Legenda Futian

Rencana Tersembunyi



Rencana Tersembunyi

2Beberapa Saint sedang bertarung dengan sengit di atas Istana Holy Zhi. Sementara itu, Elang Angin Hitam tiba di medan pertempuran tempat Douzhan berada. Meskipun belum menjadi Saint, elang itu tidak lama lagi akan mencapai Saint Plane, jadi dia masih bisa memberikan bantuan.      1

Melihat bagaimana serangan-serangan di pihak mereka menjadi semakin tidak efektif dan bagaimana Xia Qingyuan muncul tepat di hadapan mereka, Saint Xihua kini menyadari sesuatu.     

Xia Qingyuan mungkin tidak akan memberinya kesempatan.     

Dia menjadi tidak menyukai situasi saat ini. Xia Qingyuan adalah putri dari Kaisar Xia dan jika sang Puteri sudah memilih berpihak pada Ye Futian, maka dia tidak akan bisa melawan Ye Futian.     

Keseimbangan kekuatan dari perang suci ini menjadi goyah. Ketika dia memilih untuk melarikan diri saat mengalami kekalahan dalam pertempuran kala itu, mereka ditakdirkan untuk tetap menjadi pecundang dari perang suci tersebut.     

Pada awalnya dia berniat untuk terus berlatih sambil tetap bersembunyi. Tetapi mengingat bagaimana pemuda misterius itu memaksanya untuk bertindak, dia tidak punya pilihan selain mematuhi perintahnya.     

"Jika sang Puteri sudah berada di sini, maka Yaya dan Saint Glass tidak lama lagi akan tiba di sini." Saint Xihua bergumam pada dirinya sendiri, kemudian dia berkata, "Mundur."     

Dia melesat pergi dan bergegas mundur. Pasukannya juga mundur dari medan pertempuran satu per satu, menjauhkan diri dari para kultivator yang mereka serang. Saint Jiang dan kultivator lainnya dari Istana Holy Zhi tidak mengejar para penyergap itu, karena jajaran anggota mereka saat ini tidak terlalu kuat.     

"Ayo kita pergi." Saint Xihua dan yang lainnya bergegas pergi.     

Tatapan mata Elang Angin Hitam tampak sedingin es dan sangat tajam, juga dihiasi dengan sedikit kebingungan saat menyaksikan sosok-sosok itu pergi.     

Mereka akan pergi begitu saja?     

Apakah ini karena kehadiran Xia Qingyuan?     

Tampaknya Saint Xihua tidak terlalu berambisi dalam membalaskan dendamnya dan tampil seperti seorang pengecut.     

Sebenarnya, Saint Xihua tidak pernah menginginkan balas dendam, tetapi ada seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Meskipun dia tidak mengetahui apa yang sedang direncanakan oleh pihak lainnya itu, tetapi dia melakukan apa yang telah dia janjikan. Dengan kehadiran Xia Qingyuan yang muncul secara pribadi, dia langsung memutuskan untuk mundur, karena dia menganggap bahwa serangan ini sudah cukup untuk memenuhi janjinya.     

Elang Angin Hitam mengamati medan pertempuran dengan seksama. Ada cukup banyak orang yang terluka. Namun, bagi para Saint, selama luka-luka yang mereka alami tidak parah, maka mereka akan baik-baik saja.     

Elang itu mengepakkan sayapnya dan menghampiri Xia Qingyuan, lalu berkata padanya secara telepati, "Puteri, apakah anda bersedia membantu saya?"     

"Kau ingin mengetahui keberadaan Saint Xihua dan yang lainnya?" Xia Qingyuan menjawab secara telepati. Tentu saja dia mengetahui apa yang sedang direncanakan oleh Ye Futian.     

Elang Angin Hitam mengangguk.     

"Ayah akan mengutus seseorang untuk memeriksanya. Apa yang sedang kau lakukan sekarang sama saja memintaku untuk melanggar peraturan yang berlaku dalam perang suci." Kemudian Xia Qingyuan menambahkan, "Ditambah lagi, Saint Xihua dan kultivator lainnya tetap saja bawahan dari ayahku."     

Ye Futian tentu tidak peduli dengan omong kosong yang diucapkan oleh Xia Qingyuan.     

Saat ini Saint Xihua mungkin hanya memendam kebencian untuk Kaisar Xia. Jika dia harus menentukan sebuah pilihan, pasti dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan Dunia Kaisar Xia.     

Adapun Xia Qingyuan, dia merasa heran bahwa wanita itu baru saja berbicara tentang peraturan padanya.     

