Legenda Futian

Bertarung Melawan Pemimpin dari Kota Awan Putih



Bertarung Melawan Pemimpin dari Kota Awan Putih

0Yuan Hong masih bertarung melawan Sage Tianxing dan Sword Demon di udara. Ye Futian berdiri di bahu Yuan Hong dan menatap ke arah dua Pemimpin Paviliun dari Istana Holy Zhi itu.      0

Sage Tianxing dan Sword Demon menyadari bahwa saat ini mereka sama sekali tidak mampu menandingi Yuan Hong. Mereka tidak mungkin bisa membuat Ye Futian dan Yuan Hong pergi meninggalkan Kota Awan Putih dengan paksa.     

"Ye Futian, kau terlalu keras kepala. Jika kau terlibat dalam semua ini sebagai seorang Noble, kau mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mundur dari masalah ini," ujar Sage Tianxing, sambil menatap ke arah Ye Futian. Konflik yang terjadi saat ini telah berkembang sedemikian rupa sehingga para Sage bahkan merasa tidak mampu untuk ikut campur dalam masalah ini, karena hanya tokoh-tokoh penting di Peringkat Barren Sky yang mampu melakukan sesuatu mengenai situasi saat ini.     

Tebing Zhisheng, Istana Holy Zhi, Kota Awan Putih, dan Keluarga Zhuge telah terperangkap di dalamnya. Meskipun dia adalah mantan murid dari Istana Holy Zhi, tingkat Plane Ye Futian masih terlalu rendah. Jika dia tidak mendapat bantuan dari Yuan Hong yang berasal dari Gunung Taihang, dia tidak akan bisa berbuat banyak dalam masalah ini.     

"Ini adalah pilihanku sendiri. Bahkan jika pilihan yang kubuat akan membawaku ke neraka, aku tidak akan menyesalinya." Ye Futian melanjutkan, "Justru aku merasa khawatir pada Istana Holy Zhi. Jika saatnya tiba bahwa kehendak yang kalian yakini selama ini ternyata tidak lebih dari sekedar kebohongan belaka, apa yang akan terjadi ketika kehendak seperti itu runtuh?"     

"Kehendak dari Istana Holy Zhi lebih kuat dari yang kau pikirkan." Sage Tianxing berkata, "Karena kau menolak untuk menyerah, kita harus menunggu Bai Gu kembali. Jika pada akhirnya Yuan Hong kalah, apakah kau yakin itu adalah hasil yang bisa kau saksikan dengan mata kepalamu sendiri?"     

"Kita lihat saja nanti," ujar Ye Futian dengan santai, lalu ia melompat turun dari punggung Yuan Hong. Para kultivator kuat yang ditempatkan di Kantor Pemimpin Kota Awan Putih masih berada di posisi mereka masing-masing, menjaga anggota Klan Bai tetap aman. Meskipun dua Pemimpin Paviliun dari Istana Holy Zhi telah dikalahkan, Ye Futian tidak akan berani bertindak sembrono selama para kultivator kuat itu masih berada disana. Setidaknya, mereka akan bertindak sebagai pengulur waktu yang baik. Saat ini, mereka hanya bisa menunggu Pemimpin dari Kota Awan Putih untuk kembali, lalu ia akan membunuh Yuan Hong dan Ye Futian, sebelum akhirnya membantai pasukan dari Gunung Taihang.     

Waktu terus berlalu dan suasana di Kota Awan Putih masih berada di dalam kekacauan. Banyak orang mendarat di dekat Kantor Pemimpin Kota, memandang ke arah kediaman yang sangat megah itu. Mereka tidak menyangka bahwa seseorang akan berani membuat masalah dengan Klan Bai; klan yang memiliki dua sosok yang menempati posisi keempat dan kesepuluh dalam Peringkat Barren Sky. Ditambah lagi, orang yang melakukannya tidak lain adalah seorang pemuda di tingkat Noble Plane. Tindakannya itu benar-benar gila, namun Ye Futian tetap melakukannya.     

Suara gemuruh yang mengerikan terdengar dari atas langit Kota Awan Putih, bergema hingga ke kediaman Klan Bai seperti sebuah gelombang yang mengerikan di udara. Banyak orang berbalik untuk melihat dimana gelombang yang mengerikan itu akhirnya berhenti. Suara gemuruh kembali terdengar dan gelombang itu akhirnya berhenti. Pemimpin dari Kota Awan Putih sedang berdiri dengan sikap yang mengintimidasi di udara. Kedua matanya yang berwarna abu-abu menatap ke arah permukaan tanah, dipenuhi dengan keinginan membunuh sedingin es.     

