Legenda Futian

Gadis Buta



Gadis Buta

1Sering sekali para kultivator terlihat keluar-masuk dari Istana Kaisar Xia, terutama di kediaman sang Puteri.      1

Kediaman sang Puteri, yang biasanya sangat sunyi, kini menjadi sangat ramai selama beberapa hari terakhir, dimana orang-orang terus berdatangan silih berganti.     

Semua orang dari Negeri Barren di Dunia Bawah diizinkan untuk memasuki Istana Kaisar Xia sesuka hati mereka, dan itu adalah sesuatu yang telah diketahui oleh semua orang di Istana Kaisar Xia. Puteri Xia Qingyuan bersikap sangat baik pada orang-orang dari Istana Holy Zhi, dan itu semua ada hubungannya dengan Ye Futian.     

Kalau tidak, maka peristiwa terkait dua kultivator dari Dunia Bawah yang telah diserang tidak akan menimbulkan keributan sebesar ini.     

Bahkan mereka bisa mendapatkan bantuan dari Kaisar Xia secara langsung, dan itu merupakan sesuatu yang jarang sekali terjadi.     

Sebagian besar kultivator dari Istana Holy Zhi sedang menunggu berita di kediaman sang Puteri. Beberapa orang tiba di sana pada hari itu, muncul di hadapan kerumunan orang.     

"Phoenix, Ling'er." Kerumunan itu memandang dua sosok yang berada di antara mereka yang baru saja tiba dan berjalan mendekat. Elang Angin Hitam juga mengikuti mereka dari belakang, merasa lega karena masa-masa kritis akhirnya telah berhasil dilewati.     

"Bagaimana kondisi mereka?" tanya Zhuge Mingyue.     

"Mereka baik-baik saja sekarang. Anggap saja mereka benar-benar telah kembali dari gerbang kematian." ujar sosok yang mengenakan jubah di belakang mereka. Suaranya terdengar serak dan kulitnya terlihat sangat pucat.     

"Terima kasih, senior," orang-orang dari Istana Holy Zhi mengucapkan terima kasih. Kedua mata Elang Angin Hitam kini tertuju pada salah satu kultivator yang berada di belakang Long Ling'er dan memanggilnya, "Senior Long."     

Pria itu menoleh untuk memandang ke arah elang itu dan berkata, "Siapa kau?"     

"Nama saya Ye Futian. Elang ini mampu menyampaikan pemikiran saya secara langsung," Elang Angin Hitam menjelaskan.     

Pria paruh baya itu memahami maksud perkataannya dan berkata sambil tersenyum, "Kita sudah pernah bertemu sebelumnya."     

"Ya, dan sudah bertahun-tahun memang. Terima kasih atas bantuan anda," ujar Elang Angin Hitam. Pria itu tidak lain adalah Long Yitian, paman dari Long Ling'er.     

"Apa yang telah terjadi pada anda?"     

"Ini adalah sesuatu yang terjadi dalam Pertempuran Saint bertahun-tahun yang lalu. Aku telah dikepung di tengah-tengah perjalananku kala itu. Tubuh fisikku lenyap dan rohku bersemayam di dalam roh naga, bergabung menjadi satu dengannya. Kemudian aku bersembunyi di dalam sebuah batu giok tingkat Saint yang kumiliki secara kebetulan, sehingga aku bisa tetap hidup. Kaisar Xia telah berbaik hati untuk memberikan tubuh fisik baru untukku," ujar Long Yitian.     

"Kakak Ye, jika bukan karena paman, aku pasti sudah mati sekarang." Kedua mata Long Ling tampak memerah. Dia merasa bersyukur karena nyawanya terselamatkan.     

Jika Long Ling'er tidak berada dalam kondisi kritis, Xia Qingyuan tidak akan mengganggu Kaisar Xia.     

"Kau akan baik-baik saja," ujar Elang Angin Hitam.     

"Tapi Mu Yan sudah mati. Kakak Ye, Mu Yan bukan orang jahat. Aku merasa bahwa dia sedang dikendalikan oleh orang lain kala itu," ujar Long Ling'er.     

"Aku juga merasakan hal yang sama. Ada begitu banyak hal yang terasa aneh terkait peristiwa ini." Phoenix dan Long Ling'er memiliki pemikiran yang sama. Phoenix memiliki tubuh fisik yang istimewa dan dia memiliki Roh Kehidupan berupa seekor burung phoenix, yang mampu menggunakan teknik-teknik penyembuhan. Semua itu memungkinkannya untuk menyelamatkan nyawanya sendiri dan mampu bertahan hidup. Di sisi lain, Ling'er dilindungi oleh Long Yitian. Namun tetap saja, sosok Long Yitian nyaris menghilang seutuhnya akibat peristiwa tersebut.     

