Legenda Futian

Pertempuran Catur



Pertempuran Catur

2Di dalam Rumah Yujing, Jiu Gongzi bertanya pada Ye Futian dan kelompoknya, "Apakah kalian semua ingin melihat-lihat area pegunungan atau kalian lebih memilih untuk beristirahat dulu di Rumah Yujing?"     
1

"Sebaiknya kita segera mendaki pegunungan ini," ujar Ye Futian. Bagaimanapun juga, tujuan awal mereka datang kemari adalah untuk mengunjungi Vila Saint Chess. Sebagian besar dari mereka yang datang ke Rumah Yujing mungkin telah tiba di puncak Gunung Jinghua.     

"Baiklah." Jiu Gongzi mengangguk dan membawa Ye Futian dan kelompoknya ke rute pendakian yang berada di belakang Rumah Yujing.     

Gunung Jinghua sangat tinggi, dan Vila Saint Chess berdiri di puncak gunung ini. Bangunan tersebut, yang dibangun dengan memunggungi tebing-tebing di belakangnya, terlihat agung dan megah.     

Banyak orang sudah berkumpul di Vila Saint Chess dan mereka semua memiliki hawa kehadiran yang luar biasa. Pada saat itu, semakin banyak orang yang berkumpul di salah satu tebing di dalam area vila tersebut, yang disebut sebagai Tebing Catur. Setiap batu berukuran besar di area Tebing Catur ditempati oleh seseorang di atasnya. Tatapan mata mereka tertuju ke depan, dan terdapat sembilan papan catur raksasa yang mengambang di udara. Setiap papan catur itu memancarkan kekuatan mistis.     

Pada saat itu, sebuah pertempuran catur yang sengit sedang terjadi di salah satu papan catur tersebut. Salah satu peserta yang sedang bertempur adalah seorang pemuda berpakaian ungu yang memiliki sebilah pedang panjang di pinggangnya, ia tampak gagah dan memancarkan aura yang luar biasa. Sosok yang berseberangan dengan pemuda itu adalah seorang lelaki tua, yang tampak sederhana namun memiliki aura yang kokoh seperti sebuah gunung, tampaknya ia telah menggabungkan dirinya menjadi satu kesatuan dengan papan catur yang berada di depannya itu.     

Dua peserta itu berdiri di atas papan catur. Pemuda itu mengayunkan tangannya dan membawa satu pion catur dari atas langit, lalu menusuk salah satu tempat di atas papan catur itu seperti sebilah pedang. Tampaknya pion itu memancarkan hukum pedang yang sangat kuat pada saat pion tersebut mendarat di tempat yang telah ditentukan.     

Lelaki tua itu mengayunkan tangannya dengan santai, dan diikuti dengan suara ledakan yang keras, sebuah pion mendarat di atas papan catur. Gunung-gunung berguncang saat sebuah kekuatan yang tak berbentuk muncul, menekan aura dari pedang tersebut.     

"Jadi ini adalah pertempuran catur?" ujar Ye Futian.     

Bagi orang awam, seni guqin, catur, buku, dan lukisan dimaksudkan untuk menempa temperamen seseorang, mengkultivasi pikiran seseorang, dan meningkatkan kepribadian seseorang. Namun bagi para kultivator, meskipun semua itu memiliki peran penting untuk mereka, bagian terpenting dari seni adalah pertempuran. Tidak ada seorang-pun yang akan rela menghabiskan banyak waktu dan energi ke dalam bentuk kultivasi yang hanya memiliki sedikit manfaat dalam pertempuran.     

Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa Saint Chess terkenal bukan karena seninya dalam permainan catur itu sendiri, tetapi karena caranya bermain catur yang sangat luar biasa, mendekati kemampuan para Saint, sama halnya dengan sihir musik dan Pelukis.     

Ye Futian pernah bertarung melawan Zhou Mu, seorang murid dari Art Saint yang berasal dari Kota Donghai, dengan melibatkan guqin dan seni melukis ketika dia masih muda. Kakak Keempat Ye Futian, Xue Ye, memiliki Roh Kehidupan Ribuan Buku, dan karena itulah, ia berpengalaman dalam menggunakan berbagai kemampuan yang ada di dalam buku-buku. Ye Futian juga pernah bertemu dengan seseorang di Kota Alkimia dimana dasar kultivasi dari orang itu merupakan matriks catur. Namun, ini adalah pertama kalinya ia menyaksikan pertempuran catur yang sesungguhnya..     

