Legenda Futian

Pria Misterius



Pria Misterius

0Ketika Ye Futian masih berlatih di Dinasti Dali, orang-orang yang tak terhitung jumlahnya menjalani kehidupan mereka seperti biasa di Dunia Kaisar Xia yang begitu luas.      1

Terdapat sebuah padang pasir yang seolah-olah tak berbatas di bagian ujung dari wilayah barat Dunia Kaisar Xia, dimana setiap kota yang dibangun di sana terbuat dari tanah dan ada banyak orang yang sedang berlatih di kota-kota tersebut.     

Wilayah itu dikenal sangat kacau. Tidak ada pasukan besar yang menguasai tempat itu dan karena itulah, banyak kelompok ilegal yang terus berkembang dengan berlatih dan hidup dengan cara mereka sendiri di sana.     

Terdapat sebuah kota yang berdiri di tengah-tengah padang pasir yang seolah tak berbatas itu, yang telah dikejutkan dengan munculnya tiga sosok yang sangat kuat kurang lebih satu tahun yang lalu, dimana ketiganya telah mengumpulkan orang-orang dan menguasai kota tersebut.     

Banyak orang mengatakan bahwa ketiganya adalah Saint.     

Namun, mereka bertiga tidak berbuat macam-macam dan tidak pernah muncul di depan umum, sehingga membuat ketiganya tampak semakin misterius.     

Namun tetap saja, masih ada orang-orang yang ingin bertemu dan berlatih dengan ketiga sosok kuat itu. Banyak orang membawa hadiah-hadiah yang berharga saat mereka pergi menemui ketiganya.     

Pada hari itu, ada satu sosok yang mengenakan topi kerucut datang untuk menemui ketiganya di gua tempat mereka berlatih.     

Sekelompok orang berjalan di bawah terik matahari tanpa mengatakan sepatah kata-pun. Kultivator yang mengenakan topi itu dan dua kultivator bertubuh kekar lainnya, yang tidak mengenakan atasan, terus melanjutkan perjalanan mereka.     

"Apakah kau benar-benar memiliki batu spiritual untuk diberikan sebagai hadiah?" Pria bertubuh kekar itu bertanya pada pemuda yang mengenakan topi.     

"Menurutmu, berapa banyak nyawa yang kumiliki karena berani berbohong pada orang-orang terhormat seperti mereka? Aku melakukan perjalanan ini untuk mencari seorang guru," jawab pemuda bertopi itu. Sementara dua sosok lainnya mengangguk tanpa bertanya apa-apa lagi. Pada awalnya mereka berdua bermaksud memberikan batu-batu itu secara pribadi, tetapi pemuda yang mengenakan topi itu menolak, dimana dia bersikap waspada terhadap mereka dan bersikeras untuk memberikan batu-batu itu secara langsung. Karena itulah, mereka tidak punya pilihan selain membawanya kemari.     

Akhirnya mereka tiba di depan sebuah gua kultivasi yang terlihat seperti sebuah gunung berwarna kuning kecoklatan seperti tanah di bagian luar. Namun, gunung itu benar-benar terlihat sangat berbeda di bagian dalam, dimana tempat itu tampak mewah dan didekorasi sedemikian rupa sehingga tempat itu terlihat seperti istana yang megah.     

Mereka berjalan ke bagian dalam istana dan satu sosok agung terlihat sedang duduk di atas tangga. Terdapat minuman-minuman berkualitas tinggi yang diletakkan di hadapannya dan dia dikelilingi oleh wanita-wanita cantik yang tampak mempesona. Ada dua sosok lainnya yang duduk di sampingnya dan mereka juga tampak bersenang-senang.     

"Kami mendengar informasi bahwa kau membawa batu-batu spiritual kemari, benar begitu?" Pria yang berada di bagian depan bertanya pada orang-orang yang baru saja datang.     

Pemuda itu melepaskan topinya dan mengangguk, sebelum mengulurkan tangannya dan menunjukkan sebuah batu spiritual yang menyilaukan. Batu itu berukuran sangat besar dan memiliki kualitas yang sangat tinggi.     

Sosok agung yang duduk di kursi itu memusatkan pandangannya ke arah batu tersebut, lalu dia menatap pemuda yang tersenyum di bagian bawah dan berkata, "Siapa kau?"     

Aura dari pemuda itu berubah drastis dan ekspresi orang-orang itu berubah menjadi sangat serius.     

Aura yang dipancarkan oleh pemuda itu terus menerus berubah, menjadi semakin kuat seiring berjalannya waktu.     

