Legenda Futian

Tanpa Celah



Tanpa Celah

1Suasana di kediaman sang Puteri di Istana Kaisar Xia tampak suram. Saat ini pikiran Xia Qingyuan sedingin es.     
2

Semua orang di Dunia Kaisar Xia seharusnya mengetahui bahwa Ye Futian adalah bawahan dari Kaisar Xia. Namanya sudah dikenal dimana-mana karena hasil yang dia peroleh dari Pertempuran Dunia Kosong, dan dalam jangka waktu tertentu, dia sempat menjadi topik pembicaraan di Dunia Kaisar Xia. Tidak ada seorang-pun yang tidak mengetahui tentang Ye Futian kala itu.     

Jika Saint Xihua merencanakan sesuatu terhadap Negeri Barren, dia pasti melakukannya karena putus asa.     

Namun, pada saat ini, seseorang benar-benar mencelakai Phoenix dan Long Ling'er. Orang-orang bisa membayangkan apa yang sedang dipikirkan oleh sang Puteri saat ini.     

Namun, ada sesuatu yang tidak bisa dipahami olehnya. Apakah kedua peristiwa itu terjadi secara kebetulan belaka? Atau ada orang-orang yang merencanakan peristiwa-peristiwa itu dari balik layar?     

Untuk saat ini, ada banyak hal yang tidak bisa dia pahami.     

Sword Saint, Gu Dongliu dan yang lainnya juga datang ke Istana Kaisar Xia, menunggu berita selanjutnya di kediaman sang Puteri.     

Saat ini, kondisi Long Ling'er dan Phoenix masih belum bisa diketahui.     

Mereka semua berharap bahwa Kaisar Xia dapat menciptakan sebuah keajaiban. Kalau tidak, keduanya akan berada dalam kondisi yang sangat mengerikan.     

Pada saat itu, seseorang menghampiri Xia Qingyuan dan menyampaikan beberapa berita padanya.     

Tatapan mata Elang Angin Hitam tampak sangat dingin. Elang itu bergerak mendekat dan menatap ke arah Xia Qingyuan.     

Sepasang mata itu memancarkan hawa dingin yang mampu menusuk tulang.     

Xia Qingyuan memandang ke arah Ye Futian melalui mata elang itu dan berkata, "Ada sebuah klan tingkat Saint di Kota Kaisar Xia—Klan Mu, dan salah satu anggota dari generasi muda mereka tergila-gila dengan Long Ling'er, dimana dia selalu mengikuti Long Ling'er kemana-mana. Long Ling'er memanfaatkan situasi itu dan terus-menerus membuat anggota Klan Mu itu melayaninya. Hal ini membuat pemuda itu menyatakan perasaannya pada Long Long dan akhirnya ditolak. Kemudian dia memutuskan untuk meracuni dirinya sendiri serta Long Ling'er, berharap mereka bisa mati bersama-sama."     

"Apa yang terjadi padanya?" Elang itu bertanya.     

"Tewas, karena keracunan," ujar Xia Qingyuan.     

Elang Angin Hitam berbalik untuk berbicara pada orang-orang dari Istana Holy Zhi. Kemudian Zhuge Mingyue menambahkan, "Mu Yan memang tergila-gila dengan Ling'er dan Ling'er selalu menggodanya. Ditambah lagi, Mu Yan adalah sosok yang pemalu namun sangat ramah, jadi dia selalu mengikuti Ling'er, sama seperti yang dikatakan oleh sang Puteri. Bahkan dia pernah datang berkunjung ke Pondok dan kami semua pernah bertemu dengannya. Karena itulah, kami tidak mencurigainya. Tapi kembali lagi, Mu Yan adalah seseorang yang seharusnya tidak mampu melakukan hal seperti itu."     