"Saya hanya membutuhkan berita tentang mereka, tidak lebih. Yang Mulia dan anda, Puteri, tidak perlu melakukan tindakan apa-pun, jadi anda tidak akan melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Yang Mulia," ujar Elang Angin Hitam secara telepati.     

"Kita akan membicarakan hal ini ketika kau kembali." Xia Qingyuan memandang ke arah Elang Angin Hitam dengan tatapan datar.     

Elang itu menatap ke arah Xia Qingyuan, merasakan dorongan untuk melakukan sesuatu saat itu juga.     

"Boss, jangan." Elang Angin Hitam bisa merasakan apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian dan menjadi takut. Bagaimanapun juga, saat ini Xiao Qing berada tepat di samping Xia Qingyuan.     

Jika Ye Futian benar-benar melakukan sesuatu, maka Elang Angin Hitam yang akan menerima konsekuensinya.     

Adapun balas dendam yang dia rencanakan terhadap Xiao Qing, dia bisa melakukannya di lain waktu.     

"Saya ingin meminta anda untuk memberitahu Saint Moon tentang hal ini dan menyuruhnya waspada. Saya akan menyerahkan masalah di sini pada anda, Puteri," ujar Elang Angin Hitam. Karena dia masih berada di Dinasti Dali, maka secara tidak langsung masalah yang terjadi di Dunia Kaisar Xia jatuh ke tangan Xia Qingyuan. Mereka harus waspada karena Saint Xihua telah mengambil tindakan.     

Sementara dia sendiri tidak mungkin kembali ke Dunia Kaisar Xia sekarang.     

Kalau tidak, maka semua upaya yang telah dia lakukan selama ini akan menjadi sia-sia.     

"Baiklah." Xia Qingyuan mengangguk. Jadi pria ini akhirnya mulai belajar sopan santun, huh?     

Ye Futian, yang saat ini sedang berlatih di Kota Kekaisaran dari Dinasti Dali, membuka matanya, yang memancarkan hawa dingin.     

Dia tidak menyangka bahwa Saint Xihua benar-benar muncul secara tiba-tiba setelah sekian lama menghilang. Untung saja Istana Holy Zhi kini telah menjadi sangat kuat, dan mereka tidak dapat dikalahkan dengan mudah. Meskipun Saint Xihua benar-benar mampu menyewa seorang Saint tingkat True Self Plane dari Dunia Atas untuk membantunya, pada akhirnya situasi tidak berjalan sesuai rencananya. Meskipun demikian, akan lebih baik jika mulai saat ini dia meningkatkan kewaspadaan. Karena itulah, dia siap mengundang para Saint dari Klan Yue untuk berlatih di Istana Holy Zhi.     

Dengan cara itu, mereka bisa saling membantu satu sama lain, sebelum akhirnya mereka menyingkirkan Saint Xihua untuk selama-lamanya.     

Yaya, Saint Glass dan yang lainnya kini pergi ke Dunia Bawah, mereka akan tetap tinggal di sana untuk menjaga Istana Holy Zhi, yang menyebabkan Saint Xihua dan anak buahnya kembali mundur.     

Namun itu hanyalah pertempuran kecil, karena Istana Holy Zhi Suci tidak mengalami kerugian sama sekali.     

Setelah itu, Saint Moon benar-benar berlatih di Istana Holy Zhi, sementara Yaya, Saint Glass dan yang lainnya kembali ke Dunia Atas.     

Tampaknya mereka telah membuat kesimpulan. Semua ini tampaknya merupakan upaya Saint Xihua untuk membalas dendam, dan tidak ada seorang-pun yang peduli untuk mencari tahu tentang kisah di balik tindakannya tersebut.     

Bagaimanapun juga, sejak awal Saint Xihua memiliki konflik untuk diselesaikan dengan Istana Holy Zhi.     

Pertempuran itu dengan cepat dilupakan oleh semua orang. Itu adalah sesuatu yang bahkan hampir tidak layak untuk dibicarakan di Dunia Atas.     

Xiao Sheng terus berlatih di kediaman Klan Xiao, dimana dia hanya beberapa kali meninggalkan tempat itu. Sebenarnya, sebagian besar anggota klannya tidak peduli pada dirinya.     

Setelah peristiwa kala itu, dia mulai memahami takdirnya, bahwa dia telah menjadi seseorang yang tidak penting dan dapat disingkirkan kapan saja, bahkan orang-orang dari Lembah Awan Suci datang jauh-jauh ke Klan Xiao untuk membatalkan aliansi pernikahan. Semua itu merupakan penghinaan yang luar biasa baginya.     