"Benar." Jiu Gongzi mengangguk dan menunjuk ke arah pemuda yang sedang bertarung dalam pertempuran catur di depan mereka, lalu berkata, "Orang itu bernama Li Mu. Gurunya adalah salah satu sosok terkemuka dari Peringkat Sage dan Saint: Sword Celestial. Li Mu sendiri adalah seorang pendekar pedang yang sangat terkenal, ia memiliki bakat yang luar biasa. Sword Celestial tidak hanya berpengalaman dalam ilmu pedang tetapi ia juga mahir menggunakan matriks pedang. Li Mu belajar dengan baik di bawah bimbingan dari Sword Celestial, dan wajar saja ia memiliki kemampuan yang sama hebatnya dengan sang guru. Matriks pedang miliknya memiliki kekuatan yang luar biasa, ia juga telah belajar bermain catur agar bisa mengunjungi Tebing Catur, menggabungkan ilmu pedangnya ke dalam permainan catur. Ia telah mencapai tingkat yang luar biasa dalam hal itu, namun ia menemui kesulitan dalam menembus permainan pertama ini."     

Jiu Gongzi tersenyum dan menoleh ke arah Ye Futian, sambil berkata, "Jadi, peluangmu untuk lolos akan semakin kecil. Tapi tentu saja, jika ada di antara kalian yang berpengalaman dalam bidang ini, kalian boleh mencobanya."     

"Sepertinya Jiu Gongzi juga membawa beberapa orang ke Vila Saint Chess," seseorang tersenyum dan berbicara dari salah satu batu besar di samping mereka.     

"Aku hanya ingin ikut bersenang-senang," jawab Jiu Gongzi sambil tersenyum.     

Sosok itu melihat ke arah Ye Futian dan kelompoknya, dia menganggap bahwa orang-orang ini memiliki aura yang luar biasa. Namun, hampir semua orang yang telah mengunjungi Vila Saint Chess adalah orang-orang yang luar biasa. Tetapi sebagian besar dari orang-orang yang mengunjungi tempat ini datang kemari hanya untuk bersenang-senang.     

Ye Futian terus memusatkan pandangannya pada pertempuran di hadapannya. Saat pion-pion catur ditempatkan di atas papan catur satu per satu, ekspresi Li Mu menjadi semakin serius dan gelisah. Gerakannya dalam meletakkan pion-pionnya menjadi semakin lambat, dan telapak tangannya mulai berkeringat.     

Sebuah aura pedang turun dari atas langit saat dia mengayunkan tangannya. Kekuatan penghancur yang mengerikan menyebar di atas papan catur, namun kekuatan itu berhasil ditekan dan distabilkan oleh banyak pion catur lain di sekitarnya.     

Lelaki tua itu juga mengayunkan tangannya. Dalam sekejap, terdengar suara gemuruh, dan banyak pion catur yang dibentuk dari aura pedang dihancurkan saat itu juga. Aura pedang itu menghilang karena telah dihancurkan dengan kekuatan yang dahsyat.     

Sebuah perasaan mistis muncul dalam diri Ye Futian. Dia mengaktifkan Meditasi Kebebasan, dan pada saat berikutnya, tampaknya dia dapat melihat bahwa keduanya tidak benar-benar sedang bermain catur, melainkan benar-benar bertarung di atas medan pertempuran yang berbentuk seperti sebuah papan catur. Aura pedang berputar-putar di area medan pertempuran, dan setiap aura pedang itu sangat tajam, bersiap untuk memotong segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka.     

Namun pedang lainnya muncul, beresonansi dengan banyak pedang yang berada di atas papan catur. Matriks pedang itu berdentangan, mencoba untuk membuka belenggu yang mengikatnya dan menghancurkan pion-pion milik lawannya.     

Pada saat itu, lelaki tua itu menempatkan pion lainnya diikuti dengan suara ledakan yang keras. Ye Futian secara samar-samar bisa melihat sebuah kuali emas raksasa turun dari atas langit dengan membawa kekuatan yang dahsyat untuk menekan segala sesuatu yang berada di bawahnya, menghantam semua aura pedang itu dan mencegah kekuatan dari aura-aura pedang tersebut untuk dikeluarkan.     

Banyak pedang berdentangan dan bergetar. Seolah-olah semua pedang itu dapat hancur kapan saja.     

Li Mu berteriak dan menunjuk ke depan dengan kedua tangannya. Sebilah pedang turun dari atas langit, kemudian berubah menjadi sebuah pion catur yang ditempatkan di atas medan pertempuran papan catur. Pada saat itu, tampaknya semua pedang milik Li Mu telah berubah bentuk menjadi matriks-matriks pedang yang mengerikan, dan sepertinya tidak lama lagi semua matriks pedang itu akan terbentuk.     

Namun, pada saat itu, suara gemuruh terdengar saat sebuah pion yang sangat berat turun secara perlahan dan ditempatkan di suatu sudut.     

Sebuah area pedang dihancurkan tepat ketika pion itu mendarat di atas papan catur, menghancurkan matriks pedang itu secara brutal. Kuali emas itu memancarkan cahaya yang menyilaukan dan membentuk tirai-tirai cahaya, semua tirai cahaya itu menekan semua pedang yang ada di area itu, mengepung mereka di satu tempat.     

