Legenda Futian

Perencanaan



Perencanaan

2Beberapa sosok melesat ke udara dan menangkap Ye Futian serta tubuh kultivator lainnya sebelum mereka mendarat di permukaan tanah.      0

Sage Jingang juga menggendong tubuh Sage Douzhan dan mendarat di permukaan tanah. Semua orang memandang ke arah Ye Futian dan Sage Douzhan, meskipun mereka telah mengusir para kultivator dari Dinasti Suci Zhou Agung dan Raja Suci Zhou Agung telah memberi perintah untuk mundur, mereka tidak bisa merasakan kegembiraan dari pencapaian ini.     

Seluruh korban yang tewas adalah komponen penting dari Negeri Barren. Sage Douzhan telah bertarung dengan segenap kekuatannya untuk meraih kemenangan ini. Semua kultivator di Negeri Barren telah dipanggil kemari untuk mengusir pasukan Dinasti Suci Zhou Agung.     

Kemenangan ini, meskipun singkat, namun sangat sulit untuk diraih. Perang Suci ini telah menelan banyak korban dan ini merupakan sebuah kemenangan yang tragis.     

Tokoh-tokoh penting seperti Pemimpin dari Kota Alkimia, You Chi, Pemimpin Kuil Es, Yun Shang, dan Pemimpin Keluarga Zhuge, Zhuge Qingfeng, telah berupaya mati-matian untuk bertarung melawan para kultivator dari pasukan Dinasti Suci Zhou Agung.     

Tidak ada pemenang dalam perang ini.     

Jika mereka terus melanjutkan pertempuran, maka hasil akhirnya akan menjadi semakin tragis dan semakin banyak pula kultivator yang akan tewas terbunuh. Hal yang sama juga akan terjadi pada Dinasti Suci Zhou Agung, bahkan beberapa saat yang lalu pangeran tertua dari Dinasti Suci Zhou Agung nyaris tewas terbunuh di tangan Ye Futian.     

Beberapa sosok bergerak menghampiri Ye Futian dan Sage Douzhan. Ye Futian membuka matanya, tapi dia telah menggunakan semua kekuatannya dan menguras habis Energi Spiritualnya, jadi dia merasa sangat lelah.     

"Paman, bagaimana kondisi Guru?" Ye Futian bertanya dengan susah payah. Orang yang menangkapnya saat dia terjatuh adalah Zhuge Qingfeng.     

"Kalian semua telah mempertaruhkan segalanya dan menahan Bencana Divine yang tersisa untuknya. Meskipun dia terluka parah, nyawanya masih bisa diselamatkan." jawab Zhuge Qingfeng.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk pelan dan melihat Lelaki Tua Abadi berjalan ke arahnya. Kemudian dia berkata dengan lemah, "Senior, tolong periksa Guru terlebih dahulu."     

Setelah mengatakan hal itu, dia memejamkan matanya. Ini adalah keinginan terakhir yang akhirnya menghabiskan Energi Spiritual yang dimilikinya.     

Sekarang, dia benar-benar kehabisan tenaga.     

Banyak kultivator lainnya juga mengalami hal yang sama seperti Ye Futian. Hua Jieyu dan orang-orang yang berada di dalam matriks pertempuran telah meminjamkan Energi Spiritual mereka kepada Ye Futian. Ditambah lagi, terdapat Aura Spiritual seorang Saint yang telah muncul dan menguras habis Energi Spiritual mereka.     

Sekarang, mereka semua telah tertidur lelap.     

Sang Kepala Desa juga telah mendarat di permukaan tanah, pertempuran ini telah membuatnya takjub.     

Istana Holy Zhi telah mengusir pasukan Dinasti Suci Zhou Agung.     

Pertempuran ini akan membuat Sembilan Negara menjadi heboh.     

Di kejauhan, Kong Yao yang berasal dari Tebing Zhisheng menunjukkan ekspresi suram di wajahnya. Pasukan Dinasti Suci Zhou Agung benar-benar tidak mampu menghancurkan Istana Holy Zhi dan kini telah diusir. Sudah jelas hasil ini bukan hal yang ingin dilihatnya. Sekarang, persatuan dari Istana Holy Zhi menjadi semakin kuat dan menjelang akhir pertempuran, bahkan mereka yang datang untuk menyaksikan perang jadi ikut berpartisipasi. Maka dari itu, perkembangan Istana Holy Zhi di masa depan akan sangat luar biasa.     

Dalam jangka panjang, hal itu akan merugikan bagi Tebing Zhisheng.     

