Legenda Futian

Mencari Kawan



Mencari Kawan

2Ketenaran Yu Sheng telah menyebar dengan cepat hingga ke Kota Naga Merah dan kota-kota di sekitarnya.     0

Dia telah mengalahkan semua lawannya dalam Pertempuran Sungai Merah, termasuk Xing Chou dari Kota Kekaisaran Kuno, Xiang Nan dari Kota Xiang, dan Kong Xuan dan Kong Zhan dari Kota Merak. Pertarungan itu sangat mengesankan! Sangat disayangkan bahwa ada banyak orang yang tidak bisa menyaksikan bagaimana cara Yu Sheng bertarung dengan mata kepala mereka sendiri. Semua sosok terkemuka itu telah dikalahkan oleh Yu Sheng sendirian!     

Seluruh penjuru Kota Qianye juga dikejutkan oleh berita tersebut. Di masa lalu, Ye Futian mendapatkan ketenaran setelah menghancurkan Istana Bliss bersama kelompoknya. Tidak lama kemudian, dia menjadi Pemimpin dari Kota Qianye dan membuat namanya dikenal oleh semua orang.     

Tidak ada seorang-pun yang menyangka bahwa Yu Sheng akan menjadi sekuat ini.     

Dia benar-benar seorang legenda dari Dunia Kaisar Xia!     

Keduanya adalah sosok yang sangat kuat.     

Puteri Xia Qingyuan dari Dunia Kaisar Xia seharusnya tidak bisa dianggap sebagai sosok yang lemah, meskipun dia belum pernah bertarung di hadapan orang-orang.     

Di Kantor Pemimpin Kota Qianye, Shen Jun juga telah mendengar berita tersebut. Perlahan-lahan dia mulai pulih setelah menjalani masa penyembuhan selama berhari-hari.     

Perasaan Shen Jun campur aduk saat mendengarkan laporan dari sang utusan di kediamannya.     

Pemikirannya benar-benar konyol untuk berniat mengambil keuntungan dari Ye Futian dan Yu Sheng sementara dia tidak ada apa-apanya di mata mereka.     

Dia telah meminta Yu Sheng untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon, dan Yu Sheng telah memenangkannya. Sekarang, Yu Sheng juga tak tertandingi dalam Pertempuran Sungai Merah dan berhak memasuki Istana Regional.     

Shen Jun memiliki impian untuk berkultivasi di Istana Regional suatu hari nanti. Selama ini dia selalu bermimpi memasuki Istana Regional dan melihat seperti apa kultivator berbakat yang ada di sana.     

Dan sekarang, Yu Sheng telah berhasil melakukannya.     

Tidak lama kemudian, ayah dari Shen Jun, Shen Tianzhan, tiba di kediamannya. Dia tidak pergi meninggalkan Kantor Pemimpin Kota setelah dikalahkan oleh sang Shaman Agung.     

"Kau sudah mendengar beritanya?" Shen Tianzhan bertanya padanya.     

"Ya," jawab Shen Jun sambil mengangguk.     

"Pencapaian minimum dari seseorang yang telah berkultivasi di Istana Regional adalah menjadi seorang Saint tingkat Flawless Holiness. Banyak Saint tingkat Flawless Holiness yang berasal dari sana. Beberapa dari mereka tetap tinggal di Kota Naga Merah dan ada pula yang pergi... bahkan beberapa dari mereka menjadi Renhuang," ujar Shen Tianzhan. "Selain itu aku mendengar informasi bahwa Yu Sheng bahkan lebih kuat daripada banyak pemenang sebelumnya di Pertempuran Sungai Merah. Di masa depan, mungkin dia akan menjadi seorang Saint tingkat Nirvana."     

Shen Jun tidak mengatakan sepatah kata-pun. Dia memahaminya, jadi dia hanya bisa menghela napas sebagai tanggapan.     

"Di antara orang-orang yang datang dari Dunia Kaisar Xia, Ye Futian adalah orang yang ditunjuk sebagai Pemimpin dari Kota Qianye. Menurutmu seperti apa hubungannya dengan Yu Sheng?" tanya Shen Tianzhan.     

"Keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat. Sementara Ye Futian dan Xia Qingyuan adalah pemimpin dari kelompok mereka. Tidak perlu diragukan lagi bahwa Yu Sheng adalah temannya. Dia melakukan apa-pun yang diperintahkan oleh Ye Futian. Hubungan mereka cukup istimewa," jawab Shen Jun.     

"Kau sangatlah beruntung. Aku menyuruhmu pergi ke Lembah Fusang untuk berkultivasi. Setelah itu kau bertemu dengan banyak orang yang berpotensi menjadi Saint tingkat Nirvana dalam perjalananmu kembali ke Kota Qianye," ujar Shen Tianzhan. Shen Jun menundukkan kepalanya. Dia memahami maksud dari ucapan ayahnya.     

