Legenda Futian

Sikap Sang Puteri



Sikap Sang Puteri

3Suasana perjamuan kini menjadi sunyi karena kata-kata yang diucapkan oleh Feng Xiao. Semua orang memandangnya dengan penuh minat.      0

Seseorang mengaku bahwa dia mampu mengalahkan semua orang di bawah tingkat Saint Plane di Istana Pedang Lihen?     

Tuan Xiao tersenyum dan berkata, "Aku pernah mendengar informasi bahwa seorang kultivator muda dari Istana Pedang Lihen bernama Wang Chuan disebut-sebut oleh para Tetua dari Istana Pedang Lihen memiliki tingkat Plane tersendiri. Siapa sosok yang berada di bawah Saint Plane yang memiliki ambisi begitu besar sehingga mengaku mampu mengalahkan semua kultivator dari Istana Pedang Lihen yang berada di bawah Saint Plane?"     

Banyak orang menebak-nebak apa yang sebenarnya dibicarakan oleh wanita itu, dan tatapan mata mereka beralih ke arah Ye Futian.     

Sebelumnya, Ye Futian telah dinobatkan sebagai pengawal sang Puteri, yang menyebabkan terjadinya beberapa kekacauan. Para perwakilan dari beberapa tempat suci terkuat kini menaruh perhatian lebih pada situasi ini.     

Saat menyadari bahwa banyak orang memandang ke arah Ye Futian, Tuan Xiao juga berbalik ke arahnya. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Ah, jadi dia adalah pengawal dari Qingyuan yang sangat ambisius. Luar biasa."     

Xia Qingyuan memandang ke arah Ye Futian. Penampilan pria itu tidak pernah menonjol.     

Tetapi Xia Qingyuan tidak berpikir bahwa ucapan Ye Futian sekedar omong kosong. Apa-pun yang dia banggakan, maka dia pasti bisa melakukannya.     

Ayahnya telah memuji Ye Futian, dengan mengatakan bahwa dia bisa menguasai Sembilan Negara seorang diri. Bahkan jika dia tidak menggunakan semua teknik yang dimilikinya, Wang Chuan mungkin masih belum bisa mengalahkannya.     

"Jadi, kau yang bernama Ye Futian?" Tatapan mata Permaisuri Xiao tertuju pada Ye Futian, dan sang permaisuri tersenyum tipis. Meskipun dia tersenyum, masih ada aura yang mengintimidasi di sekitarnya, sehingga tidak ada seorang-pun yang berani bertindak tidak sopan di hadapannya.     

Ye Futian berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk hormat pada Permaisuri Xiao. "Nama saya Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren. Salam hormat, Nyonya."     

Permaisuri Xiao mengangguk padanya. "Kau benar-benar sosok yang luar biasa. Tidak heran jika Yang Mulia mengagumimu. Aku berharap perkembangan kultivasimu berjalan lancar."     

"Terima kasih, Nyonya," ujar Ye Futian. Kemudian dia kembali duduk di kursinya.     

Ye Futian adalah salah satu kultivator dari generasi muda, sehingga meskipun ada banyak pihak yang memuji tentang dirinya, para Saint tidak akan berkomentar apa-apa. Terlebih lagi, tuan rumah dari perjamuan hari ini adalah Tuan Xiao dan Permaisuri Xiao, dan karena mereka tidak banyak berkomentar, tentu saja orang lain tidak berani melakukannya.     

Namun, kata-kata ini tampaknya terlalu menyanjung Ye Futian.     

"Wang Chuan dari Istana Pedang Lihen, Xuanyuan Ao dari Istana Xuanyuan, Gongsun Zhong dari Lembah Awan Suci, Qin Bai dari Istana Qin, dan Yao Xi dari Istana Suci Yaotai, mereka semua dapat dikatakan sebagai sosok yang tak tertandingi di bawah Saint Plane," ujar Xiao Qianhe yang berada di samping Tuan Xiao. Tatapan matanya tertuju pada Ye Futian dan dia berkata, "Tentu saja, kau dan Yu Sheng pernah bertarung di Kuil Jiutian hingga akhirnya menembus Lapisan Langit Kesembilan. Dan belum lama ini, Yu Sheng telah mengalahkan Lu Cheng, jadi mungkin kalian berdua layak berada di tingkat yang sama dengan mereka. Inilah alasan mengapa Yang Mulia sangat mengagumimu dan menunjukmu sebagai pengawal sang Puteri. Tapi kau masih muda. Tolong jangan lupakan bagaimana kau bisa sampai ke posisimu saat ini sehingga membuatmu memandang rendah tokoh-tokoh penting di Dunia Kaisar Xia. Kultivasilah pola pikirmu dan jangan bersikap sombong, serta laksanakan tugasmu dengan baik di sisi sang Puteri. Jika kau benar-benar mengabdi padanya, maka masa depanmu menjadi tidak terbatas."     

