Legenda Futian

Bersikap Sopan Hingga Titik Ini



Bersikap Sopan Hingga Titik Ini

2Semua murid dari Akademi Dali telah dikumpulkan di satu tempat untuk menjalani sesi latihan. Ada banyak murid yang berada di kedua sisi dari area itu, tetapi mereka semua berperilaku tertib, dimana mereka saling berbincang-bincang santai satu sama lain dan sesekali mengalihkan pandangan mereka ke kejauhan.     0

Terdapat banyak kursi di atas tangga yang berada di depan panggung pertempuran yang telah disiapkan untuk para Tetua yang datang kemari hari ini. Terdapat lebih banyak Tetua dari Akademi Dali yang menunggu di sini dibandingkan biasanya, dan mereka semua juga sesekali melihat ke kejauhan. Murid pertama dari sang Penasihat Kekaisaran, Yan Yuan, sudah berada di sana.     

Li Yao dan rombongannya bergerak mendekat dari kejauhan, menghampiri bagian depan gedung tersebut. Mereka membungkuk hormat pada Yan Yuan, serta para Saint dari Akademi Dali, lalu menyapa mereka, "Salam hormat, tuan-tuan." Yan Yuan biasanya adalah orang yang bertanggung jawab atas setiap acara yang diadakan di Akademi Dali, dan karena itulah dia duduk di posisi tertinggi.     

"Silahkan duduk, Yang Mulia," ujar Yan Yuan sambil tersenyum tipis. Li Yao dan rombongannya mengangguk, kemudian mereka bertiga melangkah ke depan dan menempati kursi masing-masing. Setelah itu, semakin banyak orang yang berdatangan, sebagian besar dari mereka adalah anggota Keluarga Kekaisaran.     

Ada banyak orang dari garis keturunan Kaisar Li yang tinggal di Kota Kekaisaran. Selain beberapa raja yang telah diberi gelar masing-masing oleh Yang Mulia sendiri, masih ada banyak anggota Keluarga Kekaisaran lainnya.     

Pada saat itu, banyak orang sedang berkerumun di sekitar satu orang. Dia mengenakan jubah berwarna emas, dan Li Xuan berdiri di sampingnya. Li Xu adalah kakak Li Xuan sekaligus cucu dari Prince Regent, dan dia memiliki status tertinggi di antara cucu Prince Regent lainnya. Banyak orang beranggapan bahwa suatu hari nanti dia akan mewarisi posisi dari Prince Regent. Status dari Prince Regent dalam Keluarga Kekaisaran sangatlah tinggi. Lagipula, dia adalah paman dari Kaisar Li, jadi tentu saja dia sangat dihormati.     

Raja Tiandao adalah sosok yang sangat kuat, tetapi dia adalah kakak dari Kaisar Li. Dapat dikatakan bahwa Raja Tiandao dan Kaisar Li memiliki hubungan yang sangat dekat, karena mereka berdua adalah kakak beradik. Sehingga dia tidak perlu repot-repot untuk berhubungan dekat dengan anggota Keluarga Kekaisaran lainnya, dan karena dia berada di wilayah barat, perlahan-lahan Prince Regent menjadi pemimpin dari Keluarga Kekaisaran.     

Adapun Raja Li, meskipun dia adalah seorang raja, tidak banyak orang yang peduli padanya. Statusnya juga tidak terlalu tinggi. Raja Li adalah yang terlemah di antara Empat Raja dari Dinasti Dali, jadi dia memiliki peringkat terendah.     

Meskipun hubungan antar anggota Keluarga Kekaisaran cukup rumit, namun Kaisar Li tidak peduli akan hal tersebut. Bagaimanapun juga, ini adalah dunia para kultivator; jika mereka tidak bergabung dan membentuk kelompok, bagaimana mungkin mereka bisa memiliki kekuatan? Selama anggota Keluarga Kekaisaran tidak melakukan sesuatu yang berlebihan dan tetap mematuhi peraturan, Kaisar Li tidak akan peduli dengan urusan mereka.     

Kaisar Li bahkan tidak akan mengajukan pertanyaan terkait konflik yang terjadi antara Raja Tiandao dan Penasihat Kekaisaran. Persaingan kecil seperti itu bukanlah hal yang buruk bagi Kaisar Li. Ditambah lagi, Raja Tiandao dan Penasihat Kekaisaran mengetahui batasan dalam bertindak.     

