Legenda Futian

Perburuan di Gunung Barat



Perburuan di Gunung Barat

0Rambut panjang Li Xiao berkibar, dan aura pedang yang mengerikan mengoyak udara. Arus-arus udara menampar wajahnya, membuatnya bisa merasa tekanan yang menyesakkan.     
0

Wajahnya tampak pucat sebelum dia melihat Ye Futian mengayunkan dan menyarungkan kembali pedangnya. Kemudian aura pedang itu menghilang.     

Anggota Keluarga Kekaisaran yang berada di pusat pelatihan memandang ke arah Ye Futian, mereka merasa takjub dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh orang nomor satu di bawah Saint Plane dari Dinasti Dali. Dia memang sangat kuat. Li Xiao adalah seorang putri dari Keluarga Kekaisaran, dan kekuatannya tidak seburuk apa yang terlihat saat ini. Namun, dia bahkan menjadi tidak berkutik saat berhadapan dengan pedang milik Pendekar Ketujuh. Itu adalah sebuah bukti dari kekuatannya yang mengerikan.     

"Pedang Kasyapa." Banyak anggota Keluarga Kekaisaran memiliki pemikiran-pemikiran tersendiri saat mereka menyaksikan pedang itu beraksi. Yang Mulia memang murah hati terhadap Akademi Dali. Pedang Kasyapa yang dikirim oleh Raja Tiandao untuk Istana Kekaisaran adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh anggota Keluarga Kekaisaran, tetapi pada saat ini, Pendekar Ketujuh telah menguasai teknik pedang tersebut.     

Li Xiao tampak terengah-engah, dan aura pedang itu telah memotong beberapa helai rambut di dahinya. Tatapan matanya tertuju pada Ye Futian. B*jingan itu benar-benar berani mempermalukannya di hadapan semua orang.     

"Baiklah, Li Xiao. Pendekar Ketujuh telah membuktikan kekuatannya sejak lama. Kau sama saja seperti minta untuk dihajar dengan menyuruhnya menghunuskan pedangnya," ujar Li Xun sambil tersenyum. Kemudian dia menoleh ke arah kerumunan dan berkata, "Yah, sepertinya hampir semua peserta telah tiba di sini. Oh ya, dimana kakak ketiga?"     

Perburuan Kekaisaran kali ini merupakan tanggung jawab dari pangeran ketiga. Dialah yang memimpin mereka nantinya.     

"Pangeran ketiga telah tiba." Saat ini banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke satu arah. Sekelompok orang terlihat berjalan ke arah kerumunan. Beberapa orang yang berada di barisan terdepan memancarkan aura yang menakjubkan. Pemuda yang memimpin kelompok itu tampak mirip dengan pangeran kedelapan. Tentu saja mereka mirip, karena keduanya adalah saudara kandung dari ibu yang sama.     

Orang-orang yang berada di sekitar pangeran ketiga juga anggota Keluarga Kekaisaran. Ye Futian tampak bingung saat dia berbalik untuk memandang ke arah mereka. Itu karena ada satu sosok yang tidak asing baginya di belakang salah satu anggota Keluarga Kekaisaran, yang berada di antara kelompok pangeran ketiga.     

Di Hao dari Gunung Daoli.     

Kalau begitu, mereka adalah bawahan dari Raja Tiandao, pikir Ye Futian.     

Ye Futian tidak salah. Orang yang berada di samping pangeran ketiga adalah putra kandung dari Raja Tiandao, Li Ze.     

Ye Futian kini memiliki beberapa pemikiran setelah menyaksikan semua itu. Tampaknya pengelompokan di antara anggota Keluarga Kekaisaran terlihat lebih jelas daripada yang dia bayangkan.     

Sebagai seorang Renhuang, Kaisar Li tidak peduli dengan pertempuran di antara bawahannya. Terlepas dari perebutan kekuasaan di antara mereka, mereka tidak akan bisa mengancam posisinya, selain itu mereka juga tidak akan berani melakukannya. Orang-orang itu sebagian besar bertempur karena perbedaan pendapat.     

