Legenda Futian

Pergolakan di Sembilan Negara



Pergolakan di Sembilan Negara

0Sembilan Negara yang kacau kini telah kembali ke masa damai seperti di masa lalu setelah Pertemuan Sembilan Negara berakhir. Namun, Negeri Barren justru terlihat sangat sibuk. Lima istana—Istana Alkimia, Istana Akademik Zhuge, Istana Tingxue, Istana Starry, dan Istana Es—telah muncul di lima wilayah dari Negeri Barren, yang dibangun di tempat dimana Kota Alkimia dan Gunung Crouching Dragon berada. Kini semua tempat itu terlihat lebih megah dan lebih menakjubkan dari sebelumnya. Istana Holy Zhi telah mendistribusikan sumber daya mereka, dan setiap istana memiliki peralatan ritual Saint serta metode kultivasi mereka sendiri untuk bisa mencapai Saint Plane.      1

Istana Holy Zhi juga telah meminjam dan menyalin metode kultivasi dari tiga tempat suci di Laut Endless sebelum membagikannya ke Istana Holy Zhi dan lima istana. Hal yang sama juga berlaku pada peralatan ritual Saint. Setiap istana telah berkembang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Banyak kultivator yang namanya tertera dalam Peringkat Barren Sky kini telah bergabung dengan jajaran anggota dari lima istana, yang bersedia untuk mengajar di lima istana tersebut. Dengan melakukan hal itu juga akan membantu mengembangkan kemampuan mereka. Pertempuran Saint di Sembilan Negara sudah semakin dekat, dan mereka semua tidak ingin melewatkan kesempatan seperti itu.     

Di masa lalu, sebagian besar peserta dari Istana Holy Zhi hanya berfungsi sebagai tumbal dalam Pertempuran Saint, karena mereka tidak mungkin bisa bertarung melawan para kultivator dari delapan negara lainnya. Namun, segala sesuatunya telah berbeda sekarang. Para Sage dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren kini memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mengguncang tujuh tempat suci pada pertempuran sebelumnya. Jika Ye Futian ikut serta dalam acara ini, maka hanya ada beberapa orang yang bisa menandinginya dalam Pertempuran Saint. Tapi sekali lagi, masih belum bisa dipastikan apakah Ye Futian akan berpartisipasi atau tidak. Ada yang berspekulasi bahwa dia akan ikut serta, sementara ada pula yang berspekulasi bahwa Ye Futian tidak akan mempedulikan hal seperti itu. Dia pasti akan mencapai Saint Plane suatu hari nanti dengan kekuatannya sendiri, dan tidak perlu meminjam kekuatan eksternal untuk melakukannya.     

Waktu terus berlalu dan saat ini Tahun 10020 dari Kalender Prefektur Ilahi sudah semakin dekat. Itu adalah tahun dimana Pertempuran Saint akan dilaksanakan. Ada begitu banyak kultivator yang berada di puncak Sage Plane di seluruh penjuru Sembilan Negara kini mulai muncul dari pengasingan mereka. Bagi sebagian besar dari mereka, mereka telah menunggu hari itu untuk waktu yang sangat lama.     

Banyak kultivator dari generasi tua yang telah mengasingkan diri dari dunia luar di seluruh penjuru Sembilan Negara kini telah muncul kembali, begitu pula sosok-sosok terkemuka dari generasi muda dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Mereka adalah kekuatan-kekuatan baru dan para jenius yang telah mengguncang Sembilan Negara. Mereka mungkin telah dipersenjatai dengan kekuatan yang setara dengan Tetua mereka masing-masing. Semuanya masih belum pasti.     

Banyak kultivator telah berkumpul di dalam Paviliun Holy Sage di Istana Holy Zhi. You Chi, Zhuge Qingfeng, Yun Shang, Xu Shang, dan banyak kultivator lainnya telah hadir di sana. Mereka semua akan berpartisipasi dalam Pertempuran Saint yang akan datang. Mereka memiliki kekuatan yang tidak mumpuni saat 20 tahun yang lalu, bahkan Pemimpin Istana sebelumnya menderita luka parah dari pertempuran kala itu. 20 tahun kemudian, semua kultivator dari Negeri Barren kini mampu bersaing dalam Pertempuran Saint dan akan menunjukkan seperti apa kemampuan mereka sekarang.     

