Legenda Futian

Ini Adalah Cinta



Ini Adalah Cinta

3Ye Futian dan Zhuge Mingyue datang untuk menemui Zhuge Qingfeng di tempat tinggalnya. Zhuge Qingfeng memandang ke arah dua tamunya ini. Besok adalah hari pertunangan Mingyue. Apakah Ye Futian dan Zhuge Mingyue datang untuk menemuinya sebagai upaya terakhir untuk mengubah keadaan?      1

"Tinggalkan kami sendiri," Zhuge Mingyue memberi perintah pada para pelayan yang berada di kediaman Qingfeng. Zhuge Qingfeng memandang ke arah Zhuge Mingyue dengan penuh rasa ingin tahu, setelah itu Ye Futian berbicara, "Paman, saya ingin anda mendengarkan sebuah lagu."     

"Apakah itu Lagu Ukiyo?" Zhuge Qingfeng terkekeh. "Aku sudah sering mendengarnya akhir-akhir ini. Itu adalah lagu dari seorang kaisar. Konsepsi artistiknya sungguh luar biasa."     

"Kali ini akan sedikit berbeda," jawab Ye Futian.     

"Oh?" Zhuge Qingfeng jadi tertarik. "Kalau begitu, aku akan mendengarkannya."     

"Apakah anda bisa menyegel tempat ini?" ujar Ye Futian. Zhuge Qingfeng terlihat sedikit bingung, tapi dia tetap mengangguk dengan patuh. Seberkas cahaya berwarna ungu melesat dari matanya, dan saat dia melihat ke arah langit, sebuah gelombang Spiritual Qi yang tak terbatas mengalir, sepertinya berubah menjadi rune yang tak terhitung jumlahnya yang menyegel area itu dengan membentuk garis-garis pembatas.     

"Sudah selesai." Zhuge Qingfeng menoleh ke arah Ye Futian.     

"Terima kasih Paman." Ye Futian mengangguk, setelah itu dia menemukan sebuah tempat di dalam ruangan itu untuk duduk. Sambil duduk bersila, auranya kini menjadi damai dan tenang, dan Soul Guqin muncul di hadapannya.     

Zhuge Qingfeng dan Zhuge Mingyue duduk di bagian samping, menyaksikan permainan Ye Futian dengan tenang. Ketika alunan musik yang merdu dimainkan, keduanya mendengarkan dengan tenang sambil mengagumi lagu itu, mereka berdua merasa seolah-olah mereka sedang ditarik ke dalam konsepsi artistik. Itu adalah gambaran dari dua pemuda yang ingin menguasai dunia, penuh dengan kebebasan dan tanpa rasa takut. Zhuge Qingfeng merasa tersentuh oleh alunan musik tersebut. Lagu itu membuatnya berpikir tentang bagaimana kedua kaisar agung telah menjelajah bersama sejak mereka masih muda. Dia memikirkan tentang persahabatan yang dimiliki oleh kedua pria itu, dan mengapa keberadaan Kaisar Ye Qing pada akhirnya menjadi tabu.     

Alunan musik terus dimainkan, dan perasaan yang ditimbulkan oleh lagu itu berangsur-angsur juga ikut berubah. Nada musik berulang kali dipercepat dan diperlambat, untuk beberapa saat terdengar menenangkan sebelum akhirnya menjadi begitu keras dan nyaring. Sebuah gambaran yang luar biasa muncul di dalam pikiran Zhuge Qingfeng, dan dia menutup matanya untuk mendengarkannya dengan tenang. Bahkan untuk seorang pria dengan status dan kekuatan seperti dirinya, mendengarkan Lagu Ukiyo masih merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan.     

Zhuge Qingfeng tampaknya terbawa oleh alunan musik. Setelah beberapa saat, ia dapat merasakan energi dari seorang kaisar menerjang ke arahnya dari dalam alunan musik tersebut. Itu adalah sebuah aura yang sombong dan mengintimidasi dari seorang kaisar dengan pedang di tangannya yang menguasai Prefektur Ilahi.     

"Tidak mungkin." Zhuge Qingfeng tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh ketika dia membenamkan dirinya dalam alunan musik. Bagaimana bisa energi itu menjadi lebih kuat dari sebelumnya?     

