Legenda Futian

Perjamuan



Perjamuan

1Selain membaca buku, Ye Futian juga bermain catur di Tebing Catur untuk memperdalam pemahamannya mengenai cara bermain catur secara langsung. Dia menjadi semakin bisa memahami seluk-beluk dari permainan catur, dan dia menganggap bahwa jika dia mampu menguasai seni catur, hal itu akan sangat bermanfaat dalam membantu latihannya.      2

Selain itu, selama dia menghabiskan hari-hari disana, dia juga jadi mengetahui identitas dari Liu Zong—seorang murid dari Gunung Suci Xihua, sebuah tempat suci Ortodoksi di Negeri Timur. Ditambah lagi, dia adalah murid yang dibimbing langsung oleh para Saint dan dikenal sebagai orang nomor satu di antara generasi muda dari Gunung Suci Xihua. Tiga kultivator kuat yang berada di tingkat Saint Plane berperan sebagai gurunya, dan rumor mengatakan bahwa jika ada seorang Saint muncul dari Pertempuran Ortodoksi selanjutnya di Sembilan Negara, tidak diragukan lagi bahwa orang itu adalah Liu Zong.     

Penilaian seperti itu menunjukkan bahwa Liu Zong lebih dari seseorang yang hanya memiliki potensi untuk menjadi seorang Saint; dia telah ditakdirkan untuk menjadi seorang Saint di masa yang akan datang, dan itu adalah pendapat yang dimiliki oleh banyak orang di dunia ini.     

Selain Liu Zong, Zhou Zichao, yang juga telah tiba disini, memiliki latar belakang yang tidak kalah mengesankan. Dia berasal dari Dinasti Suci Zhou Agung, sebuah dinasti suci yang menguasai wilayah luas di Negeri Timur. Rumor mengatakan bahwa dinasti itu pernah menyatukan semua wilayah di Negeri Timur di bawah satu pemerintahan bertahun-tahun yang lalu, berdiri di puncak kekuasaan Negeri Timur. Meskipun dinasti itu tidak lagi seperti dulu, Dinasti Suci Zhou Agung adalah salah satu pasukan terbaik yang dimiliki oleh Negeri Timur, bahkan di seluruh penjuru sembilan negara.     

Yang Xiao, seorang kultivator kuat yang namanya tertera dalam Peringkat Sage dan Saint yang juga seorang murid dari Saint Chess, tidak akan datang untuk menyambutnya secara pribadi.     

Selain mereka berdua, semua orang yang diundang ke Rumah Yujing adalah orang-orang yang telah mendapatkan persetujuan dari sembilan murid Saint Chess. Dapat dipastikan bahwa mereka semua entah memiliki latar belakang yang mengesankan atau memiliki bakat yang sangat luar biasa. Bagaimanapun juga, semua ini berhubungan dengan sebuah benda yang melambangkan warisan dari Saint Chess, dan karena itulah, hal ini menarik perhatian banyak orang.     

Yang Xiao, Pemimpin dari Rumah Yujing, mengadakan sebuah perjamuan di tempatnya untuk menghibur tamu-tamunya. Suasana di tempat itu sangat ramai dan semua tamu yang hadir adalah orang-orang yang memiliki hawa kehadiran yang luar biasa.     

Kelompok Ye Futian menempati kursi masing-masing setelah mereka tiba disana, dan kursi mereka terlihat biasa-biasa saja. Ye Futian mengalihkan pandangannya ke depan, melihat sosok Yang Xiao, murid tertua dari Saint Chess, yang merupakan sosok pria paruh baya yang gagah dan memiliki aura yang luar biasa. Namun, istrinya tampak lebih muda, mungkin baru saja menginjak usia tiga puluhan. Dia terlihat sangat mempesona. Dia adalah wanita tercantik di Kota Yujing, dan tentu saja penampilannya sesuai dengan reputasinya. Namun, terdapat banyak wanita di antara para tamu yang tidak kalah cantik dengan wanita tercantik Kota Yujing tersebut.     

