Legenda Futian

Legenda



Legenda

3Di wilayah Sembilan Negara, para kultivator dari semua tempat suci tiba satu per satu. Semua Saint telah tiba di Istana Holy Zhi, dan mereka yang berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara tetap tinggal di depan dinding batu, berbaur dengan kerumunan orang.      1

Pada saat ini, muncul beberapa ekor monster raksasa seperti Kunpeng dan Naga Hitam yang datang dari atas langit. Banyak orang mendongak dan menyaksikan bayangan hitam raksasa di atas langit, dan bayangan itu adalah para kultivator dalam jumlah besar yang semakin mendekat. Seolah-olah semua orang dari semua tempat suci telah datang kemari.     

"Tiga tempat suci dari Laut Endless telah tiba!" Banyak orang merasakan tubuh mereka merinding dan mereka sudah bisa menebak siapa yang akan datang.     

"Istana Samudra datang berkunjung ke Istana Holy Zhi di Negeri Barren untuk meminta maaf."     

"Klan Palung Utara datang berkunjung ke Istana Holy Zhi untuk meminta maaf."     

"Tebing Surgawi datang berkunjung ke Istana Holy Zhi untuk meminta maaf."     

Terdengar tiga suara yang muncul secara berurutan, dan orang-orang yang baru saja berbicara merupakan para pemimpin dari tiga tempat suci utama di Laut Endless untuk menunjukkan ketulusan mereka. Kesepakatan damai ini difasilitasi oleh sang Puteri Kecil, Xia Qingyuan. Ketiganya telah menyetujui persyaratan yang diajukan oleh Ye Futian, dan dengan adanya sang puteri yang berperan sebagai saksi, mereka tidak berani bersandiwara, meskipun pemikiran itu sempat terlintas dalam benak mereka. Mereka harus melakukan tugas mereka sebaik mungkin. Karena mereka memilih untuk berkompromi, maka apa-pun yang terjadi, mereka harus mengesampingkan harga diri mereka untuk sementara waktu.     

Situasi yang sedang mereka hadapi begitu buruk, sehingga mereka harus membuat kesepakatan damai, jika tidak, maka tempat suci mereka akan lenyap. Mereka harus mengakui kekalahan. Selain itu mereka menyadari bahwa mereka tidak hanya tunduk pada Ye Futian tetapi sebenarnya mereka juga tunduk pada Kaisar Xia. Mereka adalah pihak yang memulai Perang Suci ini, dan sekarang setelah mereka kalah, wajar saja mereka harus menanggung konsekuensinya, jika tidak, Kaisar Xia pasti akan memihak Ye Futian. Contohnya adalah Raja Suci Zhou Agung, yang ingin membunuh Ye Futian, namun justru tewas dalam pertempuran. Ditambah lagi, mereka bahkan tidak pernah berpikiran untuk mengorbankan nyawa mereka sendiri hanya untuk membunuh Ye Futian.     

Tiba-tiba, suasana di area yang luas itu menjadi sunyi senyap. Tidak terdengar suara penyambutan dari dalam Istana Holy Zhi. Hanya ada keheningan. Para kultivator dari tiga tempat suci itu mendarat di depan dinding batu, dan banyak orang bahkan menundukkan kepala mereka dan hati mereka terasa campur aduk. Tujuh tempat suci utama telah menyerang Istana Holy Zhi dan mengalami kekalahan. Sekarang, ini adalah konsekuensi yang harus mereka terima.     

Para Saint telah menundukkan kepala mereka. Banyak orang dari Negeri Barren menyaksikan pemandangan ini, dan jantung mereka berdegup kencang. Hari ini, tidak hanya semua Saint dari Sembilan Negara telah datang kemari untuk berkunjung, namun tiga tempat suci dari Laut Endless juga datang kemari untuk meminta pengampunan.     

Seseorang berjalan ke depan. Dia memiliki tubuh yang tinggi dan kekar seperti seorang dewa kuno yang kini sedang berdiri di atas tangga langit.     

"Saint Douzhan." Orang-orang dari Negeri Barren memandang ke arah sosok itu, dan banyak orang tiba-tiba tampak emosional. Bahkan beberapa dari mereka mulai bernapas dengan cepat. Mereka tidak memiliki perasaan sekuat ini ketika mereka melihat para Saint lainnya dari Sembilan Negara. Namun, Douzhan berbeda. Dalam pertempuran pertama dari Perang Suci, dia nyaris menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyelamatkan Istana Holy Zhi seorang diri, dimana dia memaksakan diri untuk mengerahkan kekuatan hingga melampaui batas dari tubuh fisiknya sehingga memanggil Bencana Divine kala itu. Alih-alih mencoba untuk menghadapi bencana itu, dia malah memanfaatkannya untuk bertarung melawan para kultivator dari Dinasti Suci Zhou Agung dan dia juga tidak ragu untuk membakar auranya sendiri. Dia terus menerus menghancurkan matriks-matriks pertempuran milik Dinasti Suci Zhou Agung hingga dia berada di ambang kematian, memaksa Dinasti Suci Zhou Agung untuk menarik mundur pasukan mereka. Ini juga merupakan awal dari sebuah era yang luar biasa.     