Yu Sheng berjalan menuju Paviliun Holy Sage. Aura Yu Sheng saat ini tampak sangat berbeda jika dibandingkan pada saat dia pertama kali bergabung dengan Istana Holy Zhi. Dia pernah memancarkan kekuatan yang begitu mengerikan dan tidak terkendali hanya dengan satu tatapan mata. Meskipun dia masih memancarkan kekuatan yang sama dengan tubuhnya yang kekar dan kokoh, auranya kini terlihat semakin tenang dan terkendali. Tatapan matanya tampak begitu dalam dan memancarkan tekanan yang kuat. Bahkan kultivator di puncak Sage Plane akan bisa merasakan sebuah tekanan yang samar hanya dengan berdiri di depannya. Yu Sheng telah mencapai Archmage Plane tingkat menengah dan sudah semakin dekat dengan tingkat Plane terakhir dari Sage Plane.     

Sword Saint, Gu Dongliu, Zhuge Mingyue, dan yang lainnya datang dari arah yang berbeda dan bergabung bersama kultivator lainnya.     

"Dimana Pemimpin Istana?" Sage Daozang bertanya.     

"Dia tidak ikut serta dalam Pertempuran Saint. Ayo kita pergi." Mereka semua mengangguk dan tidak ada satu-pun dari mereka yang menganggap keputusan Ye Futian itu aneh. Bakat yang dimiliki oleh Ye Futian sangat luar biasa sehingga dia tidak perlu menjadi seorang Saint melalui acara seperti itu. Ditambah lagi, Ye Futian menganggap bahwa tingkat Plane miliknya saat ini masih belum cukup tinggi, sehingga dia membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menempa pola pikirnya sebelum dia siap menembus ke tingkat Saint Plane. Karena itulah, acara itu tidak begitu penting bagi Ye Futian. Adapun keamanan dari orang-orang di Istana Holy Zhi, dengan adanya jajaran anggota mereka saat ini, seperti Yu Sheng, Sword Saint, Gu Dongliu, dan masih banyak lainnya, tidak akan ada tempat suci yang berani berurusan dengan mereka. Tidak perlu diragukan lagi bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Yu Sheng, Sword Saint, dan yang lainnya saat ini berada di puncak Sage Plane.     

"Bocah itu pasti sedang bermalas-malasan lagi," Zhuge Mingyue bergumam pada dirinya sendiri. Ye Futian telah pergi untuk waktu yang lama. Ketika Pertemuan Sembilan Negara berakhir, dia pergi melakukan perjalanan seorang diri. Atau mungkin, dia hanya ingin pergi menjelajahi Sembilan Negara.     

Jajaran anggota dari Istana Holy Zhi sangat mengerikan. Sosok-sosok terkemuka telah berkumpul dari seluruh penjuru Sembilan Negara dan pada saat itu, Kaisar Xia sendiri yang akan memandu jalannya Pertempuran Saint. Banyak orang bertanya-tanya berapa banyak Saint yang akan lahir dari pertempuran tersebut. Namun, semua itu tampaknya tidak ada hubungannya dengan Ye Futian. Saat ini dia sedang berada di Laut Endless yang begitu luas, tepatnya terletak di Negeri Samudra, negara yang lokasinya berada paling jauh dari Negeri Barren.     

Sebuah perahu tampak mengambang di tengah lautan luas yang tak berujung. Ada satu sosok yang sedang berbaring dengan tenang di atas perahu itu, ikut terombang-ambing bersama deburan ombak, membayangkan langit sebagai tempat tidurnya dan laut sebagai selimutnya. Seekor burung raksasa berwarna emas kegelapan tampak berputar-putar di atasnya. Burung itu juga sedang bersenang-senang.     

Sesekali, monster-monster laut yang kuat muncul dari dalam laut, dan burung raksasa berwarna emas kegelapan itu akan langsung menyelam dan mencabik-cabik para monster itu dengan cakarnya. Tidak ada satu-pun dari monster-monster laut itu yang menyangka bahwa seekor Elang Angin Hitam akan memiliki kekuatan semengerikan itu. Seorang raja dari suatu area tertentu di lautan itu menghampiri mereka, monster-monster itu dapat dibunuh dengan mudah.     

Perahu itu terus terombang-ambing mengikuti deburan ombak. Sosok yang mengenakan pakaian berwarna putih itu sepertinya telah tertidur, melupakan segalanya tentang dunia ini, bahkan dia mungkin tidak mengingat tahun berapa ini.     

