Legenda Futian

Ucapan Selamat



Ucapan Selamat

0Ada begitu banyak kultivator dari Akademi Dali yang hadir, tetapi pada saat itu, mereka semua terdiam, dan sebagian besar dari mereka sedang memandang ke arah Penasihat Kekaisaran dan Di Hao. Tidak ada seorang-pun yang menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Saat ini murid-murid dari Akademi Dali tampak sangat muram. Bagaimanapun juga, mereka telah kalah telak saat Gunung Daoli datang kemari untuk mencari Jalur Pedang.      3

Meskipun mereka telah memenangkan pertempuran pertama pada Sage tingkat bawah, namun setelah Seven Sins muncul, tampaknya pertempuran itu hanya bertujuan untuk memberi pelajaran pada Kuang Xiao. Selain itu dia telah menggunakan Pedang Kasyapa untuk mengalahkan Zuo Zong. Selanjutnya, Di Hao telah mengalahkan Dong Chen dan meminta untuk direkrut sebagai murid dari kepala sekolah Akademi Dali, yaitu sang Penasihat Kekaisaran.     

Hal ini tentu saja sulit diterima bagi murid-murid dari Akademi Dali. Namun, Di Hao ingin direkrut sebagai murid dan membiarkan semua orang mengetahuinya. Meskipun Akademi Dali, yang dia dirikan, telah dikalahkan, namun tetap saja statusnya berada di urutan kedua setelah Kaisar Li. Mengapa Raja Tiandao mengirim putra angkatnya ini untuk dilatih olehnya? Tidak peduli seperti apa-pun tujuan mereka, ini adalah sebuah pengakuan atas kekuatan dan status yang dimiliki oleh Penasihat Kekaisaran.     

Penasihat Kekaisaran menatap ke arah Di Hao dan bertanya padanya, "Jika kau ingin menjadi muridku, kau harus memberitahu alasanmu dalam mencari Jalur Pedang?"     

Di Hao menatapnya. Ayah angkatnya, Raja Tiandao, pernah mengatakan padanya bahwa dia menganggap Penasihat Kekaisaran sebagai lawannya, tetapi pada saat yang sama, dia masih sangat menghormatinya. Itu karena orang-orang berbakat saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, dia telah mengutusnya kemari untuk menjadi murid dari Penasihat Kekaisaran, belajar darinya dan mencari Jalur Pedang bersamanya. Itu sebabnya dia datang kemari dan berpartisipasi dalam pertempuran hari ini.     

"Saya mencari Jalur Pedang agar saya dapat menguasai jalannya medan pertempuran dan merencanakan kemenangan dari ribuan mil jauhnya. Saya ingin melindungi Dinasti Dali dari dalam, dan menyingkirkan semua ancaman dari dunia luar, dan membuat Dinasti Dali menjadi makmur," ujar Di Hao. Semua orang di Gunung Daoli telah terlatih dalam pertempuran, dan karena itulah dia memiliki pemikiran seorang prajurit. Dia ingin menaklukkan dunia, memberantas semua ancaman, dan mendapatkan sumber daya kultivasi dari Jalur Agung.     

"Oh." Penasihat Kekaisaran mengangguk pelan, lalu dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Di Hao merasa dirinya menjadi lebih tenang. Sebelumnya, ketika Penasihat Kekaisaran menatapnya, dia merasa seperti berada di bawah tekanan yang kuat. Dalam kondisi seperti itu, jika dia berbicara dengan tidak tulus, maka Penasihat Kekaisaran mampu merasakannya. Entah Penasihat Kekaisaran puas atau tidak dengan jawabannya, dia tidak mengetahuinya. Penasihat Kekaisaran telah mencapai tingkat kultivasi yang begitu tinggi sehingga dia mampu membaca pikirannya, tetapi Di Hao tidak mampu melakukan hal yang sama pada Penasihat Kekaisaran.     

"Dong Chen," panggil Penasihat Kekaisaran. Dong Chen tiba-tiba melangkah ke depan.     

