Legenda Futian

Aku Memilih, Membunuh Saint



Aku Memilih, Membunuh Saint

3Seberkas kilatan muncul di mata Saint Chess bersama dengan keinginan membunuh yang mengerikan.     2

Dia adalah seorang Saint. Seorang kultivator muda benar-benar berani menyuruhnya untuk enyah dari hadapannya?     

"Kau ingin mencari masalah rupanya." ujar Saint Chess dengan nada datar. Meskipun dia telah terjebak, dia tidak akan tersulut oleh penghinaan Ye Futian dengan mudah. Di atas langit, Papan Catur Jalur Agung bergetar dan sebuah kekuatan hukum yang mengerikan dikerahkan ke bawah. Selanjutnya, pion-pion catur melesat dari atas langit dan menyerang Ye Futian, bahkan serangan itu mampu menerobos kekuatan dari Aura Pedang.     

Yuan Hong, yang berdiri di samping Ye Futian, mengeluarkan suara raungan yang memekakkan telinga dan memancarkan seberkas cahaya emas. Dia menggenggam Tombak Divine Destruction di tangannya dan mengayunkannya ke udara. Tombak itu berbenturan dengan pion-pion catur dan terdengar suara gemuruh dari atas langit. Setiap pion catur membawa kekuatan hukum yang sangat kuat di dalamnya.     

Tubuh Yuan Hong terus membesar saat dia meraung. Teknik Nine Heavenly Attacks dikerahkan menuju pion-pion catur berwarna hitam yang terus berjatuhan dari atas langit. Gelombang kejut yang mengerikan menyebar di udara namun segera dilenyapkan oleh matriks pedang.     

*Uhuk* Tidak lama kemudian, Yuan Hong memuntahkan darah saat dia terluka akibat serangan dari pion-pion catur sebelumnya.     

Pada saat yang sama, kondisi Saint Chess juga tidak begitu baik. Saat fokusnya terganggu ketika berhadapan dengan Ye Futian, kekuatan yang dia gunakan untuk melawan sosok pedang raksasa itu melemah, menyebabkan Qi Pedang menembus tubuh yang telah dia ciptakan dari auranya dan membuat tubuh itu menjadi terlihat samar. Namun, Saint Chess menganggap seolah-olah tidak ada yang terjadi dan ia tidak merasakan apa-pun. Seolah-olah dia benar-benar ingin membunuh Ye Futian.     

Sebelumnya, dia tidak akan melakukan hal seperti itu. Namun, keinginan membunuhnya terhadap Ye Futian kini telah meningkat tajam, bukan hanya karena Ye Futian telah mempermalukannya, tetapi juga karena pemahaman Ye Futian mengenai matriks telah mengancam hidupnya.     

Dia berani menyuruhnya enyah dari hadapannya. Jika Ye Futian benar-benar mampu mengendalikan matriks tersebut, apa yang akan terjadi?     

Semua sandiwara yang telah direncanakannya akan berakhir sia-sia.     

Itulah sebabnya Saint Chess ingin membunuh Ye Futian dengan cara apa-pun dan membiarkan Liu Zong mengambil alih matriks ini.     

Tiba-tiba, muncul sebuah pemikiran di dalam benaknya. Jika dia tidak memilih Liu Zong karena identitasnya kala itu dan lebih memilih Ye Futian, maka seperti apa situasi yang akan dia hadapi sekarang?     

Namun, Saint Chess segera melupakan pemikiran itu. Sebagai seorang Saint, dia memiliki pola pikir yang kuat dan keyakinan yang teguh. Dia percaya bahwa dia tidak membuat keputusan yang salah kala itu, sudah jelas Liu Zong merupakan kandidat yang paling cocok untuk menjadi penerusnya. Meskipun hari ini Ye Futian telah membuktikan bahwa dia lebih kuat dari Liu Zong dalam aspek pemahaman matriks, masa lalu tidak akan bisa dirubah.     

Dengan mengesampingkan masa lalu, apa yang perlu dia lakukan sekarang adalah menemukan cara untuk menghancurkan matriks ini dan membunuh Ye Futian.     