"Pemimpin Kota telah tiba." Orang-orang dari Kota Awan Putih tampak terkejut. Mereka tidak pernah melihat Pemimpin Kota semarah ini sebelumnya. Semua orang sudah bisa menebak betapa marahnya Pemimpin Kota, ketika mengetahui bahwa seseorang telah menerobos masuk ke dalam kediaman Klan Bai.     

Sebuah mata berwarna abu-abu muncul di udara, dan itu tidak lain adalah sihir Eye of Devastation. Mata itu menatap ke arah dimana Yuan Hong dan Ye Futian berdiri, dan tiba-tiba mereka merasa bahwa area di sekitarnya seperti telah tersegel. Yuan Hong, Ye Futian, dan pasukan dari Gunung Taihang tampaknya telah terisolasi dari dunia luar, terperangkap di dalam dunia berwarna abu-abu.     

Pada saat itu juga, Ye Futian merasa seolah-olah sebuah tangan penghancur yang mengerikan berusaha menerobos masuk ke dalam pikirannya. Wajahnya menjadi pucat dan ia mendengus kesakitan. Ketika berhadapan dengan seorang Sage tingkat atas yang berspesialisasi dalam elemen spiritual, tingkat Plane yang dimiliki oleh Ye Futian benar-benar membuatnya tidak berdaya.     

Yuan Hong mengarahkan pandangannya pada Bai Gu sebelum akhirnya ia menghentakkan kakinya ke permukaan tanah. Diikuti dengan suara gemuruh, banyak retakan terbentuk di wilayah Kantor Pemimpin Kota. Banyak orang mendengus secara bersamaan, bagian dada mereka terasa sangat berat. Ada banyak orang yang wajahnya menjadi pucat dan langsung memuntahkan darah.     

"Yuan Hong, apa kau ingin mati?" Bai Gu akhirnya berbicara, suaranya dipenuhi dengan keinginan membunuh.     

"Kalau kau berani menyerangnya sekali lagi maka aku akan menghancurkan Klan Bai-mu saat ini juga," ujar Yuan Hong sambil menatap ke arah Bai Gu.     

Kedua mata Bai Gu yang dipenuhi oleh keinginan membunuh melirik ke arah Ye Futian. Dia sama sekali tidak mempedulikannya ketika mereka berada di kediaman Keluarga Zhuge kala itu, karena Ye Futian hanyalah salah satu dari generasi muda di tingkat Noble Plane. Dia tidak peduli apa yang bisa dia lakukan saat itu. Namun, semuanya telah berbeda sekarang. Ye Futian benar-benar membawa pasukan dari Gunung Taihang dan menindas orang-orang di kediaman Klan Bai, mengancamnya agar tidak melukai kakak-kakak seniornya. Hal itu membuat Bai Gu merasa sangat marah, dan dia menganggap bahwa Ye Futian harus mati untuk membayar tindakannya. Karena itu, dia tidak ragu untuk membunuh Ye Futian; sama seperti bagaimana manusia menginjak seekor semut. Tapi dia sudah menebak bahwa Yuan Hong pasti akan melindungi Ye Futian. Jika Bai Gu berani melukai Ye Futian, maka Yuan Hong akan menghancurkan Klan Bai.     

"Kalau begitu, aku hanya perlu membunuhmu terlebih dahulu," ujar Bai Gu dengan nada dingin. Rangkaian rune yang sangat mengerikan bersinar tidak lama setelah dia selesai berbicara, membombardir area di sekitar Yuan Hong dan membelah permukaan tanah di tempat dimana dia berdiri. Tanah tempat Yuan Hong berdiri telah terangkat oleh serangan Bai Gu barusan, mengangkat tubuh kera itu tinggi-tinggi ke udara secara perlahan.     

Banyak orang tertegun ketika menyaksikan pemandangan tersebut. Serangan itu menunjukkan kemarahan dari Pemimpin Kota Awan Putih.     

"Tunggu aku di bawah," ujar Yuan Hong pada Ye Futian.     

Ye Futian mengangguk dan melompat turun dari tubuh kera tersebut. Dalam sekejap, kera emas raksasa lainnya segera mengelilingi Ye Futian, tetapi sebenarnya mereka tidak perlu melakukan hal itu, karena tidak ada seorang-pun yang berani berurusan dengannya sebelum Bai Gu bisa mengalahkan Yuan Hong.     

