Legenda Futian

Iblis yang Menutupi Dunia



Iblis yang Menutupi Dunia

3Di atas medan pertempuran di tepi Sungai Merah, tubuh Jialou Feng berlumuran darah berwarna emas dan menjerit kesakitan.      0

Kong Xuan dan Kong Zhan tampak marah saat menyaksikan Yu Sheng berdiri di atas tubuh Jialou Feng dan mencabut bulu-bulunya yang berwarna emas, lalu melemparnya ke atas tanah. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan.     

Pria ini berubah menjadi orang gila saat berada di atas medan pertempuran. Tidak peduli bagaimanapun caranya, mereka tidak mampu membuatnya goyah.     

Sosok Kong Zhan melesat ke arah Yu Sheng untuk mengejarnya. Ekspresinya tampak buruk.     

Sementara itu, Kong Xuan menatap ke arah saudaranya dan bergerak ke depan pada saat yang bersamaan. "Segera pergi dari medan pertempuran ini," ujarnya pada Jialou Feng.     

Jialou Feng terluka parah. Tidak ada gunanya dia tetap tinggal di sini lebih lama lagi.     

Terdapat kilatan kebencian di kedua mata Jialou Feng. Sebagai anggota dari Klan Jialou, ini adalah sebuah penghinaan besar baginya.     

Yu Sheng telah menginjak-injaknya ke permukan tanah lalu bergegas pergi untuk membantu Ye Wuchen. Di atas langit, Xiang Nan mengulurkan tangannya, dan naga suci bercakar lima itu kembali melancarkan serangan disertai dengan suara raungan yang keras. Cakar-cakarnya menutupi matahari serta sebagian wilayah langit saat diarahkan menuju Yu Sheng dan Ye Wuchen.     

Xiang Nan telah memberitahu Ye Wuchen bahwa dia tidak cukup kuat untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh Jalur Agung, karena dia tidak akan bisa bergabung dengan Istana Regional. Selain itu karena Ye Wuchen tampak ragu-ragu, maka dia-lah yang akan membuat keputusan untuknya.     

Pada titik ini, jika dia terluka saat menghadapi Bencana Divine, mungkin dia akan mati. Jika Ye Wuchen tetap tidak ingin menyerah, maka kesempatannya menjadi seorang Saint ini akan menjadi sebuah bencana baginya.     

Yu Sheng menatap naga emas yang menerjang ke arahnya itu dengan dingin. Cahaya berwarna emas kegelapan mengalir dari tubuhnya. Kemudian dia mengerahkan kepalan tinjunya ke udara, dan sebuah jejak telapak tangan raksasa langsung melesat ke arah langit, dengan membawa kekuatan seperti matahari di dalamnya, menangkis cakar-cakar naga yang menerjang di udara.     

Ekspresi Xiang Nan tampak acuh tak acuh saat Yu Sheng muncul di medan pertempuran tersebut. Dia telah menyaksikan kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Yu Sheng. Pria itu sangat kuat. Dalam aspek kekuatan murni, Xing Chou adalah satu-satunya orang di medan pertempuran itu yang mampu bertarung melawannya.     

Yu Sheng kembali mengerahkan kepalan tinjunya, dan tiba-tiba, naga suci bercakar lima itu berputar-putar di udara sambil meraung. Terdengar suara yang keras saat cakarnya menabrak jejak telapak tangan milik Yu Sheng, menghancurkannya, kemudian melanjutkan pergerakannya ke bawah.     

Namun, di bagian bawah, kekuatan iblis yang mengerikan terpancar dari tubuh Yu Sheng, selain itu muncul sebuah aliran udara iblis yang tak terbatas, menerjang ke arah tubuhnya dan membuat penampilannya semakin mengerikan. Seolah-olah seorang iblis telah merasuki Yu Sheng. Tubuhnya kini menjadi semakin besar dan lebih kuat dari sebelumnya, seperti seorang iblis yang menutupi dunia. Kedua matanya yang berwarna hitam pekat tampak sedingin es, dan sebuah kapak iblis muncul di tangannya.     

Dia mendongak dan melangkah ke depan, membuat permukaan tanah di bawah kakinya berguncang hebat hingga seolah-olah akan terbelah. Kemudian dia melesat ke udara sambil mengayunkan kapaknya ke arah langit. Cakar-cakar emas itu terbelah tepat di bagian tengah dan hancur dalam sekejap.     

