Legenda Futian

Chiseltooth, Sang Monster Tingkat Saint



Chiseltooth, Sang Monster Tingkat Saint

0Ye Futian kini berburu sendirian di bagian dalam gunung barat. Dia melewati area pegunungan yang terpencil saat dia terus bergerak ke depan menembus deretan awan. Ada juga banyak monster iblis yang bisa ditemukan di dalam sana, tetapi dia tidak mempedulikan mereka.      2

Ada banyak lembah, hutan, dan rawa-rawa di wilayah ini. Ye Futian bertanya-tanya matriks tingkat apa yang dibutuhkan untuk mencakup wilayah ini secara keseluruhan.     

Gunung barat telah lama menjadi sebuah tempat dimana monster-monster iblis berkumpul. Dapat dikatakan bahwa tempat itu adalah sebuah negara dari monster-monster iblis. Tempat itu begitu luas sehingga bisa dibandingkan dengan sebuah kota besar.     

Orang-orang bisa membayangkan seluas apa area yang dicakup oleh matriks tersebut.     

Ye Futian memandang ke suatu tempat di bawah pegunungan, dimana dia menemukan sebuah sungai di sana. Terdapat sekelompok monster berwarna hitam di dekat sungai yang menyerupai kawanan banteng. Mereka memiliki satu tanduk dan memancarkan aura yang mengerikan dan ganas. Kulit mereka tampak seperti lapisan baju zirah.     

"Sepertinya itu adalah kawanan Si."     

Tatapan mata mereka yang ganas mengamati langit dan menemukan bahwa Ye Futian datang sendirian. Monster-monster iblis itu naik ke udara sementara mata mereka menunjukkan kebencian yang luar biasa.     

"Enyahlah," gumam Ye Futian dengan nada dingin. Tidak ada satu-pun dari kawanan monster itu yang berada di tingkat Saint, dan monster terkuat di antara mereka hanya berada di puncak Sage Plane.     

*Boom* Monster-monster itu mulai berlari begitu dia selesai berbicara. Aura yang mengerikan menyelimuti wilayah itu, dan udara di sekitar mereka berguncang. Ye Futian bisa merasakan organ dalamnya bergetar dan darahnya mendidih. Dunia di sekitarnya tampak berguncang saat monster-monster itu berlari.     

Ye Futian mengangkat lengan kanannya dan mengayunkannya di udara. Dalam sekejap, aura pedang berputar-putar di sekitarnya, seperti sebuah badai yang mengerikan.     

"Maju!"     

Dia mengarahkan jarinya ke depan, dan Pedang Badai melesat di udara. Pedang itu bergerak lurus ke depan, dengan membawa aura pedang pengoyak yang mengerikan di dalamnya.     

*Jleb, Jleb, Jleb*     

Suara-suara terdengar saat beberapa monster iblis tertusuk dan kini berlumuran darah, kemudian mereka bergegas mundur. Namun, ada Si lainnya yang berada di puncak Sage Plane menerjang ke arah Ye Futian. Pedang Badai yang telah diperkuat oleh kekuatan yang dahsyat itu hanya bisa menggores tubuh kawanan Si tersebut.     

Kilauan cahaya berwarna hitam terpancar saat kawanan monster itu terus menerjang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian tampak terkejut. Legenda mengatakan bahwa Si memiliki pertahanan yang mengerikan, selain itu kulit dan tubuh mereka pada umumnya dibuat menjadi peralatan ritual tipe baju zirah, yang memperkuat peralatan ritual dengan kemampuan untuk menangkis semua jenis pedang. Itu adalah sebuah bukti dari betapa kokohnya pertahanan mereka.     

Kulit dari seekor Si di tingkat Saint mungkin dapat digunakan untuk membuat baju zirah tingkat Saint, dan para kultivator yang berada di tingkat Plane yang sama akan mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan mereka.     

Banyak spesies monster iblis yang kuat memiliki kemampuan khusus sejak lahir, dan kemampuan itu akan terus berkembang sepanjang hidup mereka.     

Tubuh yang berdiri tegak di udara itu terus gemetar. Ye Futian memandang ke arah monster-monster iblis yang menerjang ke arahnya, lalu dia mengambil satu langkah ke depan dan menerjang, sambil menggabungkan kekuatan dari Jalur Agung ke dalam serangannya.     

