Legenda Futian

Apa itu Sage dan Saint?



Apa itu Sage dan Saint?

0Pertempuran yang berlangsung di atas langit Gunung Crouching Dragon terhenti ketika kedua belah pihak terlempar ke udara. Gu Dongliu terluka sementara itu Bai Luli terhempas ke belakang.     
0

Sudah jelas bahwa Bai Luli memiliki keunggulan mutlak dari Gu Dongliu. Meskipun begitu, Gu Dongliu secara mengejutkan mampu menghempaskan Bai Luli yang menggunakan kekuatan dari sihir Godly Creation of All Things. Hal itu tetap saja merupakan sebuah pencapaian yang membuat banyak orang merasa terkesan.     

"Sangat disayangkan." Banyak orang memandang ke arah Gu Dongliu dan menghela napas. Orang seperti itu akan menjadi sosok legenda di antara rekan-rekannya. Meskipun dia baru muncul di Negeri Barren sebanyak dua kali dan reputasinya tidak sebesar Bai Luli, pertempuran di Gunung Crouching Dragon ini akan membuatnya terkenal di seluruh penjuru Negeri Barren dalam kurun waktu satu malam.     

Pertempuran yang telah membuat Bai Luli menjadi sosok terkenal selama ini terjadi bertahun-tahun yang lalu ketika dia berada di puncak Noble Plane. Dia, sebagai seorang kultivator yang berada di tingkat Noble Plane, berhasil mengalahkan seorang kultivator kuat yang telah menerobos ke tingkat Sage Plane. Itu memang sebuah pertempuran yang membuatnya dapat disamakan dengan seorang dewa. Karena itu, namanya melesat dengan cepat ke posisi kesepuluh tidak lama setelah dia mencapai tingkat Sage Plane. Itu adalah suatu kehormatan yang tidak ada duanya, dan tingkat Plane yang dimiliki oleh Gu Dongliu saat ini semestinya menunjukkan bahwa dia akan dikalahkan dalam waktu singkat. Tidak ada seorang-pun yang menduga bahwa dia akan mampu bertahan begitu lama. Fakta itu saja dapat digunakan sebagai bukti bahwa dia memiliki bakat yang sangat besar, dan bahwa ia juga dapat dianggap sebagai seorang dewa di antara rekan-rekannya.     

Namun, terlepas dari pencapaian yang mengesankan itu, Gu Dongliu dianggap sudah mencapai batas, dan menghempaskan tubuh Bai Luli adalah hal terbaik yang bisa dia lakukan ketika bertarung melawannya. Bahkan jika Gu Dongliu memiliki bakat yang setara dengan Bai Luli, perbedaan tingkat Plane di antara mereka berdua menunjukkan bahwa pada akhirnya dia tetap menjadi pihak yang kalah.     

Banyak orang merasa sangat disayangkan bahwa dua sosok yang memiliki bakat dan kemampuan seperti dewa itu harus berada di pihak yang berlawanan satu sama lain. Generasi yang telah muncul di Negeri Barren saat ini tampaknya akan menjadi generasi dimana beberapa sosok legenda akan terlahir kembali.     

Bai Luli melirik ke arah Gu Dongliu dengan tenang, dan ekspresi yang terlintas di matanya sulit untuk ditebak. Dia mengulurkan tangannya sekali lagi, mengeluarkan Roh Kehidupan Eye of Devastation miliknya. Sebuah medan aura yang kuat terbentuk ketika sambaran petir berwarna ungu dan kilatan emas bermunculan dari atas langit. Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan memenuhi langit seperti serangkaian rune sihir. Semua rune itu mengalir dengan cepat untuk menyegel area di sekitar tubuh Gu Dongliu.     

Banyak orang mengangkat kepala mereka dari bawah. Matriks-matriks raksasa yang menyegel langit kini muncul di sekitar Gu Dongliu. Rune yang tak terhitung jumlahnya itu memenuhi area di sekitarnya. Delapan bayangan muncul dari setiap arah di sekitarnya untuk mengendalikan matriks raksasa yang berada di udara.     

Cahaya-cahaya yang tak berbatas menembus udara di dalam matriks tersebut seolah-olah terdapat benang yang tak terhitung jumlahnya disebarkan ke seluruh area di sekitar Gu Dongliu. Pada saat itu juga, area itu tampaknya telah disegel oleh kekuatan penyegel yang sangat kuat. Tidak ada Spiritual Qi yang bisa dikumpulkan karena area itu telah disegel.     