Tubuh yang mengerikan itu terus melesat ke atas, menembus perut naga emas itu dan membelahnya menjadi dua bagian, kemudian dia terus bergerak menuju sosok yang terlihat seperti Renhuang itu.     

Cahaya bersinar pada kapak itu saat dia mengayunkannya, dan sosok itu langsung menghilang seolah-olah dia tidak pernah ada sebelumnya.     

Yu Sheng berbalik dan menatap ke arah Xiang Nan dan menyaksikan sosok Renhuang itu muncul kembali di belakangnya, tampak menjulang tinggi dan kuat seperti seorang dewa.     

Pada saat yang sama, Huang Jiuge dan Qin Zhuang telah berhenti bertarung dan menghampiri Ye Wuchen untuk melindunginya dari Bencana Divine.     

Karena hal ini, Xing Chou dan Seven Sins tidak memiliki lawan untuk dihadapi, sehingga mereka juga bergegas pergi ke sana.     

Pada saat itu, Yu Sheng dan rekan-rekannya tampaknya telah menjadi target bagi semua orang saat Ye Wuchen mencoba melewati Bencana Divine.     

*Whoosh* Bencana Divine terus menimpa tubuh Ye Wuchen, memberkati aura spiritual dan tubuhnya. Cahaya suci dari Jalur Agung mengalir di sekujur tubuhnya, tetapi kedua matanya masih terbuka, tampak setajam bilah-bilah pedang saat dia menyaksikan sosok-sosok yang berada di sekitarnya.     

Melihat bahwa Ye Wuchen masih berusaha mengatasi Bencana Divine, Xiang Nan dan kultivator lainnya tidak lagi menahan diri. Xiang Nan membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya, dan tiba-tiba, sebuah wajah raksasa muncul di atas langit, tampak seperti wajah seorang Renhuang. Naga suci bercakar lima itu meraung, dan naga itu tidak sendirian.     

Selain itu, sambaran petir berwarna ungu dan emas yang tak tertandingi muncul di atas langit, tampak seperti sambaran petir dari langit tertinggi. Sambaran petir itu turun dari atas langit, memenuhi area di sekitar Yu Sheng dan rekan-rekannya.     

Sambaran petir ini tidak kalah mengerikan jika dibandingkan dengan Bencana Divine dan akan membunuh segala sesuatu yang berada di sekitarnya.     

*Whoosh* Yu Sheng menerjang ke atas langit, sosok iblisnya menyelimuti tubuh Ye Wuchen dan rekan-rekanya. Dia berdiri di tempatnya dengan kokoh, dan sepertinya terdapat sebuah gaya gravitasi yang menarik semua kekuatan penghancur ke arahnya.     

Sambaran petir yang sangat mengerikan itu akhirnya tiba, dan menghantam tubuh Yu Sheng. Baju zirah yang dikenakan oleh Yu Sheng sepertinya akan hancur, namun tubuhnya kini seperti sebuah lubang hitam, menghisap semua cahaya ungu dan keemasan serta kekuatan dari sambaran petir tersebut.     

Kawanan naga suci bercakar lima itu menerjang ke bawah bersama dengan sambaran petir, sambil meraung dengan penuh amarah, berusaha untuk menghancurkan Yu Sheng.     

Bahkan seseorang sekuat Yu Sheng terus menerus terguncang oleh serangan-serangan yang mereka lancarkan, dan tubuhnya sepertinya akan hancur.     

Namun pada saat itu, Kapak Iblis milik Yu Sheng telah menghilang, dan dia mengulurkan kedua tangannya ke udara. Dalam sekejap, tubuhnya yang berukuran besar berubah menjadi sebuah lubang hitam yang menghisap semua kekuatan di sekitarnya. Kawanan naga yang menerjang ke arahnya meraung saat mereka ditarik ke dalam jurang yang tak berbatas itu, tenggelam sedikit demi sedikit ke dalam aura iblis yang mengerikan tersebut.     

Pada saat itu, Yu Sheng terlihat seperti sebuah lubang hitam yang tak berdasar, menghisap sambaran petir penghancur dan kawanan naga emas bercakar lima itu.     

Sihir kegelapan yang lebih ganas dari sebelumnya kini menyelimuti sekujur tubuhnya, menghalangi penglihatan semua orang. Bahkan aura spiritual mereka tidak mampu menembusnya.     