"Kami telah menginterogasi orang-orang yang berada di restoran itu serta Klan Mu. Orang-orang dari Klan Mu tidak percaya bahwa Mu Yan mampu melakukan hal seperti itu, tetapi ada banyak orang di restoran itu yang menyaksikan secara langsung apa yang telah terjadi di sana, jadi mereka tidak mungkin berbohong. Memang ada kemungkinan bahwa salah satu dari mereka berbohong, tetapi tidak mungkin ada begitu banyak orang yang berani berbohong. Selain itu, kami telah memeriksa semua orang yang berada di sana, dan mereka semua terbukti tidak bersalah."     

"Kalau itu memang benar terjadi, maka peristiwa ini adalah sebuah kecelakaan, yang terjadi karena Ling'er tidak berhati-hati dalam berteman." Elang Angin Hitam berbicara dengan suara bernada dingin dan suram. Dia tahu betul seperti apa kepribadian Ling'er. Dia adalah gadis yang nakal dan keras kepala, tetapi hatinya begitu murni. Jika dia mau berteman dengan Mu Yan, maka Mu Yan pasti bukan sosok yang jahat dan brutal. Apalagi Kakak Kedua dan yang lainnya juga pernah bertemu dengannya.     

Tapi kembali lagi, kebenaran sudah ada di depan mata mereka.     

Semua itu tampaknya benar-benar murni sebuah kebetulan belaka. Ditambah lagi, tampaknya peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan Saint Xihua yang menyerang Negeri Barren beberapa waktu yang lalu.     

Kala itu, Ye Futian tidak terlalu mempedulikan serangan tersebut, tetapi dengan adanya peristiwa yang menyangkut Ling'er saat ini, dia harus mempertimbangkan kembali tentang hal tersebut.     

"Aku tahu kau merasa ada sesuatu yang aneh, karena aku juga merasakan hal yang sama. Tapi dengan melihat situasi saat ini, nyaris tidak ada petunjuk maupun celah yang muncul, dengan hanya satu pengecualian yang mungkin saja terjadi—Mu Yan telah dikendalikan oleh sosok-sosok kuat menggunakan semacam teknik khusus." Kemudian Xia Qingyuan menambahkan, "Tidak ada satu-pun anggota Klan Mu yang mengetahui apakah Mu Yan mengenal sosok-sosok kuat di luar sana. Kita juga tidak mengirim orang untuk mengawasi Mu Yan sebelumnya. Ditambah lagi, Mu Yan mengalami efek keracunan paling buruk, dimana dia tewas di tempat. Bahkan jika spekulasi seperti itu mungkin saja terjadi, tidak ada petunjuk yang bisa kita gunakan untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut."     

"Kakak Kedua, apakah ada seseorang dari Istana Holy Zhi atau Ling'er sendiri yang terlibat konflik dengan orang lain, atau menyinggung seseorang selama ini?" tanya Elang Angin Hitam.     

"Tidak ada. Semua orang memfokuskan diri untuk berlatih. Bahkan jika terjadi konflik saat mereka pergi keluar, tidak ada seorang-pun yang berani menanggung risiko akibat melakukan hal seperti itu," Zhuge Mingyue menjelaskan.     

Elang Angin Hitam mengangguk. Dengan statusnya saat ini di Dunia Kaisar Xia, semua Saint mengetahui bahwa merencanakan sesuatu pada mereka akan menimbulkan risiko besar. Tidak ada seorang-pun yang berani bertindak sejauh itu hanya karena konflik kecil, kecuali konflik tersebut menyangkut situasi antara hidup dan mati.     

"Yah, mungkin ini perbuatan dari musuh-musuh kita di masa lalu," ujar Elang Angin Hitam. Saint Ji dari Aula Cahaya Suci di Dunia Bawah tidak bisa pergi kemana-mana. Saint Xihua dan anak buahnya nyaris tidak bisa bersembunyi. Mereka berdua tampaknya tidak ada hubungannya dengan peristiwa ini. Musuh pertama mereka saat berada di Dunia Atas adalah orang-orang yang berasal dari Istana Pedang Lihen.     

