Legenda Futian

Aku Menentang Pernikahan Ini



Aku Menentang Pernikahan Ini

0Di area tak dikenal yang begitu luas di wilayah paling barat dari Negeri Barren, masih ada beberapa kota kecil berdiri disana dengan populasi kecil di dalamnya. Saat ini, terdapat sekelompok pemuda berjalan di jalanan dalam salah satu dari kota-kota ini. Hembusan angin bertiup di atas mereka, mendorong banyak orang untuk memandang ke arah langit. Sebuah bayangan terlihat melintas di udara dengan kecepatan yang mengerikan, sosok itu bergerak seperti sambaran petir.      0

"Apa itu barusan?" salah satu dari pemuda itu berhenti dan bertanya, ketika mereka merasakan sebuah hembusan angin yang mengerikan bertiup melintasi mereka.     

"Sepertinya itu adalah bayangan seseorang."     

"Kecepatannya begitu luar biasa. Tingkat Plane seperti apa yang diperlukan agar seseorang bisa melakukan hal itu? Apakah ada di antara kalian yang melihat siapa identitas dari orang itu?"     

"Aku tidak melihat apa-apa selain bayangan yang terlihat samar. Sepertinya dia adalah sosok terpelajar berwajah tampan yang mengenakan pakaian berwarna putih." Kelompok itu terus berbincang-bincang dengan penuh rasa ingin tahu.     

Sekelompok orang turun di wilayah luar dari kota itu dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka berdiri tepat di atas gerbang yang berada di luar kota itu, pakaian mereka terlihat mewah. Mereka semua memiliki tatapan mata yang sangat tajam. Seolah-olah mereka akan menembus apa-pun yang mereka lihat di kejauhan.     

Setiap orang yang melewati mereka merasa merinding. Aura yang dipancarkan dari orang-orang itu begitu mengerikan sehingga hanya dengan satu lirikan mata dari mereka mampu membuat orang-orang merinding ketakutan.     

Kultivator-kultivator jarang sekali ditemui di tempat-tempat terpencil seperti itu, dan siapa-pun yang berada di tingkat Noble Plane disana akan dipandang sebagai sosok yang paling mengerikan. Kultivator paling lemah di antara kelompok yang berada di luar kota itu jauh lebih kuat daripada kultivator paling kuat dari penduduk setempat.     

"Kita sedang berada dimana?" seorang pemuda berpenampilan luar biasa yang berdiri di tengah-tengah kelompok itu bertanya kepada semua orang di sekitarnya.     

"Kita sekarang berada di luar Negeri Yu, tepatnya di perbatasan Negeri Barren," ujar seorang kultivator kuat yang berada di sampingnya.     

"Pemuda itu benar-benar tahu bagaimana caranya berlari," tatapan mata dari pemuda itu memancarkan keinginan membunuh ketika dia berkata dengan dingin. "Tapi siapa-pun yang berani mengambil sesuatu dariku, aku akan memastikan untuk mendapatkannya kembali bahkan jika aku harus mengikuti mereka ke neraka. Sepertinya tidak ada seorang-pun yang telah menjadi seorang Saint di Negeri Barren selama beberapa tahun terakhir, benar begitu?"     

"Benar." Sosok yang berada di sebelahnya mengangguk.     

"Teruskan pencarian," ujar pemuda itu dengan nada dingin. Orang-orang yang datang bersamanya melanjutkan pencarian mereka. Mereka telah mengejar target mereka jauh-jauh dari Negeri Yu hingga ke Negeri Barren.     

…     

Kediaman Keluarga Zhuge di Gunung Crouching Dragon sangat luas dan megah. Banyak orang melihat sosok Ye Futian, Hua Jieyu, dan kelompoknya di sepanjang jalan. Tentu saja mereka mengetahui identitas Hua Jieyu; Namun, meskipun telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di Keluarga Zhuge, Hua Jieyu tidak terlalu akrab dengan anggota dari Keluarga Zhuge. Dia menghabiskan hampir seluruh waktunya di tempat ini bersama dengan Zhuge Mingyue ketika dia sedang tidak berlatih, membatasi untuk berinteraksi dengan seluruh anggota dari Keluarga Zhuge seminimal mungkin. Banyak generasi muda yang berbakat dari Keluarga Zhuge ingin merebut hatinya, tetapi Zhuge Mingyue menghentikan semua usaha mereka tanpa ampun, ia tidak memberi mereka kesempatan sama sekali.     

