Legenda Futian

Orang Gila



Orang Gila

0Tatapan mata Yao Xi yang mempesona itu tidak terlalu lama tertuju pada Ye Futian. Durasi Yao Xi menatap Ye Futian masih dalam batas wajar, sehingga meninggalkan kesan yang cukup mendalam di benak Ye Futian namun tidak mengarah pada provokasi.      3

Yao Xi mengalihkan pandangannya ke arah Xiao Sheng dan terkekeh, "Tuan Xiao, anda terlalu menyanjung saya. Dewi Feng Xiao dari Istana Pedang Lihen juga berada di sini, jadi tidak ada bedanya apakah saya hadir atau tidak dalam acara ini. Ditambah lagi, Nona Gongsun dari Lembah Awan Awan Suci seharusnya juga hadir di sini hari ini."     

Tentu saja semua orang mengetahui siapa yang dimaksud oleh Yao Xi: dua bersaudari dari Keluarga Gongsun. Mereka memang memiliki kecantikan tersendiri.     

"Sebaiknya kita bertanya pada Saudara Gongsun tentang hal itu," ujar Xiao Sheng sambil mengalihkan pandangannya ke arah Gongsun Zhong.     

"Mereka mungkin sudah tiba di sini." Kemudian Gongsun Zhong menambahkan, "Tapi, hari ini adalah perjamuan ulang tahun dari Tuan Xiao, jadi seharusnya permaisuri juga datang kemari. Jika sang permaisuri dan sang puteri berada di sini, maka kita semua hanyalah karakter sampingan. Bagaimanapun juga, tidak ada yang berani mencuri pusat perhatian dari sang permaisuri dan sang puteri."     

Semua orang mengangguk setuju.     

Permaisuri Xiao adalah wanita tercantik di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.     

Sang puteri gemar mengenakan pakaian pria dan tidak ada seorang-pun yang pernah melihatnya mengenakan pakaian wanita. Namun, penampilannya tetap terlihat menakjubkan meskipun mengenakan pakaian pria. Ditambah dengan statusnya sebagai seorang puteri, itu pasti akan membuatnya menjadi wanita paling terkenal di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia. Tidak ada seorang-pun yang bisa mencuri pusat perhatian dari Xia Qingyuan, termasuk Virgin Yao Xi dari Istana Suci Yaotai.     

Mo Wen dari Paviliun Tianji tampak duduk dengan tenang saat dia mendengarkan perbincangan di sekitarnya. Meskipun semua perbincangan itu cukup sederhana, namun tetap saja dia mendapatkan banyak informasi di dalamnya.     

Paviliun Tianji dikenal karena mereka mengetahui segala sesuatu yang ada di Dunia Kaisar Xia. Tidak ada seorang-pun yang hadir di perjamuan itu mengetahui berbagai macam hal tentang Dunia Kaisar Xia melebihi Mo Wen.     

Pengetahuannya tentang Dunia Kaisar Xia begitu mendalam sehingga dia bahkan mengetahui semua kisah cinta yang dialami oleh Kaisar Xia di masa lalu. Namun, tidak ada yang berani membahas topik tersebut. Terlepas dari semua orang yang hadir saat ini, bahkan Mo Wen bisa mengetahui tentang semua rahasia itu dari gurunya, yang berfungsi untuk mengingatkannya siapa saja sosok di Dunia Kaisar Xia yang tidak boleh diusik. Itulah alasan mengapa Paviliun Tianji bisa bertahan hingga saat ini.     

Dewi Yaotai kalah dari Permaisuri Xiao bertahun-tahun yang lalu, jadi ada sedikit harapan bagi Yao Xi untuk menang melawan Xia Qingyuan.     

Ditambah lagi, apa yang dikatakan oleh Gongsun Zhong sebelumnya terdengar tidak pantas untuk diucapkan. Yao Xi sendiri sangat cantik dan memiliki penampilan yang tak tertandingi. Tidak masalah bagi Gongsun Zhong untuk tidak memuji kecantikannya, tetapi dengan menyinggung kehadiran Permaisuri Xiao dan sang puteri untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari Yao Xi terlihat tidak sopan. Namun, jika seseorang mempertimbangkan ambisi yang dimiliki oleh Lembah Awan Suci, maka maksud dari tindakan Gongsun Zhong itu mudah untuk dipahami.     

"Silahkan duduk, Dewi Yao Xi," ujar Xiao Sheng sambil tersenyum.     

Yao Xi mengangguk pelan. Dia mengamati area di sekitarnya dan bergerak menuju satu arah tertentu dengan mengambil langkah-langkah yang ringan. Tempat duduk yang dia pilih membuat banyak orang yang hadir terlihat bingung.     