"Sulit sekali untuk menemukan kalian, para Saint. Cukup mengejutkan saat melihat bahwa kalian masih bisa bersenang-senang setelah datang ke Dunia Atas," ujar pemuda itu sambil tersenyum. Aura yang dia pancarkan adalah aura tingkat Saint.     

Sosok yang berada di bagian depan tampak sangat terkejut. Sementara dua sosok lainnya yang berada di sampingnya berdiri dari tempat masing-masing. Aura mereka terpancar dengan kuat.     

"Kalian semua, keluar sekarang juga." Sosok yang dipanggil sebagai Saint oleh pemuda itu memberi perintah. Kemudian, sosok-sosok lainnya pergi meninggalkan tempat itu saat pria itu menatap ke arah pemuda itu, lalu bertanya, "Sebenarnya kau ini siapa?"     

"Aku datang kemari dengan damai, aku ingin bekerja sama denganmu, Saint. Sebongkah batu spiritual ini adalah tanda ketulusanku." ujar pemuda itu sambil menawarkan batu itu sekali lagi.     

"Kau tidak mahir dalam membuat penyamaran. Jadi seperti ini caramu untuk menunjukkan ketulusanmu? Dengan menyamarkan identitasmu yang sebenarnya?" Sudah jelas bahwa pria itu mengetahui bahwa pemuda itu tidak menunjukkan wajah aslinya.     

"Kalau begitu aku bisa mengatakan hal yang sama padamu. Penyamaran yang kau kenakan itu tidak jauh lebih baik dariku," ujar pemuda itu dengan nada sinis. Aura yang sangat kuat telah menyelimuti seluruh bagian dari gua tersebut, dan sosok lainnya melangkah ke depan.     

Pemuda itu memandang ke arah ketiganya dan kekuatan dari auranya terus meningkat. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Saint Xihua, sebaiknya kau memikirkan tindakanmu matang-matang, mengingat bahwa aku benar-benar berani muncul di sini, di hadapanmu. Jika kau ingin menggunakan kekerasan, maka kusarankan kau memikirkan konsekuensinya."     

Sosok yang berada di bagian depan tidak lain adalah pemimpin dari Gunung Suci Xihua, Saint Xihua. Sementara identitas dari dua sosok lainnya sudah bisa ditebak.     

Setelah pergi meninggalkan Sembilan Negara kala itu, mereka bertiga datang ke Dunia Atas untuk berlatih. Setelah itu, nama Ye Futian dikenal dimana-mana, reputasinya menjadi begitu luar biasa. Mereka tidak berani berlama-lama tinggal di wilayah pusat Dunia Kaisar Xia dan karena itulah mereka memilih pergi ke bagian ujung wilayah barat untuk mengasingkan diri, mereka harus berlatih untuk mengembangkan tingkat Plane masing-masing.     

"Apa yang kau inginkan?" Saint Xihua tidak lagi bertanya tentang identitas pemuda itu, dia malah menanyakan tujuan pemuda itu datang kemari.     

"Aku yakin kau tidak pernah menyangka bahwa Ye Futian akan mampu mendapatkan ketenaran secepat itu. Sekarang dia sangat dikagumi oleh sang Puteri, bahkan Yang Mulia mulai menyukainya. Yah, tidak terlalu sulit untuk memahami mengapa kau terpaksa menyembunyikan wajahmu dari dunia luar." Pemuda itu melanjutkan sindirannya. "Tapi kembali lagi, apa menurutmu semua yang kau lakukan di sini akan berguna nantinya, Saint Xihua? Kau dibiarkan oleh Yang Mulia berkeliaran karena dia tidak peduli pada kalian. Tapi karena status Ye Futian terus meningkat, menurutmu berapa lama kau bisa terus hidup seperti ini?"     

Ekspresi Saint Xihua menjadi suram. Tentu saja dia ingat saat Kaisar Xia muncul dan berbicara dengan mereka. Dia sudah lama mencurigai bahwa selama ini mungkin dia telah diawasi.     

"Seharusnya kau mempercayai kata-kataku, mengingat bagaimana aku bisa menemukanmu di sini." Pemuda itu melanjutkan kata-katanya, "Adapun tujuanku untuk datang kemari, sebenarnya itu cukup sederhana. Baik Pendekar Nether dan Saint Glass saat ini sedang berlatih di Dunia Atas. Sembilan Negara dibiarkan tidak berdaya. Mengapa kau tidak bersekutu dengan orang-orang dari Aula Cahaya Suci dan membunuh para Saint dari Istana Holy Zhi? Perang suci masih belum berakhir dengan kehadiran mereka. Bahkan Yang Mulia harus mengakui hal tersebut."     