Setelah itu, Pemimpin dari Istana Holy Zhi, Ye Futian, membawanya ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara, dimana dia ingin mendapatkan perawatan medis dari Saint Jiang, yang telah menyembuhkannya, dan pada akhirnya Douzhan berhasil melewati Bencana Divine dan menjadi seorang Saint. Pria ini adalah sosok legendaris dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, seseorang yang namanya ditakdirkan untuk dicatat dalam sejarah.     

Bagaimana mungkin orang-orang di Negeri Barren tidak memuja dan mengaguminya?     

"Apakah kalian datang kemari hanya untuk meminta pengampunan?" Douzhan mengamati orang-orang dari tiga tempat suci di Laut Endless itu dengan ekspresi dingin di wajahnya, suaranya dapat terdengar dengan jelas.     

"Tiga tempat suci dari Laut Endless bersedia mengabdi pada Pemimpin dari Istana Holy Zhi, Ye Futian, sebagai Raja Samudra. Dan mulai hari ini, Laut Endless akan dipimpin oleh Raja Samudra," ujar Saint Ocean dari Istana Samudra. Ini adalah gelar yang selalu dia impikan, yaitu menjadi pemimpin dari Laut Endless, ini adalah alasan mengapa dia disebut sebagai Saint Ocean [1][1] setelah dia menjadi seorang Saint. Tapi sekarang, justru Ye Futian yang akan mendapatkan gelar sebagai Raja Samudra.     

"Ada lagi?" ujar Douzhan. Nada bicaranya masih sedingin es.     

"Ketika kami bergabung dengan Istana Holy Zhi, kami akan meminta maaf atas kesalahan kami di depan makam semua orang dari Istana Holy Zhi yang tewas dalam pertempuran," ujar Saint North Deep, meskipun dia sebenarnya merasa enggan untuk melakukannya. Sang puteri telah memberi perintah pada mereka, dan mereka menyetujuinya, jadi apa-pun yang terjadi hari ini, mereka harus menanggung semuanya.     

Douzhan memandang ke arah kerumunan di hadapannya. Dia mengetahui bahwa para Saint dari Laut Endless mungkin enggan untuk melakukan semua itu tetapi mereka telah menyetujui semua persyaratan itu karena mereka telah dipojokkan oleh situasi saat ini. Ye Futian sudah memperingatkannya sebelumnya, tapi dia tidak mempedulikannya.     

"Karena kalian telah menjadikan Pemimpin Istana Ye sebagai Raja Samudra, maka perintah dari Raja Samudra adalah, setelah Pertemuan Sembilan Negara berakhir, ketiga tempat suci harus membawa hukum kultivasi mereka ke Istana Holy Zhi agar Raja Samudra dapat mempelajarinya dengan teliti. Apakah ada yang merasa keberatan?"     

Para kultivator dari ketiga tempat suci itu benar-benar merasa terhina, tapi tetap saja, mereka hanya bisa menjawab dengan ekspresi yang meyakinkan, "Kami tidak keberatan."     

"Selain itu, Raja Samudra akan sering memanggil para kultivator dari Laut Endless untuk berkultivasi di Istana Holy Zhi agar mereka bisa berlatih dengan para murid dari Istana Holy Zhi. Apakah ada yang merasa keberatan?" ujar Douzhan.     

"Kami tidak keberatan," jawab mereka.     

"Baiklah kalau begitu. Karena tiga tempat suci dari Laut Endless benar-benar tulus untuk menjadi bagian dari Istana Holy Zhi, maka kalian dapat memasuki istana sekarang," ujar Douzhan. Kemudian dia berbalik dan mengantarkan para kultivator dari Laut Endless ke dalam Istana Holy Zhi, yang membuat banyak orang tampak terkejut.     

Tiga tempat suci dari Laut Endless telah menyerah, dan mulai hari ini, Raja Samudra yang baru dari Laut Endless telah lahir, dan suatu kebetulan bahwa Tombak Ruang dan Waktu sudah berada di tangan Ye Futian.     

Mungkin semua ini sudah ditakdirkan.     

