Legenda Futian

Konflik di luar Perguruan Tinggi



Konflik di luar Perguruan Tinggi

0Kota Sembilan Negara adalah salah satu kota tertua di Sembilan Negara. Rumor mengatakan bahwa kota ini adalah tempat asal dari Sembilan Negara. Menurut catatan sejarah, pada zaman kuno, nama-nama dari anggota Sembilan Negara ditentukan di kota ini.     
3

Perguruan Tinggi Sembilan Negara adalah simbol dari Kota Sembilan Negara. Tempat itu memiliki sejarah lintas generasi dan telah melewati banyak rintangan. Sekarang, perguruan tinggi itu masih berdiri tegak di dalam kota yang megah tersebut.     

Penginapan Wind Cloud adalah salah satu penginapan terkenal yang ada di Kota Sembilan Negara.     

Suatu hari, seberkas pedang cahaya tiba-tiba mengarah ke Penginapan Wind Cloud. Orang-orang yang berada di sekitar penginapan melihat ke arah pedang cahaya yang sangat menyilaukan tersebut. Bahkan seseorang yang berada puluhan kilometer jauhnya pun bisa merasakan sebuah Aura Pedang yang kuat. Karena itulah, bahkan sebelum pedang itu tiba, banyak kultivator sudah mengangkat kepala mereka dan melihat ke atas langit, sehingga mereka menyaksikan sebuah pemandangan yang menakjubkan.     

Setelah itu, berita menyebar dari Penginapan Wind Cloud bahwa Pemimpin dari Istana Holy Zhi, Ye Futian, dan Tetua Saint dari Istana Holy Zhi membawa sebilah pedang tingkat Saint bersama mereka. Sekarang, mereka sedang menginap di Penginapan Wind Cloud.     

Begitu berita mulai menyebar, hal itu telah menyebabkan sebuah keributan besar.     

Satu sosok legendaris, sang pemimpin muda yang telah memimpin Negeri Barren untuk bertempur menghadapi Dinasti Suci Zhou Agung telah tiba di Kota Sembilan Negara.     

Terdapat rumor yang mengatakan bahwa selain sang Kepala Desa dari Desa Makam yang merupakan seorang Saint dan sembilan pendekar pedang, pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara, Yu Sheng, juga menemani Ye Futian datang kemari.     

Dalam kurun waktu tertentu, semua kultivator dari generasi muda ingin sekali bertemu dengan mereka.     

Pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara menunjukkan bahwa orang itu pernah menjadi Noble terkuat di Sembilan Negara. Pencapaian itu memiliki makna yang luar biasa.     

Banyak orang berbondong-bondong mengunjungi Penginapan Wind Cloud, tetapi tidak lama kemudian, berita lainnya mulai menyebar. Qin Zhuang dari Istana Holy Zhi telah pergi mengunjungi Perguruan Tinggi Sembilan Negara secara pribadi untuk menyerahkan sebuah surat kunjungan. Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, Ye Futian, akan berkunjung ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara pada hari berikutnya.     

Mereka tidak mengunjungi Perguruan Tinggi Sembilan Negara secara langsung dan memilih untuk tinggal di penginapan dan mengirimkan sebuah surat kunjungan. Tindakan ini bertujuan untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada Perguruan Tinggi Sembilan Negara, memastikan bahwa mereka melakukan segalanya dengan sopan santun.     

Bagaimanapun juga, mereka datang kemari untuk mengajukan sebuah permintaan. Ditambah lagi, ini adalah masalah yang sangat penting bagi Ye Futian dan dia tidak ingin membuat kesalahan. Tidak peduli sebesar apa-pun harga yang harus dia bayar, dia akan melakukannya.     

Jika dia berhasil, maka Negeri Barren akan memiliki Saint kedua; Jika dia gagal, maka kemungkinan besar Gurunya akan tewas akibat Bencana Divine.     

Tidak perlu membahas lebih lanjut mengenai pro dan kontra dari masalah ini.     

Tidak lama kemudian, suasana di Penginapan Wind Cloud menjadi sangat ramai. Banyak orang di kota itu datang mengunjungi penginapan tersebut setelah mendengar berita mengenai kedatangan Ye Futian dan kelompoknya.     

Pada saat itu, di area gudang anggur terbuka dari penginapan tersebut, banyak orang sedang minum-minum dan saling mengobrol satu sama lain. Di antara mereka ada banyak keturunan dari klan-klan besar.     

