Legenda Futian

Pertemuan Murid-Murid Pondok



Pertemuan Murid-Murid Pondok

1Ye Futian menjadi tidak bisa berkata-kata setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Beitang Xing'er. Kakak Kedua memang sedang mempertaruhkan takdirnya sendiri.     1

"Kakak Xing'er, jika Kakak Ketiga pada akhirnya benar-benar tidak muncul, apakah Kakak Kedua benar-benar akan bertunangan dengan Bai Luli?" tanya Ye Futian.     

"Jika Kakak Ketiga tidak muncul, alasan apa yang harus digunakan oleh Kakak Kedua untuk menolak lamarannya?" Beitang Xing'er menghela napas.     

Terdapat sebuah pohon berusia seribu tahun di hutan sekitar Menara Bulan. Zhuge Mingyue sedang duduk di atas pohon itu, sambil memandang ke arah bulan yang bersinar terang di atas langit dengan kedua matanya yang indah. 'Kala itu ketika kami berdua berada di Pondok, ia pernah berkata sambil berdiri di atas pohon bahwa ia akan datang ke Keluarga Zhuge. Tapi dimana dia sekarang?'     

Bulan tampak menggantung tinggi di atas langit. Langit semakin gelap seiring berjalannya waktu. Tidak ada sukacita dari pertemuan kembali murid-murid Pondok di Menara Bulan, hanya ada kesedihan disana. Gadis-gadis pelayan mengantar Ye Futian dan Hua Jieyu ke tempat tinggal mereka setelah makan malam selesai. Namun, Hua Jieyu pada akhirnya mengunjungi kamar Ye Futian.     

"Ada apa?" Ye Futian menyentuh rambut di dahi Hua Jieyu setelah melihat kesedihan di matanya yang indah. Kemudian dia berkata, "Semuanya akan baik-baik saja."     

"Aku ingin bermalam di tempatmu," Hua Jieyu berkata dengan lembut.     

"Hah..." Ye Futian mengedipkan matanya karena ia merasa bingung.     

"Jika kau tidak mau, maka aku akan pergi," ujar Hua Jieyu sambil menatapnya.     

"Bagaimana mungkin aku menolak hal seperti itu?" ujar Ye Futian sambil menggenggam tangan Hua Jieyu.     

"Jangan berpikir untuk bertindak tidak senonoh," Hua Jieyu menambahkan.     

"Yah, aku memang orang yang jujur." Ye Futian lalu bertanya, "Seperti apa 'tindakan tidak senonoh' yang kau bicarakan barusan?"     

Hua Jieyu tersenyum pada Ye Futian dan berjalan ke samping tempat tidurnya. Kemudian dia melepas pakaian luar dan sepatunya sebelum membenamkan dirinya di bawah selimut. Mata Ye Futian berbinar. Kebahagiaan tidak mungkin datang dengan cara yang lebih mengejutkan seperti saat ini. Tampaknya Jieyu tahu bahwa dia dalam suasana hati yang buruk sehingga dia datang kemari untuk menghiburnya. Benar-benar kekasih yang luar biasa.     

Ye Futian membenamkan dirinya di antara selimut secepat yang dia bisa. Hua Jieyu memunggunginya, dan Ye Futian memeluknya dari belakang. Dia dapat merasakan kehangatan mengalir di hatinya ketika dia memeluk tubuh Hua Jieyu yang lembut.     

Hua Jieyu berbalik secara perlahan untuk membenamkan dirinya di antara lengan Ye Futian. Ye Futian tampaknya ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Hua Jieyu saat ini. Dia melingkarkan salah satu lengannya di leher Hua Jieyu sementara lengannya yang lain tetap melingkari tubuhnya, memeluknya dengan erat.     

"Jieyu, ada apa sebenarnya?" Ye Futian bertanya dengan lembut.     

"Aku merasa sedih." Suara Hua Jieyu terdengar sedih. Dengan menghadapi masalah terkait Kakak Keempat dan Kakak Kedua dalam kurun waktu secepat ini, dia merasa bingung mengapa dia merasa sangat sedih hari itu. Kakak Kedua sudah seperti kakak kandungnya sendiri. Dia bisa memahami kesulitan yang tengah dialami oleh Kakak Kedua, tetapi dia tetap saja merasa frustrasi tentang hal tersebut.     

"Tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja." Ye Futian tidak mencoba untuk melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Dia hanya memeluk kekasihnya ini dengan erat.     