Waktu terus berlalu, hari berganti hari, dan sosok berpakaian putih itu sepertinya telah tertidur selama-lamanya dimana dia tidak akan pernah bangun lagi. Sebuah badai yang mengerikan bergejolak di sekitar mereka, ditambah dengan munculnya sebuah pusaran petir yang mengerikan di hadapan mereka. Kegelapan menghisap segalanya saat deretan ombak yang menjulang tinggi menerjang. Perahu itu terus terombang-ambing di tengah-tengah badai dan deretan ombak raksasa, namun sosok itu seperti tidak merasakan apa-apai. Dia tetap berbaring di tempatnya dan tubuhnya terlempar mengikuti gerakan perahu tersebut. Kilatan petir yang mengerikan menyambar tubuhnya, namun dia tetap terlihat seolah-olah tidak merasakan apa-pun. Bahkan perahu itu tidak hancur di dalam badai yang mengerikan tersebut. Perahu itu terus terombang-ambing di dalam badai tersebut.     

Burung raksasa itu terus terbang tinggi di tengah-tengah badai kegelapan seolah-olah burung itu tidak akan merasa kelelahan. Sementara perahu itu telah ditelan oleh deburan ombak, ikut bergerak kemana-pun mereka pergi. Laut kembali tenang beberapa hari kemudian. Perahu itu akhirnya berhenti setelah sekian lama, terhalang oleh sebongkah batu raksasa. Dia telah tiba di sebuah pulau tak berpenghuni.     

Elang Angin Hitam yang sedang terbang di udara, kini hinggap ke sebongkah batu raksasa dan memandang ke arah pria yang berada di atas perahu. Sinar matahari menyinari pria itu dan udara menjadi semakin panas. Pria berambut abu-abu itu akhirnya membuka matanya secara perlahan-lahan. Dia membiasakan diri dengan sinar matahari sejenak sebelum dia bangun dan duduk di tempatnya. Rambutnya berantakan dan kini dia memiliki janggut. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia sudah lama tidak merawat tubuhnya sendiri.     

Pria itu tidak lain adalah Ye Futian. Dia telah menyelesaikan semua urusan terkait Istana Holy Zhi setelah Pertemuan Sembilan Negara berakhir, sebelum dia berkelana ke tiga tempat suci di Laut Endless. Dia telah mengamati metode kultivasi dari Laut Endless dan mengembangkan pemahamannya sendiri, jadi dia membawa Elang Angin Hitam bersamanya dan setelah itu terombang-ambing di lautan. Dia menghabiskan hari-harinya untuk berlatih atau membiarkan perahunya terombang-ambing di lautan.     

"Tahun 10020 dari Kalender Prefektur Ilahi," gumam Ye Futian. Pikiran antara dirinya dan Elang Angin Hitam saling terhubung satu sama lain, jadi dia masih bisa mengetahui kapan dan dimana dia sekarang.     

Pertempuran Saint seharusnya sudah dimulai sekarang. Namun, dia sama sekali tidak merasa khawatir. Dengan adanya Yu Sheng, Kakak Pertama, dan rekan-rekannya yang lain di sisinya, tidak masalah apakah dia akan berpartisipasi dalam acara tersebut atau tidak.     

Dari semua sosok yang menempati deretan posisi teratas dalam Peringkat Barren Sky bertahun-tahun yang lalu, hanya gurunya, Douzhan, yang mampu mencapai tingkat Saint Plane. Karena para peserta Pertempuran Saint dari Istana Holy Zhi telah menjalani Perang Suci secara langsung, dia bertanya-tanya berapa banyak di antara mereka yang bisa mencapai tingkat Saint Plane.     

Pola pikir You Chi, Zhuge Qingfeng, dan yang lainnya seharusnya sudah mengalami perubahan setelah Perang Suci berakhir. Proses latihan mereka juga seharusnya tidak ada masalah. Ditambah lagi, ada beberapa Saint di Istana Holy Zhi yang bisa membimbing mereka kapan saja.     

Tubuhnya perlahan-lahan naik ke udara saat dia menatap ke arah pulau yang berada di depannya. Dia mengulurkan tangannya dan sebuah tombak muncul di genggamannya. Arus hukum yang tak berbentuk mengalir di sekitar Ye Futian, dimana dia bisa merasakan bahwa itu seperti Hukum Angin dan Air, yang tak berbentuk.     

