Legenda Futian

Munculnya Matriks Pedang



Munculnya Matriks Pedang

2Pedang itu melayang di atas langit, sambil mengeluarkan suara dentangan logam. Tampaknya pedang itu mengincar Yan Yuan.     1

Yan Yuan mendongak dan memandang ke arah pedang tersebut. Pedang itu sepertinya dikendalikan oleh seseorang.     

Pada saat yang bersamaan, jauh dari sana, tepatnya di dalam kuil kultivasi dari Kantor Pemimpin Kota di Kota Qianye, seorang wanita sedang duduk bersila di tempatnya. Tubuhnya diselimuti oleh Aura Pedang yang tak terbatas. Di bawahnya, pola dari sebuah matriks pedang berkedip-kedip.     

Tiba-tiba, bulu matanya sedikit berkedut, lalu pola dari matriks pedang itu menyala.     

Dalam sekejap, pola matriks itu menghisap Aura Pedang dari Jalur Agung di antara langit dan bumi. Ketika hal itu terjadi, semua bilah pedang yang berada di sekitar wanita itu mulai berdering. Sebuah badai yang mengerikan dari Aura Pedang menyebar di udara dan menyelimuti langit. Beberapa pendekar pedang dapat merasakan Aura Pedang di sekitar tubuh mereka melesat keluar dengan sendirinya dan pergi menuju satu arah tertentu.     

"Apa yang telah terjadi?" Orang-orang memusatkan pandangan mereka ke satu arah dan tertegun. Mereka hanya bisa melihat Jalur Pedang sedang terbentuk di atas langit. Aura Pedang yang tak terbatas mengalir dari atas langit dan terbang ke satu titik di dalam Kantor Pemimpin Kota.     

Kekuatan pedang yang menakjubkan itu terpusat pada titik tersebut.     

Di atas langit, Penasihat Kekaisaran masih bertarung melawan sang Shaman Agung. Dia menoleh ke samping dan mengeluarkan auranya. Ketika dia mencoba mengirimkan auranya mengikuti Jalur Pedang yang baru saja terbentuk itu, wajahnya menjadi sedikit pucat.     

Penasihat Kekaisaran membentuk dua jejak telapak tangan dan memandang ke atas langit. Huruf 'Qian' berukuran raksasa melesat di udara. Kemudian dia bergumam, "Segel."     

Langit berguncang setelah dia mengucapkan kata itu. Seolah-olah langit sedang berusaha untuk menyegel Jalur Pedang tersebut.     

Namun, pada saat yang bersamaan, seberkas cahaya pedang yang menyilaukan naik ke atas langit. Puluhan ribu bilah pedang melesat ke bawah bersama dengan Jalur Pedang kuno tersebut. Penasihat Kekaisaran menggunakan huruf kuno 'Qian' untuk menyegel langit. Aliran dari Hukum Pedang melesat keluar, berusaha menembus segel tersebut. Suara gemuruh petir yang keras terdengar, menyebabkan langit dan bumi bergetar.     

Namun, huruf kuno dari Jalur Agung itu tidak hancur saat berusaha untuk menyegel Jalur Pedang kuno tersebut.     

Pada saat itu, tubuh dari wanita itu menyatu dengan pola dari matriks pedang dan berubah menjadi seberkas cahaya, menembus langit dan menghancurkan huruf kuno 'Qian' yang dikeluarkan oleh Penasihat Kekaisaran. Jalur Pedang kini telah muncul kembali. Wanita itu berbalik dan sosoknya menghilang bersama dengan Matriks Pedang di bawahnya. Hanya Aura Pedang dalam jumlah besar yang tersisa di sana.     

"Ini..."     

Tatapan mata semua orang tertuju pada Jalur Pedang dimana wanita itu baru saja menghilang.     

Pemandangan itu sangat mengejutkan.     

Apa yang baru saja terjadi?     

Sebuah pertempuran antara dua dunia Renhuang, dimana ada begitu banyak kultivator tingkat Nirvana Plane yang bertarung satu sama lain, adalah suatu peristiwa yang langka bahkan di Dunia Naga Merah. Itu adalah sebuah pertempuran tingkat Renhuang.     

Bagaimana mungkin Dunia Kaisar Xia mampu menyiapkan matriks pedang seperti itu ketika begitu banyak sosok terkemuka telah terlibat dalam pertempuran?     

