Legenda Futian

Pertempuran Dimulai



Pertempuran Dimulai

1Para kultivator dari Dunia Kaisar Li masih belum tiba saat Xiang Nan tiba di Kota Qianye.      2

Li Yao sengaja mengirimkan pesan lebih awal sehingga Xiang Nan dapat tiba lebih dulu.     

Xiang Nan juga telah menyadari hal tersebut, jadi dia tidak terburu-buru mengunjungi Kantor Pemimpin Kota. Namun, berdasarkan gelombang aura yang dia rasakan, dia bisa menebak bahwa kehadirannya telah diketahui oleh para kultivator dari Dunia Kaisar Xia.     

Karena itulah, mereka berhenti dan menjauh dari Kantor Pemimpin Kota.     

Li Yao memiliki rencana tersendiri. Dia membiarkan Xiang Nan tiba lebih dulu sebelum Dunia Kaisar Li bertindak. Benar-benar seorang pria yang licik.     

Para kultivator dari Kota Merak juga telah hadir di sana. Kong Xuan dan beberapa bawahannya berdiri di atas langit, memandang ke arah Kantor Pemimpin Kota dari kejauhan.     

Pada saat itu, sekelompok orang keluar dari dalam Kantor Pemimpin Kota. Sosok yang memimpin kelompok itu memiliki penampilan yang luar biasa. Dia memandang ke arah para kultivator dari Kota Xiang dan Kota Merak dan bertanya dengan tenang, "Bolehkah aku bertanya ada urusan apa sehingga kalian datang kemari hari ini?"     

"Aku datang kemari untuk menyaksikan pertempuran," ujar Kong Xuan. Dia datang ke sana hanya untuk menyaksikan pertempuran.     

Orang yang baru saja berbicara adalah Pangeran Pertama dari Dunia Kaisar Xia, Xia Rong.     

Rumor mengatakan bahwa dia adalah sosok yang sangat tangguh.     

"Begitu pula denganku," ujar Xiang Nan sambil tersenyum.     

Xia Rong mengangguk dan berkata, "Pertempuran hari ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara Dunia Kaisar Xia dan Dunia Kaisar Li. Kalian dipersilahkan untuk menyaksikan pertempuran, tetapi harap berhati-hati atas keselamatan kalian sendiri. Namun, jika ada yang ingin ikut campur dalam pertempuran..."     

Nada bicara Xia Rong tiba-tiba berubah sedingin es, menghasilkan tekanan yang dingin dan tak terlihat. "Shaman Agung, jika ada yang berani mengambil keuntungan dari situasi yang sedang kita hadapi dan ikut campur dalam pertempuran, kita akan memusnahkan mereka. Bahkan jika kita kalah dalam pertempuran melawan Dunia Kaisar Li, mereka yang mengkhianati kita akan dihukum terlebih dahulu. Aku tidak peduli apakah itu akan menimbulkan perang antar dunia Renhuang atau tidak."     

"Baik, Yang Mulia," jawab sang Shaman Agung.     

"Kami akan mematuhi perintah anda, Yang Mulia," ujar para kultivator yang berada di belakangnya. Xia Rong memandang ke arah Xiang Nan dengan tatapan dingin kemudian dia tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.     

"Tentu saja, aku yakin siapa-pun yang hadir di sini tidak akan melakukan hal tercela seperti itu. Silahkan menyaksikan pertempuran dengan tenang." Xia Rong berbalik dan pergi setelah dia selesai berbicara, mengabaikan ekspresi muram di wajah Xiang Nan.     

Xiang Nan masih berada di tingkat Sage Plane. Sejauh ini, dia belum memasuki Saint Plane. Selain itu, dia masih menyimpan dendam setelah dikalahkan oleh Yu Sheng. Tidak perlu dijelaskan lagi, dia tidak sebanding dengan Xia Rong yang merupakan Saint tingkat Flawless Holiness.     

Dia datang kemari untuk menjarah sisa-sisa pertempuran. Dia ingin membuat Dunia Kaisar Xia mengalami kerugian besar.     