"Saint Jiang saat ini berada di Negeri Barren dan masih ada Saint lainnya di sana. Saint Ji dilarang bepergian oleh Kaisar Xia, jadi dia tidak akan berani pergi keluar. Bahkan tanpa adanya Pendekar Nether dan Saint Glass, apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau dapat menaklukan Negeri Barren dengan situasi seperti saat ini?" jawab Saint Xihua dengan nada dingin.     

"Tidakkah kau melihat bahwa aku membawa sebongkah batu spiritual kemari? Seharusnya itu sudah cukup untuk merekrut para Saint yang akan membantu kalian. Pasti ada orang-orang yang akan terhasut, ketika dihadapkan dengan imbalan dalam jumlah yang tepat. Ditambah lagi, semua ini masih mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Yang Mulia, selama kau tidak melakukan pembantaian besar-besaran terhadap mereka yang berada di bawah Saint Plane." Pemuda itu melanjutkan, "Bahkan jika kau gagal, kalian semua masih bisa melarikan diri. Batu spiritual itu tetap menjadi milikmu, dan kau bebas menggunakannya untuk mengembangkan kultivasimu."     

"Tentu saja, kau diberi kebebasan untuk menolak usulanku ini, Saint Xihua. Tapi, Ye Futian tidak lama lagi akan mengetahui keberadaanmu," ujar pemuda itu.     

Saat ini, ekspresi Saint Xihua tampak sangat muram. Tidak peduli apakah dia suka atau tidak, dia harus menyetujuinya.     

"Apa yang akan kau dapatkan dari semua ini?" Saint Xihua bertanya dengan nada dingin. Dia ingin mengetahui identitas dari pemuda itu dan alasannya untuk melakukan semua ini.     

Menilai dari kekuatannya, apakah dia memiliki dendam terhadap orang-orang dari Negeri Barren?     

Namun mengetahui semua itu tampaknya sama sekali tidak berguna.     

"Aku tidak akan mendapatkan apa-apa. Semua ini hanyalah sebuah permainan bagiku. Anggap saja kau tidak pernah bertemu denganku. Aku akan melihat hasilnya dalam kurun waktu satu bulan, atau kau lebih memilih untuk melihat Ye Futian muncul di hadapanmu bersama dengan kelompoknya. Selain itu, jangan katakan apa-pun tentangku jika situasi menjadi buruk. Tampaknya kau telah menikah dan memiliki anak setelah datang ke Dunia Atas, jadi tampaknya kau telah merencanakan semuanya. Jika sesuatu terjadi padamu, aku akan menjaga anakmu." Pemuda itu tersenyum, sebelum dia mengenakan topinya dan pergi.     

Semua itu benar-benar sebuah permainan baginya.     

Wajah Saint Xihua tampak pucat saat dia melihat aura pemuda itu terus memudar. Beberapa teriakan yang mengerikan terdengar dari luar. Saint Xihua tahu bahwa ada orang-orang yang harus dibungkam terkait masalah ini.     

Meskipun dia belum pernah melihat wajah aslinya, namun tetap saja pemuda misterius itu memilih untuk membungkam orang-orang yang berada di sekitarnya, dan juga mengancamnya untuk tidak menyebutkan apa-pun tentang dirinya. Dia benar-benar menunjukkan tingkat kewaspadaan yang luar biasa, dimana dia sama sekali tidak meninggalkan jejak.     

Jika dia hendak menyerang Negeri Barren, maka dia melakukan semua itu demi dirinya sendiri. Bagaimanapun juga, dia masih memiliki konflik yang belum terselesaikan dengan Istana Holy Zhi.     

Mungkin itulah yang diincar oleh pemuda itu.     

Saat ini sekujur tubuh Saint Xihua merinding. Jika ada seseorang yang berani melakukan hal seperti itu di bawah kepemimpinan Kaisar Xia, maka orang itu pasti memiliki latar belakang yang sangat mengerikan.     

…     

Xia Qingyuan menerima berita setengah bulan kemudian bahwa Saint Xihua telah kembali ke Sembilan Negara di Dunia Bawah.     

Dia mendengar berita di kediamannya bahwa ada seseorang yang membocorkan informasi itu, dan ayahnya telah mengirim orang untuk memberi peringatan padanya.     

Bagaimanapun juga, Kaisar Xia tidak bisa ikut campur dalam semua urusan di dunianya.     