Gadis-gadis di kelompok Ye Futian juga terlihat luar biasa. Selain itu, seorang pemuda dan seorang gadis terlihat duduk di dekat kursi Yang yang berada di barisan depan. Mereka berdua memancarkan aura yang sangat anggun, karena mereka tidak lain adalah Zhou Zichao dan Zhou Ziyi, dua bersaudara yang berasal dari Dinasti Suci Zhou Agung, dan Zhou Ziyi sendiri sangat cantik. Dua bersaudara itu terlihat sangat bermartabat dan elegan.     

Terdapat banyak kultivator kuat lainnya di sekitar mereka berdua. Meskipun setiap orang itu memancarkan aura yang lembut dan menenangkan, aura anggun dari mereka sangat menonjol. Mereka semua adalah orang-orang dari dinasti suci. Ditambah lagi, orang-orang yang duduk di hadapan mereka juga merupakan sosok-sosok yang luar biasa.     

"Perjamuan hari ini diadakan agar para tamu bisa bersenang-senang dan saling berbincang-bincang satu sama lain. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat bertemu dengan begitu banyak putra dan putri kebanggaan dari generasi muda." Yang Xiao, yang duduk di kursi tuan rumah, tersenyum dan berkata kepada semua orang di hadapannya, "Saya dan istri saya ingin bersulang dengan semua orang yang hadir disini."     

"Reputasi anda sungguh luar biasa, Ketua Yang. Senang sekali bisa bertemu dengan anda hari ini," ujar seseorang sambil tersenyum. Semua tokoh yang menempati Peringkat Sage dan Saint adalah orang-orang yang luar biasa, dan Yang Xiao tidak terkecuali, mengingat statusnya sebagai murid dari Saint Chess.     

"Sepertinya kalian semua telah mengunjungi Tebing Catur dan merasakan permainan yang ada disana secara langsung. Bagaimana pendapat kalian tentang permainan catur disana?" tanya Yang Xiao sambil tersenyum.     

"Sulit." Li Mu, seorang murid dari Sword Celestial berkata, "Saya berpengalaman dalam menggunakan matriks pedang dan mulai mempelajari seni catur sebelum saya datang kemari, tetapi saya tetap tidak mampu melewati permainan pertama ketika saya tiba disini. Sekarang saya telah mencapai permainan kelima setelah menghabiskan banyak waktu di tempat ini. Sepertinya akan sulit untuk melewati sembilan permainan di Tebing Catur."     

"Han Jing telah melewati delapan permainan sejauh ini, dan seharusnya tidak lama lagi dia akan mampu melewati permainan kesembilan," ujar Yang Xiao sambil menatap ke arah Han Jing.     

"Saya akan melewati permainan kesembilan sesegera mungkin dan melanjutkan untuk menghadapi Permainan Catur Naga Surgawi," ujar Han Jing sambil mengalihkan pandangannya ke arah Yang Xiao. Permainan Catur Naga Surgawi adalah permainan pamungkas, yang diadakan dengan upaya gabungan dari sembilan murid Saint Chess. Permainan Catur Naga Surgawi lebih dari sekedar sebuah permainan catur biasa, karena sebuah pertempuran catur yang sengit diharapkan akan terjadi dalam permainan itu, sehingga peraturannya-pun dibuat berbeda.     

"Aku akan menantikannya," ujar Yang Xiao sambil tersenyum. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah seorang pemuda yang terlihat sangat gagah dan tampan, lalu ia bertanya, "Mo Jun, kapan saudaramu, Liu Zong akan tiba disini?"     