Meskipun masih ada banyak kursi yang tersedia, Yao Xi tidak duduk di kursi utama mana-pun. Dia malah memilih untuk duduk di suatu tempat di dekat Ye Futian. Padahal ada banyak kursi yang lebih baik di tempat lainnya.     

Meskipun hal itu tampak tidak penting, namun tetap saja banyak orang memandang ke arah Yao Xi dengan heran, mereka bertanya-tanya apakah dia sengaja melakukan hal tersebut.     

"Namaku Yao Xi dari Istana Suci Yaotai, senang berkenalan denganmu, Tuan Ye. Kau benar-benar sesuai dengan reputasimu dan kau memang sangat tampan." Dia mengangguk dengan sopan pada Ye Futian saat kedua matanya yang indah seolah-olah sedang menari begitu dia duduk di kursinya. Suaranya selembut air, menenangkan pikiran siapa-pun yang mendengarnya. Setiap ekspresi dan gerakannya pasti akan mengusik pikiran para pria.     

Ye Futian memandang ke arah Yaoxi dengan terkejut, dia merasa aneh dengan sikap yang ditunjukkan oleh Yao Xi di hadapannya.     

Meskipun dia sangat percaya diri dengan bakat dan penampilannya, dia sama sekali tidak menyangka bahwa semua itu mampu membuat seseorang seperti Yao Xi jatuh hati padanya pada pandangan pertama dan yang lebih buruk lagi, wanita itu menyukainya hanya dengan menyinggung reputasinya saja. Itu adalah semacam kiasan yang seringkali digunakan dan dalam buku-buku romansa, dan tidak akan pernah terjadi dalam kenyataan.     

Alasan mengapa Feng Xiao dengan sengaja meminta Xiao Sheng menjelaskan identitas orang-orang yang hadir di perjamuan ini adalah untuk membuat Ye Futian merasa tertekan, ini merupakan sebuah cara untuk mengatakan padanya bahwa mereka semua memiliki status yang lebih luar biasa daripada dirinya, seorang pengawal bagi sang puteri.     

Ye Futian sendiri juga mengakui hal tersebut. Saat ini dia sedang berada di sebuah pertemuan yang dihadiri oleh sosok-sosok paling hebat dari generasi muda.     

Yao Xi berasal dari Istana Suci Yaotai, jadi statusnya tidak perlu diragukan lagi. Benar-benar sebuah pemandangan yang tidak biasa bagi seseorang seperti Yao Xi untuk mendekatinya seperti ini.     

Namun apa-pun alasannya, karena Yao Xi telah menunjukkan niat baik padanya, tentu saja dia tidak perlu bersikap tidak ramah pada Yao Xi.     

"Kau terlalu baik, dewi. Aku hanyalah seorang manusia biasa dan tidak pantas menerima pujian darimu. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu denganmu dewi, dan aku harus mengatakan bahwa penampilanmu sangat mempesona sehingga hanya ada beberapa gadis yang kukenal, yang bisa dibandingkan denganmu," jawab Ye Futian sambil tersenyum.     

"Jadi kau mengatakan bahwa ada beberapa gadis yang kecantikannya masih bisa dibandingkan denganku, Tuan Ye. Aku jadi ingin tahu siapa yang memiliki kecantikan yang begitu luar biasa itu?" Nada bicara Yaoxi terdengar menggoda. Tampaknya hanya ada beberapa pria yang mampu menahan tatapan mata yang ditunjukkan oleh Yao Xi saat ini.     

"Istriku," Ye Futian menjawab dengan singkat. Yao Xi tertegun sejenak dan sepertinya terlihat bingung. Sudah jelas bahwa dia terkejut dengan jawaban yang diucapkan oleh Ye Futian.     

Dia mengira bahwa Ye Futian akan menyebut nama Xia Qingyuan, karena dia pasti sudah mengenal sang puteri karena statusnya sebagai pengawalnya.     

Jawaban Ye Futian itu membuatnya lengah, terutama ketika dia benar-benar menyebut istrinya meskipun dia sedang berhadapan dengan seorang wanita yang sangat cantik. Rupanya dia menyadari apa arti dari jawaban tersebut dan hal itu membuatnya merasa seperti telah dikalahkan.     

Namun, dia segera melupakan pemikiran itu dan kedua matanya masih dihiasi oleh senyuman hangat di dalamnya.     