Dengan keberuntungan seperti itu, apa yang dia pikirkan? Apa yang telah dia lakukan?     

"Tidak mudah bagimu untuk memasuki Saint Plane. Sudah kubilang, kau harus berpikiran luas dan memiliki ambisi. Namun, sekarang ambisimu terbatas di kota ini." Shen Tianzhan menghela napas. Sosok yang paling mengenal seorang anak adalah ayahnya sendiri.     

Shen Jun memiliki bakat, tetapi dia terlalu berpikiran sempit dan kurang berambisi.     

Ambisinya hanya terbatas di dalam Kota Qianye. Jika tidak, dia tidak akan memanfaatkan orang lain dalam Pertempuran Sleeping Dragon hanya untuk mendapatkan barang-barang berharga.     

Pencapaiannya ditakdirkan untuk dibatasi oleh ambisinya sendiri, meskipun dia telah memasuki Saint Plane.     

Shen Jun menundukkan kepalanya karena dia merasa malu.     

"Jangan menyimpan dendam. Manfaatkan waktu ini untuk introspeksi diri," ujar Shen Tianzhan.     

"Ya, Ayah," jawab Shen Jun. Ayahnya mengangguk dan pergi. Apa gunanya menyimpan dendam pada Ye Futian?     

Lagipula dia tidak mampu bertarung melawan Dunia Kaisar Xia.     

...     

Hari itu, di Kota Merak, Li Yao sedang datang berkunjung.     

Kong Zhan dan Kong Xuan bertemu dengan Li Yao di Kantor Pemimpin Kota.     

"Puteri Kong Xuan, kuucapkan selamat karena telah memasuki Saint Plane! Aku sudah menyiapkan beberapa hadiah untukmu. Kuharap kau menyukainya." Kemudian Li Yao menyuruh bawahannya untuk membawa masuk hadiah-hadiah untuk Kong Xuan.     

"Terima kasih, tapi kami tidak pantas mendapatkannya," ujar Kong Xuan sambil memandang ke arah Li Yao. Tidak ada seorang-pun dari pihak Kong Xuan yang maju untuk menerima hadiah-hadiah tersebut.     

"Mengapa kau datang kemari hari ini?" tanya Kong Xuan.     

Li Yao telah mengunjunginya sebelum Pertempuran Sungai Merah dimulai untuk membahas rencana penangkapan Yu Sheng dan rekan-rekannya.     

Tapi hasilnya sama seperti apa yang terjadi di Pertempuran Dunia Kosong. Dunia Kaisar Xia tetap menjadi pemenangnya. Sisi baiknya adalah mereka tidak mengalami kerugian terlalu banyak, dan Puteri Kong Xuan telah memasuki Saint Plane sebagai hasil dari pertempuran tersebut.     

"Puteri, sejujurnya aku datang ke Dunia Naga Merah bersama pasukanku hanya untuk mengincar Ye Futian. Dia dan Yu Sheng adalah orang-orang yang sangat berbakat, dan jika kita tidak menyingkirkan mereka berdua, keduanya akan menjadi ancaman bagi Dinasti Dali dan Dunia Kaisar Merak Iblis di masa depan. Itulah alasan mengapa aku datang kemari, yaitu untuk meminta kerjasama denganmu lagi. Bagaimana menurutmu, Puteri?" ujar Li Yao.     

"Itu adalah dendam antara dirimu, Dinasti Dali, dan Ye Futian. Kali ini aku tidak akan ikut campur," Kong Xuan menolak penawaran dari Li Yao.     

Baik Ye Futian maupun Yu Sheng perlahan-lahan mulai menunjukkan bakat mereka. Selain itu, sepertinya ada hubungan tertentu antara Ye Futian dan Xia Qingyuan.     

Mungkin Kaisar Xia telah menganggap Ye Futian sebagai menantunya.     

Dia merasa khawatir bahwa Dunia Kaisar Xia akan menunjukkan reaksi yang kuat jika Ye Futian tertangkap. Dia tidak ingin menanggung konsekuensi untuk memulai perang dengan mereka.     

Dia tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan perang antar dunia Renhuang.     

Selain itu, Li Yao setidaknya memiliki alasan tersendiri untuk berurusan dengan Ye Futian. Lalu, apa alasan yang dimiliki oleh Dunia Kaisar Merak Iblis?     

Bukankah lebih baik tetap duduk tenang dan menyaksikan mereka bertarung?     

