Legenda Futian

Perjamuan



Perjamuan

0Xia Qingyuan memandang ke arah tersebut dengan tatapan dingin, ekspresi kesal dapat terlihat dengan samar di wajahnya. Lalu dia mengalihkan pandangannya.      1

Kereta itu terus bergerak ke depan, kemudian mendarat dengan lembut di depan panggung.     

Di atas panggung, Tuan Xiao, tuan rumah dari perjamuan itu tampak tersenyum. Orang-orang di sekelilingnya membungkuk hormat dan berkata, "Selamat datang Permaisuri, selamat datang Puteri."     

Orang-orang yang hadir di sini adalah para Tetua dari Permaisuri Xiao dan Xia Qingyuan, namun tetap saja mereka harus menunjukkan rasa hormat pada mereka. Itu adalah etika yang harus mereka lakukan.     

"Ayah, aku datang kemari untuk merayakan ulang tahunmu." Permaisuri Xiao keluar dari kereta itu bersama Xia Qingyuan yang mengikutinya dari belakang. Pandangan semua orang tiba-tiba tertuju ke sana. Hanya bayangannya saja sudah cukup untuk memberi mereka gambaran tentang kecantikannya.     

"Kakek!" panggil Xia Qingyuan. Para penjaga mereka memberikan hadiah yang mereka bawa. Permaisuri Xiao tersenyum dan berkata, "Semua ini hadiah dari sang Kaisar."     

"Luar biasa, luar biasa. Kami merasa terhormat dengan kemurahan hati dari sang Kaisar." Tuan Xiao tersenyum. Renhuang secara pribadi memberinya banyak hadiah, sang Permaisuri dan sang Puteri telah datang ke pestanya, dan pasukan-pasukan besar di Dunia Kaisar Xia juga sudah berada di sana. Pada saat ini, Klan Xiao adalah tempat paling menakjubkan di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia, tentu saja dengan pengecualian Istana Kaisar Xia itu sendiri.     

Di bawah mereka, banyak orang dari pasukan-pasukan besar di Dunia Kaisar Xia sedikit menghela napas. Klan Xiao itu sendiri sangat kuat, tetapi mereka tidak berdiri di puncak kekuatan Dunia Kaisar Xia. Paling tidak, Istana Xuanyuan, Istana Pedang Lihen dan Lembah Awan Suci bisa menjadi ancaman bagi mereka.     

Namun, sejak Permaisuri Xiao diangkat menjadi permaisuri, takdir Klan Xiao menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan mereka telah mulai melangkah menuju masa kejayaan dan perlahan-lahan berdiri di puncak kekuatan Dunia Kaisar Xia. Ada begitu banyak orang yang telah datang berkunjung untuk bisa masuk ke dalam kediaman mereka.     

Sekarang, Klan Xiao memiliki permaisuri yang paling disukai dan puteri yang paling dicintai oleh Kaisar Xia. Ini benar-benar masa kejayaan bagi mereka.     

Terlebih lagi, dengan kebijaksanaan yang dimiliki oleh Permaisuri Xiao dan bakat yang dimiliki oleh Xia Qingyuan, selama Klan Xiao tidak mencari masalah yang dapat menimbulkan kehancuran bagi mereka sendiri, mereka akan terus berkembang, dan menjadi semakin makmur.     

Lagipula, dengan kultivasi yang dimiliki oleh Permaisuri Xiao, penampilannya tidak berubah karena faktor usia. Selain itu Kaisar Xia pernah mengatakan bahwa bakat yang dimiliki oleh Xia Qingyuan telah melebihi bakatnya saat di usia yang sama dengan sang puteri. Jika tidak ada perubahan besar yang terjadi, maka bisa dipastikan bahwa kemakmuran dari Klan Xiao akan berlangsung selama ratusan tahun, atau mungkin lebih lama lagi.     

"Selamat datang, Permaisuri." Seorang pria paruh baya di bagian samping tersenyum. Dia adalah saudara dari sang Permaisuri, Xiao Qianhe.     

"Kau tidak perlu bersikap seperti itu, saudaraku," ujar Permaisuri Xiao sambil tersenyum tipis.     

"Silahkan duduk," ujar Tuan Xiao sambil tersenyum. Semua orang mengangguk. Permaisuri Xiao berbalik dan mengalihkan pandangannya ke arah kerumunan orang. Dia berdiri di tempatnya dengan tenang, sambil memancarkan sebuah aura yang membuat orang-orang merasa bahwa dia adalah ibu dari seluruh dunia, dan tampak sangat bermartabat.     

