Legenda Futian

Deretan Awan Hitam di atas Kota Qianye



Deretan Awan Hitam di atas Kota Qianye

2Situasi di Dunia Naga Merah terlihat sama seperti biasanya. Kota Naga Merah dan kota-kota di sekitarnya berjalan dengan stabil. Matahari bersinar terik di atas langit, hawa panasnya menerangi permukaan tanah.      3

Hanya ada siang hari, malam tidak pernah terjadi di sini.     

Setiap hari, matahari bersinar di atas langit.     

Kota Li yang dikuasai oleh Dunia Kaisar Li terletak di suatu tempat di sebelah barat dari Kota Qianye.     

Pada saat ini, di suatu tempat di bagian ujung timur dari Kota Qianye, sekelompok orang sedang berkultivasi di sana. Aura iblis menyebar di seluruh penjuru paviliun.     

Tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga dari atas langit. Suara itu berasal dari seekor monster iblis yang terbang menukik menuju permukaan tanah! Satu orang yang sedang kultivasi membuka matanya. Tiba-tiba, monster itu meraung, terjatuh dan memberontak dengan ganas. Pria itu memandang ke arah monster iblis yang terjatuh itu. Monster iblis tersebut bertubuh besar dan tampak mengintimidasi, namun pria yang berada di bawahnya hanya duduk di tempatnya seperti sebuah patung, dia sendiri juga terlihat seperti seorang iblis.     

Terdapat sebuah surat di antara cakar dari monster iblis yang terjatuh itu. Pria yang terlihat seperti iblis itu membuka surat tersebut. Setelah membacanya, dia memandang ke kejauhan dengan tatapan datar.     

Tampaknya kali ini dia bisa mendapatkan sesuatu. Metode iblis yang telah dia kultivasi kali ini seharusnya mampu mengatasi kultivator iblis yang telah membunuh keturunan dari Klan Cao selama Pertempuran Dunia Kosong.     

"Ayo kita pergi." Cao Kong berdiri dari tempatnya, aura iblis miliknya menyebar ke kejauhan. Orang-orang yang berada di paviliun itu juga ikut berdiri. Dalam sekejap, aura iblis yang kuat menyebar di udara.     

Para kultivator ini berasal dari Klan Cao, klan iblis terkuat dari Dinasti Dali.     

Kali ini, Prince Regent telah datang secara pribadi untuk membujuk mereka pergi ke Dunia Naga Merah dan melakukan sesuatu untuknya.     

Klan Cao adalah salah satu pasukan besar di Dinasti Dali dan mereka tidak harus mematuhi perintah dari Prince Regent. Namun, kali ini, Prince Regent telah menjanjikan banyak imbalan pada mereka. Surat yang baru saja dia terima berisi informasi yang mengejutkan. Tampaknya akan menguntungkan bagi mereka dengan pergi kesana untuk Prince Regent.     

Alasan lainnya adalah, meskipun Prince Regent adalah sosok yang bertanggung jawab atas masalah kali ini, namun dia dapat melihat bahwa dibalik tindakan Prince Regent tersembunyi niat Kaisar Li untuk mempengaruhi Dunia Kaisar Xia.     

Dunia Naga Merah akan menjadi medan pertempuran awal antara kedua belah pihak.     

Meskipun konflik antara Li Yao dan Ye Futian adalah penyebab utamanya, namun pertempuran itu terjadi bukan hanya karena konflik di antara mereka berdua saja.     

Jika tidak, maka tiga sosok terkuat dari Dinasti Dali tidak akan muncul secara bersamaan di Dunia Naga Merah. Kehadiran mereka bertiga di satu tempat sudah menjadi ancaman tersendiri, apalagi Pangeran Ketiga juga ikut datang kali ini.     

Pangeran Ketiga dari Dinasti Dali adalah sosok yang sangat berbakat. Kaisar Li sangat mengaguminya dan menganggapnya sebagai sosok yang kemungkinan besar akan mewarisi takhta kekaisaran. Kehadiran Pangeran Ketiga di sini tidak perlu diragukan lagi memiliki makna tersendiri.     