Akan sangat sulit untuk bertahan melawan serangan dari Matriks Pedang.     

Saat memikirkan tentang hal ini, Xiang Nan, yang berdiri bersama para kultivator dari Dunia Kaisar Xiang, tampak sedikit panik.     

Apa yang dikatakan oleh Xia Rong bukan sekedar peringatan belaka. Meskipun Dunia Kaisar Xiang adalah dunia Renhuang yang kuat, namun hanya ada beberapa kultivator yang menjaga Kota Xiang di Dunia Naga Merah. Di antara mereka, hanya satu orang yang telah mencapai Nirvana Plane. Dalam pertempuran di tingkat seperti ini, Xia Rong mampu menyingkirkan Xiang Nan dengan mudah.     

Pedang yang baru saja muncul dapat dengan mudah mengeksekusi siapa-pun selama pertempuran berlangsung. Tampaknya pedang itu telah siap untuk membunuh siapa-pun yang berada di atas medan pertempuran kapan saja.     

Tapi untuk saat ini, pedang itu tidak digunakan di medan pertempuran ini. Sebaliknya, pedang itu telah menembus langit, membentuk Jalur Pedang di udara, dan menghilang.     

...     

Di dalam Kantor Pemimpin Kota dari Kota Li, Yan Yuan menatap ke arah pedang yang berada di atas langit, seolah-olah dia telah merasakan sesuatu. Kemudian dia berbalik dan berkata pada orang-orang di dekatnya, "Bawa Yang Mulia pergi sekarang juga."     

Dia tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi.     

Yan Yuan bisa merasakan betapa kuat dan berbahayanya pedang tersebut. Bahkan pedang itu bisa menjadi ancaman baginya.     

Pedang yang digunakan oleh Ji Yuan adalah Pedang Panduan.     

"Silahkan lewat sini, Yang Mulia." Para kultivator muncul di hadapan Li Yao, siap untuk mengawalnya pergi.     

Li Yao mengerutkan keningnya. Tatapan matanya telah berubah. Dia menyadari bahwa nada bicara Yan Yuan kini menjadi serius.     

Apakah situasinya begitu serius sehingga Yan Yuan-pun merasa khawatir?     

Apakah akan ada lebih banyak kultivator dari Dunia Kaisar Xia yang datang kemari?     

Namun, bagaimana mungkin Dunia Kaisar Xia mengirimkan kultivator-kultivator tingkat atas mereka kemari selama pertempuran sebesar ini sedang berlangsung?     

Tapi sudah jelas ini bukan saatnya untuk berpikir macam-macam. Dia melompat ke udara dan bersiap untuk pergi bersama para pengawalnya. Tampaknya tingkat kultivasinya saat ini tidak cukup kuat untuk bergabung dengan medan pertempuran ini.     

Pada saat yang sama, Yan Yuan menatap ke arah Ji Yuan yang tubuhnya diselimuti oleh matriks. Tangan kirinya kembali menghantam matriks dari Jalur Agung itu saat dia bergumam, "Huo."     

Ketika dia mengucapkan kata itu, matriks itu menghisap kobaran api dari Jalur Agung di antara langit dan bumi. Bahkan sinar matahari di atas langit ikut tertarik menuju matriks itu dan bergabung di dalamnya.     

Tiba-tiba, kobaran api itu melahap matriks tersebut dan berubah menjadi naga-naga api yang menerjang ke arah Ji Yuan. Kobaran api dari Jalur Agung berusaha membakar area itu hingga menjadi abu.     

Ji Yuan menatap matriks yang menakjubkan itu dan dia mengerutkan keningnya. Murid Pertama dari Penasihat Kekaisaran ini telah memperoleh kemampuan yang dimiliki oleh Penasihat Kekaisaran, sehingga membuatnya sangat sulit untuk dihadapi.     

Dia tidak bisa menggunakan metode kematiannya di hadapan Yan Yuan.     

Pada saat ini, Aura Pedang mengalir dari atas langit dan bergerak menuju tubuh Yan Yuan. Meskipun aura itu belum terlalu kuat, namun Yan Yuan bisa merasakan bahaya yang mengancam dari aura tersebut.     