"Tuan Ye, aku pernah mendengar informasi bahwa kau telah menaklukkan Kuil Jiutian demi seorang teman dan menghancurkan Roh Kehidupan milik Pei Qianying, selain itu kau dikenal sebagai sosok yang tak tertandingi di Dunia Bawah. Yu Sheng juga pernah mengalahkan Lu Cheng dari Istana Pedang Lihen. Saat ini orang-orang di Dunia Kaisar Xia mengatakan bahwa hingga tiba hari dimana Wang Chuan dari Istana Pedang Lihen muncul dari masa latihannya, sepertinya tidak akan ada siapa-pun di bawah Saint Plane yang mampu mengalahkanmu, Tuan Ye." Kemudian Yao Xi bertanya sambil tersenyum, "Bagaimana pendapatmu tentang hal itu, Tuan Ye? "     

"Meskipun aku tidak tahu siapa itu Wang Chuan, namun tidak akan ada bedanya entah dia muncul atau tidak," jawab Ye Futian sambil tersenyum, ekspresinya terlihat sangat tenang. Maksud dari kata-katanya adalah, masih belum ada kultivator dari Istana Pedang Lihen yang berada di bawah Saint Plane, yang bisa dibandingkan dengannya, bahkan jika Wang Chuan datang untuk menghadapinya.     

"Sombong sekali."     

"Muncul lagi satu sosok lainnya dengan kesombongan yang luar biasa."     

Banyak komentar penuh amarah satu per satu bermunculan tidak lama setelah Ye Futian menyelesaikan kalimatnya. Semua komentar itu tampaknya diucapkan oleh para kultivator dari Istana Pedang Lihen. Feng Xiao dan Mo Li mengalihkan pandangan ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin di wajah mereka.     

Kakak senior mereka, Wang Chuan, adalah sosok terkuat di bawah Saint Plane yang kemampuannya telah diakui oleh semua orang.     

Bahkan ada beberapa Tetua di Istana Pedang Lihen yang mengatakan bahwa ada dua Plane yang berada tepat di bawah Saint Plane, dimana Wang Chuan berada di salah satu Plane itu sementara semua kultivator lainnya berada di satu tingkat Plane lainnya. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa mereka sangat menghormati Wang Chuan. Bahkan orang-orang seperti Lu Cheng perlu meminta bimbingan dari Wang Chuan yang berada di Lapisan Langit ke-33.     

Terlepas dari Istana Pedang Lihen, bahkan ketika dibandingkan di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia, hanya ada beberapa kultivator di bawah Saint Plane yang dianggap layak untuk bertarung melawan Wang Chuan.     

Ye Futian benar-benar menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa tidak akan ada yang berbeda meskipun Wang Chuan muncul di hadapannya. Nada bicaranya terdengar sangat sombong sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa dia sama sekali tidak menganggap sosok Wang Chuan sebagai saingannya. Orang-orang bisa membayangkan apa yang sedang dipikirkan oleh para kultivator dari Istana Pedang Lihen saat ini.     

Semua orang yang hadir di sana, termasuk Yao Xi, terlihat bingung dan mereka semua terkejut dengan jawaban yang diucapkan oleh Ye Futian. Tampaknya mereka sama sekali tidak menyangkan akan mendengar jawaban seperti itu darinya. Tidak ada keraguan dalam suaranya, seolah-olah sejak awal para kultivator dari Istana Pedang Lihen selalu lebih lemah darinya.     

Ye Futian telah berperilaku baik sejak dia tiba di sini, dimana dia duduk di tempatnya dengan tenang. Bahkan dia hanya mengucapkan beberapa kata saat Yao Xi mengobrol dengannya.     

Namun, ketika percakapan itu melibatkan kemampuan kultivasi di dalamnya, apa yang dia katakan telah mengejutkan semua orang, sehingga membuat para kultivator dari Istana Pedang Lihen nyaris tidak bisa menahan diri untuk menghunus pedang mereka.     

Ye Futian tampak sangat tenang dan tidak terganggu di tengah-tengah keributan itu. Seolah-olah dia hanya mengatakan sesuatu yang tidak penting.     

Tentu saja dia mengetahui reaksi seperti apa yang akan muncul akibat kata-katanya, namun dia benar-benar tidak peduli akan semua itu. Para kultivator dari Istana Pedang Lihen telah mengeroyok Wuchen dan ketika mereka kalah, Saint Liyang turun tangan dan melukai Yu Sheng. Semua itu menunjukkan bahwa dia memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan mereka.     

Karena itulah, Ye Futian berharap bahwa Wang Chuan dari Istana Pedang Lihen akan benar-benar muncul, bahkan Ye Futian tidak keberatan jika harus melawannya pada hari itu juga.     

Istana Pedang Lihen adalah sebuah pasukan besar dan dia hanya bisa melenyapkan Istana Jueying. Itu sudah lebih dari cukup untuk mengguncang Istana Pedang Lihen. Tapi sekali lagi, situasinya akan benar-benar berbeda jika para murid dari Istana Pedang Lihen mengincarnya, bukan sebaliknya.     