"Kakek Kera." Ye Futian melihat Yuan Hong terluka dan ekspresinya terlihat suram. Dia tidak menyangka bahwa Saint Chess masih memiliki energi untuk menghadapinya. Baginya, dengan menguraikan matriks ini berarti dia dapat bertahan hidup dari ancaman Saint Chess. Hari ini, Saint Chess hanya akan bisa membebaskan diri jika dia mati.     

Kalau tidak, ia akan memiliki akhir yang tragis.     

Aura Pedang terus berputar-putar tanpa henti di dalam matriks pedang saat pion-pion catur yang dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan turun dari atas langit. Namun, sebuah tirai pedang muncul di sekitar tubuh Ye Futian.     

*Brak* Diikuti dengan suara keras, banyak retakan muncul di permukaan tirai pedang tersebut. Ekspresi Ye Futian terlihat suram saat dia berkata, "Kakak Ketiga, langkah berikutnya." Pada saat-saat seperti itulah dia tidak boleh lengah. Saat ini waktu berperan sangat penting baginya.     

Pion-pion catur berputar-putar di atas matriks pedang, menembus pertahanan dari Aura Pedang. Saint Chess mengabaikan serangan-serangan yang ditujukan ke arahnya dan mengerahkan pion-pion catur itu ke bawah, hendak menghancurkan segalanya.     

"Kau berani mempermalukan seorang Saint. Matilah," ujar Saint Chess dengan nada dingin, seolah-olah kata-katanya itu menentukan hukuman yang akan diterima oleh Ye Futian.     

Saat dia selesai berbicara, semua pion catur berwarna hitam dikerahkan ke bawah secara bersamaan dan diikuti dengan suara gemuruh, tirai pedang itu dihancurkan. Hua Jieyu, Zhuge Mingyue, Yu Sheng, dan yang lainnya melihat ke arah Ye Futian. Ketika menyaksikan melihat pion-pion catur penghancur itu mendekat, wajah mereka menjadi pucat.     

Pada saat itu, seberkas cahaya berwarna merah seperti darah muncul di atas kepala Ye Futian. Cahaya itu merupakan satu sosok yang terlihat samar, tapi sosok itu terlihat seperti sebilah pedang. Ketika pion-pion catur itu menghantam tubuhnya, semua pion catur itu hancur menjadi debu, tetapi wajah dari sosok itu juga menjadi pucat dan ia memuntahkan darah dari mulutnya.     

Di atas langit, mata pedang semerah darah itu mengirimkan Aura Pedang yang tak terhitung jumlahnya ke arah sosok tersebut, membuatnya menjadi semakin kuat.     

"Kakak." Yaya mengulurkan tangannya ke arah Ye Futian dan berkata, "Hubungkan Aura Pedang milikmu ke arahku."     

"Yaya." Ye Futian mengulurkan tangannya dan meraih tangan Yaya yang mungil. Mereka berdua terbang ke udara dan dalam sekejap, sebuah pusaran yang mengerikan mengelilingi mereka. Matriks itu mengelilingi keduanya yang berada di bagian tengah.     

*Klan* Pada saat itu, Aura Spiritual milik Saint Chess akhirnya tidak mampu menahan serangan yang diterimanya dan dia dihempaskan kembali ke matriks pedang dimana dia terjebak sebelumnya.     

Ekspresinya terlihat suram saat tubuhnya yang berukuran besar melangkah ke depan, berusaha untuk membebaskan diri. Pedang raksasa itu dan Yaya adalah fondasi dasar dari matriks pedang tersebut, namun sepertinya Yaya adalah bagian inti yang mutlak dari matriks tersebut.     

Tatapan mata Ye Futian tertuju pada Saint Chess, lalu ke arah Liu Zong dan kultivator lainnya yang sedang bertarung. Kemudian dia kembali memejamkan matanya dan matriks pedang raksasa itu tampaknya benar-benar telah diaktifkan. Semua area yang telah dihancurkan oleh Liu Zong juga mulai memulihkan diri, membuat Liu Zong dan anak buahnya berhenti bertempur dan bergegas mundur.     

Liu Zong mengerutkan keningnya saat dia bisa merasakan bahwa matriks pedang itu benar-benar telah dipulihkan seutuhnya dan bukan lagi sebuah matriks yang belum diaktifkan.     