Semua orang mengangguk saat mendengar kata-katanya. Xiao Qianhe adalah paman dari sang Puteri, jadi tentu saja dia berhak untuk mengingatkan Ye Futian agar menyadari status yang dimilikinya.     

Kata-katanya disusun dengan baik dan sopan.     

Xia Qingyuan memandang ke arah Xiao Qianhe. Dia tidak menyangka bahwa Xiao Qianhe akan angkat bicara. Xiao Qianhe adalah pamannya, dan tidak ada yang salah dengan kata-katanya, tetapi dia tahu bahwa Ye Futian berbeda dari orang-orang pada umumnya. Dia adalah seorang pria yang sangat sombong. Bahkan saat bertatap muka dengannya, pria itu sama sekali tidak menundukkan kepalanya, bahkan Ye Futian telah bertarung melawannya di Mausoleum Kekaisaran.     

Terlebih lagi, ayahnya menunjuk Ye Futian sebagai pengawalnya bukan karena dia benar-benar ingin Ye Futian melayani dan melindunginya. Itu adalah sebuah cara untuk mengingatkan orang-orang di Dunia Kaisar Xia untuk tidak berurusan dengannya.     

Status yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini juga masih sangat misterius, dan seharusnya pria itu telah mengetahui alasan mengapa ayahnya membantunya. Bagaimanapun juga, dia tahu bahwa Ye Futian sempat mengalami depresi, dan menurut sepengetahuannya, dia tidak tahu seperti apa cara yang dilakukan ayahnya dalam menangani masalah yang dialami oleh Ye Futian. Tanpa mengetahui apakah dia akan hidup atau mati ditambah dengan kematian istrinya yang telah membuatnya depresi.     

Setelah itu, ayahnya memilih untuk melindunginya. Ye Futian tidak menanyakan alasannya, tetapi dia pasti telah berspekulasi tentang hal tersebut. Jadi, pria ini jelas tidak takut padanya, dan tidak menganggap dirinya sebagai pengawalnya.     

Kata-kata Xiao Qianhe mungkin tidak akan berarti apa-apa jika ditujukan pada pengawal lainnya, tetapi Ye Futian tidak akan senang dengan kata-kata ini.     

Dia menatap ke arah Ye Futian dan melihat pria itu sedang menatap ke arah Xiao Qianhe. Tidak ada sukacita maupun kemarahan di dalam matanya, tetapi justru Yu Sheng yang berada di belakangnya yang terlihat kesal.     

Tampaknya dia tidak menyangka bahwa Xiao Qianhe akan memberi peringatan pada Ye Futian.     

Ye Futian tersenyum pada Xiao Qianhe dan mengangguk. "Tentu saja saya akan mengingat kata-kata dari Tetua saya."     

Xiao Qianhe menatap ke arah Ye Futian. Saat melihat sikap yang ditunjukkan oleh Ye Futian, tiba-tiba dia merasa sedikit tidak puas.     

"Tapi..." dia mulai berbicara.     

Namun pada saat itu, Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Meskipun saya disukai oleh Yang Mulia dan ditunjuk menjadi pengawal sang Puteri, saya tidak pernah merasa puas diri karena hal ini. Adapun masalah terkait bagaimana saya memandang rendah tokoh-tokoh penting di Dunia Kaisar Xia, izinkan saya mengatakan hal ini: ketika para Sage dari Istana Pedang Lihen dikalahkan, Saint mereka ikut terlibat dalam pertempuran. Semua orang di Dunia Kaisar Xia seharusnya telah mengetahui hal ini, karena banyak kultivator menyaksikan pertempuran itu secara langsung. Jadi ketika saya mengatakan bahwa saya mampu mengalahkan semua orang dari Istana Pedang Lihen yang berada di bawah Saint Plane, tidak ada seorang-pun yang bisa mengatakan bahwa ada yang salah dengan kata-kata itu."     

Tindakannya ini sudah keterlaluan.     

Dia tidak peduli jika orang-orang menyebutnya sombong, atau tidak tahu diri. Tetapi kali ini apa-pun alasannya, fakta tidak berubah, seorang Saint ikut campur dalam pertempuran antar Sage. Mereka telah mengepung Ye Wuchen, dan Saint Liyang melukai Yu Sheng. Kemudian mereka ingin berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.     