Namun dia tidak menyangka bahwa cara Xia Rong dalam menanggapi sesuatu ternyata begitu mengintimidasi. Xia Rong langsung memupuskan harapannya dan tidak memberinya kesempatan untuk bernegosiasi, menutup mulutnya sebelum dia siap untuk berbicara.     

Xia Rong baru saja mengumumkan secara terang-terangan bahwa dia akan membunuh siapa-pun yang berani menyabotase mereka.     

Meskipun melakukan hal tersebut akan menimbulkan terjadinya pertempuran antar dunia Renhuang.     

Berani sekali Xiang Nan ikut terlibat!     

Xiang Nan kini dihadapkan pada situasi yang sulit. Salah satu kultivator dari Dunia Kaisar Xiang memandangnya, berpikir bahwa sang pangeran masih bersikap kekanakan. Meskipun dia dianggap sebagai sosok yang luar biasa di antara rekan-rekannya, dia tidak memiliki karisma seperti Xia Rong.     

Jika mereka ikut campur dalam pertempuran, mereka akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan.     

Konflik antara Dunia Kaisar Li dan Dunia Kaisar Xia akan melibatkan sosok-sosok terkuat di kedua belah pihak.     

Peran yang dimiliki Xiang Nan adalah untuk menjaga warisan Kaisar Xiang di Dunia Naga Merah. Mereka tidak berhak untuk bergabung dalam pertempuran yang sepenting itu.     

Xia Rong juga mengetahui hal tersebut. Itu sebabnya dia menunjukkan sikap yang sangat tegas. Namun, itu adalah gaya yang selalu dia gunakan di pasukan Kaisar Xia selama bertahun-tahun.     

Tetapi mereka tidak mengatakan sepatah kata-pun atau mencoba membujuk Xiang Nan. Jika mereka memberitahuinya untuk melupakan masalah tersebut, Xiang Nan akan menjadi semakin malu.     

Karena itulah, mereka akan membiarkannya menenangkan diri dulu.     

Kong Xuan memandang ke arah Xiang Nan dari kejauhan. Dia tidak terlalu terpengaruh oleh apa yang dikatakan oleh Xia Rong. Lagipula, dia benar-benar tidak berniat untuk ikut terlibat di dalamnya. Hanya Xiang Nan yang menjadi panik oleh kata-kata yang diucapkan oleh Xia Rong.     

Xiang Nan masih terlalu muda untuk ikut campur dalam masalah yang rumit seperti ini.     

Bahkan sebagai seorang pangeran, dia tidak pantas untuk ikut campur dalam pertempuran ini karena dia belum menyamai tingkat kultivasi dari Xia Rong.     

...     

Di luar gerbang timur dari Kota Qianye, aura iblis tersebar di udara, mengalir ke depan seperti deretan awan hitam yang berderak. Orang-orang bergegas mundur saat para kultivator dari Klan Cao tiba di sana.     

Aura iblis itu sangat mengerikan. Sepertinya aura itu mampu melahap langit dan bumi. Kehadiran dari aura tersebut menandakan kedatangan dari sosok iblis terkuat.     

*Boom*     

Aliran aura iblis itu terus bergejolak. Cao Kong dan para kultivator dari Klan Cao telah menempuh perjalanan cukup lama. Kini dia mendongak untuk memandang ke arah Kota Qianye.     

Akhirnya, dia telah tiba di sini. dia tidak tahu apakah Penasihat Kekaisaran dan Prince Regent sudah tiba atau belum.     

Selain itu seperti apa persiapan dari Dunia Kaisar Xia?     

Dia berharap bahwa Dunia Kaisar Xia tidak akan mengecewakannya. Dia ingin bersenang-senang di perjalanan ini.     

Kedua matanya yang berwarna hitam pekat memandang ke arah langit, yang dipenuhi dengan tekanan dalam cakupan wilayah yang luas. Bahkan satu tatapan mata dari pria ini pada orang-orang yang berada di permukaan tanah sudah begitu mengerikan. Orang awam tidak akan mampu menahan tekanan yang terkandung dalam tatapan matanya tersebut. Kedua matanya saja mampu menghasut mereka menuju Jalur Iblis.     