"Li Xuan, aku mendengar informasi bahwa beberapa hari yang lalu, seseorang menaruh pedang di lehermu. Jika Yan Yuan tidak muncul, mungkinkah kau akan dibunuh?" tiba-tiba terdengar sebuah suara. Semua orang memandang ke arah sumber suara tersebut. Orang yang baru saja berbicara adalah seorang pemuda yang berada di sebelah Li Yao, yang mengenakan jubah berwarna cerah dan indah. Dia terlihat sangat mirip dengan Li Yao dan jelas merupakan seseorang yang luar biasa. Selain itu auranya sangat kuat. Sudah bisa dipastikan bahwa dia berada di tingkat kultivasi yang sangat tinggi.     

Sudah jelas pemuda ini adalah seorang Pangeran lainnya: Li Xun. Dia adalah saudara Li Yao sekaligus seorang Saint. Terdapat sedikit ejekan di dalam kata-katanya barusan. Li Xuan berasal dari generasi yang sama dengan para Pangeran ini, tetapi mereka tidak terlalu dekat satu sama lain.     

Li Xuan tentu tidak berani berperilaku sombong seperti biasanya di hadapan orang-orang ini. Dia tampak agak malu. Dia membungkuk hormat pada Li Xun dan berkata, "Yang Mulia, hal itu terjadi karena saya terlalu baik hati."     

"Menurutku hal itu terjadi karena kau terlalu sombong," ujar Li Xun sambil tersenyum. "Dia datang ke Akademi Dali untuk mencari Jalur Agung, dan kau mencoba membunuhnya. Temperamenmu benar-benar buruk! Tapi pada akhirnya, dia justru menangkapmu. Bagaimana rasanya?"     

Li Xuan mengangguk. Hal ini memang sangat memalukan baginya.     

"Kau harus berkultivasi lebih giat di masa depan dan kurangi waktumu untuk menimbulkan masalah," ujar Li Xun. Kemudian dia memandang ke arah Li Xu yang berada di samping Li Xuan. "Li Xu, mulai sekarang pastikan kau mengajari adikmu ini dengan baik. Tindakannya sudah keterlaluan."     

"Baiklah." Li Xu mengangguk dan membungkuk hormat pada Yan Yuan. "Saya minta maaf karena telah merepotkan anda dengan masalah ini, tuan,"     

"Tidak masalah," jawab Yan Yuan dengan acuh tak acuh. Dia memandang ke arah Li Xuan dan melihatnya menundukkan kepalanya. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Li Xuan kini merasa tidak nyaman.     

"Dong Chen telah tiba di sini," tiba-tiba terdengar sebuah suara. Tidak lama kemudian, sekelompok orang muncul dari kejauhan, dan tiba-tiba semua orang memberi jalan bagi mereka. Dong Chen dan rombongannya berjalan mendekat. Memang sudah menjadi naluri manusia untuk membentuk kelompok masing-masing. Orang-orang yang berada di samping Dong Chen semuanya adalah kultivator-kultivator kuat dari Akademi Dali.     

"Saudara Yan. Yang Mulia," ujar Dong Chen pada Yan Yuan dan Li Xun. Li Yao dan yang lainnya membungkuk hormat.     

"Hari ini Gunung Daoli datang kemari untuk mencari Jalur Pedang. Pastikan kalian mempersiapkan semuanya dengan baik," ujar Yan Yuan.     

"Baik." Dong Chen mengambil langkah ke belakang dengan sopan.     

Kemudian seseorang berkata, "Aku mendengar bahwa Di Hao dari Gunung Daoli disebut-sebut akan menjadi Raja dari wilayah barat di masa depan. Raja Tiandao telah mengadopsinya, jadi dia pasti sosok yang menakjubkan. Pasti luar biasa saat dia tiba di sini untuk mencari Jalur Pedang."     

"Saudara Dong Chen memiliki wawasan yang luas. Pada Sesi Latihan Akhir Tahun yang diadakan tahun lalu, dia mampu menempati posisi pertama. Aku sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan antara dirinya dan calon Raja dari wilayah barat." Murid-murid dari Akademi Dali tentu saja sangat percaya diri pada kemampuan yang dimiliki oleh Dong Chen.     

Akademi Dali pasti akan memenangkan pertempuran ini.     