"Benar-benar seorang pria yang keras kepala," banyak orang berpikir dalam hati saat mereka memandang ke arah Ye Futian. Bahkan dia berani bersikap seperti ini di hadapan sang Permaisuri dan saudaranya. Dia benar-benar seorang kultivator muda yang gila dan sombong.     

Sudah bisa dipastikan bahwa Ye Futian tidak terima dengan peringatan dari Xiao Qianhe.     

Dia masih bersikap sombong.     

Tatapan mata Xiao Qianhe tertuju pada Ye Futian. Lalu dia tersenyum dan berkata, "Jadi ada konflik yang terjadi antara dirimu dan Istana Pedang Lihen. Baiklah, tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Ini hanyalah sedikit gangguan dalam jalur kultivasi. Aku berharap kau bisa melaksanakan tugasmu dengan baik untuk melayani sang Puteri."     

Ye Futian membalas tatapan mata Xiao Qianhe. Meskipun Xiao Qianhe berbicara seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dia memiliki firasat bahwa Xiao Qianhe mencoba untuk memprovokasinya.     

Terlebih lagi, siapa yang telah mengundangnya datang kemari hari ini?     

Tuan Xiao tidak akan peduli dengan urusan dari para juniornya.     

Apalagi Permaisuri Xiao dan Xia Qingyuan. Adapun Xiao Sheng, mungkin dia tidak berhak melakukan hal seperti itu.     

Tampaknya satu-satunya kemungkinan yang tersisa adalah Xiao Qianhe.     

Sebenarnya apa yang ingin dia ketahui?     

Mengapa dia mengundangnya kemari lalu mencoba memprovokasinya dengan kata-katanya?     

"Yang Mulia dan sang Puteri mengetahui kepribadian saya. Mereka bisa memahami saya." Ye Futian masih bersikap sangat sopan. Tidak peduli apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, dia tidak boleh menyinggung saudara dari sang permaisuri tepat di hadapannya.     

Tentu saja dia akan bersikap hormat pada Xia Qingyuan saat berada di luar.     

Kaisar Xia sengaja melindunginya, baik dengan cara menghentikan peredaran berita tentang perang suci maupun menunjuknya sebagai pengawal sang Puteri. Kini dia telah menyadari posisinya dalam semua ini dan mengetahui bahwa Kaisar Xia dan sang Puteri berpihak padanya.     

Jika pihak yang terlibat hanya Istana Pedang Lihen, dia bisa benar-benar mempermalukan mereka, setelah semua hal yang mereka lakukan pada dirinya dan Istana Holy Zhi. Jika Kaisar Xia berada di sana kala itu, mereka tidak akan berani melakukan apa-pun.     

Tetapi Xiao Qianhe adalah saudara ipar dari Kaisar Xia, dan dia memiliki hubungan dekat dengan Kaisar Xia dan Xia Qingyuan. Jika dia memiliki kesempatan untuk tidak menyinggung perasaannya, maka dia tidak akan melakukannya.     

Namun, dia tidak akan membiarkan kenyataan bahwa dia tidak ingin menyinggung Xiao Qianhe membuat tekadnya goyah.     

"Xiao Qianhe benar-benar ingin memanfaatkanmu, Tuan Ye," ujar Yao Xi sambil terkekeh tepat di samping Ye Futian.     

"Memanfaatkanku?" Jawab Ye Futian. Sepertinya dia tidak setuju dengan kata-kata ini. Kenapa Yao Xi mengatakan hal seperti itu?     

"Kau pasti tidak pernah mendengar informasi bahwa Xiao Qianhe sebelumnya telah memberitahu Permaisuri Xiao bahwa dia ingin mengirim Xiao Sheng untuk bergabung dengan Istana Kaisar Xia," ujar Yao Xi sambil tersenyum. "Saat ini Klan Xiao begitu makmur karena sang Permaisuri berasal dari keluarga mereka, tetapi mereka jelas ingin melangkah lebih jauh. Xiao Sheng adalah seorang kultivator dengan bakat yang luar biasa sekaligus kerabat dari Permaisuri Xiao dan sang Puteri. Hubungan mereka sangat dekat! Apabila dia bergabung dengan Istana Kaisar Xia, sudah jelas hal itu bertujuan agar di masa depan dia bisa membantu Xia Qingyuan..." Yao Xi menundukkan kepalanya dan melanjutkan kata-katanya. "Bagaimana menurutmu? Bukankah ini sama saja dengan memanfaatkanmu untuk kepentingan Xiao Qianhe?"     

