Legenda Futian

Satu Serangan Pedang



Satu Serangan Pedang

1"…"      2

Mata Saint Fierce Wind berkedut saat dia mendengar kata-kata Ye Futian, dan dia sangat ingin menghajarnya sampai mati saat itu juga.     

Saint Fierce Wind telah menunggu begitu lama dan membawa pria ini ke Istana Raja Li hanya untuk melihat ilmu pedangnya, bahkan dia rela mengesampingkan urusan mengenai Klan Pedang Badai untuk sementara waktu.     

Pertempuran akan segera berakhir dan Ye Futian memberitahu Saint Fierce Wind bahwa tidak ada satu-pun di antara para kultivator yang bertarung layak untuk membuatnya menghunuskan pedang.     

"Sudah kuduga. Dia tidak akan berani bertindak dan selama ini dia hanya bisa membual. Aku benar-benar tidak bisa memahami jalan pikiranmu, ayah," Huanxue menimpali, dia merasa kesal setelah mendengar jawaban dari Ye Futian.     

Akui saja bahwa kau memang seorang pengecut. Tidak ada satu-pun kultivator dari Sembilan Negara di Dinasti Dali yang layak untuk membuatmu menghunuskan pedang, katamu?     

Omong kosong     

Banyak orang mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian dan mereka semua ingin menghajarnya hingga babak belur, menganggapnya sebagai seorang pengecut sejati.     

Baik Qin Cang maupun Zuo Zhengdao berada di puncak menuju Saint Plane. Bahkan Li Hanxing dari Klan Pedang Ziwei juga telah menjadi sosok terkemuka di Negeri Yan.     

Ada apa dengan Pendekar Ketujuh ini? Tidak ada yang layak untuk membuatnya menghunuskan pedang, huh?     

Banyak pendekar pedang dari tempat-tempat suci di Negeri Yan menoleh untuk memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mengejek, sambil mendengus setelah mendengar bualannya. Bahkan Raja Negeri Yan berkata, "Jalur Pedangmu mungkin memang luar biasa, tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa kau benar-benar sombong."     

Setelah melihat bagaimana para kultivator dari seluruh penjuru Sembilan Negara bertempur hari ini, dia harus mengakui betapa luar biasanya para kultivator muda itu, meskipun dia sendiri merupakan seorang Saint tingkat tinggi.     

Saint Fierce Wind adalah orang yang membawanya kemari dan Saint itu menaruh harapan besar padanya. Raja Negeri Yan merasa perlu memberinya rasa hormat, karena tidak perlu diragukan lagi bahwa dia adalah seorang pendekar pedang jenius dari Negeri Yan.     

Namun, tindakan Ye Futian terbukti cukup mengecewakan.     

Tapi kembali lagi, dia tidak akan terbawa emosi saat menghadapi seorang kultivator muda.     

"Sebagai seorang pendekar pedang, apakah kau mengatakan bahwa kau bahkan tidak akan mengakui bahwa kau tidak punya keberanian untuk menghunuskan pedangmu?" Chi Yao dari Klan Pedang Phoenix Merah berkata dengan nada datar. Dengan melihat bagaimana dia telah menyombongkan diri sebelumnya, mungkin dia mengetahui bahwa maju untuk bertarung pada saat ini akan menjadi sebuah tindakan untuk mempermalukan dirinya sendiri.     

Yan Qingyi, Yan Ziyi dan Kai Huang dari Klan Pedang Juque memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mengejek. Namun, mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya menganggap bahwa sosok Ye Futian tidak berada di tengah-tengah mereka.     

Adapun Li Hanxing, dia bahkan tidak repot-repot memandang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian melihat reaksi dari orang-orang di sekitarnya dan berpikir bahwa segala sesuatunya kini berjalan seperti yang dia harapkan. Dia tidak mempedulikan komentar dari orang-orang itu dan berkata dengan nada datar, "Saya telah mengatakan hal ini sebelum saya datang kemari, bahwa saya bergabung dalam perjalanan ke Istana Raja Li hanya untuk melihat apakah ada di antara para kultivator dari Sembilan Negara yang mampu membuatku menghunuskan pedangku. Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya pasti akan bertarung. Adapun kekuatan yang saya miliki, silahkan berpendapat sesuka hati kalian. Lagipula, Jalur Pedang tidak membutuhkan pendapat dari orang lain."     