Li Mu mengerang, dan darah terlihat di sudut mulutnya. Wajahnya terlihat pucat. Aura Pedang berputar-putar di udara, namun tidak ada satu-pun dari mereka yang bergerak ke bawah. Dia merasa ragu-ragu. Sebuah kilatan yang brutal terlihat di matanya dan dia meletakkan pionnya di tengah-tengah area dari pion lawannya, berniat untuk langsung mengincar bagian tengah dengan satu langkah. Kemudian kekuatan dahsyat yang tak berbentuk menyebar di atas papan catur dan matriks pedang itu kembali terbentuk, membuat banyak retakan muncul di permukaan kuali emas itu.     

Lelaki tua itu mengayunkan tangannya sekali lagi, sama sekali tidak terpengaruh. Sebuah pion lainnya diletakkan di atas papan catur dan ketika pion itu bersentuhan dengan papan catur, wajah Li Mu benar-benar menjadi sangat pucat. Semua matriks pedangnya kini telah dihancurkan, ditekan, dan disingkirkan, berubah menjadi debu. Setelah itu, semua pion lainnya benar-benar dihancurkan tanpa perlu mengotori papan catur tersebut. Pion-pion catur milik Li Mu telah berubah menjadi debu dan benar-benar tidak mampu untuk terbentuk lagi.     

"Aku mengaku kalah." Li Mu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum masam. Dia masih belum bisa melewati permainan pertama. Kemampuan dari Saint Chess sesuai dengan reputasinya. Meskipun memang benar bahwa Li Mu tidak berspesialisasi dalam permainan catur, namun tetap saja suatu hal yang wajar bagi para kultivator untuk mempelajari cara bermain catur, memungkinkan mereka untuk dengan mudah memahami esensi permainan tersebut karena para kultivator pada umumnya memiliki kemampuan perhitungan yang kuat. Namun, cara bermain yang ditampilkan oleh Saint Chess bisa dibilang seperti dewa. Sembilan permainan yang dia buat secara acak telah menghentikan langkah dari sebagian besar orang yang datang ke Vila Saint Chess.     

"Tuan Li, kemampuanmu telah berkembang pesat. Lanjutkan latihanmu dan pada akhirnya kau akan mampu melewati permainan tersebut," ujar lelaki tua itu.     

Li Mu mengangguk. Sudah bisa ditebak bahwa dia tidak berniat untuk menyerah hanya karena dia kalah dalam permainan ini. Meskipun pada akhirnya dia tidak mampu mewarisi papan catur milik Saint Chess, perjalanan itu tetap akan menjadi sebuah latihan yang berguna baginya.     

"Luar biasa." Sage Wanxiang, yang berada di belakang Ye Futian, berkata, "Menyusun formasi dengan pion-pion catur dan setiap langkah yang dibuatnya telah diperkirakan dengan cermat. Begitu banyak perubahan yang tak terbatas terlihat di dalamnya, namun pada akhirnya, tampaknya semua akan kembali ke sumbernya."     

"Anda bermain catur, Paman?" tanya Ye Futian.     

"Jalur yang dimiliki oleh para kultivator merupakan jalur dimana semua aspek saling terkait satu sama lain. Selama seseorang memiliki niat untuk memahami sesuatu, maka mereka akan dapat memahaminya," jawab Sage Wanxiang.     

'Dasar peramal baj*ngan,' Ye Futian berpikir dalam hati, tidak berniat untuk mengatakan hal itu keras-keras.     

"Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Ye Futian merasa penasaran.     

"Bermain catur mirip dengan cara menyusun matriks dan formasi, dimana setiap langkah perlu diperkirakan dengan cermat. Proses dari kedua belah pihak yang sedang bertempur adalah sebuah proses perhitungan serta bagaimana kau akan mengantisipasi dimana lawanmu akan menempatkan pion mereka dan juga caramu untuk menghadapi langkah-langkah itu. Selama seseorang dapat memperkirakan semua kemungkinan yang akan terjadi dan mengendalikan permainan dalam pikiran mereka, maka dia tidak akan bisa dikalahkan, meskipun mereka tidak memiliki peluang untuk menang. Oleh karena itu, bermain catur seharusnya sangat sederhana," Sage Wanxiang menjelaskan.     

Kedua mata Ye Futian berbinar. Paman Wanxiang adalah seorang peramal. Jika dia bisa memperkirakan takdir seseorang, maka perhitungan yang berhubungan dengan permainan catur jelas merupakan hal yang mudah baginya.     

Jiu Gongzi memandang ke arah Sage Wanxiang dengan ekspresi tercengang. Apakah lelaki tua ini sudah gila? Memperkirakan semua kemungkinan dari perubahan yang akan terjadi?     