Tatapan mata semua orang tertuju padanya, termasuk Ye Futian. Permaisuri Xiao mengenakan mahkota phoenix dan jubah rajut berumbai. Penampilannya tampak bermartabat dan anggun, dan dia juga sangat cantik. Ketika dia berdiri disana, sepertinya dia adalah satu-satunya orang yang ada di dunia ini, bahkan matahari dan bulan seolah kehilangan cahaya mereka.     

Permaisuri Xiao adalah seorang wanita yang sangat cantik sehingga orang-orang bahkan tidak berani membuka mata mereka di sekitarnya. Siapa-pun yang berdiri di hadapannya akan merasa lebih rendah darinya. Wanita ini adalah istri dari Kaisar Xia.     

"Salam hormat, Permaisuri Xiao," ujar semua orang di dalam kerumunan sambil membungkuk hormat. Tidak peduli status seperti apa yang mereka miliki, apakah ada seseorang di Dunia Kaisar Xia yang tidak akan membungkuk hormat di hadapan sang Permaisuri?     

"Hari ini adalah perjamuan ulang tahun ayahku. Kalian tidak perlu bersikap sesopan ini, bersikaplah seperti biasa." Ada sebuah senyuman tipis di wajah cantik dari Permaisuri Xiao. Setelah mengatakan hal ini, dia duduk di kursi kehormatan kedua di atas panggung, mengosongkan kursi utama untuk ayahnya. Sementara Xia Qingyuan duduk di sampingnya.     

"Kehadiran kalian semua merupakan suatu kehormatan bagi kami. Silahkan duduk," ujar Tuan Xiao sambil tersenyum saat dia mengayunkan tangannya. Kemudian semua orang membungkuk hormat dan duduk di kursi masing-masing.     

Ye Futian juga menemukan sebuah kursi yang tidak terlihat mencolok di antara kerumunan.     

Pada sebuah perjamuan yang dipenuhi dengan orang-orang dari generasi muda, dia tidak perlu mempedulikan siapa-pun, tetapi sebagian besar tamu yang hadir di sini adalah para Tetua dari pasukan-pasukan besar. Ini bukanlah tempat baginya untuk mencari perhatian. Akan ada waktu untuk itu nanti.     

Yao Xi masih duduk di sampingnya, yang membuatnya merasa aneh. Dia berkata, "Bukankah kau seharusnya pergi bersama Tetuamu?"     

"Saat ini perwakilan dari Istana Suci Yaotai hanya diriku sendiri dan beberapa kultivator lainnya. Tidak ada satu-pun Tetua kami yang datang kemari," bisik Yao Xi. Dia menatap ke arah Ye Futian dengan kedua matanya yang indah, dan ada daya tarik tersendiri di dalamnya.     

Ye Futian mengangguk dan tidak berkata apa-apa. Dia tidak bisa mengusir seorang wanita cantik yang duduk di sebelahnya.     

Apalagi dia cukup menarik untuk diajak bicara. Dia tidak pernah menunjukkan sikap yang buruk. Dia seperti seorang peri. Daya tariknya dapat terlihat dengan jelas di setiap tindakan yang dia lakukan, dan pada kenyataannya Ye Futian tidak keberatan apabila Yao Xi duduk di sebelahnya.     

"Sepertinya sang Puteri sedang memandangmu," bisik Yao Xi.     

"Kau pasti salah mengira," jawab Ye Futian.     

"Sang Puteri mengenakan pakaian pria, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kecantikannya. Jika dia pergi sejenak dan kembali dengan mengenakan pakaian wanita, menurutku dia akan membuat semua orang pingsan," bisik Yao Xi saat dia memandang ke arah Xia Qingyuan.     

Ye Futian tidak berkomentar apa-apa, tetapi dia berpikir bahwa jika Xia Qingyuan mengenakan pakaian wanita, maka kecantikannya dapat dibandingkan dengan Yao Xi.     

Pada saat itu, tokoh-tokoh penting yang hadir di perjamuan sedang berbincang-bincang dengan santai, dimana sebagian besar dilakukan sekedar untuk formalitas dan bersikap sopan. Banyak pelayan yang mondar-mandir di antara kerumunan untuk menyajikan anggur berkualitas dan hidangan lezat. Perjamuan ini benar-benar sebuah acara besar.     

Orang-orang dari berbagai pasukan memberikan hadiah mereka secara berurutan, tetapi hadiah dari pasukan-pasukan besar hanyalah formalitas. Karena Klan Xiao sedang mengalami masa kejayaan, apa gunanya hadiah-hadiah biasa bagi mereka?     

Ketika giliran Lembah Awan Suci tiba, mereka memberi sebuah peralatan ritual Saint sebagai hadiah mereka.     