Xiao Sheng telah mengutus orang untuk pergi ke Lembah Awan Suci hari itu, dimana dia mengundang Gongsun Ni ke sebuah restoran.     

Gongsun Ni tetap datang ke sebuah restoran yang terkenal, karena bagaimanapun juga mereka berdua nyaris menjadi suami-istri. Dia masih bersedia untuk menanggapi Xiao Sheng, karena pria itu yang mengundangnya kemari.     

"Aku telah mendengar informasi bahwa akhir-akhir ini kau telah menghabiskan waktu untuk berlatih seorang diri agar bisa mencapai Saint Plane. Bagaimana perkembangan dari latihanmu?" tanya Gongsun Ni. Saudarinya, Gongsun Xuan, berada tepat di sampingnya, dan ada pula seorang Saint yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada.     

"Tidak buruk, tapi sepertinya pola pikirku dalam kondisi buruk, jadi wajar saja kalau aku mengalami kesulitan menerobos ke tingkat Saint Plane." Xiao Sheng berkata, "Bagaimana denganmu, Nona Gongsun? Kita sudah lama tidak bertemu satu sama lain. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?"     

"Tidak jauh berbeda dari bagaimana aku menghabiskan hari-hari seperti biasanya." Gongsun Ni menjawab, "Kau memiliki bakat yang luar biasa, Tuan Xiao. Aku yakin kau dapat mengatasi kesulitan yang kau alami saat ini, kemudian kau dapat membuat terobosan dan menjadi seorang Saint."     

"Yah, semoga saja." ujar Xiao Sheng sambil tersenyum, dia tampak begitu tenang.     

Seorang pria sedang minum-minum sendirian tidak jauh dari tempat duduk mereka, yang berjarak tidak lebih dari satu meja dari mereka.     

"Xiao Sheng." Sebuah suara terdengar di telinga Xiao Sheng ketika dia menundukkan kepalanya.     

Xiao Sheng tetap terlihat tenang dan tidak terpengaruh saat dia mendengar suara itu, melanjutkan perbincangannya dengan Gongsun Ni.     

"Spekulasimu memang benar adanya. Dia tidak muncul. Jika dia benar-benar sedang berlatih di Istana Kaisar Xia, pasti dia akan pergi ke Dunia Bawah bersama Xia Qingyuan. Namun, hanya sang Puteri yang muncul di sana. Bahkan ketika orang-orang dari Sembilan Negara muncul di medan pertempuran, sosoknya tetap tidak dapat ditemukan." Lawan bicaranya terus menyampaikan penjelasannya secara telepati.     

"Apakah ada berita penting yang kau dapatkan di sana? Seperti kemana dia pergi?" Xiao Sheng bertanya secara telepati. Itu adalah hari dimana mereka telah sepakat untuk bertemu. Mereka akan menentukan waktu dan tanggal untuk pertemuan berikutnya setiap kali mereka mengadakan pertemuan.     

Tapi kembali lagi, sementara Xiao Sheng selalu datang kesana, sosok lainnya yang muncul nyaris tidak pernah sama.     

"Jika dia pergi dari Istana Kaisar Xia secara langsung, maka kemungkinan besar dia pergi menggunakan matriks ruang dan waktu. Seharusnya kau mengetahui tempat-tempat yang terhubung dengan matriks tersebut. Pasti ada beberapa tempat yang bisa dia tuju." Sosok itu melanjutkan kata-katanya," Xiao Sheng, menurutmu dia pergi kemana?"     

"Apakah ada korban jiwa di Sembilan Negara saat ini?" tanya Xiao Sheng.     

"Tidak ada seorang-pun yang tewas terbunuh," jawab sosok itu.     

"Apakah semua Saint dari Negeri Barren berada di sana?" Xiao Sheng bertanya lagi.     

"Mereka semua terlibat dalam pertempuran," jawab sosok itu.     

"Kalau begitu cobalah lakukan serangan lagi." Xiao Sheng berkata, "Setidaknya buatlah orang-orang di Sembilan Negara menerima konsekuensinya. Jika dia masih tidak muncul, maka kita dapat memastikan bahwa dia tidak berada di Dunia Kaisar Xia. Menurutku, kemungkinan besar dia berada di Dunia Li jika dia benar-benar pergi ke suatu tempat."     

"Bagaimana bisa begitu?" Sosok itu bertanya.     

"Dia pergi seorang diri tanpa didampingi oleh sang Puteri. Dia melakukan hal itu bukan karena para Saint tidak diizinkan menjaganya karena dia hendak pergi ke tempat-tempat rahasia di Dunia Kaisar Xia, melainkan karena dia merasa khawatir bahwa identitasnya akan terbongkar. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka kemungkinan bahwa dia berada di Dunia Kaisar Li akan sangat tinggi. Kalau tidak, seharusnya dia membawa para Saint dari Sembilan Negara bersamanya."     