"Klan Yi dari Negeri Musim Panas telah datang untuk memberikan penghormatan pada Istana Holy Zhi." Di atas langit, muncul sekelompok kultivator yang bergerak menuju Istana Holy Zhi. Namun, tidak ada suara sambutan yang terdengar dari dalam istana, yang membuat para kultivator dari Klan Yi berhenti di luar Istana Holy Zhi.     

"Klan Yi dari Negeri Musim Panas telah datang untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara." Suara itu kembali terdengar, nada bicaranya terkesan tidak senang.     

"Masuklah." Tiba-tiba muncul sebuah suara yang terdengar acuh tak acuh. Bahkan kata "silahkan" tidak dipergunakan.     

Para kultivator dari Klan Yi tampak kesal, apalagi Saint Yi. Tampaknya Ye Futian masih menyimpan dendam terkait pertempuran yang terjadi di Mausoleum Kekaisaran. Kala itu, mereka berada di pihak yang berlawanan dari Ye Futian. Setelah itu, Saint Moon datang untuk membujuk mereka agar tidak ikut berpartisipasi dalam Perang Suci, dan itulah sebabnya mereka tidak ikut campur. Namun, meskipun Ye Futian tidak akan menaruh dendam pada Klan Yi maupun bersikap ramah pada mereka, tetapi sambutan yang dingin ini tetap membuat mereka terkejut.     

Hari ini, Saint Yi datang secara pribadi dalam upaya untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak, tetapi Ye Futian justru tidak menghargai usahanya. Namun, dengan melihat kekuatan Istana Holy Zhi saat ini, mereka dapat menekan Klan Yi dengan mudah. Karena itulah, Saint Yi hanya bisa memakluminya dan memasuki Istana Holy Zhi.     

Setelah memakan waktu cukup lama, semua tempat suci lainnya datang satu per satu. Di atas tangga langit, Sword Demon muncul di salah satu sisi, dan melihat ke bawah, lalu berkata, "Pertemuan Sembilan Negara kini secara resmi telah dimulai. Semua kultivator dari Sembilan Negara yang berada di tingkat Noble Plane dapat mencoba mendaki tangga langit. Mereka yang berhasil memasuki Istana Holy Zhi melalui tangga langit dapat berpartisipasi dalam Pertempuran Law. Sementara yang lainnya dapat memasuki istana dari kedua sisi tangga dengan mengikuti arah yang ditunjukkan oleh pemandu."     

"Akhirnya acara ini dimulai." Para kultivator Noble Plane yang hendak berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara menarik napas dalam-dalam. Dalam sekejap, ribuan kultivator melangkah ke depan, menuju tangga langit dari Istana Holy Zhi. Bagi para kultivator dari negara-negara lain di Sembilan Negara, tangga itu merupakan babak kualifikasi agar mereka bisa berpartisipasi dalam Pertempuran Law. Namun, bagi orang-orang dari Negeri Barren, tangga itu bukan hanya sekedar tiket masuk untuk menjalani Pertempuran Law, tetapi tangga itu juga akan mewujudkan impian mereka untuk berkultivasi di Istana Holy Zhi. Selama mereka bisa naik ke atas sana, mereka juga akan menjadi anggota dari tempat suci di Negeri Barren, yaitu Istana Holy Zhi.     

Dari atas istana, dapat terlihat begitu banyak orang bergerak ke depan, mereka menutupi langit seolah-olah mereka hendak membanjiri tempat suci ini dengan lautan manusia.     

Kerumunan orang yang memasuki Istana Holy Zhi dari bagian samping telah tiba terlebih dahulu. Istana Holy Zhi yang baru saja dibangun kembali ini memancarkan hawa keagungan yang sakral. Di kedua sisi, ada banyak kompleks paviliun. Tepat di hadapan mereka, terdapat sebuah jalur yang mengarah lurus ke depan. Saat melihat ke kejauhan, medan yang akan mereka lalui samar-samar terlihat semakin tinggi. Di bagian dalam dari Istana Holy Zhi, berdiri sebuah istana yang menjulang tinggi ke atas langit, dimana istana itu terlihat megah dan suci.     

Ketika mereka terus bergerak ke depan, mereka semakin dekat dengan istana itu dan kerumunan besar itu tanpa sadar terdiam, seolah-olah mereka dapat merasakan suasana sakral dari tempat itu. Bagi orang-orang dari Negeri Barren, hal penting dari kedatangan mereka kemari hari ini bukan hanya untuk menyaksikan Pertemuan Sembilan Negara tetapi juga sebuah perjalanan yang sangat penting.     