Keduanya dianggap sangat beruntung karena berhasil selamat dari upaya pembunuhan.     

Mu Yan jelas tidak seberuntung itu. Dia tewas di tempat karena keracunan, sebuah bukti betapa mematikannya racun tersebut.     

"Ya." Elang Angin Hitam mengangguk. Dia tidak percaya bahwa semua itu hanya suatu kebetulan belaka.     

"Aku telah menyelidiki gerak-gerik Xiao Sheng setelah peristiwa itu terjadi. Tidak ada yang mencurigakan darinya. Klan Xiao telah mengasingkan Xiao Sheng seorang diri dan melarangnya menghubungi siapa-pun di dunia luar. Aku juga akan mengutus orang untuk mengawasinya," Xia Qingyuan berkata, "Tentu saja, kemungkinan bahwa seseorang telah membantu Xiao Sheng tidak dapat dikesampingkan. Karena itulah, aku akan menyelidiki siapa saja yang dapat menjadi rekan Xiao Sheng setelah apa yang terjadi kala itu. Aku akan mengerahkan lebih banyak orang kali ini dan penyelidikan akan memakan waktu cukup lama."     

Tampaknya tidak ada satu-pun petunjuk yang bisa ditemukan sehubungan dengan peristiwa ini. Mu Yan mungkin satu-satunya orang yang telah berinteraksi dengan orang yang meracuninya, tetapi Mu Yan sudah mati. Tidak ada cara untuk mengetahui siapa orang-orang yang dia temui sebelumnya.     

Petunjuk itu benar-benar terputus, dan mereka hanya bisa menyelidiki Xiao Sheng, yang terlihat paling mencurigakan saat ini.     

Namun, melihat situasi saat ini, sepertinya tidak ada petunjuk yang bisa didapatkan dari Xiao Sheng.     

"Jika upaya pembunuhan ini benar-benar tindakannya, tentu saja dia tidak akan bisa melakukan apa-pun selama sang Puteri mengawasinya dengan ketat. Sama seperti yang dikatakan oleh sang Puteri, seseorang mungkin telah membantunya. Meskipun kemungkinan akan keterlibatan Klan Xiao cukup rendah, saya ingin anda juga mengawasi mereka," ujar Elang Angin Hitam.     

"Baiklah. Aku juga akan terus mengawasi Saint Xihua. Meskipun kita tidak bisa memastikan apakah dua peristiwa itu benar-benar berhubungan satu sama lain, tapi aku juga akan menyelidikinya, untuk melihat apakah mereka telah berinteraksi dengan seseorang yang mencurigakan." Xia Qingyuan berkata, "Aku akan menjaga orang-orang dari Istana Holy Zhi sebagai penggantimu."     

"Terima kasih, Puteri." Elang Angin Hitam berkata, "Tolong sampaikan rasa terima kasih saya pada Yang Mulia."     

"Kau benar-benar tidak berniat untuk kembali? Semua ini mungkin saja diarahkan padamu?!" ujar Xia Qingyuan.     

"Saya bukanlah 'Ye Futian' di sana. Selain itu, anda memiliki seorang kenalan di Kota Kekaisaran dari Dinasti Dali, bukan?" tanya Ye Futian.     

"Ya. Aku akan memberitahumu cara untuk menghubungi mereka." Xia Qingyuan menambahkan, "Jika ada hal lain yang terjadi, segeralah kembali."     

…     

Ye Futian membuka matanya di sebuah tempat pelatihan di Akademi Dali. Aura pedang yang berputar-putar di sekelilingnya perlahan-lahan menghilang. Tatapan matanya tampak dingin.     

Permaisuri Xiao telah turun tangan untuk menengahi apa yang telah terjadi kala itu, dan dia tidak dapat berbuat apa-apa. Lagipula, aku tidak bisa menentang perintah dari Permaisuri Xiao.     

Namun, jika dia mengetahui bahwa Xiao Sheng-lah yang melakukan semua itu, maka seharusnya tidak akan ada orang yang melindungi Xiao Sheng lagi.     

Tidak mengherankan mengapa dia terus mencurigai bahwa Xiao Sheng ikut terlibat dalam upaya pembunuhan ini. Bagaimanapun juga, tidak ada seorang-pun di Dunia Kaisar Xia yang begitu membencinya selain Xiao Sheng.     

"Pendekar Ketujuh." Tiba-tiba terdengar sebuah suara. Ye Futian menoleh dan melihat seseorang datang ke arahnya. Orang itu tidak lain adalah Li Yao.     

Akhir-akhir ini dia sering berinteraksi dengan Li Yao, sehingga membuat mereka menjadi akrab satu sama lain.     