"Dia berani pergi ke Dunia Kaisar Li untuk berlatih?" Suara dari sosok itu terdengar mengejek.     

"Jika kau ingin mengetahui tentang dia, kau akan menyadari bahwa dia mungkin lebih berani daripada itu. Ditambah lagi, alasan mengapa sang Puteri membiarkan tunggangannya berada di kediamannya adalah agar dia bisa mengetahui keberadaannya kapan saja. Tentu saja kau dapat menebak arti dari tindakan semacam itu," Xiao Sheng berkata, "Sayangnya, aku belum mengetahui apa yang sedang dia lakukan di Dunia Kaisar Li. Mengapa hal itu membuat sang Puteri begitu tertarik, sehingga dia perlu mengetahui keberadaannya kapan saja."     

Sosok itu terdiam untuk beberapa saat, sebelum dia menjawab, "Aku telah mengingat setiap kata yang baru saja kau ucapkan."     

Sosok itu meletakkan cangkir di tangannya setelah mengatakan hal itu dan pergi meninggalkan restoran tersebut.     

Setelah itu, Xiao Sheng terus berbincang-bincang dengan Gongsun Ni, dimana dia terlihat sopan dan ramah. Siapa-pun tidak dapat merasakan sedikit-pun kesedihan dan kemarahan darinya. Semua itu membuat Gongsun Ni merasa terkejut, dan dia merasa bersalah.     

Tidak lama kemudian, Xiao Sheng pergi meninggalkan restoran tersebut. Dia dan Gongsun Ni berpisah dan kembali ke kediaman mereka masing-masing.     

…     

Sudah satu bulan berlalu sejak Saint Xihua menyerang Istana Holy Zhi. Long Ling'er dan Phoenix diracuni oleh seseorang di sebuah restoran di Dunia Atas dari Dunia Kaisar Xia. Ditambah lagi, racun yang digunakan sangat mematikan, dimana racun itu menyerang organ dalam dan nyaris membunuh mereka berdua.     

Perlu diperhatikan bahwa Phoenix berpengalaman dalam teknik penyembuhan, namun pada akhirnya dia diracuni oleh seseorang. Itu adalah sebuah bukti betapa mematikannya racun itu dan betapa rapinya aksi dari sang pelaku. Bahkan dapat dikatakan bahwa itu adalah racun yang berada di tingkat Saint.     

Namun, karena semua orang di Istana Holy Zhi telah meningkatkan kewaspadaan karena peristiwa terkait Saint Xihua, Kepala Desa juga ikut serta ketika Long Ling'er dan Phoenix pergi ke luar. Kepala Desa tidak kembali ke Pondok ketika keduanya diracuni, dia malah membawa mereka ke Istana Kaisar Xia sesegera mungkin.     

Berita itu tidak begitu penting bagi orang-orang di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia, namun berita itu jelas merupakan pukulan yang sangat keras bagi Ye Futian.     

Apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini?     

Apakah itu perbuatan dari Saint Xihua lagi?     

Namun, menurut Xia Qingyuan, Saint Xihua bahkan tidak berada di sana ketika mereka diracuni.     

Ye Futian mengira bahwa semua ini merupakan upaya balas dendam saat Saint Xihua menyerang Istana Holy Zhi kala itu. Tetapi ketika Ling'er dan Phoenix diracuni, dia merasa bahwa seseorang mencoba mencelakai mereka dan orang itu berusaha membunuh para kultivator yang berasal dari Sembilan Negara.     

Sekujur tubuh Ye Futian masih merinding meskipun saat ini dia berada di Dinasti Dali, seolah-olah dia sedang terjebak dalam rencana seseorang.     

Hal terpenting yang harus dilakukan di Istana Kaisar Xia saat ini adalah menjaga Phoenix dan Ling'er tetap hidup. Xia Qingyuan bahkan membawa mereka berdua ke kamar tidur Kaisar Xia, untuk meminta bantuan dari sang Kaisar secara langsung.     

Keduanya berada di ambang kematian ketika Kepala Desa membawa mereka masuk ke dalam Istana Kaisar Xia, terutama Ling'er, yang benar-benar sudah berada satu jengkal dari ajalnya dan nyawanya nyaris tak tertolong, melihat bagaimana racun itu telah menyebar di sekujur tubuhnya.     

Xia Qingyuan juga merasa bahwa seseorang berusaha untuk mencelakai orang-orang dari Sembilan Negara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.