"Apakah kita akan terpisah satu sama lain karena suatu hal di masa depan?" Hua Jieyu bertanya dengan lembut.     

"Hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Apakah kau masih merasa ingin melarikan diri dariku?" Ye Futian berusaha menghiburnya.     

"Tapi aku punya firasat buruk tentang banyak hal," ujar Hua Jieyu.     

"Jangan memikirkannya terlalu berlebihan. Suasana hatimu sedang buruk, itu saja. Jangan lupakan tentang ramalan dari Menteri Zuo kala itu. Kau adalah permaisuriku." Ye Futian mencium dahi Hua Jieyu. Hua Jieyu memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Jika kau ingin melakukan sesuatu, aku sudah siap melakukannya." Dia tersipu malu setelah mengatakan kalimat itu, membenamkan kepalanya ke dada Ye Futian, ia dapat merasakan pipinya memerah.     

"Idiot," ujar Ye Futian sambil membelai rambutnya, "Aku tidak akan melakukan apa-apa. Aku hanya ingin memeluk kekasihku dan membuatnya melupakan hal-hal buruk yang ada di dalam pikirannya. Tidurlah."     

"Ya," jawab Hua Jieyu dengan lembut. Dia segera tertidur dalam pelukan Ye Futian dengan senyuman di wajahnya.     

Ini terasa nyaman.     

…     

Berita mengenai Bai Luli dari Kota Awan Putih dan Zhuge Mingyue dari Keluarga Zhuge yang akan bertunangan dalam kurun waktu sebulan telah menghebohkan Kota Xuanwu pada hari berikutnya, dan berita itu terus menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru Negeri Barren. Para kultivator kuat dari Istana Holy Zhi dan Kota Awan Putih telah tinggal di Kota Xuanwu dalam beberapa waktu terakhir. Kedua belah pihak sangat ingin membentuk sebuah aliansi melalui pernikahan ini. Namun, karena beberapa kendala yang tidak diketahui dengan jelas atau akibat beberapa rumor yang beredar, kedua belah pihak belum benar-benar mencapai sebuah kesepakatan. Semua orang menantikan pertunangan keduanya. Berita itu menunjukkan bahwa dua pasukan besar di Negeri Barren akan membentuk sebuah aliansi melalui pernikahan.     

Pemimpin Kota Awan Putih, sosok yang menempati posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky, dan Zhuge Qingfeng, pemimpin dari Keluarga Zhuge dan namanya menempati peringkat keenam dalam Peringkat Barren Sky, keduanya pernah berkultivasi di Istana Holy Zhi. Dua sosok itu sangat luar biasa pada masanya, dan keduanya memiliki hubungan yang sangat baik. Keduanya juga sangat terkenal di seluruh penjuru Negeri Barren. Saat ini, keduanya akan bertemu lagi, dan tentu saja berita itu menarik perhatian dunia karena banyak orang menantikan pernikahan itu. Tiga pasukan besar— Istana Holy Zhi, Kota Awan Putih, Keluarga Zhuge—terlibat dalam hal ini. Acara ini bisa dianggap sebagai pertunangan termegah yang pernah diadakan di seluruh Negeri Barren.     

Pasukan-pasukan di seluruh penjuru Kota Xuanwu datang berkunjung ke Gunung Crouching Dragon untuk memberi selamat kepada Keluarga Zhuge saat berita itu tersebar. Suasana di kediaman Keluarga Zhuge menjadi gempar sejak pagi hari. Pemandangan itu sendiri memberi pertanda bahwa Keluarga Zhuge akan menjadi pusat perhatian dari Negeri Barren selama beberapa bulan mendatang.     

Ye Futian bangun pagi-pagi dan berlatih sebentar dengan melakukan beberapa teknik seni bela diri, tubuhnya terasa dipenuhi oleh energi ketika kekuatan mengalir di sekujur tubuhnya. Hua Jieyu juga sudah bangun, ia sedang menyaksikan Ye Futian berlatih dengan tenang dari belakang. Senyumannya terlihat begitu menenangkan. Sesekali dia pernah berpikir, andai saja mereka bisa menghabiskan hari-hari mereka dengan menjalani kehidupan yang tenang, itu pasti akan menyenangkan.     

Ye Futian telah menyelesaikan latihannya. Dia berbalik, menyadari bahwa Hua Jieyu sedang menontonnya secara diam-diam, lalu ia berkata kepadanya dengan lembut, "Kau sudah bangun rupanya."     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk sambil tersenyum.     

