Legenda Futian

Sesi Latihan



Sesi Latihan

3Di depan Gedung Qingyun, semakin banyak murid-murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara yang berkumpul dan menempati posisi mereka masing-masing.      0

Ye Futian melihat beberapa orang yang telah dia temui sebelumnya di Pertemuan Sembilan Negara. Contohnya, salah satu kultivator dari posisi sepuluh besar dalam Pertemuan Sembilan Negara, Ye Guhong. Sekarang, Ye Guhong telah mencapai tingkat Sage Plane. Dia sedang duduk bersila di atas tanah dan menatap ke arah Yu Sheng yang berada di kursi tamu, sambil berpikir dalam hati. Seharusnya dia telah memasuki Sage Plane sekarang.     

Kala itu, di atas panggung Pertemuan Sembilan Negara, Ye Guhong telah dikalahkan oleh Yaya dan dia bahkan tidak masuk ke posisi lima besar. Dia telah merasakan seperti apa kekuatan Yaya secara langsung, tetapi setelah dia mendengar informasi bahwa Yaya adalah sebuah tubuh spiritual, dia merasa bahwa kekalahannya tidak memalukan. Namun, sekuat apa kemampuan yang dimiliki oleh Yu Sheng sehingga ia bisa mengalahkan Yaya?     

Kala itu, dia tidak memiliki kesempatan untuk bertarung melawan Yu Sheng di Pertemuan Sembilan Negara.     

Murid-murid yang tak terhitung jumlahnya telah mengelilingi wilayah luar dari Gedung Qingyun, sambil menatap ke arah Gedung Qingyun seolah-olah mereka sedang menyaksikan sebuah upacara. Selain orang-orang dari tiga tempat suci, orang-orang yang duduk di dalam Gedung Qingyun adalah sosok-sosok yang sudah sangat terkenal di Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Pada saat itu, Sage Liuyun memandang semua orang yang hadir dan berbicara sambil tersenyum, "Hari ini, aku ingin memperkenalkan orang-orang dari tiga tempat suci pada kalian semua. Ini adalah Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, Ye Futian, dan juga Tetua Saint serta peraih posisi pertama dalam Pertemuan Sembilan Negara, Yu Sheng. Aku yakin kalian semua sudah pernah mendengar informasi tentang mereka. Selanjutnya, ini adalah Zhou Huang dari Dinasti Suci Zhou Agung, dia adalah seorang kultivator yang namanya tertera dalam Peringkat Sage. Dua orang yang berada di sampingnya adalah Zhou Ya dan Zhou You, mereka berdua adalah pangeran dari Dinasti Suci. Sementara ini adalah Liu Zong, murid dari tiga orang Saint dari Gunung Suci Xihua."     

Setelah perkenalan singkat dari Sage Liuyun, murid-murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara memberikan penghormatan. Mereka semua memiliki sikap elegan dan aura yang luar biasa.     

"Kali ini, para kultivator dari tiga tempat suci ini, yaitu Yu Sheng, Liu Zong, Zhou Ya, dan Zhou You telah setuju untuk bergabung dengan Perguruan Tinggi Sembilan Negara untuk berkultivasi dalam jangka waktu tertentu. Karena itulah, aku telah mengumpulkan kalian semua di sini. Kalian adalah para jenius dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, dan ini adalah sebuah kesempatan langka yang bisa kalian dapatkan untuk belajar dari Pemimpin Istana Ye, peraih posisi pertama dalam Pertemuan Sembilan Negara, Yu Sheng, dan murid dari tiga orang Saint, Liu Zong, dan mendapatkan bimbingan kultivasi dari mereka," ujar Sage Liuyun pada orang-orang yang hadir di Gedung Qingyun.     

"Baik." Mereka semua mengangguk, dan dari bagian samping, Ye Futian menjawab, "Senior, anda bersikap terlalu sopan. Perguruan Tinggi Sembilan Negara dipenuhi dengan orang-orang berbakat dan memiliki guru-guru terbaik di Sembilan Negara untuk membimbing mereka. Kami datang kemari untuk mencari jawaban terkait kultivasi kami, bagaimana mungkin kami layak untuk mengajari para jenius dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara? Mungkin kami hanya bisa bertukar tips dan trik dalam berkultivasi."     

