Legenda Futian

Hukum Cahaya dan Kegelapan



Hukum Cahaya dan Kegelapan

2Dalam pertempuran berikutnya, Negeri Barren terus menerus merebut kemenangan dengan mudah. Orang-orang yang berhasil disingkirkan adalah mereka yang belum mengembangkan hukum yang matang.     1

Setelah melewati belasan putaran pertempuran. Orang-orang dari Negeri Barren kembali berjuang mati-matian, dimana pada akhirnya mereka hanya menyisakan delapan orang kultivator, mereka adalah Yu Sheng, Hua Jieyu, Ye Wuchen, Xu Que, Yi Xiaoshi, Yuan Zhan, Phoenix, dan Zui Qianchou. Mereka semua adalah orang-orang yang mendampingi Ye Futian untuk berlatih di Istana Sage dan sampai saat ini mereka belum mencapai tingkat Sage Plane. Sementara itu kultivator lainnya tengah berlatih di Istana Sage sebagai seorang Sage, atau mereka berhasil mencapai tingkat Sage Plane saat mereka berlatih di dalam Istana Sage.     

Terdapat banyak orang di area tribun dari Negeri Barren yang merupakan tokoh-tokoh penting dari Negeri Barren. Zhuge Qingfeng, Yan Jun, dan yang lainnya memandang ke arah delapan orang yang tersisa dan mereka merasa seolah tak percaya. Orang-orang yang selama ini selalu pergi bersama Ye Futian kini telah melampaui rekan-rekan mereka yang lain. Bahkan orang-orang seperti Li Futu, yang merupakan penerus dari Yan Jun, telah dilampaui dengan perbedaan kekuatan yang cukup besar. Apalagi jika dibandingkan dengan Ye Futian sendiri.     

"Aku merasa penasaran berapa banyak dari mereka yang akan bisa tetap bertahan dalam pertempuran ini saat menghadapi hukum-hukum seperti itu," ujar Yan Jun dengan suara pelan. Tampaknya semua jenis hukum itu terlalu brutal bagi orang-orang dari Negeri Barren.     

"Selama ada seseorang yang bisa bertahan, maka hukum-hukum itu tidak lebih dari sekedar lelucon," ujar Xue Ye dengan nada dingin. Jika Yu Sheng benar-benar satu-satunya peserta yang tersisa dari Negeri Barren dan mampu mengalahkan semua orang sampai putaran terakhir, meskipun tidak ada orang lain dari Negeri Barren yang mampu melangkah lebih jauh, mereka bisa berbuat apa?     

"Kita lihat saja nanti," ujar Gu Dongliu dengan tenang. Yu Sheng berhasil memenangkan pertempuran-pertempuran di putaran berikutnya dan dia terus meraih kemenangan dengan mengalahkan semua lawannya. Hua Jieyu dan Ye Wuchen juga mengalami hal yang sama.     

Tiga orang dari delapan peserta yang tersisa berhasil memenangkan tiga putaran berturut-turut sementara tidak ada satu-pun peserta dari negara-negara lainnya yang lolos ke putaran berikutnya. Situasi ini membuat suasana di panggung pertemuan terlihat aneh.     

Jika hal ini terus terjadi, maka semua negara selain Negeri Barren akan dipermalukan di hadapan semua orang.     

"Sungguh mengejutkan untuk melihat Negeri Barren memiliki begitu banyak kultivator berbakat. Tiba-tiba terdengar sebuah suara di suatu tempat, dan banyak orang berbalik ke arah sumber suara itu, yang berasal dari sudut dimana orang-orang dari Negeri Qi berada. Sosok itu mengenakan pakaian mewah, dengan memancarkan aura yang luar biasa. Pria itu terlihat seperti berusia sekitar 30 tahun, namun ia memancarkan seberkas cahaya yang tak berbentuk dan terlihat misterius.     

Pria itu adalah salah satu kultivator kuat dari Aula Cahaya Suci di Negeri Qi, yang namanya berada di jajaran posisi atas dalam Peringkat Sage dan Saint dari Sembilan Negara, yang membuatnya menjadi satu sosok yang sangat tangguh.     

"Memang jarang sekali untuk menyaksikan kemenangan beruntun seperti ini terjadi di tempat dimana tempat-tempat suci dari sembilan negara berkumpul," ujar seorang kultivator kuat dari Klan Yue sambil mengangguk.     

"Tapi jika hal ini terus terjadi, maka segala sesuatunya akan terlihat canggung bagi tempat-tempat suci di sembilan negara." Kultivator kuat dari Aula Cahaya Suci itu tersenyum dan berkata, "Shi Xuan, bagaimana kalau kau merasakan sendiri seperti apa kekuatan dari para kultivator di sembilan negara?"     