Liu Zong juga merasa terkejut, tapi kemudian dia menertawakannya. Kala itu di Vila Saint Chess, dia sudah merasa bahwa Ye Futian adalah sosok yang luar biasa. Setelah itu, di dalam Kuburan Pedang Nether, Ye Futian telah mengaktifkan Matriks Pedang Nether untuk membunuh Saint Chess dan menunjukkan potensi yang belum pernah dia miliki sebelumnya.     

Sepertinya dia berpotensi untuk menjadi salah satu musuh terkuatnya di masa depan.     

Para kultivator dari Negeri Barren kini bisa bernapas lega. Akhirnya mereka memenangkan pertempuran ini.     

Istana Holy Zhi telah mengusir Dinasti Suci Zhou Agung dari Negeri Barren.     

Negara Barren tidak hanya memiliki seorang Saint, mereka juga berhasil memenangkan Perang Suci.     

Kemungkinan pertempuran ini akan tercatat dalam sejarah. Jika Negeri Barren menunjukkan kebangkitannya di Sembilan Negara, maka pertempuran ini akan dicatat dalam sejarah sebagai pertempuran yang menandakan awal kebangkitan mereka. Pertempuran ini telah memberi mereka keberanian dan tekad yang kuat.     

Ketika memikirkan kembali pada saat mereka ditindas oleh Tebing Zhisheng kala itu, siapa yang akan berpikir bahwa Negeri Barren berani berperang melawan Dinasti Suci Zhou Agung.     

Orang-orang yang berada di kejauhan mulai pergi dan kembali ke Istana Holy Zhi. Setelah beberapa saat, kerumunan itu akhirnya telah menghilang.     

Berita tentang perang suci ini menyebar dengan sangat cepat di seluruh penjuru Kota Zhongzhou, kemudian di seluruh penjuru Negeri Barren dan akhirnya di Sembilan Negara.     

Suasana di Negeri Barren menjadi gempar dan banyak tempat suci di Sembilan Negara juga merasa terkejut ketika mendengar berita ini.     

....     

Dalam sekejap mata, beberapa bulan telah berlalu.     

Efek yang ditimbulkan dari perang suci masih tersisa. Ditambah lagi, perang suci yang terjadi di Istana Holy Zhi hanyalah pertempuran pertama antara kedua tempat suci. Sudah jelas, perang itu masih belum berakhir.     

Dalam situasi seperti ini, Istana Holy Zhi terus bersikap waspada, tidak berani lengah sedikit-pun. Banyak penjaga rahasia telah ditempatkan di sekitar wilayah perbatasan Istana Holy Zhi, bahkan terdapat pasukan monster iblis yang berpatroli di atas langit untuk mencegah serangan mendadak dari pasukan lawan.     

Jika pasukan Dinasti Suci Zhou Agung menyerang secara tiba-tiba dan mereka tidak siap, maka itu akan menjadi sebuah bencana bagi mereka.     

Pada saat itu, di dalam Istana Holy Zhi, tepatnya di depan sebuah gunung kuno, terdapat sebuah kuburan. Ada banyak batu nisan di sana, masing-masing diukir dengan nama seseorang di permukaannya.     

Ini adalah nama-nama dari semua orang yang telah tewas dalam perang suci. Bahkan mereka yang mayatnya masih belum ditemukan tetap akan dikenang.     

Pada saat itu, di hadapan semua batu nisan tersebut, Ye Futian sedang berada di sana. Dia memegang gelas anggur di tangannya, kemudian dia menuangkan anggur dari gelasnya ke permukaan tanah di depan batu-batu nisan tersebut.     

Dia tidak mengatakan sepatah kata-pun, lalu ia berbalik dan pergi. Langkah kakinya terlihat sangat berat.     

"Saya akan pergi mengunjungi Guru." ujar Ye Futian. Di sampingnya, Zhuge Qingfeng dan Yuan Hong mengangguk.     

Ye Futian baru saja pulih dan masih kesulitan untuk bergerak dengan bebas. Luka-luka yang dia alami kali ini sangat parah. Bahkan dengan bantuan dari Lelaki Tua Abadi, dia berada dalam kondisi koma selama beberapa hari.     

Di dalam Paviliun Battle Sage, Ye Futian mengunjungi kediaman Sage Douzhan. Lelaki Tua Abadi dan Sage Jingang juga berada di sana, saat mereka melihat Ye Futian mendekat, Lelaki Tua Abadi bertanya, "Bagaimana kondisimu sekarang?"     

"Sudah jauh lebih baik, terima kasih, Senior." Ye Futian menjawab dan bertanya, "Bagaimana kondisi Guru?"     

"Dia sedang berada di dalam kolam pengobatan, aku akan mengantarkanmu ke sana." jawab Lelaki Tua Abadi, kemudian ia membawa Ye Futian ke sebuah kolam pengobatan. Air yang ada di kolam itu mengepulkan uap panas dan aroma obat terpancar dari kolam tersebut. Sage Douzhan sedang berendam di sana, sambil bersandar di tepi kolam pengobatan dengan mata tertutup.     