"Bagaimana kabar dari Saudara Gongsun akhir-akhir ini?" Tuan Xiao bertanya pada seorang pria paruh baya dari Lembah Awan Suci. Pria itu adalah Gongsun Jing, pemimpin generasi kedua dari Lembah Awan Suci. Adapun tokoh paling penting dari pasukan-pasukan besar, mereka tidak datang kemari. Bagi para pemimpin pasukan, mereka cukup mengirimkan beberapa bawahan mereka. Bagaimanapun juga, itu hanyalah sebuah perjamuan.     

Semua tokoh penting di Dunia Kaisar Xia hanya akan datang pada acara-acara penting yang diadakan oleh Kaisar Xia.     

"Ayah saya baik-baik saja. Selama ini dia telah bekerja keras untuk mengembangkan seni armorer, berharap kemampuannya semakin terasah dan berkontribusi lebih banyak pada Yang Mulia," jawab Gongsun Jing dengan sopan. Pemimpin dari Lembah Awan Suci pernah menjadi armorer bagi Kaisar Xia.     

"Dia sangat loyal. Dengan adanya Saudara Gongsun yang menjaganya, Yang Mulia pasti tidak perlu merasa khawatir," jawab Tuan Xiao sambil tersenyum dan mengangguk.     

"Kekuatan yang dimiliki oleh Lembah Awan Suci tidak begitu besar. Orang-orang yang benar-benar melindungi Yang Mulia adalah Delapan Jenderal Suci. Rumor mengatakan bahwa ada beberapa konflik dalam beberapa tahun terakhir dengan Kaisar Li dan Dunia Iblis," ujar Gongsun Jing.     

Di antara tiga ribu dunia dari Jalur Agung, Dunia Kaisar Li dan salah satu Dunia Iblis lokasinya berdekatan dengan Dunia Kaisar Xia, jadi kadang-kadang ada konflik yang terjadi di antara mereka.     

"Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari di antara Tiga Ribu Dunia dari Jalur Agung. Tapi situasi saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tiga ratus tahun yang lalu," ujar Tuan Xiao sambil tersenyum. Tiga ratus tahun yang lalu adalah zaman persatuan yang dilakukan oleh Dua Kaisar Agung.     

"Pendekar Lihen telah pergi selama bertahun-tahun, dimana dia menjelajahi Tiga Ribu Dunia dari Jalur Agung dan mengembangkan ilmu pedangnya. Aku tidak tahu setinggi apa tingkat kultivasinya sekarang." Tuan Xiao memandang ke arah para kultivator dari Istana Pedang Lihen. Ada seorang Saint di antara mereka.     

"Keberadaan Pendekar Lihen saat ini tidak bisa dipastikan, jadi kami dari Istana Pedang Lihen juga tidak mengetahui setinggi apa tingkat kultivasinya sekarang," jawab Saint tersebut.     

"Ah." Tuan Xiao mengangguk. "Aku berharap kita semua, para kultivator di Dunia Kaisar Xia dapat terus berkembang dan menjadi semakin kuat."     

"Itu adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan oleh Yang Mulia. Ayah tidak perlu memikirkannya secara berlebihan," ujar Permaisuri Xiao sambil tersenyum.     

"Benar. Kita semua sudah tua. Seharusnya kita hanya menyaksikan generasi berikutnya membuat reputasi untuk diri mereka sendiri," ujar Tuan Xiao.     

"Ayah, Qingyuan sangat berbakat, bahkan dia tak tertandingi di dunia ini. Apakah kau benar-benar khawatir tentang generasi selanjutnya?" ujar Xiao Qianhe sambil tersenyum.     

"Itu memang benar. Bakat dari sang Puteri benar-benar tak tertandingi, dan dia telah dilatih secara pribadi oleh Yang Mulia. Ditambah lagi, dia telah berlatih mati-matian. Di masa depan dia pasti akan menjadi seorang asisten bagi Yang Mulia," banyak orang yang berada di bawah mereka memuji sang puteri satu per satu. Xia Qingyuan sudah cukup luar biasa, dan dengan statusnya sebagai seorang Puteri, wajar saja apabila semua orang akan memuji-muji dirinya.     

Xia Qingyuan tampaknya sudah cukup terbiasa dengan situasi seperti itu, jadi dia tampak sangat tenang. Sepertinya dia juga tidak terlalu senang dengan kemampuannya sendiri karena pujian yang mereka lontarkan. Setelah itu dia secara tidak sengaja kembali memandang ke arah Ye Futian.     

Orang-orang yang hadir di sini mungkin tidak mengetahui bahwa di antara mereka ada seseorang yang pernah mengalahkannya.     

Meskipun pria itu adalah seorang baj*ngan.     