"Itu adalah Mu Feng dari Klan Mu. Dia juga berada di tingkat Sage Plane, apakah dia datang kemari untuk menemui Ye Futian?"     

"Putri dari Klan Yu juga telah tiba. Aku tidak menyangka Ye Futian memiliki daya tarik yang luar biasa, bahkan keturunan dari beberapa klan besar di Kota Sembilan Negara datang kemari untuk menemuinya."     

"Rumor mengatakan bahwa Pemimpin dari Istana Holy Zhi, Ye Futian, tidak hanya memiliki potensi yang luar biasa, namun penampilan dan sikapnya juga mengagumkan. Ditambah dengan penampilannya yang menarik, dia benar-benar layak untuk disebut sebagai seorang kultivator berbakat yang tak tertandingi. Jika dia belum menikah, mungkin dia akan menarik perhatian putri-putri dari banyak klan besar."     

Orang-orang saling berbisik satu sama lain. Meskipun Ye Futian lahir di Negeri Barren, dia telah mengguncang Sembilan Negara bahkan sebelum dia berusia 30 tahun. Bagaimana mungkin bakat seperti itu tidak menggerakkan hati para wanita, belum lagi penampilannya yang menarik.     

"Memangnya kenapa jika dia sudah menikah, banyak tokoh penting di Sembilan Negara memiliki banyak selir. Lihatlah Dinasti Suci Zhou Agung yang sedang berperang dengan Istana Holy Zhi, rumor mengatakan bahwa kediaman Raja Suci Zhou Agung dipenuhi dengan wanita-wanita cantik." ujar seseorang sambil tersenyum. Banyak orang mengangguk sambil senyum, kata-katanya memang benar adanya.     

Jika mereka bisa menjadi tokoh penting, mereka juga tidak keberatan dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.     

Bagaimanapun juga, bukankah tujuan dari berkultivasi adalah untuk bersenang-senang?     

Mereka semua tidak menduga bahwa sudah ada banyak orang yang mencoba mengunjungi Ye Futian. Namun, kunjungan mereka semua ditolak dengan alasan bahwa Ye Futian harus mandi dan beristirahat sehingga dia bisa berada dalam kondisi terbaiknya saat dia mengunjungi Perguruan Tinggi Sembilan Negara pada hari berikutnya. Meskipun mereka tahu bahwa itu adalah sebuah alasan belaka, namun mereka tidak bisa membantahnya.     

....     

Saat fajar menyingsing di keesokan paginya, sinar matahari pagi menyinari Kota Sembilan Negara, membuat suasana di kota kuno itu menjadi terasa suci.     

Perguruan Tinggi Sembilan Negara terletak di pusat Kota Sembilan Negara, tepatnya di ujung Jalan Sembilan Negara.     

Di luar Perguruan Tinggi Sembilan Negara, terdapat sebuah alun-alun yang dihiasi dengan banyak patung. Setiap patung yang berada di sana adalah sosok terkenal di Sembilan Negara, mereka semua adalah para kultivator Saint Plane yang telah dibimbing oleh Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Patung-patung ini adalah bukti pencapaian dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Hari ini, banyak murid dari Perguruan Tinggi telah berkumpul di area ini, terutama para generasi muda. Mereka tahu bahwa tidak lama lagi, dua sosok legenda dari generasi mereka akan tiba. Mereka semua ingin melihat betapa hebatnya Ye Futian dan Yu Sheng.     

Namun, sebelum mereka bisa melihat Ye Futian, mereka mendengar suara pekikan burung phoenix dari kejauhan. Di atas langit, seekor Phoenix Emas raksasa yang diselimuti dengan kobaran api emas mendarat di ujung Jalan Sembilan Negara. Setelah itu, beberapa kultivator turun dari bagian belakang Phoenix Emas tersebut.     

Masing-masing dari mereka memiliki aura yang luar biasa.     

"Ini..." Banyak orang tampak terkejut dan bergumam. Sepertinya orang-orang ini bukan dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren?     

"Phoenix Emas." Banyak orang memandang ke arah Burung Suci itu, lalu ke arah pola yang terajut di pakaian mereka yang menunjukkan identitas mereka.     

Mereka berasal dari tempat suci yang berada dalam sebuah perang suci melawan Istana Holy Zhi, Dinasti Suci Zhou Agung.     