"Sebarkan perintahku. Panggil orang-orang yang berada di Pondok ke Istana Kekaisaran. Kita akan pergi menuju Dunia Bawah dari Istana Kekaisaran," ujar Xia Qingyuan. Kemudian dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan menyiapkan matriks ruang dan waktu.     

Pertempuran sudah bergejolak ketika Xia Qingyuan dan yang lainnya tiba di Istana Holy Zhi.     

Pertempuran antar Saint terjadi tepat di atas Istana Holy Zhi. Selain Saint Xihua, ada Saint lainnya di Saint Plane tingkat kedua yang berhadapan dengan Saint Jiang.     

Tiga orang Saint dari Gunung Suci Xihua dan dua orang Saint lainnya dari Aula Cahaya Suci sedang menghadapi Douzhan dan yang lainnya.     

Saint Ji dari Aula Cahaya Suci dilarang pergi kemana-pun, dan sejak saat itu para kultivator dari Aula Cahaya Suci tidak pernah berani melangkahkan kaki keluar dari Aula Cahaya Suci. Namun kini mereka menganggap bahwa akan lebih menguntungkan untuk menyerang lebih dulu daripada terus menunggu. Karena itulah, para Saint dari Aula Cahaya Suci menyetujui usulan Saint Xihua.     

Saint Xihua dan anak buahnya tentu saja menyadari kehadiran Xia Qingyuan. Kebencian memenuhi hati mereka. Sudah jelas bahwa sang Puteri telah memilih pada siapa dia berpihak.     

"Puteri, apakah kita akan membantu mereka?" Beberapa kultivator di samping Xia Qingyuan bertanya secara telepati.     

"Mereka mampu melindungi diri mereka sendiri saat ini," jawab Xia Qingyuan. Ketika Lembah Awan Suci membuat peralatan ritual Saint untuk kultivator-kultivator dari Sembilan Negara, beberapa peralatan ritual yang benar-benar kuat telah dibawa ke Dunia Bawah.     

Saat ini Elang Angin Hitam muncul di sisi Xia Qingyuan.     

Sudah jelas Ye Futian mendengar tentang berita ini.     

Kemudian Elang Angin Hitam mengalihkan pandangannya ke arah Xia Qingyuan dan berkata, "Apakah anda dapat memerintahkan pasukan anda untuk bertindak?"     

Xia Qingyuan memandang elang itu dan langsung mengetahui bahwa Ye Futian yang sedang berbicara dengannya. Dia sudah cukup lama menaklukkan elang itu, membuatnya tidak berani untuk bersikap kurang ajar di sekitarnya.     

"Peraturan yang berlaku dalam perang suci di Sembilan Negara ditetapkan oleh ayahku." Xia Qingyuan memandang ke arah elang itu, dan kedua mata Elang Angin Hitam terus menatapnya.     

Xia Qingyuan mengalihkan pandangannya dan berkata padanya secara telepati dengan ekspresi dingin di wajahnya, "Jika ada seseorang yang terjebak dalam situasi antara hidup dan mati, aku akan membuat pengecualian. Saat ini, mereka masih bisa mengatasi situasi ini sendiri."     

"Terima kasih, Puteri." Elang Angin Hitam menjawab secara telepati.     

Kedua mata elang itu berbalik untuk menatap ke arah Saint Xihua dan yang lainnya. Jadi Saint Xihua berhasil membawa para Saint ini ke Dunia Bawah dan membantunya menyerang Istana Holy Zhi.     

Sepertinya Saint Xihua dan Aula Cahaya Suci akan selalu menimbulkan bencana jika mereka dibiarkan berkeliaran tanpa adanya pengawasan.     

"Kapan kau akan mengakhiri latihanmu di Dinasti Dali?" Xia Qingyuan bertanya lagi.     

"Tidak tahu." Elang itu menjawab dan terbang ke depan, berusaha untuk bergabung dalam medan pertempuran.     

Kedua mata Xia Qingyuan terpancar dengan sedikit amarah saat dia menyaksikan Elang Angin Hitam terbang menjauh. Baj*ngan itu.     

Kabar terakhir yang dia dapatkan, Penasihat Kekaisaran bersikap sangat baik pada Ye Futian dan sama sekali tidak mencurigainya. Saat ini, Ye Futian sedang bersiap-siap untuk menerobos ke tingkat Saint Plane di Kota Kekaisaran dari Dinasti Dali.     

Xia Qingyuan merasa kesal saat mendengar semua itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.