Sementara persaingan pada skala menengah akan membawa keuntungan tersendiri. Karena itulah, kelompok-kelompok itu menunjukkan diri secara terang-terangan di hadapan semua orang.     

Pangeran ketiga datang bersama bawahan dari Raja Tiandao sementara Li Xun dan Li Yao memilih untuk mendekati Penasihat Kekaisaran. Li Xun dan anggota lainnya adalah orang-orang yang hadir dalam pertempuran di Akademi Dali kala itu.     

Ditambah lagi, Li Xuan berada di pihak Prince Regent. Dia dan pangeran kedelapan berada di kelompok yang sama, dan kedua pangeran itu berasal dari garis keturunan yang sama.     

Segala sesuatunya menjadi jelas ketika mereka dilihat dari sudut pandang tersebut. Pangeran ketiga dan pangeran kedelapan berhubungan dekat dengan Keluarga Kekaisaran, dan mereka menjauhkan diri dari mereka yang memihak pada Penasihat Kekaisaran.     

Sebagian besar anggota Keluarga Kekaisaran sebenarnya bersikap netral atau tidak berniat untuk berpartisipasi dalam pertempuran, dan ada pula beberapa orang yang dianggap tidak memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari perebutan kekuasaan.     

Raja Tiandao dan Prince Regent, serta Penasihat Kekaisaran, adalah tiga orang yang berdiri di puncak kekuatan dari Dinasti Dali, tepat di bawah Kaisar Li.     

Tapi kembali lagi, Ye Futian tahu bahwa Penasihat Kekaisaran tidak akan peduli dengan semua itu.     

"Kakak," Li Xun dan yang lainnya memanggilnya.     

"Yang Mulia." Kultivator lainnya menangkupkan tangan mereka. Pangeran ketiga memiliki status tinggi di antara sembilan pangeran dari Dinasti Dali. Bakatnya bahkan melampaui pangeran pertama dan pangeran kedua.     

Banyak orang berharap bahwa pangeran ketiga akan dapat mencapai hal-hal besar di masa depan.     

"Kakak, seseorang menodongkan sebilah pedang ke arahku," Li Xiao menghampirinya dan mulai mengadu.     

"Yah, siapa yang berani melakukan itu padamu?" Pangeran ketiga tersenyum dan bertanya. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia tahu betul seperti apa temperamen dari adiknya itu.     

Karena dia adalah yang termuda di antara saudara-saudaranya dan juga seorang wanita, para pangeran cenderung memanjakannya, dan dia selalu menindas orang lain.     

"Dia." Li Xiao menunjuk ke arah Ye Futian.     

Ye Futian mengerutkan keningnya dan merasa muak pada temperamen buruk dari Li Xiao.     

Xia Qingyuan juga seorang puteri, dan keduanya sangat sombong. Namun, kesombongan Xia Qingyuan muncul karena dia memiliki kemampuan yang hebat, sedangkan kesombongan Li Xiao adalah sesuatu yang muncul akibat dia selalu dimanja oleh orang-orang di sekitarnya.     

Pangeran ketiga memandang ke arah Ye Futian, lalu dia tersenyum dan berkata, "Aku sudah lama ingin bertemu dengan murid baru dari Penasihat Kekaisaran dan mengenalnya lebih dekat. Aku mengetahui seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Di Hao. Sangat disayangkan bahwa aku tidak dapat menyaksikan pertempuran antar sosok terkuat di bawah Saint Plane kala itu. Tapi di gunung barat, kita akan bisa bersaing satu sama lain."     

"Yang Mulia," panggil Ye Futian sambil menangkupkan tangannya. Pangeran ketiga adalah seorang Saint, dan tentu saja dia tidak akan bersikap layaknya dia berhadapan dengan Li Xiao.     