"Baiklah." Seorang pemuda mengangguk dari sudut dimana Negeri Qi berada. Banyak orang berbalik untuk menatapnya. Pemuda yang baru saja berbicara adalah Shi Xuan, seorang murid dari Aula Cahaya Suci. Dia adalah satu sosok yang tangguh, cukup kuat untuk menempati posisi tiga besar dari murid-murid Aula Cahaya Suci yang berpartisipasi dalam pertemuan ini. Di putaran berikutnya dimana para peserta dari sembilan negara mulai bermunculan, sosok Shi Xuan dari Aula Cahaya Suci langsung menarik perhatian orang-orang.     

Sosok yang muncul dari Negeri Barren adalah Xu Que.     

"Aula Cahaya Suci," ujar Xu Que pada dirinya sendiri. Dia memiliki kesan tersendiri mengenai pria itu. Terdapat satu sosok yang sangat luar biasa yang mampu membunyikan Lonceng Hukum di kaki Gunung Suci Xihua kala itu, yang bergerak seperti seberkas sinar cahaya, dan hal itu membuat Xu Que merasa terkesan. Pria itu berasal dari Aula Cahaya Suci.     

Sepertinya pertempuran ini akan berlangsung sangat sengit.     

Karena seorang kultivator kuat dari Aula Cahaya Suci di Negeri Qi ikut berpartisipasi dalam putaran itu, semua negara lainnya merasa waspada, berusaha menahan diri untuk mengirimkan orang-orang yang terlalu kuat untuk menghindari terjadinya pertempuran antara para jenius tingkat atas. Ditambah lagi, mereka tahu bahwa pertempuran itu bertujuan untuk mengincar Negeri Barren. Namun, bukan berarti Aula Cahaya Suci memiliki suatu masalah dengan Negeri Barren; hanya saja kemenangan berturut-turut yang diraih oleh Negeri Barren mengakibatkan tidak ada peserta dari tempat-tempat suci di negara lainnya yang lolos ke putaran berikutnya.     

Mereka bersembilan memperkenalkan diri mereka masing-masing dan dalam sekejap ledakan cahaya yang menyilaukan terpancar di atas panggung pertempuran. Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Shi Xuan. Garis-garis berwarna emas yang mengalir di tubuhnya terlihat seperti cahaya suci, melesat ke arah mata dari delapan peserta lainnya. Cahaya yang menyilaukan itu membuat beberapa dari mereka memalingkan mata, namun tidak lama kemudian mereka bisa merasakan bahaya yang mendekat. Mereka semua bergegas mundur tetapi setelah itu mereka melihat tombak-tombak cahaya melesat keluar, menembus udara dengan kecepatan yang luar biasa.     

*Boom, boom* Terdengar rentetan suara benturan di atas panggung pertempuran. Mereka berdelapan telah diserang secara bersamaan. Tubuh mereka terhempas ke belakang. Pada saat yang sama, Shi Xuan perlahan-lahan naik ke udara, berdiri di tengah-tengah delapan peserta lainnya. Tubuhnya kini diselimuti oleh cahaya suci yang bahkan lebih menyilaukan dari sebelumnya, menyinari para peserta lainnya. Semua orang bisa merasakan bahwa dia hanya memerlukan satu pikiran untuk melancarkan sebuah serangan.     

"Hukum cahaya, ya?" ujar Ye Futian dengan suara pelan dari tribun tempat Negeri Barren berada. Kekuatan hukum yang langka kembali muncul.     

"Benar, para leluhur dari Aula Cahaya Suci menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya untuk menciptakan hukum cahaya, membuat status dari Aula Cahaya Suci melampaui pasukan-pasukan kuno lainnya dan Istana Suci Jixia. Bahkan sampai hari ini, Aula Cahaya Suci tetap merupakan salah satu pasukan yang sangat mengerikan dari tempat-tempat suci di sembilan negara. Namun, Aula Cahaya Suci hanya memiliki beberapa murid inti. Hanya mereka yang memiliki bakat luar biasa yang mampu mewarisi kekuatan dari Aula Cahaya Suci. Mereka yang dipilih untuk menempati jajaran anggota dari Aula Cahaya Suci juga merupakan tokoh-tokoh inti yang sangat langka," Sage Wanxiang menjelaskan.     

Ye Futian mengangguk pelan. Ini akan menjadi sebuah pertempuran yang sulit bagi Xu Que.     

Saint Sky hanya merekrut seorang murid dari seluruh penjuru Negeri Timur, dan satu alasan yang pasti mengapa dia melakukan hal itu karena orang-orang dengan bakat dalam hukum ruang dan waktu sangat jarang ditemui.     