"Kepala sekolah," ujarnya. Penasihat Kekaisaran juga merangkap jabatan sebagai kepala sekolah dari Akademi Dali, jadi tidak ada yang aneh dengan memanggilnya sebagai 'kepala sekolah'.     

"Angkat kepalamu," ujar Penasihat Kekaisaran. Dong Chen mengangkat kepalanya, dan pada saat itu, dia merasakan hal yang sama seperti yang dialami oleh Di Hao—sebuah tekanan yang tak terlihat menimpa tubuhnya. Sepasang mata yang dalam dan bijaksana itu seolah-olah mampu membaca pikirannya, jauh ke dalam jiwanya. Bahkan jika Penasihat Kekaisaran tidak sengaja memancarkan tekanan padanya, namun kekuatan yang dirasakan oleh Dong Chen masih cukup besar. Ketika seseorang telah berkultivasi ke puncak Saint Plane, jika dia menghendakinya, maka setiap pergerakannya akan mengandung kekuatan langit.     

"Bagaimana denganmu? Mengapa kau mencari Jalur Pedang?" tanya Penasihat Kekaisaran. Ketika mereka mendengar apa yang dikatakan oleh Penasihat Kekaisaran, murid-murid Akademi Dali kembali memiliki secercah harapan. Ketika memilih seorang murid, Penasihat Kekaisaran tidak hanya mempertimbangkan bakat dan kekuatan seseorang. Mungkin Dong Chen masih memiliki kesempatan.     

"Saya mencari Jalur Pedang untuk mendapatkan pengetahuan. Saya ingin melihat hal-hal menakjubkan di dunia luar, dan menjadi seperti anda, mengajarkan Jalur Pedang pada orang-orang dari Dinasti Dali, untuk meningkatkan tingkat kultivasi mereka," ujar Dong Chen sambil membungkuk hormat. Penasihat Kekaisaran adalah sosok panutan bagi murid-murid dari Akademi Dali, dan mereka sangat mengaguminya. Bahkan Dong Chen, kultivator muda nomor satu di akademi, juga merasakan hal yang sama. Rasa hormat dan kekagumannya pada Penasihat Kekaisaran tidak kalah dari orang lain.     

Oleh karena itu, tujuan dalam hidup Dong Chen adalah mendapatkan segala sesuatu yang dimiliki oleh Penasihat Kekaisaran sekarang. Dia ingin menjadi seperti Penasihat Kekaisaran, jadi dia menganggapnya sebagai sosok panutan.     

"Oh." Penasihat Kekaisaran kembali mengangguk, sama seperti yang dia lakukan pada Di Hao. Tidak ada seorang-pun yang bisa menebak apakah dia merasa senang atau tidak senang, atau siapa di antara mereka berdua yang lebih disukai olehnya.     

Semua orang merasa sedikit gelisah saat mereka melihat Penasihat Kekaisaran mengalihkan pandangannya dan memandang ke arah kerumunan. Akhirnya, tatapan matanya tertuju pada Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Pendekar Ketujuh, Lu Chuan begitu memuji kemampuanmu, dan Gunung Pedang Dali datang kemari untukmu. Mengapa kau mencari Jalur Pedang?"     

Semua orang tampak terkejut saat mereka mendengar hal ini. Penasihat Kekaisaran menanyakan hal yang sama pada Pendekar Ketujuh. Mungkinkah dia juga mempertimbangkan Pendekar Ketujuh sebagai muridnya?     

Ye Futian menatap ke arah Penasihat Kekaisaran, kemudian dia melangkah ke depan. Penasihat Kekaisaran menatapnya, dan tiba-tiba Ye Futian merasakan hal yang sama seperti yang dialami oleh Dong Chen dan Di Hao.     

"Saya mencari Jalur Pedang untuk mencapai ilmu pedang tingkat tertinggi, Tuan," jawab Ye Futian. Dia menghindari tatapan mata dari Penasihat Kekaisaran dengan tetap menundukkan kepalanya.     