"Pemimpin Istana Ye, tidak perlu merendahkan diri seperti itu. Meskipun kau hanya bertarung satu kali di Pertemuan Sembilan Negara, namun pencapaianmu dalam memasuki Kuburan Pedang Nether dan kinerjamu dalam memimpin Istana Holy Zhi dalam perang suci sangat luar biasa. Bagi para generasi muda, itu tidak akan berlebihan untuk mengatakan bahwa mereka dapat belajar darimu. Bahkan mereka yang memiliki tingkat kultivasi lebih tinggi dari Pemimpin Istana Ye mungkin tidak memiliki pemahaman mengenai kultivasi sebaik Pemimpin Istana Ye," ujar Sage Liuyun.     

Itu bukan hanya sekedar pujian belaka. Ye Futian telah mengaktifkan Matriks Pedang Nether untuk membunuh Saint Chess dan telah menahan Bencana Divine yang menimpa Sage Douzhan selama perang suci berlangsung, kemudian ia nyaris membunuh Zhou Huang. Bagi Ye Futian, satu-satunya kelemahan yang dia miliki adalah usianya.     

Sekarang, Ye Futian dan Yu Sheng mengunjungi Perguruan Tinggi Sembilan Negara, jadi tentu saja dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menempa kemampuan murid-murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Mereka juga bisa melihat bagaimana kemampuan para jenius dari Perguruan jika bertarung melawan Ye Futian dan Yu Sheng.     

Orang-orang dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara tidak mengatakan sepatah kata-pun. Kemudian Sage Liuyun memandang mereka sekali lagi dan bertanya, "Hari ini, ada begitu banyak sosok luar biasa dari tiga tempat suci yang datang kemari, mengapa kalian semua jadi pendiam? Kalian tidak perlu menyembunyikan apa-pun. Siapa saja yang memiliki pertanyaan terkait kultivasi, silakan bertanya."     

"Baik." Para murid mengangguk.     

Pada saat itu, seseorang berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk hormat pada mereka dan berkata, "Saya adalah salah satu murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, nama saya Mu Chen."     

Orang-orang dari tiga tempat suci memandang ke arahnya. Mu Chen memiliki sikap elegan dan wajah yang tampan ditambah dengan aura dari sosok terpelajar, membuat siapa-pun merasa senang saat melihatnya.     

"Pemimpin Istana Ye telah mengambil alih posisi sebagai pemimpin dari sebuah tempat suci pada usia yang masih sangat muda, dan Liu Zong adalah murid dari tiga orang Saint di Gunung Suci Xihua dan dikenal akan menjadi seorang Saint di masa depan. Saya ingin bertanya pada keduanya, mengapa kita berkultivasi?" Mu Chen bertanya. Dia telah mengajukan pertanyaannya pada Ye Futian dan Liu Zong.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada mereka berdua. Liu Zong tersenyum dan berkata, "Pemimpin Istana Ye, bagaimana kalau kau yang pertama menjawab?"     

Ye Futian memandang ke arah Mu Chen dan tersenyum, lalu dia bertanya, "Ketika aku masih muda, orang tuaku mengatakan bahwa aku telah dipilih oleh para dewa dan ditakdirkan untuk menjadi sosok yang luar biasa. Karena itulah, aku juga percaya bahwa aku ditakdirkan untuk mengubah dunia. Apakah kau pernah memiliki pengalaman serupa?"     

Banyak orang tersenyum. Sudah jelas, banyak dari mereka pernah mengalami situasi yang serupa.     

"Setelah aku tumbuh dewasa, kini aku menyadari," Ye Futian tersenyum, "bahwa ucapan orang tuaku memang benar."     

Banyak orang mendengar nada bicara Ye Futian yang terdengar seperti sedang bercanda dan mereka mulai tertawa. Menurut rumor yang beredar, Ye Futian adalah sosok yang sangat luar biasa. Mereka tidak menyangka bahwa dia memiliki sisi humoris seperti itu.     