Ketika membuka matanya, Zhuge Qingfeng melihat pemuda tampan itu masih memainkan guqinnya. Jemarinya menari-nari di atas senar-senar guqin, dan seberkas cahaya berwarna emas terpancar dari tubuhnya. Itu adalah sebuah aura luar biasa yang tampaknya telah mengubah sosok Ye Futian menjadi terlihat seperti seorang kaisar muda, sosoknya menyerupai bagaimana sosok dari kedua kaisar itu di masa muda. Saat itu, ketika sang kaisar telah menciptakan lagu ini, ia seolah telah menyatu dengan musik tersebut. Kala itu, konsepsi artistik ini bukan hanya sekedar konsepsi artistik dari lagu tersebut, tetapi juga sosok dari kaisar itu sendiri.     

Seberkas cahaya yang menyilaukan tiba-tiba terpancar dari tubuh Zhuge Qingfeng. Dia melihat sekeliling, hanya untuk menyadari bahwa aliran Spiritual Qi di sekitarnya tampaknya berada di bawah kendali alunan musik tersebut. Cahaya dari Spiritual Qi itu berkumpul di sekitar Ye Futian, membuatnya bermandikan dalam cahaya warna-warni. Tapi Ye Futian terus memainkan guqinnya dengan tenang, konsepsi artistik dari lagu itu semakin kuat. Tampaknya ia berniat mengeluarkan konsepsi artistik dari Lagu Ukiyo sepenuhnya. Lagu ini, yang merupakan salah satu dari sepuluh mahakarya musik di Prefektur Ilahi, tampaknya akan dimainkan secara utuh dan dengan kekuatan maksimal.     

Zhuge Mingyue tersenyum ketika dia menyaksikan Ye Futian bermain guqin. Dia tidak terlalu terkejut akan hal ini, seolah-olah dia selalu berpikir bahwa memang seperti inilah adik juniornya.     

Konsepsi artistik dari lagu itu semakin kuat. Zhuge Qingfeng tidak berkomentar apa-apa, dia juga tidak ingin mengganggu Ye Futian. Ketika dia menyaksikan pemuda yang sedang duduk bersila itu, tiba-tiba dia memiliki sebuah keinginan yang sangat aneh untuk bersujud di hadapannya. Seolah-olah orang yang berada di hadapannya itu adalah seorang kaisar yang sesungguhnya, atau semacam keturunan dari seorang kaisar.     

Tiba-tiba Zhuge Qingfeng menyadari betapa berbakatnya Ye Futian dan dia juga berasal dari Wilayah Barren Timur sama seperti putrinya. Tapi dia tidak tahu dimana kampung halaman Ye Futian, maupun alasan mengapa dia memiliki kekuatan sebesar ini, sebuah kekuatan yang setara dengan kekuatan seorang kaisar. Ini memang sangat aneh.     

Akhirnya, alunan musik guqin itu berhenti, tetapi pikiran Zhuge Qingfeng terus terpacu. Lagu itu sepertinya masih bergema di dalam pikirannya, dan dia tidak bisa melupakan konsepsi artistik yang baru saja dia alami.     

"Paman, apakah anda menyukai lagu itu?" Ye Futian mengangkat kepalanya, kedua matanya yang jernih menatap ke arah Zhuge Qingfeng saat ia tersenyum dengan lembut.     

Zhuge Qingfeng mengamati sosok pemuda yang berada di depannya itu dengan serius. Ye Futian memiliki wajah yang sangat tampan. Bahkan, jarang sekali menemui orang setampan dia. Matanya lebar dan jernih, tapi orang-orang hanya bisa menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan oleh Ye Futian dari tatapan matanya.     

"Sempurna," jawab Zhuge Qingfeng.     

"Terima kasih atas pujian anda, Paman." Ye Futian melanjutkan, "Lagu ini berasal dari Gunung Langit di Wilayah Barren Timur. Dua kaisar agung meninggalkan sebuah lagu disana, Lagu Ukiyo. Saya berhasil mendapatkannya."     

Zhuge Qingfeng mengangguk. Dia juga sudah mengetahui tentang hal ini.     

"Donghuang Agung telah melarang para Sage dari dunia luar untuk memasuki Wilayah Barren Timur. Karena itulah, tidak ada seorang-pun yang berhasil mencapai puncak Gunung Langit. Bahkan jika mereka berhasil sampai di sana, mereka tidak akan bisa memahami lagu ini dan mendapatkannya. Lagu ini tersembunyi di dalam sebuah dunia ilusi yang bersalju, siapa-pun harus beresonansi dengan dunia itu untuk mendapatkan lagu tersebut," Ye Futian menjelaskan, dan Zhuge Qingfeng mendengarkan dengan tenang tanpa menyela sedikit-pun. Dia tahu bahwa Ye Futian mungkin akan mengungkapkan sebuah rahasia tentang lagu yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung itu.     