"Terserah kau saja," ujar Saint Fierce Wind dengan nada datar. Karena Ye Futian berkata seperti itu, maka dia tidak bisa memaksa pendekar pedang muda itu untuk bertarung. Namun tetap saja, dia tampak sedikit kesal.     

Meskipun pria ini telah menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk berlatih ilmu pedang dan memiliki bakat yang luar biasa, tetapi dengan memiliki kepribadian seperti itu, nyaris mustahil baginya untuk bertahan dalam waktu lama di Dunia Atas.     

Dia memiliki ego yang terlalu besar.     

Ye Futian mengamati ekspresi di wajah Saint Fierce Wind dan berpikir bahwa ini memang keputusan terbaik baginya.     

Setelah menjalani pertempuran di Istana Pedang Lihen kala itu dan menyaksikan bagaimana Pendekar Lihen meminjamkan pedangnya pada Ye Wuchen, pola pikirnya telah berubah. Meskipun dia menyimpan dendam terhadap Dinasti Dali, namun dia tidak berniat untuk melampiaskan rasa frustrasinya pada kultivator-kultivator dari Dinasti Dali.     

Tempat lahir seseorang adalah sesuatu yang telah ditakdirkan.     

Setelah memasuki Dinasti Dali, dia menyadari betapa berbedanya Dinasti Dali dari apa yang dia bayangkan sebelumnya.     

Paling tidak, Saint Fierce Wind dan Raja Negeri Yan merupakan orang yang cukup baik. Dengan menjadi seseorang yang memiliki sikap seperti itu, para Saint dengan temperamen yang buruk pasti telah menyerangnya.     

Saint Ji dari Sembilan Negara kala itu adalah contoh dari seseorang yang memiliki temperamen seperti itu.     

Karena itulah, dia tidak ingin sesuatu yang akan dia lakukan di masa depan nantinya membuat Saint Fierce Wind ikut terlibat dalam masalah yang dia buat.     

Qin Cang berdiri tegak di atas panggung pertempuran seorang diri dan tidak ada seorang-pun yang berani melawannya.     

Tidak ada satu-pun kultivator di Kota Liwang maupun Sembilan Negara yang mampu melawannya.     

Qin Cang dari Negeri Shangqin akan mendapatkan hak untuk berlatih di Dunia Atas, dan mungkin cepat atau lambat dia akan meraih hal-hal besar. Dia telah ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang namanya akan dikenal di seluruh penjuru tempat.     

Baik itu Qin Cang, Zuo Zhengdao atau Li Hanxing, masa depan mereka berada di Dunia Atas dari Dinasti Dali.     

Raja Li mengarahkan pandangannya pada kerumunan orang dan berkata, "Jika tidak ada kultivator lainnya yang maju dan bertarung, maka pertempuran ini akan berakhir."     

Pertempuran antara Sembilan Negara telah berakhir pada hari itu.     

Banyak orang tampak berbicang-bincang untuk beberapa saat.     

"Terima kasih atas kerja keras kalian semua," Raja Li tersenyum saat dia berkata pada semua Raja dari Sembilan Negara dan mereka yang berasal dari tempat-tempat suci.     

"Yang Mulia dan para kultivator dari Dunia Atas adalah pihak yang menyelenggarakan acara ini. Kami semua tidak menemui kesulitan." Banyak orang terlihat menangkupkan tangan pada Raja Li.     

Raja Li mengangguk sambil tersenyum, lalu berkata, "Kalau begitu, perjamuan akan terus dilanjutkan. Santai saja dan bersenang-senanglah."     

Saat ini banyak orang berdiri dari tempat duduk mereka. Para pemimpin tempat suci yang murid-muridnya telah dipilih, kini mengantarkan murid-murid mereka itu untuk menyapa orang-orang yang berasal dari pasukan-pasukan besar di Dunia Atas.     