*Boom*     

Tiba-tiba, terdengar ledakan gelombang suara yang keras. Cao Kong dan para kultivator iblis di belakangnya menghentikan langkah mereka.     

Cao Kong memandang ke atas langit. Kedua matanya mencerminkan sifat sombongnya saat tatapan matanya menembus langit.     

'Pria itu' akan segera tiba.     

Cao Kong mengira tidak ada siapa-pun yang dapat menghentikan mereka.     

Di luar ekspektasi Cao Kong, pria inilah yang menghentikan langkah mereka.     

Para kultivator iblis dari Klan Cao bisa merasakan aura yang mengintimidasi menimpa tubuh mereka. Itu adalah kekuatan dari Aura Pedang Lingtian. Aura itu menjebak aura para kultivator iblis di dalamnya.     

Jauh di atas langit, puluhan ribu sinar yang menyilaukan menembus udara di antara arus kegelapan yang bergejolak. Sebuah retakan terbentuk di atas langit, memperlihatkan sebilah pedang yang bercahaya.     

Pedang itu hampir menutupi seluruh penjuru langit. Tiba-tiba, pedang itu menerjang ke arah Cao Kong.     

Itu adalah sebilah pedang yang mampu mengoyak langit dan bumi.     

*Boom*     

Disertai dengan suara raungan, Cao Kong naik ke udara dan mendorong telapak tangannya ke udara. Dalam sekejap, sebuah jejak telapak tangan iblis raksasa muncul di udara, menangkis pedang raksasa yang diayunkan dari atas langit.     

*Brak*     

Diikuti dengan suara ledakan yang keras, jejak telapak tangan dan pedang itu hancur berkeping-keping.     

Pada saat yang sama, cahaya yang menyilaukan meledak di atas langit. Kemudian bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dan menutupi langit.     

Melihat pemandangan ini, orang-orang di Kota Qianye tampak sangat terkejut. Seorang pria sedang berdiri di tengah-tengah puluhan ribu pedang yang berada di atas langit ini.     

"Pendekar Lihen!" pemimpin dari Klan Cao, Cao Kong, memanggil namanya dengan nada dingin. Suaranya bergema di udara, yang membuat para kultivator dari Kota Qianye merinding.     

Banyak orang telah mendengar berita tentang pertempuran antara Dunia Kaisar Li dan Dunia Kaisar Xia dan bergegas pergi menuju Kantor Pemimpin Kota.     

Namun, mereka tidak menyangka akan menyaksikan pertempuran di sini.     

Dua kultivator tingkat Nirvana kini saling berhadapan di atas medan pertempuran.     

Aura iblis di dalam mata Cao Kong sangatlah kuat. Dia mengetahui bahwa Pendekar Lihen adalah sosok terkuat di antara 33 Lapisan Langit di Istana Pedang Lihen dan dia tidak berada di bawah kendali Kaisar Xia. Tampaknya pertempuran di Dunia Naga Merah ini lebih kompleks daripada yang dia pikirkan sebelumnya.     

Pendekar Lihen telah datang untuk membantu Dunia Kaisar Xia secara pribadi.     

Jika Cao Kong dan Prince Regent tidak hadir di sini, Li Yao pasti akan berada dalam bahaya.     

Kedua mata Pendekar Lihen setajam bilah-bilah pedang. Dia memandang ke arah Cao Kong, mengendalikan bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya itu dengan kedua tangannya. Aura pedang yang mengerikan itu terpancar dari bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya, seolah-olah semua aura pedang itu mampu mencabik-cabik seluruh penjuru langit hingga hancur berkeping-keping.     

"Maju." Pendekar Lihen mengayunkan tangannya. Tiba-tiba, milyaran bilah pedang turun ke bawah seperti sebuah jaring raksasa yang menutupi matahari dan langit, siap untuk memusnahkan semua kultivator lawan.     

"Kalian semua pergilah duluan! Aku akan menghadapinya," ujar Cao Kong. Kemudian dia melangkah ke depan. Aura iblis di udara terus bergejolak, bergemuruh, dan mengguncang langit serta bumi.     