"Aku juga sudah tidak sabar!" Tiba-tiba terdengar suara dari luar. Semua orang menyaksikan satu sosok berjubah hitam berjalan memasuki ruangan, dengan diikuti oleh banyak orang di dalamnya. Ketika sosok ini masuk, ada sebuah aura yang tak terlihat di area sekitarnya. Semua orang bisa merasakan pancaran tekanan di udara.     

"Bagaimana bisa seorang Tetua dari Klan Cao menyempatkan waktu untuk datang kemari hari ini?" tanya Li Xun sambil tersenyum. Orang yang baru saja datang adalah seorang kultivator dari Klan Cao, yang sudah berada di Saint Plane tingkat ketiga, yaitu Flawless Holiness. Namanya adalah Cao Zhan, dan dia sangat kuat.     

"Ini adalah pertempuran antar sosok-sosok terkuat di bawah Saint Plane di Dinasti Dali, jadi tentu saja aku membawa beberapa juniorku untuk membuka wawasan mereka," ujar Cao Zhan. "Sepertinya beberapa anggota dari Keluarga Kekaisaran juga berada di sini?"     

"Juniormu pasti begitu bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara ini. Apakah mereka akan naik ke atas panggung pertempuran?" tanya Li Xun sambil tersenyum.     

"Ada beberapa generasi muda di Klan Cao yang cukup kuat," ujar Cao Zhan dengan bersungguh-sungguh. "Tapi mereka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Dong Chen dan Di Hao."     

"Sepertinya kau begitu memahami kelemahan yang kau miliki," ujar Yan Yuan.     

Cao Zhan memandang ke arah Yan Yuan dan berkata, "Aku tidak ingin bertarung denganmu di sini, di sesi latihan yang ditujukan untuk generasi muda."     

"Silahkan duduk," ujar Yan Yuan. Cao Zhan melangkah ke depan dan menempati kursinya. Adapun para juniornya, mereka hanya bisa berdiri di bawahnya.     

"Gunung Pedang Dali telah tiba untuk menyapa Akademi Dali," tiba-tiba terdengar suara dari luar. Tidak lama kemudian, sekelompok pendekar pedang masuk ke dalam ruangan. Kelompok itu dipimpin oleh Saint Shadow Bearing, tetapi murid-murid dari Akademi Dali justru memusatkan perhatian mereka pada pendekar pedang muda yang berada di belakangnya.     

Dia berpakaian hitam dan berdiri di tempatnya dengan tenang tanpa ada aura yang terpancar dari tubuhnya. Seolah-olah sosoknya tidak ada di sana. Tetapi dia masih membuat orang-orang merasa terancam. Dia adalah salah satu generasi muda dari Gunung Pedang Dali, yang berada di puncak menuju Saint Plane. Dia adalah seseorang yang namanya sering disebut dengan Dong Chen: Jian Wu.     

Gunung Pedang Dali telah diundang ke Akademi Dali, tetapi Jian Wu telah menerima sebuah undangan secara pribadi untuk berpartisipasi dalam sesi latihan. Sosok terkuat di Dunia Bawah, Pendekar Ketujuh, juga telah dibawa kemari oleh murid dari Penasihat Kekaisaran, Lu Chuan.     

"Tampaknya sosok-sosok terkemuka dari Dinasti Dali datang kemari hari ini," ujar Li Xun sambil tersenyum. Di sampingnya, Yan Yuan menunjuk ke sebuah kursi dan berkata, "Silahkan duduk."     

Saint Shadow Bearing dan para Tetua lainnya dari Gunung Pedang Dali menempati kursi mereka masing-masing, sementara junior-junior mereka berdiri di samping mereka dan terus menunggu. Kelompok terpenting hari ini adalah Gunung Daoli, dan mereka belum tiba di sini.     

Ketika Ye Futian tiba, dia bersikap jauh lebih sopan daripada perwakilan Klan Cao dan Gunung Pedang Dali. Dia datang bersama Li Yang dan Li You. Raja Li sudah lama ditempatkan di Dunia Bawah, dan kekuatannya tak tertandingi di sana. Tetapi pengaruhnya di Dunia Atas relatif lemah.     