Sebidang tanah tempat Yuan Hong berdiri terus bergerak di udara seperti sebuah pulau yang melayang di atas langit. Sebidang tanah itu diambil dari wilayah kediaman Klan Bai dengan paksa oleh Bai Gu. Sudah jelas bahwa Bai Gu tidak ingin keluarganya ikut terseret ke dalam pertempuran ini. Sihir Eye of Devastation mampu mengendalikan aliran Spiritual Qi, menyegel kekuatan yang berada di sekitar Yuan Hong. Pada saat yang sama, bayangan dari dewa-dewa kegelapan kuno yang sangat mengerikan muncul di udara, semua bayangan itu dialiri oleh kekuatan yang dahsyat di sekujur tubuh mereka.     

Bai Gu adalah ayah dari Bai Luli dan dia juga pernah memasuki Istana Sage, berkultivasi di bawah bimbingan dari Pemimpin Istana Holy Zhi. Oleh karena itu, kekuatan yang dimiliki oleh ayah dan anak ini mirip satu sama lain.     

"Yuan Hong, apa yang telah kau lakukan hari ini akan menyebabkan bangsa kera akan lenyap dari Negeri Barren," ujar Bai Gu dengan nada dingin, sambil berusaha meredam amarahnya. Bayangan dari para dewa kegelapan itu langsung bergerak menuju Yuan Hong. Lebih buruk lagi, aura spiritual Yuan Hong tampaknya telah diserang oleh tangan-tangan kegelapan yang tidak berbentuk.     

*Boom* Yuan Hong mengambil satu langkah ke depan. Sebidang tanah yang dia pijak langsung berubah menjadi debu ketika aura iblis yang mengerikan berputar-putar di udara, memancarkan tekanan ke area di sekitarnya. Cahaya-cahaya berwarna emas terpancar dari tubuhnya, dan diikuti dengan suara raungan kera, serangan aura yang tak berbentuk bergejolak. Telinga dari siapa-pun yang berada di sekitar area tersebut berdengung. Tubuh banyak orang gemetar hebat hingga mereka memuntahkan darah dari mulutnya. Bahkan Ye Futian juga mendengus dan darah terlihat dari sudut mulutnya. Raungan dari kera itu benar-benar mengerikan.     

Tombak-tombak berwarna emas menembus udara dan diarahkan menuju Yuan Hong. Tombak Divine Destruction di tangan Yuan Hong saat itu telah memanjang hingga lebih dari seratus meter. Tongkat sepanjang seratus ribu jin itu terlihat semakin mengerikan di tangan kera emas raksasa tersebut.     

*Boom, boom, boom* Tubuh raksasa Yuan Hong berlari di udara seolah-olah ia sedang menginjak tanah yang datar. Setiap langkah yang diambilnya menimbulkan suara gemuruh, dan sebuah kekuatan penghancur-langit perlahan-lahan berkumpul di sekelilingnya saat ia berlari. Tubuhnya yang berukuran sangat besar melompat ke udara dan bayangan-bayangan tongkat bermunculan dari Tombak Divine Destruction dalam sekejap. Kemudian dia pergi menuju salah satu dewa kuno raksasa yang berada di sekitarnya. Tubuh dewa kuno itu dihancurkan diikuti dengan suara gemuruh saat Yuan Hong menghantam sosok dewa kuno itu dengan tongkatnya. Bai Gu menatap ke arah Yuan Hong dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dia tahu dari pertarungannya dengan Yuan Hong beberapa bulan yang lalu bahwa saat ini kekuatan dari kera itu telah meningkat dengan pesat.     

Roh Kehidupan kedua miliknya telah dikeluarkan: sebuah gulungan sihir raksasa, yang memancarkan aura mengerikan seolah-olah sebuah lukisan sedang dilukis saat itu juga. Ada juga pusaka lainnya yang menyatu di dalam Roh Kehidupan tersebut: Pusaka Para Saint. Cahaya-cahaya yang menyilaukan meledak, menerangi area di sekitarnya seolah-olah rune yang tak berbatas telah muncul di atas langit.     

"Segel," gumam Bai Gu dengan suara sedingin es. Gulungan sihir itu meledak, menyegel area di sekitarnya, membentuk sebuah kurungan sihir yang menyegel Yuan Hong di dalamnya.     

Yuan Hong kembali melangkah ke udara diikuti dengan suara raungan lainnya. Bayangan kera emas raksasa yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di sekitarnya. Semua bayangan itu mengayunkan tongkat mereka masing-masing di udara. Suara gemuruh yang memekakkan telinga terdengar ketika kurungan itu dihancurkan. Namun, pertempuran ini belum selesai. Gulungan sihir raksasa lainnya diarahkan pada Yuan Hong, dimana setiap rune yang tertulis di dalam gulungan sihir itu dipenuhi dengan kekuatan penghancur yang dahsyat.     