Mereka juga bersiap-siap untuk mengirim mereka ke Dunia Atas.     

Pemimpin dari Klan Pedang Ziwei berdiri dari tempat duduknya dan mengantarkan Li Hanxing kesana.     

"Mari kita pergi kesana bersama-sama," ujar Raja Negeri Yan sambil tersenyum. Banyak Saint berjalan bersama-sama menuju tempat Raja Li berada.     

Saint Fierce Wind tidak bergabung dengan mereka. Para murid dari Klan Pedang Badai menunjukkan penampilan yang biasa-biasa saja dan dia merasa murid-muridnya tidak layak bergabung dengan kultivator lainnya. Dia juga merasa kecewa karena Ye Futian bersikeras untuk tidak bertarung.     

Namun, Ye Futian terlihat berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke bawah.     

Tampaknya dia mengikuti para pendekar pedang dari Negeri Yan, yang menurut Saint Fierce Wind terlihat aneh. Apa yang sedang dia rencanakan kali ini?     

Di tempat Raja Li berada, Puteri Li You tersenyum dan berkata pada Lu Chuan, "Bagaimana pendapat anda tentang para jenius dari Dunia Bawah dalam acara ini, tuan?"     

"Mereka lumayan kuat." Lu Chuan mengangguk dan tidak terlalu terkesan dengan kemampuan mereka.     

Meskipun ada beberapa kultivator yang tampil dengan mengagumkan, namun dia tidak melihat sosok yang sangat kuat seperti yang dia harapkan.     

Tapi kembali lagi, beberapa kultivator terpilih itu nantinya akan menjadi kultivator yang luar biasa begitu mereka dibimbing di Dunia Atas.     

"Kenapa kau mengikuti kami?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari bawah tangga. Banyak orang berbalik dan melihat sejumlah pendekar pedang dari Negeri Yan bergerak menuju ke arah orang-orang dari Gunung Pedang, kelompok itu dipimpin oleh Raja Negeri Yan. Li Hanxing juga ada di antara para pendekar pedang itu.     

Namun, ada satu sosok yang sangat tampan berjalan di belakang para pendekar pedang itu, tampaknya dia juga bergerak menuju arah yang sama.     

Yan Qingyi mengerutkan alisnya saat melihat pemandangan itu dan bertanya pada Ye Futian kenapa dia mengikuti mereka.     

"Aku tidak mengikuti kalian," jawab Ye Futian dengan nada datar.     

Raja Negeri Yan berbalik untuk memandang ke arah Ye Futian. Kemudian Kai Huang dari Klan Pedang Juque berkata dengan nada menyindir, "Kau bahkan tidak berani bertarung di pertempuran-pertempuran sebelumnya, dan sekarang kau benar-benar memiliki keberanian untuk mengikuti kami, para pendekar pedang dari Negeri Yan?"     

Ye Futian memandang ke arah Kai Huang dan tetap berdiri di tempatnya. Dia menatap lurus ke depan dan di hadapan para pendekar pedang dari Negeri Yan, dia melihat sekelompok orang yang berdiri dengan tenang di suatu tempat, seolah-olah mereka semua adalah pedang.     

Orang-orang itu berasal dari Gunung Pedang Dali.     

"Nama saya Pendekar Ketujuh. Saya telah mendengar informasi bahwa Gunung Pedang Dali adalah tempat suci nomor satu dalam ilmu pedang di seluruh penjuru Dinasti Dali, oleh karena itu, saya ingin mengajukan sebuah tantangan," ujar Ye Futian dengan suara keras, yang menembus ruang hampa seperti sebilah pedang.     

Dalam sekejap, perbincangan yang terjadi di sekitar mereka perlahan-lahan mereda, dan tidak lama kemudian, suasana di area sekitar mereka menjadi sunyi senyap.     