*Boom* Suara gemuruh yang keras terdengar di udara. Aura dari Jalur Agung yang mengerikan menyebar di area itu dengan menjadikan Ye Futian sebagai titik pusatnya. Kemudian sebilah pedang raksasa terbentuk dan dikerahkan menuju Si yang menerjang ke arahnya.     

Si itu bisa merasakan bahaya yang semakin mendekat dan meraung dengan gelisah.     

*Boom* Ye Futian terus bergerak ke depan dan mengayunkan pedang raksasa miliknya ke arah kawanan monster tersebut. Seekor Si langsung bertabrakan dengan pedang milik Ye Futian. Si itu merasa seolah-olah organ dalamnya akan hancur. Tubuhnya terhempas ke udara dan memuntahkan darah. Semua monster iblis lainnya langsung bergegas mundur, sambil menatap ke arah Ye Futian dengan penuh waspada.     

Ye Futian memandang ke arah mereka dan melangkah ke depan, hingga akhirnya melewati mereka dan pergi.     

Setelah itu dia bertemu dengan banyak monster kuat lainnya, dan dia terus bergerak ke depan. Terdapat ular-ular langka yang memiliki sayap, kemudian sang monster raksasa, Jimeng, yang memiliki tubuh seperti manusia dengan kepala seekor naga di sekitar sungai. Ada banyak monster yang jarang sekali terlihat di tempat selain gunung barat. Wilayah pegunungan di gunung barat ini dahulu adalah sebuah negara yang dihuni oleh berbagai macam monster iblis.     

Kini dia jadi bertanya-tanya seperti apa rupa dari Dunia Kaisar Merak Iblis. Jumlah monster iblis di sana pasti jauh lebih banyak daripada gunung barat.     

Ye Futian tiba di sebuah gunung kuno yang berwarna putih, mulai dari puncak gunung hingga ke kaki gunung.     

Terdapat satu sosok yang sedang duduk dengan tenang di puncak gunung tersebut. Sosok itu adalah seorang Tetua dengan rambut berwarna perak yang tubuhnya tampak bungkuk. Rambutnya menjuntai hingga mencapai pinggangnya.     

Sosok itu duduk dengan tenang di atas sana dan menoleh saat melihat kehadiran Ye Futian, lalu dia berkomentar dengan suara pelan padanya, "Kau melihatku berada di sini, dan kau berani datang kemari sendirian?"     

Ye Futian tentu menyadari bahwa sosok itu bukanlah manusia, melainkan seekor monster iblis berubah bentuk menjadi manusia.     

Monster-monster legendaris mampu berubah bentuk menjadi manusia, dan ada juga monster iblis yang berubah menjadi monster legendaris setelah menyerap esensi dunia. Monster-monster itu mampu berubah bentuk menjadi manusia.     

Ye Futian telah melihat Jiuying sebelumnya, yang merupakan seekor monster legendaris. Karena itulah, dia tidak merasa aneh saat bertemu dengan sosok tersebut.     

"Jenis monster iblis seperti apa anda ini, senior?" tanya Ye Futian. Tidak perlu diragukan lagi, dia dapat merasakan aura iblis yang kuat berasal dari sosok tersebut, itulah sebabnya mengapa dia berkata seperti itu sebelumnya.     

Tetua itu berdiri dari tempatnya, dan tubuhnya kini semakin membesar, berubah menjadi raksasa setinggi seratus meter. Kepalanya juga telah berubah menjadi sangat mengerikan, seperti seorang iblis. Deretan gigi yang tajam tumbuh hingga keluar dari mulutnya, dan gigi-giginya itu tampak sangat tajam, berkilau dengan cahaya yang mengerikan.     

Sebuah kapak belati muncul di tangan kanannya, yang memancarkan aura yang sangat tajam.     

Kemudian, monster-monster iblis satu per satu bermunculan dari balik tebing, yang tampak mirip seperti monster itu, karena mereka berasal dari spesies yang sama.     

"Chiseltooth," gumam Ye Futian.     

"Sepertinya kau tahu banyak hal tentang monster iblis," ujar sang monster legendaris, Chiseltooth. Kepalanya yang terlihat seperti iblis tampak sangat mengerikan, dan kedua matanya memancarkan keinginan membunuh yang luar biasa.     

Tetua berambut perak itu tidak lain adalah Chiseltooth, monster mengerikan dan brutal yang sering diceritakan dalam legenda, yang sangat menyukai pembunuhan.     