Bai Gu mengepalkan tangannya. Banyak gulungan sihir meledak dalam sekejap. Area yang mereka tempati tampaknya telah terkoyak saat itu juga. Retakan-retakan kegelapan telah terbentuk di udara, memancarkan kekuatan penghancur yang mengerikan dari dalam retakan-retakan tersebut.     

"Apa itu?" Ye Futian melihat ke arah langit. Pemimpin dari Kota Awan Putih memang sosok yang menempati posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky. Sihir dari serangan hukum yang baru saja dia keluarkan sangat mengerikan.     

Namun, Yuan Hong mengayunkan Tombak Divine Destruction di dalam area penghancur itu. Suara gemuruh terus-menerus terdengar dari atas langit. Kekuatan penghancur yang mengerikan menghalangi pandangan mata banyak orang, dan hanya sosok seekor kera emas yang menyilaukan yang bisa terlihat dengan samar disana. Kemudian mereka melihat tubuh raksasa dari kera emas itu menyerang Bai Gu, dengan mengayunkan tongkat yang ditujukan untuk membunuh seorang dewa.     

Bai Gu berdiri di tempatnya, sambil menatap ke arah Yuan Hong dengan ekspresi dingin di wajahnya. Lukisan dari gulungan sihir yang berada di belakangnya memancarkan sinar cahaya yang menyilaukan, membentuk banyak gulungan sihir lainnya dari jenis yang sama. Spiritual Qi yang tak berbatas berkumpul di sekitar gulungan-gulungan sihir tersebut. Kedua mata Bai Gu telah mengambil kendali atas semua kekuatan yang berada di dalam area itu, yang kini berputar-putar dengan kecepatan luar biasa.     

"Great Summoning," ujar Bai Gu. Bayangan seorang dewa kuno muncul di depan setiap gulungan sihir yang berada di udara. Pada saat itu, semua bayangan dewa kuno itu dipenuhi dengan kekuatan yang dahsyat, langsung diarahkan menuju Yuan Hong. Bayangan dewa-dewa kuno itu terlihat di dalam mata Bai Gu ketika dia melihat ke depan dan berkata, "Yuan Hong, sekarang kau akan merasakan kekuatan terbaru yang telah kukembangkan—Heaven Destruction Print." Tidak lama setelah dia selesai berbicara, banyak sosok raksasa dari dewa-dewa kuno itu menerjang ke arah Yuan Hong dan mengerahkan jejak telapak tangan raksasa ke depan. Serangan itu saling beresonansi satu lama lain, membuat udara di sekitarnya bergetar.     

Banyak orang menyaksikan pemandangan itu dan berpikir bahwa Pemimpin dari Kota Awan Putih memang layak menempati posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky. Dia nyaris tak terkalahkan di tingkat Plane-nya saat ini.     

Yuan Hong mengayunkan Tombak Divine Destruction, mengeluarkan begitu banyak bayangan tongkat yang memenuhi langit, menyerang Bai Gu dari udara. Suara gemuruh terdengar di udara, tapi itu bukan akhir dari segalanya. Dia terlihat seperti sedang berlatih dengan teknik menggunakan tongkat miliknya di udara. Sekumpulan badai emas bergejolak di sekitarnya dan sebuah kekuatan mengerikan yang mampu menghancurkan segalanya telah muncul di udara. Ketika serangan keenam dari Nine Heavenly Attacks dikeluarkan, seberkas cahaya menembus udara. Yuan Hong memegang Tombak Divine Destruction di tangannya dan mengayunkannya ke depan. Bayangan-bayangan tongkat itu membelah semua jejak telapak tangan dari dewa-dewa kuno yang mengerikan itu menjadi dua bagian, sebelum akhirnya mengincar bayangan dari para dewa kuno itu sendiri. Tubuh para dewa kuno yang telah dipanggil oleh Bai Gu terus dihancurkan oleh cahaya emas yang menyilaukan tersebut. Kekuatan yang mengerikan itu langsung diarahkan menuju Bai Gu. Udara bergemuruh sejenak ketika Bai Gu dihempaskan ke udara.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada Yuan Hong. Dia terlihat seperti seorang dewa iblis abadi berwarna emas yang berdiri di tempatnya. Hari ini, dia telah mengalahkan Pemimpin dari Kota Awan Putih yang berada di posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.