Tapi kembali lagi, Pendekar Lihen telah meminjamkan pedangnya pada Wuchen dan menyelamatkan nyawa mereka. Pola pikir Wang Chuan telah sempurna dan menjadi seorang Saint. Semua itu seharusnya telah diketahui oleh orang-orang di Istana Pedang Lihen dan konflik di antara mereka seharusnya sudah terselesaikan. Ditambah dengan fakta bahwa mereka masih berhutang budi pada Pendekar Lihen karena telah meminjam sebilah pedang darinya, kemungkinan bahwa orang-orang dari Istana Pedang Lihen akan mencelakai rekan-rekan Ye Futian sangatlah kecil.     

Adapun Gongsun Zhong dari Lembah Awan Suci, meskipun sempat terjadi konflik di antara mereka, tetapi selama Pertempuran Dunia Kosong berlangsung, Gongsun Zhong menunjukkan kekesalannya secara terang-terangan. Karena Xia Qingyuan telah menyatakan kekecewaannya pada Gongsun Zhong, dia telah melampiaskan semua kekesalannya di atas medan pertempuran.     

Jika dibandingkan dengan Gongsun Zhong, Xiao Sheng, yang telah menjebak Ye Futian dalam Pertempuran Dunia Kosong, lebih berpotensi untuk merencanakan sesuatu padanya.     

Apa yang dilakukan oleh Xiao Sheng kala itu benar-benar masuk akal dan tidak bisa disalahkan. Dia hanya memanggil kembali orang-orang yang ditempatkan sang Puteri untuk menjaga Ye Futian karena sang Puteri dalam bahaya, namun tindakannya itu hampir menyebabkan mereka semua tewas dalam pertempuran. Namun tidak lama kemudian, Xiao Sheng dikhianati oleh Li Yao, dimana seseorang membocorkan informasi bahwa pasukan musuh telah berkomplot dengannya, yang menyebabkan motif dalam melakukan tindakannya itu terkuak.     

Xiao Qianhe dari Klan Xiao, telah membawa Xiao Sheng ke Istana Kaisar Xia dan memohon ampunan pada Permaisuri Xiao.     

Permaisuri Xiao telah memanggil Ye Futian secara pribadi dan memberi banyak imbalan padanya, yang terdiri dari sepuluh metode kultivasi pada orang-orang di Sembilan Negara serta memberi mereka semua peralatan ritual Saint. Bahkan dia mengizinkan Ye Futian untuk berlatih di Aula Teratai Emas, memaksanya untuk mengesampingkan konfliknya dengan Xiao Sheng untuk sementara waktu.     

Jika apa yang terjadi pada Ling'er ternyata menjadi salah satu peristiwa yang direncanakan oleh Xiao Sheng, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa dia sudah menjadi semakin mahir daripada ketika dia beraksi selama Pertempuran Dunia Kosong berlangsung.     

"Apakah anda bisa menyelidiki Xiao Sheng?" tanya Ye Futian.     

"Aku sudah bisa menebak jalan pikiranmu." Xia Qingyuan melanjutkan kata-katanya, "Seseorang telah melaporkan beberapa berita padaku. Sejak peristiwa kala itu, Xiao Sheng telah menghabiskan waktu untuk berlatih di kediaman klannya. Bahkan ketika dia bepergian, dia tetap berada di wilayah Klan Xiao. Ditambah lagi, status Xiao Sheng di Klan Xiao tidak lagi seperti dulu. Statusnya menjadi hambatan baginya, sehingga meskipun dia bermaksud untuk melakukan sesuatu, dia tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukannya. Sebelum dan sesudah peristiwa yang menimpa Ling'er terjadi, dia hanya pergi keluar satu kali, dan itu-pun untuk bertemu Gongsun Ni."     

"Mengingat status Xiao Sheng di Klan Xiao kala itu, seharusnya masih ada seseorang yang bisa dia manfaatkan, bukan?" tanya Elang Angin Hitam.     