Mo Jun adalah seorang murid luar biasa lainnya dari Gunung Suci Xihua dan juga murid yang dibimbing langsung oleh seorang Saint. Dia adalah seorang pemuda yang sangat luar biasa dengan tubuh yang lincah serta wajah yang sangat tampan. Satu tatapan mata ke arahnya sudah bisa membuat orang-orang menebak bahwa pemuda itu akan meraih hal-hal besar di masa depan, dan dia memiliki reputasi yang luar biasa di antara generasi muda dari Negeri Timur. Meskipun begitu, ketika orang-orang mendengar tentang generasi muda dari Gunung Suci Xihua, maka saudaranya, Liu Zong, adalah sosok yang muncul di dalam pikiran mereka. Tentu saja, Mo Jun juga sangat mengagumi saudaranya, Liu Zong. Dia adalah orang yang telah ditakdirkan untuk menjadi seorang Saint di masa depan, dan Mo Jun sendiri percaya bahwa dirinya juga memiliki takdir yang sama.     

"Saudara saya suka menyendiri. Karena itu, saya tidak tahu dimana dia berada sekarang," jawab Mo Jun.     

Yang Xiao mengangguk dan menambahkan, "Aku sudah tidak sabar untuk menyaksikan kehadiran pemuda yang luar biasa dari Gunung Suci Xihua yang merupakan orang nomor satu di antara generasi muda mereka ini." Kemudian dia menyadari sosok dari seorang wanita yang berpenampilan luar biasa yang memancarkan aura suci, sehingga dia tampak lebih luar biasa daripada wanita tercantik di Kota Yujing. Yang Xiao tersenyum dan berkata, "Aku merasa terkejut melihat kehadiran anda disini, Dewi Qingni."     

"Anda terlalu baik, ketua." Dewi Qingni juga murid dari seorang Saint, dia adalah seorang generasi muda yang memiliki hubungan dengan delapan orang dari tingkat Saint Plane di Negeri Timur. Banyak orang-orang seperti itu telah hadir di perjamuan tersebut.     

"Saudara-saudaraku, bagaimana kalau kalian memperkenalkan para tamu yang telah kalian undang kemari. Bahkan ada beberapa tamu yang tidak kuketahui," ujar Yang Xiao sambil memandang ke arah adik-adik juniornya. Sembilan murid dari Saint Chess telah hadir pada hari itu.     

"Baik, Kakak Pertama." Beberapa dari mereka mengangguk dan mulai memperkenalkan para kultivator kuat yang mereka undang ke Rumah Yujing. Mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka dari Negeri Timur. Ketika tiba giliran Jiu Gongzi untuk memperkenalkan tamunya, dia memandang ke arah Ye Futian dengan ekspresi aneh di wajahnya dan berkata, "Sebenarnya aku tidak tahu dari mana kau berasal."     

Ye Futian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Entah dia bersikap murah hati atau ceroboh ketika dia baru mengingat hal-hal seperti itu sekarang.     

"Ye Futian dari Negeri Barren," ujar Ye Futian dengan suara pelan.     

"Kedengarannya tidak asing di telingaku. Sepertinya aku pernah mendengarnya di suatu tempat," ujar Jiu Gongzi. Kemudian dia berbalik ke arah Yang Xiao dan memperkenalkan Ye Futian. "Kakak Pertama, ini adalah temanku, Ye Futian yang berasal dari Negeri Barren."     

"Negeri Barren, Ye Futian," Yang Xiao bergumam pada dirinya sendiri. Tiba-tiba, semua generasi muda dari para Saint mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian. Meskipun orang-orang dari Negeri Barren nyaris tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang dari negara lain, orang-orang dari tempat suci tentu akan mengetahui tentang peristiwa besar yang terjadi di Negeri Barren, terutama peristiwa yang melibatkan Tebing Zhisheng dari Negeri Yu. Karena itu, mereka telah mendengar nama Ye Futian lebih dari setengah tahun yang lalu.     

"Aku tidak menyangka bahwa Pemimpin dari Istana Holy Zhi, tempat suci di Negeri Barren akan berada disini. Aku mohon maaf." Yang Xiao mengangkat cangkirnya, sambil tersenyum dan berkata, "Silahkan menikmati perjamuan ini."     