"Besok pagi, aku juga ingin melihatmu saat masih tidur, seperti hari ini" ujar Ye Futian.     

Hua Jieyu mengedipkan matanya dan menatap ke arah Ye Futian. "Jangan terlalu berharap."     

Ekspresi Ye Futian berubah saat mendengar komentar Hua Jieyu. Kebahagiaan tidak bisa bertahan lama, ya?     

"Sayang sekali. Seharusnya aku melakukan hal lainnya tadi malam," Ye Futian bergumam sendiri.     

"Tidak ada gunanya menyesalinya sekarang." Hua Jieyu tersenyum. Keduanya memikirkan masalah yang dialami oleh Kakak Kedua sepanjang malam, tetapi mereka tetap saja merasa gelisah dengan seluruh masalah terkait pernikahan ini. Tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang masalah ini terlalu berlebihan.     

"Kalian berdua sepertinya telah melewati waktu yang menyenangkan." Zhuge Mingyue tersenyum saat dia berjalan ke arah mereka.     

"Kakak Kedua," Ye Futian dan Hua Jieyu sama-sama berteriak. Kemudian Ye Futian menambahkan, "Kami baru saja berbincang-bincang tentang Keluarga Zhuge, dan kami menyadari bahwa kami belum menyapa ayahmu secara resmi. Menurut kakak, kapan waktu yang paling tepat bagi kami untuk melakukannya?"     

Tekanan yang dibebankan pada Kakak Kedua berasal dari Istana Holy Zhi, Kota Awan Putih, dan Keluarga Zhuge. Namun, kebenarannya adalah bahwa selain sikap dari Zhuge Mingyue sendiri, sikap dari Keluarga Zhuge akan memiliki peran paling penting dalam masalah ini. Karena itu, Ye Futian merasa bahwa dia perlu mengunjungi sosok legendaris yang menempati posisi keenam dalam Peringkat Barren Sky, Zhuge Qingfeng. Ye Futian perlu mengetahui seperti apa pendapatnya terkait masalah ini.     

Ye Futian juga berharap bahwa Kakak Ketiga akan datang ke kediaman Keluarga Zhuge dalam waktu satu bulan mulai dari sekarang. Jika dia pada akhirnya tidak muncul, dia harus bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi nantinya.     

"Ada banyak orang yang akan datang dari Kota Xuanwu untuk memberikan penghormatan. Keluargaku akan mengadakan sebuah perjamuan untuk menyambut para tamu yang berdatangan. Banyak dari mereka akan pergi menemui ayahku ketika perjamuan itu berlangsung, dan kalian dipersilahkan untuk bergabung," ujar Zhuge Mingyue.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk tanpa berkomentar panjang lebar. Sepertinya Kakak Kedua masih membenci ayahnya. Mengingat hubungan antara Ye Futian dan Zhuge Mingyue, tampaknya dia akan mencari waktu lain agar Ye Futian bisa mengunjungi ayahnya. Zhuge Qingfeng, ayah dari Zhuge Mingyue adalah seorang senior di Istana Holy Zhi. Membuat mereka mengenal satu sama lain tidak akan membahayakan keselamatan Ye Futian.     

Tentu saja, ada juga kemungkinan bahwa Kakak Kedua tidak ingin terlalu terlibat dalam hal ini. Zhuge Mingyue tahu betul seperti apa kepribadian Ye Futian, dan dia tahu bahwa bocah itu tidak akan melepaskan masalah ini begitu saja.     

"Nona Mingyue," seorang gadis pelayan baru saja tiba dan memanggilnya. Zhuge Mingyue berbalik untuk menjawabnya, "Ada apa?"     

"You Xi, putri dari Pemimpin Kota Alkimia telah tiba bersama dengan Xue Ye dan Luo Fan," gadis pelayan itu melaporkan. Baik Xue Ye maupun Luo Fan pernah mengunjungi kediaman Keluarga Zhuge sebelumnya, dan banyak orang telah mengetahui bahwa mereka adalah adik junior dari Zhuge Mingyue.     

"Kakak-kakak senior telah tiba." Mata Ye Futian berbinar. Zhuge Mingyue berkata, "Bawa mereka masuk."     

"Baik." Gadis pelayan itu pergi. Zhuge Mingyue tersenyum dan berkata, "Kau benar-benar begitu bersemangat mengenai masalah ini."     