"Apakah selama ini Guru masih belum sadar?" tanya Ye Futian.     

Lelaki Tua Abadi menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Dia telah menahan kekuatan yang melampaui batas yang bisa dia terima selama pertempuran itu berlangsung dan dia juga telah melampaui batas tubuh fisiknya. Tidak hanya pada tubuh fisiknya, tetapi juga Aura Spiritualnya. Ditambah dengan Bencana Divine, jika bukan karena perubahan dari pola pikirnya, mungkin dia tidak akan bisa bertahan hidup setelah menjalani pertempuran tersebut, luka-luka pada tubuh fisiknya terlalu parah dan dia belum menyelesaikan proses pemberkatan dari Jalur Divine. Sekarang, hal yang harus kita lakukan adalah membantunya pulih semaksimal mungkin."     

"Bencana Divine telah menimpanya, tidak bisakah dia menjadi seorang Saint?" tanya Ye Futian.     

Lelaki Tua Abadi menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Seharusnya kau juga memahaminya. Jika kalian semua tidak membantunya untuk menahan sisa-sisa dari Bencana Divine pada hari itu, ia pasti tidak mampu bertahan hidup dengan kondisi seperti itu. Meskipun Bencana Divine adalah sebuah ujian, namun bencana itu juga merupakan sebuah berkah. Jika ia ingin menjadi seorang Saint melalui tubuh fisiknya, tubuhnya perlu menjalani pemberkatan dari Jalur Divine, yang memungkinkan tubuhnya menjadi tubuh seorang Saint. Hanya dengan cara inilah dia dapat dianggap sebagai seorang Saint sejati. Situasi yang dihadapi oleh gurumu ini cukup rumit, maka dari itu, seharusnya Tetua Saint dari Istana Holy Zhi lebih mengetahui banyak hal mengenai topik ini, kau bisa bertanya padanya."     

Ye Futian memahami maksud dari kata-kata Lelaki Tua Abadi. Bencana itu juga merupakan kekuatan hukum dari Jalur Agung yang berfungsi menempa tubuh seseorang.     

Karena Gurunya belum mengalami proses penempaan itu secara keseluruhan, maka tubuhnya belum menyelesaikan perubahannya dengan sempurna dan dia tidak bisa dianggap telah memasuki Saint Plane melalui tubuh fisiknya. Hanya pola pikirnya saja yang telah mencapai Saint Plane.     

"Apakah ada metode yang bisa dilakukan untuk menebus proses yang tidak dilakukan olehnya?" Ye Futian bertanya. Dia mengerti bahwa situasi yang dialami oleh Gurunya ini cukup rumit.     

Namun, jika dia tidak bisa menjadi seorang Saint setelah menahan Bencana Divine, hal itu akan sangat disayangkan.     

"Ada, dia harus mengulanginya lagi." jawab Lelaki Tua Abadi, lalu ia melanjutkan, "Tentu saja, hal yang paling mendesak saat ini adalah untuk membantunya pulih dari luka-lukanya. Dengan kondisi tubuh seperti saat ini, dia tidak mungkin bisa menahan Bencana Divine."     

Ye Futian mengangguk. Dia juga mengerti bahwa terobosan yang dialami oleh Gurunya terjadi secara kebetulan. Namun, hal itu juga bisa terjadi karena pola pikirnya yang telah berubah.     

Selama masih ada harapan, itu sudah cukup baginya. Gurunya pasti akan bisa melakukannya. Dia tahu bahwa memasuki Saint Plane melalui tubuh fisik adalah ambisi utama dari Gurunya.     

"Kalau begitu, saya akan merepotkan Senior dalam masa-masa ini." ujar Ye Futian, kemudian ia berbalik dan pergi.     

Setelah dia kembali ke Paviliun Holy Sage, Ye Futian memanggil para Pemimpin Paviliun dan para pemimpin pasukan besar di Negeri Barren untuk mengadakan sebuah pertemuan.     

Sword Demon, Sage Daozang dan Sage Wanxiang sudah berada di sana.     

Selain mereka bertiga, Huang Xi, You Chi, Yun Shang. Yang Xiao dan para kultivator kuat dari Desa Makam juga telah tiba di sana.     

"Futian, bagaimana kondisimu sekarang?" You Chi bertanya. Mereka semua mengkhawatirkan luka-luka yang diterima oleh Ye Futian.     

"Saya cukup tangguh, jadi saya akan baik-baik saja." Jawab Ye Futian. "Bagaimana pendapat kalian semua mengenai pertempuran sebelumnya?"     