Mereka telah tiba di Perguruan Tinggi Sembilan Negara lebih dulu sebelum Istana Holy Zhi.     

Sudah jelas, mereka telah mempersiapkan semuanya.     

Banyak kultivator dari Dinasti Suci Zhou Agung telah tiba. Sosok yang memimpin mereka adalah putra tertua dari Raja Suci Zhou Agung, seorang kultivator dari Peringkat Sage, Zhou Huang.     

Status yang dia miliki sudah cukup untuk mewakili Dinasti Suci Zhou Agung.     

Orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung melangkah ke depan, lalu membungkuk hormat pada patung-patung yang berada di alun-alun tersebut. Kemudian mereka berjalan menuju pintu gerbang dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan berkata, "Zhou Huang dari Dinasti Suci Zhou Agung datang ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkunjung."     

"Izinkan saya untuk masuk dan melaporkan hal ini." jawab sang penjaga di pintu gerbang. Kemudian dia berbalik dan masuk ke dalam untuk melapor.     

Dia mengira bahwa dia akan menyambut kedatangan Ye Futian, tetapi dia tidak menyangka bahwa Dinasti Suci Zhou Agung datang lebih dulu.     

Tidak lama kemudian, muncul sekelompok kultivator lainnya. Sosok yang memimpin mereka adalah orang yang telah pergi ke Negeri Timur untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, Sage Liuyun dari Peringkat Sage.     

Setelah Sage Liuyun tiba, ia saling memberi hormat dengan Zhou Huang. Nama mereka berdua tertera dalam Peringkat Sage tetapi posisi Sage Liuyun lebih tinggi dan dia lebih tua, sehingga dia bisa dianggap sebagai senior dari Zhou Huang.     

"Saya minta maaf karena datang berkunjung secara tiba-tiba." Zhou Huang menyampaikan permintaan maafnya.     

"Tidak apa-apa, apa tujuan dari kunjungan Dinasti Suci Zhou Agung kemari?" jawab Sage Liuyun sambil tersenyum menjawab. Dia bisa menebak bahwa kedatangan Dinasti Suci Zhou Agung kemari berhubungan dengan Istana Holy Zhi.     

"Ini adalah adik-adik saya, Zhou Ya dan Zhou You. Seharusnya senior sudah bertemu dengan mereka sebelumnya." ujar Zhou Huang sambil tersenyum, dia memanggil Sage Liuyun dengan panggilan 'senior' sebagai bentuk penghormatan.     

"Ya, aku sudah bertemu mereka di Pertemuan Sembilan Negara." Sage Liuyun tersenyum sambil mengangguk.     

"Mereka berdua memiliki potensi yang cukup hebat, tetapi keduanya telah menghadapi beberapa kemunduran selama Pertemuan Sembilan Negara berlangsung yang mungkin akan bermanfaat bagi perkembangan mereka. Saat ini, mereka mengalami hambatan saat berkultivasi di Dinasti Suci Zhou Agung. Ayah telah memerintahkan saya untuk membawa mereka ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkultivasi."     

Zhou Huang melanjutkan, "Kota Sembilan Negara dipenuhi dengan orang-orang yang luar biasa dan Perguruan Tinggi Sembilan Negara adalah tempat berkumpulnya para kultivator berbakat terhebat dari Negeri Musim Panas. Jika kedua adik saya bisa bergabung dengan Perguruan Tinggi Sembilan Negara, maka perkembangan mereka akan meningkat drastis."     

Sage Liuyun memiliki ekspresi penuh arti di wajahnya. Tujuan Dinasti Suci Zhou Agung dengan mengirim Zhou Ya dan Zhou You ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkultivasi pada saat-saat seperti ini ini dapat terlihat dengan jelas.     

Mereka ingin meninggalkan kesan baik pada Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan mencegah Ye Futian mencapai tujuannya.     

Sudah jelas Raja Suci Zhou Agung telah menebak apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian. Sage Douzhan telah merasakan Bencana Divine dan mampu bertahah hidup setelah melaluinya. Sekarang, Istana Holy Zhi ingin menciptakan Saint kedua mereka.     

Dinasti Suci Zhou Agung tentu tidak akan membiarkan Ye Futian mencapai hal itu dengan mudah.     

Sage Liuyun tampak termenung. Dalam situasi seperti ini, dia tidak akan menyetujui hal tersebut dengan sembrono.     