Dalam sekejap, Aura Pedang yang tak terhitung jumlahnya mengalir dari atas langit. Setiap Jalur menghasilkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Matriks pedang raksasa itu menjadi hidup dan semua orang bisa merasakan sebuah kekuatan penghancur dari matriks tersebut.     

Orang-orang dari berbagai tempat suci tidak berani bergerak. Terdapat sebuah kekuatan penguasa yang sedang terbangun.     

"Ini bisa jadi adalah Matriks Pedang Nether yang sesungguhnya," ujar seseorang. Banyak orang merasa takjub, tetapi mereka juga mengakui bahwa kemungkinannya memang sangat tinggi.     

Pada saat itu, di area dimana matriks itu berada, Matriks Pedang Nether yang sesungguhnya sedang diaktifkan dari sebuah matriks yang belum diaktifkan.     

*Brak, brak, brak* Saint Chess berjuang mati-matian, berusaha membebaskan diri dari dalam matriks. Dia juga bisa merasakan kekuatan yang mulai bangkit, kekuatan itu akan menghancurkannya, tidak hanya sekedar menjebaknya di dalam. Begitu Ye Futian mengambil kendali dari matriks itu, dengan melihat hubungan mereka saat ini, dia pasti akan menggunakan matriks itu untuk membunuhnya.     

Saint Chess tidak akan membiarkan hal itu terjadi.     

Pada mata pedang semerah darah itu, kedua matanya tampak seperti terkoyak dan muncul sebuah celah yang mengerikan. Sebilah pedang kuno sedang dikeluarkan dari dalam mata pedang semerah darah itu, yang telah bergabung dengan matriks pedang, mengelilingi Ye Futian dan Yaya di dalamnya. Bahkan untaian Aura Pedang telah memasuki tubuh Yaya.     

"Li Kaishan, bunuh dia!" Saint Chess berteriak.     

Ketika Li Kaishan mendengar perintah dari gurunya, dia merasa ragu-ragu. Pada saat itu, pemandangan yang ada di depannya sangat mengerikan. Banyak retakan telah muncul di permukaan, mata pedang semerah darah itu telah terbuka dan sebilah pedang kuno telah dikeluarkan sementara matriks pedang itu menjadi semakin kuat. Di atas langit, muncul bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya. Semua pedang itu mampu menghancurkan seluruh area dari Kuburan Pedang Nether.     

Matriks Pedang Nether. Li Kaishan tercengang. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Mengapa orang yang memulihkan dan mengambil kendali Matriks Pedang Nether adalah Ye Futian?     

Apakah semua yang telah dia rencanakan akan menjadi sia-sia?     

Kala itu, dia telah memilih Liu Zong dan membiarkannya menguraikan matriks karena dia ingin melihat perkembangan situasi. Ye Futian secara kebetulan mampu menguraikan matriks tersebut, tapi mengapa situasi hari ini menjadi seperti ini?     

Mengapa Ye Futian yang berasal dari Negeri Barren dapat mengatasi rencana yang dibuat oleh gurunya serta Liu Zong dari Gunung Suci Xihua?     

Namun, Li Kaishan sudah tidak punya pilihan lain. Dia mengangkat kapak perang di tangannya dan mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya. Kekuatan hukum yang tak berbatas terpancar dan bergabung ke dalam kapak perangnya. Dia mengayunkan kapaknya ke arah Yaya dari udara, menembus matriks pedang tersebut.     

Ye Futian mengulurkan kedua tangannya dan dalam sekejap, pedang di dalam matriks itu muncul di hadapannya dan Yaya, kemudian berubah menjadi sebuah diagram pedang. Serangan dari kapak perang itu tidak mampu membelah diagram pedang tersebut.     

Pada saat yang sama, pedang raksasa yang berada di kejauhan berdengung dan berubah menjadi seberkas sinar cahaya dan melayang di depan Ye Futian. Seolah-olah pedang itu bisa merasakan apa yang sedang terjadi di sekitarnya.     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan meraih pedang itu dengan kedua tangannya. Dalam sekejap, gelombang-gelombang dari Aura Pedang terpancar dari tubuhnya.     

"Kau tega menyakiti kerabatmu sendiri, matilah," ujar Ye Futian dengan nada dingin saat seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar dari matriks pedang itu dan Aura Pedang yang tak terhitung jumlahnya terbang ke arah Li Kaishan, menusuk sekujur tubuhnya.     