Saat ini, tatapan mata semua orang tertuju pada satu arah yang sama. Ye Futian tampak berdiri tegak seperti sebilah pedang, seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang layak untuk diperhatikan di seluruh penjuru langit dan bumi.     

Seseorang dari Dunia Bawah benar-benar mengabaikan seluruh pertempuran dan kini menantang para pendekar pedang dari Gunung Pedang Dali.     

Di kejauhan, Saint Fierce Wind tampak berdiri dari tempat duduknya, kini dia tidak bisa berkata-kata setelah mendengar suara Ye Futian.     

Apakah dia benar-benar berpikir bahwa tidak ada satu-pun kultivator di seluruh penjuru Sembilan Negara dari Dinasti Dali yang layak untuk membuatnya menghunuskan pedang?     

Jadi sekarang dia memilih untuk menantang Gunung Pedang Dali?     

Seseorang yang telah menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk menyempurnakan ilmu pedangnya ternyata sesombong ini?     

Para pendekar pedang dari Negeri Yan tertegun dan menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi tercengang.     

Dia benar-benar menantang Gunung Pedang Dali?     

"Benar-benar kurang ajar," ujar Saint Ziwei. Pendekar Ketujuh sama sekali tidak berpartisipasi dalam pertempuran-pertempuran sebelumnya dan saat ini Ye Futian benar-benar berniat untuk menantang para murid dari Gunung Pedang Dali, ketika muridnya, Li Hanxing hendak menyapa mereka. Apa yang sedang dia rencanakan kali ini?     

Bahkan orang-orang seperti Raja Li dan Lu Chuan mengalihkan pandangan mereka untuk memandang ke arah sosok tampan yang sedang berdiri seorang diri itu.     

"Kami belum pernah melihatmu bertarung dalam pertempuran-pertempuran sebelumnya. Kenapa kau justru ingin menantang Gunung Pedang Dali?" Puteri Li You mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian. Tampak membingungkan saat melihat bahwa seseorang yang baru saja muncul secara tiba-tiba kini menantang tempat suci nomor satu dalam ilmu pedang di Dunia Atas.     

Ye Futian menoleh untuk memandang ke arah Li You dengan tenang dan berkata, "Saya telah menyaksikan pertempuran-pertempuran sebelumnya dan melihat bahwa tidak ada satu-pun kultivator dari Sembilan Negara yang mampu membuat saya menghunuskan pedang. Karena itulah, saya ingin mencoba bertarung melawan Gunung Pedang Dali."     

"Sombong sekali." Ekspresi Li You berubah. Ayahnya adalah orang yang memimpin Sembilan Negara di Dinasti Dali. Ayahnya telah memanggil semua kultivator dari Sembilan Negara untuk menghadiri acara ini karena Dunia Atas sedang merekrut kultivator-kultivator jenius, namun Ye Futian mengatakan bahwa tidak ada satu-pun kultivator dari Sembilan Negara yang layak untuk membuatnya menghunuskan pedang.     

Lu Chuan menatap ke arah Ye Futian dengan heras. Mengucapkan kata-kata seperti itu dalam acara sebesar ini bukanlah sebuah tindakan yang bisa dijelaskan dengan kata 'sombong' saja.     

Langkah para pendekar pedang dari Negeri Yan terhenti dan mereka memandang ke arah sosok yang berdiri sendirian itu.     

Namun, pada saat ini, satu sosok maju ke depan, dan sosok itu tidak lain adalah pendekar pedang terkuat di bawah Saint Plane dari Klan Pedang Juque, Kai Huang.     

Setiap langkah yang diambil oleh Kai Huang dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan dan dia bergerak menuju Ye Futian. Dia mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya, yaitu sebilah pedang raksasa. Aura pedang yang mengerikan dikerahkan menuju Ye Futian dalam sekejap.     

*Boom* Kai Huang naik ke udara dan bilah-bilah pedang berat berbaris di sekelilingnya. Tekanan yang bergejolak kini berubah menjadi aura pedang yang ganas.     

Bilah-bilah pedang berat itu melesat di udara dengan disertai suara ledakan.     

