Legenda Futian

Pertempuran Antara Gu dan Bai



Pertempuran Antara Gu dan Bai

0Dua sosok itu terbang ke langit di atas Gunung Crouching Dragon. Mereka berdua berada di tingkat Sage Plane, jadi dampak dari pertempuran mereka akan sangat mengerikan. Jika mereka bertempur di Gunung Crouching Dragon, kehancuran yang diakibatkan oleh pertempuran mereka akan terlalu besar nantinya.     
0

Banyak orang mengangkat kepala mereka dan melihat ke arah langit. Mereka melihat sebuah arus yang tak terlihat mengalir di sekitar tubuh keduanya. Spiritual Qi yang berada di udara mulai bergejolak dan hembusan angin bertiup kencang. Arus-arus yang mengerikan itu mengalir dari atas langit dan sebuah kekuatan tingkat Sage Plane menekan dari arah yang sama.     

"Dia ingin mati rupanya." Ekspresi di wajah Pemimpin Kota Awan Putih terlihat kejam. Terlepas dari potensi yang mereka miliki, terdapat perbedaan tingkat kultivasi antara Gu Dongliu dan Bai Luli. Pertempuran macam apa yang akan terjadi di antara keduanya? Jika bukan karena Bai Luli bergerak terlebih dahulu, dia tidak akan membiarkan Bai Luli bertarung dengan Gu Dongliu, dan ia sendiri yang akan mengeksekusi Gu Dongliu. Setelah peristiwa hari ini berakhir, seperti apa reputasi dari Kota Awan Putih nantinya?     

"Kenapa keduanya bertindak sampai sejauh ini?" Banyak tokoh penting memandang ke udara dan menghela napas. Beberapa tahun yang lalu, Gu Dongliu telah menantang Bai Luli ketika dia memasuki tingkat Sage Plane dan kalah, tetapi Bai Luli tidak mempermasalahkan hal ini lebih lanjut. Kali ini, bahkan dengan melihat kepribadian yang dimiliki oleh Bai Luli, sudah jelas kali ini dia merasa sangat marah. Hari ini adalah hari pertunangannya. Dia telah menjadi pusat perhatian dari seluruh penjuru Negeri Barren dan mereka semua telah menyampaikan ucapan selamat padanya. Namun, dia sekarang menjadi bahan tertawaan. Seperti yang dia katakan sebelumnya, dia bisa memahami alasan dari Zhuge Mingyue, tapi dia tidak bisa memaafkannya. Karena itu, dia memutuskan untuk mengambil tindakan.     

"Kakak Ketiga." Ye Futian mengangkat kepalanya dan menyaksikan pertempuran yang terjadi di udara itu. Nama Bai Luli sudah dikenal di seluruh penjuru Negeri Barren. Bahkan dengan potensi luar biasa yang dimiliki oleh Kakak Ketiga, dia masih tidak yakin bahwa kakaknya akan memenangkan pertempuran ini.     

Kemarin, dia telah pergi menemui Zhuge Qingfeng. Sudah jelas, hati Zhuge Qingfeng telah tergerak dan ia bersedia untuk membantunya, tetapi dia tidak bisa menghentikan Bai Luli untuk bertarung kecuali dia ingin memulai peperangan dengan Kota Awan Putih. Ditambah lagi, orang-orang dari Istana Holy Zhi juga berada di sekitar mereka.     

"Bai Luli sudah menjadi seorang sage tingkat tinggi sementara Gu Dongliu hanyalah seorang sage tingkat menengah. Hasil dari pertempuran ini sudah bisa ditebak," ujar Pemimpin dari Kota Alkimia, You Chi. Dia memandang ke arah Xue Ye, tampaknya ia berusaha memberi tanda agar mereka tidak terlalu berharap.     

Ye Futian mengepalkan tangannya. Sage Plane dibagi menjadi tiga kelas: Sage, Magi, Archmage. Setiap kelas kemudian dibagi menjadi tingkat rendah, menengah, dan tinggi. Bai Luli adalah seorang Sage tingkat tinggi sedangkan Kakak Ketiga hanya seorang Sage tingkat menengah, jadi sudah ada perbedaan tingkat kultivasi di antara keduanya.     

Kala itu di Wilayah Barren Timur, Gu Dongliu telah mengalahkan Lu Nantian, seorang Noble kelas satu ketika dia hanyalah seorang Noble kelas dua. Namun, meskipun lawannya saat itu juga merupakan salah satu jenius di Wilayah Barren Timur, lawannya kali ini jauh lebih kuat—Bai Luli dari Negeri Barren.     

