. Namun, percakapannya dengan baj*ngan di depannya ini membuat dirinya tidak lagi merasa kasihan padanya.     

"Kapan?" tanya Xia Qingyuan.     

"Hari pertama di tahun depan," jawab Ye Futian.     

Xia Qingyuan berdiri dari tempat duduknya dan berbalik. Dia memunggungi Ye Futian, lalu berkata, "Jika sikapmu tidak terlalu sombong, kau pasti lebih mudah untuk didekati."     

"Sampai jumpa, Puteri," Ye Futian mendongak dan berbicara dengan nada datar. Xia Qingyuan mengepalkan tangannya dengan erat, sebelum dia berjalan pergi tanpa berbalik sedikit-pun.     

Zhuge Mingyue dan Beitang Xing'er tidak benar-benar pergi meninggalkan Paviliun Holy Sage; mereka hanya menunggu di luar kamar Ye Futian. Mereka melihat Xia Qingyuan berjalan keluar dengan ekspresi dingin di wajahnya lalu berkata, "Ayo kita pergi." Kemudian dia dan kelompoknya naik ke atas langit dan pergi.     

Zhuge Mingyue tampak bingung. Kali ini apa yang telah dilakukan adik junior sehingga membuat Xia Qingyuan marah seperti itu? Astaga, tidak bisakah dia menahan diri untuk tidak membuat masalah? Semua orang akan mendapatkan keuntungan jika dia bersikap baik dengan sang Puteri. Bagaimanapun juga, dia adalah putri dari Kaisar Xia.     

"Loulan, kumpulkan para pemimpin paviliun ke Paviliun Holy Sage. Kita memiliki banyak hal untuk dibahas," ujar Ye Futian. Loulan Xue berada tidak terlalu jauh dari Ye Futian. Dia memahami perintahnya dan segera pergi menuju semua paviliun yang ada di Istana Holy Zhi.     

Ye Futian berdiri dari tempatnya dan berjalan di luar kediamannya. Baik itu masalah terkait tiga tempat suci di Laut Endless maupun Pertemuan Sembilan Negara, dia perlu membutuhkan saran dan pendapat dari para pemimpin paviliun untuk bisa segera membuat persiapan. Dia perlu meminta pendapat dari mereka untuk memutuskan bagaimana sebaiknya menyikapi semua permasalahan tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.