"Masih ada perbedaan besar antara Istana Holy Zhi dan Dinasti Suci Zhou Agung. Jika bukan karena amukan dari Sage Douzhan, maka masih terlalu berbahaya bagi kita untuk menghentikan Pasukan Phoenix Emas dan tiga kultivator kuat dari Peringkat Sage." ujar Sword Demon. "Di area medan perang dimana kami berada, matriks pedang milik kami, serta Yang Xiao, You Chi dan kultivator lainnya terhenti oleh mereka. Pasukan yang dipimpin oleh Nie Gai sangat kuat, klan terkemuka lainnya dari Dinasti Suci Zhou Agung juga dapat mengimbangi perlawanan dari Keluarga Sovereign dan Kuil Es."     

Ye Futian mengangguk. Kala itu, dia memiliki perasaan campur aduk terhadap area di medan perang tersebut. Keluarga Sovereign, Kuil Es dan Kota Alkimia adalah pasukan besar dari Negeri Barren, tetapi lawan yang mereka hadapi juga merupakan pasukan dan klan terkemuka di wilayah Dinasti Suci Zhou Agung. Namun, satu-satunya perbedaan di antara mereka adalah sebuah fakta bahwa pihak lawan berpartisipasi dalam perang untuk menaati perintah dan tekad mereka untuk berperang tidak begitu kuat. Karena itulah, ketika Raja Suci Zhou Agung memberi perintah untuk mundur, mereka melakukannya dalam waktu singkat."     

"Pertempuran sebelumnya hanyalah awal dari perang suci ini. Selama Dinasti Suci Zhou Agung belum hancur, maka perang suci ini akan terus berlanjut. Sekarang, kekuatan yang kita miliki masih terlalu lemah." ujar Ye Futian. "Karena itu, aku telah memutuskan untuk membuka Istana Sage. Semua orang yang ikut berpartisipasi dalam perang akan diizinkan masuk ke dalam Istana Sage untuk berkultivasi, termasuk para kultivator dari Negeri Barren yang akan berpartisipasi dalam pertempuran di masa depan. Bagaimana pendapat para Senior?"     

Mata semua orang tampak berbinar. Istana Sage dikenal sebagai tempat paling sakral di Istana Holy Zhi, dimana di dalamnya berisi ajaran paling penting dari Istana Holy Zhi. Hanya orang-orang yang paling hebat di era masing-masing yang dapat menerima pengakuan dari enam Paviliun agar bisa memasuki Istana Sage untuk berkultivasi.     

Sekarang, Ye Futian ingin membuka Istana Sage untuk umum.     

"Aku setuju." jawab Sword Demon. "Dalam pertempuran sebelumnya, semua orang telah melalui semuanya bersama-sama. Para kultivator dari Negeri Barren yang telah berpartisipasi dalam perang kali ini juga merupakan individu yang pemberani, jika tidak, maka mereka tidak akan berpartisipasi dalam perang suci."     

"Aku juga setuju." Sage Wanxiang juga mengangguk. Pada saat ini, mereka harus melupakan pemikiran keras kepala yang mereka miliki.     

Banyak orang mengangguk, menyetujui keputusan Ye Futian.     

"Baiklah." Ye Futian melihat semua orang setuju dan mengangguk, lalu ia berkata, "Selain itu, kirim perintah perekrutan ke seluruh penjuru Negeri Barren untuk mengundang kultivator lainnya untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi."     

Keputusannya untuk mengizinkan mereka yang telah berpartisipasi dalam perang suci memasuki Istana Sage untuk berkultivasi juga merupakan sebuah bentuk motivasi.     

Kekuatan yang dimiliki oleh Istana Holy Zhi saat ini masih sangat kurang. Mereka perlu memperluas dan menyatukan seluruh penjuru Negeri Barren menjadi satu kesatuan untuk menghadapi Dinasti Suci Zhou Agung.     

"Kami akan melakukannya setelah ini." jawab Sword Demon. Tentu saja dia tidak akan keberatan dengan pendapat yang disampaikan oleh Ye Futian.     

"Selain itu, kita perlu melemahkan kekuatan yang dimiliki oleh Dinasti Suci Zhou Agung. Kita tidak bisa menunggu mereka untuk menyerang lagi." Ye Futian melanjutkan, "Negeri Barren tidak bisa diremehkan begitu saja."     

"Seperti apa rencana yang dimiliki oleh Pemimpin Istana untuk melakukan hal tersebut?" Seseorang bertanya.     

"Pembantaian secara bertahap." Tatapan mata Ye Futian terlihat serius. Semua klan yang berpartisipasi dalam perang suci tidak mungkin terus menetap di ibukota Dinasti Suci Zhou Agung, bukan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.