"Tentu saja ada beberapa orang seperti itu, tapi mungkin jumlahnya tidak banyak. Mengingat bagaimana kakekku telah mengambil kembali banyak keistimewaan dan kekuatan yang diberikan pada Xiao Sheng, pasti dia akan mengalami kesulitan dalam menggunakan Saint mana-pun," ujar Xia Qingyuan. Sosok yang telah meracuni gadis-gadis itu pasti seorang Saint.     

"Bagaimana jika seseorang dari Klan Xiao bersedia bekerja sama dengannya?" Elang itu bertanya lagi. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Ye Futian mencurigai Klan Xiao.     

"Ketika pamanku membawa Xiao Sheng ke Istana Kekaisaran, dia telah berjanji pada ibuku, itulah sebabnya ibuku bersedia untuk turun tangan dan menyelesaikan masalah ini, sehingga kau berhak memasuki Istana Kekaisaran. Kau harus ingat bahwa meskipun Xiao Sheng mungkin masih membencimu, namun pamanku tetaplah penerus dari Klan Xiao dan saudara dari ibuku. Apa untungnya dia melakukan hal-hal seperti itu? Jika dia melakukan hal itu hanya untuk menyelesaikan masalah atas nama putranya, maka ibuku-pun tidak akan memaafkannya jika dia ketahuan. Menilai dari kepribadian pamanku, pada dasarnya dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu."     

Xia Qingyuan telah menganalisis gagasan itu dan Ye Futian harus mengakui bahwa penjelasan Xia Qingyuan memang masuk akal.     

Xiao Qianhe tidak perlu diragukan lagi adalah seseorang yang haus akan kekuasaan, menilai dari ambisinya untuk menempatkan Xiao Sheng ke dalam Istana Kekaisaran. Seseorang seperti dia tidak akan mengambil risiko sebesar itu.     

Xiao Qianhe tetaplah saudara dari Permaisuri Xiao sekaligus saudara ipar Kaisar Xia. Status itu saja memiliki martabat yang sangat tinggi.     

"Jadi, anda mengatakan bahwa peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan Xiao Sheng, Puteri?" tanya Elang Angin Hitam dengan suara pelan. Tidak ada petunjuk maupun celah yang muncul, benarkah begitu?     

"Ada satu hal lagi. Entah itu Xiao Sheng atau orang lain, jika mereka benar-benar berniat mencelakaimu, mengapa mereka harus bertindak berbelit-belit seperti itu? Phoenix dan Ling'er mungkin memang berasal dari Negeri Barren, tetapi mereka bukanlah tokoh-tokoh penting di dalamnya." Xia Qingyuan mengerutkan keningnya dan berkata, "Adapun masalah apakah hal ini ada hubungannya dengan Xiao Sheng, aku hanya bisa mengatakan bahwa saat ini dia tidak terlihat mencurigakan. Aku akan terus meminta bawahanku untuk menyelidikinya sampai kami mendapatkan sesuatu."     

"Ya." Elang Angin Hitam mengangguk. Meskipun dia curiga bahwa Xiao Sheng ikut terlibat dalam masalah ini, tetapi mereka tidak mungkin melabrak kediaman Klan Xiao untuk menangkapnya padahal mereka masih kekurangan bukti.     

Meskipun Ye Futian menjalin hubungan baik dengan Xia Qingyuan, tetapi bagaimanapun juga Xiao Sheng adalah putra dari paman Xia Qingyuan.     

…     

Saat ini, semua tokoh penting dari Klan Xiao telah berkumpul di aula utama dari kediaman Klan Xiao. Tuan Xiao hadir di sana untuk memimpin jalannya pertemuan tersebut.     

Ada satu sosok yang sedang berdiri sendirian di bawah, dan sosok itu tidak lain adalah Xiao Sheng.     

Terdapat orang-orang dari Istana Kaisar Xia yang datang untuk menyelidiki keberadaan Xiao Sheng belum lama ini.     

Mereka semua mengetahui bahwa seseorang mencoba membunuh rekan-rekan Ye Futian menggunakan racun.     