Ye Futian menatapnya dan berdiri dengan tenang di tempatnya. Aura pedang mengelilingi tubuhnya dan bilah-bilah pedang raksasa yang dikerahkan padanya, kini berhenti secara tiba-tiba di hadapannya, seolah-olah semua bilah pedang itu dihalangi oleh sebuah aura pedang yang kuat.     

*Boom* Kai Huang mengambil sebilah pedang raksasa dan menerjang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian mengayunkan tangannya dan tiba-tiba sebilah pedang berat juga muncul tepat di hadapannya. Tekanan yang sangat dahsyat terpancar ke depan. Dia mendorong tangannya ke depan dan dalam sekejap pedang berat itu melesat ke depan, bertabrakan dengan pedang milik Kai Huang.     

Terdengar suara gemuruh yang pelan dan sosok Kai Huang yang sedang menerjang ke arah Ye Futian kini telah terhenti total dan sepertinya pedangnya juga mengalami hal yang sama. Dia bisa merasakan tekanan yang mengerikan itu menimpa sekujur tubuhnya.     

Ye Futian mengayunkan pedang berat itu, yang melesat di udara dan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Pedang milik Kai Huang kini dihancurkan sedikit demi sedikit, hingga akhirnya pedang berat milik Ye Futian menembus pertahanannya dan mendarat di tubuhnya. Kai Huang terlempar ke kejauhan dalam sekejap dan dia memuntahkan darah dari mulutnya.     

"Kekuatan pedangmu terlalu lemah," ujar Ye Futian dengan nada datar. Dia sama sekali tidak bergerak satu inci-pun di sepanjang pertarungan, dan hanya melancarkan satu serangan dengan satu ayunan tangannya.     

'Terlalu lemah', adalah pendapatnya terhadap penampilan Kai Huang sebelumnya.     

*Krak* Saat ini sebuah aura pedang yang mengerikan melesat ke udara. Lin Ya dari Klan Pedang Petir mengeluarkan aura pedang badai dari atas langit, seolah-olah udara akan meledak kapan saja.     

Sambaran petir berderak di sekitar Ye Futian dan sebilah pedang petir muncul di hadapannya.     

Dia mengambil satu langkah ke depan dan menerjang ke dalam badai petir tersebut. Satu serangan pedang dikeluarkan dan dalam sekejap area di sekitarnya tampaknya telah terbelah menjadi dua bagian. Badai petir itu kini telah menghilang.     

*Boom*     

Tiba-tiba suara gemuruh terdengar dan pada saat berikutnya, petir berderak di sekujur tubuh Lin Ya dari Klan Pedang Petir. Pakaiannya terkoyak dan wajahnya tampak terbakar.     

"Kekuatanmu kurang meledak-ledak." Suara Ye Futian bergema dari atas langit. Itu adalah pendapatnya mengenai penampilan Lin Ya sebelumnya.     

Yan Qingyi dan Yan Ziyi saling memandang satu sama lain dan dua bersaudari itu melesat ke depan, berubah menjadi bayangan. Aura pedang memenuhi area di sekitar mereka, seolah-olah bayangan yang tak terhitung jumlahnya kini menyerang Ye Futian dengan aura pedang tak terbatas.     

Tatapan mata Ye Futian tampak setajam pedang saat dia menatap ke arah mereka berdua dengan tenang.     

Dia bergerak dan langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Kilatan pedang yang menyilaukan terlihat di udara dan ribuan aura pedang dikerahkan secara bersamaan.     

Hanya satu pedang yang dibutuhkan untuk menghancurkan semua sihir mereka. Pedang milik Yan Qingyi dan Yan Ziyi telah menghilang, sementara bagian ujung dari gaun mereka tampak terkoyak.     

Mereka berhenti bergerak dan memandang ke arah bagian ujung dari pakaian mereka yang terkoyak, sementara lengan mereka tampak gemetar.     

Dia benar-benar hanya mengeluarkan satu serangan.     

Tidak ada satu-pun pendekar pedang dari Negeri Yan yang mampu menahan lebih dari satu serangan pedang milik Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.