Banyak pedang bermunculan di atas langit dan menyegel area tersebut.     

Wajah Li Yao dan kultivator lainnya menjadi pucat saat mereka memandang ke arah langit.     

Tepat di atas kepala mereka, Jalur Pedang serta bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya turun dari atas langit.     

Wajah Yan Yuan tiba-tiba menjadi pucat. Dia langsung membiarkan Ji Yuan pergi dan mengangkat pola Matriks dari Jalur Agung itu dengan kedua tangannya, melesat ke arah langit.     

Dia mengangkat matriks di antara langit dan bumi itu dengan kedua tangannya. Matriks itu terus menerus menghisap Hukum dari langit dan bumi saat ukurannya semakin membesar, hingga akhirnya berubah menjadi sebuah pola yang menutupi seluruh penjuru langit.     

Orang-orang yang berada di bawah memandang ke arah langit dan terkejut dengan pemandangan yang mereka saksikan.     

Yan Yuan memang sangat kuat.     

Sebuah Jalur Pedang Kuno tiba-tiba muncul di atas langit. Bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya melesat ke bawah dan menyerang pola dari Jalur Agung milik Yan Yuan.     

Akhirnya, sebuah pola matriks yang tak berbatas muncul di bagian ujung dari Jalur Pedang Kuno tersebut. Seorang wanita berdiri di tengah-tengah matriks. Dia langsung berubah menjadi sambaran petir dan meleat ke bawah dengan membawa Matriks Pedang bersamanya.     

Puluhan ribu bilah pedang melesat dari dalam Jalur Pedang Kuno itu, berusaha menghancurkan segalanya.     

*Boom, Boom, Boom*     

Tiba-tiba terdengar rentetan suara ledakan yang keras, mengguncang langit dan bumi. Bilah-bilah pedang itu terus menerus menyerang pola dari Jalur Agung tersebut, menyebabkan semakin banyak retakan yang muncul pada permukaannya.     

Matriks Pedang Nether dikerahkan ke bawah menuju tubuh Yan Yuan. Seberkas sinar dari cahaya pedang turun dari atas langit.     

Pedang itu sepertinya mampu menghancurkan apa-pun.     

*Boom*     

Diikuti dengan sebuah suara yang keras, matriks itu retak. Semua bilah pedang itu turun dari atas langit. Meskipun kekuatan dari bilah-bilah pedang itu telah melemah, banyak kultivator masih kesulitan melindungi diri dari serangan tersebut.     

Dalam sekejap mata, Kantor Pemimpin Kota yang megah kini telah dihancurkan menjadi abu.     

Para kultivator yang berada di sekitar Li Yao terhempas ke berbagai tempat. Mereka ingin melarikan diri, tetapi banyak sosok seperti bayangan mengelilingi mereka dan melancarkan serangan. Tampaknya sosok-sosok itu adalah para pengawal bayangan dari Dunia Kaisar Xia.     

Medan pertempuran kini menjadi kacau. Banyak kultivator menyebar ke berbagai tempat.     

Di medan pertempuran lainnya, matriks pedang telah tiba dari atas langit dan menghancurkan pola dari Jalur Agung tersebut. Pedang raksasa itu diayunkan ke bawah dan terus menyerang Yan Yuan. Aura Pedang menusuk tubuhnya, meninggalkan bekas darah di bibir Yan Yuan.     

Dengan sepasang mata yang masih dipenuhi oleh tekad, dia memandang ke arah wanita berpakaian putih yang melayang di atas langit.     

Dengan dikelilingi oleh badai dari Jalur Agung di sekitar tubuhnya, Yan Yuan kini menjadi seperti tungku pembakaran dari Jalur Agung, menyerap semua kekuatan dari Jalur Agung Lima Elemen ke dalam tubuhnya. Dia menggenggam pedang raksasa di tangannya. Dia ingin berubah menjadi Jalur Agung.     

Sebuah aura mengelilingi tubuhnya. Dia telah mengerahkan kekuatan dari Deed of Thorough Comprehension hingga tingkat maksimal.     

"Sebaiknya kau menyerah saja," ujar wanita berpakaian putih itu.     

Yan Yuan terhenti sejenak dan menatap matanya. Lalu Yan Yuan tersenyum dan berkata, "Aku pernah mengatakan padanya bahwa aku tidak akan menunjukkan belas kasihan jika kita bertemu lagi di atas medan pertempuran".     