"Silahkan tutup mulut kalian jika tidak ada satu-pun dari kalian yang berniat untuk bertarung." Ye Futian menatap ke arah seorang kultivator dari Istana Pedang Lihen yang mengomentari ucapannya, kemudian dia menambahkan kata-katanya dengan sikap yang begitu tenang, "Jika ada di antara kalian yang ingin bertarung melawanku, silahkan pilih perwakilan kalian. Tapi sekali lagi, aku harus minta maaf untuk mengatakan bahwa aku tidak berniat bertarung melawan orang-orang yang akan dibantu oleh para Saint ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan mereka."     

Sudah jelas kata-katanya itu mengacu pada saat Saint Liyang turun tangan di pertempuran sebelumnya.     

Seperti yang diharapkan, kata-katanya langsung membungkam mulut semua orang dari Istana Pedang Lihen dan orang-orang yang merupakan bawahan mereka. Mereka hanya menatap ke arah Ye Futian dengan dingin karena mereka tidak bisa berkomentar apa-apa tentang pertempuran itu, yang memang dianggap sebagai citra buruk dalam sejarah Istana Pedang Lihen.     

Yao Xi merasa terkejut saat dia menatap ke arah sosok tampan itu dari samping. Dia tidak menyangka bahwa sindiran setajam itu bisa keluar dari mulut pria berambut abu-abu yang tampak lembut dan sopan ini. Dia mampu menyulut amarah semua orang dari Istana Pedang Lihen hanya dengan beberapa kalimat sederhana saja.     

"Paman Liyang bertindak hanya untuk menyelamatkan nyawa Lu Cheng saat dia kalah dalam pertempuran sebelumnya. Meskipun tindakan itu memang tidak pantas untuk dilakukan, namun dia sama sekali tidak berniat untuk membunuh Yu Sheng. Kalau tidak, Yu Sheng tidak akan bisa hadir di sini hari ini. Kau menyebut dirimu sendiri sebagai sosok yang tak tertandingi di Sembilan Negara dan meskipun bakat yang kau miliki memang luar biasa, kau tidak memiliki rasa hormat dan menganggap dirimu tak terkalahkan. Menurutku kau telah benar-benar meremehkan para kultivator dari Dunia Atas," Mo Li berkomentar. Karena temperamennya yang cukup terkendali, nada bicaranya terdengar tenang dan tidak mengintimidasi.     

"Jadi, kau mengatakan bahwa seharusnya kami berterima kasih pada Saint Liyang dari Istana Pedang Lihen karena tidak membunuh salah satu anggota kami?" Xu Que, yang duduk di samping Ye Futian, tersenyum sinis saat dia melanjutkan kata-katanya, "Fakta bahwa Saint kalian telah menyerang anggota kami tetap tidak berubah. Entah itu untuk menyelamatkan nyawa seorang murid atau tidak, hal itu tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Para pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen telah menyerang kami bertiga dengan kekuatan penuh kala itu. Jadi kesimpulannya, kau mengatakan bahwa Istana Pedang Lihen diizinkan untuk menyerang dengan niat untuk membunuh, kemudian menderita kekalahan, dan dianggap wajar apabila selanjutnya Saint kalian turun tangan? Kalian benar-benar tempat suci nomor satu dalam ilmu pedang."     

"Aku tidak pernah menyatakan bahwa aku tidak terkalahkan. Tapi aku bisa mengalahkan semua orang dari Istana Pedang Lihen yang bukan berasal dari Saint Plane. Apakah kau ingin membuktikannya?" ujar Ye Futian sambil menatap ke arah Mo Li.     

Tubuh para pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen kini diselimuti oleh aura begitu Ye Futian selesai berbicara. Beberapa dari mereka bahkan berdiri dari tempat duduknya karena sudah tidak bisa menahan emosi mereka lagi.     

Ye Futian rupanya benar-benar berani menghina tempat suci nomor satu dalam ilmu pedang di Dunia Kaisar Xia.     

Apa yang dia katakan? Mengalahkan semua orang selain para Saint?     

Para tamu lainnya menatap ke arah Ye Futian tanpa mengucapkan sepatah kata-pun. Banyak orang yang hadir kini memiliki beberapa pemikiran saat mendengarkan kata-kata Ye Futian.     

"Meskipun Lu Cheng termasuk dalam Peringkat Jiutian, tapi sebenarnya dia tidak berada di jajaran posisi atas. Menurut sepengetahuanku, Lu Cheng dari Istana Pedang Lihen bahkan tidak layak untuk dibandingkan dengan Wang Chuan." Gongsun Zhong dari Lembah Awan Suci menatap ke arah Ye Futian dan menambahkan kata-katanya dengan tenang, "Selain itu, Wang Chuan telah mengalahkan semua kultivator di puncak Sage Plane yang ada di Istana Pedang Lihen dua tahun lalu. Sepertinya dia sudah bisa dianggap sebagai setengah Saint sekarang. Apakah kau yakin bisa mengalahkannya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.