"Puteri Kong Xuan, apakah kau sudah lupa bagaimana cara Ye Futian memperlakukanmu di Pertempuran Dunia Kosong? Jika dia menjadi terlalu kuat, mungkin dia akan menjadi ancaman bagi Dunia Kaisar Merak Iblis," Li Yao mengingatkannya. Dia merujuk pada kemampuan Ye Futian untuk mengendalikan monster iblis.     

Kong Xue mengerutkan keningnya. Ekspresinya tampak tidak senang. "Pertempuran Dunia Kosong memperbolehkan pesertanya menggunakan berbagai macam cara untuk bertarung. Selain itu, Ye Futian telah meminta maaf. Jika dia melakukannya sekali lagi, tentu saja kami tidak akan membiarkannya lolos begitu saja. Li Yao, kau adalah orang yang melanggar peraturan dan mencoba membunuh Ye Futian di Pertempuran Dunia Kosong. Dan kau telah gagal. Aku mendengar informasi bahwa Ye Futian telah menggunakan identitas palsu sebagai Pendekar Ketujuh untuk berkultivasi di Dinasti Dali. Kau memiliki dendam padanya, namun itu bukan urusanku."     

Suasana hati Li Yao tiba-tiba menjadi buruk. Dia memandang ke arah Kong Xuan dan berkata sambil tersenyum, "Setelah menjalani beberapa pertempuran, kau telah kehilangan keberanianmu untuk melawan Ye Futian, Puteri Kong Xuan. Kalau begitu aku pamit undur diri sekarang."     

Kemudian dia berbalik dan pergi.     

Kong Xuan memandangnya. Dia mengetahui bahwa kata-kata Li Yao mengacu pada dua kekalahan yang telah dia alami, yaitu saat bertarung melawan Ye Futian di Pertempuran Dunia Kosong dan saat bertarung melawan Yu Sheng di Pertempuran Sungai Merah.     

Dua pertempuran ini memang meninggalkan kesan mendalam baginya.     

Meskipun dia benci untuk mengakuinya.     

Li Yao tampak kesal setelah dia pergi meninggalkan Kota Merak. Dia tidak menyangka bahwa kebencian Kong Xuan terhadap Ye Futian telah berkurang. Apakah Kong Xuan benar-benar telah merelakan dendamnya kala itu?     

Tampaknya dia tidak bisa mengandalkan aliansi dengan Dunia Kaisar Merak Iblis.     

Kong Xuan sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bernegosiasi.     

"Kita akan pergi ke Kota Xiang," ujar Li Yao dengan suara pelan. Kemudian dia langsung pergi ke Kota Xiang, diikuti oleh pasukannya.     

...     

Saat ini Li Yao telah memasuki Kantor Pemimpin Kota di Kota Xiang untuk mengunjungi Xiang Nan.     

Namun, dia dihadang oleh seseorang di depan pintu gerbang. Orang itu berkata, "Yang Mulia Xiang Nan sedang mengasingkan diri untuk berkultivasi. Saya dapat menyampaikan pesan jika Yang Mulia memiliki suatu hal untuk didiskusikan."     

Li Yao tertawa secara diam-diam. Sedang berkultivasi hanyalah sebuah alasan. Dia menduga Xiang Nan sebenarnya sedang memulihkan diri dari luka-lukanya.     

Yu Sheng sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan saat dia menggunakan serangan jejak telapak tangan pada Xiang Nan di Pertempuran Sungai Merah.     

"Sepertinya kau tidak bisa menyampaikan pesanku, karena hal ini berkaitan dengan masalah yang sangat rahasia tentang harta karun tingkat Renhuang," ujar Li Yao.     

Tatapan mata pria itu tampak aneh. 'Tingkat Renhuang?'     

Apa yang dimaksud oleh Li Yao?     

"Saya akan melapor pada Yang Mulia," ujar pria itu dengan ragu-ragu. Kemudian dia pergi untuk melapor. Ketika dia kembali, dia memberitahu Li Yao, "Yang Mulia ingin bertemu dengan anda. Silahkan masuk."     

"Terima kasih banyak," ujar Li Yao sambil mengikuti pria itu masuk ke dalam.     

Kali ini, dia ingin mengunjungi Kota Merak, Kota Xiang, dan Kota Kekaisaran Kuno. Selama salah satu dari kota tersebut menerima permintaannya, Li Yao tidak perlu khawatir tentang kekalahan.     

Ketiga kota ini memiliki kekuatan yang mengintimidasi. Dua kota pertama didirikan oleh Renhuang. Sementara pemimpin dari Kota Kekaisaran Kuno adalah Pelayan Kesembilan. Dia disebut-sebut sebagai Pemimpin Kota terkuat.     