Meskipun ia sedang terperangkap di tengah-tengah semua matriks itu, Gu Dongliu tetap terlihat tenang saat dia mengeluarkan aura spiritualnya. Namun, pada saat berikutnya, auranya dapat merasakan ribuan benang berada di sekelilingnya, dan setiap benang itu terlihat seperti bilah-bilah pedang paling tajam yang pernah ada, siap untuk mengoyak auranya. Dia tampak terkejut ketika menyadari bahwa dia sama sekali tidak memiliki kendali atas kekuatan yang berada di sekitarnya. Kemudian, sebuah simbol raksasa bertuliskan "Segel" muncul di udara. Gu Dongliu terperangkap di dalamnya, dan dia tampaknya telah dibuat tidak bisa bergerak disana.     

"Teknik penyegelan macam apa ini?" Banyak orang terpana ketika mereka merasakan kekuatan penyegelan yang mengerikan di dalam teknik ini.     

"Sealing of All Creations. Itu adalah sebuah teknik lanjutan yang diciptakan oleh Luli dari kekuatan sihir Godly Creation of All Things," Sage Zhu Song menjelaskan. Baik itu Godly Creation of All Things maupun Sealing of All Creations, tidak dapat diragukan lagi bahwa keduanya adalah teknik bertarung tingkat dewa, dan kekuatan seperti itu berasal dari aura spiritual yang sangat kuat.     

Ketika seorang kultivator mencapai tingkat Sage Plane, kultivator itu akan memiliki kekuatan untuk beresonansi dengan segala sesuatu yang berada di sekitarnya hanya dengan menggunakan aura spiritual, memungkinkannya untuk menggunakan kekuatan hukum. Namun, ketika kekuatan aura spiritual seseorang disegel, hal itu akan menjadi kelemahan yang luar biasa bagi seorang kultivator. Seseorang yang mengalami situasi seperti itu tidak akan mampu menampilkan kemampuan bertarungnya.     

Dengan kata lain, pertempuran ini sudah berakhir.     

Karena aura spiritual Gu Dongliu telah disegel, dia hanya mampu beresonansi dengan area dalam jarak terbatas di sekitarnya. Sihir Light of the Nine Words berputar-putar di sekitarnya dan sembilan bayangan dari para dewa perang berdiri di sampingnya. Aura pedang menyebar di udara, berusaha untuk membuka segel yang membuat Gu Dongliu terperangkap.     

Pada saat itu, bayangan berwarna emas keunguan dari seorang dewa kuno muncul di hadapan Gu Dongliu, berdiri menjulang tinggi ke atas langit, bayangan itu terlihat seperti semacam dewa yang tak tertandingi.     

"Sihir Godly Creation of All Things memungkinkannya untuk memanggil dewa-dewa kuno yang memiliki berbagai macam kemampuan." Banyak orang menyaksikan pertempuran yang sedang berlangsung itu dengan takjub. Bai Luli sangat kuat, sehingga ia bisa dibilang merupakan perwujudan nyata dari konsep 'tak terkalahkan'.     

Sosok dewa kuno berwarna emas keunguan yang baru saja dipanggil itu memegang sebuah Tombak Suci di tangannya seolah-olah dia adalah dewa penegak kebenaran yang diberi tugas untuk menegakkan hukum di antara bumi dan langit. Sebuah kekuatan penghancur yang mengerikan dikeluarkan dari senjata yang dipegangnya, tombak itu diayunkan seperti sambaran petir berwarna emas keunguan.     

"Itu adalah kekuatan dari Paviliun Tianxing."     

Hati dari para tokoh penting berdebar kencang. Kemampuan bertarung seperti itu bisa dianggap tak terkalahkan jika seseorang yang menggunakannya akan mencapai puncak Sage Plane. Itu benar-benar merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang yang ditakdirkan untuk menjadi seorang Saint dan orang nomor satu dalam Peringkat Barren Sky di masa depan.     

Cahaya-cahaya penghancur yang tak berbatas menghujani tubuh Gu Dongliu, menghantam sihir Light of the Nine Words dengan keras, namun serangan itu tetap tidak bisa menghancurkannya. Kemudian, dewa kuno itu menyerang dengan menggunakan tombak suci di tangannya. Udara bergemuruh dengan kekuatan petir, menciptakan sebuah ledakan gelombang suara yang sangat kuat.     

*Boom* Ketika Tombak Suci itu mendaratkan serangannya pada target yang dituju, cahaya berkilauan di udara dan menyebar ke segala arah. Huruf-huruf kuno yang berada di sekitar Gu Dongliu dihancurkan satu per satu dan tirai cahaya pertahanannya telah retak, tampak akan hancur kapan saja. Namun, sinar-sinar mengerikan melesat keluar dari mata Gu Dongliu. Dia mengeluarkan auranya hingga tingkat maksimal, berusaha mempertahankan tirai cahaya itu agar tidak hancur. Meskipun dia telah berusaha, cahaya-cahaya penghancur itu menembus tirai cahaya melalui celah-celah di permukannya dan mengenai tubuh Gu Dongliu, membuatnya memuntahkan lebih banyak darah saat tubuhnya gemetar.     