Secara teknis, Li Yao adalah murid dari Penasihat Kekaisaran, yang membuat sang pangeran lebih senior darinya.     

"Mengapa anda datang kemari, Yang Mulia?" Ye Futian memanggilnya sambil tetap duduk di tempatnya. Dia tampak acuh tak acuh, dan sikap itulah yang menunjukkan kepribadian dari Pendekar Ketujuh.     

"Akhir tahun sudah semakin dekat, dan Akademi Dali selalu mengadakan sebuah pertemuan akhir tahun. Anggota Keluarga Kekaisaran dari Dinasti Dali akan mengadakan sebuah perburuan besar-besaran—Perburuan Kekaisaran—di antara anggota Keluarga Kekaisaran. Aku ingin mengundangmu untuk bergabung dalam acara tersebut, jika kau bersedia," ujar Li Yao.     

"Perburuan Kekaisaran?" tanya Ye Futian dengan bingung.     

"Benar. Sebuah acara berburu. Terdapat puluhan ribu monster yang berada di pegunungan barat dari Dinasti Dali, yang berfungsi sebagai tempat perburuan dari anggota kekaisaran Dinasti Dali. Ini adalah sebuah latihan yang jarang sekali ditemui di tempat lain," ujar Li Yao.     

"Apakah ada monster legendaris di sana?" tanya Ye Futian.     

"Tentu saja." Li Yao mengangguk. Ye Futian jelas merasa terkesan. Anggota Keluarga Kekaisaran dari Dinasti Dali benar-benar memiliki kekayaan untuk memelihara puluhan ribu monster hanya untuk mengadakan perburuan, dan mereka bahkan memiliki monster legendaris di sana.     

"Jika acara ini ditujukan untuk Keluarga Kekaisaran, bukankah keikutsertaan saya akan melanggar peraturan?" tanya Ye Futian.     

"Tentu saja tidak. Anggota Keluarga Kekaisaran memiliki hak untuk membawa orang lain untuk berburu." Li Yao tersenyum, "Akan ada banyak tamu dan pelayan nantinya. Pendekar Ketujuh, saat ini kau adalah sosok yang tak terkalahkan di bawah Saint Plane. Tidak ada seorang-pun di bawah Saint Plane di seluruh penjuru Dinasti Dali yang mampu bertarung melawanmu, dan kau tidak akan bisa mengembangkan ilmu pedangmu. Bahkan para Saint di Kota Kekaisaran tidak akan bertarung melawanmu dengan sungguh-sungguh. Perburuan ini akan menjadi sebuah kesempatan latihan yang bagus untuk membuatmu merasakan kekuatan sesungguhnya dari Saint di antara monster-monster iblis. Kau berani mencobanya?"     

Ekspresi Ye Futian menjadi serius dan dia berkata, "Bagaimana mungkin saya bisa menolak undangan dari anda, Yang Mulia? Saya akan mendampingi anda selama perburuan berlangsung."     

"Baiklah. Kau memang orang nomor satu di bawah Saint Plane di Dinasti Dali. "Li Yao tersenyum dan mengangguk," Kalau begitu, aku akan mengabarimu ketika saatnya tiba."     

"Baik." Ye Futian mengangguk dan Li Yao pergi bersama kelompoknya.     

Ye Futian menyaksikan Li Yao pergi ke kejauhan dan berpikir bahwa sang pangeran benar-benar memperlakukannya dengan baik.     

Dia adalah sosok yang tak tertandingi di bawah Saint Plane dan mereka berdua berkultivasi di bawah bimbingan guru yang sama. Oleh karena itu, tidak sulit untuk membuat kesimpulan bahwa Li Yao berusaha meninggalkan kesan baik pada Ye Futian agar dia bisa membantunya di masa depan.     

Sangat disayangkan bahwa konflik di antara mereka berdua menunjukkan bahwa salah satu dari mereka harus mati.     

"Jadi, Yang Mulia telah mengundangmu untuk bergabung dalam Perburuan Kekaisaran, huh?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dan beberapa orang terlihat berjalan ke arahnya. Ye Futian mendongak dan melihat Nan Zhai, Mu Chunyang dan Lu Chuan menghampirinya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk dan berkata, "Kenapa kalian datang kemari, kakak-kakak senior?"     

"Kami hendak pergi ke Istana Penasihat Kekaisaran. Ada acara makan siang yang diadakan hari ini, ayo kita pergi bersama-sama." jawab Lu Chuan.     

Ye Futian tampak bingung. Acara makan siang di Istana Penasihat Kekaisaran?     

"Tentu saja." ujar Ye Futian sambil berdiri dari tempatnya.     