Setelah Ye Futian tiba, tatapan mata Saint Shadow Bearing tertuju padanya. Yuan Gang, yang pernah dikalahkan oleh Ye Futian, juga berada di sana. Dia membisikkan sesuatu ke telinga pria berpakaian hitam itu. Tatapan mata Jian Wu kini beralih ke arah Ye Futian, dan tatapan matanya itu setajam pedang. Tapi dalam sekejap, dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Namun, Ye Futian masih bisa merasakannya, tetapi dia tidak memandangnya lagi. Kini dia mengikuti Li You ke dalam kerumunan orang.     

"Yang Mulia, Tuan." Li Yang dan Li You membungkuk hormat pada Li Xuan dan Yan Yuan.     

"Li Yang, Li You," ujar Li Xun sambil tersenyum. "Kau menjadi semakin cantik, Li You. Sepertinya aku harus berbicara dengan ayahmu ketika aku memiliki kesempatan dan melihat apakah kita dapat menemukan anggota keluarga yang cocok untuk dijodohkan." Meskipun mereka berasal dari generasi yang sama dalam aspek kultivasi, namun perbedaan usia mereka cukup besar. Li Xun, Li Yao, Li Xuan, Li You, dan banyak kultivator lainnya berasal dari generasi yang sama, tetapi Li Xun lebih tua dari mereka semua. Dia adalah kakak senior mereka, atau mungkin Tetua bagi mereka. Terlebih lagi, dia adalah seorang Pangeran, tetapi dari caranya berbicara, dia tampak sangat akrab dengan mereka.     

"Anda pasti sedang bercanda, Yang Mulia."     

"Aku serius," ujar Li Xun sambil tersenyum. Kemudian dia memandang ke arah Ye Futian yang berada di samping Li You dan berkata, "Dan kau pasti adalah Pendekar Ketujuh."     

"Saya adalah Pendekar Ketujuh dari Dunia Bawah, salam hormat, Yang Mulia," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat. Tentu saja dia telah melihat bahwa Li Yao berada di sana, tetapi dia tidak memandangnya seolah-olah dia adalah orang asing. Saat ini, dia adalah Pendekar Ketujuh, bukan Ye Futian, yang datang untuk membalas dendam. Jika dia ingin membalas dendam, maka dia harus bersabar. Dia telah susah payah menciptakan identitas Pendekar Ketujuh dari Dunia Bawah, jadi dia tidak bisa secepat ini mengungkapkan identitasnya.     

"Aku mendengar informasi bahwa kau telah mengalahkan semua jenius dari Sembilan Negara di Dunia Bawah. Itu adalah sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Sebelumnya, kau telah datang ke Akademi Dali untuk mencari Jalur Pedang, dan sekarang akan diadakan sebuah pertempuran antara sosok-sosok terkuat di sini. Kau harus mengamatinya dengan seksama," ujar Li Xun.     

Ye Futian mengangguk. "Baik."     

Kemudian Li Xun tidak mengatakan apa-apa lagi. Li You dan yang lainnya hendak kembali ke posisi mereka, tetapi pada saat itu, Li Xuan berkata dengan nada dingin, "Li Yang, Li You, tampaknya kau telah mengabaikan kata-kataku sebelumnya."     

Li You berbalik dan menatap ke arah Li Xuan. "Pendekar Ketujuh adalah temanku."     

"Temanmu?" ujar Li Xuan dengan nada dingin. "Kau pasti sudah lupa bahwa aku adalah saudaramu."     

"Li Xuan, sepertinya kau tidak belajar dari kesalahanmu sebelumnya, ya?!" teriak Li Xun. Li Xuan langsung menundukkan kepalanya.     

"Jangan lupakan statusmu," ujar Li Xun.     

Li Xuan mengangguk. "Baik."     

"Murid-murid dari Gunung Daoli telah tiba untuk mencari Jalur Pedang!" Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mampu mengguncang langit dan bumi. Semua orang langsung melihat ke kejauhan. Suara langkah kaki sepertinya datang dari kejauhan, tetapi beberapa saat kemudian, semua orang melihat sekelompok orang bergerak ke arah mereka. Orang-orang ini memiliki aura yang menakjubkan. Mereka berbaris dengan rapi dan beriringan, selain itu mereka semua tampak acuh tak acuh. Sikap mereka menunjukkan betapa luar biasanya mereka.     

Dong Chen dan rombongannya keluar dari dalam kerumunan dan memandang ke arah sosok-sosok yang semakin mendekat. Lawan mereka telah tiba!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.