Mereka melangkahkan kaki ke udara. Dalam sekejap, aura iblis mengalir dan menyebar di antara langit dan bumi. Orang-orang yang berada di sebuah kota memandang ke arah langit dengan terkejut. Pancaran tekanan mengerikan yang muncul secara tiba-tiba telah membuat banyak orang menjadi waspada dan ketakutan.     

Tetapi para kultivator iblis itu tidak mengincar mereka. Seluruh warga dari kota itu merasa lega saat mereka menyaksikan bahwa para kultivator ini hanya melintasi kota mereka.     

Pada saat yang sama, Xiang Nan dari Kota Xiang juga menerima sebuah surat dari Kota Li yang ditulis oleh Li Yao.     

Surat itu memberitahunya bahwa Dunia Kaisar Li sudah siap untuk beraksi.     

Xiang Nan menyeringai setelah membaca surat tersebut. Meskipun Li Yao mengetahui bahwa Xiang Nan hanya ingin menjadi pihak ketiga dan mendapatkan keuntungan dari pertempuran, Li Yao masih memiliki sedikit harapan bahwa Dunia Kaisar Xiang dapat membantu mereka berhadapan dengan Dunia Kaisar Xia.     

Sejujurnya, mereka saling memanfaatkan satu sama lain.     

Tidak perlu menaruh kepercayaan mutlak dalam aliansi semacam ini. Masing-masing pihak hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri.     

"Ayo kita pergi. Kalian semua akan ikut bersamaku ke Kota Qianye," ujar Xiang Nan.     

"Yang Mulia, apakah kita akan bergabung dalam pertempuran?" Meskipun Dunia Kaisar Li berada di sana, dan gabungan kekuatan mereka seharusnya mampu menekan Kota Qianye, namun tetap saja itu adalah sebuah pertempuran antara dua dunia Renhuang. Tidak bijaksana bagi mereka untuk terlibat secara langsung, dan konsekuensi untuk melakukan hal tersebut akan berada di luar kendali mereka saat situasi pertempuran berubah.     

Itulah hal yang ingin diingatkan oleh kultivator yang berdiri di sebelah Xiang Nan.     

"Tidak, kita hanya pergi kesana. Kita tidak diharuskan bergabung dalam pertempuran," ujar Xiang Nan. Mereka hanya perlu hadir di sana selama pertempuran antara kedua belah pihak berlangsung. Kehadiran mereka saja sudah dianggap sangat penting.     

Dia hanya ingin menjadi penonton dari pertempuran tersebut.     

"Baik," pasukannya menjawab, sambil mengangguk. Sebagai putra dari Kaisar Xiang, kata-katanya sangat berpengaruh. Karena dia ingin pergi kesana, maka bawahannya harus mendampinginya.     

Lagipula orang-orang di Kota Qianye tidak akan berani berurusan dengan mereka.     

Akhirnya, mereka juga memulai perjalanan mereka menuju Kota Qianye.     

...     

Semakin banyak kultivator yang pergi menuju ke Kota Li dan membentuk sebuah pasukan berukuran kecil. Hampir semua anggotanya berada di tingkat Saint Plane.     

Penasihat Kekaisaran dan Pangeran Ketiga dari Dinasti Dali berdiri di barisan terdepan dengan ekspresi serius di wajah mereka saat mereka memandang ke kejauhan.     

Sementara itu, Li Yao berdiri di belakang mereka. Dia menatap ke arah langit, menduga bahwa surat-surat itu seharusnya sudah sampai di tujuan masing-masing sekarang.     

Para kultivator dari Kota Xiang seharusnya sudah berangkat.     

Jika perhitungannya benar, Xiang Nan akan tiba terlebih dahulu di Kota Qianye sebelum yang lainnya tiba.     

Tentu saja Li Yao mengetahui bahwa Xiang Nan berusaha memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari mereka. Dia akan membiarkan Xiang Nan melakukan hal tersebut dan memberikan waktu bagi Xiang Nan untuk bernegosiasi dengan Kota Qianye.     

Tapi untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya, segala sesuatunya bergantung pada Xiang Nan.     

Jika ada konflik yang terjadi di antara mereka selama masa-masa ini, itu bukanlah urusannya.     