Di atas langit, kedua mata Bai Luli berubah menjadi warna abu-abu. Dalam sekejap, area yang luas itu diselimuti oleh sebuah kekuatan pengendalian yang tidak terlihat. Segala sesuatu yang ada di langit tampaknya telah dikendalikan oleh Bai Luli.     

"Eye of Devastation." Ye Futian mengingat kembali saat dia bertarung dengan Bai Ze dalam ujian masuk Istana Holy Zhi. Roh Kehidupan milik Bai Ze adalah Eye of Devastation dan gulungan sihir; Tentu saja Roh Kehidupan milik Bai Luli jauh lebih kuat dari Bai Ze.     

Pada saat itu, sebuah tangan berwarna abu-abu yang tak terlihat dikerahkan menuju Gu Dongliu, berusaha untuk menyerang Aura Spiritualnya dan mengendalikan tubuhnya. Namun, pada saat itu, mata Gu Dongliu juga memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Seberkas cahaya dari Sihir Mata yang sangat kuat berkilauan. Cahaya itu benar-benar menciptakan sebuah Aura Spiritual suci yang mampu menghalangi serangan Aura Spiritual yang dikeluarkan oleh Gu Dongliu.     

Gu Dongliu dan Bai Luli adalah kultivator yang berspesialisasi dalam Elemen Spiritual dan keduanya mahir dalam menggunakan Sihir Mata. Kala itu di Wilayah Barren Timur, ketika ia muncul di Dinasti Qin, ia telah membuat para kultivator kuat dari Dinasti Qin tidak bergerak hanya dengan satu pandangan matanya.     

Di atas langit, mereka berdua menciptakan sebuah medan kekuatan yang mengerikan di sekitar mereka. Angin bertiup kencang saat Aura Spiritual mereka membentuk dua medan kekuatan dan seluruh bagian dari Gunung Crouching Dragon bisa merasakan kekuatan dari medan kekuatan tersebut.     

Tangan berwarna abu-abu yang tak terlihat itu tampaknya menjadi nyata dan menghantam tubuh Gu Dongliu, menutupi langit dan tidak bisa dihentikan. Tiba-tiba, seberkas cahaya yang menyilaukan muncul di belakang Gu Dongliu, itu adalah sebuah huruf kuno: 'Lin'. Huruf kuno raksasa itu memancarkan cahaya magis, seperti seberkas cahaya suci. Cahaya itu menyelimuti tubuh Gu Dongliu, membuat Aura Spiritualnya menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Sinar-sinar dari cahaya suci itu bertabrakan dengan tangan raksasa dan meledak hingga akhirnya dua serangan itu menghilang. Namun, tekanan yang mengerikan itu masih tersisa di udara.     

Di bawah pengaruh Eye of Devastation, area itu telah menjadi area yang berbahaya. Kala itu, ketika Bai Ze mengeluarkan Roh Kehidupannya, lawan-lawannya bahkan tidak bisa mengeluarkan sihir. Kekuatan dari Bai Luli jelas lebih mengerikan dari adiknya. Namun, pada saat itu, Bai Luli mengulurkan kedua tangannya dan sambaran petir suci turun dari atas langit. Sinar-sinar petir yang tak terhitung jumlahnya menyebar ke bawah dan tubuh Bai Luli bermandikan oleh sambaran petir, kemudian petir itu mulai bergerak ke delapan arah yang berbeda. Dalam sekejap, sinar-sinar petir itu berkumpul seperti sekumpulan ular di atas langit menuju delapan tempat, menyegel area itu dari delapan arah yang berbeda. Kemudian, semua sinar petir itu berubah menjadi bayangan dari seorang Dewa Petir, berdiri tegak di udara, seolah-olah Dewa Petir yang sesungguhnya telah turun ke dunia ini. Lengan Bai Luli yang diulurkan ke depan diselimuti oleh aura petir yang mengalir di udara, membimbing delapan bayangan Dewa Petir itu untuk menyegel area itu, dimana Gu Dongliu menjadi titik pusatnya.     

Ketika merasakan kekuatan penghancur di atas langit, jantung Ye Futian berdegup kencang. Apakah ini kekuatan dari seorang kultivator di tingkat Sage Plane? Sihir-sihir mereka sangat kuat.     