Sepertinya dia ingin mengubah seluruh area medan pertempuran menjadi sebuah dunia iblis.     

Xiang Nan mengerutkan keningnya. Semua serangannya telah terhisap?     

Apakah kultivator dari Jalur Iblis ini telah mengkultivasi Hukum Pelahap miliknya hingga ke tingkat ini?     

Selain itu, kekuatan iblis yang mengerikan itu membuatnya merasakan tekanan yang dahsyat.     

Di sebelahnya, Di Hao tampak sangat tenang. Ekspresinya tampak datar.     

Ketika dia pergi meninggalkan Gunung Daoli, dia ingin namanya dikenal di seluruh penjuru Dinasti Dali dan mengalahkan para kultivator dari Akademi Dali, kemudian menjadi murid dari Penasihat Kekaisaran serta sosok paling kuat di bawah Saint Plane.     

Tapi kemunculan Pendekar Ketujuh telah membuat semua persiapannya menjadi sia-sia.     

Bahkan kini pola pikirnya telah terpengaruh.     

Saat ini, dia telah datang ke Dunia Naga Merah dan berpartisipasi dalam Pertempuran Sungai Merah, tetapi dia tidak mampu mengalahkan Ye Wuchen, bahkan Ye Wuchen kini akan menjadi seorang Saint.     

Sementara Yu Sheng begitu kuat sehingga dia merasa bahwa dia bukanlah tandingan untuknya.     

Tampaknya Pendekar Ketujuh bukanlah satu-satunya kultivator yang lebih kuat darinya.     

Hal ini membuatnya merasa frustrasi. Bahkan sosok-sosok yang mendampingi Pendekar Ketujuh tidak mampu dia hadapi?     

Dia melangkah ke depan, dan Pedang Kasyapa langsung menerjang ke arah Yu Sheng.     

Kedua mata Yu Sheng yang berwarna hitam pekat tampaknya mampu melemparkan orang-orang ke dalam jurang tak berdasar dan berlutut di hadapannya.     

Dia tidak menangkis Pedang Kasyapa yang mengarah padanya, dimana pedang-pedang itu terlihat seperti sambaran petir berwarna emas yang melewati kekuatan iblis itu seperti dedaunan pada sebuah pohon, lalu tiba-tiba menghilang di dalamnya. Aura milik Di Hao terhubung dengan pedangnya, dan dia baru saja mulai merasakan koneksi antara auranya dengan Pedang Kasyapa, namun dalam sekejap dia merasa bahwa koneksi auranya diputus secara paksa.     

Koneksi auranya dengan Pedang Kasyapa benar-benar telah menghilang.     

Setelah itu suara raungan yang keras terdengar dari dalam aliran kegelapan tersebut. Seekor naga iblis bercakar lima muncul di hadapan Yu Sheng dan berputar-putar di sekitar tubuhnya. Selain itu sambaran petir berwarna hitam yang mengerikan bermunculan dengan memancarkan cahaya yang mampu menghancurkan dunia.     

Pedang Kasyapa juga berubah warna menjadi hitam dan menghisap aura pedang penghancur yang mendekat.     

Tampaknya kekuatan ini bukan milik Yu Sheng, melainkan milik Xiang Nan dan Di Hao.     

Namun pada saat itu, semua kekuatan itu telah mengalami demonisasi dan digunakan oleh Yu Sheng.     

"Ini bukan Hukum Pelahap; ini adalah Hukum Demonisasi." Sebagai seorang pangeran dari dunia Renhuang, Xiang Nan tentu saja adalah seseorang yang berpengalaman luas. Jenis kekuatan iblis yang mengerikan semacam ini sangat sulit untuk dikultivasi dan dipahami. Kekuatan itu bahkan lebih mengerikan daripada Hukum Pelahap karena pada kenyataannya, Hukum Demonisasi adalah evolusi dari Hukum Pelahap.     

Mungkinkah Yu Sheng adalah keturunan dari seorang Kaisar Iblis?     

*Boom*     

Yu Sheng melesat melintas langit, dan udara ikut berguncang, beresonansi dengan bumi.     