"Anda terlalu baik, ketua." Ye Futian mengangkat cangkirnya dan menghabiskan minumannya.     

"Oh, jadi kau adalah Pemimpin Istana dari tingkat Noble Plane itu." Jiu Gongzi baru menyadarinya. Dia samar-samar bisa mengingat bahwa Ye Futian sempat menjadi bahan pembicaraan lebih dari setengah tahun yang lalu, tetapi karena dia tidak begitu berminat dalam hal-hal seperti itu, dia tidak mempedulikannya. Dia baru menyadari identitas Ye Futian setelah mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Yang Xiao.     

"Pemimpin Istana dari tingkat Noble Plane, ya?" Ye Futian merasa kesal.     

Semua orang yang hadir di perjamuan mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian. Kemudian Zhou Zichao berkata, "Aku mendengar berita bahwa kau telah mengalahkan Qin Zhong, sang Putra dari Tebing Zhisheng, dan kau memiliki bakat yang luar biasa. Pemimpin Istana sebelumnya di Negeri Barren memanggil Kaisar Xia setelah pertempuran di Istana Holy Zhi berakhir, kemudian kau mengambil alih posisinya sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi."     

Banyak orang yang hadir kurang lebih pernah mendengar tentang peristiwa itu, tetapi tidak banyak dari mereka yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disana kala itu. Namun, sudah jelas bahwa Pemimpin Istana sebelumnya mengakui Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa dan memiliki kesempatan untuk menjadi seorang Saint, mengingat bagaimana Ye Futian mampu mengalahkan Qin Zhong dari Tebing Zhisheng dan bagaimana Pemimpin Istana sebelumnya mengorbankan nyawanya untuk memanggil Kaisar Xia.     

Mereka mengetahui beberapa hal tentang Qin Zhong yang berasal dari Tebing Zhisheng, tetapi mereka tidak mengenal siapa itu Bai Luli, karena mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di Negeri Barren. Jika bukan karena keterlibatan Tebing Zhisheng dalam peristiwa itu, mereka tidak akan pernah mendengar nama Ye Futian.     

Tetap saja, mereka tidak begitu peduli padanya walaupun sudah melihat wajahnya sekarang, karena Negeri Barren bahkan tidak memiliki seorang Saint, hingga mereka berjuang mati-matian dan membuat banyak pengorbanan hanya untuk menciptakan seorang Saint. Hal itu cukup ironis, mengingat bagaimana beberapa orang yang hadir saat ini adalah murid dari para Saint.     

"Jika kau adalah seorang Pemimpin Istana dari tempat suci di Negeri Barren, mengapa kau begitu payah dalam bermain catur?" tanya seseorang. Apa yang telah ditampilkan oleh Ye Futian hari itu adalah sesuatu yang dianggap oleh banyak orang sebagai gaya bermain catur yang buruk. Hal seperti itu tidak akan dipermasalahkan jika Ye Futian hanyalah orang biasa. Tapi seorang Pemimpin Istana dari tempat suci di Negeri Barren yang menampilkan permainan catur yang begitu buruk dianggap sebagai sesuatu yang menggelikan. Banyak orang menoleh untuk melihat ke arah Ye Futian. Jadi dia adalah sosok yang dimaksud oleh rumor kala itu. Ini semakin menarik.     

"Apakah bermain catur itu untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang dan siapa yang kalah, atau lebih mementingkan tentang menampilkan gaya bermain yang terlihat elegan?" ujar Ye Futian sambil tersenyum dan menatap orang yang baru saja berbicara.     

Orang itu mengerutkan keningnya dan menambahkan, "Meskipun memang benar bahwa tujuan utamanya adalah untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang dan siapa yang kalah, bukankah kita tidak mungkin mengabaikan proses bagaimana permainan itu berlangsung?"     