Penasihat Kekaisaran terus menatapnya, lalu dia berkata dengan tenang, "Lihat ke arahku. Kau mencari Jalur Pedang hanya untuk meningkatkan ilmu pedangmu?" Sepertinya dia mengetahui bahwa Ye Futian telah berbohong.     

Ye Futian hanya bisa menatap mata sang Penasihat Kekaisaran. Dia memiliki firasat bahwa jika dia salah berbicara, maka Penasihat Kekaisaran akan mengetahuinya. Saat ini, Ye Futian memikirkan kultivasinya, bukan hanya ilmu pedang yang dia miliki. Mengapa dia ingin mencari Jalur Pedang? Peristiwa di Kota Donghai, situasi yang tidak stabil di Negeri Nandou, kekacauan yang terjadi di Perguruan Tinggi Barren Timur, serta bencana yang menimpa Negeri Barren.     

Saat dia memikirkan hal ini, hati Ye Futian masih tenang seperti genangan air. Dia memandang ke arah Penasihat Kekaisaran dan berkata, "Ketika saya masih muda, saya sering ditindas, dan karena itulah saya memfokuskan diri pada kultivasi. Anda bertanya pada saya mengapa saya mencari Jalur Pedang. Saya melakukan hal tersebut sehingga suatu hari nanti saya mampu menjalani hidup dengan tenang dan bahagia. Dan pada saat hari itu tiba, meskipun saya tidak berkultivasi, saya masih memiliki hak untuk memilih apa-pun berdasarkan keinginan saya sendiri."     

Saat ini semua orang memandang ke arah Ye Futian. Tampaknya Pendekar Ketujuh juga memiliki sisi seperti ini. Tentu saja, hal ini juga menjadi keinginan dari sebagian besar kultivator pada umumnya.     

"Semua orang di dunia ini pasti pernah menghadapi pilihan yang sulit. Memiliki hak untuk memilih sesuai keinginan masing-masing individu bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan, dan jika kau tidak berkultivasi, maka meskipun kau tidak ingin terlibat dalam urusan duniawi, mungkin kau akan tetap terpengaruh olehnya," ujar Penasihat Kekaisaran. "Persyaratanmu itu cukup tinggi."     

Ye Futian mengangguk. "Memang seperti itulah keadaannya, dan karena itulah satu-satunya pilihan yang dapat saya ambil adalah mencari Jalur Pedang." Dia tidak berbicara tentang Jalur Pedang secara khusus; dia hanya berbicara tentang Jalur Pedang secara terbuka dan jujur apa adanya.     

"Baik Di Hao maupun Dong Chen peduli tentang kultivasi semua orang di dunia ini, tetapi ketika kau mencari Jalur Pedang, kau hanya melakukannya untuk dirimu sendiri," ujar Penasihat Kekaisaran.     

"Pertama-tama manusia harus mencintai dirinya sendiri, baru setelah itu dia dapat mencintai orang lain. Pertama-tama seseorang harus membangun tekadnya sendiri, baru setelah itu dia dapat berbicara tentang berbuat baik untuk orang lain," jawab Ye Futian.     

"Apakah ini adalah batasan dari kultivasimu di masa depan?" Penasihat Kekaisaran tampak sedikit tertarik karena dia terus bertanya pada Ye Futian.     

Ye Futian memikirkan kembali keinginan dari Tuan Du dan memikirkan jalur kultivasinya sejauh ini. Dia memandang ke arah Penasihat Kekaisaran dan berkata, "Jalur Agung tidak memiliki batasan."     

Penasihat Kekaisaran mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa.     

Li Xun menatap ke arah Ye Futian sambil tersenyum, lalu dia berkata, "Apa yang kau katakan cukup menarik, Pendekar Ketujuh. Orang-orang yang berada di golongan bawah hanya memikirkan diri mereka sendiri, sedangkan orang-orang dari golongan atas bertindak demi kebaikan seluruh dunia, benar begitu? Dan adapun mengenai Jalur Agung yang tidak memiliki batasan, seluruh dunia memiliki batasan. Bagaimana mungkin ada sesuatu yang tidak memiliki batasan?"     

