Legenda Futian

Siapa yang Mampu Melawanku?



Siapa yang Mampu Melawanku?

1Banyak orang berpikir keras setelah mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Xia Qingyuan pada saat perjamuan berlangsung.     
0

Apa maksud dari kata-kata Xia Qingyuan?     

Meskipun sepertinya dia sedang memarahi Ye Futian, namun dia tetap memberinya izin untuk bertarung melawan orang-orang dari Istana Pedang Lihen. Karena Wang Chuan tidak hadir di sini, maka tidak ada satu-pun murid dari Istana Pedang Lihen yang mampu bertarung melawan Ye Futian.     

Ini adalah sesuatu yang dianggap menarik oleh banyak orang yang hadir di sini. Kaisar Xia telah menunjuk Ye Futian sebagai pengawal sang puteri, yang berarti Ye Futian bertugas melayani Xia Qingyuan. Meskipun kata-kata yang diucapkan sang puteri sepertinya ditujukan pada Ye Futian, namun banyak orang bertanya-tanya apakah dia juga menyuarakan kekesalannya pada orang-orang dari Istana Pedang Lihen.     

Feng Xiao adalah orang pertama yang membuat provokasi dengan kata-katanya, yaitu menyebarkan apa yang telah dikatakan oleh Ye Futian pada semua orang. Kalau begitu, maka hal yang harus mereka lakukan adalah menyelesaikan masalah ini sekarang juga.     

Tampaknya tidak ada alasan untuk menolak penawaran semacam itu.     

Xiao Qianhe menatap ke arah Xia Qingyuan. Tampaknya sang puteri telah membuat keputusan.     

Baiklah, kita akan melihat seperti apa kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Jika Ye Futian ternyata hanyalah orang gila yang hanya bisa membual, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Baik Kaisar Xia maupun Xia Qingyuan tidak lagi membutuhkan Ye Futian.     

Yao Xi mengamati Ye Futian dengan seksama di sisinya. Dia tidak tahu apakah Xia Qingyuan mengetahui kemampuan Ye Futian yang sebenarnya, begitu pula dirinya.     

Namun, seharusnya dia akan bisa mengukur kemampuannya saat Ye Futian bertarung, dan dia akan bisa menebak sikap seperti apa yang dimiliki oleh Xia Qingyuan terhadap Ye Futian.     

Ye Futian memandang ke arah Xia Qingyuan dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Mungkin orang lain hanya mengetahui beberapa hal tentangnya, tapi dia tahu betul bahwa tidak ada satu-pun di antara orang-orang yang hadir di sini mengetahui kemampuannya yang sebenarnya, kecuali Xia Qingyuan.     

Xia Qingyuan telah mempelajari banyak hal dari pertempuran yang terjadi di Mausoleum Kekaisaran dan perang suci yang terjadi di Istana Holy Zhi.     

Saat ini Ye Futian telah memahami semuanya. Jika Xia Qingyuan memihaknya, itu berarti bahwa sampai batas tertentu, dia juga telah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Xia. Adapun Klan Xiao, keluarga dari sang permaisuri, dia tidak akan terlibat dalam masalah, asalkan dia tidak menyinggung mereka terlalu berlebihan.     

Ye Futian merasa berterimakasih atas tindakan yang dilakukan oleh Xia Qingyuan untuknya. Meskipun dia menganggap kepribadian Xia Qingyuan sangat menyebalkan, namun hal itu sudah tidak penting lagi, karena sikap yang ditunjukkan olehnya saat inilah yang paling penting.     

Tapi sekali lagi, Xia Qingyuan mungkin bersungguh-sungguh dengan kata-kata hinaan yang diucapkannya pada Ye Futian. Jika ada kesempatan, dia merasa yakin bahwa Xia Qingyuan pasti ingin menghajarnya hingga babak belur.     

"Baik, puteri." Ye Futian membungkuk hormat dan berdiri dari tempat duduknya, dia bersikap sangat sopan dan penuh hormat. Bagaimanapun juga, dia adalah bawahan Xia Qingyuan, jadi dia harus memainkan perannya dengan serius.     

Terdapat sebuah area kosong di dalam lokasi perjamuan. Meskipun tempat itu cukup luas, namun dapat terlihat dengan jelas bahwa tempat itu masih tidak memadai untuk menjadi tempat bertarung bagi para Sage.     