"Pertempuran ini telah berakhir," banyak orang bergumam dalam hati tentang betapa singkatnya pertempuran ini saat mereka melihat Gu Dongliu dibombardir oleh serangan-serangan dari Bai Luli. Namun, itu adalah sebuah pertempuran yang spektakuler. Terlepas dari strategi dan trik yang digunakan oleh Gu Dongliu, semua itu terbukti tidak mampu membantunya ketika ia dibuat kewalahan oleh kemampuan bertarung Bai Luli yang kuat. Sosok yang akan menjadi seorang Saint itu menghancurkan lawannya dengan memiliki keunggulan dalam perbedaan tipis di tingkat Plane.     

"Kakak Ketiga." Ye Futian menyaksikan pertempuran di atas langit itu dengan hati yang berdebar kencang. Jadi seperti itulah kemampuan yang dimiliki oleh Bai Luli, sang jenius nomor satu dari Negeri Barren.     

Meskipun Kakak Ketiga memiliki bakat yang tak tertandingi, pada akhirnya dia tetap saja dipojokkan oleh Bai Luli. Para jenius mampu melawan orang-orang dengan tingkat Plane yang lebih tinggi dari mereka, dan Kakak Ketiga adalah salah satu diantaranya. Namun sangat disayangkan bahwa orang yang harus dia hadapi juga memiliki bakat yang sama. Hampir tidak mungkin untuk melampaui perbedaan tingkat Plane ketika bertarung melawan seseorang seperti Bai Luli dan keluar sebagai pemenang.     

"Seekor semut yang ingin mengguncangkan sebuah pohon; sungguh upaya yang sia-sia." Bai Ze melirik ke arah langit dengan ekspresi dingin, tetapi kini dia merasa sangat gembira. Apa yang membuat Gu Dongliu berpikir bahwa dia bisa datang ke Gunung Crouching Dragon dan merebut pengantin wanita semudah itu?     

Ye Futian sudah diusir dari Istana Holy Zhi. Jika dia berani membuat keributan atas kematian Gu Dongliu, maka dia akan menjadi target selanjutnya, dan tidak ada seorang-pun yang bisa menyelamatkannya.     

Cahaya-cahaya penghancur itu dikerahkan menuju Gu Dongliu tanpa henti, menembus tirai cahaya miliknya. Gu Dongliu tetap bersikeras menahan serangan itu. Pakaiannya yang berwarna putih kini dihiasi dengan noda-noda darah, dan itu adalah sebuah pemandangan yang mengerikan untuk dilihat.     

Xue Ye, Luo Fan, dan yang lainnya mengepalkan tangan mereka saat tubuh mereka gemetar. Namun, mereka tidak dapat melakukan apa-pun untuk membantu Kakak Ketiga. Itu adalah sebuah pertempuran yang tidak akan bisa mereka tangani. Lebih buruk lagi, ada banyak tokoh penting yang berada di sekitar mereka, dan tokoh-tokoh penting itu jelas tidak akan mentolerir upaya dari siapa-pun yang ingin mengacaukan pertempuran yang sedang berlangsung.     

"Hentikan," ujar Zhuge Mingyue dengan nada dingin. Dia melompat ke udara dan bersiap untuk bertarung, tetapi Bai Gu, Pemimpin dari Kota Awan Putih, meliriknya dengan santai. Sihir Mata yang mengerikan dikeluarkan dari matanya, membuat Zhuge Mingyue dapat merasakan tubuhnya kini menjadi kaku dan benar-benar tidak mampu untuk bergerak. Perbedaan tingkat Plane antara dirinya dan sang Pemimpin Kota terlalu besar.     

"Kau adalah calon nyonya dari Kota Awan Putih. Jaga sikapmu baik-baik," ujar sang Pemimpin Kota dengan nada dingin dan ekspresi datar di wajahnya. Jika bukan karena harta karun milik Keluarga Zhuge dan keinginan untuk memberikan jaminan untuk putranya, Bai Luli, dalam perjalanannya menjadi seorang Saint, sang Pemimpin Kota tidak akan merendahkan dirinya seperti ini untuk mengajukan lamaran pernikahan pada Keluarga Zhuge. Dia adalah Pemimpin dari Kota Awan Putih, sosok yang menempati posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky sementara putranya, Bai Luli, berada di posisi kesepuluh dan dianggap sebagai seorang Saint di masa depan. Tidak ada pasukan lain di seluruh penjuru Negeri Barren selain Istana Holy Zhi, tempat mereka berdua berlatih, yang dianggap cukup pantas untuk membuatnya mengambil tindakan seperti itu. Meskipun demikian, Zhuge Mingyue berani melakukan sesuatu yang sangat kurang ajar. Tindakannya itu dianggap sebagai sebuah penghinaan yang luar biasa.     