"Berlutut," ujar Tuan Xiao dengan nada dingin. Kemudian Xiao Sheng berlutut di atas tanah, sambil menatap ke arah kakeknya dan wajah-wajah yang dikenalnya kini tampak seperti orang asing baginya. Namun, tatapan matanya terlihat sangat tenang dan dia hanya merasa bahwa situasi ini benar-benar ironis.     

Bagaimanapun juga, selama ini dia telah dibesarkan sebagai penerus klan.     

"Kakek, saya tidak mengerti," ujar Xiao Sheng.     

"Apakah kau benar-benar telah melakukan sesuatu?" Tuan Xiao menatap ke arah Xiao Sheng dan bertanya.     

Tindakan yang dilakukan oleh Xiao Sheng sebelumnya telah merusak hubungan antara Istana Kekaisaran dan Klan Xiao. Jika Xiao Sheng melakukan tindakan bodoh, maka hal itu nantinya akan membahayakan status dari Klan Xiao.     

"Saya benar-benar tidak tahu apa-apa," ujar Xiao Sheng saat dia merasakan tekanan yang tak berbentuk menimpa tubuhnya.     

"Seseorang berusaha membunuh orang-orang dari Negeri Barren dengan racun. Apakah kau terlibat di dalamnya?" Tuan Xiao menatap ke arah Xiao Sheng saat dia bertanya, sambil mengerahkan tekanan yang dahsyat pada cucunya itu.     

"Seseorang berusaha membunuh orang-orang dari Negeri Barren?" Xiao Sheng mendongak dan berkata dengan nada sinis, "Yah, menurut saya mungkin mereka telah menyinggung beberapa orang. Namun saya tidak menyangka bahwa Qingyuan akan datang kemari untuk menyelidiki hal ini. Wanita memang memiliki kecenderungan untuk berpihak pada orang asing. Bahkan dia tidak peduli pada pendapat anda dan paman hanya untuk seorang pria."     

"Dasar bocah sialan," Tuan Xiao berkata dengan nada dingin, "Katakan ucapanmu itu di luar dan aku akan menghukummu sesuai dengan peraturan yang berlaku di Klan Xiao."     

Xiao Sheng tertawa sinis dan melanjutkan kata-katanya, "Kakek, anda akan mengetahui apa yang telah saya lakukan akhir-akhir ini jika anda mencari tahu. Jika anda berpikir bahwa saya adalah orang yang melakukan semua itu, maka serahkan saja saya pada Ye Futian."     

Tuan Xiao menatap ke arah Xiao Sheng dan berkata dengan nada dingin, "Aku tahu kau memendam kebencian padanya. Tapi itu adalah kesalahanmu sendiri dan kau harus menanggung konsekuensinya. Mulai hari ini dan seterusnya, kau tidak diizinkan untuk keluar dari kediaman Klan Xiao. Xiao Qianhe, panggil kembali semua pasukannya. Dia tidak diizinkan berinteraksi dengan dunia luar tanpa ada perintah dariku."     

"Baik." Xiao Qianhe mengangguk. Dia menatap ke arah putranya dan mulai memiliki pemikiran buruk terhadap beberapa orang.     

"Jika pertemuan ini sudah selesai, saya pamit undur diri terlebih dahulu." Xiao Sheng berdiri dari tempatnya, kemudian dia berbalik dan pergi.     

Semua anggota klannya menyaksikan pemandangan itu dengan ekspresi dingin di wajah mereka saat dia pergi menjauh. Bocah itu benar-benar seorang b*jingan.     

Xiao Sheng menatap ke arah langit setelah dia keluar dari aula utama. Sebuah senyuman sinis terlihat di wajahnya.     

Menyelidikiku?     

Selidikilah sesuka hati kalian. Aku tidak melakukan apa-apa kali ini.     

Adapun mengenai hukuman yang dia terima, dia sama sekali tidak keberatan akan hal tersebut. Jika spekulasi itu terbukti benar adanya, maka orang lain akan melanjutkan rencananya dan mengurus sisanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.