"Semua orang akan mengalami banyak hal dalam hidup mereka, begitu pula denganku. Kalian akan memiliki sebuah misi dalam setiap fase kehidupan kalian, dan apa yang harus kulakukan adalah memastikan bahwa aku melakukan yang terbaik di setiap fase tersebut," jawab Ye Futian. "Jadi, jika kau bertanya padaku mengapa aku berkultivasi, maka aku tidak tahu jawabannya, tetapi sekarang aku tahu mengapa aku berkultivasi—untuk menghancurkan Dinasti Suci Zhou Agung dan membuat Negeri Barren bangkit di antara Sembilan Negara. Itu adalah misiku semenjak aku mengambil alih posisi sebagai Pemimpin Istana," ujar Ye Futian secara perlahan. Meskipun dia masih tersenyum sambil mengatakan hal tersebut, ekspresi orang-orang yang berada di sekitarnya kini telah berubah menjadi serius. Mereka seperti merasa harus memberi hormat padanya.     

Orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung duduk tepat di sampingnya, tetapi dia tidak ragu untuk mengatakan bahwa itu adalah misinya.     

"Jadi, kultivasi bertujuan untuk memperbaiki masa kini," jawab Ye Futian.     

Mu Chen membungkuk hormat ke arah Ye Futian dan berkata, "Terima kasih atas nasihat anda."     

Sage Liuyun juga memberikan pujian dalam hati. Seperti yang diharapkan dari Pemimpin Istana dari sebuah tempat suci, ini adalah sikap dari seorang Pemimpin Istana.     

Pada saat itu, orang-orang berbalik untuk melihat ke arah Liu Zong. Liu Zong berkata, "Kultivasi itu seperti mendaki sebuah gunung. Mengapa kita semua mendaki gunung ini? Ada beberapa orang yang menyerah saat berada kaki gunung, beberapa orang tidak dapat melanjutkan di tengah-tengah pendakian. Namun, aku ingin melihat pemandangan yang ada di puncak gunung ini."     

Banyak orang memandang ke arah Liu Zong dengan penuh rasa hormat. Meskipun murid dari tiga orang Saint di Gunung Suci Xihua ini memiliki jawaban yang benar-benar berbeda dari Ye Futian, dia memiliki semangat tersendiri yaitu ingin mencapai puncak gunung untuk melihat pemandangan dari seluruh dunia.     

"Terima kasih atas jawaban anda." Mu Chen tersenyum dan mengangguk, kemudian dia kembali duduk di kursinya. Sudah jelas, dia lebih menyukai jawaban Ye Futian, seperti yang terlihat dari jawabannya pada mereka berdua.     

"Saya ingin bertanya pada Pemimpin Istana Ye, apa perbedaan antara seorang kultivator yang lemah dan seorang kultivator yang kuat?" Zhu Yan menatap ke arah Ye Futian. Dia tidak berdiri dan tetap duduk di kursinya.     

"Potensi," jawab Ye Futian.     

"Apakah Pemimpin Istana Ye berpikir bahwa potensi dapat menentukan segalanya?" tanya Zhu Yan. "Kalau begitu, usaha dan pola berpikir tidak ada artinya?"     

"Berdasarkan jawaban dari Pemimpin Istana Ye, bukankah kultivasi seseorang telah ditentukan sejak lahir?" seseorang yang berada di samping Zhu Yan bertanya sambil menatap ke arah Ye Futian. Bukan hanya mereka saja, tetapi banyak murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara yang berada di sekitarnya memandang ke arah Ye Futian.     

Dalam dunia kultivasi, potensi seseorang telah ditentukan sebelumnya, namun banyak kultivator percaya pada kerja keras dan meningkatkan pola pikir seseorang.     

"Aku tumbuh besar di sebuah pulau kecil di suatu tempat yang sangat jauh. Di tempat dimana aku dibesarkan, Penyihir Mandate dianggap sebagai jenius dan memiliki potensi yang luar biasa. Di kota-kota kecil, banyak orang begitu giat berkultivasi, dan ada juga orang-orang yang bertekad untuk melindungi tempat asal mereka. Namun, mengapa yang berkultivasi di Perguruan Tinggi Sembilan Negara adalah kalian dan bukan mereka?" tanya Ye Futian sambil menatap ke arah kerumunan. Tiba-tiba, kerumunan itu tidak bisa berkata-kata. Di Sembilan Negara, seseorang yang bukan seorang Penyihir Mandate yang tidak memiliki Roh Kehidupan tidak mungkin bisa memiliki pencapaian yang luar biasa.     