Zhuge Mingyue menatap ke arah sang Pemimpin Kota dengan dingin sebelum mengalihkan kembali pandangannya ke arah pertempuran yang terjadi di atas langit. Kesulitan yang dialami oleh Gu Dongliu saat ini tampaknya telah membuat matanya berkaca-kaca. Dia pernah berpikir bahwa selama dia datang kemari, tidak akan ada yang ia takutkan dan ia akan melakukan apa-pun untuk bisa bersamanya. Dia menyadari bahwa semua itu hanyalah sebuah asumsi semata. Dia masih merasa takut, dan saat ini, hatinya terasa sakit.     

Saat ini, dia merasa mulai bisa memahami tentang isi dari surat perpisahan yang dikirim oleh Gu Dongliu. Terkadang, seseorang melakukan hal itu bukan karena dia bersikap egois, tetapi karena ia merasa khawatir dengan apa yang akan dilakukan oleh pihak lain.     

Zhuge Mingyue memalingkan matanya ke arah Zhuge Qingfeng. Satu-satunya orang yang mampu menghentikan pertempuran ini tidak lain adalah ayahnya.     

Zhuge Qingfeng menyadari tatapan mata dari Zhuge Mingyue dan ia mengetahui apa yang diinginkan oleh putrinya itu. Dia mengenal putrinya dengan baik. Jika sesuatu terjadi pada Gu Dongliu, maka putrinya tidak akan menahan diri lagi. Dia tahu betul meskipun putrinya terlihat begitu tenang, sebenarnya dia sangat keras kepala.     

Bai Luli menatap ke arah Gu Dongliu dari udara dan bertanya, "Apakah kau tidak ingin mengatakan sesuatu?"     

Gu Dongliu melirik ke arah Bai Luli sebelum ia menutup matanya, membiarkan semua kekuatan penghancur itu menembus tubuhnya.     

Apa yang ingin didengar oleh Bai Luli dariku? Apa-pun yang dianggap oleh seseorang sebagai hal yang benar untuk dilakukan, maka dia harus terus berjuang untuk melakukannya entah bagaimanapun caranya. Apa lagi yang bisa dia dikatakan?     

Pada saat itu, Gu Dongliu mengingat kembali tentang banyak hal: Pondok, lelaki tua yang duduk disana, sementara itu dia berdiri di belakang lelaki tua itu dan bertanya, "Guru, apa artinya menjadi seorang Sage?"     

"Tingkat Plane-mu, pikiranmu, dan sikapmu," jawab lelaki tua itu.     

"Bagaimana caranya seseorang bisa menjadi seorang Sage?" dia bertanya lagi.     

"Selalu berpikiran terbuka, maka dunia akan terbuka di hadapanmu. Ketahuilah takdirmu, dan kau akan tahu bagaimana caranya menjadi seorang Sage."     

"Tingkat Plane apa yang berada di atas Sage Plane?"     

"Saint Plane."     

"Apa artinya menjadi seorang Saint?"     

"Menurut pemahamanku tentang Saint, itu berarti sosok tersebut tidak memiliki kekurangan," ujar lelaki tua itu.     

"Apa maksudnya itu?" dia bertanya lagi.     

"Kau ini kenapa, nak? Aku sendiri tidak berkultivasi. Apa kau tidak bisa mencari jawabannya sendiri?"     

"Tapi apakah saya bisa melakukannya?"     

"Selama kau memiliki dunia di dalam hatimu dan pikiranmu terbebas dari ambisi yang berlebihan, kau tidak akan mungkin gagal! Apakah kau meragukan kemampuanku dalam menilai seseorang sekarang? Seharusnya aku meninggalkanmu sendiri saat itu!" lelaki tua itu menggerutu.     

Gu Dongliu berpikir dan sepertinya terdapat sebuah bayangan suci yang muncul di dalam pikirannya. Kekuatan yang tak berbentuk mengalir ke sekujur tubuhnya dan auranya kini menjadi semakin kuat, menyebar hingga keluar dari tubuhnya.     

Kekuatan dari Sealing of All Creations masih menghalangi kekuatan dari auranya. Namun, Roh Kehidupan yang berada di belakangnya berkilauan dengan cahaya yang menyilaukan, berubah menjadi semakin suci seolah-olah diperkuat oleh kekuatan suci yang mengerikan. Semua orang tampak tercengang dengan perubahan yang terjadi pada tubuh Gu Dongliu. Roh Kehidupan yang berada di belakangnya tampaknya telah berevolusi menjadi semacam sosok suci. Cahaya suci mengalir ke dalam tubuhnya, membuat sekujur tubuhnya bersinar dengan kilauan suci!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.