"Kakak," panggil Li Xiao.     

"Kau adalah orang yang meminta Pendekar Ketujuh untuk menghunuskan pedangnya, bukan?" Pangeran ketiga memandang ke arah Li Xiao, yang sedang cemberut.     

"Baiklah, kita semua sudah berkumpul di sini sekarang. Ayo kita pergi," ujar pangeran ketiga, dan dalam sekejap raungan naga terdengar di seluruh penjuru pusat pelatihan. Rangkaian kereta yang ditarik oleh naga-naga emas satu per satu lepas landas ke udara. Para pangeran menempati posisi mereka masing-masing di dalam kereta sementara kultivator lainnya naik ke atas punggung naga-naga tersebut. Mereka semua terbang ke udara sementara naga-naga itu meraung saat mereka melesat menembus deretan awan.     

…     

Gunung barat bukan terdiri dari satu gunung saja, melainkan sebuah wilayah pegunungan yang seolah tak berbatas. Sebuah matriks raksasa menyelimuti pegunungan tersebut. Setiap monster iblis yang diasingkan di sana hanya mampu bertahan hidup di area pegunungan tersebut.     

Hanya anggota Keluarga Kekaisaran yang diizinkan masuk ke dalam area pegunungan itu, yang berfungsi sebagai tempat berburu secara besar-besaran.     

Selain itu hanya anggota Keluarga Kekaisaran yang memiliki kemampuan untuk menjaga wilayah perburuan yang dilengkapi dengan monster di dalamnya itu, yang digunakan untuk melatih murid-murid dari Keluarga Kekaisaran.     

Gunung barat adalah sebuah tempat dimana monster-monster iblis berkumpul di dalamnya.     

Kereta-kereta naga turun dari atas langit menuju sebuah gunung yang menjulang tinggi di wilayah gunung barat. Rombongan kultivator dari Keluarga Kekaisaran mendarat dan mengarahkan pandangan mereka ke depan. Tempat itu dipenuhi dengan aura iblis dan tampak terpencil.     

"Gunung barat adalah sebuah tempat dimana monster-monster iblis berkumpul sejak zaman dahulu. Ada banyak spesies monster iblis yang dapat ditemukan di sini, dan Keluarga Kekaisaran telah berburu di tempat ini untuk waktu yang sangat lama. Saat jumlah orang yang berburu terus bertambah, beberapa monster legendaris yang kuat mulai pergi meninggalkan gunung barat. Karena itulah, Keluarga kekaisaran menciptakan sebuah matriks raksasa untuk menyegel wilayah tersebut, dan sejak saat itu gunung barat menjadi tempat perburuan khusus bagi Keluarga Kekaisaran," ujar Li Yao pada Ye Futian saat dia keluar dari dalam kereta naga.     

"Ditambah lagi, anggota Keluarga Kekaisaran tidak pernah menyerang dan membunuh monster iblis yang memiliki tingkat Plane lebih rendah dari mereka dalam setiap perburuan. Monster-monster itu dibiarkan tumbuh besar, dan anggota Keluarga Kekaisaran hanya bertarung melawan monster-monster iblis dengan tingkat Plane yang sama atau lebih tinggi dari mereka."     

Ye Futian mengangguk dan bertanya, "Jadi, monster-monster iblis yang sangat kuat sudah tidak ada lagi di gunung barat, ya?"     

"Sebagian besar monster yang ada di sini berada di bawah Saint Plane. Bahkan jika ada monster tingkat Saint, mereka pasti berada di tingkat pertama Saint Plane. Sebagian besar monster yang kuat telah pergi meninggalkan gunung barat kala itu. Ada juga monster iblis yang terbukti berguna bagi anggota Keluarga Kekaisaran, dan mereka dikendalikan oleh kami. Sementara monster-monster yang menolak untuk tunduk diasingkan ke gunung barat. Monster-monster iblis di tingkat kedua Saint Plane memang sudah hampir punah. Tapi kembali lagi, ada saat dimana monster iblis berevolusi dan berubah menjadi semakin kuat.     