Namun, Ye Futian sama sekali tidak keberatan. Dia berjalan ke bagian tengah dan membungkuk hormat pada Tuan Xiao dan Permaisuri Xiao yang berada di atas panggung, lalu berkata, "Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun anda, Senior Xiao. Sebagai seorang kultivator muda yang telah diundang ke acara ini, tentu saja saya tidak ingin merusak suasana dari perjamuan dengan bertarung di sini. Karena itulah, alih-alih bertarung, saya ingin memainkan lagu di sini untuk merayakan ulang tahun anda, Senior Xiao. Saya akan menangkis semua aura pedang milik para pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen hanya dengan musik yang saya mainkan saja."     

Ye Futian menyelesaikan kalimatnya dan mengalihkan pandangannya ke arah para pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen, lalu berkata, "Karena kalian semua, murid-murid dari Istana Pedang Lihen, mengatakan bahwa aku hanya sesumbar, maka dari itu, bagi kalian semua yang berada di bawah Saint Plane, kalian bisa menyerangku secara bersamaan."     

Begitu Ye Futian selesai berbicara, dia duduk bersila di tempatnya. Kemudian roh guqin muncul di hadapannya.     

Dia mulai memetik senar-senar guqin tanpa menunggu lawan-lawannya untuk bergerak. Tidak lama kemudian sebuah nada musik mulai terdengar.     

Saat ini, suasana perjamuan menjadi sangat sunyi, hanya terdengar suara lagu yang sedang dimainkan di udara. Semua orang mengalihkan pandangan mereka ke arah pemuda berambut abu-abu yang sedang duduk sendirian, seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang layak diperhatikan saat ini.     

Terdapat rasa kesepian yang terdengar di dalam lagu itu, seolah-olah dia telah terkucilkan dari dunia luar. Beberapa konsepsi artistik muncul di dalam pikiran setiap orang yang mendengarkan lagu tersebut. Meskipun dia berada di tengah-tengah kerumunan orang yang begitu ramai, dia tampak terkucilkan dan benar-benar hanya ada dirinya sendiri di sana.     

"Pergilah," ujar Saint yang memimpin para murid dari Istana Pedang Lihen. Banyak sosok satu per satu bermunculan. Para pendekar pedang bergerak secara bersamaan dan mengepung Ye Futian di bagian tengah.     

Mo Li dari Istana Pedang Lihen duduk bersila di depan Ye Futian dan dia juga mengeluarkan guqin miliknya.     

Feng Xiao berdiri di samping Mo Li sementara kultivator lainnya berdiri mengelilingi Ye Futian dan memancarkan aura pedang.     

"Kalian bisa menyerangku sekarang," ujar Ye Futian. Salah satu dari mereka, yang berdiri di depan Ye Futian, mengerahkan aura pedang ke arahnya tepat setelah Ye Futian selesai berbicara, tanpa basa-basi.     

Keduanya berada sangat dekat satu sama lain dan melancarkan serangan aura pedang dalam cakupan wilayah yang sangat kecil akan menjadi sesuatu yang sangat berbahaya, karena daya penghancur dari serangan seperti itu akan menjadi sangat dahsyat.     

Aura pedang itu mengeluarkan suara yang memekakkan telinga saat dikerahkan menuju Ye Futian dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Ye Futian memetik senar-senar guqinnya dan mengirim alunan musik ke udara, yang secara mengejutkan berubah menjadi kekuatan hukum yang mengerikan, menghancurkan aura pedang yang melesat ke arahnya.     

*Whooosshh* Beberapa badai aura pedang yang mengerikan terbentuk dalam sekejap. Semua kultivator dari Istana Pedang Lihen memancarkan aura pedang yang mengerikan. Sebuah tekanan yang menyesakkan menyebar di seluruh lokasi perjamuan, yang akhirnya berubah menjadi badai-badai yang mengerikan. Para Saint langsung bergerak dan membentuk banyak tirai cahaya, yang berfungsi menyegel medan pertempuran itu dari dunia luar. Badai-badai aura pedang yang mengerikan itu mengoyak udara seperti aura pedang yang tak terbatas, bermaksud untuk mencabik-cabik tubuh Ye Futian dalam sekejap.     

Ye Futian tidak bergerak dari tempatnya, begitu pula para kultivator dari Istana Pedang Lihen. Hanya alunan musik dan aura pedang yang bertabrakan satu sama lain.     

Dalam waktu singkat, area kecil itu tampak seperti dilanda bencana.      

Ye Futian sendiri berada di tengah-tengahnya.     

Namun, dia tampak seperti tidak dapat merasakan semua itu dan tetap memainkan lagunya dengan tenang. Alunan musiknya menembus badai aura pedang itu dan terdengar hingga keluar. Sebuah badai hukum yang mengerikan muncul di sekitar sosok yang menyendiri tersebut. Ketika lagu itu terus dimainkan, deretan gelombang suara melesat keluar dan udara seolah-olah telah terkoyak. Gelombang-gelombang suara itu menembus badai aura pedang dan pemandangan itu tampak mengerikan.     