Aura pedang muncul di sekitar tubuh Ye Futian dan berdenging. Kekuatan dari Jalur Agung terpancar keluar saat ekspresinya berubah menjadi serius.     

Ini adalah pertama kalinya dia benar-benar berhadapan dengan monster iblis tingkat Saint. Semangat dan keberaniannya kini berada dalam kondisi puncak karena latihannya selama berada di Dinasti Dali. Dia telah mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam aura dari Jalur Agung, dan dia ingin melihat apakah dia mampu bertarung melawan monster iblis tingkat Saint.     

*Boom* Chiseltooth yang menjulang tinggi dan ganas itu melangkah ke depan. Gunung-gunung berguncang, dan retakan muncul dimana-mana. Chiseltooth itu menyerang dengan kapak belati di tangannya menuju ke arah Ye Futian. Area dimana Ye Futian berada sepertinya telah membeku, dan dia diselimuti oleh kekuatan yang menyesakkan.     

Kapak belati itu melesat lurus ke arahnya, tampak akan mengoyakkan langit.     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan sebilah pedang berat yang sama besarnya seperti kapak belati milik lawannya kini muncul di depannya. Aura pedang mengerikan yang dipenuhi dengan kekuatan dari Jalur Agung di dalamnya telah berkumpul, seperti sebilah pedang suci.     

Nan Zhai pernah mengatakan bahwa Jalur Divine itu terbentuk melalui persatuan antara manusia dan dunia di sekitar mereka. Setiap gerakan yang mereka lakukan telah menyatu dengan Jalur Agung. Sebelum dia mampu membuat terobosan, pikirannya berada dalam area yang diukur dalam satuan inci persegi. Aura dari Jalur Agung miliknya itu masih belum terlalu tangguh, namun di dalam area itu, kekuatannya masih cukup tangguh. Jalur pedangnya membawa kekuatan yang dia gunakan di dalamnya.     

Sebagai contoh, kekuatan dari tubuh fisiknya telah mendekati tingkat Saint.     

Ye Futian melangkah ke depan, dan setiap langkahnya diperkuat oleh aura dari Jalur Agung, sehingga memancarkan kekuatan yang mengerikan dari dalam. Pedang berat itu melesat ke arah kapak belati yang dikerahkan dari atas langit. Dalam sekejap, kedua senjata itu bertabrakan satu sama lain.     

*Boom* Terdengar suara gemuruh yang keras dan mengerikan di udara, dan cahaya penghancur menyebar di area sekitar mereka. Gunung kuno yang berada di bawah mereka kini telah hancur berantakan. Semua Chiseltooth lainnya memilih untuk mundur, kini mereka memandang ke udara dengan terkejut.     

Pedang berat itu hancur secara perlahan-lahan, namun, pedang itu mampu menghentikan serangan dari kapak belati tersebut. Lengan Chiseltooth itu gemetar, dan tatapan matanya yang ganas tertuju ke arah Ye Futian.     

Dia merasa terkejut saat melihat bahwa seorang kultivator yang belum menjadi seorang Saint ternyata mampu menahan serangannya.     

Keinginan membunuh yang terpancar di matanya kini menjadi semakin kuat. Kemudian dia mengambil satu langkah ke depan dan bergerak seperti seorang dewa iblis. Lengannya dikerahkan ke bawah bersama dengan sekujur tubuhnya. Kapak belati itu melesat ke bawah dengan membawa kekuatan yang lebih dahsyat dari sebelumnya.     

Aura dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu terpancar dari tubuh Ye Futian. Dia melesat di udara sambil mengoyak kekuatan yang menghalangi jalannya. Namun, kekuatan dari Jalur Agung itu memperlambat area di sekitar mereka, menekan tubuh Ye Futian dan mencegahnya bergerak lebih jauh lagi dari tempatnya berdiri.     

Tapi kembali lagi, dia masih dikelilingi oleh aura pedang yang mengerikan di sekitarnya. Dia melangkah ke udara dan mengoyak tekanan itu. Kapak belati milik Chiseltooth itu langsung dikerahkan padanya. Dengan sigap, tubuhnya menghindari tombak belati itu hanya dengan jarak beberapa inci. Kemudian dia melesat di udara, langsung mengincar kepala dari Chiseltooth tersebut.     