"Karena itulah, sangat penting untuk selalu bersikap waspada dan tidak menjauh dari kelompok masing-masing. Monster-monster yang berada di tingkat Plane relatif tinggi memiliki kecerdasan yang setara dengan manusia, dan mereka juga akan memburu kita. Ada banyak korban berjatuhan setiap kali perburuan diadakan di masa lalu, dan sebagian besar dari mereka tewas karena terlalu percaya diri dalam perburuan, dimana mereka berpikir bahwa mereka akan baik-baik saja apabila berburu seorang diri. Tentu saja, ada pula kasus dimana monster-monster iblis bekerja sama dan membunuh anggota Keluarga Kekaisaran. Karena itulah, meskipun kita datang kemari untuk berburu, kita harus tetap waspada."     

"Pendekar Ketujuh, jika kau menemukan monster iblis yang langka dan kuat, jangan ragu untuk menjinakkan mereka dan menjadikannya sebagai tungganganmu."     

"Tentu saja." Ye Futian mengangguk, tetapi pemikiran itu tidak pernah terlintas di benaknya. Dia tidak tega untuk menempa kekuatannya dengan cara bertarung melawan monster-monster dari gunung barat.     

Pangeran ketiga naik ke udara, dan banyak Saint yang kuat mengikutinya. Mereka naik ke udara dan berkata, "Mulai sekarang, kalian bebas berburu sesuka hati kalian. Ayo kita pergi."     

"Maju!"     

Banyak sosok satu per satu bergerak ke depan dan pergi ke bagian dalam pegunungan. Perburuan di gunung barat sebenarnya bertujuan sebagai sebuah sarana latihan untuk para generasi muda dari Keluarga Kekaisaran, serta menempa kemampuan bertarung para kultivator yang berada di tingkat Sage Plane. Beberapa Saint sesekali beraksi, bertarung melawan monster-monster legendaris.     

Para kultivator dari Keluarga Kekaisaran bergerak dengan penuh semangat. Mereka semua adalah generasi muda. Para Saint hanya mengawasi dari atas langit.      

"Ada seekor basilisk [1][1] sekitar seratus mil di arah barat daya," ujar seorang Saint yang berada di udara. Kemudian para anggota Keluarga Kekaisaran mempercepat langkah mereka saat mereka bergerak menuju barat daya.     

Tidak lama kemudian, mereka melihat seekor basilisk sepanjang seratus meter merayap di antara pedalaman gunung, mencoba melarikan diri.     

Basilisk itu memiliki kepala berwarna biru dan tubuhnya berwarna hitam. Monster itu memancarkan aura yang sangat berbahaya di sekujur tubuhnya.     

Beberapa kultivator di antara anggota Keluarga Kekaisaran memegang sebuah busur dan anak panah. Kilatan cahaya berwarna emas berkilauan saat cahaya yang menyilaukan terpancar keluar. Anak panah itu ditembakkan di udara dengan membawa kekuatan yang mengerikan di dalamnya.     

Basilisk itu membuka mulutnya dan menghembuskan napas berbau busuk. Sebuah pusaran pelahap muncul pada mulutnya, menelan anak panah yang ditembakkan ke arahnya, dan ular itu terus melarikan diri setelah menutup mulutnya.     

Itu adalah seekor basilisk yang berada di puncak Sage Plane dan memiliki kekuatan pelahap. Ular itu mampu melahap seekor gajah dalam sekejap.     

Beberapa generasi muda dari Keluarga Kekaisaran yang berada di puncak Sage Plane mempercepat langkah mereka dan bergerak ke depan, menyusul pergerakan ular itu, berusaha untuk membunuh hasil buruan pertama mereka.     