Lagu yang dimainkan oleh Mo Li juga terdengar di area tersebut, yang berubah menjadi aura-aura pedang yang sangat tajam. Seolah-olah ribuan untaian benang berterbangan karena setiap nada musik yang dimainkannya terasa seperti sebilah pedang, berusaha menusuk pikiran Ye Futian.     

Lebih buruk lagi, masih ada aura pedang tak terbatas melesat ke arah Ye Futian, yang berasal dari badai aura pedang sebelumnya. Namun, Ye Futian masih terlihat seolah-olah dia tidak merasakan apa-apa. Dia tetap duduk di tempatnya dengan tenang, seolah-olah aura pedang yang tak terhitung jumlahnya menyerang tubuhnya dan menusuk aura spiritualnya. Dalam situasi seperti ini, Ye Futian merasa seolah-olah tubuhnya akan tercabik-cabik kapan saja.     

Tapi sekali lagi, dia tetap memainkan lagunya dengan tenang. Lagunya mengandung kesepian dan kesedihan, namun tetap ada kesombongan yang luar biasa di dalamnya, seakan mengumumkan pada dunia bahwa bahkan jika semua orang di dunia ini menjadi musuhnya, dia akan tetap menjadi dirinya sendiri dan pikirannya akan tetap tak tergoyahkan.     

Rambut Ye Futian berkibar di dalam badai seperti bilah-bilah pedang, pakaiannya tertiup angin. Saat ini dia memancarkan sebuah aura hukum di sekelilingnya, sehingga tidak ada aura pedang yang mampu menyayat tubuhnya.     

"Penggabungan Hukum Bintang dengan Hukum Ruang dan Waktu." Para Saint tampaknya mampu merasakan kekuatan yang terpancar dari tubuh Ye Futian. Dia telah membentuk pertahanan yang sempurna di sekujur tubuhnya, sementara kekuatan hukumnya terus bergejolak sambil diselimuti oleh alunan musiknya.     

Para kultivator dari Istana Pedang Lihen sedikit mengerutkan kening mereka dan memancarkan aura pedang yang lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan beberapa dari mereka mengeluarkan Roh Kehidupan masing-masing. Mo Li memetik senar-senar guqinnya dengan kecepatan yang luar biasa, berniat untuk menembus pikiran lawannya dengan menggunakan alunan musiknya, dalam upaya untuk mempengaruhi kekuatan Ye Futian. Namun, dia segera menyadari bahwa Ye Futian tampak seperti tidak mendengar apa-apa.     

Badai yang dibentuk oleh alunan musik yang dimainkan oleh Ye Futian kini semakin kuat dan menyelimuti langit. Area yang sempit itu kini dipenuhi dengan kekuatan Hukum Space-tearing yang mengerikan, membuat banyak orang merasa terancam.     

Seorang pendekar pedang akhirnya mulai bergerak. Tubuhnya melesat ke depan seperti sebilah pedang menuju Ye Futian. Satu serangan itu akan mampu membunuh seseorang dan membelah ruang hampa.     

Ye Futian tetap duduk dengan tenang di tempatnya, bahkan dia tidak mengangkat kepalanya. Saat ini, pendekar pedang itu hanya bisa merasakan bahwa kilatan petir penghancur melintas di dalam pikirannya, yang membuatnya jiwanya berguncang. Pada saat yang sama, tubuhnya sepertinya telah terhenti total. Badai-badai yang dahsyat menyelimuti tubuhnya dan dia merasakan ketakutan yang luar biasa.     

Bagaimana mungkin kekuatan hukum dan serangan aura spiritual bisa sekuat itu?     

Dia merasa seolah-olah dia tidak memiliki pertahanan apa-pun.     

"Orang-orang di dunia ini mengatakan bahwa aku bertindak semena-mena dan sangat sombong, namun mengapa aku perlu memberi pembuktian pada dunia?" ujar Ye Futian dengan tenang. Dia memetik senar-senar guqinnya saat dia selesai berbicara. Pendekar pedang itu mengerang kesakitan dan memuntahkan darah saat tubuhnya terjatuh dari atas langit.     

Dia tidak sendirian. Setiap pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen yang berada di sekitarnya telah diserang oleh alunan musiknya secara bersamaan. Pada saat itu, alunan musiknya tampaknya telah berubah menjadi serangan spiritual yang nyata, menembus aura mereka saat itu juga. Mereka semua langsung melihat sebuah ilusi, seolah-olah mereka telah menjadi target dari kekuatan cahaya bencana.     