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mereka tiba di ujung jalur tersebut, dimana terdapat sebuah area yang luas untuk menyaksikan jalannya pertempuran. Dalam urutan tempat duduk 'siapa-cepat-dia-dapat', mereka berbaris hingga ke belakang. Di hadapan mereka, terdapat sebuah Panggung Pertempuran Law yang sangat indah, dimana panggung itu tampak melayang di udara. Di depan panggung itu terdapat tangga langit lainnya yang mengarah menuju istana megah yang terletak di atas langit. Pada saat ini, di atas tangga langit tersebut, terdapat tribun penonton dalam bentuk lengkungan yang ditujukan untuk perwakilan semua tempat suci di Sembilan Negara. Sudah ada banyak kultivator dari tempat-tempat suci di Sembilan Negara yang duduk di sana.     

Di belakangnya, terdapat para kultivator yang tiba secara berurutan dari atas langit. Mereka mendarat di atas panggung yang melayang di udara. Mereka adalah orang-orang yang telah lolos dari babak kualifikasi dan telah memperoleh hak untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Law.     

Melihat mereka yang terus-menerus mendarat di atas panggung, ada orang-orang yang merasa iri. Pertempuran tingkat Noble Plane yang disaksikan oleh para Saint di Sembilan Negara sangat jarang terjadi, mungkin hanya terjadi satu kali dalam seratus tahun. Namun, jika dibandingkan dengan mereka yang telah memperoleh hak untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Law, orang-orang dari Sembilan Negara jauh lebih penasaran mengenai Ye Futian, terutama mereka yang berasal dari Negeri Barren. Mereka semua memandang ke arah langit dan menantikan kedatangannya.     

Waktu terus berlalu sedikit demi sedikit, dan sekarang semakin banyak kultivator yang berada di atas panggung pertempuran, dan semakin banyak pula orang yang berkumpul di tribun penonton di bagian depan. Para kultivator dari tiga tempat suci di Laut Endless telah tiba di sana, tetapi mereka duduk di bagian ujung. Selain itu, para kultivator dari Klan Yi juga ditempatkan untuk duduk di bagian ujung. Saint Yi duduk di tempatnya dengan hati yang dipenuhi oleh amarah, namun dia tidak bisa pergi begitu saja, jadi dia hanya bisa duduk di tempatnya sambil menahan amarah.     

Sinar matahari bersinar dari atas langit dan menyinari panggung pertempuran yang menakjubkan tersebut. Banyak orang masih memandang ke arah langit. Mereka melihat bahwa di atas tangga langit, dan di depan istana yang megah itu, akhirnya muncul sekelompok orang yang berjalan menuruni tangga.     

Mereka adalah Saint Xia, Saint Li, Pemimpin Wilayah Vajra, Saint Moon dan sosok-sosok terkemuka lainnya. Mereka adalah para kultivator yang berpihak pada Istana Holy Zhi dalam Perang Suci.     

Ye Futian telah menyambut mereka ke dalam istana untuk berbincang-bincang dan menanyakan kabar satu sama lain. Tatapan mata semua orang tertuju pada tempat yang sama. Di antara kerumunan, hati orang-orang dari Negeri Barren dipenuhi dengan kegembiraan, saat mereka memandang ke arah pria berambut abu-abu yang berdiri di puncak tangga langit, tepatnya dia menempati posisi di bagian tengah. Pria berambut abu-abu yang terlihat tampan dan luar biasa itu adalah sosok paling legendaris di Negeri Barren di generasi ini—sang Pemimpin dari Istana Holy Zhi, Ye Futian.     

Di samping pria berambut abu-abu itu, ada banyak sosok terkemuka lainnya seperti Sword Saint, Yu Sheng, Gu Dongliu, You Chi, Xu Shang, Zhuge Qingfeng, Yun Shang, Qin Zhuang, dan Sword Demon. Di antara orang-orang ini, beberapa dari mereka baru saja mendapatkan reputasi yang luar biasa, sementara beberapa dari mereka sudah dikenal sebagai kultivator yang menempati Peringkat Barren Sky, tetapi saat ini mereka semua telah menjadi legenda dari Negeri Barren yang akan selalu diingat oleh Negeri Barren.     

Pada saat ini, banyak kultivator dari Negeri Barren ingin menangis, dan beberapa orang yang terbawa oleh emosi, bahkan sudah menangis. Dalam kesempatan ini, mampu melihat sosok-sosok terkemuka yang hadir di sini adalah sesuatu yang membuat hidup mereka layak untuk dijalani. Namun, tampaknya masih ada seseorang yang menghilang di Pemimpin Istana Ye!     

---     

[1] Ocean memiliki arti laut atau samudra.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.