Hua Jieyu dan Zhuge Mingyue juga melihat ke arah langit, keduanya mengkhawatirkan keselamatan Gu Dongliu. Bai Luli sangat kuat. Bahkan tokoh-tokoh penting dari banyak pasukan besar ikut melihat ke arah langit. Bai Luli, orang yang paling luar biasa di Negeri Barren, sosok yang memiliki potensi untuk menjadi seorang Saint. Bakatnya telah mendominasi generasinya di seluruh penjuru Negeri Barren.     

Di Gang, Li Futu, dan kultivator lainnya dari generasi muda juga melihat ke arah langit. Bai Luli adalah sosok panutan bagi semua generasi muda di Negeri Barren. Dia adalah simbol dari generasi mereka, jadi tentu saja mereka ingin menyaksikannya beraksi. Jenius yang selalu terlihat tenang ini, sekuat apakah dia ketika sedang marah?     

Sambaran petir yang mengerikan itu menutupi langit dan sinar-sinar petir yang melesat di udara bahkan telah berubah menjadi warna putih seperti cahaya. Namun, terdapat kegelapan yang tersembunyi di dalamnya; itu adalah kekuatan penghancur. Sudah jelas itu bukanlah sebuah sihir elemen petir biasa, tapi sebuah sihir yang memiliki kekuatan pengendalian yang kuat yang menyatu di dalam kekuatan serangannya.     

Tatapan mata Gu Dongliu terlihat tenang seperti biasanya. Meskipun dia tahu sekuat apa kemampuan yang dimiliki oleh Bai Luli, dia sudah melihatnya sendiri dalam pertempuran yang mereka jalani beberapa tahun yang lalu. Kalau tidak, dia tidak akan pergi meninggalkan Negeri Barren dan pergi ke negara-negara lainnya, melintasi wilayah yang tak terhitung jumlahnya. Baru beberapa tahun kemudian dia ingin kembali kemari dan diam-diam mengecek kabar dari Zhuge Mingyue. Namun, berita yang menunggunya ketika kembali ke Negeri Barren adalah berita mengenai pernikahan yang telah dinanti-nanti oleh semua orang di Negeri Barren.     

Gu Dongliu mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya di belakang tubuhnya dan bayangan dari satu sosok suci muncul disana, dengan dikelilingi oleh sembilan huruf kuno: Lin, Bing, Dou, Zhe, Jie, Zhen, Lie, Qian, Xing. Setiap huruf kuno itu memancarkan cahaya suci dan memiliki aura yang unik dan kuat.     

Gu Dongliu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit. Di sekitar tubuhnya, sosok-sosok dewa perang telah muncul. Sembilan dewa perang telah dikeluarkan dan langsung mengelilingi tubuhnya. Dengan berdiri di sembilan lokasi yang berbeda, masing-masing dewa perang itu memiliki satu dari sembilan huruf kuno di tubuh mereka. Kemudian, sembilan dewa perang itu benar-benar beresonansi satu sama lain dan sebuah kekuatan yang dahsyat terpancar dari mereka. Sembilan dewa perang yang telah beresonansi itu menghasilkan sebuah pemandangan yang benar-benar menakjubkan, dimana huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya mengelilingi seluruh area itu dan membentuk sebuah tirai cahaya.     

Suci, kuat, mutlak.     

"Thousand Direction Strike," ujar Bai Luli dengan nada dingin. Delapan Dewa Petir itu masing-masing mengeluarkan serangan yang kuat, dan pada saat itu, cahaya penghancur yang tak berbatas melesat menuju ke satu arah yang sama, yaitu tubuh Gu Dongliu. Namun, tubuh Gu Dongliu telah beresonansi dengan sembilan dewa perang yang telah dia keluarkan, dan tirai cahaya pelindung yang dibuat oleh sembilan huruf kuno itu memancarkan cahaya yang menyilaukan. Kemudian, huruf-huruf kuno itu terbang ke udara menuju ke arah sihir petir penghancur dengan membentuk gelombang yang tak ada habisnya.     

Sinar-sinar dari cahaya penghancur dipancarkan, dan dalam sekejap, huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya itu dihancurkan menjadi debu. Namun, ketika sihir itu menghantam tirai cahaya, serangan itu hanya menyebabkan sebuah retakan muncul di permukaannya dan tidak mampu menembusnya.     