"Apa yang anda katakan memang benar adanya, Yang Mulia. Saya hanya mengatakan hal yang bodoh." Ye Futian tentu tidak akan membantahnya. Li Xun adalah seorang Pangeran Kekaisaran. Mereka berada pada tingkat yang benar-benar berbeda.     

"Setiap orang memiliki pendapat masing-masing. Apa yang kau katakan itu bukanlah hal yang bodoh. Sebenarnya, aku menganggap hal itu sangat menarik," ujar Li Xun sambil tersenyum. "Siapa yang akan anda pilih sebagai murid, Penasihat Kekaisaran?"     

Hari ini, Penasihat Kekaisaran akan memilih seorang murid untuk dibimbing secara pribadi. Li Xun merasa sangat penasaran, apakah itu Di Hao, atau mungkin Penasihat Kekaisaran akan tetap memilih Dong Chen.     

Dong Chen adalah kandidat yang diprediksi oleh banyak orang akan dipilih oleh Penasihat Kekaisaran. Dan pemikirannya sangat sesuai dengan semua hal yang telah dilakukan oleh Penasihat Kekaisaran hingga sekarang. Tentu saja, Di Hao telah mengalahkan Dong Chen dan secara terang-terangan meminta untuk diterima sebagai muridnya. Tujuannya untuk berkultivasi tidak jauh berbeda dengan Dong Chen, sehingga kepribadian mereka juga mirip satu sama lain.     

Adapun Ye Futian, orang-orang berpikiran bahwa dia paling cocok bergabung dengan Gunung Pedang Dali. Mengejar Jalur Pedang sesuai dengan ambisi setiap individu merupakan ciri khas mereka.     

"Aku akan mengumumkan pilihanku dalam tiga hari ke depan," ujar Penasihat Kekaisaran. Semua orang tampak terkejut. Pada awalnya dia berencana untuk memilih muridnya hari ini, namun dia memutuskan untuk menundanya selama tiga hari. Mungkinkah dia merasa ragu-ragu?     

Tetapi tidak ada yang berani mempertanyakan keputusan dari Penasihat Kekaisaran.     

"Sebuah keputusan yang tepat. Suatu hari nanti, murid anda akan berada di puncak kekuatan Dinasti Dali. Anda memang harus menentukan pilihan dengan hati-hati," ujar Li Xun sambil mengangguk.     

"Terima kasih kalian semua sudah datang kemari hari ini. Jika kalian ingin tinggal di Akademi Dali sebagai tamu, kalian dapat melakukannya sesuka hati kalian," ujar Penasihat Kekaisaran sambil membungkuk hormat. Kemudian dia berjalan menghampiri Li Xun dan yang lainnya, lalu berkata, "Yang Mulia."     

"Mari kita akhiri acara untuk hari ini," ujar Li Xun sambil membungkuk hormat. Kemudian mereka pamit undur diri dan berpencar. Orang-orang dari Gunung Daoli juga pergi secara perlahan-lahan, dan Saint Shadow Bearing berjalan menghampiri Ye Futian.     

"Tetua," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat.     

"Kau tidak akan ikut denganku ke Gunung Pedang Dali?" tanya Saint Shadow Bearing.     

"Anda mengatakan bahwa jika saya memenangkan pertempuran, maka saya tidak harus pergi kesana," ujar Ye Futian. Jika dia berkultivasi di Gunung Pedang Dali, bagaimana dia bisa membunuh Li Yao? Akan sulit untuk menemukan peluang membunuh Li Yao di sana. Dia harus tetap tinggal di Kota Kekaisaran. Selain itu, mengingat penampilannya hari ini, seseorang pasti akan datang untuk menemuinya.     