Berita mengenai kembalinya Hua Jieyu menyebar dengan cepat di antara anggota Keluarga Zhuge. Kini banyak orang telah mengetahui bahwa Hua Jieyu telah kembali, bersama dengan orang yang menempati posisi pertama dalam Peringkat Law, Ye Futian.     

Hua Jieyu membawa Ye Futian dan yang lainnya ke Menara Bulan, tempat dimana Zhuge Mingyue tinggal, tetapi mereka tidak melihat sosoknya disana. Mereka mendapatkan informasi dari seorang gadis pelayan bahwa dia sedang pergi menemui pemimpin keluarga. Jadi, mereka langsung pergi menuju ke istana tempat pemimpin Keluarga Zhuge tinggal.     

Ye Futian bisa merasakan kekuatan dari klan berusia satu abad ini di sepanjang perjalanan. Tempat ini terlihat seperti sebuah kota kecil, dan ada begitu banyak kultivator kuat di antara anggota klan sehingga mereka dapat terlihat dimana-mana. Namun, Ye Futian sedang tidak berminat untuk memikirkan hal-hal itu.     

Mereka bergerak ke atas dan tiba wilayah di luar dari istana tempat Zhuge Qingfeng tinggal. Terdapat gadis-gadis pelayan yang sedang berjaga di luar. Hua Jieyu menghampiri mereka dan bertanya, "Apakah Nona Mingyue sedang berada di Paviliun Angin?"     

"Silahkan tunggu disini. Saya akan memberitahu mereka tentang kedatangan anda," ujar pelayan itu sambil membungkuk hormat. Paviliun Angin adalah istana tempat Zhuge Qingfeng tinggal, dan karena itulah, istana itu bukan tempat dimana orang-orang diizinkan untuk datang dan pergi sesuka hati. Hanya putra dan putri dari para petinggi di Keluarga Zhuge yang diizinkan untuk masuk secara langsung.     

"Baiklah." Ye Futian dan Hua Jieyu menunggu disana. Gadis pelayan itu kembali beberapa saat kemudian dan memberitahu Hua Jieyu sambil tersenyum, "Nona Mingyue ingin agar anda menunggunya di Menara Bulan. Beliau akan segera menemui anda disana."     

Ekspresi Hua Jieyu berubah menjadi aneh. Kakak Kedua pasti mengetahui mengapa dia datang jauh-jauh dari Istana Holy Zhi. Biasanya, Zhuge Mingyue akan datang untuk menyambutnya secara pribadi. Namun, Zhuge Mingyue tampaknya sedang disibukkan dengan beberapa hal di Paviliun Angin. Sudah jelas Ye Futian bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang aneh dan ia mengerutkan keningnya ketika mendengar penjelasan dari gadis pelayan itu.     

"Kalau begitu sebaiknya kita menunggunya disana," ujar Hua Jieyu dengan lembut kepada Ye Futian.     

"Ya." Ye Futian mengangguk. Dia tidak bisa berbuat apa-apa mengenai hal tersebut. Dia telah datang jauh-jauh kemari untuk menemui Kakak Kedua, dia ingin tahu seperti apa pendapat dari Kakak Kedua mengenai masalah ini.     

Kelompok itu berbalik dan pergi menuju Menara Bulan. Sepanjang perjalanan, semua orang sedang mendiskusikan tentang pernikahan antara Bai Luli dan Zhuge Mingyue. Perbincangan itu sudah terdengar sejak mereka tiba di kediaman Keluarga Zhuge. Seolah-olah seluruh anggota klan hanya memiliki topik ini untuk dibicarakan. Perbincangan itu tidak terbatas pada kediaman Keluarga Zhuge, karena seluruh penjuru Kota Xuanwu juga sedang heboh membicarakan masalah ini. Berita itu telah menyebar ke seluruh penjuru Negeri Barren.     

Sekelompok orang terlihat berjalan ke arah mereka dari arah yang berlawanan. Kelompok itu saling berbincang-bincang satu sama lain tetapi langkah mereka terhenti setelah mereka melihat sosok Ye Futian, Hua Jieyu, dan anggota kelompok lainnya. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi saat kelompok itu mengamati kelompok Ye Futian.     

Ye Futian mengamati kelompok yang berada di hadapannya itu. Dia hampir tidak mengenal siapa-pun di antara mereka, tetapi ada beberapa wajah yang dikenalnya disana: Bai Ze dari Kota Awan Putih, Zhuge Xing, Zhuge Ping, dan anggota Keluarga Zhuge lainnya. Semua orang yang tidak dia kenal mungkin adalah anggota Keluarga Zhuge atau Kota Awan Putih.     