"Saya mampu beresonansi dengan dunia itu dan telah menjadi satu dengan aura dari Gunung Langit sekali, membunuh banyak orang yang memiliki tingkat Plane lebih tinggi dari saya di gunung tersebut." Ye Futian melanjutkan, "Paman, apakah anda tahu darimana saya berasal?"     

"Aku hanya mengetahui bahwa kau berasal dari Pondok di Wilayah Barren Timur," jawab Zhuge Qingfeng.     

Kemudian Ye Futian berkata, "Sebelum saya datang ke Wilayah Barren Timur, saya tinggal di suatu tempat yang lebih jauh dari Wilayah Barren Timur. Kampung halaman saya adalah sebuah pulau yang berada di suatu tempat di tengah-tengah hamparan lautan yang luas, dan disana nyaris tidak ada kontak dengan dunia luar. Tetapi sebuah peristiwa besar terjadi disana sepuluh tahun yang lalu. Saya tidak yakin apakah Paman pernah mendengar hal ini sebelumnya, tetapi rumor mengatakan bahwa patung terakhir dari Kaisar Ye Qing berada di kota itu, dimana seekor Kera Salju raksasa menjaganya. Tidak lama kemudian, sang Donghuang Agung mengirimkan pasukannya untuk menghancurkan patung tersebut."     

Dia melanjutkan dengan perlahan, "Paman, apakah anda tahu bahwa saya berteman dengan Yuan Zhan, yang memiliki teknik menggunakan tongkat yang telah saya ajarkan kepadanya? Saya mempelajari teknik menggunakan tongkat ini dari Kera Salju."     

"Kau adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing?" Hati Zhuge Qingfeng berdebar kencang ketika ia menyadari hal tersebut. Negeri Barren tidak memiliki seorang Saint, dan orang-orang di tingkat Saint Plane pada dasarnya tidak pernah ada. Garis keturunan Renhuang bahkan lebih hebat daripada dua kaisar agung, membuat mereka yang memiliki hubungan dengan Kaisar Ye Qing terbukti memiliki kemampuan yang luar biasa.     

Saat ini, apa yang telah dijelaskan oleh Ye Futian pada Zhuge Qingfeng adalah rahasia mengenai Kaisar Ye Qing. Tapi Ye Futian menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Saya juga tidak tahu siapa identitas saya yang sebenarnya. Tapi saya merasa yakin tentang satu hal. Saya telah mengatakan hal ini kepada anda sebelumnya, kemampuan yang dimiliki Bai Luli tidak bisa dibandingkan dengan saya. Tidak peduli apakah dia mampu mencapai tingkat Saint Plane atau tidak, saya pasti bisa melakukannya."     

Zhuge Qingfeng menatap ke arah Ye Futian. Dia harus mengakui bahwa dia benar-benar diyakinkan oleh Ye Futian sekarang. Jika Ye Futian adalah seseorang yang mungkin terkait dengan Kaisar Ye Qing, maka meskipun Saint Plane hanyalah semacam legenda seperti situasi saat ini, Zhuge Qingfeng percaya bahwa Ye Futian pada akhirnya akan mencapai tingkat Plane itu suatu hari nanti. Ditambah lagi, seperti yang telah dia katakan sebelumnya, kemampuannya jelas telah melampaui Bai Luli.     

"Secara tidak langsung kau menyerahkan takdirmu kepadaku, bukan?" Zhuge Qingfeng berpikir. Terlepas dari siapa identitas Ye Futian sebenarnya, Kaisar Ye Qing tetap saja merupakan sosok yang tabu di Prefektur Ilahi. Jika seseorang mengetahui fakta bahwa Ye Futian memiliki hubungan dengan Kaisar Ye Qing, dia bisa mendapat masalah besar. Ditambah lagi, Zhuge Qingfeng sekarang memiliki kesempatan untuk menangkap Ye Futian dan memenjarakannya. Mungkin dia akan mendapatkan imbalan dari tindakannya itu.     

"Saya tidak membenci anda, Paman. Ditambah lagi, untuk alasan apa anda ingin melukai saya, mengingat hubungan yang saya miliki dengan Kakak Kedua?" Ye Futian menjelaskan. "Kenapa anda menyetujui pernikahan ini, Paman? Alasan pertama anda adalah karena guru anda ingin seorang Saint muncul di Negeri Barren. Kedua, Keluarga Zhuge akan mendapatkan keuntungan jika memiliki hubungan baik dengan Saint ini. Jadi pada akhirnya, seorang Saint akan tetap muncul di Negeri Barren bahkan tanpa adanya pernikahan ini, jadi anda tidak bisa dianggap menentang keinginan guru anda, Paman. Bagaimanapun juga, saya juga seorang murid dari Istana Holy Zhi. Selain itu, mana yang akan Paman pilih? Hubungan yang dibuat-buat antara Bai Luli dan Kakak Kedua atau pertemanan antara Kakak Kedua dan saya?"     