'Benar-benar teknik pertahanan yang kuat.' Banyak orang bisa merasakan kekuatan dari serangan itu dan merasa terkejut. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Bai Luli, mereka bisa membayangkan betapa kuatnya teknik Thousand Direction Strike yang dia keluarkan barusan. Bahkan mereka yang berada di tingkat kultivasi yang sama dengan dirinya mungkin akan dikalahkan dalam satu serangan tersebut, tetapi Gu Dongliu mampu menangkis serangannya hanya dengan tingkat kultivasi sebagai Sage tingkat menengah. Potensi yang dia miliki juga dapat dibandingkan dengan para jenius tingkat atas di Negeri Barren.     

Banyak orang memikirkan tentang Ye Futian, Zhuge Mingyue, dan Xue Ye. Mereka semua adalah murid-murid dari guru yang sama dan mereka memiliki potensi yang luar biasa. Kala itu, Pondok di Wilayah Barren Timur memang dikenal sebagai sebuah tempat yang misterius. Guru yang mengajar di Pondok mungkin juga satu sosok yang luar biasa, jika tidak, maka pasukan dari Kaisar Agung tidak akan turun tangan secara pribadi untuk membawanya pergi.     

Di atas langit, seberkas cahaya yang mengerikan menyinari seluruh bagian dari Gunung Crouching Dragon. Pada saat itu, ada banyak sekali sosok yang berada di luar wilayah Gunung Crouching Dragon yang ingin menyaksikan pernikahan yang paling dinanti-nantikan oleh Negeri Barren tetapi mereka tidak memiliki izin untuk memasuki kediaman Keluarga Zhuge. Namun, pada saat ini, banyak orang di luar Gunung Crouching Dragon menyaksikan pemandangan yang terjadi di kejauhan itu dengan kagum. Di atas langit, sebuah pertempuran yang mengejutkan sedang terjadi dan mereka bisa merasakan aura mengerikan dari pertempuran itu dengan jelas, bahkan dari jarak yang sangat jauh.     

"Itu adalah Bai Luli," ujar seseorang dengan ekspresi terkejut di wajahnya. "Apa yang telah terjadi di Gunung Crouching Dragon?"     

Hari ini adalah hari dimana pertunangan antara Bai Luli dan Zhuge Mingyue dilaksanakan, tapi kini dia benar-benar bertarung dengan seseorang. Sudah jelas itu bukan sebuah pertempuran biasa.     

"Siapa lawan dari Bai Luli?" Banyak orang memandang ke arah Gu Dongliu, sosok terpelajar berwajah tampan yang mengenakan jubah berwarna putih dengan tubuh yang diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan. Dia juga seorang jenius, jika tidak, dia tidak akan mampu bertarung dengan Bai Luli.     

"Gu Dongliu," jawab seseorang. "Sebelumnya, seseorang telah mendengar suara di kaki Gunung Crouching Dragon. Gu Dongliu telah tiba di kediaman Keluarga Zhuge untuk mengajukan lamaran pernikahan."     

"Siapa itu Gu Dongliu?" seseorang bertanya. Ada seseorang yang ingin mengacaukan pernikahan itu di saat-saat seperti ini?     

"Kala itu, dia telah menantang Bai Luli untuk memperebutkan Zhuge Mingyue. Ditambah lagi, dia juga adalah kakak senior dari Ye Futian, sosok yang menempati posisi pertama dalam Peringkat Law di Istana Holy Zhi," seseorang yang mengetahui identitasnya menjelaskan. Berita itu telah menyebar dengan sangat cepat. Belum lama ini, sebuah rumor menyebar di Kota Xuanwu bahwa Ye Futian tidak menyetujui pernikahan itu. Sepertinya dia melakukan hal itu karena kakaknya, sekarang setelah konflik seperti itu terjadi, apa yang akan dilakukan oleh Ye Futian?     

Semakin banyak orang yang bergegas pergi menuju kediaman Keluarga Zhuge di Gunung Crouching Dragon, sambil menyaksikan pertempuran yang sedang terjadi di atas langit. Disana, sosok-sosok Dewa Petir berdiri tegak di atas langit dan Gu Dongliu telah mengeluarkan sembilan dewa perang dan dikelilingi oleh sembilan huruf kuno. Itu benar-benar sebuah pemandangan yang menakjubkan. Kebanyakan orang tidak akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan pertempuran dengan tingkat seperti ini seumur hidup mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.