*Whoosh* Hembusan angin bertiup dan Ye Futian telah menghilang dari tempatnya berdiri. Penglihatan Elang Angin Hitam sangat tajam, namun dia tidak mampu melacak keberadaan Ye Futian. Elang itu berbalik untuk memeriksa pulau tersebut dan menemukan sebuah lubang di salah satu tempat. Tubuh Ye Futian telah menembus pulau itu dalam sekejap, dan dia muncul di sisi lainnya. Kekuatan Hukum Ruang dan Waktu menyebar di udara dan sosok Ye Futian kembali ke tempat dimana dia berdiri sebelumnya, seolah-olah dia telah muncul secara tiba-tiba.     

"Teknik pertama, aku akan menyebutnya sebagai Extreme Shadow," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. Kini dia memiliki peralatan ritual Saint yang berada di posisi ketiga dalam Peringkat Peralatan Ritual Saint—Tombak Ruang dan Waktu—jadi tentu saja dia harus mengerahkan kekuatan terbesar dari tombak tersebut. Itulah alasan mengapa dia mengunjungi tiga tempat suci di Negeri Samudra. Dia berusaha menggabungkan metode-metode yang telah dia pelajari dari para kultivator di tiga tempat suci tersebut, dengan pemahaman dan kreatifitasnya sendiri. Waktu yang dia habiskan selama terombang-ambing di lautan memungkinkannya untuk mengasah teknik tombak miliknya, yang hanya menjadi miliknya seorang.     

Cahaya bencana bersinar dari tubuhnya tepat ketika dia selesai berbicara. Cahaya dari kekuatan hukum mengalir di sekitar tombak yang berada di tangannya. Tampaknya tubuhnya kini memancarkan kekuatan penghancur.     

"Teknik kedua, Annihilation." Tombak di tangannya dikerahkan ke depan dengan kecepatan kilat tepat setelah dia selesai berbicara. Namun, cahaya bencana yang berisi kekuatan penghancur itu langsung menyelimuti seluruh bagian dari pulau tersebut. Dalam sekejap, pulau itu mulai hancur, hingga menjadi bongkahan batu yang tak terhitung jumlahnya.     

Tubuh Ye Futian terbang sambil berputar di udara. Dia mengumpulkan kekuatan penghancur di sekujur tubuhnya dengan bantuan kecepatan dari teknik Extreme Shadow, seolah-olah deretan ombak mengerikan itu akan meruntuhkan langit. Pada saat itu, waktu tampaknya telah terhenti total. Pergerakan bongkahan batu yang berjatuhan kini telah melambat.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya ke depan dan mengerahkan tombaknya secara perlahan. "Teknik ketiga, Unending Void." Tiba-tiba area di sekitarnya dipenuhi oleh tekanan yang dahsyat, seolah-olah aliran waktu telah terhenti total, namun kekuatan penghancur itu tetap menekan segala sesuatu yang ada di area tersebut. Tombak itu telah memanjang, dan dalam sekejap, bongkahan batu itu dihancurkan hingga menjadi debu. Ye Futian tidak berhenti menyerang. Debu itu tertiup oleh angin di area yang menyesakkan itu. Tidak ada lagi sebuah pulau di hadapannya.     

Ye Futian tampak puas dengan dirinya sendiri. Waktu yang telah dia habiskan untuk berlatih tidak terbuang sia-sia. Tombak itu telah menghilang dari tangannya dan semuanya telah hilang tertiup angin.     

"Aku telah mendapatkan Tombak Ruang dan Waktu—Nothingness—dan aku telah menciptakan beberapa teknik berdasarkan metode kultivasi dari Raja Samudra dan latihanku sendiri, jadi aku akan menamai seni ini sesuai dengan nama senjata itu—Nothingness."     

Elang Angin Hitam melesat ke bawah dan Ye Futian melompat ke atas punggung burung itu dengan satu langkah. Seorang pria dan seekor monster terbang tinggi di atas langit biru dengan lautan berada di bawahnya.     

Pertempuran Saint telah berakhir beberapa bulan kemudian dan 12 orang Saint telah lahir dari acara itu, yang memecahkan rekor dari abad yang lalu. Sementara Lima orang Saint telah lahir dari Istana Holy Zhi, yang langsung menggemparkan seluruh penjuru Sembilan Negara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.