"Tidak..." Wajah Li Kaishan terlihat sangat pucat dan tatapan matanya dipenuhi dengan rasa takut.     

Cahaya pedang itu melahap segalanya dan tubuh Li Kaishan memudar hingga tak bersisa. Tidak ada yang tersisa dari mayatnya.     

Banyak orang menyaksikan pemandangan itu dengan jantung berdegup kencang. Li Kaishan telah tewas terbunuh.     

Ye Futian telah mengaktifkan Matriks Pedang Nether dan dengan kerja sama-nya bersama Yaya, dia telah mengambil kendali dari matriks pedang tersebut.     

*Krak* Terdengar sebuah suara yang mengerikan saat tubuh raksasa dari Saint Chess mulai terbebas sedikit demi sedikit dari matriks pedang. Karena sepertinya dia akan terbebas, sebuah kekuatan yang mengejutkan terpancar dan dia menatap ke arah Ye Futian dengan dingin. Pada saat yang sama, muncul sebuah papan catur raksasa di belakang tubuhnya; itu adalah Papan Catur Jalur Agung.     

Ye Futian dan Yaya terbang ke udara, diagram pedang mengikuti di samping mereka. Tidak lama kemudian, sebuah diagram pedang yang mampu menutupi matahari muncul di udara dan ukurannya semakin membesar, hingga menutupi seluruh area tersebut.     

"Matriks Pedang Nether telah muncul," seseorang berkomentar.     

Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan menyebar ke bawah, tetapi cahaya-cahaya pedang itu membawa perasaan akan kematian di dalamnya.     

"Sekarang!" seseorang berteriak dan mereka bergegas mundur. Saat ini, semua matriks pedang sudah berada di udara, memungkinkan mereka terhindar dari bahaya untuk sementara waktu. Tidak hanya itu, semua Qi Pedang yang ada di Kuburan Pedang Nether telah bergabung ke dalam matriks yang berada di udara, cahayanya menyinari segala sesuatu yang berada di bawahnya.     

"Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" Zhou Ziyi dan yang lainnya memiliki ekspresi yang sangat suram di wajah mereka. Matriks Pedang Nether yang dikendalikan oleh Ye Futian jelas bukan situasi yang ingin mereka lihat.     

Meskipun banyak orang dari Dinasti Suci Zhou Agung telah tewas, mereka masih berharap bahwa Liu Zong akan dapat mengendalikan Matriks Pedang Nether dan membantu Saint Chess melarikan diri.     

"Kita juga harus pergi," ujar Zhou Du. Jika mereka tidak pergi sekarang, maka tidak akan ada kesempatan lainnya bagi mereka.     

Matriks pedang ini cukup kuat untuk menghancurkan seluruh area dari Kuburan Pedang Nether.     

Liu Zong juga berbalik dan pergi. Dia tidak mampu membalikkan situasi yang sedang terjadi saat ini.     

"Ye Futian, kau bisa mengorbankan Desa Makam. Gunakan Matriks Pedang Nether untuk membantu Saint Chess melarikan diri dan menjalin hubungan baik dengan Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung. Atau, kau bisa melanjutkan apa yang sedang kau lakukan saat ini. Apa pilihanmu?" ujar Liu Zong.     

Pada saat ini, Saint Chess benar-benar telah bebas. Matriks pedang di sampingnya juga telah dilahap oleh Matriks Pedang Nether sehingga dia tidak perlu lagi menghancurkan matriks yang menjebaknya untuk bisa membebaskan diri.     

Papan Catur Jalur Agung muncul di belakang tubuhnya dan dia menatap ke arah Ye Futian. Sebilah pedang cahaya bersinar dan diarahkan padanya.     

"Aku memilih, membunuh Saint," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Saat dia selesai berbicara, sebilah pedang cahaya muncul dari Matriks Pedang Nether yang berada di udara. Pedang itu menembus udara dan memicu pergerakan dari semua pedang cahaya yang ada di area itu. Miliaran pedang terlihat mengikuti pedang cahaya yang melesat ke bawah, menghancurkan segala sesuatu yang berada di jalurnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.