"Namun, aku tidak mengatakan bahwa potensi menentukan segalanya. Potensi hanyalah garis awal bagi seorang kultivator. Hanya ketika kalian memulai kultivasi pada garis awal ini, kalian dapat menambahkan upaya, tekad, dan pola pikir dalam perencanaan kultivasi kalian. Namun, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa mereka yang memiliki potensi luar biasa tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Itulah sebabnya mereka yang kurang memiliki potensi harus berupaya lebih giat dan memiliki pola pikir yang lebih kuat. Namun, mereka yang mampu mencapai akhir pasti akan memiliki potensi yang luar biasa daripada kultivator lainnya. Namun, potensi yang mereka miliki mungkin bukan yang paling luar biasa, tetapi tekad dan pola pikir mereka pasti akan menjadi yang paling tangguh," ujar Ye Futian secara perlahan.     

Banyak orang yang sempat meragukan kemampuan Ye Futian kini mereka merasa kagum.     

Beberapa orang dengan tingkat kultivasi lebih tinggi dari Ye Futian juga menyetujui penjelasan Ye Futian dalam hati. Pemahaman Ye Futian tentang kultivasi memang sangat menyeluruh.     

Potensi seseorang hanyalah garis awal dari proses kultivasi, tetapi hal itu tidak dapat menentukan pencapaian akhir seseorang.     

"Apakah ada perbedaan kekuatan antara hukum-hukum di dunia ini?" Zhu Yan bertanya lagi.     

"Tentu saja. Beberapa kekuatan hukum yang langka adalah kombinasi dari beberapa kekuatan hukum, jadi jenis hukum seperti itu pasti lebih kuat dari kekuatan hukum tunggal. Namun, meskipun ada kekuatan hukum yang kuat dan lemah, kekuatan dari setiap hukum tetap saja bergantung pada penggunanya," jawab Ye Futian dan banyak orang mengangguk setuju.     

Meskipun ada perbedaan dalam kekuatan hukum, pada akhirnya semua tergantung pada penggunanya.     

"Saya telah mendengar informasi bahwa Pemimpin Istana Ye berkultivasi dalam Hukum Ruang dan Waktu dan berspesialisasi dalam Hukum Space-freezing. Saya mengkultivasi kekuatan Hukum Pengoyak dan berspesialisasi dalam Hukum Pengoyak dan Hukum Gaya. Menurut Pemimpin Istana Ye, mana yang lebih kuat, apakah Hukum Ruang dan Waktu atau kekuatan Hukum Pengoyak?" Ketika dia selesai berbicara, semua orang yang hadir tampak terkejut.     

Pertanyaan Zhu Yan sama saja seperti mengajukan sebuah duel pada Ye Futian.     

"Keduanya bukan kekuatan hukum yang sederhana dan dapat saling melawan satu sama lain. Semua tergantung pada penggunanya," jawab Ye Futian.     

"Lalu, menurut Pemimpin Istana Ye, mana yang lebih kuat?" Zhu Yan bertanya lagi. Terdengar sedikit nada menantang dari suaranya dan dia seperti telah bersiap-siap untuk bertempur.     

Tentu saja banyak jenius dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara ingin menantang Ye Futian, sosok yang sedang menjadi bahan pembicaraan di Sembilan Negara.     

"Zhu Yan ingin menantang Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi," para murid yang berada di wilayah luar bergumam dengan takjub. Mereka juga ingin melihat kekuatan Ye Futian secara langsung.     

Zhu Yan adalah sosok yang sangat terkenal di Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan dia memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa.     

"Bagaimana menurutmu, siapa yang lebih kuat?" Tiba-tiba Ye Futian tersenyum dan bertanya padanya.     

Zhu Yan juga ikut tersenyum dan menjawab, "Saya."     

"Kalau begitu, kenapa kau bertanya?" jawab Ye Futian.     

Zhu Yan mengangguk, lalu ia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju area kosong di depan mereka. Dia memberi hormat pada Ye Futian dan berkata, "Nama saya Zhu Yan, murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, Sage tingkat menengah, ingin menantang Pemimpin Istana Ye."     

Banyak murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara memiliki seberkas kilatan di mata mereka. Seperti yang sudah mereka duga, Zhu Yan menantang Ye Futian.     

Banyak orang dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara tampak sangat bersemangat. Dalam tantangan ini, salah satu di antara mereka adalah sosok legendaris di Sembilan Negara, Pemimpin dari Istana Holy Zhi, sementara satu sosok lainnya adalah seorang jenius yang sangat luar biasa dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Mereka sudah tidak sabar menyaksikan pertempuran yang akan terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.