"Jieyu, kau telah kembali," ujar Zhuge Xing sambil menatap ke arah Hua Jieyu, seolah-olah dia sedang menyambut Hua Jieyu kembali ke rumahnya sendiri.     

Semua orang dari Keluarga Zhuge tahu bahwa Zhuge Xing memiliki perasaan pada Hua Jieyu sebelumnya, dan karena itulah mereka tidak terkejut dengan sikapnya ini. Bahkan mereka berharap bahwa keduanya akan bersama suatu hari nanti, dan mereka tidak pernah menyangka bahwa mereka telah membesarkan seorang Penyihir Spiritual Suci dengan penampilan yang luar biasa dan pada akhirnya malah berpaling ke sisi Ye Futian. Banyak anggota Keluarga Zhuge merasa sangat tidak senang dengan perubahan situasi itu. Terlebih lagi, ketika Istana Holy Zhi Suci mengadakan ujian masuk tiga tahun yang lalu, beberapa anggota dari Keluarga Zhuge berhadapan dengan Ye Futian, salah satunya adalah Zhuge Xing. Semua orang yang bertarung melawan Ye Futian menderita kekalahan telak. Hal itu, ditambah dengan masalah terkait Hua Jieyu, membuat Ye Futian dibenci oleh banyak generasi muda dari Keluarga Zhuge. Bagaimanapun juga, banyak dari mereka yang mendambakan seseorang seperti Hua Jieyu.     

Bai Ze menatap ke arah orang yang berada di hadapannya itu. Mereka adalah orang-orang yang membocorkan berita itu dari Istana Holy Zhi. Mereka tidak menyangka bahwa Ye Futian menjadi gelisah dan datang jauh-jauh ke kediaman Keluarga Zhuge setelah mendengar berita tersebut.     

Tempat mereka berdiri saat ini bukanlah Istana Holy Zhi.     

Bai Ze merasa penasaran apa tujuan Ye Futian untuk datang jauh-jauh kemari, dimana pernikahan antara kakaknya, Bai Luli, dan Zhuge Mingyue akan segera dilaksanakan.     

Hua Jieyu sama sekali tidak berniat untuk menyapa Zhuge Xing. Ketika Zhuge Xing membuat pernyataan yang tidak sopan ketika ujian masuk Istana Holy Zhi berlangsung, dia sudah menyuruh Zhuge Xing untuk menjauh darinya.     

"Ye Futian, apa yang sedang kau lakukan di kediaman Keluarga Zhuge?" tanya Zhuge Ping, yang berdiri di samping Zhuge Xing. Saat itu dia tersingkir dari ujian masuk Istana Holy Zhi di tangan Ye Futian. Membuatnya kehilangan hak untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi Suci.     

"Dan kau sendiri siapa?" Ye Futian melirik ke arah Zhuge Ping dan bertanya dengan nada datar.     

"Kau..." Ekspresi Zhuge Ping terlihat serius. Apakah dia benar-benar mengabaikanku saat ini?     

"Sepertinya aku mampu mengingat sesuatu sekarang. Ada satu orang yang sangat berisik kala itu di ujian masuk Istana Holy Zhi padahal penampilannya biasa-biasa saja. Bagaimana perkembangan latihanmu sekarang?" Ye Futian bertanya sambil menyeringai. Ekspresi Zhuge Ping berubah menjadi kesal dan dia mendengus. Dia tidak bisa membantah kata-katanya barusan. Bagaimanapun juga, Ye Futian adalah peraih posisi pertama dalam Peringkat Law.     

Semua orang yang berasal dari Keluarga Zhuge menatap ke arah Ye Futian. Sosok nomor satu dalam Peringkat Law ini memang kurang ajar seperti yang rumor yang beredar. Bahkan di dalam kediaman dari Keluarga Zhuge, dia sama sekali tidak ragu untuk menghina anggota mereka di depan semua orang.     

"Sudahlah, apa yang sedang kalian lakukan?" ujar Bai Ze sambil tersenyum lebar, "Pernikahan antara kakakku dengan putri kedua dari Keluarga Zhuge akan segera dilaksanakan. Karena Ye Futian adalah adik junior dari Kakak Kedua, tentu saja dia datang kemari untuk memberi selamat padanya. Tidak perlu bersikap begitu serius."     

"Idiot." Ye Futian melirik ke arah Bai Ze, sama sekali tidak mempedulikannya. Senyuman Bai Ze terhenti saat dia memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mata yang dingin.     