"Itu benar," ujar Saint Shadow Bearing sambil mengangguk. "Memang kau sebaiknya tetap tinggal di Kota Kekaisaran dan berkultivasi di sini. Kau pasti akan memiliki masa depan yang cerah. Sampai jumpa lagi."     

"Sampai jumpa," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat. Kemudian para kultivator dari Gunung Pedang Dali pergi. Jian Wu memandangnya sekali lagi sebelum pergi meninggalkan Akademi Dali.     

"Kau menolak penawarannya?" Li You bertanya pada Ye Futian.     

Ye Futian tersenyum dan berkata, "Ayo kita pergi." Kemudian setelah mengatakan hal itu, mereka juga pergi.     

Orang-orang yang telah menghadiri sesi latihan di Akademi Dali dalam waktu singkat telah menyebar di seluruh penjuru kota. Ketenaran Di Hao begitu luar biasa. Dia telah mengalahkan Dong Chen dan mendapatkan reputasi sebagai kultivator terkuat di bawah Saint Plane. Selain itu dia telah meminta untuk direkrut menjadi murid dari Penasihat Kekaisaran.     

Pada saat yang sama, nama Pendekar Ketujuh juga bergema di seluruh penjuru kota. Dia telah mengalahkan Jian Wu dari Gunung Pedang Dali. Jika bukan karena Di Hao, Pendekar Ketujuh mungkin akan menjadi sosok yang paling mengejutkan saat ini.     

Banyak orang berspekulasi tentang siapa yang akan dipilih oleh Penasihat Kekaisaran sebagai muridnya. Di Hao atau Dong Chen?     

…     

Tiga hari berlalu dalam sekejap mata, sementara banyak orang terus menerus berspekulasi.     

Pada hari itu, Ye Futian sedang berkultivasi seperti biasanya. Sama seperti yang dia katakan sebelumnya—tujuannya saat ini adalah Jalur Divine.     

"Apakah Tuan Pendekar Ketujuh berada di sini?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari luar kediamannya. Ye Futian membuka matanya dan berkata, "Siapa?"     

"Keluarga Marquis Qingyi [1][1] datang kemari untuk berkunjung," suara itu kembali terdengar. Tampaknya itu adalah seseorang yang berasal dari salah satu keluarga Marquis di Dinasti Dali.     

"Silahkan masuk," ujar Ye Futian. Kemudian sekelompok orang berjalan masuk ke dalam kediamannya. Mereka berjalan menghampirinya, dan seorang lelaki tua yang berada di bagian depan tersenyum dan membungkuk hormat kepadanya. "Aku telah mendengar nama Pendekar Ketujuh dimana-mana. Kau memiliki ilmu pedang yang tak tertandingi. Kau benar-benar sosok yang luar biasa." Dia tampak sangat akrab dan ramah. Kemudian seorang pelayan muncul di belakangnya, sambil membawa sebuah kotak yang dihiasi dengan ukiran. Tampaknya mereka datang kemari dengan membawa hadiah.     

"Anda terlalu baik, tetapi mengapa anda datang kemari?" ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat. Ada seorang wanita yang sangat cantik di samping lelaki tua itu. Dia memiliki tubuh yang langsing dan penampilannya tampak anggun serta menawan.     

"Putriku juga menekuni ilmu pedang, dan ketika dia mendengar informasi tentangmu, dia ingin datang menemuimu. Maaf kami harus mengganggumu, jadi kami membawa beberapa hadiah sebagai ucapan selamat atas kemenanganmu," ujar lelaki tua itu sambil tersenyum. Ye Futian menatap ke arah wanita yang berada di samping lelaki tuan itu dan melihat bahwa tatapan malu-malu di kedua matanya membuat wanita itu terlihat semakin mempesona.     

Ye Futian tertegun. Ini…     

---     

[1] Marquis adalah seorang bangsawan berpangkat tinggi yang berlaku di berbagai wilayah Eropa dan beberapa bekas koloni mereka. Istilah ini juga digunakan untuk kekaisaran Cina dan Jepang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.