Masalah ini melibatkan perang suci antara dua tempat suci.     

Bukan pilihan yang bijaksana bagi Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk terlibat di dalamnya.     

"Apakah kau pikir mereka layak?" Pada saat itu, terdengar sebuah suara dari kejauhan. Seberkas kilatan muncul di mata Zhou Huang. Dia tidak perlu berbalik untuk mengetahui siapa yang baru saja datang.     

Pada kenyataannya, sebelum Ye Futian membuka mulutnya, dia sudah tahu bahwa Ye Futian telah tiba di sana.     

Zhou Ya, Zhou You dan kultivator lainnya berbalik dan menatap ke arah sekelompok orang yang baru saja tiba dengan ekspresi dingin di wajah mereka. Sosok yang memimpin kelompok itu tidak lain adalah Ye Futian.     

Ye Futian mengenakan jubah berwarna putih dan mahkota di kepalanya. Ditambah dengan penampilannya yang menarik, dia benar-benar tak tertandingi.     

Ye Futian terus berjalan ke depan. Yu Sheng dan sang Kepala Desa berada di kedua sisinya.     

Di belakang Ye Futian, Qin Zhuang, Xu Shang dan kultivator lainnya memiliki pedang di pinggang mereka. Tangan mereka berada di gagang pedang sementara sebuah aura yang tajam terpancar dari tubuh mereka. Kelompok itu berjalan melewati Zhou Huang tanpa melirik ke arah orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung.     

Orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung hanya melihat Ye Futian dan kelompoknya melintas tanpa menatap ke arah mereka.     

"Nama saya Ye Futian dari Istana Holy Zhi, salam hormat untuk senior." Ye Futian memberi hormat padanya.     

"Pemimpin Istana Ye, kau bersikap terlalu sopan." Sage Liuyun membalas sikap hormat Ye Futian, lalu ia menoleh ke arah sang Kepala Desa dan membungkuk hormat, sambil berkata, "Salam hormat, senior."     

Membungkuk adalah sebuah penghormatan saat bertemu dengan seorang Saint.     

Kepala Desa membungkuk hormat sebagai balasan.     

"Perguruan Tinggi Sembilan Negara memiliki reputasi sebagai perguruan tinggi nomor satu di Sembilan Negara. Sebagian besar kultivator di Negeri Musim Panas berasal dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Sejak zaman kuno, tempat ini telah menurunkan ajarannya dan membimbing para Sage and Saint yang tak terhitung jumlahnya." ujar Ye Futian secara perlahan, memuji Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Sage Liuyun tersenyum dan menatap ke arah Ye Futian, tentu saja dia merasa senang bahwa seseorang memuji Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Ye Futian melanjutkan, "Siapa itu Zhou Ya dan Zhou You? Mereka adalah dua orang yang bersikap sangat sombong, egois, dan tidak tahu diri selama Pertemuan Sembilan Negara berlangsung. Sekarang, mereka ingin bergabung dengan Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkultivasi hanya dengan ucapan belaka. Dinasti Suci Zhou Agung benar-benar berpikir bahwa Zhou Ya dan Zhou You dapat memasuki Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkultivasi sesuka hati mereka?"     

Sage Liuyun memiliki sebuah senyuman di matanya. Sementara itu ekspresi Zhou Ya dan Zhou You sedingin es. Ye Futian sedang mempermalukan mereka di depan umum!     

Ekspresi Zhou Huang juga menjadi malu.     

Zhou Ya dikenal oleh banyak orang sebagai penerus dari Dinasti Suci, bahkan melebihi dirinya. Zhou You juga memiliki potensi yang luar biasa, meskipun ia telah menderita kekalahan di Pertemuan Sembilan Negara, namun hal itu terjadi hanya karena lawannya terlalu kuat. Pada kenyataannya, dengan potensi yang mereka miliki, mereka tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa bergabung dengan Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan berkultivasi di sana.     

Jadi, dia mengatakan tujuannya kemari secara terus terang tanpa berpikir macam-macam.     

Namun, begitu Ye Futian menyampaikan pendapatnya, kata-kata itu terdengar seolah-olah Dinasti Suci Zhou Agung akan menodai reputasi dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Terutama ketika dia memuji Perguruan Tinggi Sembilan Negara terlebih dahulu, kemudian membandingkannya dengan tindakan yang dilakukan oleh Dinasti Suci Zhou Agung. Hal itu membuat semuanya semakin jelas!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.