Basilisk itu tahu bahwa tidak ada gunanya untuk melarikan diri, kemudian dia berbalik untuk menyemburkan bisa, yang terbang ke arah kerumunan. Basilisk itu membuka mulutnya yang besar dan mulai menghisap segala sesuatu pada satu arah, berusaha untuk melahap seseorang.     

Orang itu mundur dengan tergesa-gesa. Namun, seberkas cahaya yang menyilaukan lainnya terpancar, dan menerjang ke dalam kekuatan pelahap itu, langsung bergerak menuju perut ular tersebut. Suara gemuruh yang keras terdengar saat basilisk itu diledakkan dari dalam tubuhnya. Seorang kultivator dari Keluarga Kekaisaran muncul dengan diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan.     

"Kau tidak tertarik dengan perburuan ini?" Li Yao bertanya pada Ye Futian, yang selama ini hanya mendampinginya dan sama sekali tidak bertarung.     

Ye Futian mengangguk. Dia memang tidak tertarik karena dia ingin menguji kemampuannya terhadap monster-monster di tingkat Saint.     

"Yang Mulia, saya ingin berlatih seorang diri," ujar Ye Futian.     

Li Yao tampak tercengang. Dia memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Kau sudah mendengar apa yang kukatakan sebelumnya. Ada monster-monster iblis yang akan memburu kita di gunung barat. Berburu seorang diri itu berbahaya."     

"Anda juga mengatakan bahwa hanya ada beberapa monster tingkat Saint di sini. Bahkan jika saya bertemu dengan monster iblis, saya yakin bahwa saya dapat melindungi diri saya sendiri. Ketakutan akan hal yang tidak diketahui tidak berlaku dalam kultivasi ilmu pedang. Jika saya menghadapi situasi yang tidak bisa saya tangani, saya akan mengirimkan sinyal untuk memberitahu anda, Yang Mulia," ujar Ye Futian. Dia merasa tidak nyaman untuk bepergian dengan kelompok besar.     

"Benar-benar kurang ajar," ujar Li Xiao dengan nada dingin, yang berada tidak jauh dari mereka.     

"Apakah anda ingin bergabung dengan saya, Puteri?" ujar Ye Futian sambil menatap ke arah Li Xiao.     

Li Xiao menatapnya. Dia tidak mungkin pergi seorang diri di sini.     

"Baiklah kalau begitu," Li Yao mengangguk setuju, melihat betapa keras kepalanya Ye Futian.     

"Yang Mulia, kalau begitu saya pergi dulu." Ye Futian melesat dan pergi ke kejauhan dengan mengendarai pedangnya. Banyak orang menyaksikannya pergi dan berpikir, 'Pria itu memang sang Pendekar Ketujuh.'     

Sosok yang sulit diatur dan berani.     

"Saya juga akan berburu sendirian," ujar Di Hao sambil melangkah ke depan. Jika Ye Futian berani melakukannya, maka dia juga bisa.     

"Pendekar Ketujuh dan Di Hao bukanlah anggota Keluarga Kekaisaran, namun mereka berani berburu sendirian. Sementara kita melakukan hal yang sebaliknya, dan memang benar, kita tidak perlu berkelompok dalam jumlah besar. Ayo kita berpencar," ujar pangeran ketiga.     

"Baiklah." Semua orang setuju. Perburuan yang terjadi di masa lalu selalu dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil. Meskipun melakukan hal itu akan membuat perburuan menjadi jauh lebih berbahaya, namun menjalani latihan dengan cara itu akan membuahkan hasil yang lebih besar.     

"Berhati-hatilah," ujar pangeran ketiga. Kelompok-kelompok itu berpencar dan pergi menuju bagian dalam gunung barat di arah yang berbeda-beda.     

---     

[1] Basilisk adalah reptil legendaris yang terkenal sebagai raja ular, yang dapat menyebabkan kematian hanya dengan satu pandangan matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.