"Senyumanmu sudah menghilang?" Ye Futian menyeringai dengan sinis. Dia tidak punya waktu untuk bermain-main bersama Bai Ze. Tujuannya kemari sangat sederhana—dia tidak akan membiarkan Kakak Kedua menikah dengan Bai Luli.     

"Kakakmu Bai Luli tidak pantas menjadi pasangan dari Kakak Kedua. Aku menentang pernikahan ini," ujar Ye Futian dengan nada dingin.     

Banyak orang tampak terkejut ketika mendengar kata-kata Ye Futian barusan. Bai Luli adalah sang jenius tingkat atas di Istana Holy Zhi dan sosok yang menempati posisi kesepuluh dalam Peringkat Barren Sky. Meskipun Ye Futian telah menjadi orang nomor satu dalam Peringkat Law dan diizinkan untuk memasuki Istana Sage, dia hanyalah seorang jenius tingkat atas lainnya yang tidak bisa disamakan dengan Bai Luli. Sepertinya dia tidak pantas untuk mengatakan apa yang baru saja dia katakan.     

Ye Futian bebas untuk berselisih dengan Bai Ze, tapi tidak ada satu-pun wanita yang menganggap Bai Luli berada di bawah mereka. Bahkan para anggota dari Keluarga Zhuge mengakui hal itu. Karena itulah, semua orang begitu menantikan pernikahan tersebut.     

Bai Ze memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan dingin. Kakakku tidak pantas untuk menikah dengan Zhuge Mingyue? Jika bukan karena alasan tertentu, dia mungkin akan berpikir bahwa Zhuge Mingyue adalah pilihan yang buruk bagi kakaknya.     

"Sepertinya kau tidak berhak untuk menentang pernikahan tersebut," ujar Zhuge Xing dengan nada dingin. "Ditambah lagi, Bai Luli menempati posisi kesepuluh dalam Peringkat Barren Sky. Dia akan menjadi pasangan yang sempurna bersama dengan Mingyue. Semua orang di Keluarga Zhuge dan Kota Xuanwu menantikan pernikahan antara keduanya."     

"Itu benar. Putri kedua dari Keluarga Zhuge memiliki penampilan dan bakat yang luar biasa. Tetapi bagaimanapun juga Bai Luli adalah kakak seniormu yang berkultivasi di bawah bimbingan Istana Holy Zhi dan dia adalah seorang kultivator kuat yang tidak ada duanya. Beraninya kau bersikap kurang ajar seperti ini?" beberapa anggota dari Keluarga Zhuge berbicara dengan sinis. Ye Futian telah merebut Hua Jieyu dari mereka, dan kini mereka tidak akan membiarkannya menghalangi pernikahan antara Bai Luli dan Zhuge Mingyue.     

Hanya karena kakaknya ingin mendapatkan putri kebanggaan lainnya dari Keluarga Zhuge? Hal itu sangat menggelikan.     

"Mungkin kau adalah satu-satunya orang di seluruh penjuru Negeri Barren yang berani berbicara seperti ini. Kakakku tidak pantas untuk menikah dengan Nona Mingyue?" ujar Bai Ze dengan sinis.     

"Tidak ada yang salah dengan kata-kataku," balas Ye Futian dengan sangat serius. Terlepas dari potensi luar biasa yang dimiliki oleh Bai Luli, meskipun dia adalah sosok yang menempati posisi pertama dalam Peringkat Barren Sky, hanya ada satu orang yang pantas mendampingi Kakak Kedua, dan orang itu adalah Kakak Ketiga. Tidak ada orang lain yang cocok untuk menikah dengan Kakak Kedua selain Kakak Ketiga. Tidak ada alasan lain untuk hal itu. Satu-satunya alasan yang penting adalah bahwa Kakak Kedua memiliki Kakak Ketiga di hatinya.     

"Kau memang lucu," ujar Bai Ze dengan sinis.     

"Aku tidak sedang melucu," Ye Futian menatap ke arah Bai Ze, "Tapi aku memang tidak berharap bahwa orang egois sepertimu bisa memahami sesuatu seperti itu. Yah, aku mungkin sudah membuang-buang waktu untuk berdebat dengan seorang idiot disini. Ayo kita pergi." Ye Futian mulai berjalan pergi.     

Tentu saja Bai Ze merasa marah sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Ye Futian selalu mempermalukannya seperti ini. Seolah-olah dia bukan apa-apa di mata Ye Futian.     

Kelompok itu menyaksikan kelompok Ye Futian pergi ke kejauhan. Tatapan mata Bai Ze dan Zhuge Xing terlihat sangat dingin. Namun, mengingat status yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini, mereka tahu bahwa mereka bukan tandingannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.