Dia telah menggunakan tekanan tak terbatas, sama seperti di akhir pertarungan antara dirinya dan Di Hao untuk menjatuhkan lawannya. Dia masih mengandalkan pertarungan jarak dekat, yang merupakan keahliannya, saat berhadapan dengan monster tingkat Saint di hadapannya ini. Kekuatan yang menjadi spesialisasinya tidak mampu memberinya situasi yang menguntungkan. Lawannya berukuran besar dan memiliki kemampuan bertarung yang tak tertandingi. Dia harus menggunakan cara lainnya dalam pertarungan ini.     

Pedang Kasyapa yang terbentuk dari aura pedang berdentang di sekitarnya. Dia mengayunkan tangannya dan mengerahkan pedang-pedang itu melesat di udara.     

Chiseltooth itu memandang ke arah bilah-bilah pedang yang melesat ke arahnya itu dan mengambil satu langkah ke depan. Kekuatan spiritual yang digunakan oleh Ye Futian untuk mengendalikan Pedang Kasyapa tampaknya kini telah dihalangi oleh kekuatan tak berbentuk. Perlawanan itu adalah sesuatu yang benar-benar berbeda jika dibandingkan saat dia berhadapan dengan para Sage.     

Proses kultivasi Pedang Kasyapa cukup istimewa. Bilah-bilah pedang itu dikendalikan dengan cara menggabungkan kekuatan spiritual seseorang ke dalam aura pedang secara langsung, sehingga penggunanya memiliki kendali penuh sebelum kekuatan yang mengerikan itu muncul.     

Pada saat itu, kekuatan aura spiritual di dalam pikiran Ye Futian dikerahkan hingga tingkat maksimal, sehingga memungkinkan Pedang Kasyapa untuk menembus perlawanan itu dan terus melaju ke depan, langsung melesat menuju kepala Chiseltooth tersebut.     

Sebuah perisai muncul di lengan kiri Chiseltooth itu ketika dia melihat bilah-bilah pedang semakin mendekat. Perisai itu dilengkapi dengan semacam cincin yang mirip seperti taring yang sangat tajam, yang berputar seperti roda-roda gerigi.     

Chiseltooth itu memegang perisai di atas kepalanya sambil terus melangkah ke depan. Dunia di sekitar mereka bergetar, dan gunung-gunung di bawah mereka meledak dan runtuh, sementara kapak belati itu terus diayunkan ke arah Ye Futian.     

Pedang Kasyapa menghantam perisai tersebut, dan suara-suara yang memekakkan telinga terdengar di udara. Bilah-bilah pedang itu tidak mampu menembus perisai tersebut. Kemudian pedang-pedang itu bergerak di sekitar perisai dan membentuk bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya, terus menerus muncul dan menghilang, seolah-olah semua bayangan itu dapat menghilang kapan saja.     

Itu adalah sebuah teknik pedang yang dihasilkan dengan menggabungkan Sutra Pedang Nether dan Pedang Kasyapa.     

Ye Futian bergegas mundur, tapi monster yang mengerikan itu mengikutinya. Chiseltooth itu melesat melintasi langit, dan kapak belati miliknya kini membentuk bayangan kapak belati yang tak terhitung jumlahnya di udara, mengoyak segala sesuatu yang berada di sekelilingnya, berusaha untuk menekan Ye Futian di tempat dia berada.     

Pergerakan Ye Futian sangat cepat. Dia terus menerus mengoyak ruang hampa dengan menggunakan aura pedang elemen ruang dan waktu, tetapi lawannya terus menerjang ke dan mengincar tubuhnya. Gunung-gunung hancur berantakan dimana-pun mereka melintas, dan banyak monster iblis di tingkat kultivasi yang relatif rendah melarikan diri dengan panik saat melihat kehadiran mereka.     

Ye Futian terus mempertahankan kendalinya atas Pedang Kasyapa yang saat ini berputar-putar di atas Chiseltooth tersebut. Pedang-pedang itu tampaknya telah berubah menjadi kumpulan matriks pedang sambil terus mengitari targetnya. Chiseltooth itu merasa bingung saat pedang-pedang tersebut berdentang, merasa bahwa dia sedang diserang dari berbagai arah.     

Ribuan bayangan pedang dikerahkan dari setiap arah menuju ke tempat dimana kepalanya berada.     

*Rawwr* Chiseltooth itu meraung, dan area di sekitarnya bergetar. Perisai di tangannya kini semakin membesar, hingga akhirnya menyelimuti langit dan menyegel tempat tersebut, sementara kapak belati di tangannya terus dikerahkan menuju Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.