Bukan hanya itu saja. Tubuh mereka tampaknya telah terhenti total, sehingga mereka tidak mungkin bisa bergerak.     

"Aku tetap menjadi diriku sendiri. Apakah ada kultivator dari Istana Pedang Lihen di bawah Saint Plane yang mampu bertarung melawanku?" Jari-jarinya kembali memetik senar-senar guqin saat dia selesai berbicara. Orang-orang yang berada di sekitarnya mengerang dan memuntahkan darah dari mulut mereka saat itu juga. Senar-senar guqin milik Mo Li tiba-tiba terputus. Wajahnya kini terlihat sangat pucat. Seluruh area itu hanya dipenuhi oleh alunan musik yang dimainkan oleh Ye Futian serta badai yang mengerikan tersebut.     

Seolah-olah semua orang kini telah berada di bawah kendali Ye Futian.     

Apakah ada kultivator dari Istana Pedang Lihen di bawah Saint Plane yang mampu bertarung melawanku?     

Tidak ada satu-pun di antara pendekar pedang dari Istana Pedang Lihen yang berani bergerak, dan mereka juga tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya.     

Ye Futian masih memainkan guqinnya dengan acuh tak acuh. Namun, lagunya yang dipenuhi dengan gejolak akan segera berakhir, dan kini berubah menjadi sebuah lagu yang mengalun pelan dengan membawa rasa kesepian di dalamnya.     

Seolah-olah dia tidak membutuhkan penjelasan dari siapa-pun, dan dia tidak perlu memberi pembuktian pada dunia.     

Tentu saja ada banyak orang yang meragukan kemampuannya, yang berasal dari Sembilan Negara di Dunia Bawah. Sementara banyak tokoh penting menganggap dirinya tidak sopan dan bertindak semena-mena, sehingga dia tidak pantas disandingkan dengan para jenius yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Atas. Lalu memangnya kenapa?     

Xia Qingyuan mengizinkannya bertarung, karena itulah, dia mengalahkan semua orang dari Istana Pedang Lihen yang berada di bawah Saint Plane hanya dengan satu lagu.     

Lagunya perlahan-lahan berakhir saat rambutnya berkibar di udara. Dia tetap duduk di tempatnya dengan tenang, seolah-olah dia tidak melakukan apa-pun.     

Namun, semua orang yang hadir kini merasa sangat terkejut. Dia telah menghadapi rentetan serangan dari para pendekar pedang hanya dengan kekuatan hukum dan tubuh fisiknya yang kokoh. Namun, saat tiba gilirannya untuk menyerang, dimana dia menggunakan alunan musik dan serangan hukum, tidak ada seorang-pun yang mampu menghadapinya.     

Tidak peduli bahwa mereka adalah para kultivator dari Istana Pedang Lihen. Hasilnya akan tetap sama.     

Semua orang yang hadir di sana menatap ke arah Ye Futian. Satu lagu itu sepertinya telah membuat mereka menyadari betapa sombongnya pria berambut abu-abu dari Sembilan Negara itu.     

Tampaknya Kaisar Xia memang menjadikannya sebagai pengawal sang puteri karena telah mengetahui seperti apa kekuatannya dan mulai mengaguminya karena hal tersebut.     

Maka dari itu, kekaguman Kaisar Xia terhadap Ye Futian tampaknya telah melebihi ekspektasi dari semua orang yang hadir di sana.     

Izin yang telah diberikan oleh Xia Qingyuan pada Ye Futian untuk bertarung melawan para kultivator dari Istana Pedang Lihen kini menjadi terlihat menarik.     

Apakah ini merupakan cara Xia Qingyuan untuk mengatakan pada semua orang bahwa Ye Futian adalah miliknya?     

Xiao Qianhe mengalihkan pandangannya pada sosok tersebut. Dia bisa merasakan sebuah aura yang tajam terpancar dari tubuh Ye Futian.     

Ye Futian menarik kembali roh guqinnya dan berdiri dari tempatnya, kemudian membungkuk hormat ke arah panggung sebelum dia berkata, "Saya mohon maaf karena telah merusak suasana dari acara ini. Saya akan segera pamit undur diri."     

"Pergilah." ujar Xia Qingyuan sebelum ada orang yang sempat berkomentar.     

Ye Futian pamit undur diri dan pergi bersama orang-orang dari Istana Holy Zhi.     

Karena Xiao Qianhe memiliki rencana tersendiri, maka Ye Futian merasa bahwa dia tidak perlu mempedulikannya dan bergegas pergi meninggalkan lokasi perjamuan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.