Meskipun Yao Xi tidak mengatakannya secara terus terang, Ye Futian bisa memahami maksud dari kata-katanya. Dia merasa terkejut. Apakah Yao Xi benar-benar bisa melihat hal-hal seperti ini dengan sangat jelas?     

Dia sendiri tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.     

Di antara anak-anak dari Kaisar Xia, anak kesayangannya adalah Xia Qingyuan, bahkan dia mengatakan bahwa bakat putrinya telah melebihi bakatnya sendiri. Banyak orang memprediksi bahwa sosok yang akan menguasai Dunia Kaisar Xia di masa depan bukanlah sang Pangeran, tetapi sang Puteri.     

Xia Qingyuan adalah putri satu-satunya dari sang Permaisuri, dan tentu saja Klan Xiao akan mendukungnya. Karena hal inilah, hubungan antara Xia Qingyuan dan Xiao Sheng jauh lebih dekat daripada hubungan antara saudara kandung lainnya. Jadi jika Xiao Sheng menjadi asisten Xia Qingyuan, maka akan setinggi apa statusnya dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan?     

Dan aliansi pernikahan antara Klan Xiao dan Lembah Awan Suci hanya akan melancarkan rencana ini.     

Mengingat hal ini, Xiao Qianhe tentu tidak ingin melihat orang lain berada di samping Xia Qingyuan, sosok yang sangat disayangi oleh Kaisar Xia.     

Ye Futian berasal dari Dunia Bawah dan berada di pihak Kaisar Xia, selain itu telah ditunjuk sebagai pengawal sang Puteri. Mungkin karena hal inilah dia telah menarik perhatian dari Xiao Qianhe.     

Ye Futian tiba-tiba menyadari mengapa dia merasa Xiao Qianhe seperti sedang memprovokasinya. Dia memang memprovokasinya, dan bukan hanya itu saja, dia mungkin juga ingin memprovokasi sang Puteri sekaligus.     

Karena itulah, mendapatkan kesan baik dari Kaisar Xia dan sang Puteri sama artinya dengan menyinggung Xiao Qianhe.     

Sejak awal lawannya telah merencanakan semua ini. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Istana Pedang Lihen.     

Dan kesombongannya bahkan sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah ini.     

"Terima kasih telah memperingatkanku," ujarnya pada Yao Xi. Kalau bukan karena Yao Xi, mungkin dia tidak akan bisa menyadari hal ini.     

Mereka berdua berkomunikasi melalui aura spiritual, jadi percakapan antara keduanya hanya memakan waktu singkat.     

Xiao Qianhe terdiam beberapa saat, lalu dia tersenyum dan berkata, "Banyak orang mengatakan bahwa kau adalah sosok yang tak tertandingi di Sembilan Negara dan sangat dikagumi oleh Yang Mulia. Karena kau masih begitu percaya diri, mungkin kau benar-benar memiliki kemampuan yang mumpuni agar namamu dikenal di seluruh dunia. Kalau begitu, aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi. Apakah kau ingin mengatakan sesuatu, Qingyuan?"     

Dia berbalik dan menatap ke arah Xia Qingyuan.     

Ye Futian sedikit menyipitkan matanya. Pria bernama Xiao Qianhe ini sangat lihai. Hari ini adalah hari ulang tahun kakek Xia Qingyuan. Kehadirannya di perjamuan itu sama saja dengan menyinggung Xiao Qianhe. Dan karena Xiao Qianhe adalah paman dari Xia Qingyuan, saat dia bertanya pada sang puteri apakah dia ingin mengatakan sesuatu, hal itu menunjukkan bahwa dia harus menyatakan sikapnya dalam masalah ini.     

Xia Qingyuan menatap ke arah Ye Futian dengan kedua matanya yang indah saat tatapan mata semua orang tertuju padanya. Sepertinya mereka semua ingin tahu bagaimana pendapatnya terkait Ye Futian.     

"Pria ini sangat sombong dan tidak tahu diri. Dia tidak mematuhi peraturan yang berlaku," ujarnya. Xiao Qianhe tersenyum setelah mendengar hal ini.     

Tapi Xia Qingyuan melanjutkan kata-katanya. "Ye Futian, kau telah mengatakan bahwa kau mampu mengalahkan semua orang dari Istana Pedang Lihen yang berada di bawah Saint Plane. Hal ini telah menyinggung orang-orang dari Istana Pedang Lihen. Sebaiknya kita gunakan kesempatan ini untuk menyelesaikan masalah antara kedua belah pihak. Dan jika kau kalah, maka kau harus kembali ke Dunia Bawah."     

Terdapat amarah di dalam suaranya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.