Ye Futian tersenyum, dia tidak ingin memperdebatkan masalah ini dengan orang itu lebih lama lagi. Meskipun dia berpendapat bahwa gaya bermain Sage Wanxiang terlihat buruk, dia sama sekali tidak mempermasalahkannya. Jika dia mampu mendapatkan warisan dari Saint Chen dengan gaya bermain seperti itu, maka dia tidak akan peduli dengan komentar orang lain. Menurutnya banyak orang yang hadir juga memiliki pemikiran yang sama.     

Mo Jun mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian, dia seperti mengingat-ingat sesuatu. Dengan melihat kondisi Negeri Barren yang tidak memiliki seorang Saint selama bertahun-tahun, sang Pemimpin Istana pasti datang jauh-jauh datang kemari dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren karena telah melihat sebuah peluang di Negeri Timur. Atau mungkin Ye Futian benar-benar mempunyai suatu rencana mengenai sembilan negara?     

Pertempuran antara sembilan negara itu akan terjadi tidak lain di tempat suci dimana mereka berada sekarang—Gunung Suci Xihua—dan tidak ada yang mengundang Negeri Barren untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.     

Yang Xiao tersenyum dan berkata kepada semua orang, "Bahkan dengan kehadiran Pemimpin Istana Holy Zhi dari Negeri Barren yang telah datang jauh-jauh kemari, ke Negeri Timur, aku akan menyatakan bahwa Permainan Catur Naga Surgawi akan diselenggarakan bulan depan. Kemudian aku akan mengizinkan semua orang dari Kota Yujing untuk menyaksikan acara ini di Tebing Catur."     

"Sembilan permainan yang saat ini berada di Tebing Catur akan dilanjutkan seperti biasa, supaya setiap orang memiliki cara untuk semakin memahami seni catur. Permainan Catur Naga Surgawi merupakan permainan lanjutan dari sembilan permainan itu dan bisa dibilang merupakan sebuah penggabungan dari sembilan permainan tersebut. Oleh karena itu, seseorang tidak mungkin bisa melewati Permainan Catur Naga Surgawi tanpa menyelesaikan sembilan permainan di Tebing Catur itu terlebih dahulu," Yang Xiao menjelaskan dan semua orang mengangguk meresponnya. Hanya ada waktu satu bulan untuk mempersiapkan segalanya, dan tampaknya hal itu hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang saja, dimana sebagian besar dari mereka tidak akan mampu untuk melewati Permainan Catur Naga Surgawi.     

Kelompok Ye Futian pergi setelah perjamuan itu berakhir.     

"Paman, kita hanya punya waktu satu bulan. Apakah kita memiliki peluang?" Ye Futian bertanya pada Sage Wanxiang.     

"Aku tidak tahu mengetahui banyak hal mengenai catur dan aku hanya mampu melewati enam permainan. Permainan ketujuh itu memiliki perubahan yang sangat rumit. Yang Xiao mengatakannya sendiri sebelumnya, Permainan Catur Naga Surgawi adalah sebuah penggabungan dari sembilan permainan yang ada di Tebing Catur. Oleh karena itu, permainan itu pasti memiliki perubahan yang tak terbatas dan hal itu membuat permainan tersebut semakin sulit untuk dimenangkan. Aku akan menghabiskan waktu satu bulan ke depan untuk mempelajari seni catur denganmu," ujar Sage Wanxaing.     

"Baiklah kalau begitu." Ye Futian mengangguk. "Kebetulan, gaya permainan saya sedikit berbeda dari milik anda, Paman, dan saya telah mengembangkan beberapa pemikiran tentang hal tersebut. Mari kita bahas bersama-sama." Ye Futian terpaksa mendalami bidang ini karena mereka telah datang jauh-jauh ke Vila Saint Chess. Semua ini akan menjadi sebuah pengalaman berharga meskipun pada akhirnya mereka akan gagal!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.