*Boom, Boom, Boom*     

Dia terus bergerak ke depan, dan kekuatan dari Jalur Agung sepertinya dikerahkan di bawah kakinya. Satu sosok iblis yang menutupi langit telah muncul, dan aliran kegelapan yang dipancarkan oleh sosok itu telah menutupi matahari. Aliran kegelapan itu tampaknya tidak ada habisnya, dan hendak menyelimuti seluruh area dari medan pertempuran di tepi Sungai Merah.     

Setiap langkah dari teknik Footwork of Xuanyuan tampaknya telah menginjak-injak hati Xiang Nan, membuat hatinya berdebar kencang. Saat Melihat sosok iblis itu menerjang ke arahnya dengan ganas, ekspresinya akhirnya berubah menjadi serius, seolah-olah dia sedang menghadapi musuh yang kuat.     

"Hancurkan dia."     

Xiang Nan dengan cepat membentuk sebuah segel saat dia mengucapkan sihir ini.     

Kekuatan dari Jalur Agung turun dari atas langit saat huruf-huruf raksasa bermunculan. Namun, naga iblis itu meraung sambil berputar-putar di sekitar Yu Sheng, menghancurkan setiap huruf yang berjatuhan dari atas langit.     

"Berhenti!" ujar Yu Sheng. Kemudian terdengar sebuah suara ledakan, dan sepertinya langit akan runtuh. Sosok Renhuang yang menutupi langit itu tampaknya telah menjadi nyata dan melangkah menuju sosok iblis milik Yu Sheng.     

Seolah-olah seorang Renhuang telah lahir ke dunia ini, dan akan menghancurkan segalanya untuk Xiang Nan.     

Pada saat itu, tubuh Xiang Nan basah oleh keringat seolah-olah dia sedang menerima tekanan yang dahsyat.     

*Boom* Pergerakan Yu Sheng akhirnya melambat saat naga iblis yang melancarkan serangannya dan bilah-bilah pedang yang tajam itu dihancurkan oleh kaki dari sosok Renhuang yang baru saja dipanggil oleh Xiang Nan. Langkah kakinya semakin melambat saat sosok yang menjulang tinggi itu hendak menginjaknya, berusaha untuk menghancurkannya.     

Serangan itu tidak hanya mengandung kekuatan dari Jalur Agung, tetapi juga memiliki keagungan tertinggi. Serangan itu tidak bisa ditangkis.     

*Boom*     

Terdengar sebuah suara yang keras, dan Yu Sheng merasa bahwa dia tidak bisa bergerak. Dia memandang ke atas langit, kedua matanya yang mengerikan terlihat tak kenal takut seperti biasanya.     

Bahkan jika Jalur Renhuang mampu mengerahkan tekanan sebesar ini padanya, akankah dia benar-benar membiarkan dirinya dihancurkan di sini?     

Dia telah mempelajari seni iblis. Dia telah menentang hukum para dewa dan manusia.     

*Boom* Aliran kegelapan itu kini berkumpul di satu tempat, dan muncul satu sosok iblis raksasa, yang terlihat saling tumpang tindih dengan tubuh Yu Sheng, membuatnya menjadi seorang dewa iblis sejati.     

Dia berteriak kencang, kemudian langit dan bumi sepertinya akan runtuh. Jejak telapak tangan iblis berukuran besar dikerahkan ke depan, menutupi wajah dari sosok Renhuang itu dan menghantam kepalanya.     

Xiang Nan mengerang kesakitan, dan wajahnya kini tampak pucat. Sosok iblis itu terus bergerak ke depan, dan terdengar suara keras lainnya. Sosok sang Renhuang yang dipanggil Xiang Nan telah hancur. Darah mengalir dari sudut mulut Xiang Nan dan wajahnya tampak pucat.     

Pada saat itu, sebuah tangan raksasa diulurkan ke depan. Itu adalah tangan dari sang iblis. Tangan itu mencengkeram tubuh Xiang Nan dan mengangkatnya ke udara.     

Xiang Nan berusaha melarikan diri, namun sekuat apa-pun dia memberontak, dia tidak mampu bergerak sedikit-pun.     

Bahkan sebagai keturunan Renhuang, saat ini dia tampak tak berdaya. Dia terlihat seperti berada di ambang kematiannya.     

Kekuatan iblis terpancar, dan sosok iblis yang kuat itu membanting tangannya ke permukaan tanah sambil berteriak kencang, membanting tubuh Xiang Nan ke permukaan tanah seperti sedang menghancurkan seekor semut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.