"Jadi, apakah kau sudah menemukan seorang gadis yang bisa kau ajak berbicara tentang kehidupan?" Nan Zhai menyipitkan matanya dan bertanya sambil tersenyum.     

Ye Futian terdiam. Kemudian dia berkata, "Kalau begitu sebaiknya kau mencari seseorang untuk dirimu sendiri, kakak kedua."     

Nan Zhai menatap wajahnya dan berkata, "Jika kakakmu ini masih semuda dan setampan dirimu, jangan salah..."     

Ye Futian merasa kesal. Jika bukan karena perbincangan mereka sebelumnya, mungkin dia akan menganggap Nan Zhai sebagai lelaki tua mesum yang tidak berguna.     

"Kakak senior, Pendekar Ketujuh adalah seorang pendekar pedang dan memiliki pola pikir yang murni mengenai Jalur Pedang. Jangan mengotori pikirannya, ya?" Mu Chunyang menyela, dia merasa sikap yang ditunjukkan oleh kakak kedua sudah keterlaluan.     

"Justru karena itulah dia perlu bersantai, dia sangat tertekan! Jangan ikut campur, oke?" Nan Zhai berkata dengan nada sinis.     

"Yah, kau-lah kakak seniornya. Terserah kau saja." Mu Chunyang tidak melanjutkan perdebatannya dengan Nan Zhai, kemudian Lu Chuan tersenyum pada Ye Futian dan berkata, "Seperti itulah kakak kedua kita. Kau dapat belajar tentang Jalur Divine darinya. Adapun hal-hal lainnya, kau bisa menilainya sendiri."     

Ye Futian mengangguk. Penasihat Kekaisaran memiliki beberapa murid, tetapi suasana di antara mereka sangat akrab. Hal ini benar-benar membuatnya merasa seperti kembali ke Pondok bertahun-tahun yang lalu.     

Orang-orang bisa menebak sebaik apa kualitas seorang guru dengan melihat murid-muridnya. Tampaknya Penasihat Kekaisaran memang seseorang yang layak untuk dihormati.     

Tetapi kembali lagi, keberpihakan mereka tampaknya sudah bisa ditebak sejak awal.     

Namun, apa yang Ye Futian saksikan pada saat ini mungkin masih menyimpan rahasia tertentu.     

Yan Yuan dan Wang Zhong sudah menunggu mereka. Mereka semua berkumpul terlebih dahulu sebelum pergi ke Istana Penasihat Kekaisaran.     

Makan siang telah disiapkan saat mereka tiba di sebuah kompleks yang tenang di dalam Istana Penasihat Kekaisaran.     

Ye Futian melihat bahwa selain Penasihat Kekaisaran, ada juga seorang wanita yang hadir di sana.     

Ye Futian tampak terkejut dan menoleh untuk memandangnya. Wanita itu terlihat sangat cantik, dengan penampilan yang begitu polos dan indah dipandang mata, seolah-olah dia diberkahi oleh langit.     

Wanita itu juga menoleh untuk memandang ke arah Ye Futian dan bertanya, "Ayah, apakah dia adalah Pendekar Ketujuh?"     

"Benar." Penasihat Kekaisaran mengangguk sambil tersenyum dan menatap ke arah Ye Futian, lalu berkata, "Pendekar Ketujuh, ini adalah Feixue."     

Ye Futian merasa terkejut saat mengetahui bahwa Penasihat Kekaisaran ternyata memiliki seorang putri. Dia belum pernah bertemu dengannya sebelumnya.     

Sebuah senyuman yang berseri-seri terlihat di wajah Feixue, namun tatapan matanya tampak datar. Orang-orang tidak bisa melihat senyuman di dalamnya, yang membuat Ye Futian merasa terkejut.     

"Kakak senior." Ye Futian menyapanya.     

"Kakak senior? Aku bukanlah murid ayah. Panggil saja dengan namaku." Feixue tersenyum dengan hangat dan melanjutkan kata-katanya, "Terkait kedua mataku, tidak perlu mempedulikannya. Lagipula aku tidak bisa melihat."     

Dia buta? Ye Futian merasa terkejut. Entah mengapa, dia merasakan sedikit kesedihan saat mendengar bahwa Feixue tidak dapat melihat.     

Meskipun Feixue tidak memiliki penampilan yang akan membuat kaum pria saling membunuh satu sama lain, tetapi dia menganggap bahwa penampilannya benar-benar menarik. Itu adalah semacam perasaan misterius yang tidak bisa dia jelaskan dengan kata-kata.     

"Bahkan kemampuan anda juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap hal ini, guru?" Ye Futian bertanya pada Penasihat Kekaisaran.     

Penasihat Kekaisaran menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.