Namun, Kong Xuan telah menolak permintaannya. Karena itulah, Li Yao berharap dia mampu bernegosiasi dengan Kota Xiang.     

Tidak lama kemudian Li Yao bertemu dengan Xiang Nan. Xiang Nan mengenakan pakaian yang elegan, dia terlihat baik-baik saja dan tampan. Seolah-olah dia sama sekali tidak terluka akibat pertempuran sebelumnya.     

Dia duduk di tempatnya, sambil tersenyum pada Li Yao. "Silahkan duduk."     

Li Yao menempati kursi yang telah disediakan. Kemudian Xiang Nan berkata, "Langsung saja ke pokok pembicaraan. Li Yao, mengapa kau ingin menemuiku hari ini?"     

Li Yao memandang ke arah orang-orang yang berada di sekitarnya. Xiang Nan langsung memahami maksud Li Yao dan mengayunkan tangannya. Setelah itu semua orang pergi meninggalkan mereka berdia. Dia sama sekali tidak merasa khawatir mengenai apa yang akan dilakukan Li Yao padanya.     

"Aku telah mendengar banyak informasi tentang Dunia Kaisar Xiang yang dikenal sebagai dunia Renhuang yang sangat kuat di seluruh penjuru Dunia Naga Merah. Alasanku datang kemari hari ini adalah untuk bekerja sama denganmu," ujar Li Yao secara terang-terangan.     

"Kerja sama seperti apa?" tanya Xiang Nan.     

"Dinasti Dali menyimpan dendam terhadap Ye Futian dari Dunia Kaisar Xia. Pemimpin dari Kota Qianye itu pernah menyelundup ke Dinasti Dali untuk mempelajari metode kultivasi. Bahkan dia telah mempelajari sebuah metode kultivasi tingkat Renhuang di Dinasti Dali. Aku telah datang jauh-jauh dari Dinasti Dali dengan pasukanku hanya untuk berurusan dengannya."     

Kemudian Li Yao melanjutkan kata-katanya, "Namun, Ye Futian memiliki kultivator-kultivator kuat yang melindunginya. Aku tidak yakin apakah kami dapat menangkapnya seorang diri, jadi aku sedang mencari sekutu. Jika Dunia Kaisar Xiang bersedia membentuk aliansi dengan kami, aku dapat membiarkan Dunia Kaisar Xiang menahannya untuk sementara waktu setelah kita menangkapnya bersama-sama."     

Li Yao baru saja memberi isyarat bahwa Dunia Kaisar Xiang dapat menanyai Ye Futian tentang metode kultivasi tingkat Renhuang, yang tidak perlu diragukan lagi merupakan penawaran yang menggiurkan.     

"Bagaimana caranya aku bisa memastikan bahwa semua yang kau katakan itu memang benar adanya?" tanya Xiang Nan.     

"Penasihat Kekaisaran dari Dinasti Dali sangat dipercaya oleh ayahku dan dihormati oleh banyak kultivator di Dinasti Dali. Metode kultivasi yang dia miliki, yaitu Deed of Thorough Comprehension, benar-benar berada di atas tingkat Renhuang. Jika kau menanyakan tentang hal itu padanya, kau akan mendapatkan informasi bahwa metode itu dipelajari oleh Ye Futian secara diam-diam."     

Li Yao melanjutkan kata-katanya, "Apakah kau tidak tertarik pada seni bela diri iblis yang digunakan oleh Yu Sheng selama Pertempuran Sungai Merah berlangsung?"     

Terdapat pancaran hawa dingin di mata Xiang Nan saat dia mendengar nama Yu Sheng.     

Tentu saja, dia tidak bisa melupakan bagaimana Yu Sheng membantingnya ke permukaan tanah dengan satu pukulan saat Pertempuran Sungai Merah berlangsung.     

Dia belum pernah mengalami penghinaan semacam itu sebelumnya dalam hidupnya.     

Seni bela diri iblis itu memang sangat kuat.     

"Tetapi Dunia Kaisar Xiang tidak pernah memiliki dendam terhadap Dunia Kaisar Xia," ujar Xiang Nan.     

"Hal ini bukan tentang dendam antara Dunia Kaisar Xiang dan Dunia Kaisar Xia. Apakah kau tidak ingin menguasai kota lainnya? Aku tidak ingin melibatkan Xia Qingyuan dalam hal ini," ujar Li Yao. "Ye Futian dan Yu Sheng hanyalah dua kultivator dari Dunia Kaisar Xia, tepatnya di Dunia Bawah. Puteri Xia Qingyuan bergantung pada mereka hanya karena bakat yang mereka miliki."     

Terdapat sebuah senyuman di mata Xiang Nan setelah dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Li Yao. Penawaran itu memang sangat menggiurkan baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.