Deretan awan iblis menutupi matahari dan langit. Sementara arus kegelapan meraung di atas langit, menyebar dalam bentuk jejak telapak tangan iblis yang tak terhitung jumlahnya, menyerang ke arah pedang yang turun dari atas langit.     

Bayangan seorang iblis terkuat muncul di belakang Cao Kong. tingginya mencapai sepuluh ribu kaki dan sosok iblis itu mengerluarkan suara geraman yang mengerikan, bergema di antara langit dan bumi.     

Sementara itu, bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya itu terus bergerak ke bawah dan menusuk arus kegelapan di udara. Entah bagaimana, pergerakan semua pedang itu berhasil dihentikan.     

Pada saat itu, cahaya yang menyilaukan bersinar dari bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya. Pendekar Lihen mengulurkan telapak tangannya. Tiba-tiba, sebilah pedang yang sangat panjang muncul di antara langit dan bumi. Pedang itu memancarkan puluhan ribu sinar cahaya dan langsung diayunkan menuju tubuh Cao Kong.     

Bayangan iblis setinggi 10.000 kaki itu mengeluarkan suara teriakan yang beresonansi di antara langit dan bumi. Iblis itu mengulurkan telapak tangannya dan mengerahkan jejak telapak tangan yang tak terhitung jumlahnya.     

Namun, pedang yang diayunkan ke bawah itu berubah menjadi cahaya yang tidak bisa dihancurkan, dan di bawah pancaran cahaya yang berapi-api, jejak telapak tangan iblis yang tak terhitung jumlahnya itu menghilang.     

Langit nyaris terkoyak.     

Bayangan iblis terkuat itu kembali berteriak, sambil menyatukan kedua tangannya yang berukuran besar, dan meraih pedang tersebut. Suara tebasan yang mengerikan terdengar dari medan pertempuran. Seolah-olah kedua tangan dari iblis itu telah tercabik-cabik.     

Pedang itu terus bergerak ke bawah. Pendekar Lihen sedikit mendorong jarinya ke bawah, mengerahkan kekuatannya yang tak terbatas pada pedang yang bergerak ke bawah.     

Itu adalah sebuah pertarungan antara dua sosok terkuat dari dunia Renhuang masing-masing.     

Para kultivator dari Klan Cao mencoba pergi meninggalkan medan pertempuran dan terus bergerak depan. Namun tidak lama kemudian, mereka bertemu dengan sekelompok pendekar pedang.     

Para pendekar pedang itu telah mengepung mereka secara diam-diam, dimana setiap pendekar pedang memancarkan aura pedang yang sangat kuat dari tubuh mereka.     

Sudah jelas, Pendekar Lihen juga tidak datang kemari sendirian. Dia telah dipercaya untuk menahan kultivator tingkat atas selama pertempuran ini berlangsung.     

Tidak peduli siapa-pun kultivator itu, dia sedang menunggu kedatangan mereka.     

Rupanya, orang-orang yang dia tunggu adalah para kultivator dari Klan Cao.     

Pendekar Lihen harus memenuhi tugasnya. Dia bertanggung jawab atas wilayah ini, dan tidak ada seorang-pun yang diizinkan melewati wilayah ini untuk membantu medan pertempuran lainnya.     

Bahkan jika orang itu adalah Cao Kong.     

Sementara itu, Penasihat Kekaisaran telah memimpin para kultivator dari Dinasti Dali ke dalam wilayah Kota Qianye saat Cao Kong tiba.     

Orang-orang dari Kantor Pemimpin Kota di Kota Qianye telah menunggu kedatangan mereka sejak mereka berangkat dari Kota Li.     

"Mereka telah tiba," ujar sang Shaman Agung dalam jubah misterius yang dia kenakan.     

Dia memandang ke kejauhan dengan tatapan serius.     

Dia bisa melihat Penasihat Kekaisaran bergerak ke arah mereka bersama para kultivator dari Dunia Kaisar Li. Tapi bukan hanya Penasihat Kekaisaran saja yang berada di sana.     

Tampaknya Prince Regent juga datang untuk bergabung dalam medan pertempuran ini dari arah lainnya. Sepertinya akan terjadi pembantaian besar-besaran di sini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.