Ye Futian tidak menyadari tatapan mata dari Xia Qingyuan. Dia sedang berbincang-bincang dengan Yao Xi. Karena dia telah diundang kemari, maka dia bisa makan dan minum dengan tenang. Adapun masalah terkait dirinya yang tidak membawa hadiah, Tuan Xiao sepertinya tidak menyadari hal tersebut.     

"Kalian semua terlalu menyanjungnya," ujar Permaisuri Xiao sambil tersenyum. "Dimana Xiao Sheng?"     

Dia memandang ke arah kerumunan dan melihat satu sosok berdiri dari tempat duduknya lalu membungkuk hormat. "Saya disini."     

Permaisuri Xiao memandang ke arah Xiao Sheng, lalu pada wanita cantik yang berada di sebelahnya. Tiba-tiba dia menyadari sesuatu. "Apakah dia adalah putri dari Lembah Awan Suci?"     

"Salam hormat, Nyonya. Nama saya Gongsun Ni," ujar Gongsun Ni.     

"Luar biasa, kau benar-benar layak menjadi seorang kultivator muda dari Lembah Awan Suci," Permaisuri Xiao memujinya. "Dan kau sendiri sudah dewasa, Xiao Sheng. Aku yakin kalian berdua akan segera mencapai Saint Plane. Sebaiknya kalian mempertimbangkan rencana untuk berkultivasi bersama di masa depan."     

"Jalur kultivasi membutuhkan waktu yang lama, jadi aku tidak ingin dia memfokuskan diri pada perasaannya terhadap seorang gadis. Ditambah lagi, dia akan melayani Yang Mulia di masa depan," ujar Xiao Qianhe.     

"Tidak masalah. Jika dia menemukan pasangan yang cocok untuk berkultivasi dengannya, dia bisa membawanya bersamaku dan aku akan meminta Yang Mulia untuk mengizinkan mereka menikah." Permaisuri Xiao sangat bijaksana. Xiao Sheng merasa tersentuh oleh kata-katanya. Sang permaisuri memahami keinginannya, dan bersedia membantunya, dengan menawarkan bantuannya seperti sebuah hadiah pada ayahnya.     

"Jika saya menemukan pasangan yang cocok, saya pasti akan memberitahu anda." Xiao Sheng membungkuk hormat pada Permaisuri Xiao. Semua orang menatap ke arah Xiao Sheng dengan takjub. Memiliki sang Permaisuri mengatur pernikahan untukmu adalah suatu kehormatan besar. Sebagai kerabat dari Permaisuri Xiao, Xiao Sheng dilahirkan dengan kekayaan yang berlimpah.     

Klan Xiao dan Lembah Awan Suci mungkin akan mengadakan sebuah aliansi pernikahan. Hal ini akan membuat Klan Xiao menjadi semakin makmur.     

Terlebih lagi, menurut kata-kata Xiao Qianhe, sepertinya dia berencana untuk membuat Xiao Sheng mengabdi pada Kaisar Xia. Tampaknya reputasi dari Klan Xiao akan terus meningkat.     

Orang-orang dari Lembah Awan Suci tentu juga memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan oleh Permaisuri Xiao, dan mereka tidak keberatan. Hal ini akan membuat hubungan antara dua pasukan ini menjadi lebih dekat.     

"Ini juga merupakan sebuah generasi dengan bakat-bakat hebat di Lembah Awan Suci. Gongsun Zhong tidak lama lagi akan mencapai Saint Plane, dan dalam beberapa tahun ke depan dia akan memiliki kesempatan untuk mewujudkannya. Istana Pedang Lihen memiliki Wang Chuan, Istana Xuanyuan memiliki Xuanyuan Ao, dan sosok-sosok yang lebih kuat muncul di Kuil Jiutian dari waktu ke waktu. Semua orang telah menantikan munculnya para pahlawan dari generasi berikutnya." Tuan Xiao tentu tidak bisa memuji Klan Xiao saja, dia juga harus memuji pasukan lainnya.     

"Anda melewatkan satu orang, Tetua Xiao," ujar Feng Xiao sambil membungkuk hormat.     

"Ah, siapa yang kau maksud?" Tuan Xiao memandang ke arah orang-orang dari Istana Pedang Lihen.     

"Belum lama ini, seseorang telah mengaku bahwa dia tak tertandingi di antara semua kultivator di bawah Saint Plane. Dia mengatakan bahwa dengan kekuatannya sendiri, dia mampu mengalahkan semua orang dari Istana Pedang Lihen selain para Saint," ujar Feng Xiao dengan nada dingin. Ye Futian, yang sedang duduk di tempatnya dengan tenang, mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Feng Xiao dengan ekspresi dingin di wajahnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.