"Kakak Kedua, kau melihatnya sendiri di Kota Alkimia. Sebelum Kakak Keempat mempersembahkan Roh Kehidupannya, dia mengingatkanku untuk mengurus permasalahan antara Kakak Kedua dan Kakak Ketiga. Kau tahu apa yang dipikirkan oleh Kakak Keempat dan Kakak Kelima tentang hal ini, bukan?" Ye Futian bertanya dengan senyuman masam di wajahnya. Tentu saja Zhuge Mingyue mengetahui maksud dari ucapannya itu.     

Tidak lama kemudian, sekelompok orang telah tiba disana. Selain Xue Ye dan Luo Fan, You Xi, yang sekarang telah menjadi istri dari Xue Ye, tiba dengan perut yang telah membesar. Karena dia adalah putri dari pemimpin kota, karena dia sedang hamil dan memilih untuk bepergian, wajar saja apabila banyak kultivator kuat dari Kota Alkimia datang bersama mereka sebagai pengawalnya. Karena itu, rombongan mereka terlihat cukup besar.     

"Kakak Kedua." Xue Ye, Luo Fan, dan yang lainnya berjalan menghampiri Zhuge Mingyue. Mereka berangkat dari Kota Alkimia sesegera mungkin setelah mengetahui apa yang telah terjadi.     

Zhuge Mingyue mengabaikan kehadiran keduanya. Tatapan matanya tertuju pada You Xi saat dia menariknya ke samping dan berkata, "You Xi, apa yang kau lakukan disitu dengan mereka berdua? Kemari, duduklah disini."     

"Kakak Kedua, kau sendiri pergi ke Kota Alkimia untuk menunjukkan perhatian kepada kami, bukan? Aku dan Xue Ye tidak bisa tinggal diam tanpa melakukan apa-pun. Kami langsung berangkat kemari setelah kami mendengar berita tersebut," ujar You Xi dengan lembut.     

Zhuge Mingyue menatap ke arah Xue Ye. "Sudah cukup buruk bahwa kau sedang berkeliaran. You Xi sedang hamil! Kau malah membawanya ke tempat sejauh ini dalam keadaan seperti itu, apakah kau ingin kuhajar?"     

"..." Xue Ye dibuat tidak bisa berkata-kata. Dia baru saja akan bertanya tentang masalah yang sedang dialami oleh Kakak Kedua dan ia benar-benar tidak menyangka justru dirinya yang dimarahi.     

"Kakak Kedua, kami mengkhawatirkanmu dan begitu pula kakak ipar kami. Dia bersikeras untuk datang kemari bersama Kakak Keempat," Luo Fan menjelaskan.     

"Apakah aku menyuruhmu untuk berbicara?" Zhuge Mingyue memandang ke arah Luo Fan.     

"..." Luo Fan langsung menutup mulutnya.     

Ye Futian melihat pemandangan yang sedang terjadi dengan senyum berseri-seri. Suasana yang menyenangkan, sama seperti ketika berada di Pondok kala itu.     

"Jika Kakak Pertama dan Kakak Ketiga muncul, maka kita benar-benar sedang mengadakan sebuah reuni disini. Kakak Pertama sekarang berada di Wilayah Barren Timur. Mungkin dia akan bergegas kemari jika dia mengetahui apa yang sedang terjadi," ujar Ye Futian. Seperti inilah para murid dari Pondok. Jika sesuatu terjadi pada salah satu dari mereka, maka semua murid lainnya akan bergegas membantunya begitu mereka mengetahui apa yang telah terjadi.     

"Aku akan menangani masalah ini sendiri. Sudah cukup buruk bahwa kalian semua datang kemari untuk mengacau. Tidak ada seorang-pun dari kalian yang akan memberitahu Kakak Pertama mengenai hal ini, kalian mengerti?" ujar Zhuge Mingyue dengan sangat serius.     

Semuanya telah berbeda sekarang. Ye Futian menempati posisi pertama dalam Peringkat Law di Istana Holy Zhi dan ia adalah sosok nomor satu di antara para murid tingkat Noble Plane. Dia juga adalah sang Putra dari Sekolah Starry. Sekarang Xue Ye telah menjadi menantu dari Pemimpin Kota Alkimia. Jika mereka ingin memerintahkan seseorang untuk menyampaikan berita ini ke Wilayah Barren Timur, mereka bisa melakukannya dengan mudah. Ditambah lagi, ada beberapa Sage yang berada di samping Xue Ye saat mereka sedang berbincang-bincang saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.