Rangkaian cahaya suci itu saling bersilangan satu sama lain di atas panggung pertempuran. Hukum cahaya adalah jenis hukum yang sangat misterius. Hukum itu sendiri sama sekali tidak memiliki daya serang, namun saat digunakan bersamaan dengan serangan, maka segala sesuatunya akan berubah menjadi mengerikan bagi targetnya.     

Sebilah pedang tidak akan berbahaya saat didorong secara perlahan-lahan dengan sedikit atau tanpa kekuatan di dalamnya. Namun, jika pedang itu didorong dengan kecepatan tinggi, maka siapa-pun bisa menebak seberapa kuat dorongan itu. Bahkan sehelai daun saja mampu untuk membunuh seseorang saat diperkuat dengan kekuatan semacam itu, apalagi sebilah pedang.     

"Holy Light of Judgment," ujar Shi Xuan dengan nada dingin. Cahaya suci yang saling bersilangan satu sama lain itu bergabung dengan tombak-tombak pembunuh begitu dia selesai berbicara. Dia langsung mengerahkannya menuju delapan peserta lainnya. Terdengar suara tusukan dimana-mana, dan beberapa dari mereka tubuhnya tertusuk dalam sekejap.     

"Aku menyerah." Suara-suara itu terdengar satu per satu. Tidak lama kemudian, tujuh peserta tampak terjatuh ke permukaan tanah, menyisakan satu orang yang masih berusaha menghindar dengan kecepatan yang luar biasa. Orang itu adalah Xu Que, yang juga menjadi target dari Shi Xuan di pertempuran ini. Dia bertekad untuk mengakhiri kemenangan beruntun yang diraih oleh Negeri Barren.     

Cahaya dari sihir Holy Light of Judgment mengejar Xu Que dengan kecepatan yang mengerikan. Seolah-olah sinar-sinar cahaya yang tak ada habisnya terus menerus menghujani dirinya. Namun, kecepatan Xu Que mampu mengimbanginya, seolah-olah dia adalah sebuah bayangan. Terdapat beberapa momen dimana bayangannya tertusuk oleh tombak itu, dan banyak orang mengira bahwa dia telah terluka.     

"Kecepatannya sungguh mengerikan." Banyak orang tercengang saat menyaksikan pemandangan itu. Kecepatan yang diperlihatkan di pertempuran ini sulit untuk dipercaya     

"Hnggh," Shi Xuan mendengus pelan. Dia mengulurkan tangannya dan dalam sekejap cahaya-cahaya suci yang lebih menyilaukan dari sebelumnya menyinari setiap sudut yang ada di area itu. Sinar-sinar cahaya itu diarahkan tepat menuju tubuh Xu Que, menyerangnya dari semua sudut.     

"Bunuh dia," gumam Shi Xuan dengan nada dingin. Tombak-tombak yang tak terhitung jumlahnya muncul bersama dengan cahaya suci itu, memenuhi langit dalam sekejap. Xu Que terus menatap ke depan, dan keinginan membunuh yang mengerikan memenuhi udara di sekitarnya. Pedang-pedang pembunuh muncul satu per satu di hadapannya.     

Teknik cahaya pembunuh itu berbenturan dengan pedang-pedang pembunuh. Sebuah ledakan kekuatan yang dahsyat menyebar ke seluruh bagian dari panggung pertemuan. Pada saat itu tubuh Shi Xuan tampak bergerak, melesat turun seperti seberkas cahaya. Tubuhnya yang diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan itu kini menjadi sangat tajam dan menembus tubuh Xu Que yang berada tepat di bawahnya.     

Bayangan dari sosok Xu Que itu meledak dan menghilang, berubah menjadi untaian aura berwarna abu-abu. Shi Xuan mengerutkan keningnya, dan banyak aura mengalir di belakangnya, menyelimuti tubuh Xu Que di dalamnya dan berubah menjadi sebuah dunia bayangan. Tubuh Shi Xuan terhenti di tempatnya dan para kultivator yang berada di tribun penonton memandang ke arah panggung pertempuran dengan ekspresi aneh di wajah mereka.     

"Itu adalah..." Di sudut tempat Negeri Feng berada, orang-orang dari Klan Si tampak gelisah. Rentetan tombak-tombak cahaya suci itu terus dikeluarkan dan langsung diarahkan menuju dunia bayangan itu, namun semua tombak itu menghilang dengan cepat.     

Pedang pembunuh yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di dalam dunia bayangan itu dan melesat di udara. Ekspresi Shi Xuan berubah dan tubuhnya berubah menjadi seberkas cahaya, berniat untuk pergi meninggalkan dunia bayangan itu. Dalam sekejap dia melihat satu sosok telah muncul dari kegelapan. Keinginan membunuh dalam jumlah besar telah bergabung menjadi sebilah pedang dan muncul tepat di hadapannya, menyerang ke arah yang dia tuju.     