Begitu selesai berbicara, dia menyatukan tangannya dan berkata, "Po."     

Ketika kata itu diucapkan, tubuhnya berubah menjadi Jalur Agung, memungkinkan semua bilah pedang itu melewatinya tanpa terluka. Pada saat yang bersamaan, Aura Pedang yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan menuju matriks lawannya. Banyak retakan muncul pada pola matriks itu, yang menyebabkan pola tersebut meledak menjadi bagian-bagian kecil.     

Disertai dengan sebuah suara yang keras, tubuh mereka terhempas ke arah yang berlawanan.     

Pakaian Yan Yuan tercabik-cabik dan sekujur tubuhnya berlumuran darah. Sementara Yaya terlempar ke atas langit, tatapan matanya masih tertuju pada Yan Yuan.     

Dia mengeluarkan Matriks Pedang di atas langit. Meskipun Penasihat Kekaisaran mampu menangkis sebagian dari kekuatannya, seharusnya matriks itu sudah cukup kuat untuk membunuh seorang Saint tingkat Flawless Holiness.     

Namun, matriks itu telah dihancurkan oleh Yan Yuan.     

Yaya mengetahui bahwa Yan Yuan terluka parah, tetapi dia masih mampu menerima serangan dari Matriks Pedangnya.     

Tingkat Plane Yan Yuan sudah sangat dekat dengan Nirvana Plane.     

Ji Yuan naik ke udara dan mencoba menyelinap pergi, tetapi Yan Yuan mengangkat satu tangannya. Saat tangannya digerakkan, sebuah badai aura pedang menembus langit dan menghalangi jalannya. Yan Yuan bertanya, "Kau mau pergi kemana?"     

Ji Yuan menatapnya dan bertanya balik, "Apakah kau masih ingin bertarung?"     

Pertarungan kini berada dalam situasi dua lawan satu.     

Meskipun kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Yan Yuan sangat kuat, namun dia berada dalam situasi yang tidak menguntungkan untuk melawan mereka berdua, apalagi serangan sebelumnya telah membuatnya terluka parah.     

Yan Yuan mengerahkan kekuatan dari Jalur Agung secara paksa. Pola itu kembali muncul di sekitar tubuhnya. Aura menakjubkan yang berada di sekelilingnya begitu menyilaukan, membuat penampilannya tampak mengesankan.     

Bukannya dia tidak ingin berhenti bertarung. Hanya saja, dia tidak bisa menyerah begitu saja.     

Dia harus melindungi Li Yao entah bagaimanapun caranya.     

Semua ini demi gurunya. Keselamatan sang guru adalah prioritas utama baginya. Apa yang dikatakan oleh gurunya hari itu telah membulatkan tekadnya.     

Ji Yuan menatap ke arah sosok bermartabat tinggi yang berdiri di depannya dan menghela napas. Lawan seperti itu benar-benar layak untuk dikagumi.     

Sayangnya, tetap saja dia berada di pihak lawan.     

Satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah bertarung.     

Di arah lainnya, Li Yao telah melihat turunnya puluhan ribu pedang itu dan banyak kultivator Sage Plane yang terluka oleh hujan pedang tersebut. Pada saat ini, dia sedang dikejar oleh para Pengawal Bayangan dari Dunia Kaisar Xia. Dia bergerak secepat mungkin, berusaha untuk melarikan diri dan dia merasa sangat malu.     

Dia tidak menyangka bahwa dia akan berada dalam situasi seperti ini sementara dia tetap tinggal di Kantor Pemimpin Kota dari Kota Li dan dia bahkan tidak berpartisipasi dalam pertempuran. Bahkan di bawah perlindungan Yan Yuan, dia masih dipaksa melarikan diri seperti ini. Benar-benar memalukan!     

"Yang Mulia, lewat sini!" tiba-tiba sebuah suara memanggilnya dari suatu tempat. Li Yao mengikuti suara itu dan menemukan bahwa seorang kultivator tingkat Sage Plane sedang menunggu di sana untuk memandunya. Wajahnya terlihat tidak asing bagi Li Yao. Mungkin dia adalah bawahan dari Pangeran Ketiga!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.