Saat Ye Futian berbicara, Zhuge Qingfeng mengawasinya dengan seksama. Banyak pemikiran muncul di benaknya. Ye Futian memberinya sebuah masalah yang sulit untuk diatasi.     

"Kemampuan yang dimiliki oleh Yu Sheng juga lebih kuat dari Bai Luli," Ye Futian menambahkan sebelum akhirnya dia berdiri dari tempatnya dan berkata, "Paman, saya akan pergi sekarang." Kemudian dia berbalik untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Zhuge Qingfeng adalah pria yang hebat. Seseorang tidak perlu membantunya membuat keputusan; dia akan memikirkannya sendiri.     

Jika bukan karena fakta bahwa Ye Futian telah terdesak dan tidak tahu harus berbuat apa, dia tidak akan memberitahu rahasianya ini kepada Zhuge Qingfeng. Bagaimanapun juga, dengan bertambahnya satu orang yang mengetahui tentang rahasianya, maka telah muncul satu sumber bahaya lainnya bagi Ye Futian. Tetapi dalam situasi seperti saat ini, Zhuge Qingfeng adalah satu-satunya orang yang suaranya dapat mempengaruhi hasil akhir dari semua ini. Alternatif lainnya adalah Istana Holy Zhi. Tetapi mereka yang mewakili Istana Holy Zhi disini berasal dari Paviliun Holy Sage, dan Asisten Pemimpin Istana Liu Chan adalah guru dari Bai Luli. Dia tidak begitu mengenal para Tetua dari Paviliun Holy Sage ini, dan karena itulah dia tidak berani mengambil risiko.     

"Ayah, dengan ini, adik junior telah menyerahkan takdirnya untukmu, sama sepertiku," ujar Zhuge Mingyue kepada Zhuge Qingfeng sebelum dia juga ikut pergi meninggalkan tempat itu.     

'Apakah ayahmu ini begitu kejam bagimu?' Zhuge Qingfeng bergumam dengan tenang saat dia melihat keduanya pergi ke kejauhan. Sebaliknya, pikirannya kini sedang kacau.     

Dua generasi dari para jenius telah muncul di dalam Istana Holy Zhi, dimana mereka cukup sulit untuk dikendalikan, tetapi sekarang semuanya menjadi semakin kacau. Mungkin Istana Holy Zhi memang terlalu tergesa-gesa dalam membuat keputusan. Sekarang karena semuanya telah dipersiapkan, tidak ada pilihan selain melanjutkan rencana semula. Zhuge Qingfeng sudah bisa menebak bagaimana para kultivator berbakat dari dua generasi yang berbeda ini akan berhadapan satu sama lain dalam waktu dekat. Pemikiran itu membuatnya khawatir.     

…     

Ye Futian dan Zhuge Mingyue memilih untuk beristirahat setelah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing. Malam ini, lampu-lampu yang menerangi Kota Xuanwu akan tetap menyala sampai esok pagi. Malam itu akan menjadi malam yang panjang.     

Kilau langit malam menandai dimulainya hari yang baru, dan suasana di Kota Xuanwu terlihat semakin ramai. Hari ini adalah hari dimana Bai Luli dan Zhuge Mingyue akan menikah. Banyak orang telah menunggu-nunggu datangnya hari ini.     

Hari masih pagi, dan udara masih sangat dingin. Satu sosok berpakaian putih sedang berdiri di puncak gunung yang sepi di sebelah Gunung Crouching Dragon, sambil menatap ke kejauhan. Dari tempatnya, dia bisa melihat hiruk pikuk kegiatan yang terjadi di Gunung Crouching Dragon. Dia memegang sepucuk surat di tangannya, yang berisi sebaris kata-kata tertulis di atasnya, serta satu kata berwarna merah yang mengejutkan ditulis dengan menggunakan darah. Dia sudah berdiri disini selama satu malam, sambil memikirkan berbagai macam hal. Gurunya pernah berkata bahwa setiap tindakan di dunia ini memiliki alasan dan selalu ada peraturan yang berlaku untuk segala sesuatu di dunia ini. Tetapi sekarang, dia menyadari bahwa gurunya tidak sepenuhnya benar. Ketika menyinggung hal-hal seperti cinta, maka alasan sama sekali tidak dibutuhkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.