Pergerakan Shi Xuan sangat cepat, membuat serangan itu menjadi sangat mematikan meskipun Shi Xuan menghadapi pedang itu secara langsung. Lawannya telah menggunakan kecepatannya sendiri untuk mengeluarkan serangan itu.     

Tombak cahaya itu menyerang, namun, dengan cepat dirubah menjadi debu oleh serangan pedang tersebut. Pedang pembunuh itu langsung diarahkan menuju bagian leher dari Shi Xuan. Tubuh Shi Xuan bergerak ke arah yang berbeda-beda di udara dengan kecepatan yang mengerikan; Namun, pada akhirnya pedang pembunuh itu tetap saja menusuk tubuhnya. Shi Xuan muncul di suatu tempat sambil mengerang kesakitan. Pakaiannya dihiasi oleh noda darah dan wajahnya terlihat pucat.     

"Hukum kegelapan," ujar Shi Xuan sambil menatap ke arah Xu Que. Itu adalah sebuah kekuatan yang berlawanan dengan hukum cahaya miliknya. Saat hukum itu digunakan bersamaan dengan teknik pedang pembunuh, maka kombinasi itu akan membuat Xu Que menjadi seorang pembunuh sejati.     

Banyak orang yang berada di tribun penonton tidak bisa menahan diri untuk melihat ke arah orang-orang dari Klan Si. Ketua Saint dari Klan Si, Si Ming, adalah Saint Pembunuh dari Negeri Feng. Kekuatan yang dikuasai oleh Xu Que membuatnya terlihat seperti penerus dari Si Ming, namun pemuda itu berasal dari Negeri Barren, yang membuatnya tidak mungkin memiliki hubungan dengan Saint Pembunuh.     

Negeri Barren tidak memiliki seorang Saint, namun Xu Que mampu memahami dan mengembangkan kekuatan hukum itu sendiri. Jika Saint Pembunuh bertemu dengannya sebelumnya, maka dia akan tergoda untuk merekrutnya sebagai murid.     

"Hukum cahaya. Memang sangat berbahaya untuk bertempur dengan cara seperti itu. Karena itu, sepertinya tindakanku sudah terlalu berlebihan," ujar Xu Que dengan nada malas, sambil menatap ke arah Shi Xuan.     

"Kau menang." Shi Xuan tidak berkomentar apa-apa lagi. Dia telah dikalahkan dan itu adalah hal yang terpenting. Tentu saja dia tidak akan menyimpan dendam pada Xu Que. Jika Xu Que adalah orang yang menerima serangannya, maka hasil pertempuran ini tetap tidak akan berubah.     

"Pemenangnya adalah Xu Que dari Negeri Barren," Tetua itu mengumumkan. Banyak orang memiliki ekspresi aneh di wajah mereka. Negeri Barren kembali meraih kemenangan, menjadikan pertempuran ini sebagai kemenangan keempat mereka secara beruntun.     

Negeri Barren hanya memiliki delapan peserta yang tersisa. Seorang kultivator kuat dari Istana Luohou di Negeri Perang dan seorang jenius dari Aula Cahaya Suci di Negeri Qi telah dikalahkan oleh Ye Wuchen dan Xu Que, secara beruntun. Keduanya tidak terlihat begitu menonjol sebelumnya. Tampaknya orang-orang dari Negeri Barren tidak hanya telah mengembangkan penggunaan kekuatan hukum, tetapi jenis hukum yang mereka pahami juga sangat luar biasa.     

"Apakah Negeri Barren benar-benar akan meraih delapan kemenangan setelah ini?" Beberapa orang mulai memiliki pemikiran yang konyol. Jika Negeri Barren mampu memenangkan delapan pertempuran, hal itu menunjukkan bahwa Negeri Barren akan memenangkan delapan pertempuran di Pertemuan Sembilan Negara tanpa membiarkan peserta dari negara-negara lainnya lolos ke putaran berikutnya. Jika hal itu benar-benar terjadi, bahkan Saint Xihua akan merasa canggung saat ia mengingat kembali bahwa ia telah mencegah orang-orang dari Negeri Barren untuk mengikuti pertempuran di babak kualifikasi kala itu.     

Jika Negeri Barren benar-benar lemah seperti rumor yang beredar, maka perwakilan mereka akan disingkirkan dalam sekejap, dan tidak ada seorang-pun yang menganggap hal itu sebagai sesuatu yang aneh. Tetapi jika Negeri Barren cukup kuat untuk terus meraih kemenangan, maka pertempuran tampaknya akan berubah menjadi pertempuran antara para jenius tingkat atas, dimana negara-negara lainnya harus mengirimkan perwakilan terbaik mereka agar bisa meraih kemenangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.