Pada saat yang sama ketika dia mengirimkan surat itu, dia juga menyuruh bawahannya untuk mengirimkan sebuah pesan ke Kota Qianye. Karena Xiang Nan telah mengirim seorang utusan ke Kota Qianye, maka Li Yao juga bisa melakukannya.     

"Yang Mulia, sebaiknya anda tetap berada di sini," ujar Yan Yuan pada Li Yao.     

Li Yao memandang ke arah Yan Yuan dan bertanya, "Tuan, apa maksud anda?"     

"Pertempuran ini mungkin akan terjadi antara kultivator tingkat Nirvana. Meskipun Yang Mulia telah memasuki Saint Plane, namun tetap saja berisiko jika lawan di tingkat Nirvana mengincar anda. Itulah alasan mengapa saya tidak menyarankan Yang Mulia ikut bergabung dalam medan pertempuran," ujar Yan Yuan.     

"Yan Yuan benar. Saudaraku, tetaplah tinggal di sini," ujar Pangeran Ketiga pada Li Yao. "Aku akan meninggalkan beberapa kultivator di sini untuk menjagamu."     

Ekspresi Li Yao tampak bimbang. Dia enggan untuk tetap tinggal di sini. Karena dia adalah orang yang menyulut pertempuran ini, dia sudah tidak sabar untuk pergi dan menyaksikan pertempuran secara langsung. Dia sangat ingin menangkap Ye Futian dan membunuhnya.     

Namun, Yan Yuan dan Kakak Ketiga memintanya untuk tetap tinggal.     

Apa yang mereka katakan memang masuk akal karena Li Yao masih berada di Saint Plane tingkat pertama. Dia akan berada dalam bahaya jika seorang Saint tingkat Nirvana mengincarnya.     

Apa-pun bisa terjadi di atas medan pertempuran. Karena itulah dia harus berhati-hati.     

"Ayo kita pergi," ujar Penasihat Kekaisaran. Tiba-tiba, semua kultivator naik ke udara dan pergi menuju Kota Qianye.     

Aura yang mengerikan tiba-tiba menyebar di antara langit dan bumi.     

Di Kota Li, orang-orang mendongak dan menyaksikan para kultivator ini terbang di udara dengan takjub.     

Konflik antara Dunia Kaisar Li dan Dunia Kaisar Xia telah dimulai.     

Badai akan segera datang.     

Konflik itu bisa menjadi sebuah pertempuran, tetapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.     

Akankah sebuah perang terjadi di antara dua dunia Renhuang?     

Di antara orang-orang yang memandang ke arah langit di Kota Dali, ada satu orang yang berpakaian serba hitam tanpa memancarkan aura sedikit-pun dari tubuhnya. Dia memandang ke atas langit. Di atas bahunya duduk seekor monster iblis dengan mata seperti ikan hiu. Bayangan pasukan besar yang berada di udara itu terpantul di kedua matanya.     

...     

Di Kota Qianye, Ye Futian menerima pesan bahwa Xiang Nan dan para kultivator di Kota Li telah berangkat.     

Para kultivator dari Kota Qianye telah berkumpul di Kantor Pemimpin Kota, termasuk para kultivator dari Dunia Kaisar Xia dan beberapa pasukan lainnya seperti Klan Situ dan Klan Mo. Shen Tianzhan dan kultivator lainnya dari Kantor Pemimpin Kota juga telah hadir di sana.     

Shen Tianzhan telah berjanji untuk membantu Ye Futian. Kerja sama antara pemimpin kota yang baru dan pemimpin kota yang lama sangatlah berpengaruh, sehingga beberapa pasukan dari Kota Qianye telah memutuskan untuk bergabung dengan pertempuran dan mengabdikan diri pada Kantor Pemimpin Kota.     

Itu adalah sebuah keputusan yang sangat penting, keputusan yang dapat menghancurkan klan mereka jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.     

Namun, itu juga merupakan sebuah peluang besar bagi mereka jika Dunia Kaisar Xia mampu membangun fondasi yang kuat di Dunia Naga Merah dan menjadi makmur setelah pertempuran ini berakhir.     