"Sebuah papan catur memiliki banyak tempat untuk pion dari para pemain, dan setiap kali sebuah pion ditempatkan di atas papan catur, maka akan ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, yang berarti bahwa perubahan dalam setiap permainan bisa dianggap tidak terbatas. Karena itulah, mustahil bagi seseorang untuk memperkirakan setiap langkah yang akan terjadi, dan anda tetap berniat untuk memperkirakan semuanya?" Dia menatap ke arah Sage Wanxiang dengan bingung. Meskipun kata-kata yang diucapkan oleh Sage Wanxiang terdengar seperti sebuah teori dan guru dari Jiu Gongzi juga pernah mengatakan hal yang sama dalam seni catur, dia menganggap bahwa apa yang dikatakan oleh Sage Wanxiang seperti dibuat-buat.     

Bermain catur memang sederhana, dan semua orang mengetahui hal itu. Tetapi mengapa hanya ada satu Saint Chess di sembilan negara?     

"Tidak perlu membuatnya menjadi serumit itu. Cukup perhitungkan langkah-langkah yang sedang kau mainkan," ujar Sage Wanxiang.     

"Pria gila," Jiu Gongzi bergumam tapi kemudian ia berbalik dan tersenyum. "Kalau begitu, bagaimana kalau kau mencobanya sendiri?"     

Sage Wanxiang mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian dan yang lainnya lalu bertanya, "Apakah ada di antara kalian yang ingin mencoba pertempuran catur?"     

Ye Futian mengedipkan matanya dan menoleh untuk melihat orang-orang di sekitarnya, lalu bertanya, "Bagaimana?" Namun, tatapan mata mereka tertuju padanya, yang menurut Ye Futian cukup menyebalkan. Kalian perlu menyuruh sang Pemimpin Istana untuk melakukan hal ini?     

"Xu Que," panggil Ye Futian, dan pria itu cepat-cepat mengalihkan pandangannya. 'Aku tidak tahu kebenaran dari kata-kata Wanxiang yang licik itu, dan aku meragukan kata-katanya.'     

"Qianchou," Ye Futian memanggil nama lainnya. Zui Qianchou hanya mengambil botol anggurnya dan meminumnya.     

"Kakak Ketujuh," Ye Futian berbalik dan bertanya pada Yi Xiaoshi. Pria gemuk itu meliriknya dengan sikap lesu. Kemudian tatapan matanya berubah seperti mengandung kebencian.     

Ekspresi Ye Futian berubah menjadi serius dan kaku. Apakah statusnya sebagai Pemimpin Istana tidak ada artinya bagi orang-orang ini? Baiklah, seorang Pemimpin Istana harus memiliki pikiran yang terbuka dan tidak menaruh dendam pada orang-orang ini. Ye Futian berpikir dalam hari saat dia melangkah ke depan dan mendarat di atas papan catur. Dalam sekejap, dia bisa merasakan bahwa tubuhnya diselimuti oleh semacam kekuatan mistis, seolah-olah kekuatan yang dapat digunakan di atas papan catur itu telah dibatasi, mencegah para peserta mengalahkan lawannya dengan mengambil keuntungan dari perbedaan tingkat Plane, yang akan melanggar keadilan dalam sebuah permainan.     

"Mohon bimbingannya, Senior," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat.     

"Kau duluan," ujar lelaki tua itu.     

"Silahkan anda duluan," ujar Ye Futian. Dia tidak tahu bagaimana sebaiknya ia melangkah dalam menghadapi lawannya ini.     

Lelaki tua itu mengayunkan tangannya tanpa mengatakan apa-pun. Pion pertama ditempatkan dengan membawa sebuah kekuatan yang sangat berat, seperti sebuah gunung. Dalam sekejap, Ye Futian bisa merasakan tekanan yang sangat kuat itu. Baginya, seolah-olah dia sedang bertempur di atas medan pertempuran alih-alih sedang bermain catur.     

Ye Futian masih menunggu.     

"Lakukan saja apa yang terlintas dalam pikiranmu," ujar Sage Wanxiang.     

Ye Futian benar-benar ingin membantai seseorang. Meskipun dia benar-benar mengetahui cara bermain catur, dia tidak ingin menjadi lawan bagi seseorang dari Vila Saint Chess, apalagi dia memang tidak tahu cara bermain catur!     

Dia mengayunkan tangannya dan mengeluarkan kekuatan hukum, menggabungkannya dengan pion caturnya dan meletakkannya di suatu tempat. Terdengar suara gemuruh seolah-olah sebuah bintang telah jatuh ke atas papan catur.     

"Apa yang sedang dia rencanakan?" Banyak orang berpaling untuk melihat Ye Futian. Langkah pertama itu terlihat membingungkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.