Bahkan Shen Tian Zhan berani mengambil risiko. Lalu mengapa mereka tidak berani melakukan hal yang sama?     

Para kultivator berdiri dengan khidmat di Kantor Pemimpin Kota. Pangeran Pertama dari Dunia Kaisar Xia, Xia Rong, adalah pemimpin mereka. Sementara sang Shaman Agung dan Xia Qingyuan berdiri di sampingnya.     

Namun, satu hal yang aneh adalah sosok Ye Futian tidak berada di sana. Ketidakhadirannya membuat banyak orang bertanya-tanya     

Dimana posisi Ye Futian sekarang?     

Banyak orang baru saja melihatnya belum lama ini. Selain itu, Ye Futian-lah yang mengumumkan berita bahwa para kultivator dari Kota Li telah berangkat. Jadi mengapa dia tiba-tiba menghilang?     

Apakah itu karena Ye Futian adalah target utama dari Dunia Kaisar Li? Apakah dia sedang bersembunyi di suatu tempat?     

Tapi itu sepertinya bukan ciri khas Ye Futian. Selain itu, Yu Sheng dan teman-temannya masih berada di sini.     

Mungkin Ye Futian punya rencana lain.     

Di suatu tempat di dalam Kantor Pemimpin Kota, sebuah aura pedang mengerikan telah dikeluarkan, menyelimuti kuil kultivasi tersebut. Aura pedang itu berputar-putar di udara seolah-olah telah dikendalikan oleh sesuatu. Setelah diamati dengan seksama, orang-orang dapat melihat sebuah pola pedang raksasa yang menyebar di permukaan tanah dari kuil itu seperti sebuah matriks.     

Seorang wanita berpakaian putih sedang duduk bersila di tengah-tengah matriks pedang tersebut. Tubuhnya dikelilingi oleh sebuah aura pedang yang sangat kuat. Aura pedang itu perlahan-lahan menyatu ke dalam matriks, secara bertahap membuat matriks itu menyala.     

Bahkan matriks raksasa itu tampaknya tidak muat di dalam kuil kultivasi yang begitu luas.     

Selain aura pedang yang kuat, aura elemen ruang dan waktu yang kuat juga terpancar dari matriks tersebut.     

Rentetan gelombang dari Aura Pedang menyebar ke arah kuil kultivasi itu dari segala arah. Tampaknya tidak ada seorang-pun yang mampu menekan aura pedang api tersebut.     

Wanita berpakaian putih yang sedang duduk di tengah-tengah matriks itu adalah Yaya. Tubuhnya tampak tembus pandang, seolah-olah dia adalah sebilah pedang yang terbuat dari kristal murni.     

Di luar Kantor Pemimpin Kota, banyak orang bisa merasakan aura yang tidak biasa dan menatap ke arah para kultivator yang berada di atas langit.     

Mereka tahu bahwa pertempuran akan segera terjadi.     

Tidak hanya orang-orang dari Kota Qianye, tetapi orang-orang dari kota-kota lain di Dunia Naga Merah juga telah mendengar berita tersebut. Bahkan banyak orang berdatangan ke Kota Qianye untuk menyaksikan pertempuran yang belum pernah terjadi sebelumnya antar dunia Renhuang.     

Di antara mereka, terdapat sosok-sosok terkemuka dari Dunia Kaisar Merak Iblis, Kong Xuan dan Kong Zhan, yang hadir di sana. Meskipun Kong Xuan telah menolak permintaan Li Yao untuk terlibat dalam pertempuran, dia sangat tertarik akan pertempuran ini dan datang ke Kota Qianye lebih awal. Dia tidak membawa banyak kultivator bersamanya untuk menghindari kesalahpahaman. Karena itu adalah momen paling sensitif bagi kedua belah pihak, dia tidak ingin ada orang yang salah mengartikan tindakannya. Dia hanya seorang penonton di sini.     

Siapa yang akan menjadi pemenang dalam pertempuran antara dua dunia Renhuang? Li Yao atau Ye Futian?     

Matahari bersinar terik di atas langit, tetapi suasananya terasa seolah-olah deretan awan hitam telah berkumpul di atas Kota Qianye!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.